Umum Surabaya - Minggu, 06 Mei 2007

Kita masih melanjutkan pembahasan tentang srt Yudas yang dalam susunan tabernakel terkena pada tudung kulit lumba-lumba. Istilah tudung berarti perlindungan dan pemeliharaan TUHAN kepada gereja yang benar dan sekaligus pemisahan dari gereja yang palsu.

Ada empat macam gereja yang palsu yaitu:

  1. gereja yang tidak tergembala >>> yang mengarah kepada antikrist dan nabi palsu >>> ay 4.
  2. gereja taurat >>> ay 5
  3. gereja setan >>> gereja yang bersuasanakan Sodom dan Gomora >>> ay 6 & ay 7.
  4. gereja daging >>> mulai ay 8.

Kita akan melanjutkan pembahasan tentang gereja palsu ini dengan membaca di dalam srt Yudas.
Yudas 1 : 8, >>> gereja daging.
Namun demikian orang-orang yang bermimpi-mimpian ini juga mencemarkan tubuh mereka dan menghina kekuasaan Allah serta menghujat semua yang mulia di sorga.
Kita melihat gereja daging ini terdiri dari hamba-hamba TUHAN serta anak-anak TUHAN yang tidak mengalami keubahan hidup karena tetap mempertahankan manusia darah dan daging.

Prakteknya:

  1. Galatia 5 : 19 – 21,
    19. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
    20. penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
    21. kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. hidup di dalam perbuatan-perbuatan daging.

    Berpikiran daging >>> Roma 8 : 5, Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
    Salah satu contoh dari berpikiran daging ini ada di injil Matius 16 yaitu seperti Petrus yang menolak salib. Di hari-hari ini banyak gereja TUHAN yang menolak salib dan ini sepertinya logis >>> di luar gereja kita sudah mengalami banyak kesulitan, oleh sebab itu di dalam gereja tidak diperlukan salib/sengsara tetapi hanya yang mengenakan daging saja. Inilah pikiran daging seperti Petrus >>>
    Matius 16 : 21 – 23,
    21. Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
    22. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia. Katanya: “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau”
    23. Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: “Enyahlah Iblis, Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.”

    Pikiran manusia = pikiran daging.
    Orang yang berpikiran daging dengan menolak salib, akan menjadi batu sandungan sebab ia hanya mencari apa yang enak bagi daging, mencari apa yang untung bagi daging, ia tidak mau berkorban sehingga menjadi batu sandungan seperti Petrus >>> ‘engkau suatu batu sandungan’ bahkan ia memiliki sifat dari setan/iblis >>> ‘enyahlah iblis’. Orang yang menolak salib = hidup di dalam dosa seperti setan yang tidak dapat keluar/terlepas dari dosa/tidak dapat bertobat. Semoga kita dapat mengerti.
  2. Hidup mengikuti keinginan daging >>> Roma 8 : 6, 7,
    6. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
    7. Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

    Jadi, keinginan daging itu akan membuat manusia/anak TUHAN/hamba-hamba TUHAN tidak dapat taat dengar-dengaran kepada Firman TUHAN >>> ay 7.
    Tidak takluk = tidak taat dan dengar-dengaran/selalu bertentangan dengan kehendak TUHAN sehingga akan menjadi gereja daging karena hanya mengikuti kehendak/keinginan daging.
    Akibat dari mengikuti keinginan daging, maka kehidupan itu tidak dapat mewarisi kerajaan surga >>> 1 Korintus 15 : 50, Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.
    Kita harus menjaga jika kita sudah menjadi anak TUHAN, tetapi jika tetap mempertahankan manusia daging/tidak mengalami keubahan hidup, maka prakteknya adalah perbuatannya adalah perbuatan daging, pikirannya adalah pikiran daging karena menolak salib.
    Rasul Paulus sendiri sempat mengeluh dan memberi istilah kepada manusia darah dan daging ini adalah tubuh maut.
    Roma 7 : 18 – 20, 24, 25,
    18. Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik.
    19. Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat.
    20. Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku.
    24. Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?
    25. Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita

    Rasul Paulus mengeluh dan menyebut manusia darah daging itu sebagai manusia celaka = tubuh maut/tubuh yang dikuasai oleh maut/kebinasaan. Siapa yang dapat melepaskan aku dari tubuh maut ini? jawabannya adalah hanya TUHAN YESUS >>> syukur kepada ALLAH! Oleh YESUS Kristus TUHAN kita. Hanya YESUS Satu-satunya Yang sanggup melepaskan kita dari tubuh maut ini, mengapa hanya YESUS Yang dapat melakukan itu? Sebab YESUS dari Manusia Rohani/ALLAH menjadi Manusia Darah Daging >>> mati di kayu salib untuk melahirkan kita kembali dari manusia daging/dari maut dan menjadi manusia yang rohani lewat satu-satunya jalan yaitu kelahiran baru. Oleh sebab itu bagi kaum muda jangan lepaskan YESUS sebab tanpa YESUS, maka manusia yang hanya terdiri dari manusia daging/tubuh maut hanya untuk dibinasakan.
    Yohanes 3 : 3 – 5,
    3. Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
    4. Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?"
    5. Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.

    Manusia darah daging/manusia yang tidak dilahirkan kembali, jangankan masuk ke dalam kerajaan surga, untuk melihat kerajaan surga saja tidak dapat. Jalan untuk dilahirkan kembali adalah lewat air dan Roh.
    Air ini menunjuk pada baptisan air dan syarat untuk masuk ke dalam baptisan air adalah: Roma 6 : 1 – 3,
    1. Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?
    2. Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
    3. Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
    Jadi, masuk dalam baptisan air yang benar, maka itu merupakan kasih karunia seperti dulu Nuh masuk ke dalam bahtera Nuh, bukan bahtera yang lain. Sekalipun tidak ditulis di dalam alkitab, tetapi saya yakin pasti saat itu ada bahtera/kapal/perahu yang lain. Sekarang ini banyak baptisan air yang diciptakan oleh manusia tetapi yang mendapatkan kasih karunia hanya orang yang masuk ke dalam baptisan air yang benar. Apa yang dimaksud dengan baptisan air yang benar? Ialah baptisan yang seperti YESUS dibaptis, maka kita juga harus dibaptis/baptisan sesuai dengan Firman TUHAN.
    Syarat dari baptisan yang benar adalah:
    Ay 2 >>> mau masuk ke dalam baptisan air adalah seperti mau masuk ke dalam kuburan, maka syaratnya harus mati dari dosa/bertobat terlebih dahulu dari dosa-dosa ini supaya kita berpindah lewat baptisan air untuk masuk ke dalam surga.
    Dosa-dosa yang langsung masuk ke dalam api neraka >>> Wahyu 21 : 8, Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
    Daripada masuk ke dalam lautan api belerang, maka lebih baik masuk ke dalam lautan air/baptisan air.
    • Penakut/takut >>> dosa takut ini terutama takut untuk berkorban. Hal ini juga merupakan koreksi bagi saya, sebab sudah terlalu banyak hamba TUHAN yang takut berkorban untuk TUHAN, malahan mengorbankan sidang jemaat. Rasa takut ini harus dimatikan/ditenggelamkan di dalam air, jangan di dalam lautan api.
    • Bimbang/tidak percaya >>> juga sudah terlalu banyak, bimbang di dalam pencobaan, di dalam pengajaran, ini juga harus ditenggelamkan di dalam air, jangan di dalam lautan api.
    • Pendusta ini adalah kunci dari segala dosa. Sebab selama ada dusta, maka tidak dapat masuk ke dalam lautan air, tetapi yang dapat adalah masuk ke dalam lautan api belerang. Jadi, kalau mau masuk ke dalam baptisan air seperti dulu Nuh dengan isteri demikian juga dengan ketiga orang anak mereka bersama dengan isteri, jadi semuanya berjumlah delapan orang. Untuk sekarang ke delapan dosa ini harus ditenggelamkan ke dalam air/baptisan air/bertobat.
      Itu sebabnya, kita harus bersungguh-sungguh untuk masuk ke dalam baptisan air dengan syarat harus terlebih dahulu bertobat dari ke delapan dosa/jangan ada lagi hubungan dengan sihir-sihir/jimat-jimat/ramalan-ramalan.
    Pelaksanaan dari baptisan yang benar ialah: Orang yang sudah mati harus dikubur >>> Roma 6 : 4, Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
    Hidup baru = hidup yang rohani, tidak lagi manusia darah daging, tetapi menjadi manusia yang rohani.

Masih ada lagi yaitu harus dilahirkan kembali lewat air dan Roh. Bagi yang sudah dibaptis dengan air, masih ada satu lagi yaitu dibaptis dengan Roh. Sebenarnya ada baptisan darah dan baptisan darah itu adalah bertobat dan ini adalah istilah di dalam Kabar Mempelai yang disampaikan oleh alm.bpk.pdt v Gessel. Kemudian baptisan air, kemudian baptisan Roh. Roh ini menunjuk pada baptisan Roh.Kudus/kepenuhan Roh.Kudus/urapan Roh.Kudus yang juga melahirkan kita menjadi manusia yang rohani/menjadi anak-anak ALLAH.
Wujudnya:

Jika kedua hal di atas itu digabung menjadi satu, maka wujudnya adalah >>>Yohanes 3 : 6 – 8,
6. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.
7. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.
8. Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."

Kalau kita dilahirkan oleh air dan Roh, maka kita akan menjadi manusia rohani dalam wujud seperti angin dan pasangannya adalah seperti api >>> Mazmur 104 : 4, yang membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu, dan api yang menyala sebagai pelayan-pelayan-Mu,
Jadi angin dan api = pelayan-pelayan TUHAN. Inilah saudaraku! Kita jangan menjadi gereja daging yang hanya mempertahankan manusia darah daging/perbuatan, perkataan, pikirannya hanya daging. Tetapi karena YESUS su -dah lahir menjadi Manusia Daging/ALLAH Yang adalah Roh untuk melahirkan kita kembali menjadi manusia rohani lewat air/baptisan air dan baptisan Roh yang menjadikan kita manusia rohani dalam wujud angin dan api = pelayan-pelayan TUHAN.

Mari kita periksa, bagaimana pelayan TUHAN ini seperti angin dan api.

  1. Kita mulai memeriksa angin terlebih dahulu. Angin ini hampa/menghampakan diri seperti YESUS >>> ada tetapi tidak ada. Mungkin memiliki kepandaian dlsbnya, tetapi merasa tidak ada. Jangan dibalik dan saya memohon ampun kalau saya menyebut hamba TUHAN dan ini maksudnya bukan untuk mengecam hamba TUHAN, tetapi nomor satu merupakan koreksi buat saya dan ini juga merupakan pelajaran bagi siswa/i Lempin-El. Sebab terlalu banyak hamba TUHAN yang tidak ada tetapi merasa ada dan ini bukan menjadi angin.
    Sebagai contoh: jika ada yang bertanya tentang pelayanannya yang berada di luar P.Jawa, maka jawabannya: seharusnya jika ia memiliki lima orang jiwa, maka ia harus mengatakan bahwa jumlah jemaatnya hanyalah lima orang, tetapi jawabannya adalah >>> karena saya berada di luar Jawa, maka sangatlah sulit untuk mendapatkan jiwa. Satu di luar P.Jawa seperti seribu jiwa di P.Jawa; jadi maksudnya, jika ia hanya memiliki lima jiwa, maka itu berarti lima ribu jiwa di P.Jawa >>> inilah saudaraku! Tidak ada tetapi merasa ada. Ini bukanlah angin tetapi batu.
    Bagi sidang jemaat, saudara boleh memiliki ijazah atau apa saja, tetapi kalau mau melayani TUHAN, harus ada tetapi merasa tidak ada/menghampakan diri seperti YESUS. Apa yang tidak dimiliki oleh YESUS? Surga adalah milik YESUS, tetapi YESUS merasa tidak memiliki apa-apa >>> inilah menghampakan diri.
    Menghampakan diri itu adalah: memakai pikiran dan perasaan seperti YESUS >>> Filipi 2 : 5 – 7,
    5. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
    6. yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
    7. melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

    Sebagai contoh: kalau memakai pikiran saya, maka pikiran/otaknya adalah saya, berarti kalau saya bekerja, maka memakai kekuatan saya. Kalau memakai pikiran dan perasaan YESUS, berarti kalau kita bekerja, kita memakai pikiran dan perasaan YESUS. Juga di dalam bekerja sekalipun kita tidak memiliki pengalaman, tetapi kalau kita memakai pikiran dan perasaan YESUS, maka kita memakai pengalaman YESUS.
    Bagi siswa/i Lempin-El, saudara jangan bekerja memakai pikiran dan perasaan sendiri. Harus dengan pikiran dan perasaan YESUS/menghampakan diri, sehingga jika kita bekerja dengan kepandaian, kekuatan dan kehendak dari YESUS, maka hal ini tidak dapat dihalangi oleh apapun juga. Waktu murid-murid mengunci pintu >>> tiba-tiba YESUS sudah berada ditengah-tengah mereka >>> ‘damai sejahtera’. Karena YESUS seperti angin, seandainya seperti batu, maka akan terdengar dan juga dapat merusak apa saja sehingga orang menjadi ketakutan jika YESUS datang. Semoga kita dapat mengerti.
  2. Angin itu juga berhembus sesuai dengan dihembuskan ke arah mana, jadi angin itu taat dengar-dengaran/bekerja sesuai dengan kehendak ALLAH >>>
    Filipi 2 : 8, Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Jika kita ingin dipakai oleh TUHAN:

Jika kita seperti angin, maka hasilnya;

Pelayan TUHAN bagaikan api,
Apa praktek dari pelayan TUHAN bagaikan api? Yaitu:

Sekarang ini api rohani:
Dalam pelita emas >>> api Roh.Kudus.
Dalam meja roti sajian >>> api Firman ALLAH.
Dalam mezbah dupa emas >>> api kasih ALLAH.
Semuanya ada api seperti Musa dulu, sebelum ia masuk ke dalam penggembalaan, ia melihat api dan ia diperintahkan untuk menanggalkan kasut. Jadi, mengalami penyucian di dalam penggembalaan sehingga hasilnya adalah menanggalkan kasut.

Bahasa alkitab dari menanggalkan kasut adalah kembali seperti bayi. Musa mau hebat, tetapi ia tidak ingat pada waktu masih bayi, ia sudah akan mati sebab selain ia dibuang ke dalam sungai Nil, ia juga berada di dalam tangan puteri Firaun. Tetapi oleh Tangan belas kasihan TUHAN, ia hidup. Tetapi setelah dewasa, Musa menjadi sombong karena ia mau melayani TUHAN berdasarkan ilmu yang ia dapat dan juga kuasa yang ia miliki sehingga Musa gagal. Musa dikembalikan kepada penggembalaan; kita dapat membayangkan, ia yang pandai tetapi diperintahkan untuk menggembalakan kambing domba. Kalau untuk jaman sekarang, orang seusia Musa yaitu empatpuluh tahun, sudah menjadi seorang doktor, tetapi diperintahkan untuk menuntun kambing domba.

Begitulah seharusnya dan bagi siswa/i Lempin-El, saudara harus belajar merendahkan diri/menghampakan diri di dalam penggembalaan seperti Musa yang melihat api/disucikan sampai mengaku >>> ya TUHAN, biar saya adalah seorang yang pandai, tetapi saya hanyalah seorang bayi yang seandainya bukanlah bayi Musa, maka saya sudah mati. Bayi ini hanya menangis dan hanya bergantung pada belas kasih TUHAN.

Inilah penyucian di dalam pelayanan dan di dalam penggembalaan sampai kita dapat mengakui bahwa kita hanyalah bayi yang hanya menyembah TUHAN/hanya menangis kepada TUHAN dan hanya bergantung pada belas kasihan TUHAN/kasih setia TUHAN. Inilah orang yang akan dipakai oleh TUHAN. Selama Musa tidak mengakui bahwa ia hanyalah seorang bayi dan mengaku bahwa ia adalah seorang yang pandai, maka ia tidak dapat dipakai oleh TUHAN. Musa bukannya menjadi seorang pelayan TUHAN, tetapi ia menjadi seorang pembunuh. Inilah saudaraku! Pelayanan kita, harus disucikan bagaikan nyala api di dalam sistim penggembalaan/kandang penggembalaan; itu sebabnya kita jangan keluar dari kandang penggembalaan. Semoga kita dapat mengerti.

Kalau kita sudah disucikan oleh api, sampai sudah menjadi seperti seorang bayi >>> TUHAN saya tidak mampu melakukan apa-apa, hanya bergantung pada kasih setia TUHAN. Musa sudah terancam hidupnya mulai dari dalam kandungan >>> bayi laki-laki, harus mati. Kasih setia TUHAN dimulai sejak di dalam kandungan, setelah lahir, ia dibuang di sungai Nil, kemudian sampai ia berada di dalam tangan dari puteri Firaun dan menjadi seorang anak raja >>> semuanya ini terjadi karena belas kasihan TUHAN. Dan ini mau dilupakan oeh Musa, tetapi untung TUHAN mengingatkannya lewat penggembalaan.

Jika sudah disucikan maka di dalam Efesus 4, dikatakan, kita akan diperlengkapi dengan jabatan dan karunia. Karunia ini melebihi apapun yang ada di dunia ini >>> Efesus 4 : 11, 12,
11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
12. untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

ay 11 >>> ini adalah jabatan untuk memperlengkapi orang-orang kudus/suci >>> ay 12 >>> orang-orang yang mau disucikan di dalam penggembalaan sampai melepaskan/menanggalkan kasut >>> mereka akan dilengkapi dengan jabatan dan karunia oleh Roh.Kudus dan dipakai untuk pelayanan pembentukkan Tubuh Kristus.

Karunia Roh.Kudus adalah kemampuan ajaib sampai kita dapat melayani pekerjaan TUHAN sesuai dengan jabatan kita. Bagi siswa/i Lempin-El, jika ada yang pandai >>> silahkan! Tetapi jika hanya bergantung pada kepandaian, maka saudara akan gagal seperti Musa; tetapi jika kita bergantung pada karunia Roh.Kudus sampai kita dapat menanggalkan kasut, kemudian kita akan diberi karunia, maka kita dapat melayani TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

Sesudah kita mendapatkan karunia, maka kita jangan melempem. Ada yang mendapatkan talenta, kemudian dibungkus dengan saputangan dan dipendam di dalam tanah. Jadi praktek selanjutnya dari pelayan bagaikan nyala api adalah setia dan berkobar-kobar dalam pelayanan dan karunia-karunia Roh.Kudus.

2 Timotius 1 : 6
Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.

Berkobar-kobar dalam pelayanan, inilah nyala api.

Mari saudaraku! Bagaimana dulu pertama kali kita melayani TUHAN dengan menjadi seorang guru sekolah Minggu? Apakah masih berkobar-kobar? Kita harus tetap berkobar-kobar dengan jabatan apapun yang TUHAN berikan.
Inilah pelayan TUHAN yang bagaikan nyala api yaitu:

Di dalam ktb Daniel 7 : 9, Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;
Kursi/Tahta TUHAN dari nyala api, pelayan TUHAN yang disucikan dan berkobar-kobar, bagaikan nyala api. Jadi pelayan TUHAN yang suci dan berkobar-kobar = Tahta TUHAN di bumi. Inilah yang harus kita tarik, bukannya untuk menarik kaum muda, kita menarik pengaruh duniawi masuk dalam gereja dan ini berarti tidak akan sampai pada Tahta TUHAN/kehilangan Tahta TUHAN.

Bagi siswa/i Lempin-El, mari! pelayanan kita entah itu banyak ataupun sedikit, setiap kali kita melayani TUHAN, maka kita harus berusaha menarik Tahta TUHAN agar ada di bumi ini. Ini yang dapat menarik orang untuk datang kepada TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

Jika kita menjadi Tahta ALLAH di bumi, maka hasilnya adalah:

1 Petrus 4 : 12, 13,
12. Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
13. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

Kemuliaan = keubahan hidup dari manusia darah daging menjadi manusia rohani yang sama mulia dengan TUHAN YESUS.

Jadi dimulai dari baptisan air, kemudian baptisan Roh, kita diubahkan oleh TUHAN sampai pada yang terakhir yaitu percikkan darah yang merupakan penyucian/keubahan terakhir sampai kita menjadi sama mulia dengan YESUS.

Keubahan hidup yang mula-mula dimulai dari:
Manusia daging menjadi manusia rohani berawal dari mezbah korban bakaran (gbr: www.gptkk.org/mkb.php) yaitu bertobat/baptisan darah. Kemudian baptisan air/kolam pembasuhan (gbr: www.gptkk.org/bejana.php) dan kemudian baptisan Roh.Kudus/pintu kemah (gbr: www.gptkk.org/kemah.php). Dan pembaharuan terakhir adalah pada peti perjanjian (gbr: www.gptkk.org/tabut.php) Kita/Tahta TUHAN dipercik dengan darah sampai kita menjadi sama mulia dengan TUHAN YESUS.

Bagaimana sikap kita, sebab di saat-saat ujian apakah kita lulus atau tidak? Ayub dan raja Daud diuji. Waktu raja Daud diuji, ia berkata: ‘ujilah aku TUHAN, mataku hanya memandang kepadaMU’.

Mazmur 26 : 2, 3,
2. Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku.
3. Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu.

Disaat-saat ujian, maka sikap kita adalah:

Mari! perjalanan kita jangan menjadi gereja daging yang terdiri dari darah dan daging saja tetapi:

Saat diuji, maka itu adalah saatnya mata kita hanya memandang Dia sampai kita dapat berserah sepenuh dan selesailah segala masalah dan satu waktu kita menjadi sama mulia dengan YESUS. TUHAN memberkati.