Kita melanjutkan ibadah kita ini dengan membaca di dalam ktb
Yudas 1 :
5,
Tetapi, sekalipun kamu telah mengetahui semuanya itu dan tidak
meragukannya lagi, aku ingin mengingatkan kamu bahwa memang Tuhan menyelamatkan
umat-Nya dari tanah Mesir, namun sekali lagi membinasakan mereka yang tidak percaya.
Inilah gereja taurat.
Memang TUHAN menyelamatkan umatnya dari tanah Mesir dan jumlahnya banyak sekali
sebab yang berumur duapuluh tahun keatas dan ini hanya laki-laki saja berjumlah
enamratus tigaribu limaratus limapuluh orang dan untuk sekarang, maka ini merupakan
sidang jemaat/gereja yang besar bahkan terbesar, jika ditambah dengan kaum wanita
dan anak-anak. Mereka semuanya selamat keluar dari tanah Mesir, tetapi TUHAN juga
membinasakan mereka. Jadi kita jangan mengatakan bahwa TUHAN itu baik dan hal
ini memang baik sebab TUHAN menyelamatkan tetapi TUHAN juga membinasakan. Oleh
sebab itu kita harus berhati-hati sebab ini merupakan kenyataan yang harus kita
terima dihari-hari ini. Dulu banyak orang Israel yang selamat keluar dari Mesir,
tetapi banyak juga yang tewas di padang gurun dan menjadi bangkai. Hanya sisa
dua orang yaitu Yusak dan Kaleb yang masuk ke tanah Kanaan dan hal ini menunjukkan
betapa tragisnya keadaan pada waktu itu. Inilah gereja taurat yang kelihatan selamat
dan banyak tetapi sesungguhnya mereka disiapkan untuk dibinasakan.
Bilangan 14 : 29, 30
29. Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berhantaran, yakni semua
orang di antara kamu yang dicatat, semua tanpa terkecuali yang berumur dua
puluh tahun ke atas, karena kamu telah bersungut-sungut kepada-Ku.
30. Bahwasanya kamu ini tidak akan masuk ke negeri yang dengan mengangkat
sumpah telah Kujanjikan akan Kuberi kamu diami, kecuali Kaleb bin Yefune dan
Yosua bin Nun!
Kita harus bersungguh-sungguh dan jangan hanya menjadi hamba TUHAN/anak TUHAN/gereja
TUHAN dan menganggap kita sudah aman >>> jangan saudaraku! sebab ini
kelihatan sudah selamat keluar dari Mesir dan Firaun mati di laut Kolsom dan
juga mereka mengalami mujizat dan pemeliharaan TUHAN yang luar biasa, tetapi
mereka juga mati di padang gurun.
Kita harus berhati-hati sebab mengapa terjadi demikian? Karena ulah dari kesepuluh
orang pengintai. Ada duabelas orang pengintai yang diutus tetapi hanya dua orang
yaitu Yosua dan Kaleb yang membawa berita yang positif sedangkan kesepuluh orang
lainnya membawa berita yang negatif.
Bilangan 13 : 27, 28
27. Mereka menceritakan kepadanya: “Kami sudah masuk ke negeri,
ke mana kausuruh kami, dan memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya,
dan inilah hasilnya.
28. Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu
dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana.
Angka sepuluh menunjuk pada angka taurat/gereja taurat. Dulu sepuluh pengintai
ini membawa kabar busuk dan untuk sekarang berarti gereja taurat .
Apa tanda dari gereja taurat?
- Lebih membesarkan pencobaan daripada Firman TUHAN/janji TUHAN.
TUHAN menjanjikan/Firman TUHAN tanah Kanaan yang berkelimpahan dengan susu
dan madu tetapi kesepuluh pengintai itu melihat/pencobaannya/orang Enak yang
bertubuh besar-besar sehingga lebih baik jangan masuk ke tanah Kanaan itu.
Kesepuluh pengintai itu lebih membesarkan suara daging/suara manusia daripada
Firman TUHAN/pembukaan Firman.
Suara daging = hanya! kata orang, kata dia.
Lebih membesarkan pencobaan daripada Firman TUHAN/pembukaan Firman, lebih
membesarkan suara/keinginan daging daripada Firman TUHAN. Kalau digabung >>>
tidak berpegang pada Firman/tidak mengutamakan Firman TUHAN.
- Galatia 5 : 18, Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu
dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.
Kalau hidup dipimpin oleh Roh, maka itu berarti tidak hidup di bawah hukum
taurat, sedangkan kalau hidup di bawah hukum taurat, maka itu berarti hidup
tidak dipimpin/diurapi oleh Roh Kudus/tidak mengandalkan kekuatan Roh Kudus.
Dan ini berarti seperti kesepuluh pengintai yang tidak mengandalkan TUHAN/kekuatan
Roh Kudus tetapi mengandalkan kekuatan sendiri/kekayaan/kepandaian/pengetahuan.
Bagi rekan-rekan sesama hamba TUHAN, kita tidak dapat melayani TUHAN dengan
mengandalkan ilmu pengetahuan sebab TUHAN tidak mencari otak/kepandaian tetapi
TUHAN mencari hati untuk melayani TUHAN. Bagi siswa/i Lempin-El, sangatlah
salah jika saudara belajar di Malang untuk mencari ilmu pengetahuan, sebab
saya tidak memiliki ilmu pengetahuan. Lempin-El ini adalah pendidikan/pembentukkan
karakter untuk menjadi seorang hamba TUHAN dengan hati yang menjadi sasarannya.
Sekarang ini banyak gereja TUHAN/kehidupan yang sudah tidak mengandalkan Roh
Kudus lagi tetapi mengandalkan kekayaan, kepandaian, pengetahuan dlsbnya.
Inilah gereja taurat yang:
- tidak memiliki Firman.
- tidak mengutamakan/mengandalkan pembukaan Firman lagi tetapi hanya
mengandalkan suara manusia/pengetahuan, kekayaan, pengalaman dlsbnya.
- tidak mengandalkan TUHAN/kekuatan Roh Kudus lagi .
Akibat/prakteknya adalah bersungut-sungut. Ketika kesepuluh pengintai memberitahu
bahwa musuh mereka besar-besar bentuk tubuhnya dan kita pasti akan kalah maka
bangsa itu mulai bersungut-sungut dan ingin kembali lagi ke
Mesir. Inilah saudaraku! dosa bersungut-sungut adalah salah satu dosa akhir
jaman (1Korintus 10) dan kita harus berhati-hati karena gereja taurat dengan
dua tanda yaitu tidak memiliki Firman dan Roh Kudus maka sidang jemaat terus
bersungut-sungut sebab tidak mendapatkan kepuasan. Sehingga mereka yang bersungut-sungut
itu mati di padang gurun dan menjadi bangkai bukan disebut mayat >>>
ini benar-benar turun sebab kata bangkai sesungguhnya hanya untuk binatang.
Arti untuk sekarang adalah tidak dapat menjadi sempurna dan waktu YESUS datang
Yang keduakalinya maka akan ketinggalan dan ini berarti binasa untuk selama-lamanya.
Dulu bangsa Israel tidak dapat masuk ke tanah Kanaan dan sekarang tidak dapat
terangkat waktu YESUS datang/binasa untuk selama-lamanya.
Inilah gereja taurat, dulu dengan sepuluh pengintai dan sekarang dengan dua
tanda yaitu tidak mengutamakan Firman dan tidak mengandalkan kekuatan Roh Kudus
tetapi mengandalkan kekayaan, pengetahuan, pengalaman >>> ini yang
terus ditampilkan dan dibicarakan, akibatnya banyak bersungut-sungut sehingga
tidak dapat menjadi sempurna/tidak dapat menyambut kedatangan YESUS Yang keduakalinya.
Sekarang kita akan melihat praktek dari gereja taurat di dalam perjanjian baru
>>> Yohanes 2 : 13 – 20,
13. Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke
Yerusalem.
14. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan
merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ.
15. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan
semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke
tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya.
16. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: “Ambil semuanya ini dari
sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan.”
17. Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: “Cinta untuk
rumah-Mu menghanguskan Aku.”
18. Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: “Tanda apakah dapat Engkau
tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?”
19. Jawab Yesus kepada mereka: “Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga
hari Aku akan mendirikannya kembali.”
20. Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: “Empat puluh enam tahun orang mendirikan
Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?”
Inilah taurat >>> bait ALLAH dibangun empat puluh enam tahun.
46 = 10 >>> sepuluh hukum taurat.
4 = loh batu yang pertama, berisi empat hukum untuk mengasihi TUHAN.
6 = loh batu yang kedua, berisi enam hukum untuk mengasihi sesama.
Arti rohani dari bait ALLAH dibangun selama empat puluh enam tahun ialah gereja
taurat dengan tanda yang sama yaitu tidak mengutamakan Firman TUHAN lagi dan
juga tidak mengandalkan kekuatan Roh Kudus tetapi mengandalkan kepandaian otak,
kekuatan uang, pengalaman dlsbnya.
Akibat/prakteknya >>> ada roh jual beli di dalam gereja TUHAN.
Sekarang kita akan melihat satu sisi yaitu apa yang diperjual belikan di dalam
gereja: ay 14 >>> di dalam bait suci didapatinya pedagang lembu, kambing/domba
dan merpati. Dulu di dalam perjanjian lama, binatang-binatang ini adalah binatang
untuk dikorbankan untuk TUHAN dan sekarang, semua korban binatang ini sudah
digenapkan oleh YESUS di atas kayu salib. Seandainya korban binatang ini belum
digenapkan maka saudara datang beribadah paling sedikit saudara harus membawa
merpati/domba. Jadi, untuk sekarang, gereja taurat ini memperjual belikan Korban
Kristus.
Ada tiga fungsi dari bintang yang dulu dikorbankan dan untuk sekarang
adalah Korban Kristus yaitu:
- korban penghapus dosa. Dulu orang Israel untuk menghapus
dosa mereka, maka mereka datang dengan membawa binatang lembu untuk yang mampu
membeli dan jika tidak mampu membeli maka boleh membawa domba sedangkan yang
tidak mampu maka mereka membawa burung merpati untuk dijadikan korban penghapus
dosa. Tetapi untuk sekarang, korban ini sudah digenapkan oleh Korban Kristus.
Jadi korban penghapus dosa ini berarti korban untuk menyelamatkan manusia
berdosa >>> kita diselamatkan oleh TUHAN dan ini berarti kita terlepas
dari penghukuman TUHAN sebab kita memiliki tudung. Tadi di dalam srt Yudas
adalah tudung penghukuman yang tidak dapat menembusi. Keselamatan ini juga
berarti di dalam kehidupan kita sehari-hari yaitu dari kecelakaan, dari bencana
alam, kita selamat dan juga di tengah teror, kita juga selamat sampai kita
bebas dari hukuman TUHAN. Inilah korban penghapus dosa.
Tetapi sayang! Di dalam gereja TUHAN sekarang, korban penghapus dosa ini diperjualbelikan/menjual
keselamatan. Banyak hamba/anak TUHAN termasuk saya juga dikoreksi oleh TUHAN
yang menjual keselamatan = menjual Korban Kristus.
Apa yang menjadi tanda dari menjual Korban Kristus/memperjual belikan keselamatan/menjual
belikan korban penghapus dosa? Yaitu mengulang-ulang dosa yang sama untuk
mendapatkan keuntungan/perkara jasmani. Dosa yang sudah diampuni diulangi
lagi, diulangi lagi. Karena ada jual beli maka ada keuntungan/yang dicari
adalah keuntungan; banyak hamba-hamba TUHAN yang mengulang-ulangi dosa untuk
mendapatkan keuntungan/perkara-perkara yang jasmani dan ini adalah hal yang
benar-benar terjadi. Dulu lembu dan kambing domba yang diperjual belikan.
Saya berterima kasih dididik oleh alm.bpk.pdt In Juwono, pertama kali saya
digembalakan di dalam Kabar Mempelai ini dan mengapa selalu dengan cuma-cuma.
Saya baru mengerti yang dimaksud dengan cuma-cuma ini bukan berarti tidak
ada yang bayar, tetapi cuma-cuma ini berarti sudah ada yang membayar yaitu
Korban Kristus. Dan ini tidak dapat dibayar dengan uang.
Siswa/i Lempin-El! Saya hanya melanjutkan apa yang sudah dirintis oleh alm.bpk.pdt
In Juwono dan ini bukan berarti saudara dapat seenaknya melainkan saudara
harus lebih bersungguh-sungguh sebab sudah dibayar di Joljuta dan jika saudara
bermain-main, maka itu berarti saudara menjual belikan Korban Kristus.
Kalau dosa diulangi, maka itu berarti pengampunan menjadi batal dan penghukum-an
tetap berlaku/tudungnya dilepas. Berapa banyak untuk mendapatkan keuntungan
seratus rupiah, maka pedagang membuka tudung dengan berdusta. Kita dapat membayangkan
gara-gara seratus rupiah >>> jika pembeli ada seribu orang, maka
itu berarti ia membuka tudung sebanyak seribu kali. Demikian juga dengan hamba
TUHAN yang untuk menutup gengsi, berapa kali harus berdusta.
Ini adalah hal yang sungguh-sungguh serius, sebab jika pengampunan batal maka
tudung keselamatan itu akan diambil/berada di bawah ancaman hukuman TUHAN.
Bahkan dosa itu meningkat >>> jika diulang-ulang, akan menjadi dosa
kebiasaan yang kemudian menjadi dosa sengaja dan ini juga memperjual belikan
Korban Kristus yang tidak kita sadari >>> Ibrani 10 : 25
-27,
25. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita,
seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati,
dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
26. Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang
kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
27. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api
yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.
Di sini dosa yang sering tidak kita sadari adalah tidak beribadah dan sering
diulang-ulang, kalau umurnya sudah mencapai tigapuluh tahun >>> berapakali
dosa tidak beribadah ini diulang?
Ay 26 >>> tidak ada lagi korban sebab kita sudah menjual semua korban.
Dosa kebiasaan itu berarti: berbuat dosa tetapi sudah tidak ada rasa penyesalan
lagi = tidak dapat bertobat sebab dapat tertawa di dalam perbuatan dosa itu.
Dosa sengaja itu berarti: melawan TUHAN sebab sudah berbuat dosa tetapi merasa
benar.
Melawan TUHAN = durhaka dan sudah berada di bawah hukuman api neraka sebab
tudung sudah tidak ada lagi.
Inilah arti dari menjual Korban Kristus yaitu nomor satu korban penghapus
dosa.
Tetapi masih ada resep supaya kita tidak mengulang-ulang dosa seperti yang
dikatakan oleh raja Daud, terutama bagi kaum muda >>> Mazmur
119 : 9, Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya
bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.
Mengapa dikatakan seorang muda? Sebab orang muda itu adalah gambaran dari
kekuatan untuk berbuat sesuai keinginan daging/keinginan untuk berbuat dosa
itu sangat besar. Tetapi dapat ditahan oleh Firman.
Tidak berbuat dosa = tidak mengulang dosa = bersih dengan menjaganya sesuai
dengan Firman- Mu >>> inilah resep untuk tidak berbuat dosa yaitu
hati harus diisi dengan Firman. Firman yang bagaimana? Sebab bersih ini diterangkan
di dalam injil Yohanes 15 : 3, Kamu memang sudah bersih
karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
KUkatakan >>> TUHAN Yang mengatakan = Firman yang dibukakan rahasianya
= ayat yang satu menerangkan ayat yang lain.
Sering ada yang berkata bahwa pemberitaan Firman itu dikatakan oleh seorang
manusia/hamba TUHAN dan itu benar tetapi manusia/hamba TUHAN itu hanyalah
sebagai sarana siapapun hamba TUHAN itu, tetapi harus juga diperhatikan isi
dari Firman TUHAN itu.
Ayat = perkataan TUHAN, diterangkan oleh ayat yang lain = perkataan TUHAN
>>> inilah Firman pengajaran/Firman Yang dibukakan rahasianya yang
sanggup menjaga agar hidup kita bersih >>> tidak berbuat dosa/tidak
mengulang dosa bahkan hidup suci = keselamatan/tudung sudah menjadi permanen
sehingga hukuman TUHAN tidak dapat menyentuh kehidupan itu. Semoga kita dapat
mengerti.
- korban tahbisan, lembu dan domba ini adalah korban tahbisan
dan ini diharuskan. Tahbisan ini berarti pelayanan. Jadi kita jangan sekedar
melayani. Kita banyak kali berkata: yang penting kita pergi ke gereja untuk
beribadah dan juga yang penting kita melayani. Saya memberi contoh kepada
kaum muda >>> seandainya kaum muda harus ujian di sekolah/kampus
dan mendapatkan selembar soal-soal kemudian berkata: yang penting soal-soalnya
itu dikerjakan saja >>> sudah dapat dipastikan murid/mahasiswa itu
tidak akan lulus. Ini untuk yang ada di dunia, apalagi untuk TUHAN! hanya
dianggap sebagai permainan saja. Demikian juga bagi yang bekerja di kantor
>>> yang penting bekerja, tentu saudara akan dipecat. Bagaimana mungkin
kita tega berbuat seperti itu kepada TUHAN dengan berkata asal melayani. Mari
sekarang ini ada korban tahbisan yang merupakan tahbisan yang benar.
Keluaran 29 : 1, “Inilah yang harus kaulakukan
kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam
bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang
tidak bercela,
Lembu jantan muda (gbr: http://gptkk.org/tahbisan.php)
,satu ekor domba jantan pertama,dan ditambah lagi satu ekor domba jantan kedua.
Dulu Harun hendak mentahbiskan anak-anaknya, mereka membawa lembu satu ekor
kemudian dua ekor domba jantan. Jadi, menjual korban tahbisan berarti:
- tidak mau melayani TUHAN sekalipun sudah ditebus/diselamatkan oleh
TUHAN.
- melayani TUHAN tetapi di dalam tahbisan yang salah/melayani tetapi
tidak sesuai dengan Firman TUHAN >>> TUHAN! bukankah kami sudah
- bernubuat, sudah mengadakan mujizat >>> enyahlah engkau pembuat
kejahatan. Melayani tetapi tidak sesuai dengan Firman/kehendak TUHAN.
- tidak setia bahkan meninggalkan pelayanan, meninggalkan pelayanan ini
berbeda dengan mutasi karena TUHAN Yang pindahkan atau karena pekerjaan.
Tanda dimutasi oleh TUHAN adalah adanya peningkatan di dalam pelayanan.
Tetapi kalau tidak setia bahkan meninggalkan pelayanan tanpa alasan yang
tepat, maka itu berarti menjual korban tahbisan/Korban Kristus. Akibatnya
>>> kebinasaan >>> campakkan hamba yang tidak setia
itu ke dalam kegelapan yang paling gelap dan penuh ratap tangis >>>
Matius 25, perumpamaan tentang talenta, ada yang tidak setia dengan membungkus
talenta dengan saputangan dan ditanam di dalam tanah karena ia tidak mau
mengerjakan talentanya itu. Hidupnya penuh tangisan sebab tudung dilepas
sampai pada kebinasaan. Semoga kita dapat mengerti.
Itu sebabnya kita pelajari tentang korban tahbisan ini.
Ada tiga macam korban binatang untuk tahbisan yaitu:
- lembu jantan muda korban ini dinamai korban pendamaian.
Kita membaca di dalam ktb Keluaran 29, dan saudara dapat membaca mulai
di ayat sepuluh, itu adalah perlakuan terhadap lembu. Jika hendak dijadikan
korban pendamaian, maka tangan diletakkan di kepalanya dlsbnya; tetapi
saya tidak mungkin untuk menerangkan semuanya tetapi saya ambil Keluaran
29 : 14, Tetapi daging lembu jantan itu, kulitnya dan kotorannya
haruslah kaubakar habis dengan api di luar perkemahan, itulah korban penghapus
dosa.
Jadi, sebelum kita melayani TUHAN, maka harus ada korban pendamaian terlebih
dahulu yaitu dosa-dosa diselesaikan/diperdamaikan.
Daging berada di sebelah luar sedangkan kotoran berada di sebelah dalam
>>> dibakar luar dan dalam. Untuk sekarang berarti dosa lahir
dan batin harus diperdamaikan/diselesaikan sebelum melayani TUHAN.
Salah satu contoh dari dosa lahir dan batin yang harus dibakar/diselesaikan/diperdamaikan
terlebih dahulu >>> Kolose 3 : 5 – 9,
5. Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi,
yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan,
yang sama dengan penyembahan berhala,
6. semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka).
7. Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.
8. Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan,
fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
9. Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia
lama serta kelakuannya,
ay 7 >>> dahulu kamu juga melakukan enam dosa yang berada di
luar/yang kelihatan >>> manusia daging ini diciptakan oleh TUHAN
pada hari keenam yang memiliki enam dosa di luar.
Ay 8 dan ay 9 adalah enam dosa di dalam batin sampai dusta. Selama manusia
masih berdusta, maka ia benar-benar secara lahir dan batin dikuasai oleh
dosa. Kalau saudara mau mengetahui apakah secara lahir dan batin sudah
mulai diperdamaikan, maka saudara dapat mengetahui apakah saudara masih
berdusta atau tidak.
Bagi siswa/i Lempin-El, saudara jangan suka berdusta sekalipun untuk hal
yang kecil. Contoh: misalnya saudara memecahkan gelas, tetapi saudara
tidak mau mengakui. Untuk hal ini bukan gelasnya, sebab saya tidak rugi
dengan kehilangan satu buah gelas, tetapi saudara yang rugi >>>
berapa harga satu buah gelas? Tetapi saudara tidak dapat dipakai oleh
TUHAN. Demikian juga bagi saudara yang lain, misalnya di kantor >>>
jangan berdusta sebab itu berarti saudara berdosa baik lahir maupun batin.
Dusta ini adalah pengunci dosa. Anda dapat membayangkan bagaimana daging
dan kotoran kalau tidak dibakar? Bertambah lama akan menimbulkan bau yang
tidak sedap/busuk. Itu sebabnya kita dan dimulai dari saya harus waspada
terhadap dusta.
Proses dari dosa dibakar/kalau dulu maka daging dan kotoran itu dibakar
tetapi sekarang adalah mengaku dosa dengan sungguh-sungguh, bukan karena
disudutkan orang, tetapi mengaku dosa:
- karena didorong oleh Firman.
- dengan sejujur-jujurnya, jangan ditambah atau dikurangi.
- dengan menanggung risiko, maka segala dosa dibakar/diselesaikan
>>> YESUS berkata di atas kayu salib >>> ‘sudah
selesai’ >>> diperdamaikan oleh Darah YESUS.
Alm.bpk.pdt. In Juwono selalu mengatakan >>> kalau seorang hamba
TUHAN itu tidak memiliki kedamaian di dalam hatinya, apa yang akan ia
khotbahkan? Saya selalu memberi contoh, kalau saya berkhotbah tetapi menanggung
gula sebanyak satu kwintal/beban dosa, maka saya tidak akan dapat berkhotbah
dengan baik sebab nafas saya tersengal-sengal sehingga seluruh sidang
jemaat yang mendengarkan pemberitaan Firman TUHAN itu tidak dapat mengerti.
Demikian juga dengan paduan suara >>> saudara juga menyanyi,
tetapi saudara menanggung beban gula satu kwintal/beban dosa, maka sidang
jemaat yang mendengarkan tidak dapat menikmati nyanyian yang saudara nyanyikan
sehingga mereka akan mengomel/mengkritik. Khotbah dan nyanyian itu tidak
membawa berkat bagi yang mendengarkan. Itulah sebabnya berkhotbah, menyanyi
maupun bermain musik harus terlebih dahulu membakar dosa/dosa diperdamaikan
dan ini adalah pelayanan yang benar.
Harus dibakar di luar perkemahan, itu sebabnya YESUS disalibkan di luar
perkemahan dengan menanggung segala penghinaan >>> Ibrani
13 : 11 – 13,
11. Karena tubuh binatang-binatang yang darahnya dibawa masuk ke tempat
kudus oleh Imam Besar sebagai korban penghapus dosa, dibakar di luar perkemahan.
12. Itu jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbang untuk
menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri.
13. Karena itu marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan menanggung
kehinaan-Nya.
YESUS sudah menjadi hina di luar pintu gerbang >>> ‘marilah
sekarang kita
menanggung kehinaannya’
Menanggung kehinaannya itu berarti:
- mau berdamai
- mau membakar dosa.
Memang jika seorang suami itu datang kepada isteri untuk mengaku dosa,
maka ia akan merasa terhina. Juga jika saudara datang kepada saudara yang
lain. Apalagi kalau itu adalah dosa di dalam batin; kalau dosa perbuatan,
maka terlihat. Tetapi kalau di dalam batin semisal iri hati kepada seseorang,
dan ditegur oleh Firman TUHAN untuk mengakuinya, maka akan terasa hina
jika harus datang kepada orang itu. Inilah menanggung kehinaanNya. YESUS
sudah terhina karena ditelanjangi untuk mengampuni dosa-dosa manusia;
kitapun harus berani menanggung kehinaanNYA dengan mengaku dosa sehingga
diperdamaikan dan dipermuliakan.
Jika kita tidak mau mengaku dosa tetapi melayani TUHAN >>> melayani
TUHAN dengan dosa, maka itu berarti kita menghina YESUS/Korban YESUS.
Kita terlihat hebat di atas mimbar tetapi tidak mau mengaku dosa tetapi
sesungguhnya kita ini menghina Korban Kristus. Semoga kita dapat mengerti.
Mari sekarang ini kita:
- memeriksa tahbisan kita >>> korban penghapus dosa jangan
dijual/mengulang-ulang dosa tetapi berhenti berbuat dosa.
- menjaga keselamatan lewat Firman pengajaran.
- menjaga tahbisan >>> jangan asal melayani tetapi tidak
benar.
- domba jantan yang pertama korban ini dinamai korban
penyerahan diri. Sesudah kita diperdamaikan barulah kita dapat menyerahkan
diri sepenuh
kepada TUHAN >>> Keluaran 29 : 15, 18,
15. Kemudian haruslah kauambil domba jantan yang satu, lalu haruslah
Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala domba jantan
itu.
18. Kemudian haruslah kaubakar seluruh domba jantan itu di atas mezbah;
itulah korban bakaran, suatu persembahan yang harum bagi TUHAN, yakni
suatu korban api-apian bagi TUHAN.
ay 15 >>> meletakkan tangan di atas kepala domba jantan = selalu
ada kontak/hubungan.
Jadi domba jantan yang pertama ini dibakar semuanya/habis di atas mezbah.
Daging dibakar menjadi asap yang harum di hadapan TUHAN. Semuanya dibakar
>>> penyerahan diri sepenuh.
Jika semuanya dibakar maka seluruh daging itu menjadi asap dan ini berarti:
- kita tidak memiliki pikiran sendiri
- kita tidak memiliki perasaan sendiri
- tidak memiliki kekuatan sendiri
- tidak memiliki kepandaian sendiri
- dan juga tidak memiliki kebenaran diri sendiri.
Apa yang namanya ‘sendiri’ sudah tidak ada lagi sebab sudah
tidak memiliki daging lagi. Manusia ini adalah daging yang jika dibakar
seluruhnya menjadi asap, maka itu berarti sudah tidak memiliki apa-apa
lagi dan juga tidak dapat mengandalkan pikiran, perasaan, kekuatan, kepandaian
dan kebenaran diri sendiri, tetapi semuanya dari YESUS >>> Filipi
2 >>> pikiran dan perasaan YESUS sehingga kita dapat menjadi
taat dan dengar-dengaran kepada TUHAN. Inilah yang namanya penyerahan
sepenuh. Taat dan dengar-dengaran itu menjamin keberhasilan di dalam pelayanan
dan juga keberhasilan di dalam hidup kita. Bagi kaum muda perhatikan!
Keberhasilan itu dimulai dari taat dan dengar-dengaran. Demikian juga
bagi kita semuanya, jika kita mau berhasil di dalam nikah, di dalam pekerjaan,
dan juga di dalam pelayanan maka kita harus taat dan dengar-dengaran/korban
penyerahan diri. Jika dosa sudah tidak dipertahankan lagi dengan mengaku,
maka akan mudah untuk menyerah.
Mari saudaraku! Jika ada kegagalan-kegagalan baik di dalam pelayanan,
di dalam nikah, dalam pekerjaan kita gagal, maka kita harus memeriksa
korban pendamaian terlebih dahulu, apakah kita sudah mengaku semua dosa-dosa/sudah
dibakar dosa lahir dan batin? Terutama yang batin sebab tidak diketahui
orang, sedangkan yang lahir semua orang sudah tahu. Jika belum dibakar,
maka akan berbahaya sebab belum ada damai dan itu berarti belum bisa menyerah
sehingga tidak dapat dipakai oleh TUHAN karena tidak ada ketaatan dan
dengar-dengaran.
- domba jantan yang kedua korban ini dinamai korban
tahbisan. Jika kita sudah taat, maka akan mudah dipakai oleh TUHAN. Contoh:
jika saudara memiliki pegawai di kantor yang disuruh untuk mengetik tetapi
ia menjawab bahwa ia mau menulis atau jika disuruh untuk menulis, ia menjawab
bahwa ia mau mengetik, sehingga yang menyuruh menjadi bingung dan pada
akhirnya pegawai itu tidak akan pernah disuruh lagi. Inilah korban tahbisan
>>> kita dipakai oleh TUHAN sampai TUHAN datang kembali/sampai
selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.
Mari sekarang kita memeriksa tentang domba jantan yang kedua ini di dalam
Keluaran 29 : 19, 22,
19. Kemudian haruslah kauambil domba jantan yang lain, lalu haruslah
Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala domba jantan
itu.
22. Dari domba jantan itu haruslah kauambil lemaknya, ekornya yang berlemak,
lemak yang menutupi isi perutnya, umbai hatinya, kedua buah pinggangnya,
lemak yang melekat padanya, paha kanannya--sebab itulah domba jantan persembahan
pentahbisan--
Jika kita hendak melayani TUHAN, maka apa yang harus kita persembahkan?
Di dalam terjemahan lama, maka paha kanan itu = bahu kanan. Semoga kita
dapat mengerti.
Jadi jika kita hendak mempersembahkan persembahan kepada TUHAN, maka harus
ada syaratnya yaitu mempersembahkan lemak dan bahu kanan. Oleh sebab itu
kita tidak boleh mengambil lemak sebab itu adalah milik TUHAN, tetapi
banyak hamba TUHAN yang makan lemak sehingga kolesterol mereka menjadi
tinggi. Yang dimaksud adalah lemak secara rohani.
Imamat 3 : 16, Imam harus membakar semuanya itu
di atas mezbah sebagai santapan berupa korban api-apian menjadi bau yang
menyenangkan. Segala lemak adalah kepunyaan TUHAN. Milik TUHAN yang
paling kecil adalah persepuluhan dan persembahan khusus >>> ini
yang harus dipersembahkan kepada TUHAN jika kita mau dipakai oleh TUHAN.
Kita sudah diperdamaikan dan sudah taat >>> ini sudah baik, tetapi
sangat disayangkan, masih memakan lemak sehingga tidak dapat dipakai oleh
TUHAN. Mempersembahkan milik TUHAN itu sangat penting sebab ini yang menentukan
kita dipakai dan dipercayakan oleh TUHAN atau tidak.
Kemudian mempersembahkan bahu kanan yang berbicara tentang tanggung jawab.
Bagi siswa/i Lempin-El, mengapa saudara dibagi beberapa regu? Ini di maksudkan
agar saudara belajar bertanggung jawab sebab ini harus menjadi sifat dari
seorang hamba TUHAN.
Jadi, kita harus mempersembahkan lemak dan bahu kanan/tanggung jawab dan tidak
boleh begitu saja/sembarangan sebab korban lemak yang berbau harum serta bahu
kanan itu ditimang oleh imam besar dan ini namanya korban unjukkan ditambah
dengan roti, dipegang oleh Harun yang kemudian diayun-ayunkan/ditimang.
Kalau kita diperdamaikan, kita menjadi taat dengar-dengaran dan menyerah kemudian
kita dipakai oleh TUHAN kemudian kita mempersembahkan lemak serta memiliki
tanggung jawab, maka kita akan ditimang oleh imam besar/kita digendong oleh
TUHAN.
Keluaran 29 : 23, 24,
23. kauambillah juga satu keping roti, satu roti bundar yang berminyak
dan satu roti tipis dari dalam bakul berisi roti yang tidak beragi, yang ada
di hadapan TUHAN.
24.Haruslah kautaruh seluruhnya ke atas telapak tangan Harun dan ke atas telapak
tangan anak-anaknya dan haruslah kaupersembahkan semuanya sebagai persembahan
unjukan di hadapan TUHAN.
Ay 23 >>> itu sebabnya, tahbisan itu tidak dapat dipisahkan dari
Firman pengajaran yang benar. Jika Firman pengajarannya benar, Komandonya
benar, maka tahbisannya juga menjadi benar.
Roti yang tidak beragi = murni/tidak di ragi oleh pengajaran palsu.
Ay 24 >>> ke atas telapak tangan Harun >>> kita digendong
oleh Imam Besar.
Ini adalah hal yang luar biasa, oleh sebab itu kita jangan menjadi pelayan
TUHAN yang biasa, tetapi harus menjadi pelayan yang digendong oleh Imam Besar.
Jika kita sudah berada di dalam Tangan Imam Besar, maka kehidupan kita dijamin
secara luar biasa oleh TUHAN.
Keluaran 29 : 31 – 35,
31. Domba jantan persembahan pentahbisan itu haruslah kauambil dan dagingnya
kaumasak pada suatu tempat yang kudus.
32. Haruslah Harun dan anak-anaknya memakan daging domba jantan itu serta
roti yang ada di dalam bakul di depan pintu Kemah Pertemuan.
33. Haruslah mereka memakan semuanya itu yang dipakai untuk mengadakan pendamaian
pada waktu mereka ditahbiskan dan dikuduskan, tetapi orang awam janganlah
memakannya, sebab persembahan kudus semuanya itu.
34. Jika ada yang tinggal dari daging persembahan pentahbisan dan dari roti
itu sampai pagi, haruslah kaubakar habis yang tinggal itu dengan api, janganlah
dimakan, sebab persembahan kudus semuanya itu.
35. Maka haruslah kauperbuat demikian kepada Harun dan kepada anak-anaknya,
tepat seperti yang Kuperintahkan kepadamu; selama tujuh hari haruslah kautahbiskan
mereka.
Inilah imam-imam yang tahbisannya benar. Hidup mereka berada di dalam Tangan
TUHAN, bukan di dalam tangan dari sidang jemaat. Dan jaminannya itu bukan
dari mana-mana tetapi dari korban tahbisan/daging dan roti yang dimakan >>>
jaminan kita dari TUHAN lewat tahbisan pelayanan.
Ada jaminan yang berkelimpahan dari TUHAN, kalau lebih, harus dibakar >>>
ada ucapan syukur sebab kalau dibakar, maka akan berbau harum >>>
kita dijamin secara berkelimpahan sampai kita dapat mengucap syukur kepada
TUHAN. Sampai hari ketujuh >>> sampai kedatangan YESUS Yang keduakalinya/sampai
kerajaan seribu tahun damai. Kita sudah ditebus, oleh sebab itu kita jangan
tidak melayani TUHAN tanpa Firman yang benar dan juga jangan melayani tanpa
tahbisan yang benar sebab kita akan ditolak dari hadapan TUHAN >>>
‘enyahlah engkau yang membuat kejahatan’. Dan juga kita jangan
tidak setia di dalam pelayanan, tetapi mari! ada tanggung jawab sehingga kita
ditimang dan dijamin oleh TUHAN sampai kedatangan TUHAN Yang keduakalinya.
Semoga kita dapat mengerti.
Jadi, yang:
- pertama adalah korban penghapus dosa >>> kita jangan mengulang-ulang
dosa, kita diselamatkan, jika sudah selamat, maka akan ada yang
- kedua yaitu korban tahbisan >>> kita melayani TUHAN dengan
sungguh-sungguh sehingga kehidupan kita dijamin oleh TUHAN.
- merpati >>> korban merpati ini adalah korban
yang khusus dan menunjuk pada Roh Kudus. Waktu YESUS dibaptis air, ketika
IA keluar dari air, maka ada Roh Kudus turun ke atasNYA seperti burung merpati.
Apa kaitan korban merpati/Korban Kristus ini dengan burung merpati? >>>
Yohanes 16 : 7, Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu:
Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi,
Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan
mengutus Dia kepadamu.
Jika ada Korban Kristus, baru ada Roh Kudus >>> kalau YESUS pergi,
artinya kalau YESUS mati di kayu salib kemudian IA bangkit dan naik ke surga,
maka Roh Kudus dicurahkan kepada kita. Oleh sebab itu merpati ini memiliki
kaitan dengan Roh Kudus. Tetapi merpati ini juga memiliki kaitan dengan ketulusan
>>> ‘hendaknya kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati’.
Inilah dulu fungsi dari binatang korban dan sekarang adalah Korban Kristus
yaitu:
- pertama untuk menyelamatkan/korban penghapus dosa >>> kita memiliki
tudung sehingga selamat
- kedua untuk tahbisan >>> kita dipakai, dijamin dan ditimang oleh
TUHAN
- ketiga ada korban merpati yaitu Roh Kudus turun >>> ketulusan
hati
Jika ketiganya digabung menjadi satu, akan menjadi Roh Kudus menolong kita
agar kita dapat menaikkan doa penyembahan dengan tulus hati/sejujur-jujurnya.
Roh Kudus ini adalah Roh Penolong sebab kita tidak tahu bagaimana cara untuk
menyembah tetapi Roh Kudus menolong kita untuk berdoa >>> Roma 8.
Jadi Roh Kudus menolong/membantu kita menaikkan doa penyembahan dengan tulus
hati/dengan jujur, sebab doa orang jujur itu dikenan oleh TUHAN >>>
srt Amsal.
Itu sebabnya dihari-hari ini terlebih dulu kita harus selamat dan jangan mengulang-ulang
dosa dengan meletakkan Firman pengajaran sehingga keselamatan itu menjadi permanen.
Dan juga bukan hanya tidak mengulang-ulang dosa tetapi kita hidup suci. Sesudah
kita selamat, maka kita jangan menganggur >>> korban tahbisan. Kita
jangan menjual tahbisan/jangan menjual keselamatan; sesudah kita ditahbiskan
dan dijamin, maka ini bukan segalanya sebab puncak dari tahbisan adalah menyembah
TUHAN. Roh Kudus menolong kita menaikkan doa penyembahan dengan tulus hati dan
inilah yang disebut dengan rumah doa. Tadi di dalam injil Yohanes 2 dikatakan:
‘jangan kamu menjadikan Rumah BapaKU menjadi tempat berjualan’.
Saudara dapat membandingkan dengan injil Matius, Markus >>> ‘rumahKU
adalah rumah doa’, sambil memegang cambuk, YESUS mengusir mereka >>>
inilah gereja taurat yang memperjualbelikan Korban Kristus, tidak ada Firman
dan Roh Kudus, yang adalah hanyalah roh jual beli, keuntungan untuk daging sehingga
YESUS mencambuk mereka sambil berkata:’RumahKU adalah rumah doa’
tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun. Tetapi kalau kita kembali kepada
Korban Kristus, maka kita akan diselamatkan, kita ditahbiskan dan dijamin serta
diurapi dengan Roh Kudus sampai kita menjadi rumah doa.
Jika kita menyembah TUHAN dengan tulus hati/menjadi rumah doa, maka apa hasilnya?
Saya teringat pada waktu raja Salomo mendirikan rumah ALLAH, setelah selesai
dan ditahbiskan, maka Salomo berkata kepada TUHAN >>> ‘TUHAN!
perhatikanlah jika kami berdoa di rumahMU, sampaipun orang asing berdoa, perhatikan,
ya TUHAN. Jika kami kalah tetapi kami berdoa dan mengaku dosa, menangkan kami.
Jika langit tertutup sehingga tidak turun hujan dan kami datang kerumahMU dan
kami berdoa, biarlah hujan turun. Inilah hasilnya. Kita jangan menjadi sarang
penyamun.
1 Raja-raja 8 : 22, 23, 29, 33- 35, 37,
22. Kemudian berdirilah Salomo di depan mezbah TUHAN di hadapan segenap
jemaah Israel, ditadahkannyalah tangannya ke langit,
23. lalu berkata: "Ya TUHAN, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti Engkau
di langit di atas dan di bumi di bawah; Engkau yang memelihara perjanjian
dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang dengan segenap hatinya hidup di
hadapan-Mu;
29.Kiranya mata-Mu terbuka terhadap rumah ini, siang dan malam, terhadap tempat
yang Kaukatakan: nama-Ku akan tinggal di sana; dengarkanlah doa yang hamba-Mu
panjatkan di tempat ini.
33. Apabila umat-Mu Israel terpukul kalah oleh musuhnya karena mereka berdosa
kepada-Mu, kemudian mereka berbalik kepada-Mu dan mengakui nama-Mu, dan mereka
berdoa dan memohon kepada-Mu di rumah ini,
34. maka Engkaupun kiranya mendengarkannya di sorga dan mengampuni dosa umat-Mu
Israel dan mengembalikan mereka ke tanah yang telah Kauberikan kepada nenek
moyang mereka.
35. Apabila langit tertutup, sehingga tidak ada hujan, sebab mereka berdosa
kepada-Mu, lalu mereka berdoa di tempat ini dan mengakui nama-Mu dan mereka
berbalik dari dosanya, sebab Engkau telah menindas mereka,
37. Apabila di negeri ini ada kelaparan, apabila ada penyakit sampar, hama
dan penyakit gandum, belalang, atau belalang pelahap, apabila musuh menyesakkan
mereka di salah satu kota mereka, apabila ada tulah atau penyakit apapun,
hasilnya adalah:
- kita mendapatkan kemenangan dari TUHAN atas segala pencobaan dan segala
masalah >>> ay 34.
- jika hujan tidak datang dan kita berdoa kepada TUHAN, maka hujan akan datang
>>> pemeliharaan TUHAN di musim yang kering di bumi ini >>>
ay 35.
- ini adalah perlindungan TUHAN dari segala macam penyakit, bencana, teroris
dlsbnya >>> ay 37.
- di saat kita jatuh ke dalam dosa, dan kita memohon ampun dengan jujur,
dan mengaku apa adanya kepada TUHAN seperti Yunus yang tidak dengar-dengaran,
ia disuruh oleh TUHAN untuk pergi ke Niniwe tetapi ia pergi ke Tarsis, Yunus
lari meninggalkan pelayanan, lari meninggalkan pengajaran yang benar, juga
lari meninggalkan TUHAN. Tetapi dari dalam perut ikan selama tiga hari; tiga
hari ini menunjukkan Korban Kristus >>> selama ada
Korban Kristus, maka kita masih dapat menyembah TUHAN.
Yunus sudah berada di dasar laut dan seharusnya ia sudah mati/habis, tetapi
selama ada tiga hari/Korban Kristus >>> ‘rombak bait ALLAH
ini dan dalam tiga hari Aku akan membangunnya kembali’. Jangan lagi
menjadi gereja taurat tetapi kita menghargai Korban Kristus.
Yunus 2 : 1, 2, 6, 7,
1. Berdoalah Yunus kepada TUHAN, Allahnya, dari dalam perut ikan itu,
2. katanya: "Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab
aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku.
6. di dasar gunung-gunung. Aku tenggelam ke dasar bumi; pintunya terpalang
di belakangku untuk selama-lamanya. Ketika itulah Engkau naikkan nyawaku dari
dalam liang kubur, ya TUHAN, Allahku.
7. Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada TUHAN, dan
sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus.
Ay 1 dan ay 2 >>> orang yang jatuh ke dalam dosa itu perlu pengampunan,
sebab orang yang berbuat dosa itu hidupnya tidak akan merasa nyaman/enak/susah/menderita
sebab meninggalkan TUHAN. Inilah keadaan Yunus yang berada di dalam perut ikan
selama tiga hari karena ia berbuat dosa sehingga keadaannya menderita, penuh
dengan air mata, letih lesu, berbeban berat
dan tenggelam. Tenggelam ini berarti semuanya berada di dalam keadaan merosot.
Saya selalu memeriksa diri >>> kalau keadaan sidang jemaat merosot,
maka sayalah nomor satu seperti Yunus yang tenggelam di dasar laut. Tetapi selama
masih menghargai Korban Kristus, masih mau kembali kepada pengampunan dosa/keselamatan,
masih mau kembali kepada tahbisan yang benar dan masih mau menyembah TUHAN dengan
tulus >>> ‘Engkau menaikkan aku’ >>> kita bertemu
dengan kuasa kebangkitan TUHAN >>> Tangan TUHAN menaikkan kita dari
ketenggelaman apapun juga, sampai satu waktu menaikkan kita di awan-awan yang
permai di saat YESUS datang kembali. Kita jangan menjadi gereja taurat/orang
Kristen taurat tanpa Firman pengajaran yang benar dan juga tanpa Roh Kudus sehingga
berakibat kita memperjualbelikan/hanya mencari hal yang bersifat jasmani saja/hanya
mencari keuntungan saja.
Tetapi mari! kita kembali:
- kepada keselamatan lewat Korban Kristus.
- kepada tahbisan yang benar >>> jangan kata manusia tetapi kata
Firman
- kepada penyembahan yang tulus, apapun keadaan kita sekalipun kita sudah
berada di dasar laut tetapi kita mengakui dengan jujur sehingga TUHAN Yang
akan menaikkan kita, bukan manusia tetapi Tangan kebangkitan TUHAN Yang menaikkan
kita diawan-awan.
TUHAN memberkati.
1