Umum - Minggu, 02 September 2007

Kita masih tetap membahas srt Yudas yang di dalam susunan tabernakel berbicara tentang tudung kulit lumba-lumba dan ini menunjuk pada perlindungan dan pemeliharaan TUHAN kepada gereja yang benar dan sekaligus pemisahan dengan gereja yang palsu.

Ada banyak gereja yang palsu dan salah satunya adalah gereja daging ->
Yudas 1 : 17 – 19,
17. Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, ingatlah akan apa yang dahulu telah dikatakan kepada kamu oleh rasul-rasul Tuhan kita, Yesus Kristus.
18. Sebab mereka telah mengatakan kepada kamu: "Menjelang akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka."
19. Mereka adalah pemecah belah yang dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan dunia ini dan yang hidup tanpa Roh Kudus.

Inilah tanda dari gereja palsu yaitu:

Ada dua pekerjaan dari Roh Kudus yang utama yaitu:

  1. pekerjaan Roh Kudus hujan awal yaitu menyelamatkan manusia berdosa->
    Matius 1 : 20, 21,
    20. Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
    21. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."

    Jadi, YESUS adalah Roh Kudus -> Roh Kudus Yang lahir menjadi Manusia = YESUS menyelamatkan umat manusia. Inilah pekerjaan dari Roh Kudus hujan awal yaitu menyelamatkan umat manusia dari dosa-dosa mereka.
  2. pekerjaan Roh Kudus hujan akhir yaitu membangun Tubuh Kristus yang sempurna-> membawa orang-orang yang sudah selamat untuk disempurnakan menjadi sama seperti TUHAN YESUS lewat Firman pengajaran.

Inilah pekerjaan dari Roh Kudus yaitu sesudah kita selamat, kita masih harus disempurnakan menjadi sama seperti YESUS lewat pekerjaan Firman pengajaran. Jadi sesudah selamat, perlu untuk disempurnakan.

Jadi pemecah belah ini adalah orang-orang yang menolak pekerjaan dari Roh Kudus = menolak hujan awal dan hujan akhir = bagaikan tidak mengalami hujan = mengalami kekeringan rohani sampai satu saat kerohanian mereka menjadi mati dan ini berarti berakhir dengan kebinasaan/kematian yang kedua di neraka. Seperti dunia ini jika tidak turun hujan, akan menjadi kering.

Kita akan melihat contoh dari kekeringan yang sudah melanda bait ALLAH -> dan celakanya justru kekeringan rohani ini yang melanda bait ALLAH/rumah ALLAH/kehidupan Kristen dan ini sangatlah berbahaya.

Ada dua macam kekeringan rohani yang melanda bait ALLAH yaitu:

  1. Lukas 6 : 6 – 8,
    6. Pada suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya.
    7. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, supaya mereka dapat alasan untuk mempersalahkan Dia.
    8. Tetapi Ia mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada orang yang mati tangannya itu: "Bangunlah dan berdirilah di tengah!" Maka bangunlah orang itu dan berdiri.

    Di dalam injil yang lain, mati tangan kanan = kering.
    Tangan yang mati/kering ini terjadi di dalam bait ALLAH/rumah ibadah -> ay 6.
    Kekeringan rohani di dalam bait ALLAH ini dialami oleh ahli taurat dan orang Farisi. Ahli taurat dan orang Farisi ini beribadah, tetapi kerohanian mereka kering dan ini disebut dengan ibadah yang munafik yaitu mereka beribadah tetapi hanya untuk mengamat-amati/menghakimi/menyalahkan YESUS/orang lain.
    Tanda dari orang yang kering rohani adalah mudah/gampang menjadi marah/jengkel tanpa alasan dan juga gampang tersandung -> Lukas 6 : 11, Maka meluaplah amarah mereka, lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus.
    Ada orang yang disembuhkan/terjadi mujizat di dalam bait ALLAH, tetapi orang ini menjadi jengkel dan marah. Kita harus menjaga supaya di dalam ibadah, sementara orang lain mengalami berkat -> mungkin di dalam pemberitaan Firman, kita mendapatkan berkat, tetapi ia malahan menjadi jengkel. Ini berbahaya sebab merupakan ibadah yang munafik seperti yang dialami oleh ahli taurat dan orang-orang Farisi.
  2. Orang yang mati/kering tangan kanannya = ibadah pelayanan yang tidak penuh/ibadah yang tidak memuaskan TUHAN. Kita memiliki dua tangan, tetapi kalau satu kering/mati, maka pelayanan kita tidak dapat penuh/tidak dapat memuaskan TUHAN sehingga TUHAN tidak berkenan. Itu sebabnya kita harus berhati-hati, kita sudah masuk ke dalam bait ALLAH untuk beribadah dan melayani TUHAN, tetapi kita diperiksa supaya jangan sampai ibadah pelayanankita tidak penuh/tidak memuaskan TUHAN/tidak berkenan kepada TUHAN. Saya sebagai seorang gembala juga diperiksa dan kalau kita tidak dapat memuaskan TUHAN di dalam ibadah pelayanan, maka kita juga tidak mengalami kepuasan/kering. Ini merupakan rumus di dalam ibadah pelayanan.

Di bagian atas diterangkan, orang Parisi dan ahli taurat hanya marah,jengkel dan tersandung di dalam ibadah, ini juga berarti kerohanian mereka kering sehingga mereka tidak mendapatkan kepuasan dari TUHAN. Demikian juga dengan yang kedua yaitu mereka beribadah dan melayani TUHAN tetapi tidak penuh/tidak berkenan/tidak memuaskan TUHAN, maka kerohanian mereka juga kering dan tidak akan pernah mengalami kepuasan dari TUHAN.

Apa praktek dari orang yang melayani TUHAN hanya memakai tangan kiri karena tangan kanannya mati?

Sesudah kita melayani, kita juga jangan lupa untuk menyembah TUHAN dan mengucap syukur kepada TUHAN dengan mengaku bahwa saya sudah dipakai oleh TUHAN. Segala puji syukur hanya kepada TUHAN. Bukan dari kekuatanku tetapi semuanya berasal dari TUHAN sehingga kita tidak menjadi sombong, tidak merasa berjasa, tidak merasa hebat. Inilah ibadah yang memuncak sampai pada penyembahan.

Inilah dua macam kekeringan yang melanda bait ALLAH yang menolak pekerjaan Roh Kudus dan juga menjadi pemecah belah sehingga kerohanian mereka menjadi kering.

Jika ibadah pelayanan di dalam rumah TUHAN terjadi kekeringan dan mungkin sekarang ini kita mengalami kekeringan rohani seperti:

Untuk ini semua bagaimana jalan keluarnya? Lukas 6 : 6, Pada suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya.
Jalan keluarnya dalam menghadapi kekeringan rohani yaitu YESUS mengajar lewat Firman pengajaran yang benar. Supaya tidak terjadi kekeringan rohani di dalam bait ALLAH/di dalam rumah TUHAN maka harus ada Firman pengajaran yang benar sebab YESUS Sendiri Yang mengajar.

Saya sudah berulang kali mengatakan bahwa ciri dari Firman pengajaran yang benar adalah:

Sekarang kita melihat aktifitas dari Firman pengajaran yang benar dalam menghadapi kekeringan rohani. Sebab kalau kerohanian kita kering, maka semuanya juga menjadi kering seperti nikah menjadi kering, ekonomi juga menjadi kering dan juga masa depan menjadi kering. Ini sangat berbahaya sebab akan sampai pada kematian kedua di neraka, itu sebabnya kita harus sungguh-sungguh serius sebab ini merupakan penderitaan. Mari sekarang ini, ada YESUS Yang mengajar ditengah-tengah kita/ada Firman pengajaran yang benar untuk menghadapi kekeringan rohani yang melanda gereja TUHAN.

Bagaimana aktifitas dari Firman pengajaran yang benar di dalam menghadapi kekeringan rohani yang melanda gereja TUHAN di akhir jaman?

  1. Lukas 6 : 8, Tetapi Ia mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada orang yang mati tangannya itu: "Bangunlah dan berdirilah di tengah!" Maka bangunlah orang itu dan berdiri.
    Bangunlah -> aktifitas dari Firman pengajaran yang benar adalah menyucikan = membangunkan/membangkitkan kehidupan rohani yang sudah mati. Tidak ada jalan lain, sebab kehidupan rohani yang mati itu karena dikuasai oleh dosa/maut, itu sebabnya harus disucikan.
    Proses dari Firman pengajaran yang benar yang menyucikan kehidupan kita adalah:
    • 2 Timotius 4 : 2, Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
      Firman pengajaran itu menyatakan apa yang salah/menyatakan dosa-dosa yang tersembunyi di dalam kehidupan kita. Awalnya kita tidak mengerti bahwa apa yang kita lakukan itu adalah salah/dosa, tetapi kalau ada Firman pengajaran yang benar disampaikan, maka dosa-dosa yang tersembunyi akan dinyatakan. Supaya apa kalau dosa-dosa itu dinyatakan? Supaya kita menyesali, menyadari dan mengaku dosa. Di saat kita mengaku dosa, maka Darah YESUS mengampuni dosa-dosa kita dan ini berarti ada aliran Darah. Tangan yang kering/lumpuh itu karena sudah tidak ada lagi darah yang mengalir, itu sebabnya tangan itu bertambah hari menjadi bertambah kecil karena tidak ada makanan yang disuplai oleh darah. Jadi, Darah YESUS menghapus dosa = Darah YESUS menghapus kekeringan. Raja Daud mengatakan -> orang yang mengaku dosa adalah orang yang berbahagia karena tidak kering. Semoga kita dapat mengerti.
    • tegurlah -> Firman pengajaran yang benar itu menegur dengan keras, supaya apa? Supaya kita bertobat/berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN. Seringkali di gereja kita mengaku dosa-dosa kita, tetapi baru keluar dari pintu gereja kita sudah berbuat dosa lagi. Itu sebabnya Firman pengajaran itu selain menasihati, Firman itu juga menegur bagaikan pedang yang dijatuhkan supaya kita berhenti berbuat dosa.
      Di dalam injil Markus 9, TUHAN katakan:
      • kalau matamu menyesatkan engkau -> cungkillah!
      • kalau tanganmu melakukan dosa -> potong!
        Di saat kita bertobat, bagaikan tangan yang berdosa itu dipotong oleh pedang = ditegur oleh TUHAN. Jika kita mengaku dosa, maka darah mengalir sehingga tangan itu mulai bergerak/tangan yang kering mulai merasa lega/bahagia. Tetapi jika sudah bergerak dan kita berbuat dosa lagi, maka tangan itu akan mati lagi. Itu sebabnya kita terus menerus ditegur bagaikan tangan itu dipotong sehingga tidak dapat melakukan dosa lagi.
      Selama kita masih terus berbuat dosa, maka teguran Firman itu terus datang sampai seringkali kita merasa tidak kuat sehingga tidak mau datang lagi ke gereja. Tetapi kalau kita mau menerima pekerjaan Firman sehingga kita bertobat dengan mengaku dosa, kita diampuni sehingga kita merasa lega dan berbahagia, kita harus melanjutkan dengan berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN, maka
    • nasihatilah dengan segala kesabaran -> Firman pengajaran menjadi nasihat supaya kita tetap hidup benar dan suci.
      Nasihat itu:
      • bagaikan kita dibimbing
      • memberi jalan keluar dari segala masalah
      Jika kita dibimbing oleh TUHAN, itu berarti kita berjalan tanpa Herodes/jalan tanpa dosa/kita hidup suci dan jalan tanpa masalah/masalah selesai.
    Waktu tiga orang majus datang kepada YESUS, Herodes mengatakan kepada mereka untuk datang kembali kepadanya sebab ia juga mau menyembah YESUS. Tetapi di dalam mimpi TUHAN memperingatkan ketiga orang majus itu untuk tidak mengambil jalan kembali ke Herodes -> ini merupakan nasihat dan tuntunan TUHAN. Kita dituntun oleh TUHAN supaya kita berjalan di jalan yang suci/tetap di jalan suci, tidak di jalan dosa dan juga jalan keluar dari segala masalah/jalan tanpa Herodes.
    Kita jangan menyalahkan Firman pengajaran yang benar kalau sementara Firman diberitakan dan kita tetap berbuat dosa dan juga segala masalah tidak selesai-selesai, tetapi mari kita periksa! Apakah kita sudah mengaku dosa/bertobat, apakah kita sudah berada di dalam tuntunan TUHAN/kita hidup suci? Kalau itu sudah ada, maka pasti ada jalan keluarnya. Semoga kita dapat mengerti.
    Inilah proses pertama dari aktifitas Firman pengajaran yang menghadapi kekeringan rohani di dalam bait ALLAH yaitu menyucikan dan membangkitkan/membangunkan kerohanian kita.
  2. Lukas 6 : 8, Tetapi Ia mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada orang yang mati tangannya itu: "Bangunlah dan berdirilah di tengah!" Maka bangunlah orang itu dan berdiri.
    Sesudah bangun = tidak hidup didalam dosa lagi/sudah hidup suci tetapi ini masih kurang cukup, harus berdiri di tengah.
    Berdiri di tengah ini memiliki dua arti rohani yaitu:
    • kembali kepada posisi yang benar sebagai seorang imam. Orang yang mati tangan kanannya itu berada di dalam bait ALLAH dan untuk sekarang berarti imam/orang-orang yang beribadah dan melayani TUHAN. Seorang imam itu berdiri di antara TUHAN dengan sidang jemaat. Seperti saya yang berkhotbah menyampaikan Firman, maka saya berdiri di antara TUHAN dengan sidang jemaat. Juga bagi saudara yang menyanyi/paduan suara, saudara juga berdiri di antara TUHAN dengan sidang jemaat. Inilah posisi yang benar dari seorang imam. Di dalam arti rohani, maka di mana posisi di tengah itu?
      Di dalam tabernakel, Musa naik ke atas gunung Sinai untuk menerima dua loh batu dan juga untuk membuat tabernakel sesuai dengan apa yang sudah Musa lihat. Jadi tabernakel itu adalah miniatur dari kerajaan surga.
      Tabernakel ini terdiri dari tiga ruangan yaitu:
      Halaman, kemudian ruangan suci dan ruangan maha suci yang merupakan tempat dari TUHAN.
      Sekarang, imam itu berdiri di antara sidang jemaat/halaman dan TUHAN/ruangan maha suci; imam-imam itu berada di tengah/di ruangan suci.
      Jadi supaya rohani kita tidak menjadi kering, selain kita ini disucikan, maka posisi kita juga harus tepat. Seperti tangan kita yang sakit dan sudah sembuh, tetapi seandainya dipindahkan posisinya, lama kelamaan tangan itu akan menjadi kering sebab posisi dari tangan itu tidaklah benar. Banyak pelayan TUHAN yang melayani TUHAN, dan sudah tidak berbuat dosa lagi, tetapi pelayanannya menjadi kering bahkan sudah merosot. Sebab posisinya yang salah sebab posisi dari seorang imam itu harus berada di ruangan suci = harus tergembala/masuk dalam kandang penggembalaan.
      Saya selalu mengatakan berulang-ulang, di dalam ruangan suci itu ada tiga alat yaitu: Inilah tempat/posisi yang benar dari seorang imam yaitu tergembala/berada di dalam kandang penggembalaan. Sekalipun kita melayani, tetapi kalau tempatnya salah, maka akan menjadi kering. Itu sebabnya TUHAN mengatakan kepada orang yang mati tangan kanannya itu untuk berdiri di tengah/kembali ke posisi yang benar, sebab mungkin ia berdiri di belakang atau di pojok ruangan dari bait ALLAH itu.
      Imamat 21 : 12, Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
      Kudusnya para imam = imam tidak boleh keluar dari tempat kudus.
      Kalau kita berada di dalam tempat yang kudus/tergembala, maka selalu ada minyak urapan di atas kepala sehingga kita tidak menjadi kering. Tetapi begitu ia meninggalkan posisi/meninggalkan ruangan suci/meninggalkan penggembalaan, segeralah ia menjadi kering/kehilangan minyak urapan. Ini dimulai dari saya seorang gembala untuk selalu berada di dalam ruangan suci/tergembala; kalau tidak! Maka minyak urapan akan hilang dan menjadi kering.
      Mari! kita jangan asal melayani, tetapi posisi kita yang harus tepat yaitu berdiri ditengah/tergembala di ruangan suci. Semoga kita dapat mengerti.
    • kembali kepada tugas yang benar dari seorang imam. Tadi di bagian atas diterangkan berdiri di tengah dalam tabernakel, sekarang berdiri di tengah di dalam tugas -> TUHAN – imam – sidang jemaat. Tugas dari seorang imam adalah ikut di dalam pelayanan pendamaian dan ini merupakan tugas yang benar. Seorang imam itu bukan mendamaikan, sebab yang mendamaikan adalah Imam Besar, tetapi kita hanya ikut serta dalam pendamaian antara manusia dengan ALLAH. Ikut dalam pelayanan pendamaian, berarti kita harus berada di dalam suasana damai sejahtera.
      Saya berkhotbah, harus berkhotbah dengan hati yang damai, menyanyi juga harus dengan hati yang damai, membersihkan lantai juga harus dengan hati yang damai, juga jika kita bermain musik, juga harus dengan hati yang damai -> ikut dalam pelayanan pendamaian antara manusia dengan ALLAH.
    Jangan dibalik, sebab seringkali imam-imam ini seharusnya ikut di dalam pelayanan pendamaian antara domba-domba/sidang jemaat dengan TUHAN sebagai Imam Besar/Gembala Agung dan kalau kita tidak berada pada tugas yang benar/tidak melayani dengan hati yang damai -> alm.bpk.pdt In Juwono selalu mengatakan: kalau seorang hamba TUHAN melayani tetapi tidak dengan hati yang damai, apa yang mau dikhotbahkan? Sebab kita adalah pelayan pendamaian ->
    2 Kor 5-> ‘kamu dipercaya pelayanan pendamaian’ apa yang akan kita khotbahkan kalau hati tidak damai? apa yang akan kita nyanyikan kalau hati tidak damai? kalau hati tidak damai, maka itu berarti kita belum berdiri di tengah/belum berada pada tugas yang benar.
    Kalau imam tidak berdiri di tengah/tidak melayani dengan hati yang damai, maka banyak imam justru akan menjadi orang yang mengadu domba -> ini terjadi kalau tugas dan posisi dari seorang imam tidak pada tempatnya/tidak benar sehingga kerohaniannya menjadi kering. Mari dihari-hari ini, kita ikut/dipercaya di dalam pelayanan pendamaian yaitu kita berdiri di tengah. Semoga kita dapat mengerti.
    Inilah pekerjaan dari Firman pengajaran yang menghadapi kekeringan rohani di dalam gereja TUHAN yang tidak dapat ditolong oleh uang tetapi hanya oleh kekuatan Firman pengajaran yang:
    • menyucikan kita dari sumber kekeringan
    • menempatkan kita pada posisi yang benar
    • menempatkan kita pada tugas yang benar
  3. memberikan perintah/merupakan perintah TUHAN yang akan menghasilkan pertolongan, perintah TUHAN ini bukan untuk menghancurkan, tetapi perintah TUHAN yang menghasilkan pertolongan TUHAN.
    Lukas 6 : 10, Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Orang itu berbuat demikian dan sembuhlah tangannya.
    Di bagian atas dikatakan bahwa TUHAN memberikan perintah untuk bangun dan berdiri di tengah -> ini mudah untuk dilakukan karena kakinya tidak mati/dapat bergerak. Tetapi perintah yang terakhir adalah ‘ulurkan tanganmu’, inilah saudaraku! kalau Firman sudah memberikan perintah, maka otak/pikiran yang berjalan -> ulurkan tanganmu -> mana mungkin orang itu dapat melakukannya sebab semua orang tahu bahwa tangan kanannya mati/kering sehingga banyak yang mengatakan bahwa Firman TUHAN itu ngawur. Seperti Petrus dan kawan-kawannya yang sudah semalam-malaman menangkap ikan, tetapi mereka tidak mendapatkan apa-apa tetapi siang hari YESUS datang dan memerintahkan untuk menebarkan jala -> secara ilmu pengetahuan tidaklah mungkin untuk menangkap ikan di siang hari. Dan bisa saja Petrus mengatakan bahwa TUHAN ini ngawur.
    Seringkali untuk penyucian, kita ditegur, tetapi kita masih dapat menerima sehingga kita dapat berterima kasih dan memuji TUHAN. Kemudian kita dipanggil untuk berdiri di tengah, kita juga masih dapat menerima, tetapi ketika sampai pada ‘perintah’ maka kita akan berkata bahwa Firman TUHAN itu ngawur. Firman pengajaran memang seringkali tidak cocok dengan logika kita.
    Perintah TUHAN -> ‘ulurkan tanganmu’, perintah ini keras sekali dan orang itu dapat tersinggung. Jangankan untuk mengulurkan tangannya yang mati/kering itu, diminta untuk menunjukkan tangannya saja, ia dapat tersinggung. Mari sekarang ini kita harus mengakui bahwa seringkali di dalam menghadapi Firman pengajaran yang benar, kita memakai logika. Tetapi saudaraku! perintah Firman itu sebenarnya tidaklah sulit untuk dilakukan, tetapi tergantung kita mau atau tidak melakukannya. Yang membuat kita sulit melaksanakan perintah Firman adalah pikiran/kehendak/keinginan/kepentingan daging kita.
    Bagi saudara yang sudah menjadi orang tua dan memiliki seorang anak yang masih berumur lima tahun, tidaklah mungkin saudara memberi perintah kepada sang anak sesuatu yang tidak dapat ia lakukan. Misalnya: untuk mengangkat gula seberat satu kwintal -> ini orang tua jasmani. Apalagi TUHAN YESUS, tidak mungkin menyengsarakan kita dengan perintahNYA. Itu sebabnya sekarang ini, biarlah kita mentaati dan mempraktekkan Firman pengajaran yang benar dihari-hari ini.
    Jika kita taat dan dengar-dengaran kepada Firman pengajaran yang benar = kita mengulurkan tangan kepada TUHAN. Di saat kita mengulurkan tangan kepada TUHAN apapun risikonya, maka TUHAN juga mengulurkan TanganNYA kepada kita untuk menjamah kita. Untuk sekarang, Tangan TUHAN adalah kuasa Roh Kudus.

Tangan TUHAN di bumi = kuasa Roh Kudus menyentuh kita sekarang ini kalau kita taat dan dengar-dengaran dan dimulai dari:

Kisah rasul 5 : 32, Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia."
Kalau kita taat dengar-dengaran kepada Firman = mengulurkan tangan kepada TUHAN, TUHAN juga akan mengulurkan Tangan kepada kita = TUHAN mencurahkan/mengaruniakan Roh Kudus sekarang ini.

Jika kita mengulurkan tangan kepada TUHAN, TUHAN juga mengulurkan Tangan = Roh Kudus dicurahkan, maka hasilnya:

Mujizat terbesar yang pertama ialah ALLAH Yang adalah Roh, lahir menjadi sama dengan manusia dan mujizat terbesar yang kedua adalah manusia daging yang hina dilahirkan oleh Roh Kudus menjadi sama dengan YESUS/menjadi Mempelai Wanita TUHAN yang akan menyambut kedatangan YESUS Yang kedua kalinya.

Itu sebabnya kita jangan mempertahankan kekeringan rohani sebab nikah akan menjadi kering dan juga semuanya akan menjadi kering. Tetapi baiklah kita mengulurkan tangan kepada TUHAN dan TUHAN juga akan mengulurkan TanganNYA kepada kita/Roh Kudus menyentuh kita dan juga memenuhi kehidupan kita sekarang ini sehingga kekeringan itu sungguh-sungguh akan hilang. Yang ada hanyalah kasih TUHAN yang membuat kita tidak menjadi kering, yang ada hanyalah mujizat TUHAN yaitu pertolongan, jalan keluar dari segala masalah dan juga keubahan hidup sampai satu waktu kita menjadi sama dengan TUHAN.

TUHAN memberkati kita sekalian.