Kita masih melanjutkan pembahasan tentang srt Yudas yang dalam susunan tabernakel
terkena pada tudung kulit lumba-lumba. Istilah tudung berarti perlindungan dan
pemeliharaan TUHAN kepada gereja yang benar dan sekaligus pemisahan dari gereja
yang palsu.
Ada empat macam gereja yang palsu yaitu:
- gereja yang tidak tergembala >>> yang mengarah kepada antikrist
dan nabi palsu >>> ay 4.
- gereja taurat >>> ay 5
- gereja setan >>> gereja yang bersuasanakan Sodom dan Gomora >>>
ay 6 & ay 7.
- gereja daging >>> mulai ay 8.
Kita akan melanjutkan pembahasan tentang gereja palsu ini dengan membaca di
dalam srt Yudas.
Yudas 1 : 8, >>> gereja daging.
Namun demikian orang-orang yang bermimpi-mimpian ini juga mencemarkan tubuh
mereka dan menghina kekuasaan Allah serta menghujat semua yang mulia di sorga.
Kita melihat gereja daging ini terdiri dari hamba-hamba TUHAN serta anak-anak
TUHAN yang tidak mengalami keubahan hidup karena tetap mempertahankan manusia
darah dan daging.
Prakteknya:
- Galatia 5 : 19 – 21,
19. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
20. penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah,
kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
21. kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu
kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan
hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
hidup di dalam perbuatan-perbuatan daging.
Berpikiran daging >>> Roma 8 : 5, Sebab mereka
yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang
hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
Salah satu contoh dari berpikiran daging ini ada di injil Matius 16 yaitu
seperti Petrus yang menolak salib. Di hari-hari ini banyak gereja TUHAN yang
menolak salib dan ini sepertinya logis >>> di luar gereja kita sudah
mengalami banyak kesulitan, oleh sebab itu di dalam gereja tidak diperlukan
salib/sengsara tetapi hanya yang mengenakan daging saja. Inilah pikiran daging
seperti Petrus >>>
Matius 16 : 21 – 23,
21. Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa
Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua,
imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada
hari ketiga.
22. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia. Katanya: “Tuhan,
kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau”
23. Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: “Enyahlah Iblis,
Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang
dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.”
Pikiran manusia = pikiran daging.
Orang yang berpikiran daging dengan menolak salib, akan menjadi batu sandungan
sebab ia hanya mencari apa yang enak bagi daging, mencari apa yang untung
bagi daging, ia tidak mau berkorban sehingga menjadi batu sandungan seperti
Petrus >>> ‘engkau suatu batu sandungan’ bahkan ia memiliki
sifat dari setan/iblis >>> ‘enyahlah iblis’. Orang yang
menolak salib = hidup di dalam dosa seperti setan yang tidak dapat keluar/terlepas
dari dosa/tidak dapat bertobat. Semoga kita dapat mengerti.
- Hidup mengikuti keinginan daging >>> Roma 8 : 6, 7,
6. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup
dan damai sejahtera.
7. Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak
takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
Jadi, keinginan daging itu akan membuat manusia/anak TUHAN/hamba-hamba TUHAN
tidak dapat taat dengar-dengaran kepada Firman TUHAN >>> ay 7.
Tidak takluk = tidak taat dan dengar-dengaran/selalu bertentangan dengan kehendak
TUHAN sehingga akan menjadi gereja daging karena hanya mengikuti kehendak/keinginan
daging.
Akibat dari mengikuti keinginan daging, maka kehidupan itu tidak dapat mewarisi
kerajaan surga >>> 1 Korintus 15 : 50, Saudara-saudara,
inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak
mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat
bagian dalam apa yang tidak binasa.
Kita harus menjaga jika kita sudah menjadi anak TUHAN, tetapi jika tetap mempertahankan
manusia daging/tidak mengalami keubahan hidup, maka prakteknya adalah perbuatannya
adalah perbuatan daging, pikirannya adalah pikiran daging karena menolak salib.
Rasul Paulus sendiri sempat mengeluh dan memberi istilah kepada manusia darah
dan daging ini adalah tubuh maut.
Roma 7 : 18 – 20, 24, 25,
18. Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia,
tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi
bukan hal berbuat apa yang baik.
19. Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat,
melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat.
20. Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku
yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku.
24. Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut
ini?
25. Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita
Rasul Paulus mengeluh dan menyebut manusia darah daging itu sebagai manusia
celaka = tubuh maut/tubuh yang dikuasai oleh maut/kebinasaan. Siapa yang dapat
melepaskan aku dari tubuh maut ini? jawabannya adalah hanya TUHAN YESUS >>>
syukur kepada ALLAH! Oleh YESUS Kristus TUHAN kita. Hanya YESUS Satu-satunya
Yang sanggup melepaskan kita dari tubuh maut ini, mengapa hanya YESUS Yang
dapat melakukan itu? Sebab YESUS dari Manusia Rohani/ALLAH menjadi Manusia
Darah Daging >>> mati di kayu salib untuk melahirkan kita kembali
dari manusia daging/dari maut dan menjadi manusia yang rohani lewat satu-satunya
jalan yaitu kelahiran baru. Oleh sebab itu bagi kaum muda jangan lepaskan
YESUS sebab tanpa YESUS, maka manusia yang hanya terdiri dari manusia daging/tubuh
maut hanya untuk dibinasakan.
Yohanes 3 : 3 – 5,
3. Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
4. Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan,
kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan
lagi?"
5. Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak
dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Manusia darah daging/manusia yang tidak dilahirkan kembali, jangankan masuk
ke dalam kerajaan surga, untuk melihat kerajaan surga saja tidak dapat. Jalan
untuk dilahirkan kembali adalah lewat air dan Roh.
Air ini menunjuk pada baptisan air dan syarat untuk masuk ke dalam baptisan
air adalah: Roma 6 : 1 – 3,
- Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun
dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?
- Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah
kita masih dapat hidup di dalamnya?
- Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam
Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
Jadi, masuk dalam baptisan air yang benar, maka itu merupakan kasih karunia
seperti dulu Nuh masuk ke dalam bahtera Nuh, bukan bahtera yang lain. Sekalipun
tidak ditulis di dalam alkitab, tetapi saya yakin pasti saat itu ada bahtera/kapal/perahu
yang lain. Sekarang ini banyak baptisan air yang diciptakan oleh manusia tetapi
yang mendapatkan kasih karunia hanya orang yang masuk ke dalam baptisan air
yang benar. Apa yang dimaksud dengan baptisan air yang benar? Ialah baptisan
yang seperti YESUS dibaptis, maka kita juga harus dibaptis/baptisan sesuai
dengan Firman TUHAN.
Syarat dari baptisan yang benar adalah:
Ay 2 >>> mau masuk ke dalam baptisan air adalah seperti mau masuk
ke dalam kuburan, maka syaratnya harus mati dari dosa/bertobat terlebih dahulu
dari dosa-dosa ini supaya kita berpindah lewat baptisan air untuk masuk ke
dalam surga.
Dosa-dosa yang langsung masuk ke dalam api neraka >>> Wahyu
21 : 8, Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya,
orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang
sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat
bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah
kematian yang kedua."
Daripada masuk ke dalam lautan api belerang, maka lebih baik masuk ke dalam
lautan air/baptisan air.
- Penakut/takut >>> dosa takut ini terutama takut untuk berkorban.
Hal ini juga merupakan koreksi bagi saya, sebab sudah terlalu banyak hamba
TUHAN yang takut berkorban untuk TUHAN, malahan mengorbankan sidang jemaat.
Rasa takut ini harus dimatikan/ditenggelamkan di dalam air, jangan di
dalam lautan api.
- Bimbang/tidak percaya >>> juga sudah terlalu banyak, bimbang
di dalam pencobaan, di dalam pengajaran, ini juga harus ditenggelamkan
di dalam air, jangan di dalam lautan api.
- Pendusta ini adalah kunci dari segala dosa. Sebab selama ada dusta,
maka tidak dapat masuk ke dalam lautan air, tetapi yang dapat adalah masuk
ke dalam lautan api belerang. Jadi, kalau mau masuk ke dalam baptisan
air seperti dulu Nuh dengan isteri demikian juga dengan ketiga orang anak
mereka bersama dengan isteri, jadi semuanya berjumlah delapan orang. Untuk
sekarang ke delapan dosa ini harus ditenggelamkan ke dalam air/baptisan
air/bertobat.
Itu sebabnya, kita harus bersungguh-sungguh untuk masuk ke dalam baptisan
air dengan syarat harus terlebih dahulu bertobat dari ke delapan dosa/jangan
ada lagi hubungan dengan sihir-sihir/jimat-jimat/ramalan-ramalan.
Pelaksanaan dari baptisan yang benar ialah: Orang yang sudah mati harus dikubur
>>> Roma 6 : 4, Dengan demikian kita telah dikuburkan
bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti
Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan
Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Hidup baru = hidup yang rohani, tidak lagi manusia darah daging, tetapi menjadi
manusia yang rohani.
Masih ada lagi yaitu harus dilahirkan kembali lewat air dan Roh. Bagi yang
sudah dibaptis dengan air, masih ada satu lagi yaitu dibaptis dengan Roh. Sebenarnya
ada baptisan darah dan baptisan darah itu adalah bertobat dan ini adalah istilah
di dalam Kabar Mempelai yang disampaikan oleh alm.bpk.pdt v Gessel. Kemudian
baptisan air, kemudian baptisan Roh. Roh ini menunjuk pada baptisan Roh.Kudus/kepenuhan
Roh.Kudus/urapan Roh.Kudus yang juga melahirkan kita menjadi manusia yang rohani/menjadi
anak-anak ALLAH.
Wujudnya:
- kalau sudah dibaptis dengan air, maka akan menjadi manusia yang rohani.
- sudah dibaptis dengan Roh, juga menjadi manusia yang rohani.
Jika kedua hal di atas itu digabung menjadi satu, maka wujudnya adalah >>>
Yohanes 3 : 6 – 8,
6. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan
dari Roh, adalah roh.
7. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan
kembali.
8. Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau
tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan
tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."
Kalau kita dilahirkan oleh air dan Roh, maka kita akan menjadi manusia rohani
dalam wujud seperti angin dan pasangannya adalah seperti api >>> Mazmur
104 : 4, yang membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu, dan api
yang menyala sebagai pelayan-pelayan-Mu,
Jadi angin dan api = pelayan-pelayan TUHAN. Inilah saudaraku! Kita jangan menjadi
gereja daging yang hanya mempertahankan manusia darah daging/perbuatan, perkataan,
pikirannya hanya daging. Tetapi karena YESUS su -dah lahir menjadi Manusia Daging/ALLAH
Yang adalah Roh untuk melahirkan kita kembali menjadi manusia rohani lewat air/baptisan
air dan baptisan Roh yang menjadikan kita manusia rohani dalam wujud angin dan
api = pelayan-pelayan TUHAN.
Mari kita periksa, bagaimana pelayan TUHAN ini seperti angin dan api.
- Kita mulai memeriksa angin terlebih dahulu. Angin ini
hampa/menghampakan diri seperti YESUS >>> ada tetapi tidak ada. Mungkin
memiliki kepandaian dlsbnya, tetapi merasa tidak ada. Jangan dibalik dan saya
memohon ampun kalau saya menyebut hamba TUHAN dan ini maksudnya bukan untuk
mengecam hamba TUHAN, tetapi nomor satu merupakan koreksi buat saya dan ini
juga merupakan pelajaran bagi siswa/i Lempin-El. Sebab terlalu banyak hamba
TUHAN yang tidak ada tetapi merasa ada dan ini bukan menjadi angin.
Sebagai contoh: jika ada yang bertanya tentang pelayanannya yang berada di
luar P.Jawa, maka jawabannya: seharusnya jika ia memiliki lima orang jiwa,
maka ia harus mengatakan bahwa jumlah jemaatnya hanyalah lima orang, tetapi
jawabannya adalah >>> karena saya berada di luar Jawa, maka sangatlah
sulit untuk mendapatkan jiwa. Satu di luar P.Jawa seperti seribu jiwa di P.Jawa;
jadi maksudnya, jika ia hanya memiliki lima jiwa, maka itu berarti lima ribu
jiwa di P.Jawa >>> inilah saudaraku! Tidak ada tetapi merasa ada.
Ini bukanlah angin tetapi batu.
Bagi sidang jemaat, saudara boleh memiliki ijazah atau apa saja, tetapi kalau
mau melayani TUHAN, harus ada tetapi merasa tidak ada/menghampakan diri seperti
YESUS. Apa yang tidak dimiliki oleh YESUS? Surga adalah milik YESUS, tetapi
YESUS merasa tidak memiliki apa-apa >>> inilah menghampakan diri.
Menghampakan diri itu adalah: memakai pikiran dan perasaan seperti YESUS >>>
Filipi 2 : 5 – 7,
5. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan
yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
6. yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah
itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
7. melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang
hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Sebagai contoh: kalau memakai pikiran saya, maka pikiran/otaknya adalah saya,
berarti kalau saya bekerja, maka memakai kekuatan saya. Kalau memakai pikiran
dan perasaan YESUS, berarti kalau kita bekerja, kita memakai pikiran dan perasaan
YESUS. Juga di dalam bekerja sekalipun kita tidak memiliki pengalaman, tetapi
kalau kita memakai pikiran dan perasaan YESUS, maka kita memakai pengalaman
YESUS.
Bagi siswa/i Lempin-El, saudara jangan bekerja memakai pikiran dan perasaan
sendiri. Harus dengan pikiran dan perasaan YESUS/menghampakan diri, sehingga
jika kita bekerja dengan kepandaian, kekuatan dan kehendak dari YESUS, maka
hal ini tidak dapat dihalangi oleh apapun juga. Waktu murid-murid mengunci
pintu >>> tiba-tiba YESUS sudah berada ditengah-tengah mereka >>>
‘damai sejahtera’. Karena YESUS seperti angin, seandainya seperti
batu, maka akan terdengar dan juga dapat merusak apa saja sehingga orang menjadi
ketakutan jika YESUS datang. Semoga kita dapat mengerti.
- Angin itu juga berhembus sesuai dengan dihembuskan ke arah mana,
jadi angin itu taat dengar-dengaran/bekerja sesuai dengan kehendak ALLAH >>>
Filipi 2 : 8, Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah
merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Jika kita ingin dipakai oleh TUHAN:
- maka kita harus menghampakan diri/menjadi angin.
- taat dengar-dengaran kepada kehendak TUHAN/kepada Firman.
Jika kita seperti angin, maka hasilnya;
- 2 Korintus 2 : 12 – 15,
12. Ketika aku tiba di Troas untuk memberitakan Injil Kristus, aku dapati,
bahwa Tuhan telah membuka jalan untuk pekerjaan di sana.
13. Tetapi hatiku tidak merasa tenang, karena aku tidak menjumpai saudaraku
Titus. Sebab itu aku minta diri dan berangkat ke Makedonia.
14. Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan
kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan
akan Dia di mana-mana.
15. Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah
mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa.
Kalau kita bekerja seperti angin, maka hasilnya adalah kita mengalami kuasa
kemenangan dari TUHAN untuk membuka jalan. Membuka jalan ini di segala bidang,
baik itu di dalam pelayanan/melayani TUHAN dan juga membuka jalan di segala
bidang/seperti angin yang tidak dapat ditahan dan dihalangi oleh apapun juga.
Sekalipun pintu terkunci, angin tetap dapat masuk. Semoga kita dapat mengerti.
- angin yang bertiup itu menggerakkan semuanya, >>>
kita dipakai di dalam kegerakkan terutama kegerakkan Roh.Kudus hujan akhir
yaitu kita membawa bau yang harum dari Kristus lewat Kabar Mempelai/injil
tentang kemuliaan ALLAH. Kita menyebarkan Kabar Mempelai yang memberitakan
YESUS Yang akan datang kembali kedua kalinya sebagai Mempelai Pria Surga/Raja
di atas segala raja. Awalnya kita ini pasif, tetapi begitu kita dipakai menjadi
angin, maka semuanya bergerak. Untuk ini kita harus bersungguh-sungguh melayani
TUHAN, sebab nanti akan ada waktunya angin sudah tidak boleh bergerak lagi
dari empat penjuru dan di saat itu pemeteraian Tubuh Kristus yang sempurna
dan ini berarti kita sudah tidak memiliki waktu lagi. Jadi, jika kita mau
dipakai oleh TUHAN, maka harus sekarang ini, entah apa saja bentuknya.
Wahyu 7 : 1, 3, 4, 9,
1. Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat
penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin
bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon.
3. katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum
kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!"
4. Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh
empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.
9. Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar
orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan
suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba,
memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.
Ay 4 dan ay 9 >>> terjadi pemeteraian dari Tubuh Kristus yang sempurna
dan terdiri dari bangsa Israel yang menyatu dengan bangsa kafir >>>
terjadi kegerakkan. Nanti kita sudah tidak dapat melayani TUHAN lagi, oleh
sebab itu harus sekarang melayani TUHAN bagaikan angin yang bertiup.
Jadi arah dari pelayanan itu jelas, yaitu sampai kita dimeterai oleh TUHAN/dimiliki
oleh TUHAN menjadi Satu Tubuh Kristus yang sempurna dan tidak dapat diganggu
gugat. Tidaklah rugi melayani TUHAN sekalipun harus berkorban, angin itu juga
harus berkorban, apa gunanya angin itu bertiup ke sana kemari, tetapi yang
merasakan enaknya adalah orang lain. Tetapi kita ini sedang dimeterai oleh
TUHAN. Saya memohon maaf jika harus berkata ini >>> kehidupan yang
meninggalkan pelayanan/tidak melayani TUHAN, berarti kehidupan itu tanpa meterai,
dan di luar meterai, maka kehidupan itu sungguh-sungguh berada di dalam penghukuman
TUHAN/tidak ada perlindungan TUHAN, dan ini harus saya katakan. Inilah angin
>>> dari manusia daging menjadi angin, sebab manusia rohani itu bagaikan
angin.
Pelayan TUHAN bagaikan api,
Apa praktek dari pelayan TUHAN bagaikan api? Yaitu:
- Mengalami api penyucian di dalam sistim penggembalaan/kandang penggembalaan.
Contohnya adalah Musa yang adalah seorang yang pandai dan hebat tetapi ia
tidak dapat melayani. Oleh sebab itu ia harus masuk ke dalam penggembalaan/harus
terlebih dahulu mengalami api penyucian terlebih dahulu >>>
Keluaran 3 : 1, 2, 5,
1. Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya,
imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang
padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
2. Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang
keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala,
tetapi tidak dimakan api.
5. Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu
dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."
Inilah pelayan TUHAN yang mengalami penyucian oleh api dari ALLAH dalam sistim
penggembalaan/kandang penggembalaan seperti Musa yang mengalami penyucian
sampai ia menanggalkan kasut dari kakinya.
Sekarang bagi kita, penggembalaan itu di dalam tabernakel berada di dalam
ruangan suci dengan tiga macam alat dan untuk sekarang berarti ketekunan di
dalam tiga macam ibadah pokok. Ketekunan di dalam tiga macam ibadah pokok
itu, mengandung nyala api TUHAN yaitu:
- Pelita emas (gbr: www.gptkk.org/pelita.php)
ibadah umum/raya, kita berhadapan dengan nyala api Roh.Kudus. Di dalam
pelita itu ada minyak.
- Meja roti sajian (gbr: www.gptkk.org/mrs.php)
ketekunan di dalam ibadah pendalaman alkitab dengan perjamuan suci. Kita
mengalami api Firman ALLAH; ada nyala api penyucian oleh nyala api Firman
ALLAH >>> Yeremia 23 : 29, Bukankah firman-Ku
seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan
bukit batu?
- Mezbah dupa emas (gbr: www.gptkk.org/dupa.php)
ketekunan di dalam ibadah doa penyembahan. Kita mengalami penyucian oleh
api kasih ALLAH.
Ketiga alat-alat ini memiliki api >>> pelita emas, kemudian meja
roti sajian, di atas roti ada piring kecil/ceper dengan dupa yang dibakar/ada
api, lalu mezbah dupa yang juga ada dupa yang dibakar/ada api.
Sekarang ini api rohani:
Dalam pelita emas >>> api Roh.Kudus.
Dalam meja roti sajian >>> api Firman ALLAH.
Dalam mezbah dupa emas >>> api kasih ALLAH.
Semuanya ada api seperti Musa dulu, sebelum ia masuk ke dalam penggembalaan,
ia melihat api dan ia diperintahkan untuk menanggalkan kasut. Jadi, mengalami
penyucian di dalam penggembalaan sehingga hasilnya adalah menanggalkan kasut.
Bahasa alkitab dari menanggalkan kasut adalah kembali seperti bayi. Musa mau
hebat, tetapi ia tidak ingat pada waktu masih bayi, ia sudah akan mati sebab
selain ia dibuang ke dalam sungai Nil, ia juga berada di dalam tangan puteri
Firaun. Tetapi oleh Tangan belas kasihan TUHAN, ia hidup. Tetapi setelah dewasa,
Musa menjadi sombong karena ia mau melayani TUHAN berdasarkan ilmu yang ia dapat
dan juga kuasa yang ia miliki sehingga Musa gagal. Musa dikembalikan kepada
penggembalaan; kita dapat membayangkan, ia yang pandai tetapi diperintahkan
untuk menggembalakan kambing domba. Kalau untuk jaman sekarang, orang seusia
Musa yaitu empatpuluh tahun, sudah menjadi seorang doktor, tetapi diperintahkan
untuk menuntun kambing domba.
Begitulah seharusnya dan bagi siswa/i Lempin-El, saudara harus belajar merendahkan
diri/menghampakan diri di dalam penggembalaan seperti Musa yang melihat api/disucikan
sampai mengaku >>> ya TUHAN, biar saya adalah seorang yang pandai,
tetapi saya hanyalah seorang bayi yang seandainya bukanlah bayi Musa, maka saya
sudah mati. Bayi ini hanya menangis dan hanya bergantung pada belas kasih TUHAN.
Inilah penyucian di dalam pelayanan dan di dalam penggembalaan sampai kita
dapat mengakui bahwa kita hanyalah bayi yang hanya menyembah TUHAN/hanya menangis
kepada TUHAN dan hanya bergantung pada belas kasihan TUHAN/kasih setia TUHAN.
Inilah orang yang akan dipakai oleh TUHAN. Selama Musa tidak mengakui bahwa
ia hanyalah seorang bayi dan mengaku bahwa ia adalah seorang yang pandai, maka
ia tidak dapat dipakai oleh TUHAN. Musa bukannya menjadi seorang pelayan TUHAN,
tetapi ia menjadi seorang pembunuh. Inilah saudaraku! Pelayanan kita, harus
disucikan bagaikan nyala api di dalam sistim penggembalaan/kandang penggembalaan;
itu sebabnya kita jangan keluar dari kandang penggembalaan. Semoga kita dapat
mengerti.
Kalau kita sudah disucikan oleh api, sampai sudah menjadi seperti seorang
bayi >>> TUHAN saya tidak mampu melakukan apa-apa, hanya bergantung
pada kasih setia TUHAN. Musa sudah terancam hidupnya mulai dari dalam kandungan
>>> bayi laki-laki, harus mati. Kasih setia TUHAN dimulai sejak di
dalam kandungan, setelah lahir, ia dibuang di sungai Nil, kemudian sampai ia
berada di dalam tangan dari puteri Firaun dan menjadi seorang anak raja >>>
semuanya ini terjadi karena belas kasihan TUHAN. Dan ini mau dilupakan oeh Musa,
tetapi untung TUHAN mengingatkannya lewat penggembalaan.
Jika sudah disucikan maka di dalam Efesus 4, dikatakan, kita akan diperlengkapi
dengan jabatan dan karunia. Karunia ini melebihi apapun yang ada di dunia ini
>>> Efesus 4 : 11, 12,
11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita
Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
12. untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan
tubuh Kristus,
ay 11 >>> ini adalah jabatan untuk memperlengkapi orang-orang kudus/suci
>>> ay 12 >>> orang-orang yang mau disucikan di dalam penggembalaan
sampai melepaskan/menanggalkan kasut >>> mereka akan dilengkapi dengan
jabatan dan karunia oleh Roh.Kudus dan dipakai untuk pelayanan pembentukkan
Tubuh Kristus.
Karunia Roh.Kudus adalah kemampuan ajaib sampai kita dapat melayani pekerjaan
TUHAN sesuai dengan jabatan kita. Bagi siswa/i Lempin-El, jika ada yang pandai
>>> silahkan! Tetapi jika hanya bergantung pada kepandaian, maka saudara
akan gagal seperti Musa; tetapi jika kita bergantung pada karunia Roh.Kudus
sampai kita dapat menanggalkan kasut, kemudian kita akan diberi karunia, maka
kita dapat melayani TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Sesudah kita mendapatkan karunia, maka kita jangan melempem. Ada yang mendapatkan
talenta, kemudian dibungkus dengan saputangan dan dipendam di dalam tanah. Jadi
praktek selanjutnya dari pelayan bagaikan nyala api adalah setia dan berkobar-kobar
dalam pelayanan dan karunia-karunia Roh.Kudus.
2 Timotius 1 : 6
Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang
ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.
Berkobar-kobar dalam pelayanan, inilah nyala api.
Mari saudaraku! Bagaimana dulu pertama kali kita melayani TUHAN dengan menjadi
seorang guru sekolah Minggu? Apakah masih berkobar-kobar? Kita harus tetap berkobar-kobar
dengan jabatan apapun yang TUHAN berikan.
Inilah pelayan TUHAN yang bagaikan nyala api yaitu:
- kita mau disucikan di dalam penggembalaan/harus tergembala supaya TUHAN
memberikan karunia-karunia Roh.Kudus/kemampuan ajaib dan jabatan.
- setia dan berkobar-kobar di dalam karunia-karunia Roh.Kudus.
Di dalam ktb Daniel 7 : 9, Sementara aku terus melihat,
takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih
seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala
api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;
Kursi/Tahta TUHAN dari nyala api, pelayan TUHAN yang disucikan dan berkobar-kobar,
bagaikan nyala api. Jadi pelayan TUHAN yang suci dan berkobar-kobar = Tahta
TUHAN di bumi. Inilah yang harus kita tarik, bukannya untuk menarik kaum muda,
kita menarik pengaruh duniawi masuk dalam gereja dan ini berarti tidak akan
sampai pada Tahta TUHAN/kehilangan Tahta TUHAN.
Bagi siswa/i Lempin-El, mari! pelayanan kita entah itu banyak ataupun sedikit,
setiap kali kita melayani TUHAN, maka kita harus berusaha menarik Tahta TUHAN
agar ada di bumi ini. Ini yang dapat menarik orang untuk datang kepada TUHAN.
Semoga kita dapat mengerti.
Jika kita menjadi Tahta ALLAH di bumi, maka hasilnya adalah:
- Ibrani 4 : 16, Sebab itu marilah kita dengan penuh
keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan
menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Hasilnya adalah di Tahta TUHAN ada kasih setia TUHAN Yang bagaikan uluran
Tangan TUHAN Yang dapat menolong kita tepat pada waktunya.
Masalah apapun yang kita hadapi, jika ada Tahta TUHAN/ada kasih setia TUHAN,
maka semuanya dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Semoga hal ini menjadi
pengalaman kita bersama di saat-saat kita menghadapi banyak masalah/problem.
Mari! tampilkan Tahta TUHAN. Jangan karena menghadapi banyak persoalan, kita
tidak melayani TUHAN, sebab ini merupakan kesalahan yang besar. Justru di
saat kita menghadapi banyak persoalan >>> mari! pelayan TUHAN bagaikan
nyala api:
- kita tekun di dalam tiga macam ibadah supaya kita terus menerus disucikan
sampai kita menanggalkan kasut/menjadi seperti bayi. Dosa-dosa kita benar-benar
ditelanjangi oleh TUHAN, bahkan
- setia dan tambah berkobar-kobar sampai terwujud Tahta TUHAN, maka segala
masalah sampai apa yang sudah mustahilpun, maka kasih setia TUHAN dapat
menjadikan tidak mustahil tepat pada waktunya.
Jika di dalam menghadapi masalah dan kita tidak beribadah karena merasa sulit,
maka itu berarti kita seperti Musa yang memakai kekuatan sendiri sehingga
kita akan gagal.
- Mazmur 11 : 4, TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus;
TUHAN, takhta-Nya di sorga; mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji
anak-anak manusia.
Tahta TUHAN ada di surga, tetapi juga ada di bumi di dalam pelayan TUHAN yang
bagaikan nyala api. Kalau kita menjadi Tahta TUHAN, maka akan ada Mata Imam
Besar Yang selalu memandang/mengamat-amati kita dengan belas kasihNYA. Istilah
mengamat-amati itu berarti melindungi dan memelihara seperti yang dikatakan
oleh Ayub bahwa TUHAN selalu mengamati setiap langkahku >>> Ayub
31 : 4, Bukankah Allah yang mengamat-amati jalanku dan menghitung segala langkahku?
- setiap langkah = setiap denyut nadi/jantung kita. Jadi hasil kedua adalah
TUHAN mengamat-amati/melindungi dan memelihara setiap langkah hidup/setiap
denyut nadi kita. Inilah saudaraku! Jika kita menjadi Tahta TUHAN, mati
dan hidup kita berada di dalam Tangan TUHAN.
- langkah itu juga menunjuk pada masa depan yang dipelihara dan dilindungi
oleh TUHAN sehingga menjadi masa depan yang indah di dalam TUHAN. Itu
sebabnya, mari! kita menjadikan Tahta TUHAN di bumi ini, jangan hal yang
duniawi yang dibawa masuk di dalam pelayanan sebab akan menjadi hancur
lebur.
Bagi kaum muda, sudah cukup jika saudara sekalian menjadikan Tahta TUHAN
di dalam hidup saudara untuk menapak masa depan yang indah sebab TUHAN
itu mengamat-amati setiap langkah kita.
TUHAN mengamat-amti setiap langkah kita, itu berarti TUHAN melindungi kita
dari maut, sebab raja Daud mengatakan bahwa jarak antara aku dengan maut hanyalah
satu langkah dan ini berarti TUHAN melindungi kita dari maut. Sekarang ini
maut itu bergentayangan dimana-mana dalam bentuk bencana dlsbnya. Dan juga
maut secara rohani dalam bentuk dosa sex, dosa makan minum di mana saja.
- Kita kembali ke Mazmur 11 : 4, TUHAN ada di dalam
bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga; mata-Nya mengamat-amati,
sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.
Sorot MataNya menguji, salah satu bentuk perhatian dari TUHAN adalah ujian.
Ujian = percikkan darah/sengsara bersama YESUS/sengsara tanpa berbuat dosa.
Inilah hasil yang ketiga. Tahta TUHAN ini jika di dalam tabernakel menunjuk
pada tabut perjanjian yang ada tujuh kali percikkan darah. Jika kita diperhatikan
oleh TUHAN, pasti ada ujian/dipercikkan dengan darah, bukan untuk dihancurkan
tetapi untuk mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia yang rohani
bahkan menjadi sama Mulia dengan TUHAN YESUS.
1 Petrus 4 : 12, 13,
12. Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api
siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar
biasa terjadi atas kamu.
13. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam
penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada
waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
Kemuliaan = keubahan hidup dari manusia darah daging menjadi manusia rohani
yang sama mulia dengan TUHAN YESUS.
Jadi dimulai dari baptisan air, kemudian baptisan Roh, kita diubahkan oleh
TUHAN sampai pada yang terakhir yaitu percikkan darah yang merupakan penyucian/keubahan
terakhir sampai kita menjadi sama mulia dengan YESUS.
Keubahan hidup yang mula-mula dimulai dari:
Manusia daging menjadi manusia rohani berawal dari mezbah korban bakaran (gbr:
www.gptkk.org/mkb.php) yaitu
bertobat/baptisan darah. Kemudian baptisan air/kolam pembasuhan (gbr: www.gptkk.org/bejana.php)
dan kemudian baptisan Roh.Kudus/pintu kemah (gbr: www.gptkk.org/kemah.php).
Dan pembaharuan terakhir adalah pada peti perjanjian (gbr: www.gptkk.org/tabut.php)
Kita/Tahta TUHAN dipercik dengan darah sampai kita menjadi sama mulia dengan
TUHAN YESUS.
Bagaimana sikap kita, sebab di saat-saat ujian apakah kita lulus atau tidak?
Ayub dan raja Daud diuji. Waktu raja Daud diuji, ia berkata: ‘ujilah aku
TUHAN, mataku hanya memandang kepadaMU’.
Mazmur 26 : 2, 3,
2. Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku.
3. Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu.
Disaat-saat ujian, maka sikap kita adalah:
- jangan berharap kepada orang lain.
- jangan bersungut-sungut.
- mata kita hanya tertuju dan menyembah kepada TUHAN dan mohon kasih setia
TUHAN di TahtaNYA dalam kehidupan kita untuk menolong kita, sampai kita benar-benar
menjadi sama mulia dengan TUHAN YESUS,
Mari! perjalanan kita jangan menjadi gereja daging yang terdiri dari darah
dan daging saja tetapi:
- kita mengalami pembaharuan lewat baptisan darah, air dan Roh.
- kita menjadi pelayan TUHAN seperti angin dan api.
- angin dan api menjadi Tahta TUHAN sehingga kita ditolong, dilindungi dan
dipelihara oleh kasih setia TUHAN, diberi masa depan yang indah tetapi kita
juga diberi ujian oleh TUHAN.
Saat diuji, maka itu adalah saatnya mata kita hanya memandang Dia sampai kita
dapat berserah sepenuh dan selesailah segala masalah dan satu waktu kita menjadi
sama mulia dengan YESUS. TUHAN memberkati.
1