Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Kita masih membahas dalam Wahyu 8:6-13 tentang keempat sangkakala yang pertama
Wahyu 8:68:6Dan ketujuh malaikat yang memegang ketujuh sangkakala itu bersiap-siap untuk meniup sangkakala.Ada 7 malaikat dengan 7 sangkakala, berarti 1 malaikat = 1 sangkakala. Setiap malaikat dipercaya sangkakala.
Malaikat = gembala. Sangkakala = fiman penggembalaan, yaitu firman pengajaran yang keras yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, teratur dan diulang-ulang, menjadi makanan untuk sidang jemaat supaya mengalami pertumbuhan rohani sampai sempurna seperti Yesus, layak untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Kita berada pada penghujung tahun 2018 dan akan beralih pada tahun 2019. Persiapan apa yang harus kita lakukan? Perhatikan tiupan bunyi sangkakala.
Ada 3 kesempatan peniupan sangkakala:
- Peniupan sangkakala sekarang = pemberitaan firman untuk menyucikan dan mengubahkan hidup kita sampai sempurna, untuk menuntun/ membimbing kita untuk menembusi tahun 2019 yang akan datang, sampai masuk Yerusalem Baru, kandang penggembalaan terakhir.
Yehezkiel 33:1-2
33:1Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku:
33:2 "Hai anak manusia, berbicaralah kepada teman-temanmu sebangsa dan katakanlah kepada mereka: Kalau Aku mendatangkan pedang atas sesuatu negeri dan bangsa negeri itu mengambil seorang dari antara mereka dan menetapkan dia menjadi penjaganya
Pemberitaan firman sebagai peringatan bagi jemaat supaya jemaat tidak mengalami penghukuman Tuhan atas dunia.
- Peniupan sangkakala yang akan datang dalam kitab Wahyu (7 sangkakala) menjelang kedatangan Yesus kedua kali, yaitu merupakan penghukuman Anak Allah atas dunia dan isinya yang menolak firman pengajaran yang keras, yang tetap mempertahankan dosa.
- Peniupan sangkakala terakhir saat kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Matius 24:31
24:31Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.
1 Korintus 15:51-52
15:51Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,
15:52 dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.
Terjadi dua peristiwa yang besar:
- Orang yang mati dalam Yesus = orang yang selama hidupnya mau mendengar bunyi sangkakala, mau disucikan dan diubahkan, maka pada bunyi sangkakala terakhir akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan seperti Yesus.
- Orang yang hidup sampai Tuhan datang kedua kali dan selama hidupnya mendengar bunyi sangkakala, disucikan dan diubahkan, maka pada bunyi sangkakala terakhir akan diubahkan dalam sekejap mata untuk mendapat tubuh kemuliaan seperti Yesus.
Jadi persiapan kita untuk melangkah ke tahun 2019 adalah memperhatikan firman penggembalaan (bunyi sangkakala) dengan sungguh-sungguh sehingga kita mengalami penyucian dan pembaharuan, tidak mengalami penghukuman, tetapi menjadi sempurna seperti Yesus untuk layak menyambut kedatanganNya kedua kali.
Apa yang harus disucikan dan diubahkan?
- Peniupan sangkakala I = penghukuman Anak Allah yang pertama atas dunia.
Wahyu 8:7
8:7Lalu malaikat yang pertama meniup sangkakalanya dan terjadilah hujan es, dan api, bercampur darah; dan semuanya itu dilemparkan ke bumi; maka terbakarlah sepertiga dari bumi dan sepertiga dari pohon-pohon dan hanguslah seluruh rumput-rumputan hijau.
Ditandai hujan es, api, bercampur darah. Akibatnya sepertiga bumi dan pohon terbakar, seluruh rumput-rumputan hijau hangus.
Hujan es = krisis kasih, kasih menjadi dingin.
Api menyala = kedurhakaan bertambah-tambah
Darah mengalir = penumpahan darah orang yang tak bersalah.
Karena krisis kasih, maka terjadi kedurhakaan, yaitu:
- Kedurhakaan dalam nikah rumah tangga = durhaka pada sesama.
Matius 10:21
10:21Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka.
Mulai terjadi pertengkaran, kekerasan, perselingkuhan, anak melawan orang tua, dll.
- Kedurhakaan dalam ibadah pelayanan = durhaka pada Tuhan.
Ibrani 10:25-27
10:25Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
10:26Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
10:27Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.
Yaitu tidak setia bahkan tinggalkan ibadah pelayanan, mulai dari biasa tidak beribadah melayani, akhirnya dosa sengaja tidak beribadah melayani Tuhan. Akibatnya dihukum oleh api dari Tuhan.
Firman penggembalaan sanggup menuntun kita untuk masuk ruangan suci (kandang penggembalaan), yaitu ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
- Pelita Emas = ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karunia-karunia = minum.
- Meja Roti Sajian = ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman dan korban Kristus = makan.
- Mezbah Dupa Emas = ketekunan dalam Ibadah Doa penyembahan, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasih = bernafas.
Dalam kandang penggembalaan, tubuh jiwa roh kita melekat pada Allah Tritunggal. Kita seperti bayi yang dipeluk/ digendong oleh tangan Gembala Baik yang menyerahkan nyawa-Nya bagi kita. Kita bisa merasakan dan menerima kasih Allah.
Jadi yang harus dibaharui adalah kedurhakaan harus menjadi kasih, lewat penggembalaan. Kita bisa mengasihi sesama seperti diri sendiri, bahkan mengasihi musuh. Kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua, setia dan berkobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir.
Hasilnya adalah kita mengalami kebahagiaan Sorga, kemanisan Sorga. Seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar, cepat atau lambat pasti akan berbuah manis.
1 Timotius 4:8
4:8Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.
Tuhan memberi jaminan kepastian hidup sekarang di dunia sampai hidup kekal.
- Peniupan sangkakala II = penghukuman Anak Allah yang kedua atas dunia.
Wahyu 8:8-9
8:8Lalu malaikat yang kedua meniup sangkakalanya dan ada sesuatu seperti gunung besar, yang menyala-nyala oleh api, dilemparkan ke dalam laut. Dan sepertiga dari laut itu menjadi darah,
8:9dan matilah sepertiga dari segala makhluk yang bernyawa di dalam laut dan binasalah sepertiga dari semua kapal.
Ditandai gunung besar dilemparkan ke dalam laut.
Secara rohani, gunung besar = dosa-dosa yang bertambah besar sampai puncak dosa, yaitu dosa Babel, dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin-mengawinkan (percabulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami istri sah, penyimpangan antara laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan, kawin campur, kawin cerai), yang didorong oleh api hawa nafsu daging.
Wahyu 17:1,5,15
17:1Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
17:5Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
17:15Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.
Air laut menunjuk bangsa Kafir yang mau dikuasai Babel, menjadi mempelai wanita setan yang akan dibinasakan.
Contoh: perempuan Samaria yang 5x kawin cerai.
Akibatnya adalah sepertiga laut menjadi darah, artinya tidak puas, sengsara lahir batin, sampai mati rohani, enjoy dalam dosa.
Selama kita masih mendengar bunyi sangkakala, firman penggembalaan sanggup untuk menyucikan dan mengubahkan kehidupan kita dari dosa Babel menjadi hidup benar dan suci.
Jadi yang harus diubahkan adalah dari dosa Babel menjadi hidup benar dan suci.
Hasilnya adalah kita diperlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia = jubah indah.
Efesus 4:11-12
4:11Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Sehingga kita dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, pembangunan tubuh Kristus.
Jika tidak suci, ada dosa kenajisan dan kejahatan, itu sama dengan merusak tubuh Kristus, membangun Babel.
Jika suci, kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus, hidup kita menjadi indah. Kita menjadi puas, selalu mengucap syukur kepada Tuhan. Kita tidak mencari kepuasan lain di dunia sampai jatuh dalam dosa, kepuasan dunia tidak dimasukkan kedalam gereja.
- Peniupan sangkakala III = penghukuman Anak Allah yang ketiga atas dunia.
Wahyu 8:10-11
8:10Lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah bintang besar, menyala-nyala seperti obor, dan ia menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air.
8:11Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit.
Ditandai bintang besar jatuh dari langit dan sepertiga air menjadi pahit.
Bintang besar = kehidupan yang dipakai secara khusus oleh Tuhan dan diurapi Roh Kudus, dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus, mulai dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan.
Kehidupan yang dipakai tetapi menjadi iri hati, benci tanpa alasan, sehingga mati rohani, kehilangan urapan Roh Kudus. Mulai dengan mulut kering, bergosip, memfitnah, menghujat Tuhan. Juga mengancam, menyingkirkan, membunuh, sampai menjadi sama dengan antikris masuk pembunuhan besar-besaran.
Kalau kita mau mendengar bunyi sangkakala, firman penggembalaan sanggup menyucikan dan mengubahkan kita dari apsintus (pahit) menjadi damai sejahtera, lewat saling mengaku dan saling mengampuni.
Matius 11:28-30
11:28Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
11:29Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
11:30Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."
Semua menjadi enak dan ringan. Maka kita akan tetap setia dan berkobar dalam pembangunan tubuh Kristus, mulai dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai garis akhir, menjadi bintang yang gilang-gemilang seperti Yesus.
- Peniupan sangkakala IV = penghukuman Anak Allah yang keempat atas dunia.
Wahyu 8:12
8:12Lalu malaikat yang keempat meniup sangkakalanya dan terpukullah sepertiga dari matahari dan sepertiga dari bulan dan sepertiga dari bintang-bintang, sehingga sepertiga dari padanya menjadi gelap dan sepertiga dari siang hari tidak terang dan demikian juga malam hari.
Ditandai dengan sepertiga matahari, bulan, dan bintang menjadi gelap.
Artinya hidup dalam kegelapan, tidak hidup dalam terang, tidak terang-terangan.
Yohanes 11:10
11:10Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya."
Praktiknya adalah gampang tersandung, tersinggung, menjadi sandungan.
Tidak ada cahaya = tidak bisa bersaksi, tidak ada masa depan, menghadapi masalah yang mustahil, sampai kegelapan paling gelap di neraka.
Kalau masih bisa mendengar bunyi sangkakala, firman penggembalaan akan menuntun kita ke kandang penggembalaan, ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
- Pelita Rmas = ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus, kita menerima terang bintang.
- Meja Roti Sajian = ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah, kita menerima terang bulan.
- Mezbah Dupa Emas = ketekunan dalam Ibadah Doa penyembahan, persekutuan dengan Allah Bapa, kita menerima terang matahari.
Maka kita bisa menjadi terang/ saksi Tuhan, mulai dalam rumah tangga, di depan semua orang, sampai menjadi terang dunia seperti Yesus.
Wahyu 12:1-3
12:1Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
12:2Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.
12:3Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
Posisi gereja Tuhan yang sudah menjadi terang dunia adalah lemah, tidak berdaya, seperti wanita hendak melahirkan dan menghadapi naga yang menimbulkan krisis di segala bidang. Yang bisa dilakukan hanya mengeluh dan mengerang, berserah dan berseru kepada Tuhan. Maka Tuhan akan mengulurkan tangan kepada kita.
Roma 8:22-23
8:22Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin.
8:23 Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.
Maka kita akan mengalami pembebasan/ penebusan = penyucian dan pembaharuan terus-menerus dari manusia daging menjadi manusia rohani, yaitu jujur (terang-terangan) dan percaya.
Maka pembebasan jasmani juga terjadi, mujizat jasmani terjadi. Tahun 2019 adalah tahun pembebasan (tahun Yobel). Yang hilang akan didapatkan kembali. Terutama anak bungsu yang hilang di ladang babi. Yang hilang akan ditemukan kembali, yang mati menjadi bangkit, yang hancur menjadi baik, yang busuk menjadi harum, yang gagal menjadi berhasil dan indah, yang sakit menjadi sembuh, yang mustahil menjadi tidak mustahil.
Yesus sudah menanggung semua di kayu salib, sehingga kita bisa menjadi manusia baru.
Sampai bunyi sangkakala yang terakhir, kita diubahkan menjadi sempurna, menjadi mempelai wanita yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
Tuhan memberkati.