Kita masih tetap membahas srt Yudas yang di dalam susunan tabernakel berbicara
tentang tudung kulit lumba-lumba dan ini menunjuk pada perlindungan dan pemeliharaan
TUHAN kepada gereja yang benar dan sekaligus pemisahan dengan gereja yang palsu.
Ada banyak gereja yang palsu dan salah satunya adalah gereja daging ->
Yudas 1 : 17 – 19,
17. Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, ingatlah akan apa yang
dahulu telah dikatakan kepada kamu oleh rasul-rasul Tuhan kita, Yesus Kristus.
18. Sebab mereka telah mengatakan kepada kamu: "Menjelang akhir zaman akan
tampil pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka."
19. Mereka adalah pemecah belah yang dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan
dunia ini dan yang hidup tanpa Roh Kudus.
Inilah tanda dari gereja palsu yaitu:
- tampil sebagai pengejek-pengejek. Kita sudah mempelajari tentang hal ini
dan yang diejek adalah Firman pengajaran yang benar yaitu Firman tentang kedatangan
YESUS Yang keduakalinya.
- tampil sebagai pemecah belah. Mereka ini hidup tanpa Roh Kudus = menolak
pekerjaan Roh Kudus.
Ada dua pekerjaan dari Roh Kudus yang utama yaitu:
- pekerjaan Roh Kudus hujan awal yaitu menyelamatkan manusia berdosa
->
Matius 1 : 20, 21,
20. Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak
kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau
takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya
adalah dari Roh Kudus.
21. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus,
karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
Jadi, YESUS adalah Roh Kudus -> Roh Kudus Yang lahir menjadi Manusia =
YESUS menyelamatkan umat manusia. Inilah pekerjaan dari Roh Kudus hujan awal
yaitu menyelamatkan umat manusia dari dosa-dosa mereka.
- pekerjaan Roh Kudus hujan akhir yaitu membangun Tubuh Kristus yang
sempurna -> membawa orang-orang yang sudah selamat untuk disempurnakan
menjadi sama seperti TUHAN YESUS lewat Firman pengajaran.
Inilah pekerjaan dari Roh Kudus yaitu sesudah kita selamat, kita masih harus
disempurnakan menjadi sama seperti YESUS lewat pekerjaan Firman pengajaran.
Jadi sesudah selamat, perlu untuk disempurnakan.
Jadi pemecah belah ini adalah orang-orang yang menolak pekerjaan dari Roh Kudus
= menolak hujan awal dan hujan akhir = bagaikan tidak mengalami hujan = mengalami
kekeringan rohani sampai satu saat kerohanian mereka menjadi mati dan ini berarti
berakhir dengan kebinasaan/kematian yang kedua di neraka. Seperti dunia ini
jika tidak turun hujan, akan menjadi kering.
Kita akan melihat contoh dari kekeringan yang sudah melanda bait ALLAH ->
dan celakanya justru kekeringan rohani ini yang melanda bait ALLAH/rumah ALLAH/kehidupan
Kristen dan ini sangatlah berbahaya.
Ada dua macam kekeringan rohani yang melanda bait ALLAH yaitu:
- Lukas 6 : 6 – 8,
6. Pada suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar.
Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya.
7. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau
Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, supaya mereka dapat alasan untuk mempersalahkan
Dia.
8. Tetapi Ia mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada orang yang mati
tangannya itu: "Bangunlah dan berdirilah di tengah!" Maka bangunlah
orang itu dan berdiri.
Di dalam injil yang lain, mati tangan kanan = kering.
Tangan yang mati/kering ini terjadi di dalam bait ALLAH/rumah ibadah ->
ay 6.
Kekeringan rohani di dalam bait ALLAH ini dialami oleh ahli taurat dan orang
Farisi. Ahli taurat dan orang Farisi ini beribadah, tetapi kerohanian mereka
kering dan ini disebut dengan ibadah yang munafik yaitu mereka beribadah tetapi
hanya untuk mengamat-amati/menghakimi/menyalahkan YESUS/orang lain.
Tanda dari orang yang kering rohani adalah mudah/gampang menjadi marah/jengkel
tanpa alasan dan juga gampang tersandung -> Lukas 6 : 11,
Maka meluaplah amarah mereka, lalu mereka berunding, apakah yang akan
mereka lakukan terhadap Yesus.
Ada orang yang disembuhkan/terjadi mujizat di dalam bait ALLAH, tetapi orang
ini menjadi jengkel dan marah. Kita harus menjaga supaya di dalam ibadah,
sementara orang lain mengalami berkat -> mungkin di dalam pemberitaan Firman,
kita mendapatkan berkat, tetapi ia malahan menjadi jengkel. Ini berbahaya
sebab merupakan ibadah yang munafik seperti yang dialami oleh ahli taurat
dan orang-orang Farisi.
- Orang yang mati/kering tangan kanannya = ibadah pelayanan yang tidak penuh/ibadah
yang tidak memuaskan TUHAN. Kita memiliki dua tangan, tetapi kalau satu kering/mati,
maka pelayanan kita tidak dapat penuh/tidak dapat memuaskan TUHAN sehingga
TUHAN tidak berkenan. Itu sebabnya kita harus berhati-hati, kita sudah masuk
ke dalam bait ALLAH untuk beribadah dan melayani TUHAN, tetapi kita diperiksa
supaya jangan sampai ibadah pelayanankita tidak penuh/tidak memuaskan TUHAN/tidak
berkenan kepada TUHAN. Saya sebagai seorang gembala juga diperiksa dan kalau
kita tidak dapat memuaskan TUHAN di dalam ibadah pelayanan, maka kita juga
tidak mengalami kepuasan/kering. Ini merupakan rumus di dalam ibadah pelayanan.
Di bagian atas diterangkan, orang Parisi dan ahli taurat hanya marah,jengkel
dan tersandung di dalam ibadah, ini juga berarti kerohanian mereka kering sehingga
mereka tidak mendapatkan kepuasan dari TUHAN. Demikian juga dengan yang kedua
yaitu mereka beribadah dan melayani TUHAN tetapi tidak penuh/tidak berkenan/tidak
memuaskan TUHAN, maka kerohanian mereka juga kering dan tidak akan pernah mengalami
kepuasan dari TUHAN.
Apa praktek dari orang yang melayani TUHAN hanya memakai tangan kiri karena
tangan kanannya mati?
- bekerja melayani dan beribadah kepada TUHAN tetapi tetap berbuat dosa/melakukan
perbuatan dosa. Tangan kanan yang kering/mati ini yang mengakibatkan kita
berbuat dosa -> jika kita melayani dengan memakai tangan kiri, maka itu
tidaklah sopan. Mari kita masing-masing memeriksa pelayanan kita dan dimulai
dari saya, apakah kita menyanyi dan berkhotbah tetapi tetap berbuat dosa?
Jika kita tetap berbuat dosa, maka itu = tangan kanan kering/pelayanan kita
tidaklah penuh.
- di dalam injil Matius dikatakan -> ‘jika tangan kananmu memberi,
jangan diketahui oleh tangan kiri’. Berarti kalau tangan kanan kering
= tidak dapat memberi = melayani tanpa pengorbanan/tanpa tanda darah. Pelayanan
semacam ini juga pelayanan yang tidak penuh.
Salah satu contoh adalah pelayanan dari Kain dan Habel -> Habel menyembelih
domba yang terbaik bagi TUHAN sedangkan persembahan Kain tidak memiliki tanda
darah. Pelayanan Habel diterima oleh TUHAN sedangkan pelayanan Kain ditolak
oleh TUHAN.
Jika kita melayani TUHAN dengan pengorbanan, maka itu yang benar sebab sesuai
dengan apa yang diteladankan oleh TUHAN YESUS, sebab TUHAN YESUS melayani
sampai mati/dengan tanda pengorbanan. Dimulai dengan meninggalkan surga, ini
merupakan suatu pengorbanan sebab berapa kekayaan dan kemuliaan surga yang
harus IA tinggalkan, bahkan sampai berkorban Nyawa. Pelayanan semacam inilah
yang benar, sebab sekarang ini banyak orang yang melayani TUHAN bukan hanya
tanpa pengorbanan/tanpa tanda darah, tetapi mencari keuntungan/mendapatkan
keuntungan secara jasmani sehingga gereja/bait ALLAH menjadi pasar dan TUHAN
menjadi sangat marah. Waktu mereka menjual dan membeli lembu, kambing dan
juga ada tempat untuk menukarkan uang, membuat YESUS mencambuk mereka dan
berkata ‘ini rumah doa, bukan pasar’. Semoga kita dapat mengerti.
- melayani TUHAN tetapi tidak sampai memuncak pada penyembahan. Jadi, kita
beribadah dan melayani TUHAN harus terus meningkat sampai kita dapat menyembah
TUHAN, sebab penyembahan itu merupakan puncak dari ibadah pelayanan. Tetapi
jika hanya memiliki satu tangan/ibadah yang begitu-begitu saja sehingga tidak
memuncak bahkan merosot.
1 Timotius 2 : 8, Oleh karena itu aku ingin, supaya di
mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa
marah dan tanpa perselisihan.
Menadahkan tangan = memakai dua tangan = menyembah TUHAN. Kalau hanya memakai
satu tangan = tidak akan sampai pada penyembahan. Waktu kita mau melayani
TUHAN, kita harus menyembah TUHAN terlebih dahulu -> pelayanan apa saja,
kita harus menyembah TUHAN terlebih dahulu untuk memohon kekuatan dan urapan
dari TUHAN supaya kita mampu melakukan pelayanan kita.
Sesudah kita melayani, kita juga jangan lupa untuk menyembah TUHAN dan mengucap
syukur kepada TUHAN dengan mengaku bahwa saya sudah dipakai oleh TUHAN. Segala
puji syukur hanya kepada TUHAN. Bukan dari kekuatanku tetapi semuanya berasal
dari TUHAN sehingga kita tidak menjadi sombong, tidak merasa berjasa, tidak
merasa hebat. Inilah ibadah yang memuncak sampai pada penyembahan.
Inilah dua macam kekeringan yang melanda bait ALLAH yang menolak pekerjaan
Roh Kudus dan juga menjadi pemecah belah sehingga kerohanian mereka menjadi
kering.
Jika ibadah pelayanan di dalam rumah TUHAN terjadi kekeringan dan mungkin sekarang
ini kita mengalami kekeringan rohani seperti:
- ahli taurat dan orang Parisi yang mudah marah, jengkel dan mudah tersandung.
- atau seperti orang yang tangan kanannya kering -> melayani TUHAN, tetapi
tidak dapat menahan untuk tidak berbuat dosa dan juga melayani tetapi tanpa
pengorbanan bahkan beribadah untuk mencari keuntungan.
- dan juga melayani tetapi tidak sampai memuncak kepada penyembahan kepada
TUHAN bahkan semakin merosot sehingga mengalami kekeringan rohani.
Untuk ini semua bagaimana jalan keluarnya? Lukas 6 : 6, Pada
suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada
seorang yang mati tangan kanannya.
Jalan keluarnya dalam menghadapi kekeringan rohani yaitu YESUS mengajar lewat
Firman pengajaran yang benar. Supaya tidak terjadi kekeringan rohani di dalam
bait ALLAH/di dalam rumah TUHAN maka harus ada Firman pengajaran yang benar
sebab YESUS Sendiri Yang mengajar.
Saya sudah berulang kali mengatakan bahwa ciri dari Firman pengajaran yang
benar adalah:
- tertulis di dalam alkitab sebab YESUS Sendiri Yang mengajar. Kita jangan
menurut pada buku-buku yang lain, apalagi menurut buku-buku filsafat sebab
ini bukan dari YESUS tetapi dari manusia sekalipun logis.
- diilhamkan/diwahyukan/dibukakan rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan
ayat yang lain dalam alkitab dan ini sudah jelas YESUS Yang mengajar.
Jadi menghadapi kekeringan rohani yang melanda gereja TUHAN dihari-hari ini,
tidak ada jalan lain selain di dalam rumah TUHAN harus ada Firman pengajaran
yang benar yang tertulis di dalam alkitab dan yang dibukakan rahasianya/ayat
yang satu menerangkan ayat yang lain.
Sekarang kita melihat aktifitas dari Firman pengajaran yang benar dalam menghadapi
kekeringan rohani. Sebab kalau kerohanian kita kering, maka semuanya juga menjadi
kering seperti nikah menjadi kering, ekonomi juga menjadi kering dan juga masa
depan menjadi kering. Ini sangat berbahaya sebab akan sampai pada kematian kedua
di neraka, itu sebabnya kita harus sungguh-sungguh serius sebab ini merupakan
penderitaan. Mari sekarang ini, ada YESUS Yang mengajar ditengah-tengah kita/ada
Firman pengajaran yang benar untuk menghadapi kekeringan rohani yang melanda
gereja TUHAN.
Bagaimana aktifitas dari Firman pengajaran yang benar di dalam menghadapi
kekeringan rohani yang melanda gereja TUHAN di akhir jaman?
- Lukas 6 : 8, Tetapi Ia mengetahui pikiran mereka,
lalu berkata kepada orang yang mati tangannya itu: "Bangunlah dan berdirilah
di tengah!" Maka bangunlah orang itu dan berdiri.
Bangunlah -> aktifitas dari Firman pengajaran yang benar adalah menyucikan
= membangunkan/membangkitkan kehidupan rohani yang sudah mati. Tidak
ada jalan lain, sebab kehidupan rohani yang mati itu karena dikuasai oleh
dosa/maut, itu sebabnya harus disucikan.
Proses dari Firman pengajaran yang benar yang menyucikan kehidupan kita
adalah:
- 2 Timotius 4 : 2, Beritakanlah firman, siap sedialah
baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan
nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Firman pengajaran itu menyatakan apa yang salah/menyatakan dosa-dosa yang
tersembunyi di dalam kehidupan kita. Awalnya kita tidak mengerti bahwa
apa yang kita lakukan itu adalah salah/dosa, tetapi kalau ada Firman pengajaran
yang benar disampaikan, maka dosa-dosa yang tersembunyi akan dinyatakan.
Supaya apa kalau dosa-dosa itu dinyatakan? Supaya kita menyesali, menyadari
dan mengaku dosa. Di saat kita mengaku dosa, maka Darah YESUS mengampuni
dosa-dosa kita dan ini berarti ada aliran Darah. Tangan yang kering/lumpuh
itu karena sudah tidak ada lagi darah yang mengalir, itu sebabnya tangan
itu bertambah hari menjadi bertambah kecil karena tidak ada makanan yang
disuplai oleh darah. Jadi, Darah YESUS menghapus dosa = Darah YESUS menghapus
kekeringan. Raja Daud mengatakan -> orang yang mengaku dosa adalah
orang yang berbahagia karena tidak kering. Semoga kita dapat mengerti.
- tegurlah -> Firman pengajaran yang benar itu menegur dengan keras,
supaya apa? Supaya kita bertobat/berhenti berbuat dosa dan kembali kepada
TUHAN. Seringkali di gereja kita mengaku dosa-dosa kita, tetapi baru keluar
dari pintu gereja kita sudah berbuat dosa lagi. Itu sebabnya Firman pengajaran
itu selain menasihati, Firman itu juga menegur bagaikan pedang yang dijatuhkan
supaya kita berhenti berbuat dosa.
Di dalam injil Markus 9, TUHAN katakan:
- kalau matamu menyesatkan engkau -> cungkillah!
- kalau tanganmu melakukan dosa -> potong!
Di saat kita bertobat, bagaikan tangan yang berdosa itu dipotong oleh
pedang = ditegur oleh TUHAN. Jika kita mengaku dosa, maka darah mengalir
sehingga tangan itu mulai bergerak/tangan yang kering mulai merasa
lega/bahagia. Tetapi jika sudah bergerak dan kita berbuat dosa lagi,
maka tangan itu akan mati lagi. Itu sebabnya kita terus menerus ditegur
bagaikan tangan itu dipotong sehingga tidak dapat melakukan dosa lagi.
Selama kita masih terus berbuat dosa, maka teguran Firman itu terus datang
sampai seringkali kita merasa tidak kuat sehingga tidak mau datang lagi
ke gereja. Tetapi kalau kita mau menerima pekerjaan Firman sehingga kita
bertobat dengan mengaku dosa, kita diampuni sehingga kita merasa lega
dan berbahagia, kita harus melanjutkan dengan berhenti berbuat dosa dan
kembali kepada TUHAN, maka
- nasihatilah dengan segala kesabaran -> Firman pengajaran menjadi
nasihat supaya kita tetap hidup benar dan suci.
Nasihat itu:
- bagaikan kita dibimbing
- memberi jalan keluar dari segala masalah
Jika kita dibimbing oleh TUHAN, itu berarti kita berjalan tanpa Herodes/jalan
tanpa dosa/kita hidup suci dan jalan tanpa masalah/masalah selesai.
Waktu tiga orang majus datang kepada YESUS, Herodes mengatakan kepada mereka
untuk datang kembali kepadanya sebab ia juga mau menyembah YESUS. Tetapi di
dalam mimpi TUHAN memperingatkan ketiga orang majus itu untuk tidak mengambil
jalan kembali ke Herodes -> ini merupakan nasihat dan tuntunan TUHAN. Kita
dituntun oleh TUHAN supaya kita berjalan di jalan yang suci/tetap di jalan
suci, tidak di jalan dosa dan juga jalan keluar dari segala masalah/jalan
tanpa Herodes.
Kita jangan menyalahkan Firman pengajaran yang benar kalau sementara Firman
diberitakan dan kita tetap berbuat dosa dan juga segala masalah tidak selesai-selesai,
tetapi mari kita periksa! Apakah kita sudah mengaku dosa/bertobat, apakah
kita sudah berada di dalam tuntunan TUHAN/kita hidup suci? Kalau itu sudah
ada, maka pasti ada jalan keluarnya. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah proses pertama dari aktifitas Firman pengajaran yang menghadapi kekeringan
rohani di dalam bait ALLAH yaitu menyucikan dan membangkitkan/membangunkan
kerohanian kita.
- Lukas 6 : 8, Tetapi Ia mengetahui pikiran mereka,
lalu berkata kepada orang yang mati tangannya itu: "Bangunlah dan berdirilah
di tengah!" Maka bangunlah orang itu dan berdiri.
Sesudah bangun = tidak hidup didalam dosa lagi/sudah hidup suci tetapi ini
masih kurang cukup, harus berdiri di tengah.
Berdiri di tengah ini memiliki dua arti rohani yaitu:
- kembali kepada posisi yang benar sebagai seorang imam. Orang
yang mati tangan kanannya itu berada di dalam bait ALLAH dan untuk sekarang
berarti imam/orang-orang yang beribadah dan melayani TUHAN. Seorang imam
itu berdiri di antara TUHAN dengan sidang jemaat. Seperti saya yang berkhotbah
menyampaikan Firman, maka saya berdiri di antara TUHAN dengan sidang jemaat.
Juga bagi saudara yang menyanyi/paduan suara, saudara juga berdiri di
antara TUHAN dengan sidang jemaat. Inilah posisi yang benar dari seorang
imam. Di dalam arti rohani, maka di mana posisi di tengah itu?
Di dalam tabernakel, Musa naik ke atas gunung Sinai untuk menerima dua
loh batu dan juga untuk membuat tabernakel sesuai dengan apa yang sudah
Musa lihat. Jadi tabernakel itu adalah miniatur dari kerajaan surga.
Tabernakel ini terdiri dari tiga ruangan yaitu:
Halaman, kemudian ruangan suci dan ruangan maha suci yang merupakan tempat
dari TUHAN.
Sekarang, imam itu berdiri di antara sidang jemaat/halaman dan TUHAN/ruangan
maha suci; imam-imam itu berada di tengah/di ruangan suci.
Jadi supaya rohani kita tidak menjadi kering, selain kita ini disucikan,
maka posisi kita juga harus tepat. Seperti tangan kita yang sakit dan
sudah sembuh, tetapi seandainya dipindahkan posisinya, lama kelamaan tangan
itu akan menjadi kering sebab posisi dari tangan itu tidaklah benar. Banyak
pelayan TUHAN yang melayani TUHAN, dan sudah tidak berbuat dosa lagi,
tetapi pelayanannya menjadi kering bahkan sudah merosot. Sebab posisinya
yang salah sebab posisi dari seorang imam itu harus berada di ruangan
suci = harus tergembala/masuk dalam kandang penggembalaan.
Saya selalu mengatakan berulang-ulang, di dalam ruangan suci itu ada tiga
alat yaitu:
Inilah tempat/posisi yang benar dari seorang imam yaitu tergembala/berada
di dalam kandang penggembalaan. Sekalipun kita melayani, tetapi kalau
tempatnya salah, maka akan menjadi kering. Itu sebabnya TUHAN mengatakan
kepada orang yang mati tangan kanannya itu untuk berdiri di tengah/kembali
ke posisi yang benar, sebab mungkin ia berdiri di belakang atau di pojok
ruangan dari bait ALLAH itu.
Imamat 21 : 12, Janganlah ia keluar dari tempat
kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena
minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada
di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Kudusnya para imam = imam tidak boleh keluar dari tempat kudus.
Kalau kita berada di dalam tempat yang kudus/tergembala, maka selalu ada
minyak urapan di atas kepala sehingga kita tidak menjadi kering. Tetapi
begitu ia meninggalkan posisi/meninggalkan ruangan suci/meninggalkan penggembalaan,
segeralah ia menjadi kering/kehilangan minyak urapan. Ini dimulai dari
saya seorang gembala untuk selalu berada di dalam ruangan suci/tergembala;
kalau tidak! Maka minyak urapan akan hilang dan menjadi kering.
Mari! kita jangan asal melayani, tetapi posisi kita yang harus tepat yaitu
berdiri ditengah/tergembala di ruangan suci. Semoga kita dapat mengerti.
- kembali kepada tugas yang benar dari seorang imam. Tadi di bagian
atas diterangkan berdiri di tengah dalam tabernakel, sekarang berdiri
di tengah di dalam tugas -> TUHAN – imam – sidang jemaat.
Tugas dari seorang imam adalah ikut di dalam pelayanan pendamaian dan
ini merupakan tugas yang benar. Seorang imam itu bukan mendamaikan, sebab
yang mendamaikan adalah Imam Besar, tetapi kita hanya ikut serta dalam
pendamaian antara manusia dengan ALLAH. Ikut dalam pelayanan pendamaian,
berarti kita harus berada di dalam suasana damai sejahtera.
Saya berkhotbah, harus berkhotbah dengan hati yang damai, menyanyi juga
harus dengan hati yang damai, membersihkan lantai juga harus dengan hati
yang damai, juga jika kita bermain musik, juga harus dengan hati yang
damai -> ikut dalam pelayanan pendamaian antara manusia dengan ALLAH.
Jangan dibalik, sebab seringkali imam-imam ini seharusnya ikut di dalam pelayanan
pendamaian antara domba-domba/sidang jemaat dengan TUHAN sebagai Imam Besar/Gembala
Agung dan kalau kita tidak berada pada tugas yang benar/tidak melayani dengan
hati yang damai -> alm.bpk.pdt In Juwono selalu mengatakan: kalau seorang
hamba TUHAN melayani tetapi tidak dengan hati yang damai, apa yang mau dikhotbahkan?
Sebab kita adalah pelayan pendamaian ->
2 Kor 5 -> ‘kamu dipercaya pelayanan pendamaian’
apa yang akan kita khotbahkan kalau hati tidak damai? apa yang akan kita nyanyikan
kalau hati tidak damai? kalau hati tidak damai, maka itu berarti kita belum
berdiri di tengah/belum berada pada tugas yang benar.
Kalau imam tidak berdiri di tengah/tidak melayani dengan hati yang damai,
maka banyak imam justru akan menjadi orang yang mengadu domba -> ini terjadi
kalau tugas dan posisi dari seorang imam tidak pada tempatnya/tidak benar
sehingga kerohaniannya menjadi kering. Mari dihari-hari ini, kita ikut/dipercaya
di dalam pelayanan pendamaian yaitu kita berdiri di tengah. Semoga kita dapat
mengerti.
Inilah pekerjaan dari Firman pengajaran yang menghadapi kekeringan rohani
di dalam gereja TUHAN yang tidak dapat ditolong oleh uang tetapi hanya oleh
kekuatan Firman pengajaran yang:
- menyucikan kita dari sumber kekeringan
- menempatkan kita pada posisi yang benar
- menempatkan kita pada tugas yang benar
- memberikan perintah/merupakan perintah TUHAN yang akan menghasilkan
pertolongan, perintah TUHAN ini bukan untuk menghancurkan, tetapi perintah
TUHAN yang menghasilkan pertolongan TUHAN.
Lukas 6 : 10, Sesudah itu Ia memandang keliling kepada
mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu: "Ulurkanlah tanganmu!"
Orang itu berbuat demikian dan sembuhlah tangannya.
Di bagian atas dikatakan bahwa TUHAN memberikan perintah untuk bangun dan
berdiri di tengah -> ini mudah untuk dilakukan karena kakinya tidak mati/dapat
bergerak. Tetapi perintah yang terakhir adalah ‘ulurkan tanganmu’,
inilah saudaraku! kalau Firman sudah memberikan perintah, maka otak/pikiran
yang berjalan -> ulurkan tanganmu -> mana mungkin orang itu dapat melakukannya
sebab semua orang tahu bahwa tangan kanannya mati/kering sehingga banyak yang
mengatakan bahwa Firman TUHAN itu ngawur. Seperti Petrus dan kawan-kawannya
yang sudah semalam-malaman menangkap ikan, tetapi mereka tidak mendapatkan
apa-apa tetapi siang hari YESUS datang dan memerintahkan untuk menebarkan
jala -> secara ilmu pengetahuan tidaklah mungkin untuk menangkap ikan di
siang hari. Dan bisa saja Petrus mengatakan bahwa TUHAN ini ngawur.
Seringkali untuk penyucian, kita ditegur, tetapi kita masih dapat menerima
sehingga kita dapat berterima kasih dan memuji TUHAN. Kemudian kita dipanggil
untuk berdiri di tengah, kita juga masih dapat menerima, tetapi ketika sampai
pada ‘perintah’ maka kita akan berkata bahwa Firman TUHAN itu
ngawur. Firman pengajaran memang seringkali tidak cocok dengan logika kita.
Perintah TUHAN -> ‘ulurkan tanganmu’, perintah ini keras sekali
dan orang itu dapat tersinggung. Jangankan untuk mengulurkan tangannya yang
mati/kering itu, diminta untuk menunjukkan tangannya saja, ia dapat tersinggung.
Mari sekarang ini kita harus mengakui bahwa seringkali di dalam menghadapi
Firman pengajaran yang benar, kita memakai logika. Tetapi saudaraku! perintah
Firman itu sebenarnya tidaklah sulit untuk dilakukan, tetapi tergantung kita
mau atau tidak melakukannya. Yang membuat kita sulit melaksanakan perintah
Firman adalah pikiran/kehendak/keinginan/kepentingan daging kita.
Bagi saudara yang sudah menjadi orang tua dan memiliki seorang anak yang masih
berumur lima tahun, tidaklah mungkin saudara memberi perintah kepada sang
anak sesuatu yang tidak dapat ia lakukan. Misalnya: untuk mengangkat gula
seberat satu kwintal -> ini orang tua jasmani. Apalagi TUHAN YESUS, tidak
mungkin menyengsarakan kita dengan perintahNYA. Itu sebabnya sekarang ini,
biarlah kita mentaati dan mempraktekkan Firman pengajaran yang benar dihari-hari
ini.
Jika kita taat dan dengar-dengaran kepada Firman pengajaran yang benar = kita
mengulurkan tangan kepada TUHAN. Di saat kita mengulurkan tangan kepada TUHAN
apapun risikonya, maka TUHAN juga mengulurkan TanganNYA kepada kita untuk
menjamah kita. Untuk sekarang, Tangan TUHAN adalah kuasa Roh Kudus.
Tangan TUHAN di bumi = kuasa Roh Kudus menyentuh kita sekarang ini kalau kita
taat dan dengar-dengaran dan dimulai dari:
- disucikan dengan mengaku dosa sehingga Darah menyentuh, kita sudah merasa
bahagia sebab kerohanian tidak sudah tidak kering lagi.
- berdiri di tengah = kita tergembala sehingga sudah ada minyak urapan.
- taat dan dengar-dengaran -> kita mengulurkan tangan kepada TUHAN dan
TUHAN juga mengulurkan Tangan kepada kita -> Roh Kudus dicurahkan.
Kisah rasul 5 : 32, Dan kami adalah saksi dari segala
sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang
yang mentaati Dia."
Kalau kita taat dengar-dengaran kepada Firman = mengulurkan tangan kepada TUHAN,
TUHAN juga akan mengulurkan Tangan kepada kita = TUHAN mencurahkan/mengaruniakan
Roh Kudus sekarang ini.
Jika kita mengulurkan tangan kepada TUHAN, TUHAN juga mengulurkan Tangan =
Roh Kudus dicurahkan, maka hasilnya:
- Roma 5 : 5, Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena
kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah
dikaruniakan kepada kita.
Roh Kudus mencurahkan kasih ALLAH yang membuat kita tidak
kecewa, tidak putus asa dan juga tidak kering. Kalau sekarang ini kita mau
menerima pekerjaan dari Firman pengajaran sekalipun kita datang dalam keadaan
kerohanian yang kering sehingga nikah dan ekonomi kering tetapi kalau kita
mau disucikan, digembalakan/kita kembali ke tempat pelayanan yang benar serta
kita mau taat dan dengar-dengaran -> kita mengulurkan tangan kepada TUHAN,
TUHAN juga mengulurkan Tangan kepada kita dan Roh Kudus dicurahkan kepada
kita. Jadi hasil yang pertama adalah Roh Kudus mencurahkan kasih ALLAH. Sekalipun
kita memiliki banyak uang, kita berhasil di dunia ini, tetapi jika kita tidak
memiliki kasih ALLAH/tidak ada Roh Kudus, maka kerohanian kita akan menjadi
kering.
Kalau orang tidak merasa kecewa kepada TUHAN di saat ia berada di dalam keadaan
terjepit, maka itu adalah mujizat. Kita sakit dan tidak disembuhkan tetapi
kita tidak merasa kecewa, bahkan kita bersyukur, maka itu merupakan suatu
mujizat.
Saya belajar dari dua orang, yang pertama dari alm.bpk.pdt Totaijs. Waktu
saya pergi ke negeri Belanda, terakhir sebelum beliau dipanggil oleh TUHAN.
Sekalipun beliau menderita sakit yang parah tetapi beliau tidak pernah mengeluh.
Beliau memeluk saya sehingga saya merasa begitu terharu melihat keadaannya.
Tetapi beliau tetap kuat dan selalu berseru Mempelai TUHAN, tidak mengatakan
bahwa saya sekarang sedang bersedih. Dan ini merupakan suatu mujizat, sekalipun
bukan mujizat kesembuhan, tetapi beliau mendapatkan kesembuhan hati sebab
tidak pernah kecewa.
Kemudian setelah pulang ke Indonesia, ada seorang jemaat yang sakit keras.
Kemudian seorang pengerja datang dan ia bertanya kepada yang sakit -> ‘pak,
bagaimana kalau bapak disembuhkan oleh TUHAN? beliau menjawab -> ‘puji
TUHAN, sebab IA memang TUHAN Yang luar biasa dan seandainya saya tidak disembuhkan,
maka saya tetap akan mengatakan ‘puji TUHAN, sebab IA tetap TUHAN Yang
luar biasa’. Dan memang bapak ini dipanggil oleh TUHAN dan ini membuat
saya menjadi terharu sebab itu merupakan hal yang luar biasa yaitu mujizat
sebab ia tidak merasa kecewa dan tidak merasa putus asa. Ini adalah pertemuan
antara tangan kita dengan Tangan TUHAN -> sentuhan Tangan TUHAN, sentuhan
Roh Kudus yang mencurahkan kasih ALLAH dan ini merupakan mujizat. Semoga kita
dapat mengerti.
Kalau kita mengulurkan tangan, TUHAN juga mengulurkan TanganNYA, sehingga
Roh Kudus bekerja. Waktu Musa keluar dari Mesir bersama dengan bangsa Israel.
Mereka menghadapi laut Kolsom di depan, dibelakang ada Firaun dengan tentaranya,
kiri dan kanan tidak ada jalan lagi; dan di saat TUHAN berkata kepada Musa
-> ‘ulurkan tanganmu’ dan di saat itu, TUHAN juga mengulurkan
TanganNYA lewat angin timur dan itu adalah kuasa dari Roh Kudus yang menolong
Musa.
Jika kita taat dan dengar-dengaran untuk:
- mau disucikan
- mau berada pada posisi yang benar/pelayanan yang benar
Maka di saat kita mengulurkan tangan, TUHAN juga mengulurkan Tangan, maka
akan terjadi mujizat/Roh Kudus dicurahkan.
- Keluaran 14 : 21, 22, 27,
21.Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu
TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat
laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.
22. Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering;
sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.
27. Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, maka menjelang pagi berbaliklah
air laut ke tempatnya, sedang orang Mesir lari menuju air itu; demikianlah
TUHAN mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut.
Mengulurkan tangan = taat dengar-dengaran = puncak penyembahan kepada TUHAN.
Sekarang Tangan TUHAN adalah kuasa dari Roh Kudus dicurahkan bagaikan angin
timur.
Jadi hasil ke dua adalah:
- kuasa Roh Kudus memberikan kemenangan atas musuh-musuh.
- Roh Kudus membelah air laut sehingga memberikan jalan keluar dan kita
mendapatkan masa depan yang indah.
- Roh Kudus melindungi kita dari segala mara bahaya/celaka di akhir jaman.
Itu sebabnya jika kita mengangkat tangan/ulurkan tangan, maka TUHAN Yang
turun Tangan/Roh Kudus untuk menghancurkan musuh-musuh + Roh Kudus memberikan
jalan keluar kepada kita dan memberikan masa depan yang indah.
Kita tidak dapat menduga bencana alam, ada orang yang datang ke pusat perbelanjaan/mall,
tiba-tiba ada bom yang meledak -> apa yang menjadi kekuatan kita sekalipun
semuanya sudah dijaga dengan ketat. Hanya Tangan TUHAN/kuasa Roh Kudus yang
menjadi pelindung kita dari segala bencana, mara bahaya dlsbnya.
Mungkin sekarang ini kita menjadi ragu-ragu sebab orang tua tidak dapat diandalkan,
ijazah juga tidak dapat diandalkan, biarlah kita mengikuti cara TUHAN bekerja
yaitu:
- kita mau disucikan
- mau melayani TUHAN dengan sungguh-sungguh yaitu pada posisi yang benar
- mau taat dengar-dengaran, maka Tangan TUHAN Sendiri Yang membuka jalan
untuk sampai pada masa depan yang indah
- TUHAN/Roh Kudus juga menjadi pelindungi bagi kita terhadap segala mara
bahaya dllnya di bumi ini sampai hukuman TUHAN pun tidak dapat menyentuh
kehidupan kita. Kita benar-benar dilindungi oleh TUHAN.
- kuasa Roh Kudus membaharui kehidupan kita -> Titus 3
: 3 – 6,
3. Karena dahulu kita juga hidup dalam kejahilan: tidak taat, sesat, menjadi
hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan kedengkian,
keji, saling membenci.
4. Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada
manusia,
5. pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik
yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran
kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
6. yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat
kita,
Roh Kudus mengubahkan kehidupan kita dari kehidupan lama/daging menjadi kehidupan
yang baru/rohani. Sedikit demi sedikit kita diubahkan dari hidup yang lama
(ay 3) menjadi hidup yang baru/yang rohani sampai satu waktu di saat YESUS
datang kembali yang kedua kalinya, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan
TUHAN YESUS dan ini merupakan mujizat terbesar yang kedua.
Mujizat terbesar yang pertama ialah ALLAH Yang adalah Roh, lahir menjadi sama
dengan manusia dan mujizat terbesar yang kedua adalah manusia daging yang hina
dilahirkan oleh Roh Kudus menjadi sama dengan YESUS/menjadi Mempelai Wanita
TUHAN yang akan menyambut kedatangan YESUS Yang kedua kalinya.
Itu sebabnya kita jangan mempertahankan kekeringan rohani sebab nikah akan
menjadi kering dan juga semuanya akan menjadi kering. Tetapi baiklah kita mengulurkan
tangan kepada TUHAN dan TUHAN juga akan mengulurkan TanganNYA kepada kita/Roh
Kudus menyentuh kita dan juga memenuhi kehidupan kita sekarang ini sehingga
kekeringan itu sungguh-sungguh akan hilang. Yang ada hanyalah kasih TUHAN yang
membuat kita tidak menjadi kering, yang ada hanyalah mujizat TUHAN yaitu pertolongan,
jalan keluar dari segala masalah dan juga keubahan hidup sampai satu waktu kita
menjadi sama dengan TUHAN.
TUHAN memberkati kita sekalian.
1