Umum Surabaya - Minggu, 18 Februari 2007

Surat Yudas ini di dalam susunan tabernakel terkena pada kulit lumba-lumba. Tudung kulit lumba-lumba ini berbicara tentang suatu perlindungan dan pemeliharaan TUHAN bagi gereja yang benar dan sekaligus merupakan pemisahan dari gereja yang palsu. Sekarang ini memang terjadi banyak percampuran seperti gandum dan ilalang yang terlihat sama, sebab masih banyak yang mengatakan bahwa semua itu sama saja >>> saya beribadah dan melayani TUHAN. Memang masih terlihat sama tetapi satu waktu akan terjadi pemisahan yaitu yang benar dan yang palsu akan dipisahkan oleh TUHAN; yang benar akan mendapatkan kemuliaan bersama TUHAN sedangkan yang palsu akan mendapatkan hukuman dari TUHAN.

Sekarang kita membaca Yudas 1 : 1, Dari Yudas, hamba Yesus Kristus dan saudara Yakobus, kepada mereka, yang terpanggil, yang dikasihi dalam Allah Bapa, dan yang dipelihara untuk Yesus Kristus.
Dipelihara = tudung.
Sekarang ini, kita mempelajari ay 1a >>> dari Yudas, hamba Yesus Kristus dan saudara Yakobus. Jadi penulis srt Yudas ini adalah Yudas saudara Yakobus. Kita harus dapat membedakan, sebab ada Yudas yang lain >>> sama-sama Yudas tetapi masih dibedakan. Ada Yudas saudara Yakobus tetapi nanti dipisahkan, sebab juga ada Yudas Iskariot. Ini adalah salah bentuk praktek dari tudung yaitu gereja yang benar Yudas saudara Yakobus akan dipisahkan dari Yudas Iskariot.

Mengapa dipisahkan? Sekalipun kelihatan sama >>> sama-sama melayani TUHAN, tetapi sayang, Yudas Iskariot ini disebut sebagai ‘pencuri’ >>>

Yohanes 12 : 6,
Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.

Nanti akan terjadi pemisahan antara Yudas saudara Yakobus penulis srt Yudas yang adalah gambaran dari gereja yang benar dengan Yudas Iskariot yang adalah gambaran dari gereja yang palsu.
Mereka berdua sama-sama beribadah dan melayani TUHAN, bahkan Yudas Iskariot ini pelayanannya terlihat besar sebab ia adalah seorang bendahara yang dipercayakan oleh TUHAN. Tetapi sayang, ia mencuri milik TUHAN. Sekarang ini, banyak gereja TUHAN yang mencuri milik TUHAN yaitu persepuluhan dan persembahan khusus dan gereja inilah yang nanti akan menjadi gereja palsu yang akan dipisahkan untuk dihukum oleh TUHAN. Oleh sebab itu dihari-hari ini kita harus waspada.

Kembali ke srt Yudas 1 : 1a, ‘dari Yudas, hamba YESUS KRISTUS’ >>> ini yang akan kita pelajari.
Apa arti dari ‘hamba YESUS KRISTUS’

Ada banyak teladan dari YESUS, tetapi paling sedikit yang pokok itu ada dua yaitu:

  1. Filipi 2 : 7, 8,
    7. melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
    8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

    Teladan dari YESUS adalah ketaatanNYA.
    Ketaatan YESUS ini diawali dari:
    • baptisan air, oleh sebab itu imam-imam juga harus masuk dalam baptisan air. YESUS dibaptis air untuk melakukan kehendak BAPA, sebenarnya IA tidak perlu bertobat, dan dibaptis air, sebab YESUS bukanlah Manusia berdosa, tetapi mengapa YESUS mau dibaptis? Untuk melakukan kehendak BAPA >>> IA dengar-dengaran. Demikian juga dengan kita, kita juga dibaptis air >>> kita taat. Ketaatan YESUS dalam melakukan baptisan air ini = YESUS menyerahkan harga Diri. Yohanes pembaptis waktu itu menolak untuk membaptis YESUS tetapi YESUS meminta Yohanes untuk melakukan kehendak BAPA. Untuk menjadi taat, kita harus mengorbankan harga diri. Banyak kali kita tidak mau taat karena kita gengsi, tetapi YESUS sudah memberi Teladan dengan membayar harga/mengorbankan gengsi.
    • Getsemani >>> ya ABBA, ya BAPA kehendakMU lah yang jadi. Pada awalnya YESUS mengatakan ‘kalau dapat cawan ini lalu dariKU, tetapi bukan kehendakKU yang jadi, kehendakMU lah yang jadi. Ketaatan YESUS ini adalah mengorbankan kehendak Diri. Banyakkali kaum muda ini bersikeras dengan kehendaknya sendiri dan tidak mau merubahnya sekalipun orang tua sudah memberi saran untuk melakukan hal lain yang lebih baik tetapi mereka menolak. Firman TUHAN juga sudah menasihati, tetapi mereka juga menolak. Apalagi kalau soal jodoh, banyak kali kaum muda ini tidak mau taat. Saya seringkali menasihatkan kaum muda yang dari kecil selalu taat kepada orang tua, tetapi begitu mengenai persoalan jodoh, mereka mulai tidak taat. Kita harus sungguh-sungguh berdoa kepada TUHAN dan memohon agar kehendak TUHAN yang jadi, bukan kehendakku yang jadi.
    • kemudian puncak ketaatan adalah sampai IA mati di kayu salib >>> Filipi 2 : 8. Ketaatan YESUS ini adalah sampai IA mengorbankan Nyawa.
    Inilah hamba YESUS Kristus yang meneladani YESUS yang dimulai dari :
    • ketaatan untuk masuk dalam baptisan air >>> jangan mempertahankan gengsi/harga diri untuk menjadi taat.
    • ketaatan dalam melakukan kehendak TUHAN, bukan kehendak sendiri.
    • sampai satu waktu ketaatan sampai mengorbankan nyawa. Kalau kita berani mengorbankan nyawa, maka sudah dapat dipastikan berani mengorbankan waktu untuk beribadah yang dimulai tiga kali dalam satu minggu, nanti akan meningkat menjadi setiap hari berada di dalam bait ALLAH (Kis.rsl) dan akan semakin meningkat menjadi siang dan malam beribadah di Tahta TUHAN di dalam kerajaan surga. Oleh sebab itu, sekarang ini kita berlatih untuk beribadah kepada TUHAN sebanyak tiga kali dalam satu minggu.
      Apa yang kita korbankan untuk YESUS, tidak akan hilang sebab semua akan dikembalikan dalam bentuk kemuliaan. Kalau dulu jaman Israel, yang dikorbankan adalah binatang/darah, sedangkan untuk sekarang ini yang kita korbankan adalah gengsi dsbnya dan ini berarti kita mengorbankan darah/tanda kematian tetapi akan dikembalikan oleh TUHAN dalam bentuk kemuliaan. Abraham berani mengorbankan Izak anaknya, tetapi semuanya itu tidak hilang, justru ia mendapatkan kemuliaan/berkat dari TUHAN. Untuk dapat taat dan dengar-dengaran, kita harus berani membayar harga seperti YESUS Yang sudah membayar harga di atas kayu salib di Joljuta
      Semoga kita dapat mengerti.
    Kalau kita tidak dengar-dengaran, maka kita akan menjadi seperti raja Saul = tidak mau membayar harga dan akibatnya ia harus membayar harga yang lebih mahal lagi yaitu ia ditolak oleh TUHAN sebagai raja >>> 1 Samuel 15 : 22, 23,
    22. Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.
    23. Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."

    Inilah harga yang jauh lebih mahal yang harus dibayar oleh raja Saul. Jika ia dengar-dengaran, maka ia hanya membayar binatang. Saul diperintahkan untuk menumpas semua binatang, tetapi karena ia merasa sayang dengan lembu dan domba yang tambun, maka ia tidak menumpas binatang-binatang itu dan itu berarti Saul tidak taat dan dengar-dengaran kepada perintah TUHAN sehingga ia harus membayarnya dengan mengorbankan kerajaannya.
    Seringkali kita menghitung untung rugi >>> jika kita pergi beribadah, itu berarti kita harus menutup toko kita dan itu berarti kita akan mengalami kerugian. Jika
    kita tidak berani membayar harga, maka satu waktu kita akan membayar lebih ma-
    hal lagi dan semuanya akan habis. Saya tidak mengutuk atau mengancam tetapi hal ini sungguh-sungguh serius. TUHAN tidak pernah menipu kita sebab YESUS sudah taat dan dengar-dengaran dengan harga yang paling mahal dengan mengorbankan NyawaNYA, oleh sebab itu kita jangan ragu-ragu untuk berkorban kepada TUHAN.
  2. 2 Timotius 2 : 13, jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya."
    Teladan yang kedua ini adalah kesetiaanNYA. YESUS tetap Setia, sebab apa saudaraku? Sebab kesetiaanNYA itu sudah menjadi sifat/karakter yang tidak dapat dipengaruhi oleh tekanan, situasi dan kondisi apapun.
    Saya seringkali menerangkan hal yang sederhana yaitu kalau kita membuat jus dari buah mangga >>> jika buah mangga itu ditekan sedikit, maka yang keluar juga mangga; ditekan lebih keras lagi, maka yang keluar tetap buah mangga. Banyak kali kita tidak begitu, kalau ditanya mengapa tidak setia lagi ke gereja, maka di jawab karena mendapat tekanan hidup yang berat sehingga tidak ada kemampuan, mengapa menjadi demikian? Karena kesetiaan yang dulu itu belum menjadi sifat/karakter; yang dulu itu setia hanya ikut-ikutan atau hanya karena diberkati oleh TUHAN sehingga merasa senang ke gereja. Seandainya kalau kesetiaan itu sudah menjadi karakter, maka tidak dapat dipengaruhi oleh tekanan apapun. Demikian juga dengan YESUS, kalau kita setia, maka IA Setia, kita tidak setia, IA tetap Setia sebab YESUS tidak dapat dipengaruhi oleh apapun juga.
    Mulai di dalam rumah tangga >>> seringkali suami itu setia karena isteriku seorang yang baik, tetapi seandainya isterinya itu tidak setia, bagaimana dengan suami? Kalau kesetiaan itu sudah menjadi karakter, maka suami itu akan tetap setia. Demikian juga sebaliknya, suami tidak setia, maka isteri tetap setia karena kesetiaan itu sudah menjadi karakter/sifat. Kita harus setia seperti YESUS Setia.
    Mari saudaraku! Jika kesetiaan kita itu masih dipengaruhi oleh sesuatu dari dunia, maka itu belum menjadi karakter >>> saat kita menerima banyak uang, maka kita setia dan berkobar-kobar mengikuti segala kegiatan di gereja. Tetapi begitu di p.h.k, maka sudah tidak setia dan sudah tidak mau ke gereja lagi karena mengalami tekanan yang berat.
    Saya juga mengalami, pada waktu yang lalu saya melakukan puasa, tetapi begitu saya melihat sidang jemaat berkurang yang datang, maka saya mulai mengeluh dan ini berarti bukanlah kesetiaan tetapi saya berpuasa itu hanya karena kebutuhan saya supaya sidang jemaat bertambah banyak, saya masih dapat ditipu dengan merasa kecewa. Itulah saya, saya lebih baik mengaku bahwa saya bukan berpuasa dari dasar hati yang setia tetapi hanya karena kebutuhan.
    Mari kita periksa, apakah kita datang sekarang ini, karena kesetiaan kita itu
    sudah menjadi karakter? Kita harus bersungguh-sungguh dihari-hari ini untuk selalu setia kepada TUHAN. Semoga kita mengerti.
    Hamba TUHAN yang taat dan setia = hamba TUHAN yang berjaga-jaga sampai

YESUS datang kembali kedua kali. Kita harus berjaga-jaga karena sifat daging itu lengah.
Mari! sekarang ini kita menjadi hamba dari YESUS Kristus artinya:

Mari kita membaca tentang kewaspadaan/berjaga-jaga ini di dalam injil

Lukas 12 : 35 – 37,40,
35. "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.
36. Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.
37. Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka.
40.Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan."

Kita harus taat dan setia = berjaga-jaga dengan sungguh-sungguh dihari-hari ini, jangan seperti Saul yang tidak mau taat/membayar harga sehingga ia ditolak oleh TUHAN untuk menjadi raja.
Ditolak menjadi raja = tidak dapat masuk ke dalam kerajaan seribu tahun; tidak dapat menyambut kedatangan YESUS waktu IA datang Yang keduakalinya, kita bertemu, ada pertemuan di udara dan kita segera masuk ke dalam kerajaan seribu tahun.

Siswa/i Lempin-El, saudara tidak saja dipersiapkan untuk menjadi seorang hamba TUHAN, sebab ini masih separuh jalan, tetapi saudara dipersiapkan sampai menyambut kedatangan TUHAN dengan taat dan setia. Demikian juga dengan kita, kita jangan hanya puas karena sudah diangkat menjadi seorang hamba TUHAN dan menjadi pelayan TUHAN >>> ini sudah baik! Tetapi kita harus taat dan setia sampai kedatangan YESUS Yang keduakalinya. Kalau kita tidak setia, maka semuanya itu tidak berarti apa-apa.

Ada tiga hal yang harus dijaga/harus siap sedia sebab ini adalah hamba YESUS Kristus yang taat dan setia yaitu:

  1. hendaklah pinggangmu tetap berikat(ay 35) = harus berikat pinggang >>>
    Efesus 6 : 14, Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan,
    Jadi, berikat pinggang ini menunjuk pada kebenaran >>> Yohanes 17 : 17, Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran, jadi kebenaran itu adalah sesuatu yang menyucikan/menguduskan. FirmanMU adalah kebenaran, jadi kebenaran itu adalah Firman dan kalau keduanya digabung akan menjadi >>> kebenaran adalah Firman yang menyucikan/menguduskan = Firman pengajaran. Inilah yang harus disiap sediakan yaitu berikatkan kebenaran = Firman pengajaran.
    Di mana kita dapat siap sediakan Firman pengajaran/Firman penyucian/berikat pinggang? Kalau dulu, bangsa Israel itu berikat pinggang dan itu berarti mereka itu siap untuk bekerja, tetapi untuk kita sekarang ini kita berikatkan pinggang Firman penyucian/Firman pengajaran tetapi di mana kita dapat menyiapkan dan apa artinya itu? artinya kita tekun/setia di dalam kebaktian pendalaman alkitab dan di sertai dengan perjamuan suci. (gbr: http://www.gptkk.org/mrs.php) Di situ kita akan mengalami penyucian yang di mulai dari hati yang merupakan sumber dari dosa keinginan jahat dan najis. Mulai dari hati yang disucikan, sebab kalau hati ini sudah disucikan, maka seluruh kehidupan kita akan disucikan. Oleh sebab itu kebaktian pendalaman alkitab itu sangat penting sebab itu berarti kita berikat pinggangkan kebenaran untuk melayani dan untuk menyambut kedatangan TUHAN Yang keduakalinya yang untuk ini diperlukan kesucian. Sebab TUHAN itu Suci, maka harus dilayani oleh orang yang suci dan juga kalau TUHAN datang, maka yang dapat menyambut hanyalah orang yang suci/yang tidak bercacat cela. Semoga kita dapat mengerti.
    Kalau seluruh hidup kita mau disucikan/bagaikan berikat pinggang, maka akan ada timbal baliknya >>> Lukas 12 : 37, Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka.
    Siswa/i Lempin- El, saudara tidak hidup dari jumlah jemaat, jangan lari kalau saudara melayani di pedalaman sebab ini ada rumusnya yaitu ‘kalau kita melayani dengan berikat pinggang/mau tekun dalam ibadah pendalam alkitab dan mau disucikan sedikit demi sedikit, sebab kita memang belum sempurna tetapi sudah ada kemauan untuk disucikan, maka YESUS juga berikat pinggang untuk mempersilahkan kita makan.
    Siapa yang melayani dan bertanggung jawab memberi kita makan? Itulah TUHAN YESUS Yang memelihara kita secara langsung dari surga. Urusan kita hanyalah berikat pinggangkan kesucian/hidup di sucikan/mau disucikan. Semoga kita dapat mengerti. Banyak kesalahan yang terjadi di dalam gereja TUHAN, kalau ibadah hari Minggu, maka gereja penuh, sedangkan ibadah pendalaman alkitab, mulai
    berkurang, padahal di dalam ibadah pendalaman alkitab inilah hidup kita, kalau kita mau disucikan, maka TUHAN datang dan mempersilahkan kita makan sebab itu adalah urusan TUHAN di dunia yang sudah semakin sulit ini. Kita dapat hidup ini tergantung dari ikat pinggang /kita mau disucikan >>> jika kita tidak mau mengikuti ibadah pendalaman alkitab, mana mungkin kita dapat disucikan? Kita harus bertekun terlebih dahulu di dalam mendengarkan Firman penyucian, maka cepat atau lambat, Firman itu akan bekerja dan di situlah pemeliharaan TUHAN semakin nyata sebab IA datang dan mempersilahkan kita makan dan minum.
    Di samping untuk pemeliharaan, maka ikat pinggang itu juga berguna untuk merapikan. Jadi kalau hidup kita suci, pasti hidup kita menjadi rapi/menjadi beres. TUHAN datang bukan hanya untuk memelihara, tetapi IA juga datang untuk merapikan/membereskan apa yang belum beres.
    Mungkin nikah kita belum beres tetapi kita menutupnya sehingga di luar kelihatan rapi. Demikian juga dengan kaum muda, mungkin kuliah belum rapi, mari belajar, dan ini boleh saudara lakukan. Tetapi nomor satu rapikan ikat pinggang terlebih dahulu/rapikan terlebih dahulu hati/perbuatan dosa, maka pasti akan dirapikan sedikit demi sedikit. Semoga kita mengerti. Inilah siap sedia/berjaga yang pertama.
  2. Lukas 12 : 35, "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.
    Pelitamu tetap menyala >>> pelita ini adalah pelita emas >>> minyak yang harus dijaga >>> kesetiaan/ketekunan di dalam kebaktian umum. (gbr: http://www.gptkk.org/pelita.php) Pelita harus dijaga supaya jangan padam.Pelita ini juga berarti pelayanan di dalam karunia-karunia Roh.Kudus. Kalau kita bertekun di dalam kebaktian umum, maka kita sedang diisi dengan minyak dan itu berarti pelayanan kita berada di dalam urapan Roh. Kudus/karunia-karunia Roh.Kudus. Karunia itu berarti kemampuan ajaib untuk dapat melakukan pelayanan. Mungkin di dalam pelayanan itu kemampuan kita ini minim sekali atau di dalam berkhotbah itu, bahasa kita juga kurang >>> kita boleh mengambil kursus bahasa, tetapi lebih dari kursus bahasa adalah karunia Roh.Kudus.
    Siswa/i Lempin-El, mungkin saudara dalam berkhotbah masih gagap, mari! datang kepada TUHAN dengan kesetiaan dan ketekunan di dalam ibadah raya sehingga saudara diisi dengan urapan Roh.Kudus yang mencurahkan karunia-karunia/kemampuan ajaib dari Roh.Kudus. Bagi siswa/i yang memiliki ijazah tinggi dan kemampuan jangan menjadi sombong, sedangkan bagi yang tidak memiliki, jangan menjadi minder, tetapi mari! pelita tetap menyala/Roh.Kudus tetap menguasai kita dan mencurahkan kemampuan-kemampuan ajaib sehingga kita dapat melayani TUHAN. Di dalam cerita tentang Yusuf, maka karunia Roh. Kudus ini digambarkan sebagai jubah maha indah. Melayani TUHAN itu indah.
    Bagi siswa/i Lempin – El, saudara dipilih menjadi hamba TUHAN sepenuh/full-timer, saudara harus menjaga jubah maha indah itu. Sebab dari sekian miliar manusia di dunia ini saudara dipilih, jangan saudara merobek jubah itu, jangan saudara lepaskan sehingga saudara menjadi telanjang, tetapi saudara menjaga jubah maha indah itu. Sebelum melayani TUHAN, maka apapun yang dicapai oleh manusia di dunia ini, belumlah indah jika ia belum melayani TUHAN, ia masih telanjang di hadapan TUHAN. Tetapi kalau ia dapat melayani TUHAN dengan karunia-karunia dari Roh.Kudus, maka mulailah kehidupan itu menjadi indah sekalipun di mata manusia ia tidak berarti apa-apa, tetapi di hadapan TUHAN, ia sudah mulai merasakan keindahan hidup.
    Kalau kita sudah memiliki jubah yang indah, maka kita jangan menjadi tidak setia sebab kalau tidak setia, maka itu berarti kita melepaskan jubah yang maha indah itu dan kembali menjadi telanjang dan ini sungguh-sungguh hal yang serius. Kita jangan melayani kalau kita bisa. Tetapi yang lebih celaka lagi adalah meninggalkan jabatan pelayanan seperti Yudas yang bukan saja telanjang tetapi perutnya terobek sehingga isi perutnya terburai keluar. Saya ngeri mengatakan ini sebab hal ini nomor satu ditujukan kepada saya agar saya jangan coba-coba untuk tidak setia. Jemaat tidak akan tahu kalau saya tidak berdoa atau tidak memeriksa Firman TUHAN, tetapi TUHAN mengetahuinya.
    Jangan coba-coba untuk meninggalkan jabatan pelayanan sebab akan:
    • menjadi telanjang
    • bukan hanya menjadi telanjang tetapi perut akan terobek seperti Yudas dan isi perutnya akan terburai.
      YESUS Yang sudah menjadi telanjang di atas kayu salib untuk memberikan jubah maha indah kepada kita untuk menutupi ketelanjangan kita dan jangan sampai kita lepaskan. Sekalipun untuk setia, memang jubah itu harus dicelupkan di dalam darah, untuk melayani seringkali kita mengalami tanda darah/sengsara tanpa berbuat dosa dan ini harus kita alami, sebab TUHAN sedang memperindah kehidupan kita/TUHAN sedang memperindah masa depan kita. Semoga kita dapat mengerti.
    Jadi hidup kita akan menjadi indah kalau:
    • kita berikat pinggang sehingga hidup kita akan terpelihara dan dirapikan oleh TUHAN dan semuanya menjadi beres.
    • pelita tetap menyala/kehidupan kita setia di dalam ibadah raya, maka kita mulai diperindah oleh TUHAN.
  3. Lukas 12 : 36, Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.
    Yang harus dijaga adalah suasana pesta nikah/ suasana kasih. Tadi di bagian atas sudah diterangkan ada tiga hal yang harus dijaga yaitu:
    • berikat pinggang/hidup suci/Firman >>> ibadah pendalaman alkitab harus sungguh-sungguh ditekuni supaya kita dipelihara, dirapikan dan dibereskan oleh TUHAN.
    • pelita tetap menyala >>> tekun di dalam ibadah raya supaya minyak urapan dicurahkan/karunia dicurahkan dan jubah indah diberikan, kita setia di dalam pelayanan sehingga kita akan diperindah oleh TUHAN.
    • suasana nikah yang harus dijaga. Jangan ada pertengkaran sebab suasana nikah itu adalah suasana kasih.
      Suasana kasih ini menunjuk pada suasana penyembahan/suasana mempelai. Doa penyembahan itu adalah leher >>> hubungan antara tubuh dengan Kepala. (gbr: http://www.gptkk.org/dupa.php) Oleh sebab itu antikrist memancung leher, sebab itu adalah hubungan antara tubuh dengan Kepala dan ini adalah hubungan yang paling intim sebab ini adalah hubungan kasih/hubungan nikah. Mari! kita harus banyak menyembah TUHAN/menjaga suasana penyembahan dan ini jangan diremehkan.
    Zefanya 3 : 16 – 18,
    16. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem: "Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu.
    17. TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,
    18. seperti pada hari pertemuan raya." "Aku akan mengangkat malapetaka dari padamu, sehingga oleh karenanya engkau tidak lagi menanggung cela.

    Tidak lagi menanggung cela = tidak bercacat cela.
    Inilah saudaraku, kalau kita tekun di dalam ibadah penyembahan/banyak menyembah TUHAN, baik di rumah tetapi juga di gereja karena kita ini satu tubuh sehingga sangat penting maka kita akan dibaharui. Di dalam penyembahan, kasih ALLAH dicurahkan untuk membaharui/mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani.

Apa yang berubah/diubahkan? Kalau kita belajar dari pesta nikah di Kana, maka didalam suasana/pesta nikah untuk bangsa Israel ini, maka yang mutlak harus ada ialah air anggur. Jadi kita belajar dari pesta kawin di Kana adalah air berubah menjadi air anggur.
Air = manusia daging dirubah menjadi manusia rohani/air anggur yang siap untuk pesta nikah Anak Domba.

Apa yang berubah dari air itu? Yaitu karakternya/dalamnya. Paling tidak kita belajar di dalam srt Petrus tentang seorang isteri yaitu lemah lembut pendiam, dan penurut >>> kehidupan ini menjadi manis/sudah mulai berubah menjadi air anggur. Seandainya di dalam rumah tangga, seorang suami itu memiliki sifat yang keras, isterinya juga keras, maka nikah itu tidak menjadi air anggur tetapi menjadi jamu/selalu pahit. Mari, berubah sifat/molekul/bagian dalam kita. Kalau bagian dalam kita berubah, maka bagian luar juga berubah. Tadi air putih berubah menjadi merah >>> penampakan luar juga berubah >>> perbuatan dan perkataan kita berubah menjadi baik. Kalau karakter dan penampakan luar berubah, maka sudah dapat dipastikan rasanya juga akan berubah >>> tadinya air putih yang memang menyegarkan tetapi menjadi air anggur/menjadi manis. Cepat atau lambat saudara dapat menikmati satu cedok dan merasakan kemanisan sehingga saudara dapat bersaksi >>> ‘TUHAN, dulu saya sekeluarga selalu bertengkar, tetapi sekarang begitu indah, dapat berdoa bersama-sama’. Karakter dan penampakan luar terus menerus dirubah sehingga rasanya semakin hari semakin manis sampai terakhir waktu YESUS datang yang keduakalinya, kita akan diubah menjadi sama dengan DIA/kita mendapatkan air anggur yang paling manis yaitu bersorak sorai pada hari pertemuan raya, kita masuk ke dalam pesta nikah Anak Domba. Ini adalah kebahagiaan/air anggur yang paling manis.

Semuanya sudah lengkap: