Lain - Selasa Sore, 29 Juli 2008

Karena kebaktian kita sekarang ini bersamaan dengan kita memperingati empat puluh tahun Lembaga Pendidikkan Elkitab Kristus Ajaib (Lempin-El), maka tema kita selama lima kali kebaktian ini adalah angka ‘40’. Di dalam alkitab, pengertian secara rohani dari angka 40 ini adalah angka perobekkan daging/penyaliban daging/penamatan daging. Sebagai bukti adalah Musa yang berpuasa selama empat puluh hari empat puluh malam. TUHAN YESUS juga berpuasa selama empatpuluh hari empat puluh malam. Ini adalah benar-benar angka perobekkan daging/penyaliban daging/penamatan daging.

Dan di dalam alkitab, angka 40 ini pertama kali ditulis di dalam ktb Kejadian, tepatnya di dalam Kejadian 7 : 4, Sebab tujuh hari lagi Aku akan menurunkan hujan ke atas bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya, dan Aku akan menghapuskan dari muka bumi segala yang ada, yang Kujadikan itu."
Ini adalah angka 40 yang pertama yaitu empat puluh hari empat puluh malam TUHAN menurunkan hujan di bumi yang merupakan hukuman air bah di bumi sehingga segala daging musnah/tamat. Jadi, kalau kita simpulkan, peristiwa air bah di jaman Nuh, merupakan *penamatan daging lewat hukuman TUHAN*. Mengapa terjadi demikian? Sebab di jaman Nuh, manusia termasuk anak-anak TUHAN hidup di dalam daging/dikuasai oleh daging yaitu:

  1. keinginan daging yang adalah keinginan jahat dan najis. keinginan jahat ini membuat hati cenderung berbuat jahat >>> Kejadian 6 : 5, 6,
    5.Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
    6. maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya
    .
    Inilah keinginan jahat yang mendorong kecenderungan hati untuk berbuat jahat terutama cinta akan uang, sebab akar dari kejahatan adalah cinta akan uang/ikatan akan uang (1Timotius 5) yang memilukan Hati TUHAN. Cinta akan uang ini memiliki praktek kikir yaitu tidak dapat memberi >>> seorang anak yang sudah diberkati, tetapi ia tidak ingat akan orang tuanya dlsbnya dan juga tidak dapat memberi untuk pekerjaan TUHAN. Juga serakah yaitu tidak dapat memberi tetapi merampas hak orang lain terutama hak dari TUHAN yaitu persepuluhan dan persembahan khusus. Kalau hamba-hamba TUHAN/anak-anak TUHAN mengambil hak TUHAN, maka itu berarti kehidupan itu kembali ke jaman Nuh yaitu manusia daging yang dikuasai oleh keinginan jahat dan apapun alasannya, hatinya cenderung jahat sehingga memilukan Hati TUHAN. Persoalan uang dihari-hari ini, kita harus berhati-hati; bagi rekan-rekan hamba TUHAN, kita harus berhati-hati dengan persepuluhan dan persembahan khusus sebab ini adalah milik TUHAN. Kemudian keinginan najis yang mengarah kepada persundalan. Inilah manusia di jaman Nuh yang dikuasai oleh keinginan daging.
  2. tabiat/karakter dagingyaitu tidak taat dan dengar-dengaran pada Firman TUHAN dan yang kita ketahui di jaman Nuh ini yang selamat hanya delapan orang, sampai anak-anak kecilpun tidak ada yang dengar-dengaran. Itu sebabnya, mari! kita yang memiliki anak-anak kecil terutama kita para hamba-hamba TUHAN, anak-anak kita haruslah dididik di dalam kebaktian. Jangan seenaknya sendiri sebab di jaman Nuh sudah terjadi. Mungkin mengikuti ibadah, tetapi anak-anak itu seenaknya saja sehingga waktu air bah datang, anak-anak kecil itu tidak ada yang selamat. Juga di dalam kebaktian sekolah Minggu, anak-anak kecil itu harus dididik untuk taat dan dengar-dengaran kepada TUHAN. Seandainya waktu air bah itu datang, ada anak yang taat dengar-dengaran, maka ia akan selamat. Tetapi kenyataannya tidak ada. Inilah tabiat daging yang kalau sudah ada keinginan di dalam hati, maka akan terwujud di dalam
  3. perbuatan –perbuatan daging>>> Galatia 5 : 19 - 21,
    19. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
    20. penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
    21. kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

    Sihir = ramalan-ramalan, dukun-dukun >>> kita harus berhati-hati sebab di jaman Nuh sudah terjadi yaitu hidup di dalam daging.
    Inilah perbuatan-perbuatan daging dari manusia termasuk anak-anak TUHAN di jaman Nuh yang hidup di dalam daging/dikuasai oleh daging yaitu hidup dalam daging, dalam karakter/tabiat daging sehingga menjadi tidak dengar-dengaran dan juga sampai pada perbuatan-perbuatan daging.

Akibatnya Roh ALLAH tidak berbantah-bantah lagi >>> Kejadian 6 : 3, Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja."
Kalau manusia hidup di dalam daging/dikuasai oleh daging, bertabiatkan daging sampai dengan perbuatan-perbuatan daging, maka istilah saya adalah Roh ALLAH akan ditarik dari manusia/anak-anak TUHAN. Contohnya: seperti Saul yang pernah mengalaminya. Jika Roh ALLAH ditarik dari manusia/dari anak-anak TUHAN, maka saya permisi untuk berbicara >>> manusia/anak-anak TUHAN/hamba-hamba TUHAN akan tampil seperti binatang buas. Tanpa Roh ALLAH, maka anak-anak TUHAN/hamba-hamba TUHAN akan tampil seperti binatang buas yang hanyalah daging seutuhnya.

Bagaimana praktek/penampilan dari manusia/anak-anak TUHAN yang tampil seperti binatang buas/tanpa Roh ALLAH? Mungkin dapat berbahasa Roh, tetapi sesungguhnya sudah menjadi kering karena tabiat daging seperti Saul yang dulu pernah dipenuhkan dengan Roh Kudus tetapi pada akhirnya Roh Kudus ditarik dari dirinya karena ia bersifat daging/tidak dengar-dengaran. Jadi prakteknya adalah:

  1. Kejadian 6 : 1, 2,
    1. Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan,
    2. maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.

    Anak-anak ALLAH mengambil anak-anak manusia >>> inilah praktek dari manusia daging yang tampil seperti binatang buas/tanpa Roh Kudus dengan praktek pertama adalah kawin campur. Bagi anak-anak muda saudara harus berhati-hati dan maafkan, sebab saya harus berterus terang berkata >>> kalau orang Kristen apalagi ia adalah seorang hamba TUHAN/anak TUHAN kawin campur dengan orang yang tidak seiman, maka ia sama dengan binatang buas, bukan lagi anak TUHAN. Jika sudah terlanjur terjadi, maka kita memohon ampun kepada TUHAN. Inilah yang terjadi di jaman Nuh yaitu kawin campur dan ini sama dengan binatang buas/perwujudan manusia/anak-anak ALLAH tanpa Roh.ALLAH.
    Kawin campur ini akan *menghasilkan kawin ceraisebab terang dengan gelap tidak dapat menyatu/tidak dapat menjadi satu dan ini banyak melanda anak-anak TUHAN bahkan disahkan. Padahal di dalam alkitab jelas mengatakan >>> kalau seorang suami menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, maka itu berarti dia berzinah tetapi sekarang ini justru disahkan. Kalau hamba TUHAN mensahkan kawin cerai, maka ia juga adalah binatang buas. Demikian juga kalau seorang isteri menceraikan suaminya lalu kawin dengan laki-laki lain, maka ia juga melakukan zinah.
    Kawin campur, kemudian kawin cerai terjadi di dalam kehidupan dari anak-anak TUHAN sampai pada akhirnya adalah *kawin mengawinkan>>> kawin, cerai, kemudian kawin lagi, cerai lagi >>> terus begitu sehingga nikah menjadi rusak karena sudah tidak ada Roh.ALLAH lagi.
  2. Kejadian 6 : 11, 12,
    11. Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan.
    12. Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.

    Terjadi kekerasan yang merugikan orang lain dalam wujud pertengkaran, kalau di dalam rumah tangga terjadi pertengkaran, maka itu bukanlah anak ALLAH melawan anak ALLAH sebab TUHAN katakan ‘musuh kita bukanlah darah dan daging tetapi roh yang ada di udara’. Jadi kalau kita bertengkar dengan sesama anak TUHAN, maka itu berarti ia bukan lagi anak TUHAN tetapi ia adalah (maafkan perkataan saya ini) binatang buas/tanpa Roh Kudus. Kalau di dalam rumah tangga, suami bertengkar dengan isteri kemudian terjadi penganiayaan yang sadis sampai terjadi pembunuhan, bahkan dipotong-potong/dimutilasi. Kejadian ini dapat terjadi pada kehidupan dari anak-anak TUHAN, sehingga merugikan orang lain. Saya sering mengatakan hal ini, tetapi tidaklah rugi sebab ini juga merupakan rem/penahan bagi saya >>> kalau suami berkata keras kepada isteri, maka ia sudah membuat hati isteri menjadi rusak. Tetapi kalau suami meminta ampun, maka masih dapat ditambal sebab seperti bejana yang masih retak. Tetapi kalau suami itu memukul isterinya, maka itu seperti bejana yang dibanting dan ini berarti sudah sangat sulit untuk dipulihkan. Inilah jika hidup tanpa Roh Kudus, menjadi seperti binatang buas. Demikian juga kalau di dalam penggembalaan, jika seorang gembala bertengkar dengan sidang jemaat, sampai mimbar menjadi tempat pertengkaran, maka mereka sama-sama adalah binatang buas. Inilah kehidupan tanpa Roh Kudus, itu sebabnya kita harus berhati-hati supaya kita jangan tampil seperti binatang buas.
  3. Kejadian 6 : 12,Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.
    Menjalankan hidup yang rusak = merusak diri sendiri.

Inilah praktek dari binatang buas yaitu:

Amsal 6 : 32
Siapa melakukan zinah tidak berakal budi; orang yang berbuat demikian merusak diri.

Tidak berakal budi = tidak memiliki Roh Kudus sebab Roh Kudus inilah akal budi yang memberikan pengertian (ktb Ayub). TUHAN memberikan nafas hidup = memberikan pengertian kepada kita. Manusia tanpa akal budi = binatang buas sebab tanpa Roh Kudus. Merusak diri = jatuh ke dalam dosa zinah yang dimulai dari sex bebas/free-sex yang sekarang ini banyak bentuknya, seperti homo sex, lesbian sampai sex pada diri sendiri, kemudian perselingkuhan dllnya.

Merusak diri ini selain jatuh dalam dosa zinah, maka juga jatuh dalam dosa makan minum yang dimulai dari merokok, mabuk, dan juga narkoba yang jelas merusak diri sendiri. Inilah manusia/anak TUHAN bagaikan binatang buas.

Saya sengaja menyebut manusia dan juga anak TUHAN supaya kita dapat membandingkan seperti pada jaman Nuh >>> anak-anak ALLAH melihat anak-anak manusia dan kita dapat membandingkan. Kalau di dunia sudah banyak terjadi anak manusia, tetapi juga dapat terjadi pada anak ALLAH, bahkan juga dapat terjadi pada hamba TUHAN. Sebab tanpa Roh Kudus, kita tidak akan mampu sebab daging berkuasa seratus persen/daging lemah >>> roh penurut tetapi daging lemah. Akibat kita dikuasai oleh daging, maka Roh. ALLAH ditarik sehingga manusia sudah tidak menjadi manusia/anak TUHAN lagi tetapi menjadi binatang buas. Itu sebabnya kita harus berhati-hati.

Jika manusia/anak TUHAN tampil seperti binatang buas dengan ketiga praktek tadi, maka tidak ada jalan lain selain kembali ke jaman Nuh sehingga menarik hukuman TUHAN turun berupa air bah/penamatan daging lewat hukuman TUHAN >>> empat puluh hari empat puluh malam TUHAN mendatang hujan sehingga menjadi air bah. Ini adalah penamatan daging yang negatif/angka 40 yang negatif/penamatan daging karena dihukum dengan air bah.

Apa yang terjadi di jaman Nuh yaitu manusia daging/manusia tanpa Roh Kudus nanti akan terjadi lagi di akhir jaman dan juga akan menarik hukuman TUHAN turun >>> Lukas 17 : 26 -27,
26. Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:
27. mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.

Kawin mengawinkan >>> nikah dirusak, orang lain juga dirusak lewat kekerasan, juga bumi dirusak >>> hutan-hutan digunduli. Inilah kekerasan pada manusia dan juga pada bumi. Kalau dulu di jaman Nuh penamatan daging dengan hukuman air bah karena manusia tampil seperti binatang buas dengan tiga praktek, nanti di akhir jaman akan terjadi lagi seperti di jaman Nuh yaitu penampilan manusia-manusia/anak-anak TUHAN/hamba-hamba TUHAN seperti binatang buas yang dikuasai oleh keinginan jahat dan keinginan najis dan terus berlanjut sampai penghukuman TUHAN dengan api dari langit.

2 Petrus 3 : 10, Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.
Karena dunia akhir jaman ini kembali seperti di jaman Nuh di mana manusia termasuk anak-anak TUHAN /hamba-hamba TUHAN tampil seperti binatang buas/tanpa Roh Kudus maka akan menarik penghukuman TUHAN lewat api belerang dari langit yang akan menamatkan segala daging dan juga membinasakan bumi ini. Kalau dulu hanya manusia/daging yang dibinasakan, tetapi nanti sampai dengan bumi juga akan dilenyapkan.

Untuk ini kita harus berhati-hati. Di dalam memperingati 40 tahun Lempin-El ini saya berbahagia sebab saya dikoreksi oleh TUHAN karena masih banyak daging-daging yang harus ditamatkan. Jangan sampai ditamatkan dengan hukuman air bah di jaman Nuh dan nanti di akhir jaman akan ditamatkan/dibinasakan dengan api sebab ini adalah angka 40 yang negatif, kita mengambil contoh seperti Nuh. Sementara boleh dikatakan hampir seluruh manusia termasuk anak-anak ALLAH di bumi ini yang dihukum dan tamat di dalam kebinasan, hanya Nuh dengan ke tujuh orang lainnya yang selamat.

Puji TUHAN, sebab masih ada jalan keluar >>> Kejadian 6 : 8, Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.
Nuh mendapatkan kasih karunia TUHAN lewat bahtera Nuh. Nuh, isteri dan anak-anak dan menantu mendapatkan kasih karunia TUHAN lewat bahtera Nuh sehingga ia dan keluarganya selamat/tidak mengalami penghukuman dari TUHAN lewat air bah. Nuh harus membuat bahtera Nuh dan ini adalah penamatan daging yang positif.

Sekalipun di dalam alkitab tidak ditulis, waktu TUHAN memerintahkan Nuh untuk membuat sebuah bahtera >>> misalnya: sebelum ia membuat bahtera, ia bekerja di ladang, tetapi setelah diperintahkan untuk membuat bahtera, maka ia sudah tidak dapat bekerja lagi di ladang >>> inilah penamatan daging. Atau juga sebagai anak TUHAN harus bekerja lembur di kantor yang mendapatkan upah yang banyak tetapi harus pergi ke gereja dan ini berarti penamatan daging. Penamatan daging ini dimulai dari hal yang kecil-kecil terlebih dahulu sebab kalau empat puluh itu hal yang besar.

Kemudian tidak ada hujan, sebab di dalam alkitab tidak ditulis bahwa waktu itu cuaca buruk, iklim dengan curah hujan yang tinggi >>> tidak ditulis keadaan yang demikian. Tetapi TUHAN memerintahkan untuk membuat bahtera di atas gunung >>> kalau saya pasti saya akan memprotes kepada TUHAN dengan berkata, mengapa tidak ada hujan tetapi harus membuat bahtera di atas gunung? Inilah saudaraku, seringkali kita merasa kita ini lebih pandai dari Firman TUHAN. Firman TUHAN disampaikan hanya untuk ditaati bukan untuk diutak-atik atau dibuat ini dan itu apalagi diprotes/dikritik >>> bukan! Sebab Firman TUHAN itu disampaikan hanya untuk ditaati dan kita akan selamat sekalipun kita dianggap bodoh >>> diperintahkan untuk membuat bahtera di atas gunung >>> mau melaksanakan, bodoh!

Tetapi Nuh taat sekalipun ia harus menanggung risiko diolok-olok. Di dalam srt 2 Petrus akan ada orang yang mengolok-olok di mana kedatangan TUHAN itu? dan dikaitkan dengan Nuh. Karena taat, maka Nuh selamat; ada delapan orang yang selamat di dalam bahtera dan kita harus berhati-hati >>> coba kita perbandingkan jumlah manusia yang ada di muka bumi pada waktu itu, tetapi hanya delapan orang yang selamat. Sekarang ini keselamatan itu sangat digampangkan >>> selamat, selamat >>> tunggu dulu! Sebab jaman Nuh hanya delapan orang yang selamat. Di dalam khotbah-khotbah sekarang ini selalu dikatakan bahwa TUHAN itu Baik, IA tidak jahat sehingga kita akan selamat, selamat. Kalau dulu dari semua penduduk yang ada di bumi ini tetapi hanya delapan orang yang selamat >>> apakah TUHAN jahat/TUHAN Baik? TUHAN Baik! tetapi kita harus berhati-hati sebab diakhir jaman bisa-bisa hanya empat orang yang selamat. TUHAN Baik! Tetapi kalau soal daging, maka TUHAN tidak akan berkompromi.

Rasul Paulus menegaskan >>> perbuatan-perbuatan daging yang dulu sudah aku peringatkan, bahwa orang yang berbuat, tidak akan masuk dalam kerajaan surga. Itu sebabnya para gembala-gembala jangan menina bobokan sidang jemaat dengan selalu mengatakan bahwa TUHAN itu Baik sehingga kita akan selamat. Kita harus berhati-hati tentang hal ini sebab ini merupakan hal yang sangat serius sebab kita harus bertanggung jawab.

Saya sering bercerita baik itu di Medan dan di mana saja >>> dulu saya adalah wali kelas murid dan dititipkan seorang murid yang sudah tidak naik kelas dan orang tuanya berkata terserah bapak. Dan saya memang keras terhadap murid yang satu ini; saat semester satu >>> anak ini mendapatkan nilai yang sangat bagus sehingga hampir masuk dalam rangking sepuluh besar. Pada semester dua saya sudah lengah sebab saya berpikir bahwa anak ini sudah menjadi baik, tetapi pada akhirnya murid ini tidak naik kelas lagi. Murid ini datang bersama orang tuanya, tetapi saya bersembunyi di dalam kamar mandi sebab saya tidak kuat menanggung tanggung jawab dan saya menangis di hadapan orang tuanya dan berkata bahwa saya tidak kuat. Apalagi sekarang ini saya sebagai seorang gembala, bertanggung jawab terhadap jiwa-jiwa >>> oh .... saya tidak mau mempermainkan keselamatan dari jiwa-jiwa. Kami para hamba TUHAN semua tidak akan mempermainkan keselamatan dari jiwa-jiwa tetapi mau bersungguh-sungguh apapun kata orang, kita harus tetap bersungguh-sungguh.

Mari! Nuh sudah mendapatkan kasih karunia TUHAN yaitu mendapatkan penamatan daging yang benar lewat masuk dalam bahtera Nuh dan ia harus mengorbankan waktu, pikiran yang sepertinya tidak ada gunanya dan juga tidak relevan dengan pekerjaannya sebab tidak disebutkan bahwa Nuh adalah seorang nelayan. Tetapi Nuh taat sekalipun ia diolok-olok dan mungkin pada waktu itu orang menganggap Nuh itu sudah menjadi gila. Tetapi karena itu adalah Firman TUHAN, maka harus dikerjakan. Delapan orang selamat yang terdiri dari empat pasang suami isteri yaitu Nuh dengan isteri, Sem dengan isteri, Ham dengan isteri dan Yafet dengan isteri dan ini yang disebut dengan keselamatan mempelai. Bahtera Nuh = keselamatan mempelai.

Sekarang apa artinya bagi kita keselamatan mempelai ini? Sebab sekarang akhir jaman ini, manusia kembali ke jaman Nuh, dan akan dihukum dengan api, maka sekarang kita harus mengalami penamatan daging yang juga positif seperti Nuh yaitu juga harus lewat bahtera Nuh. Jadi sekarang kalau manusia mau selamat, maka harus lewat bahtera Nuh. Sekarang kita yang hidup di akhir jaman, harus mengalami penamatan daging bukan dengan penghukuman api sebab akan binasa, tetapi mengalami angka 40/penamatan daging lewat bahtera Nuh secara rohani. Kita jangan ramai-ramai mencari ada di mana bahtera Nuh itu, sebab saya sendiri juga tidak mengetahuinya, yang saya miliki dan mengetahui hanyalah ayat-ayat yang ada di dalam alkitab yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain.

Apa arti dari bahtera Nuh secara rohani? yaitu:

Penginjilan harus tetap berjalan sebab kalau tidak ada Firman penginjilan, maka Wijaya tidak ada di sini, itu sebabnya Firman penginjilan itu penting. Tetapi sesudah itu mau kemana? Amanat agung jangan hanya sepotong >>> ada tiga ribu jiwa yang dibaptis >>> ok! Tetapi sesudah dibaptis/sesudah selamat mau kemana?

Matius 28 : 20
dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Sesudah Firman penginjilan, dilanjutkan dengan Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua/Firman pengajaran tabernakel dan pengajaran Mempelai = Kabar Mempelai untuk menyucikan dan menyempurnakan kita sampai kita masuk dalam kesempurnaan Mempelai dan ini lebih tinggi dari keselamatan Mempelai. Hanya orang yang sudah masuk ke dalam kesempurnaan Mempelai yang dapat bersanding dengan TUHAN.

Jika kita hanya selamat >>> mempelai wanita sudah datang ke gedung di hotel Kartika >>> mungkin mempelai wanita ini datang dari Pandaan dan di jalan itu banyak terjadi kecelakaan dan juga ada hujan lebat dan petir, tetapi mempelai wanita itu dapat datang dengan selamat. Tetapi mempelai prianya tidak datang dan ini berarti masih belum sempurna karena baju dari mempelai wanita masih ada cacat dan juga masih ada noda. Itu sebabnya kalau sudah selamat, kemudian ditambah lagi dengan Firman pengajaran yang menyucikan dan menyempurnakan sampai tiada bercacat cela, dan kita akan masuk ke dalam kesempurnaan mempelai sehingga kita dapat masuk ke dalam kesatuan Mempelai dan menyatu dengan Mempelai Pria Surga untuk selama-lamanya.

Inilah penamatan daging yang memang terasa sakit. Ada banyak yang mengatakan kepada saya bahwa kalau saya berkhotbah itu terlalu lama sampai punggungnya merasa sakit. Saya katakan bahwa itu adalah penamatan daging. Lebih baik saudara sakit punggung karena mencangkul, sekalipun boleh tetapi tidak sampai ke surga lebih baik sakit punggung karena mendengarkan Firman TUHAN sebab itu adalah penamatan daging. Saudara yang mendengarkan Firman TUHAN menjadi sakit punggung, tetapi yang berkhotbah sakit dari atas sampai ke bawah. Itu sebabnya orang yang berkhotbah itu merasa senang kalau cepat selesai, tetapi bagaimana tanggung jawabnya. Daripada saya nanti malam tidak tidur karena memeriksa Firman, lebih baik berkhotbah selama setengah jam saja dan sudah beres/selesai. Tetapi karena TUHAN memberikan porsi sekian, maka harus dijalankan sebab ada yang membutuhkan penamatan daging jangan lewat hukuman dengan air bah seperti jaman Nuh dan juga lewat api sebab itu berarti akan binasa tetapi penamatan daging yang dulu secara jasmani yaitu lewat bahtera Nuh, tetapi sekarang lewat yang secara rohani yaitu lewat baptisan air, lewat Firman penginjilan dan lewat tabernakel/Firman pengajaran sehingga kita masuk dalam kesempurnaan/kesatuan mempelai untuk menyambut kedatangan TUHAN Yang keduakalinya. Semoga kita dapat mengerti.

Kalau daging itu sudah ditamatkan lewat bahtera Nuh yaitu baptisan air dan juga dengan Firman pengajaran Mempelai, maka Roh Kudus akan dicurahkan/tidak ditarik. Kalau daging yang menonjol, maka Roh Kudus akan ditarik.

Kejadian 6 : 3
RohKU tidak mau berbantah-bantah. Roh Kudus dicurahkan bukan seperti air bah tetapi seperti Sungai Air Kehidupan.

Seorang hamba TUHAN itu banyak kali hanya dianggap sepele oleh orang, dan jika saya sebagai seorang hamba TUHAN itu tanpa Roh Kudus, maka apa yang dapat saya lakukan? Lebih baik berhenti menjadi seorang hamba TUHAN sebab sudah tidak berguna lagi karena tanpa Roh Kudus, maka saya yang berdiri di atas mimbar ini menjadi seperti binatang buas yang hendak memakan sidang jemaat.

Setelah hujan selama empat puluh hari empat puluh malam selesai/penamatan daging selesai, maka empat puluh hari kemudian maka burung merpati dilepaskan/Roh Kudus dicurahkan >>> Kejadian 8 : 6, 8 - 12,
6. Sesudah lewat empat puluh hari, maka Nuh membuka tingkap yang dibuatnya pada bahtera itu.
8. Kemudian dilepaskannya seekor burung merpati untuk melihat, apakah air itu telah berkurang dari muka bumi.
9. Tetapi burung merpati itu tidak mendapat tempat tumpuan kakinya dan pulanglah ia kembali mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, karena di seluruh bumi masih ada air; lalu Nuh mengulurkan tangannya, ditangkapnya burung itu dan dibawanya masuk ke dalam bahtera.
10. Ia menunggu tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya pula burung merpati itu dari bahtera;
11. menjelang waktu senja pulanglah burung merpati itu mendapatkan Nuh, dan pada paruhnya dibawanya sehelai daun zaitun yang segar. Dari situlah diketahui Nuh, bahwa air itu telah berkurang dari atas bumi.
12. Selanjutnya ditunggunya pula tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya burung merpati itu, tetapi burung itu tidak kembali lagi kepadanya.

Ay 8 >>> kalau ada angka ‘40’ yang benar yaitu:

Kemudian burung merpati dilepaskan kembali yang keduakalinya >>> ay 11 >>>
daun zaitun mengingatkan kita kepada bukit zaitun/YESUS diperas mengeluarkan Darah dan Air sehingga ada urapan Roh Kudus. sudah dua kali burung merpati dilepaskan, tetapi ini belumlah cukup.

Burung merpati yang dilepaskan ketiga kalinya, tetapi merpati itu tidak kembali lagi >>> ay 12.

Tiga kali burung merpati dilepaskan. Inilah saudaraku! kalau daging ditamatkan, maka dari bahtera Nuh, burung merpati dilepaskan. Kalau kita mau masuk kedalam bahtera/masuk baptisan air dengan sungguh-sungguh sampai hati nurani menjadi taat dan kita mau menerima pengajaran bagaimanapun kerasnya, dengan ketaatan kita mengalami penyucian >>> daging dipotong-potong/ditamatkan/disucikan sampai kita menjadi sempurna maka Roh Kudus Yang dicurahkan/bukan air bah lagi/bukan api belerang tetapi api Roh Kudus.

Apa artinya burung merpati dilepaskan sebanyak tiga kali?

Di dalam ktb Kejadian, angka 120 ini sebagai pembatas dari Roh Kudus dan tidak bergaul lagi dengan manusia. Tetapi 120 di dalam Kisah rasul >>> Roh Kudus dicurahkan ke dunia ini dan sampai sekarang belum ditarik kembali. 120 ini juga menunjuk pada 120 tahun Yobel >>> satu tahun yobel = limapuluh. Jadi 120 thn yobel = 120 x 50 = 6000 thn dan ini adalah pekerjaan dari Roh Kudus.
Di mulai dari:
Jaman ALLAH Bapa >>> Adam – Abraham >>> 2000 thn.
Jaman ALLAH Anak >>> Abraham – kedatangan YESUS Yang pertama >>> 2000 thn.
Kedatangan YESUS Yang pertama – kedatangan YESUS Yang kedua >>> 2000 thn.
Mengapa sekarang sudah mencapai thn 2008, tetapi YESUS belum datang kembali? Bahkan ada yang sudah menjadi ragu dan minta untuk dikoreksi tentang ajaran peta jaman apakah ajaran tentang peta jaman ini masih relevan? Masih relevan! Jika YESUS belum datang kembali, maka itu adalah panjang sabar dari TUHAN, sebab masih banyak hamba TUHAN termasuk saya yang masih menjadi binatang buas, tetapi masih diberi kesempatan untuk menerima Roh Kudus. bukan Firman TUHAN Yang salah, tetapi kita sebagai gembala, masih suka menerkam domba dan itu belum berada di dalam urapan Roh Kudus.

Juga bagi anak-anak TUHAN masih di beri kesempatan oleh TUHAN. Sebab begitu merpati yang ketiga dilepas, ia tidak kembali lagi, sebab kalau merpati itu kembali lagi kepada Nuh, maka itu berarti tidak ada kesempatan lagi bagi kita. Sampai saat ini Roh Kudus masih ada. Sungai Air Kehidupan, bukan air bah. Api dari TUHAN/api Roh Kudus, bukan api penghukuman.

Kisah rasul 2 : 3, 4,
3. dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
4. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

Roh Kudus dicurahkan sampai dapat berbahasa Roh sesuai dengan Roh yang memberikan, bukan manusia yang memberikan. Sekarang ini banyak diajarkan agar dapat berbahasa Roh dengan cara menirukan >>> papa, pipi, pupu >>> kemudian dikatakan bahwa orang itu sudah dipenuhkan dengan Roh Kudus. Padahal tidaklah demikian, sebab di dalam ayat ini dikatakan ‘seperti yang diberikan oleh Roh Kudus’. Kita jangan salah, sebab itu adalah tiruan/palsu sehingga dapat mematikan rohani kita, tetapi biarlah Roh Kudus sendiri yang mengajarkan. Inilah yang disebut dengan kepenuhan Roh Kudus/tanda penamatan daging dan sampai sekarang ini masih ada kesempatan sebab burung merpati tidak kembali lagi. Kalau saudara mengikuti di mulai dari Kisah rasul 2 sampai Kisah rasul 19, dan juga di srt Efesus, rasul Paulus menumpangkan tangan dan ini terus berlanjut sampai dengan hari ini bahkan sampai malam ini masih ada kepenuhan Roh Kudus/ada urapan Roh Kudus yang adalah tanda dari penamatan daging.

Kegunaan dari Roh Kudus

Kapan kita dapat berubah dari manusia daging/binatang buas menjadi manusia rohani? saat kita berbuah roh >>> Galatia 5 : 22 – 24,
22. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
23. kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
24. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.

Ia telah menyalibkan daging/40, sampai kita berbuah roh. Kita tidak saja dipenuhkan dengan Roh Kudus/bukan saja dialiri oleh Roh Kudus yang dapat menolong, menguatkan pelayanan dan juga dapat menghidupkan apa yang sudah mati tetapi Roh. Kudus juga dapat mengubahkan kita sampai kita dapat berbuah roh.

Sembilah buah roh = sembilan tabiat dari ALLAH Tri Tunggal = Gambar dari ALLAH Tri Tunggal yaitu:

TUHAN YESUS Kristus >>> kita dikembalikan kepada ciptaan semula menjadi Satu Gambar dengan YESUS, bukan satu gambar dengan binatang buas.

Jika Roh Kudus baru hanya menyentuh/mengurapi, belum memenuhi kita, tetapi kita sudah menjadi:

Mari sekarang ini, saya sangat merindu supaya jangan menjadi kering tetapi urapi saya, curahkan saya dengan Roh Kudus sehingga apapun masalah kita, tetapi selama merpati belum kembali kepada Nuh, maka IA ada ditengah kita sekarang ini, itu sebabnya kita harus menggunakan kesempatan yang masih ada. TUHAN memberkati.