Karena kebaktian kita sekarang ini bersamaan dengan kita memperingati empat
puluh tahun Lembaga Pendidikkan Elkitab Kristus Ajaib (Lempin-El), maka tema
kita selama lima kali kebaktian ini adalah angka ‘40’. Di dalam
alkitab, pengertian secara rohani dari angka 40 ini adalah angka perobekkan
daging/penyaliban daging/penamatan daging. Sebagai bukti adalah Musa yang berpuasa
selama empat puluh hari empat puluh malam. TUHAN YESUS juga berpuasa selama
empatpuluh hari empat puluh malam. Ini adalah benar-benar angka perobekkan daging/penyaliban
daging/penamatan daging.
Dan di dalam alkitab, angka 40 ini pertama kali ditulis di dalam ktb Kejadian,
tepatnya di dalam Kejadian 7 : 4, Sebab tujuh hari lagi
Aku akan menurunkan hujan ke atas bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya,
dan Aku akan menghapuskan dari muka bumi segala yang ada, yang Kujadikan itu."
Ini adalah angka 40 yang pertama yaitu empat puluh hari empat puluh malam TUHAN
menurunkan hujan di bumi yang merupakan hukuman air bah di bumi sehingga segala
daging musnah/tamat. Jadi, kalau kita simpulkan, peristiwa air bah di jaman
Nuh, merupakan *penamatan daging lewat hukuman TUHAN*. Mengapa
terjadi demikian? Sebab di jaman Nuh, manusia termasuk anak-anak TUHAN hidup
di dalam daging/dikuasai oleh daging yaitu:
- keinginan daging yang adalah keinginan jahat dan najis.
keinginan jahat ini membuat hati cenderung berbuat jahat >>> Kejadian
6 : 5, 6,
5.Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa
segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
6. maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan
hal itu memilukan hati-Nya.
Inilah keinginan jahat yang mendorong kecenderungan hati untuk berbuat jahat
terutama cinta akan uang, sebab akar dari kejahatan adalah cinta akan uang/ikatan
akan uang (1Timotius 5) yang memilukan Hati TUHAN. Cinta
akan uang ini memiliki praktek kikir yaitu tidak dapat memberi >>>
seorang anak yang sudah diberkati, tetapi ia tidak ingat akan orang tuanya
dlsbnya dan juga tidak dapat memberi untuk pekerjaan TUHAN. Juga serakah yaitu
tidak dapat memberi tetapi merampas hak orang lain terutama hak dari TUHAN
yaitu persepuluhan dan persembahan khusus. Kalau hamba-hamba TUHAN/anak-anak
TUHAN mengambil hak TUHAN, maka itu berarti kehidupan itu kembali ke jaman
Nuh yaitu manusia daging yang dikuasai oleh keinginan jahat dan apapun alasannya,
hatinya cenderung jahat sehingga memilukan Hati TUHAN. Persoalan uang dihari-hari
ini, kita harus berhati-hati; bagi rekan-rekan hamba TUHAN, kita harus berhati-hati
dengan persepuluhan dan persembahan khusus sebab ini adalah milik TUHAN. Kemudian
keinginan najis yang mengarah kepada persundalan. Inilah manusia di jaman
Nuh yang dikuasai oleh keinginan daging.
- tabiat/karakter daging yaitu tidak taat dan dengar-dengaran
pada Firman TUHAN dan yang kita ketahui di jaman Nuh ini yang selamat hanya
delapan orang, sampai anak-anak kecilpun tidak ada yang dengar-dengaran. Itu
sebabnya, mari! kita yang memiliki anak-anak kecil terutama kita para hamba-hamba
TUHAN, anak-anak kita haruslah dididik di dalam kebaktian. Jangan seenaknya
sendiri sebab di jaman Nuh sudah terjadi. Mungkin mengikuti ibadah, tetapi
anak-anak itu seenaknya saja sehingga waktu air bah datang, anak-anak kecil
itu tidak ada yang selamat. Juga di dalam kebaktian sekolah Minggu, anak-anak
kecil itu harus dididik untuk taat dan dengar-dengaran kepada TUHAN. Seandainya
waktu air bah itu datang, ada anak yang taat dengar-dengaran, maka ia akan
selamat. Tetapi kenyataannya tidak ada. Inilah tabiat daging yang kalau sudah
ada keinginan di dalam hati, maka akan terwujud di dalam
- perbuatan –perbuatan daging >>> Galatia
5 : 19 - 21,
19. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
20. penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah,
kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
21. kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu
kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan
hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Sihir = ramalan-ramalan, dukun-dukun >>> kita harus berhati-hati
sebab di jaman Nuh sudah terjadi yaitu hidup di dalam daging.
Inilah perbuatan-perbuatan daging dari manusia termasuk anak-anak TUHAN di
jaman Nuh yang hidup di dalam daging/dikuasai oleh daging yaitu hidup dalam
daging, dalam karakter/tabiat daging sehingga menjadi tidak dengar-dengaran
dan juga sampai pada perbuatan-perbuatan daging.
Akibatnya Roh ALLAH tidak berbantah-bantah lagi >>> Kejadian
6 : 3, Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya
tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan
seratus dua puluh tahun saja."
Kalau manusia hidup di dalam daging/dikuasai oleh daging, bertabiatkan daging
sampai dengan perbuatan-perbuatan daging, maka istilah saya adalah Roh ALLAH
akan ditarik dari manusia/anak-anak TUHAN. Contohnya: seperti Saul yang pernah
mengalaminya. Jika Roh ALLAH ditarik dari manusia/dari anak-anak TUHAN, maka
saya permisi untuk berbicara >>> manusia/anak-anak TUHAN/hamba-hamba
TUHAN akan tampil seperti binatang buas. Tanpa Roh ALLAH, maka anak-anak TUHAN/hamba-hamba
TUHAN akan tampil seperti binatang buas yang hanyalah daging seutuhnya.
Bagaimana praktek/penampilan dari manusia/anak-anak TUHAN yang tampil seperti
binatang buas/tanpa Roh ALLAH? Mungkin dapat berbahasa Roh, tetapi sesungguhnya
sudah menjadi kering karena tabiat daging seperti Saul yang dulu pernah dipenuhkan
dengan Roh Kudus tetapi pada akhirnya Roh Kudus ditarik dari dirinya karena
ia bersifat daging/tidak dengar-dengaran. Jadi prakteknya adalah:
- Kejadian 6 : 1, 2,
1. Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan
bagi mereka lahir anak-anak perempuan,
2. maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik,
lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja
yang disukai mereka.
Anak-anak ALLAH mengambil anak-anak manusia >>> inilah praktek dari
manusia daging yang tampil seperti binatang buas/tanpa Roh Kudus dengan praktek
pertama adalah kawin campur. Bagi anak-anak muda saudara harus berhati-hati
dan maafkan, sebab saya harus berterus terang berkata >>> kalau orang
Kristen apalagi ia adalah seorang hamba TUHAN/anak TUHAN kawin campur dengan
orang yang tidak seiman, maka ia sama dengan binatang buas, bukan lagi anak
TUHAN. Jika sudah terlanjur terjadi, maka kita memohon ampun kepada TUHAN.
Inilah yang terjadi di jaman Nuh yaitu kawin campur dan ini sama dengan binatang
buas/perwujudan manusia/anak-anak ALLAH tanpa Roh.ALLAH.
Kawin campur ini akan *menghasilkan kawin cerai sebab terang dengan
gelap tidak dapat menyatu/tidak dapat menjadi satu dan ini banyak melanda
anak-anak TUHAN bahkan disahkan. Padahal di dalam alkitab jelas mengatakan
>>> kalau seorang suami menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan
lain, maka itu berarti dia berzinah tetapi sekarang ini justru disahkan. Kalau
hamba TUHAN mensahkan kawin cerai, maka ia juga adalah binatang buas. Demikian
juga kalau seorang isteri menceraikan suaminya lalu kawin dengan laki-laki
lain, maka ia juga melakukan zinah.
Kawin campur, kemudian kawin cerai terjadi di dalam kehidupan dari anak-anak
TUHAN sampai pada akhirnya adalah *kawin mengawinkan >>> kawin,
cerai, kemudian kawin lagi, cerai lagi >>> terus begitu sehingga
nikah menjadi rusak karena sudah tidak ada Roh.ALLAH lagi.
- Kejadian 6 : 11, 12,
11. Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan.
12. Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia
menjalankan hidup yang rusak di bumi.
Terjadi kekerasan yang merugikan orang lain dalam wujud pertengkaran, kalau
di dalam rumah tangga terjadi pertengkaran, maka itu bukanlah anak ALLAH melawan
anak ALLAH sebab TUHAN katakan ‘musuh kita bukanlah darah dan daging
tetapi roh yang ada di udara’. Jadi kalau kita bertengkar dengan sesama
anak TUHAN, maka itu berarti ia bukan lagi anak TUHAN tetapi ia adalah (maafkan
perkataan saya ini) binatang buas/tanpa Roh Kudus. Kalau di dalam rumah tangga,
suami bertengkar dengan isteri kemudian terjadi penganiayaan yang sadis sampai
terjadi pembunuhan, bahkan dipotong-potong/dimutilasi. Kejadian ini dapat
terjadi pada kehidupan dari anak-anak TUHAN, sehingga merugikan orang lain.
Saya sering mengatakan hal ini, tetapi tidaklah rugi sebab ini juga merupakan
rem/penahan bagi saya >>> kalau suami berkata keras kepada isteri,
maka ia sudah membuat hati isteri menjadi rusak. Tetapi kalau suami meminta
ampun, maka masih dapat ditambal sebab seperti bejana yang masih retak. Tetapi
kalau suami itu memukul isterinya, maka itu seperti bejana yang dibanting
dan ini berarti sudah sangat sulit untuk dipulihkan. Inilah jika hidup tanpa
Roh Kudus, menjadi seperti binatang buas. Demikian juga kalau di dalam penggembalaan,
jika seorang gembala bertengkar dengan sidang jemaat, sampai mimbar menjadi
tempat pertengkaran, maka mereka sama-sama adalah binatang buas. Inilah kehidupan
tanpa Roh Kudus, itu sebabnya kita harus berhati-hati supaya kita jangan tampil
seperti binatang buas.
- Kejadian 6 : 12, Allah menilik bumi itu dan sungguhlah
rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.
Menjalankan hidup yang rusak = merusak diri sendiri.
Inilah praktek dari binatang buas yaitu:
- kawin campur.
- kawin cerai dan
- kawin mengawinkan
- melakukan kekerasan/menganiaya sehingga merugikan orang lain
- merusak diri sendiri
Amsal 6 : 32
Siapa melakukan zinah tidak berakal budi; orang yang berbuat demikian
merusak diri.
Tidak berakal budi = tidak memiliki Roh Kudus sebab Roh Kudus inilah akal
budi yang memberikan pengertian (ktb Ayub). TUHAN memberikan nafas hidup = memberikan
pengertian kepada kita. Manusia tanpa akal budi = binatang buas sebab tanpa
Roh Kudus. Merusak diri = jatuh ke dalam dosa zinah yang dimulai dari sex bebas/free-sex
yang sekarang ini banyak bentuknya, seperti homo sex, lesbian sampai sex pada
diri sendiri, kemudian perselingkuhan dllnya.
Merusak diri ini selain jatuh dalam dosa zinah, maka juga jatuh dalam dosa
makan minum yang dimulai dari merokok, mabuk, dan juga narkoba yang jelas merusak
diri sendiri. Inilah manusia/anak TUHAN bagaikan binatang buas.
Saya sengaja menyebut manusia dan juga anak TUHAN supaya kita dapat membandingkan
seperti pada jaman Nuh >>> anak-anak ALLAH melihat anak-anak manusia
dan kita dapat membandingkan. Kalau di dunia sudah banyak terjadi anak manusia,
tetapi juga dapat terjadi pada anak ALLAH, bahkan juga dapat terjadi pada hamba
TUHAN. Sebab tanpa Roh Kudus, kita tidak akan mampu sebab daging berkuasa seratus
persen/daging lemah >>> roh penurut tetapi daging lemah. Akibat kita
dikuasai oleh daging, maka Roh. ALLAH ditarik sehingga manusia sudah tidak menjadi
manusia/anak TUHAN lagi tetapi menjadi binatang buas. Itu sebabnya kita harus
berhati-hati.
Jika manusia/anak TUHAN tampil seperti binatang buas dengan ketiga praktek
tadi, maka tidak ada jalan lain selain kembali ke jaman Nuh sehingga menarik
hukuman TUHAN turun berupa air bah/penamatan daging lewat hukuman TUHAN >>>
empat puluh hari empat puluh malam TUHAN mendatang hujan sehingga menjadi air
bah. Ini adalah penamatan daging yang negatif/angka 40 yang negatif/penamatan
daging karena dihukum dengan air bah.
Apa yang terjadi di jaman Nuh yaitu manusia daging/manusia tanpa Roh Kudus
nanti akan terjadi lagi di akhir jaman dan juga akan menarik hukuman TUHAN turun
>>> Lukas 17 : 26 -27,
26. Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak
pada hari-hari Anak Manusia:
27. mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari
Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.
Kawin mengawinkan >>> nikah dirusak, orang lain juga dirusak lewat
kekerasan, juga bumi dirusak >>> hutan-hutan digunduli. Inilah kekerasan
pada manusia dan juga pada bumi. Kalau dulu di jaman Nuh penamatan daging dengan
hukuman air bah karena manusia tampil seperti binatang buas dengan tiga praktek,
nanti di akhir jaman akan terjadi lagi seperti di jaman Nuh yaitu penampilan
manusia-manusia/anak-anak TUHAN/hamba-hamba TUHAN seperti binatang buas yang
dikuasai oleh keinginan jahat dan keinginan najis dan terus berlanjut sampai
penghukuman TUHAN dengan api dari langit.
2 Petrus 3 : 10, Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri.
Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur
dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan
hilang lenyap.
Karena dunia akhir jaman ini kembali seperti di jaman Nuh di mana manusia termasuk
anak-anak TUHAN /hamba-hamba TUHAN tampil seperti binatang buas/tanpa Roh Kudus
maka akan menarik penghukuman TUHAN lewat api belerang dari langit yang akan
menamatkan segala daging dan juga membinasakan bumi ini. Kalau dulu hanya manusia/daging
yang dibinasakan, tetapi nanti sampai dengan bumi juga akan dilenyapkan.
Untuk ini kita harus berhati-hati. Di dalam memperingati 40 tahun Lempin-El
ini saya berbahagia sebab saya dikoreksi oleh TUHAN karena masih banyak daging-daging
yang harus ditamatkan. Jangan sampai ditamatkan dengan hukuman air bah di jaman
Nuh dan nanti di akhir jaman akan ditamatkan/dibinasakan dengan api sebab ini
adalah angka 40 yang negatif, kita mengambil contoh seperti Nuh. Sementara boleh
dikatakan hampir seluruh manusia termasuk anak-anak ALLAH di bumi ini yang dihukum
dan tamat di dalam kebinasan, hanya Nuh dengan ke tujuh orang lainnya yang selamat.
Puji TUHAN, sebab masih ada jalan keluar >>> Kejadian 6 : 8, Tetapi
Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.
Nuh mendapatkan kasih karunia TUHAN lewat bahtera Nuh. Nuh, isteri dan anak-anak
dan menantu mendapatkan kasih karunia TUHAN lewat bahtera Nuh sehingga ia dan
keluarganya selamat/tidak mengalami penghukuman dari TUHAN lewat air bah. Nuh
harus membuat bahtera Nuh dan ini adalah penamatan daging yang positif.
Sekalipun di dalam alkitab tidak ditulis, waktu TUHAN memerintahkan Nuh untuk
membuat sebuah bahtera >>> misalnya: sebelum ia membuat bahtera, ia
bekerja di ladang, tetapi setelah diperintahkan untuk membuat bahtera, maka
ia sudah tidak dapat bekerja lagi di ladang >>> inilah penamatan daging.
Atau juga sebagai anak TUHAN harus bekerja lembur di kantor yang mendapatkan
upah yang banyak tetapi harus pergi ke gereja dan ini berarti penamatan daging.
Penamatan daging ini dimulai dari hal yang kecil-kecil terlebih dahulu sebab
kalau empat puluh itu hal yang besar.
Kemudian tidak ada hujan, sebab di dalam alkitab tidak ditulis bahwa waktu
itu cuaca buruk, iklim dengan curah hujan yang tinggi >>> tidak ditulis
keadaan yang demikian. Tetapi TUHAN memerintahkan untuk membuat bahtera di atas
gunung >>> kalau saya pasti saya akan memprotes kepada TUHAN dengan
berkata, mengapa tidak ada hujan tetapi harus membuat bahtera di atas gunung?
Inilah saudaraku, seringkali kita merasa kita ini lebih pandai dari Firman TUHAN.
Firman TUHAN disampaikan hanya untuk ditaati bukan untuk diutak-atik atau dibuat
ini dan itu apalagi diprotes/dikritik >>> bukan! Sebab Firman TUHAN
itu disampaikan hanya untuk ditaati dan kita akan selamat sekalipun kita dianggap
bodoh >>> diperintahkan untuk membuat bahtera di atas gunung >>>
mau melaksanakan, bodoh!
Tetapi Nuh taat sekalipun ia harus menanggung risiko diolok-olok. Di dalam
srt 2 Petrus akan ada orang yang mengolok-olok di mana kedatangan TUHAN itu?
dan dikaitkan dengan Nuh. Karena taat, maka Nuh selamat; ada delapan orang yang
selamat di dalam bahtera dan kita harus berhati-hati >>> coba kita
perbandingkan jumlah manusia yang ada di muka bumi pada waktu itu, tetapi hanya
delapan orang yang selamat. Sekarang ini keselamatan itu sangat digampangkan
>>> selamat, selamat >>> tunggu dulu! Sebab jaman Nuh hanya
delapan orang yang selamat. Di dalam khotbah-khotbah sekarang ini selalu dikatakan
bahwa TUHAN itu Baik, IA tidak jahat sehingga kita akan selamat, selamat. Kalau
dulu dari semua penduduk yang ada di bumi ini tetapi hanya delapan orang yang
selamat >>> apakah TUHAN jahat/TUHAN Baik? TUHAN Baik! tetapi kita
harus berhati-hati sebab diakhir jaman bisa-bisa hanya empat orang yang selamat.
TUHAN Baik! Tetapi kalau soal daging, maka TUHAN tidak akan berkompromi.
Rasul Paulus menegaskan >>> perbuatan-perbuatan daging yang dulu sudah
aku peringatkan, bahwa orang yang berbuat, tidak akan masuk dalam kerajaan surga.
Itu sebabnya para gembala-gembala jangan menina bobokan sidang jemaat dengan
selalu mengatakan bahwa TUHAN itu Baik sehingga kita akan selamat. Kita harus
berhati-hati tentang hal ini sebab ini merupakan hal yang sangat serius sebab
kita harus bertanggung jawab.
Saya sering bercerita baik itu di Medan dan di mana saja >>> dulu
saya adalah wali kelas murid dan dititipkan seorang murid yang sudah tidak naik
kelas dan orang tuanya berkata terserah bapak. Dan saya memang keras terhadap
murid yang satu ini; saat semester satu >>> anak ini mendapatkan nilai
yang sangat bagus sehingga hampir masuk dalam rangking sepuluh besar. Pada semester
dua saya sudah lengah sebab saya berpikir bahwa anak ini sudah menjadi baik,
tetapi pada akhirnya murid ini tidak naik kelas lagi. Murid ini datang bersama
orang tuanya, tetapi saya bersembunyi di dalam kamar mandi sebab saya tidak
kuat menanggung tanggung jawab dan saya menangis di hadapan orang tuanya dan
berkata bahwa saya tidak kuat. Apalagi sekarang ini saya sebagai seorang gembala,
bertanggung jawab terhadap jiwa-jiwa >>> oh .... saya tidak mau mempermainkan
keselamatan dari jiwa-jiwa. Kami para hamba TUHAN semua tidak akan mempermainkan
keselamatan dari jiwa-jiwa tetapi mau bersungguh-sungguh apapun kata orang,
kita harus tetap bersungguh-sungguh.
Mari! Nuh sudah mendapatkan kasih karunia TUHAN yaitu mendapatkan penamatan
daging yang benar lewat masuk dalam bahtera Nuh dan ia harus mengorbankan waktu,
pikiran yang sepertinya tidak ada gunanya dan juga tidak relevan dengan pekerjaannya
sebab tidak disebutkan bahwa Nuh adalah seorang nelayan. Tetapi Nuh taat sekalipun
ia diolok-olok dan mungkin pada waktu itu orang menganggap Nuh itu sudah menjadi
gila. Tetapi karena itu adalah Firman TUHAN, maka harus dikerjakan. Delapan
orang selamat yang terdiri dari empat pasang suami isteri yaitu Nuh dengan isteri,
Sem dengan isteri, Ham dengan isteri dan Yafet dengan isteri dan ini yang disebut
dengan keselamatan mempelai. Bahtera Nuh = keselamatan mempelai.
Sekarang apa artinya bagi kita keselamatan mempelai ini? Sebab sekarang akhir
jaman ini, manusia kembali ke jaman Nuh, dan akan dihukum dengan api, maka sekarang
kita harus mengalami penamatan daging yang juga positif seperti Nuh yaitu juga
harus lewat bahtera Nuh. Jadi sekarang kalau manusia mau selamat, maka harus
lewat bahtera Nuh. Sekarang kita yang hidup di akhir jaman, harus mengalami
penamatan daging bukan dengan penghukuman api sebab akan binasa, tetapi mengalami
angka 40/penamatan daging lewat bahtera Nuh secara rohani. Kita jangan ramai-ramai
mencari ada di mana bahtera Nuh itu, sebab saya sendiri juga tidak mengetahuinya,
yang saya miliki dan mengetahui hanyalah ayat-ayat yang ada di dalam alkitab
yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain.
Apa arti dari bahtera Nuh secara rohani? yaitu:
- 1 Petrus 3 : 20, 21,
20. yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat
kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan
bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan
oleh air bah itu.
21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya
bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati
nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Roh yang tidak taat itu bukanlah Roh Kudus tetapi roh daging. Hanya sedikit,
kita jangan berbangga-bangga karena sudah banyak memenangkan jiwa >>>
boleh saja! tetapi banyak yang dipanggil, sedikit yang dipilih. Tentunya pada
waktu jaman Nuh ada banyak anak TUHAN tetapi hanya sedikit yaitu hanya delapan
orang saja yang selamat. Jadi arti rohani yang pertama dari masuk ke dalam
bahtera Nuh adalah masuk dalam baptisan air yang merupakan penamatan daging.
Ini merupakan pekerjaan dari Firman penginjilan yang membawa orang-orang berdosa
menjadi percaya kepada YESUS dan masuk dalam baptisan air/masuk dalam bahtera
Nuh.
Matius 28 : 19, Karena itu pergilah, jadikanlah semua
bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
Ini adalah amanat agung dari TUHAN yaitu kita harus memberitakan tentang baptisan
air sebab dunia akan dimurkai oleh TUHAN karena manusia sudah menjadi manusia
daging dan kembali ke jaman Nuh. Itu sebabnya manusia daging/anak-anak TUHAN
daging harus ditamatkan sekarang ini, jangan menunggu ditamatkan di dalam
api tetapi ditamatkan di dalam bahtera Nuh. Firman penginjilan ini disebut
oleh rasul Paulus sebagai injil keselamatan/susu >>> (Efesus
1 : 13).
Bahtera Nuh itu hanya ada satu; itu sebabnya saya selalu mengulang-ulang menyebutkan
bahtera Nuh, sebab kalau hanya menyebut bahtera, pasti akan ada banyak bahtera
dan saya kira di jaman Nuh itu pasti ada banyak bahtera/kapal, bahkan yang
lebih canggih tetapi yang selamat hanya satu. Ada banyak baptisan tetapi yang
selamat hanya satu baptisan (srt Efesus) yaitu seperti YESUS dibaptis, kita
juga dibaptis. Banyak orang yang mengatakan bahwa baptisan itu hanyalah simbol
yang tidak menyelamatkan. Padahal kita membaca di dalam srt 1 Petrus 3 bahwa
baptisan air itu menyelamatkan. Baptisan itu menentukan, kita selamat atau
kita dihukum bersama daging/manusia daging/anak TUHAN daging.
Di dalam srt Roma 6 : 4, Dengan demikian kita telah dikuburkan
bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti
Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian
juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Kita dikuburkan bersama dengan
YESUS dan kita akan bangkit di dalam hidup yang baru.
Jadi syarat dari baptisan air yang benar adalah:
- bertobat >>> mati terhadap dosa, sesudah itu pelaksanaan baptisan
adalah
- kita dikuburkan bersama dengan YESUS >>> Dalam Nama Bapa,
Anak dan Roh Kudus yaitu TUHAN YESUS Kristus, maka kita akan bangkit dan
mendapatkan hidup yang baru.
Apa yang dimaksud dengan hidup baru itu? salah satunya di dalam srt 1
Petrus 3 : 21, yaitu hati nurani yang baik. Di jaman Nuh hati manusia
cenderung jahat, demikian juga di jaman akhir, hati cenderung jahat/hidup
dalam daging. Tetapi lewat baptisan air, daging dimatikan dan kita akan bangkit
dengan hati nurani yang baik yaitu taat dengar-dengaran pada Firman TUHAN
seperti Nuh sehingga ia selamat. Jika hati kita taat, maka landasan menjadi
kuat untuk menerima berkat rohani maupun berkat jasmani >>> bukan
menerima kutukan/hukuman. Inilah kasih karunia kalau kita dapat masuk dalam
baptisan air yang benar.
Kalau suami isteri, anak-anak dan menantu dapat masuk dalam satu bahtera/satu
baptisan air, maka itu artinya mendapatkan kasih karunia TUHAN/selamat bersama-sama.
Sebab sekarang ini jangankan menantu, baru suami dan isteri saja belum dapat
masuk dalam satu baptisan. Saya banyak belajar dari guru-guru yaitu alm.bpk
pdt In Juwono dan juga alm bpk.pdt Pong Dongalemba dan juga gembala-gembala,
kedua beliau ini tidak mau menikahkan pasangan yang tidak berada di dalam
satu baptisan >>> untuk apa menikahkan pasangan yang tidak mau menjadi
satu? Sebab tujuan dari orang menikah itu adalah menjadi satu >>>
laki-laki meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya sehingga
keduanya menjadi satu daging. Itu sebabnya kalau baptisan air tidak menjadi
satu, mana bisa menyatu? Itu sebabnya kita harus berhati-hati, sebab kita
dapat ikut merusak nikah sehingga menjadi manusia daging/binatang buas.
- Arti kedua dari bahtera Nuh adalah tabernakel. Saya mohon maaf, saya tidak
dapat menunjukkan semua ayat-ayatnya tetapi hanya beberapa ayat saja cukup
untuk kita mengetahui bahwa bahtera Nuh itu adalah baptisan air yang benar,
tetapi selain itu, bahtera Nuh juga menunjuk pada tabernakel.
Kejadian 6 : 14 – 16,
14. Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu harus kaubuat
berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal dari luar dan dari dalam.
15. Beginilah engkau harus membuat bahtera itu: tiga ratus hasta panjangnya,
lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya.
16. Buatlah atap pada bahtera itu dan selesaikanlah bahtera itu sampai sehasta
dari atas, dan pasanglah pintunya pada lambungnya; buatlah bahtera itu bertingkat
bawah, tengah dan atas.
Tadi arti dari bahtera Nuh adalah baptisan air/penamatan daging tetapi daging
ini sangat sulit kalau mau dikuburkan, padahal baptisan air itu paling gampang
pelaksanaannya sebab kita hanya tinggal membawa baju yang kering kemudian
masuk ke dalam air dan selesai. Kita tidak mendapatkan luka sehingga menjadi
berdarah. Tetapi daging ini tidak mau dan merasa sulit kalau tidak mendapatkan
kasih karunia dari TUHAN. Apalagi untuk masuk ke dalam tabernakel akan menjadi
lebih sulit lagi. Sekalipun sudah masuk dalam baptisan air tetapi masih sulit
untuk masuk dalam tabernakel yang adalah kerajaan surga. Saudara dapat mempelajari
di dalam ktb Keluaran mulai pasal 25 dstnya tentang kerajaan surga yang dilihat
oleh Musa kemudian dibuat di bumi. Ada perintah untuk membuat bahtera >>>
‘buatlah bagimu’ (di dalam terj.lama hendaklah kau buat) = Musa
diperintahkan oleh TUHAN untuk membuatkan tabernakel >>> ‘hendaklah
kau buat’.
Kemudian bahtera Nuh ini memiliki tingkat bawah, tengah dan atas demikian
juga dengan tabernakel yang memiliki tiga ruangan yaitu halaman, ruangan suci
dan ruangan maha suci. Dengan dua bukti/dua saksi ini sudah cukup teguh bahwa
bahtera Nuh itu menunjuk pada tabernakel. Kedua-duanya sekarang ini secara
jasmani sudah sama-sama hancur tetapi untuk sekarang yang ada adalah pengajaran
tabernakel yang memuncak pada pengajaran Mempelai. Pengajaran tabernakel dan
Mempelai atau Kabar Mempelai dan ini bukanlah menjadi milik dari satu organisasi.
Sebab bahtera Nuh ada tertulis di dalam alkitab dan gereja apa saja (kita
berkumpul sekarang ini terdiri dari berpuluh-puluh organisasi gereja) memuat
tentang bahtera Nuh dan juga memuat tentang tabernakel di dalam alkitabnya.
Jadi itu berarti, Kabar Mempelai ini milik kita bersama.
Jadi sesudah masuk dalam baptisan air, harus masuk dalam Firman pengajaran
yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Itu sebabnya pengajaran tabernakel
dan pengajaran Mempelai ini tidak dapat dipisahkan sebab seperti pedang bermata
dua. Tajam pertama adalah pengajaran tabernakel dan tajam yang ke dua adalah
pengajaran Mempelai.
Memang pemberitaan Firman penginjilan itu mungkin di sertai dengan gurauan
dan juga mungkin dengan kesaksian-kesaksian bahwa saya ke Amerika dlsbnya>>>
silahkan! Sebab ini adalah tahapan dari penginjilan/bayi/susu. Seorang bayi
itu kalau diberi minum susu tidaklah mungkin dengan cara dipaksa tetapi sudah
pasti diberi dengan mendongeng, dengan bernyanyi-nyanyi dan memang suasananya
senang. Tetapi untuk Firman pengajaran sudah tidak bisa dengan menyanyi-nyanyi
apalagi sambil makan ketela pohong/ubi yang keras >>> pasti akan
tersedak. Itulah perbedaanya.
Penginjilan harus tetap berjalan sebab kalau tidak ada Firman penginjilan,
maka Wijaya tidak ada di sini, itu sebabnya Firman penginjilan itu penting.
Tetapi sesudah itu mau kemana? Amanat agung jangan hanya sepotong >>>
ada tiga ribu jiwa yang dibaptis >>> ok! Tetapi sesudah dibaptis/sesudah
selamat mau kemana?
Matius 28 : 20
dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.
Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Sesudah Firman penginjilan, dilanjutkan dengan Firman pengajaran yang lebih
tajam dari pedang bermata dua/Firman pengajaran tabernakel dan pengajaran Mempelai
= Kabar Mempelai untuk menyucikan dan menyempurnakan kita sampai kita masuk
dalam kesempurnaan Mempelai dan ini lebih tinggi dari keselamatan Mempelai.
Hanya orang yang sudah masuk ke dalam kesempurnaan Mempelai yang dapat bersanding
dengan TUHAN.
Jika kita hanya selamat >>> mempelai wanita sudah datang ke gedung
di hotel Kartika >>> mungkin mempelai wanita ini datang dari Pandaan
dan di jalan itu banyak terjadi kecelakaan dan juga ada hujan lebat dan petir,
tetapi mempelai wanita itu dapat datang dengan selamat. Tetapi mempelai prianya
tidak datang dan ini berarti masih belum sempurna karena baju dari mempelai
wanita masih ada cacat dan juga masih ada noda. Itu sebabnya kalau sudah selamat,
kemudian ditambah lagi dengan Firman pengajaran yang menyucikan dan menyempurnakan
sampai tiada bercacat cela, dan kita akan masuk ke dalam kesempurnaan mempelai
sehingga kita dapat masuk ke dalam kesatuan Mempelai dan menyatu dengan Mempelai
Pria Surga untuk selama-lamanya.
Inilah penamatan daging yang memang terasa sakit. Ada banyak yang mengatakan
kepada saya bahwa kalau saya berkhotbah itu terlalu lama sampai punggungnya
merasa sakit. Saya katakan bahwa itu adalah penamatan daging. Lebih baik saudara
sakit punggung karena mencangkul, sekalipun boleh tetapi tidak sampai ke surga
lebih baik sakit punggung karena mendengarkan Firman TUHAN sebab itu adalah
penamatan daging. Saudara yang mendengarkan Firman TUHAN menjadi sakit punggung,
tetapi yang berkhotbah sakit dari atas sampai ke bawah. Itu sebabnya orang yang
berkhotbah itu merasa senang kalau cepat selesai, tetapi bagaimana tanggung
jawabnya. Daripada saya nanti malam tidak tidur karena memeriksa Firman, lebih
baik berkhotbah selama setengah jam saja dan sudah beres/selesai. Tetapi karena
TUHAN memberikan porsi sekian, maka harus dijalankan sebab ada yang membutuhkan
penamatan daging jangan lewat hukuman dengan air bah seperti jaman Nuh dan juga
lewat api sebab itu berarti akan binasa tetapi penamatan daging yang dulu secara
jasmani yaitu lewat bahtera Nuh, tetapi sekarang lewat yang secara rohani yaitu
lewat baptisan air, lewat Firman penginjilan dan lewat tabernakel/Firman pengajaran
sehingga kita masuk dalam kesempurnaan/kesatuan mempelai untuk menyambut kedatangan
TUHAN Yang keduakalinya. Semoga kita dapat mengerti.
Kalau daging itu sudah ditamatkan lewat bahtera Nuh yaitu baptisan air dan
juga dengan Firman pengajaran Mempelai, maka Roh Kudus akan dicurahkan/tidak
ditarik. Kalau daging yang menonjol, maka Roh Kudus akan ditarik.
Kejadian 6 : 3
RohKU tidak mau berbantah-bantah. Roh Kudus dicurahkan bukan seperti air
bah tetapi seperti Sungai Air Kehidupan.
Seorang hamba TUHAN itu banyak kali hanya dianggap sepele oleh orang, dan jika
saya sebagai seorang hamba TUHAN itu tanpa Roh Kudus, maka apa yang dapat saya
lakukan? Lebih baik berhenti menjadi seorang hamba TUHAN sebab sudah tidak berguna
lagi karena tanpa Roh Kudus, maka saya yang berdiri di atas mimbar ini menjadi
seperti binatang buas yang hendak memakan sidang jemaat.
Setelah hujan selama empat puluh hari empat puluh malam selesai/penamatan
daging selesai, maka empat puluh hari kemudian maka burung merpati dilepaskan/Roh
Kudus dicurahkan >>> Kejadian 8 : 6, 8 - 12,
6. Sesudah lewat empat puluh hari, maka Nuh membuka tingkap yang dibuatnya
pada bahtera itu.
8. Kemudian dilepaskannya seekor burung merpati untuk melihat, apakah air itu
telah berkurang dari muka bumi.
9. Tetapi burung merpati itu tidak mendapat tempat tumpuan kakinya dan pulanglah
ia kembali mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, karena di seluruh bumi masih
ada air; lalu Nuh mengulurkan tangannya, ditangkapnya burung itu dan dibawanya
masuk ke dalam bahtera.
10. Ia menunggu tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya pula burung merpati
itu dari bahtera;
11. menjelang waktu senja pulanglah burung merpati itu mendapatkan Nuh, dan
pada paruhnya dibawanya sehelai daun zaitun yang segar. Dari situlah diketahui
Nuh, bahwa air itu telah berkurang dari atas bumi.
12. Selanjutnya ditunggunya pula tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya burung
merpati itu, tetapi burung itu tidak kembali lagi kepadanya.
Ay 8 >>> kalau ada angka ‘40’ yang benar yaitu:
- penamatan daging lewat bahtera Nuh/lewat baptisan air yang benar
- lewat Firman pengajaran, maka burung merpati dilepaskan/Roh Kudus dicurahkan.
Kemudian burung merpati dilepaskan kembali yang keduakalinya >>> ay
11 >>>
daun zaitun mengingatkan kita kepada bukit zaitun/YESUS diperas mengeluarkan
Darah dan Air sehingga ada urapan Roh Kudus. sudah dua kali burung merpati dilepaskan,
tetapi ini belumlah cukup.
Burung merpati yang dilepaskan ketiga kalinya, tetapi merpati itu tidak kembali
lagi >>> ay 12.
Tiga kali burung merpati dilepaskan. Inilah saudaraku! kalau daging ditamatkan,
maka dari bahtera Nuh, burung merpati dilepaskan. Kalau kita mau masuk kedalam
bahtera/masuk baptisan air dengan sungguh-sungguh sampai hati nurani menjadi
taat dan kita mau menerima pengajaran bagaimanapun kerasnya, dengan ketaatan
kita mengalami penyucian >>> daging dipotong-potong/ditamatkan/disucikan
sampai kita menjadi sempurna maka Roh Kudus Yang dicurahkan/bukan air bah lagi/bukan
api belerang tetapi api Roh Kudus.
Apa artinya burung merpati dilepaskan sebanyak tiga kali?
- Burung merpati pertama dilepaskan, tetapi burung itu tidak memiliki pijakan/tempat
untuk meletakkan kaki di atas air, sehingga ia kembali lagi kepada Nuh >>>
ini adalah Roh Kudus di jaman ALLAH Bapa >>> Kejadian 1 :
2, Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera
raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
Jaman ALLAH Bapa dimulai dari Adam – Abraham. Roh ALLAH melayang-layang
di atas permukaan air >>> permukaan air itu menunjuk pada titik nol.
Mari! kalau kita menginginkan Roh Kudus turun ditengah kita sekarang ini,
maka kita harus kembali ke titik nol.
Nol/kosong = menghampakan diri dan ini berarti:
- tidak ada yang perlu dibanggakan >>> kita boleh memiliki
gereja yang besar dan juga kita boleh memiliki perusahaan yang besar,
tetapi jangan itu yang dibanggakan dan juga jangan tergantung pada itu
semua. Jangan membanggakan sesuatu yang ada didunia dan juga jangan tergantung
pada sesuatu yang ada di dunia. Kita boleh memiliki banyak uang >>>
puji TUHAN, tetapi yang tidak boleh adalah terikat/tergantung pada uang.
Jika kita berbangga dengan apa yang ada di dunia ini, maka Roh Kudus tidak
akan ada, hanya berada di atas permukaan air.
- tidak berdaya >>> mengaku bahwa saya tidak berdaya/tidak
dapat melakukan apa-apa sebab saya hanyalah seperti uap. Mari! kalau seandainya
sekarang ini ada uap, maka untuk minum saja uap itu tidak dapat melakukan
>>> apakah ada uap yang dapat mengambil gelas kemudian minum?
Saya hanyalah uap >>> minum dan makan, Tangan TUHAN Yang mengambil/kemurahan
TUHAN. Inilah menghampakan diri dan di situlah Roh Kudus dicurahkan. Kita
boleh bersekolah sampai pada tingkat yang tertinggi, tetapi tetap >>>
saya hanyalah uap/hampa/tidak berdaya, TUHAN. Jangankan makan, minumpun
saya pernah diijinkan TUHAN tidak dapat minum karena masuk ke Lempin-El.
Ada yang mengatakan tidak dapat makan, tetapi saya tidak dapat minum karena
tidak ada air minum dan saya harus membeli karena sumur yang ada tidak
dapat dipakai untuk minum. Kalau sekarang ini anak saya mau minum, maka
saya berkata harus berdoa terlebih dahulu dan ia mengatakan bahwa ini
hanyalah minum. Tetapi saya katakan kepadanya bahwa dulu papa pernah diijinkan
tidak dapat minum jika tanpa TUHAN. Kita sering lupa untuk berdoa kalau
untuk minum, kalau untuk makan kita selalu ingat untuk berdoa >>>
coba kalau kita makan dan tanpa minum, itu sebabnya minum/makan tetap
harus berdoa sebab itulah Tangan TUHAN Yang memberikan.
- Tadi daun zaitun yang dipetik/patah. Pokok zaitun adalah TUHAN YESUS dan
kalau dipatahkan = YESUS Yang disalibkan di atas kayu salib. Bukit zaitun
juga menunjuk pada TUHAN YESUS, IA bercucuran Darah dan Air sehingga menjadi
minyak zaitun/minyak urapan. Inilah burung merpati kedua yang dilepaskan dan
ia kembali lagi kepada Nuh = Roh Kudus di jaman TUHAN YESUS.
Matius 3 : 16, 17,
16. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu
juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun
ke atas-Nya,
17. lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku
yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
Jaman TUHAN YESUS ini dimulai dari Abraham – kedatangan YESUS Yang pertama
kali dan mati di kayu salib. Burung merpati yang dilepaskan oleh Nuh membawa
sehelai daun zaitun pada paruhnya >>> daun zaitun ini dapat diambil
dari Pohon zaitun tetapi dapat juga diambil dari Bukit zaitun itulah TUHAN
YESUS Yang disalibkan sebagai Korban penghapus dosa/Roh Kudus turun keatas
YESUS sebagai penghapus dosa. Artinya kepada kita, kalau Roh Kudus mau turun
ke atas kita, maka kita harus bebas dari dosa-dosa terutama dari delapan dosa
yang membuat manusia itu tenggelam. Roh Kudus itu tidak tenggelam tetapi melayang
di atas permukaan air.
Tadi ada delapan orang yang diselamatkan di dalam bahtera Nuh, sekarang ada
delapan dosa yang harus dilepas supaya bukan air bah yang datang tetapi air/minyak/api
Roh Kudus yang datang.
Wahyu 21 : 8, Tetapi orang-orang penakut, orang-orang
yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal,
tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka
akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan
belerang; inilah kematian yang kedua."
- Orang-orang penakut >>> jangan takut! Seringkali hamba TUHAN/anak
TUHAN itu takut berkorban terutama berkorban untuk TUHAN. Baru korban
perasaan saja sudah takut karena merasa sungkan, karena merasa bersalah
padahal dirinya tidak bersalah. Seandainya Abraham memakai perasaannya
ketika ia diperintahkan oleh TUHAN untuk mengorbankan anaknya untuk disembelih
>>> kita dapat merasakan bagaimana perasaan Abraham pada saat
itu tentunya ia merasa bersalah kepada anaknya dlsbnya. Inilah seringkali
kita takut untuk berkorban karena masih dikuasai oleh daging dan ini dosa
sebab daging = dosa >>> daging menjadi tempat kediaman dosa.
- Tidak percaya juga termasuk bimbang.
- Pembunuh = pembenci.
- Sihir = nabi-nabi palsu dan juga termasuk ramalan-ramalan. Kita harus
berhati-hati sebab banyak yang senang dengan ramalan-ramalan bintang termasuk
saya juga senang membaca ramalan bintang Sagitarius di dalam majalah dan
kalau ramalannya baik, hati merasa senang, kalau tidak baik, maka hati
agak bergetar. Inilah dosa-dosa.
- Pendusta >>> berdusta ini merupakan penutup dosa sehingga akan
tenggelam.
Semua dosa-dosa ini bukan hanya terkena api belerang tetapi masuk/tenggelam
dalam lautan api belerang. Itu sebabnya kita harus bersungguh-sungguh,
jangan sampai ada dusta, sebab selama ada dusta berarti ketujuh dosa yang
lain itu pasti ada; dan kalau tidak ada dusta, maka ketujuh dosa yang
lain juga tidak ada, sebab dusta itu merupakan penutup dosa. Inilah penentuan
dari ada/tidaknya Roh Kudus itu di dalam hidup kita.
Marilah kita bersungguh-sungguh sekarang ini sebab YESUS/Merpati/Roh Kudus
datang dan IA berkenan sebagai korban penghapus dosa. Delapan dosa harus dihapuskan
sehingga Roh Kudus dapat masuk ke dalam kehidupan kita.
- Merpati yang ketiga dilepaskan, tetapi ia tidak kembali lagi kepada Nuh
sampai sekarang ini. Mulai di loteng di kota Yerusalem sampai sekarang di
akhir jaman ini, Roh Kudus belum ditarik kembali sebab IA masih bekerja di
dunia. Kejadian 6 : 3 >>> Roh ALLAH tidak berbantah-bantah
dan usia manusia hanya sampai seratus duapuluh tahun saja. Di loteng
di kota Yerusalem, seratus duapuluh orang menerima pencurahan Roh Kudus.
Di dalam ktb Kejadian, angka 120 ini sebagai pembatas dari Roh Kudus dan tidak
bergaul lagi dengan manusia. Tetapi 120 di dalam Kisah rasul >>> Roh
Kudus dicurahkan ke dunia ini dan sampai sekarang belum ditarik kembali. 120
ini juga menunjuk pada 120 tahun Yobel >>> satu tahun yobel = limapuluh.
Jadi 120 thn yobel = 120 x 50 = 6000 thn dan ini adalah pekerjaan dari Roh Kudus.
Di mulai dari:
Jaman ALLAH Bapa >>> Adam – Abraham >>> 2000 thn.
Jaman ALLAH Anak >>> Abraham – kedatangan YESUS Yang pertama
>>> 2000 thn.
Kedatangan YESUS Yang pertama – kedatangan YESUS Yang kedua >>>
2000 thn.
Mengapa sekarang sudah mencapai thn 2008, tetapi YESUS belum datang kembali?
Bahkan ada yang sudah menjadi ragu dan minta untuk dikoreksi tentang ajaran
peta jaman apakah ajaran tentang peta jaman ini masih relevan? Masih relevan!
Jika YESUS belum datang kembali, maka itu adalah panjang sabar dari TUHAN, sebab
masih banyak hamba TUHAN termasuk saya yang masih menjadi binatang buas, tetapi
masih diberi kesempatan untuk menerima Roh Kudus. bukan Firman TUHAN Yang salah,
tetapi kita sebagai gembala, masih suka menerkam domba dan itu belum berada
di dalam urapan Roh Kudus.
Juga bagi anak-anak TUHAN masih di beri kesempatan oleh TUHAN. Sebab begitu
merpati yang ketiga dilepas, ia tidak kembali lagi, sebab kalau merpati itu
kembali lagi kepada Nuh, maka itu berarti tidak ada kesempatan lagi bagi kita.
Sampai saat ini Roh Kudus masih ada. Sungai Air Kehidupan, bukan air bah. Api
dari TUHAN/api Roh Kudus, bukan api penghukuman.
Kisah rasul 2 : 3, 4,
3. dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran
dan hinggap pada mereka masing-masing.
4. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam
bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk
mengatakannya.
Roh Kudus dicurahkan sampai dapat berbahasa Roh sesuai dengan Roh yang memberikan,
bukan manusia yang memberikan. Sekarang ini banyak diajarkan agar dapat berbahasa
Roh dengan cara menirukan >>> papa, pipi, pupu >>> kemudian
dikatakan bahwa orang itu sudah dipenuhkan dengan Roh Kudus. Padahal tidaklah
demikian, sebab di dalam ayat ini dikatakan ‘seperti yang diberikan oleh
Roh Kudus’. Kita jangan salah, sebab itu adalah tiruan/palsu sehingga
dapat mematikan rohani kita, tetapi biarlah Roh Kudus sendiri yang mengajarkan.
Inilah yang disebut dengan kepenuhan Roh Kudus/tanda penamatan daging dan sampai
sekarang ini masih ada kesempatan sebab burung merpati tidak kembali lagi. Kalau
saudara mengikuti di mulai dari Kisah rasul 2 sampai Kisah rasul 19, dan juga
di srt Efesus, rasul Paulus menumpangkan tangan dan ini terus berlanjut sampai
dengan hari ini bahkan sampai malam ini masih ada kepenuhan Roh Kudus/ada urapan
Roh Kudus yang adalah tanda dari penamatan daging.
Kegunaan dari Roh Kudus
- Roh Kudus memberikan kekuatan dan kesegaran agar kita dapat tetap melayani
TUHAN sampai TUHAN YESUS datang kembali sesuai dengan jabatan dan karunia-
karunia. Seorang gembala sekalipun memiliki domba hanya dua ekor, dia tetaplah
seorang gembala kalau ada Roh Kudus/Sungai Air Kehidupan yang memberikan kekuatan
dan kesegaran bagaikan orang yang minum menjadi kuat dan segar. Banyak orang
yang melayani TUHAN dengan setia, tetapi bukan pada jabatannya sebagai seorang
gembala karena ia tidak pernah berada di penggembalaan. Oh, aku dipakai oleh
TUHAN, siapa yang bilang. Sebab tidak sesuai dengan jabatan.
Kita harus berhati-hati, sebab ada Sungai Air Kehidupan/Roh. Kudus yang memberikan
kekuatan dan kesegaran untuk melayani TUHAN. Tetapi juga ada sungai Babel
yang menarik hamba-hamba TUHAN sampai menggantung kecapi. Itu sebabnya jika
kita tidak memiliki Roh Kudus, pasti kita akan ditarik oleh Babel dan pada
akhirnya akan menggantung kecapi. Kita harus berhati-hati sebab mengapa yang
ditulis itu kecapi/biola.
Mazmur 137 : 1, 2,
1. Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis,
apabila kita mengingat Sion.
2. Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita menggantungkan kecapi kita.
Di tepi sungai Babel >>> ada sungai lain di dunia, sungai Babel >>>
dunia dengan kesukaannya, dengan kesusahannya/penderitaannya menarik hamba-hamba
TUHAN.
Pohon gandarusa ini adalah pohon yang lemah sebab berupa semak-semak dan ini
adalah gambaran dari hamba-hamba TUHAN yang lemah dan jika tanpa Sungai Kehidupan,
maka tidak akan kuat sehingga ditarik oleh sungai Babel yang adalah kesukaan,
kesusahan, kegagalan dan juga keberhasilan di dunia dan juga dosa-dosa sehingga
menggantung kecapi.
Kalau seorang petinju, menggantung sarung tinju dan itu berarti ia berhenti
bermain tinju. Jika seorang hamba TUHAN menggantung kecapi, itu berarti ia
berhenti menjadi seorang gembala sebab jemaatnya habis. Saya yakin kalau kita
melayani TUHAN sebagai seorang gembala yang baik, maka TUHAN pasti akan memberikan
domba-domba sebab TUHAN tidaklah terlalu bodoh mengangkat kita menjadi seorang
gembala tetapi tidak ada domba. Itu bisa terjadi karena kolusi, korupsi, nipotisme/istilah
di dunia >>> angkat anakku, angkat sepupuku >>> ini akibatnya
sehingga jemaat menjadi habis. Tetapi kalau TUHAN yang mengangkat, maka tidak
akan pernah salah, yang salah adalah manusianya sebab kita bekerja tanpa Roh
Kudus.
Mari! bagi yang sudah loyo berkhotbah, yang sudah loyo bermain musik dan juga
yang sudah tidak setia beribadah >>> datang, tidak datang, mari!
sekarang ini minum Air dari Sungai Kehidupan selagi masih ada kesempatan sebab
burung merpati belum kembali kepada Nuh. Kalau burung merpati sudah kembali
ke Nuh, maka sudah habis waktunya. Yang jelas sekarang ini merpati belum kembali,
tetapi kalau besok pagi saya tidak tahu.
- Yehezkiel 47 : 8, 9,
8.Ia berkata kepadaku: "Sungai ini mengalir menuju wilayah timur,
dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, air yang mengandung
banyak garam dan air itu menjadi tawar,
9. sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan
di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja
air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu
mengalir, semuanya di sana hidup.
Laut Asin = laut Mati yang memiliki kadar garam yang sangat tinggi. Tetapi
dapat menjadi tawar kalau ada Air Kehidupan.
Mari bersungguh-sungguh! Kalau ada Sungai Air Kehidupan, maka di sana ada
kehidupan. Laut Mati dapat menjadi tawar, berarti ada kehidupan. Di tempat
yang sudah mustahil, berada di dalam situasi dan kondisi yang mustahil >>>
ada kehidupan.
Laut Mati ini memiliki kadar garam yang sangat tinggi sehingga satu bakteripun
tidak dapat hidup. Saya pernah melihat dengan mata kepala sendiri, waktu kami
mendapatkan berkat sehingga kami dapat berada di Laut Mati, bagaimana orang-orang
itu memakai lumpurnya untuk digosokkan keseluruh tubuhnya, mereka tidak takut
untuk memakai lumpur itu.
Tetapi begitu ada Air yang mengalir, maka L.Mati menjadi tawar sehingga semuanya
dapat hidup. Ada yang berkata, bahwa mereka berada di desa sehingga tidak
memiliki ikan/jiwa-jiwa sulit di dapat >>> kalau ada Roh Kudus, maka
yang mati dapat menjadi hidup/yang rohani maupun yang jasmani dapat hidup
kembali. Bahkan yang sudah divonis mati karena penyakit bisa hidup. Semua
bisa hidup bahkan sampai pada hidup yang kekal.
- Roh Kudus membaharui kita, >>> Titus
3 : 5, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena
perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian
kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Pembaharuan oleh Roh Kudus >>> dilanjutkan dari baptisan air. Roh
Kudus membaharui dan ini adalah mujizat yang terbesar yaitu dari manusia daging/binatang
buas menjadi manusia yang rohani. Berubah = berbuah.
Kapan kita dapat berubah dari manusia daging/binatang buas menjadi manusia
rohani? saat kita berbuah roh >>> Galatia 5 : 22 – 24,
22. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran,
kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
23. kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal
itu.
24. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan
segala hawa nafsu dan keinginannya.
Ia telah menyalibkan daging/40, sampai kita berbuah roh. Kita tidak saja dipenuhkan
dengan Roh Kudus/bukan saja dialiri oleh Roh Kudus yang dapat menolong, menguatkan
pelayanan dan juga dapat menghidupkan apa yang sudah mati tetapi Roh. Kudus
juga dapat mengubahkan kita sampai kita dapat berbuah roh.
Sembilah buah roh = sembilan tabiat dari ALLAH Tri Tunggal = Gambar dari ALLAH
Tri Tunggal yaitu:
- kasih, sukacita, damai >>> Tabiat dan Gambar dari ALLAH Bapa
- kesabaran, kemurahan, kebaikan >>> Tabiat dan Gambar dari YESUS
Anak ALLAH.
- kesetiaan, kelemah lembutan dan penguasaan diri >>> Tabiat dan
Gambar dari ALLAH Roh Kudus.
TUHAN YESUS Kristus >>> kita dikembalikan kepada ciptaan semula menjadi
Satu Gambar dengan YESUS, bukan satu gambar dengan binatang buas.
Jika Roh Kudus baru hanya menyentuh/mengurapi, belum memenuhi kita, tetapi
kita sudah menjadi:
- kuat dan segar dalam melayani TUHAN
- yang mati menjadi hidup, yang mustahil menjadi tidak mustahil
- berbuah dengan sembilan buah roh yang adalah tabiat dari ALLAH Tri Tunggal
sehingga kita kembali kepada Gambar dari ALLAH Tri Tunggal, bukan kepada gambar
dari binatang buas. Jika tanpa Roh, maka Roh Kudus akan hilang. Tetapi jika
ada Roh Kudus, kita menjadi sempurna dan menjadi sama mulia dengan TUHAN YESUS
Kristus dan menjadi Mempelai Wanita TUHAN/menjadi milik TUHAN.
Kita bukan hanya diberkati, oleh sebab itu kita jangan puas dengan hanya diberkati,
jangan puas dipakai, kalau tidak menjadi milik TUHAN, apa artinya. Kita harus
menyalibkan daging/40, barulah kita menjadi milik TUHAN.
Mari sekarang ini, saya sangat merindu supaya jangan menjadi kering tetapi
urapi saya, curahkan saya dengan Roh Kudus sehingga apapun masalah kita, tetapi
selama merpati belum kembali kepada Nuh, maka IA ada ditengah kita sekarang
ini, itu sebabnya kita harus menggunakan kesempatan yang masih ada. TUHAN memberkati.
1