Surat Yudas ini di dalam susunan tabernakel terkena pada kulit lumba-lumba. Tudung
kulit lumba-lumba ini berbicara tentang suatu perlindungan dan pemeliharaan TUHAN
bagi gereja yang benar dan sekaligus merupakan pemisahan dari gereja yang palsu.
Sekarang ini memang terjadi banyak percampuran seperti gandum dan ilalang yang
terlihat sama, sebab masih banyak yang mengatakan bahwa semua itu sama saja >>>
saya beribadah dan melayani TUHAN. Memang masih terlihat sama tetapi satu waktu
akan terjadi pemisahan yaitu yang benar dan yang palsu akan dipisahkan oleh TUHAN;
yang benar akan mendapatkan kemuliaan bersama TUHAN sedangkan yang palsu akan
mendapatkan hukuman dari TUHAN.
Sekarang kita membaca Yudas 1 : 1, Dari Yudas, hamba Yesus
Kristus dan saudara Yakobus, kepada mereka, yang terpanggil, yang dikasihi dalam
Allah Bapa, dan yang dipelihara untuk Yesus Kristus.
Dipelihara = tudung.
Sekarang ini, kita mempelajari ay 1a >>> dari Yudas, hamba Yesus Kristus
dan saudara Yakobus. Jadi penulis srt Yudas ini adalah Yudas saudara Yakobus.
Kita harus dapat membedakan, sebab ada Yudas yang lain >>> sama-sama
Yudas tetapi masih dibedakan. Ada Yudas saudara Yakobus tetapi nanti dipisahkan,
sebab juga ada Yudas Iskariot. Ini adalah salah bentuk praktek dari tudung yaitu
gereja yang benar Yudas saudara Yakobus akan dipisahkan dari Yudas Iskariot.
Mengapa dipisahkan? Sekalipun kelihatan sama >>> sama-sama melayani
TUHAN, tetapi sayang, Yudas Iskariot ini disebut sebagai ‘pencuri’
>>>
Yohanes 12 : 6,
Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin,
melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang
disimpan dalam kas yang dipegangnya.
Nanti akan terjadi pemisahan antara Yudas saudara Yakobus penulis srt Yudas
yang adalah gambaran dari gereja yang benar dengan Yudas Iskariot yang adalah
gambaran dari gereja yang palsu.
Mereka berdua sama-sama beribadah dan melayani TUHAN, bahkan Yudas Iskariot
ini pelayanannya terlihat besar sebab ia adalah seorang bendahara yang dipercayakan
oleh TUHAN. Tetapi sayang, ia mencuri milik TUHAN. Sekarang ini, banyak gereja
TUHAN yang mencuri milik TUHAN yaitu persepuluhan dan persembahan khusus dan
gereja inilah yang nanti akan menjadi gereja palsu yang akan dipisahkan untuk
dihukum oleh TUHAN. Oleh sebab itu dihari-hari ini kita harus waspada.
Kembali ke srt Yudas 1 : 1a, ‘dari Yudas, hamba
YESUS KRISTUS’ >>> ini yang akan kita pelajari.
Apa arti dari ‘hamba YESUS KRISTUS’
- 1 Korintus 7 : 22, 23,
22. Sebab seorang hamba yang dipanggil oleh Tuhan dalam pelayananNya,adalah
orang bebas, milik Tuhan. Demikian pula orang bebas yang dipanggil
Kristus, adalah hamba-Nya.
23. Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah
kamu menjadi hamba manusia.
Kalau Yudas ini disebut hamba YESUS Kristus, berarti Yudas ini adalah orang
yang bebas/orang yang ditebus. Jadi hamba YESUS Kristus adalah kehidupan yang
ditebus oleh Darah YESUS.
Jadi, jika kita mau menjadi hamba YESUS Kristus maka kita harus bebas/ditebus
oleh Darah YESUS >>> 1 Petrus 1 : 18, 19,
18. Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia
yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan
pula dengan perak atau emas,
19. melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti
darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Kehidupan dari manusia yang berdosa, itu adalah kehidupan yang hina di hadapan
TUHAN dan tidak layak untuk melayani TUHAN sekalipun di mata masyarakat ia
adalah orang yang terpandang karena ia seorang yang pandai, kaya. Itu sebabnya
kehidupan itu harus ditebus dengan Darah YESUS, Darah Yang mahal supaya kehidupan
yang hina itu menjadi kehidupan yang mahal.
Ditebus = dilepaskan dari dosa keturunan/warisan sampai dengan dosanya sendiri
sekaligus diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja/hamba-hamba
TUHAN >>> ini adalah kehidupan yang mahal di hadapan TUHAN.
Wahyu 1 : 5, 6,
5. dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari
antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang
mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya--
6. dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi
Allah, Bapa-Nya, --bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya.
Amin.
Mungkin di dunia, kehidupan itu adalah kehidupan yang miskin dan bodoh, tetapi
kalau kehidupan itu dibebaskan dari dosa dan diangkat menjadi imam-imam dan
raja-raja, maka itu adalah kehidupan yang mahal dan berharga di hadapan TUHAN.
Semoga kita mengerti.
Memang kehidupan dari orang yang berdosa itu adalah kehidupan yang murah dan
hina, oleh sebab itu TUHAN beli/tebus dari dosa warisan dan dari dosanya sendiri
dengan DarahNYA Yang mahal dan diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja/hamba-hamba
TUHAN sehingga kehidupan itu menjadi kehidupan yang mahal dan berharga di
hadapan TUHAN.
Darah YESUS ini, ada istilah (1 Petrus 1 : 19) melainkan
dengan Darah yang mahal >>> yang membebaskan kita dari dosa,
mengangkat kita menjadi imam-imam dan raja-raja, sehingga kehidupan kita yang
tadinya hina dan murahan, menjadi kehidupan yang mahal dan berharga di hadapan
TUHAN.
Sesudah itu ada istilah yang lain yaitu yang sama dengan Darah Anak Domba.
Jadi sesudah kehidupan kita menjadi mahal karena dilepaskan dari dosa, sekarang
menjadi imam dan raja, sesudah itu kita ditebus oleh Darah Anak Domba artinya
kita harus menjadi domba-domba/tergembala.
Mengapa kita harus tergembala? Sebab daging ini jika tidak digembalakan, akan
menjadi liar dan kalau sudah menjadi liar, maka akan melakukan perbuatan-perbuatan
yang hina/yang murahan lagi, sehingga tidak ada gunanya Darah YESUS itu menebus
kita. Oleh sebab itu penting untuk tergembala. Istilah tergembala itu = kita
dibendung/dimasukan ke dalam kandang supaya tidak dapat kesana dan kemari
lagi/daging sudah tidak dapat seenaknya lagi.
Sesudah kita ditebus oleh Darah YESUS Yang mahal/sudah bebas dari dosa, kita
sudah menjadi hamba TUHAN, juga imam-imam dan raja-raja, maka kita perlu ditebus
oleh Darah Anak Domba, artinya kita digembalakan supaya kita tidak melakukan
perbuatan-perbuatan yang murahan dan yang hina.
Jika kita sudah ditebus dari dosa tetapi terus berbuat dosa, maka itu berarti
kita bukanlah domba tetapi seperti anjing dan babi. Anjing menjilat muntahnya
lagi, babi sudah dimandikan kembali lagi kekubangan >>> kita dapat
membayangkan kalau seorang hamba TUHAN semacam ini. Itu sebabnya perlu digembalakan
supaya daging ini tidak melakukan perbuatan yang hina/yang murahan sampai
kita ditebus oleh Darah Anak Domba Yang tak bernoda dan tak bercacat. Kita
ditebus oleh Darah Yang tak bernoda dan tak bercacat.
Mulai dilepaskan:
- dari dosa/dari yang hina
- dan diangkat menjadi hamba TUHAN/menjadi kehidupan yang mahal
- kemudian digembalakan.
- sampai satu waktu kita menjadi tidak bercacat cela seperti YESUS.
Inilah istilah yang disebut dengan hamba YESUS Kristus; tidak asal begitu
saja disebut sebagai seorang hamba TUHAN, sebab ada hamba manusia dan
juga hamba uang, tetapi harus ditebus oleh Darah Anak Domba dan Darah
Yang tidak bercacat/sempurna sampai kita tidak bercela seperti YESUS.
Sesudah kita ditebus oleh Darah dan menjadi hamba YESUS Kristus, kita harus
menjaga, dan apa yang harus dijaga? >>> 1 Korintus 7 : 23,
Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah
kamu menjadi hamba manusia. Harus dijaga dua hal yaitu sesudah kita ditebus
dan menjadi imam dan raja, digembalakan sampai satu waktu menjadi sempurna,
maka ada yang harus dijaga yaitu:
- jangan menjadi hamba manusia, apa yang dimaksud dengan hamba manusia?
Galatia 1 : 9, 10
9. Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali
lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda
dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia.
10. Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan
Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau
mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.
Banyak orang yang mengaku sebagai hamba TUHAN tetapi sebenarnya mereka
adalah hamba manusia dan contohnya adalah Yudas Iskariot. Hamba manusia
itu dikaitkan dengan pengajaran. Doa saya bagi siswa/i Lempin-El adalah
supaya mereka kuat/tetap teguh pada satu pengajaran yang benar dan juga
kuat di dalam pelayan.
Jadi kalau ayat 9 & ay 10, ini digabungkan, maka hamba manusia itu
adalah pelayan yang hanya menyenangkan manusia dengan mengorbankan ajaran
yang benar. Sekalipun sudah mengetahui bahwa ajaran itu berbeda dari yang
selama ini diterima dan juga yang sudah menjadi pengalaman di dalam hidup,
tetapi tetap mau menerima hanya untuk menyenangkan hati manusia. Motto
dari Lempin-El adalah: ‘lebih baik ditolak bersama pengajaran yang
benar daripada diterima tetapi tanpa Firman pengajaran yang benar’.
Ini dimaksud supaya kita menjadi hamba dari YESUS Kristus dan bukan hamba
dari manusia. Semoga kita mengerti.
Selain jangan menjadi hamba manusia, maka yang harus dijaga adalah
- jangan menjadi hamba uang, seperti yang tertulis di dalam 2 Timotius
3 dan juga di dalam Lukas 16 >>> Lukas 16 : 13, 14,
13. Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika
demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia
akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu
tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
14. Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu,
dan mereka mencemoohkan Dia.
Hamba-hamba uang, mereka mencemooh YESUS. Hamba uang ini, melayani YESUS
hanya untuk memenuhi atau mencari keuntungan jasmani >>> misalnya
mencari kedudukan dlsbnya.
Mari! sekarang ini kita melayani dengan tegas yaitu:
- harus dengan pengajaran yang benar.
- bukan untuk yang jasmani tetapi untuk perkara surga.
Yudas Iskariot ini jelas adalah seorang hamba uang dan ia binasa.
- Yohanes 5 : 19, Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu
dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab
apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.
YESUS bekerja seperti BAPA bekerja, demikian juga dengan kita. Jadi, hamba
YESUS Kristus adalah kehidupan yang meneladani YESUS.
Jadi pelayanan itu harus:
- ada tanda penebusan oleh Darah Anak Domba dan juga oleh Darah Yang
mahal.
- digembalakan sampai tidak bercela.
Jangan seperti Yudas yang hancur di tengah jalan.
Ada banyak teladan dari YESUS, tetapi paling sedikit yang pokok itu
ada dua yaitu:
- Filipi 2 : 7, 8,
7. melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang
hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat
sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Teladan dari YESUS adalah ketaatanNYA.
Ketaatan YESUS ini diawali dari:
- baptisan air, oleh sebab itu imam-imam juga harus masuk dalam baptisan
air. YESUS dibaptis air untuk melakukan kehendak BAPA, sebenarnya IA tidak
perlu bertobat, dan dibaptis air, sebab YESUS bukanlah Manusia berdosa,
tetapi mengapa YESUS mau dibaptis? Untuk melakukan kehendak BAPA >>>
IA dengar-dengaran. Demikian juga dengan kita, kita juga dibaptis air
>>> kita taat. Ketaatan YESUS dalam melakukan baptisan air ini
= YESUS menyerahkan harga Diri. Yohanes pembaptis waktu itu menolak untuk
membaptis YESUS tetapi YESUS meminta Yohanes untuk melakukan kehendak
BAPA. Untuk menjadi taat, kita harus mengorbankan harga diri. Banyak kali
kita tidak mau taat karena kita gengsi, tetapi YESUS sudah memberi Teladan
dengan membayar harga/mengorbankan gengsi.
- Getsemani >>> ya ABBA, ya BAPA kehendakMU lah yang jadi. Pada
awalnya YESUS mengatakan ‘kalau dapat cawan ini lalu dariKU, tetapi
bukan kehendakKU yang jadi, kehendakMU lah yang jadi. Ketaatan YESUS ini
adalah mengorbankan kehendak Diri. Banyakkali kaum muda ini bersikeras
dengan kehendaknya sendiri dan tidak mau merubahnya sekalipun orang tua
sudah memberi saran untuk melakukan hal lain yang lebih baik tetapi mereka
menolak. Firman TUHAN juga sudah menasihati, tetapi mereka juga menolak.
Apalagi kalau soal jodoh, banyak kali kaum muda ini tidak mau taat. Saya
seringkali menasihatkan kaum muda yang dari kecil selalu taat kepada orang
tua, tetapi begitu mengenai persoalan jodoh, mereka mulai tidak taat.
Kita harus sungguh-sungguh berdoa kepada TUHAN dan memohon agar kehendak
TUHAN yang jadi, bukan kehendakku yang jadi.
- kemudian puncak ketaatan adalah sampai IA mati di kayu salib >>>
Filipi 2 : 8. Ketaatan YESUS ini adalah sampai IA mengorbankan
Nyawa.
Inilah hamba YESUS Kristus yang meneladani YESUS yang dimulai dari :
- ketaatan untuk masuk dalam baptisan air >>> jangan mempertahankan
gengsi/harga diri untuk menjadi taat.
- ketaatan dalam melakukan kehendak TUHAN, bukan kehendak sendiri.
- sampai satu waktu ketaatan sampai mengorbankan nyawa. Kalau kita berani
mengorbankan nyawa, maka sudah dapat dipastikan berani mengorbankan waktu
untuk beribadah yang dimulai tiga kali dalam satu minggu, nanti akan meningkat
menjadi setiap hari berada di dalam bait ALLAH (Kis.rsl) dan akan semakin
meningkat menjadi siang dan malam beribadah di Tahta TUHAN di dalam kerajaan
surga. Oleh sebab itu, sekarang ini kita berlatih untuk beribadah kepada
TUHAN sebanyak tiga kali dalam satu minggu.
Apa yang kita korbankan untuk YESUS, tidak akan hilang sebab semua akan
dikembalikan dalam bentuk kemuliaan. Kalau dulu jaman Israel, yang dikorbankan
adalah binatang/darah, sedangkan untuk sekarang ini yang kita korbankan
adalah gengsi dsbnya dan ini berarti kita mengorbankan darah/tanda kematian
tetapi akan dikembalikan oleh TUHAN dalam bentuk kemuliaan. Abraham berani
mengorbankan Izak anaknya, tetapi semuanya itu tidak hilang, justru ia
mendapatkan kemuliaan/berkat dari TUHAN. Untuk dapat taat dan dengar-dengaran,
kita harus berani membayar harga seperti YESUS Yang sudah membayar harga
di atas kayu salib di Joljuta
Semoga kita dapat mengerti.
Kalau kita tidak dengar-dengaran, maka kita akan menjadi seperti raja Saul
= tidak mau membayar harga dan akibatnya ia harus membayar harga yang lebih
mahal lagi yaitu ia ditolak oleh TUHAN sebagai raja >>> 1
Samuel 15 : 22, 23,
22. Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban
bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN?
Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan
lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.
23. Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah
sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman
TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."
Inilah harga yang jauh lebih mahal yang harus dibayar oleh raja Saul. Jika
ia dengar-dengaran, maka ia hanya membayar binatang. Saul diperintahkan untuk
menumpas semua binatang, tetapi karena ia merasa sayang dengan lembu dan domba
yang tambun, maka ia tidak menumpas binatang-binatang itu dan itu berarti
Saul tidak taat dan dengar-dengaran kepada perintah TUHAN sehingga ia harus
membayarnya dengan mengorbankan kerajaannya.
Seringkali kita menghitung untung rugi >>> jika kita pergi beribadah,
itu berarti kita harus menutup toko kita dan itu berarti kita akan mengalami
kerugian. Jika
kita tidak berani membayar harga, maka satu waktu kita akan membayar lebih
ma-
hal lagi dan semuanya akan habis. Saya tidak mengutuk atau mengancam tetapi
hal ini sungguh-sungguh serius. TUHAN tidak pernah menipu kita sebab YESUS
sudah taat dan dengar-dengaran dengan harga yang paling mahal dengan mengorbankan
NyawaNYA, oleh sebab itu kita jangan ragu-ragu untuk berkorban kepada TUHAN.
- 2 Timotius 2 : 13, jika kita tidak setia, Dia tetap
setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya."
Teladan yang kedua ini adalah kesetiaanNYA. YESUS tetap Setia,
sebab apa saudaraku? Sebab kesetiaanNYA itu sudah menjadi sifat/karakter yang
tidak dapat dipengaruhi oleh tekanan, situasi dan kondisi apapun.
Saya seringkali menerangkan hal yang sederhana yaitu kalau kita membuat jus
dari buah mangga >>> jika buah mangga itu ditekan sedikit, maka yang
keluar juga mangga; ditekan lebih keras lagi, maka yang keluar tetap buah
mangga. Banyak kali kita tidak begitu, kalau ditanya mengapa tidak setia lagi
ke gereja, maka di jawab karena mendapat tekanan hidup yang berat sehingga
tidak ada kemampuan, mengapa menjadi demikian? Karena kesetiaan yang dulu
itu belum menjadi sifat/karakter; yang dulu itu setia hanya ikut-ikutan atau
hanya karena diberkati oleh TUHAN sehingga merasa senang ke gereja. Seandainya
kalau kesetiaan itu sudah menjadi karakter, maka tidak dapat dipengaruhi oleh
tekanan apapun. Demikian juga dengan YESUS, kalau kita setia, maka IA Setia,
kita tidak setia, IA tetap Setia sebab YESUS tidak dapat dipengaruhi oleh
apapun juga.
Mulai di dalam rumah tangga >>> seringkali suami itu setia karena
isteriku seorang yang baik, tetapi seandainya isterinya itu tidak setia, bagaimana
dengan suami? Kalau kesetiaan itu sudah menjadi karakter, maka suami itu akan
tetap setia. Demikian juga sebaliknya, suami tidak setia, maka isteri tetap
setia karena kesetiaan itu sudah menjadi karakter/sifat. Kita harus setia
seperti YESUS Setia.
Mari saudaraku! Jika kesetiaan kita itu masih dipengaruhi oleh sesuatu dari
dunia, maka itu belum menjadi karakter >>> saat kita menerima banyak
uang, maka kita setia dan berkobar-kobar mengikuti segala kegiatan di gereja.
Tetapi begitu di p.h.k, maka sudah tidak setia dan sudah tidak mau ke gereja
lagi karena mengalami tekanan yang berat.
Saya juga mengalami, pada waktu yang lalu saya melakukan puasa, tetapi begitu
saya melihat sidang jemaat berkurang yang datang, maka saya mulai mengeluh
dan ini berarti bukanlah kesetiaan tetapi saya berpuasa itu hanya karena kebutuhan
saya supaya sidang jemaat bertambah banyak, saya masih dapat ditipu dengan
merasa kecewa. Itulah saya, saya lebih baik mengaku bahwa saya bukan berpuasa
dari dasar hati yang setia tetapi hanya karena kebutuhan.
Mari kita periksa, apakah kita datang sekarang ini, karena kesetiaan kita
itu
sudah menjadi karakter? Kita harus bersungguh-sungguh dihari-hari ini untuk
selalu setia kepada TUHAN. Semoga kita mengerti.
Hamba TUHAN yang taat dan setia = hamba TUHAN yang berjaga-jaga sampai
YESUS datang kembali kedua kali. Kita harus berjaga-jaga karena sifat daging
itu lengah.
Mari! sekarang ini kita menjadi hamba dari YESUS Kristus artinya:
- kita ditebus/bebas dari dosa dan kita digembalakan oleh TUHAN. Kita jangan
menjadi hamba manusia dan hamba uang.
- kehidupan yang meneladani YESUS yaitu taat dan setia. Hamba yang setia
dan taat = waspada/berjaga-jaga sampai YESUS datang kembali yang kedua kalinya.
Mari kita membaca tentang kewaspadaan/berjaga-jaga ini di dalam injil
Lukas 12 : 35 – 37,40,
35. "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.
36. Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya
yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera
dibuka pintu baginya.
37. Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia
datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan
mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka.
40.Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang
tidak kamu sangkakan."
Kita harus taat dan setia = berjaga-jaga dengan sungguh-sungguh dihari-hari
ini, jangan seperti Saul yang tidak mau taat/membayar harga sehingga ia ditolak
oleh TUHAN untuk menjadi raja.
Ditolak menjadi raja = tidak dapat masuk ke dalam kerajaan seribu tahun; tidak
dapat menyambut kedatangan YESUS waktu IA datang Yang keduakalinya, kita bertemu,
ada pertemuan di udara dan kita segera masuk ke dalam kerajaan seribu tahun.
Siswa/i Lempin-El, saudara tidak saja dipersiapkan untuk menjadi seorang hamba
TUHAN, sebab ini masih separuh jalan, tetapi saudara dipersiapkan sampai menyambut
kedatangan TUHAN dengan taat dan setia. Demikian juga dengan kita, kita jangan
hanya puas karena sudah diangkat menjadi seorang hamba TUHAN dan menjadi pelayan
TUHAN >>> ini sudah baik! Tetapi kita harus taat dan setia sampai kedatangan
YESUS Yang keduakalinya. Kalau kita tidak setia, maka semuanya itu tidak berarti
apa-apa.
Ada tiga hal yang harus dijaga/harus siap sedia sebab ini adalah hamba
YESUS Kristus yang taat dan setia yaitu:
- hendaklah pinggangmu tetap berikat (ay 35) = harus berikat
pinggang >>>
Efesus 6 : 14, Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan
kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan,
Jadi, berikat pinggang ini menunjuk pada kebenaran >>> Yohanes
17 : 17, Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah
kebenaran. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran, jadi kebenaran itu adalah
sesuatu yang menyucikan/menguduskan. FirmanMU adalah kebenaran, jadi kebenaran
itu adalah Firman dan kalau keduanya digabung akan menjadi >>> kebenaran
adalah Firman yang menyucikan/menguduskan = Firman pengajaran. Inilah yang
harus disiap sediakan yaitu berikatkan kebenaran = Firman pengajaran.
Di mana kita dapat siap sediakan Firman pengajaran/Firman penyucian/berikat
pinggang? Kalau dulu, bangsa Israel itu berikat pinggang dan itu berarti mereka
itu siap untuk bekerja, tetapi untuk kita sekarang ini kita berikatkan pinggang
Firman penyucian/Firman pengajaran tetapi di mana kita dapat menyiapkan dan
apa artinya itu? artinya kita tekun/setia di dalam kebaktian pendalaman alkitab
dan di sertai dengan perjamuan suci. (gbr: http://www.gptkk.org/mrs.php)
Di situ kita akan mengalami penyucian yang di mulai dari hati yang merupakan
sumber dari dosa keinginan jahat dan najis. Mulai dari hati yang disucikan,
sebab kalau hati ini sudah disucikan, maka seluruh kehidupan kita akan disucikan.
Oleh sebab itu kebaktian pendalaman alkitab itu sangat penting sebab itu berarti
kita berikat pinggangkan kebenaran untuk melayani dan untuk menyambut kedatangan
TUHAN Yang keduakalinya yang untuk ini diperlukan kesucian. Sebab TUHAN itu
Suci, maka harus dilayani oleh orang yang suci dan juga kalau TUHAN datang,
maka yang dapat menyambut hanyalah orang yang suci/yang tidak bercacat cela.
Semoga kita dapat mengerti.
Kalau seluruh hidup kita mau disucikan/bagaikan berikat pinggang, maka akan
ada timbal baliknya >>> Lukas 12 : 37, Berbahagialah
hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka
duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka.
Siswa/i Lempin- El, saudara tidak hidup dari jumlah jemaat, jangan lari kalau
saudara melayani di pedalaman sebab ini ada rumusnya yaitu ‘kalau kita
melayani dengan berikat pinggang/mau tekun dalam ibadah pendalam alkitab dan
mau disucikan sedikit demi sedikit, sebab kita memang belum sempurna tetapi
sudah ada kemauan untuk disucikan, maka YESUS juga berikat pinggang untuk
mempersilahkan kita makan.
Siapa yang melayani dan bertanggung jawab memberi kita makan? Itulah TUHAN
YESUS Yang memelihara kita secara langsung dari surga. Urusan kita hanyalah
berikat pinggangkan kesucian/hidup di sucikan/mau disucikan. Semoga kita dapat
mengerti. Banyak kesalahan yang terjadi di dalam gereja TUHAN, kalau ibadah
hari Minggu, maka gereja penuh, sedangkan ibadah pendalaman alkitab, mulai
berkurang, padahal di dalam ibadah pendalaman alkitab inilah hidup kita, kalau
kita mau disucikan, maka TUHAN datang dan mempersilahkan kita makan sebab
itu adalah urusan TUHAN di dunia yang sudah semakin sulit ini. Kita dapat
hidup ini tergantung dari ikat pinggang /kita mau disucikan >>> jika
kita tidak mau mengikuti ibadah pendalaman alkitab, mana mungkin kita dapat
disucikan? Kita harus bertekun terlebih dahulu di dalam mendengarkan Firman
penyucian, maka cepat atau lambat, Firman itu akan bekerja dan di situlah
pemeliharaan TUHAN semakin nyata sebab IA datang dan mempersilahkan kita makan
dan minum.
Di samping untuk pemeliharaan, maka ikat pinggang itu juga berguna untuk merapikan.
Jadi kalau hidup kita suci, pasti hidup kita menjadi rapi/menjadi beres. TUHAN
datang bukan hanya untuk memelihara, tetapi IA juga datang untuk merapikan/membereskan
apa yang belum beres.
Mungkin nikah kita belum beres tetapi kita menutupnya sehingga di luar kelihatan
rapi. Demikian juga dengan kaum muda, mungkin kuliah belum rapi, mari belajar,
dan ini boleh saudara lakukan. Tetapi nomor satu rapikan ikat pinggang terlebih
dahulu/rapikan terlebih dahulu hati/perbuatan dosa, maka pasti akan dirapikan
sedikit demi sedikit. Semoga kita mengerti. Inilah siap sedia/berjaga yang
pertama.
- Lukas 12 : 35, "Hendaklah pinggangmu tetap berikat
dan pelitamu tetap menyala.
Pelitamu tetap menyala >>> pelita ini adalah pelita emas >>>
minyak yang harus dijaga >>> kesetiaan/ketekunan di dalam kebaktian
umum. (gbr: http://www.gptkk.org/pelita.php)
Pelita harus dijaga supaya jangan padam. Pelita ini juga
berarti pelayanan di dalam karunia-karunia Roh.Kudus. Kalau kita bertekun
di dalam kebaktian umum, maka kita sedang diisi dengan minyak dan itu berarti
pelayanan kita berada di dalam urapan Roh. Kudus/karunia-karunia Roh.Kudus.
Karunia itu berarti kemampuan ajaib untuk dapat melakukan pelayanan. Mungkin
di dalam pelayanan itu kemampuan kita ini minim sekali atau di dalam berkhotbah
itu, bahasa kita juga kurang >>> kita boleh mengambil kursus bahasa,
tetapi lebih dari kursus bahasa adalah karunia Roh.Kudus.
Siswa/i Lempin-El, mungkin saudara dalam berkhotbah masih gagap, mari! datang
kepada TUHAN dengan kesetiaan dan ketekunan di dalam ibadah raya sehingga
saudara diisi dengan urapan Roh.Kudus yang mencurahkan karunia-karunia/kemampuan
ajaib dari Roh.Kudus. Bagi siswa/i yang memiliki ijazah tinggi dan kemampuan
jangan menjadi sombong, sedangkan bagi yang tidak memiliki, jangan menjadi
minder, tetapi mari! pelita tetap menyala/Roh.Kudus tetap menguasai kita dan
mencurahkan kemampuan-kemampuan ajaib sehingga kita dapat melayani TUHAN.
Di dalam cerita tentang Yusuf, maka karunia Roh. Kudus ini digambarkan sebagai
jubah maha indah. Melayani TUHAN itu indah.
Bagi siswa/i Lempin – El, saudara dipilih menjadi hamba TUHAN sepenuh/full-timer,
saudara harus menjaga jubah maha indah itu. Sebab dari sekian miliar manusia
di dunia ini saudara dipilih, jangan saudara merobek jubah itu, jangan saudara
lepaskan sehingga saudara menjadi telanjang, tetapi saudara menjaga jubah
maha indah itu. Sebelum melayani TUHAN, maka apapun yang dicapai oleh manusia
di dunia ini, belumlah indah jika ia belum melayani TUHAN, ia masih telanjang
di hadapan TUHAN. Tetapi kalau ia dapat melayani TUHAN dengan karunia-karunia
dari Roh.Kudus, maka mulailah kehidupan itu menjadi indah sekalipun di mata
manusia ia tidak berarti apa-apa, tetapi di hadapan TUHAN, ia sudah mulai
merasakan keindahan hidup.
Kalau kita sudah memiliki jubah yang indah, maka kita jangan menjadi tidak
setia sebab kalau tidak setia, maka itu berarti kita melepaskan jubah yang
maha indah itu dan kembali menjadi telanjang dan ini sungguh-sungguh hal yang
serius. Kita jangan melayani kalau kita bisa. Tetapi yang lebih celaka lagi
adalah meninggalkan jabatan pelayanan seperti Yudas yang bukan saja telanjang
tetapi perutnya terobek sehingga isi perutnya terburai keluar. Saya ngeri
mengatakan ini sebab hal ini nomor satu ditujukan kepada saya agar saya jangan
coba-coba untuk tidak setia. Jemaat tidak akan tahu kalau saya tidak berdoa
atau tidak memeriksa Firman TUHAN, tetapi TUHAN mengetahuinya.
Jangan coba-coba untuk meninggalkan jabatan pelayanan sebab akan:
- menjadi telanjang
- bukan hanya menjadi telanjang tetapi perut akan terobek seperti Yudas
dan isi perutnya akan terburai.
YESUS Yang sudah menjadi telanjang di atas kayu salib untuk memberikan
jubah maha indah kepada kita untuk menutupi ketelanjangan kita dan jangan
sampai kita lepaskan. Sekalipun untuk setia, memang jubah itu harus dicelupkan
di dalam darah, untuk melayani seringkali kita mengalami tanda darah/sengsara
tanpa berbuat dosa dan ini harus kita alami, sebab TUHAN sedang memperindah
kehidupan kita/TUHAN sedang memperindah masa depan kita. Semoga kita dapat
mengerti.
Jadi hidup kita akan menjadi indah kalau:
- kita berikat pinggang sehingga hidup kita akan terpelihara dan dirapikan
oleh TUHAN dan semuanya menjadi beres.
- pelita tetap menyala/kehidupan kita setia di dalam ibadah raya, maka
kita mulai diperindah oleh TUHAN.
- Lukas 12 : 36, Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang
yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia
datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.
Yang harus dijaga adalah suasana pesta nikah/ suasana kasih.
Tadi di bagian atas sudah diterangkan ada tiga hal yang harus dijaga yaitu:
- berikat pinggang/hidup suci/Firman >>> ibadah pendalaman alkitab
harus sungguh-sungguh ditekuni supaya kita dipelihara, dirapikan dan dibereskan
oleh TUHAN.
- pelita tetap menyala >>> tekun di dalam ibadah raya supaya
minyak urapan dicurahkan/karunia dicurahkan dan jubah indah diberikan,
kita setia di dalam pelayanan sehingga kita akan diperindah oleh TUHAN.
- suasana nikah yang harus dijaga. Jangan ada pertengkaran sebab suasana
nikah itu adalah suasana kasih.
Suasana kasih ini menunjuk pada suasana penyembahan/suasana mempelai.
Doa penyembahan itu adalah leher >>> hubungan antara tubuh dengan
Kepala. (gbr: http://www.gptkk.org/dupa.php)
Oleh sebab itu antikrist memancung leher, sebab itu adalah hubungan antara
tubuh dengan Kepala dan ini adalah hubungan yang paling intim sebab ini
adalah hubungan kasih/hubungan nikah. Mari! kita harus banyak menyembah
TUHAN/menjaga suasana penyembahan dan ini jangan diremehkan.
Zefanya 3 : 16 – 18,
16. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem: "Janganlah takut,
hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu.
17. TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan.
Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya,
Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,
18. seperti pada hari pertemuan raya." "Aku akan mengangkat malapetaka
dari padamu, sehingga oleh karenanya engkau tidak lagi menanggung cela.
Tidak lagi menanggung cela = tidak bercacat cela.
Inilah saudaraku, kalau kita tekun di dalam ibadah penyembahan/banyak menyembah
TUHAN, baik di rumah tetapi juga di gereja karena kita ini satu tubuh sehingga
sangat penting maka kita akan dibaharui. Di dalam penyembahan, kasih ALLAH
dicurahkan untuk membaharui/mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia
rohani.
Apa yang berubah/diubahkan? Kalau kita belajar dari pesta nikah di Kana, maka
didalam suasana/pesta nikah untuk bangsa Israel ini, maka yang mutlak harus
ada ialah air anggur. Jadi kita belajar dari pesta kawin di Kana adalah air
berubah menjadi air anggur.
Air = manusia daging dirubah menjadi manusia rohani/air anggur yang siap untuk
pesta nikah Anak Domba.
Apa yang berubah dari air itu? Yaitu karakternya/dalamnya. Paling tidak kita
belajar di dalam srt Petrus tentang seorang isteri yaitu lemah lembut pendiam,
dan penurut >>> kehidupan ini menjadi manis/sudah mulai berubah menjadi
air anggur. Seandainya di dalam rumah tangga, seorang suami itu memiliki sifat
yang keras, isterinya juga keras, maka nikah itu tidak menjadi air anggur tetapi
menjadi jamu/selalu pahit. Mari, berubah sifat/molekul/bagian dalam kita. Kalau
bagian dalam kita berubah, maka bagian luar juga berubah. Tadi air putih berubah
menjadi merah >>> penampakan luar juga berubah >>> perbuatan
dan perkataan kita berubah menjadi baik. Kalau karakter dan penampakan luar
berubah, maka sudah dapat dipastikan rasanya juga akan berubah >>>
tadinya air putih yang memang menyegarkan tetapi menjadi air anggur/menjadi
manis. Cepat atau lambat saudara dapat menikmati satu cedok dan merasakan kemanisan
sehingga saudara dapat bersaksi >>> ‘TUHAN, dulu saya sekeluarga
selalu bertengkar, tetapi sekarang begitu indah, dapat berdoa bersama-sama’.
Karakter dan penampakan luar terus menerus dirubah sehingga rasanya semakin
hari semakin manis sampai terakhir waktu YESUS datang yang keduakalinya, kita
akan diubah menjadi sama dengan DIA/kita mendapatkan air anggur yang paling
manis yaitu bersorak sorai pada hari pertemuan raya, kita masuk ke dalam pesta
nikah Anak Domba. Ini adalah kebahagiaan/air anggur yang paling manis.
Semuanya sudah lengkap:
- jika kita menjadi hamba YESUS Kristus yang siap sedia, bukan hamba TUHAN
yang begitu saja/asal-asalan tetapi kita berikat pinggang sehingga kita dipelihara
oleh TUHAN sebab TUHAN mempersilahkan kita makan dan kita dirapikan/dibereskan
apa yang belum beres.
- pelita tetap menyala >>> kita setia melayani dengan karunia-karunia
Roh.Kudus sehingga kita memperoleh jubah yang indah >>> masa depan
menjadi indah.
- suasana perkawinan >>> doa penyembahan dinaikkan, hidup makin
bahagia.
Sudah lengkap semua apa yang dicari oleh manusia >>> untuk kehidupan
sehari sudah ada dan semuanya menjadi beres, masa depan menjadi indah dan
berbahagia sehingga apa lagi yang mau dicari? Tiga jaga/tiga siap sedia siapapun
kita, kita bersungguh-sungguh di dalam tiga macam ibadah sampai kita masuk
kedalam pesta nikah Anak Domba. TUHAN memberkati.
1