Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Ada 2 hal penting yang harus diperhatikan untuk menghadapi tahun 2014:
  1. Kita harus memperhatikan salib Kristus/ korban Kristus/ darah Yesus.
    Wahyu 1:5-6
    1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya--
    1:6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, --bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.

    Malam ini, bisa langsung kita praktekkan lewat Perjamuan Suci.

    Dari pembacaan tadi, ada 2 kekuatan darah Yesus:
    1. Melepaskan kita dari dosa.
      Wahyu 1:5
      1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya--

      Prosesnya adalah kita harus mengaku dosa kepada Tuhan (vertikal) dan sesama (horizontal) sejujur-jujurnya. Jika diampuni oleh darah Yesus, maka kita jangan berbuat dosa lagi sekalipun ada kesempatan/ keuntungan/ ancaman/ hukuman/ paksaan. Artinya, kita mengalami kelepasan dari dosa, sama dengan kita hidup dalam kebenaran. Jadi, menghargai salib Kristus adalah kita hidup dalam kebenaran kapan pun, di mana pun, situasi apa pun.

    2. Mengangkat kita menjadi imam-imam dan raja-raja.
      Wahyu 1:6
      1:6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, --bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.

      Imam adalah:
      • Seorang yang suci.

      • Seorang yang memangku jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus. Kalau suci, maka Tuhan pasti akan memberikan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, lewat penumpangan tangan seorang gembala.

        Jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus adalah tempat kita dalam tubuh Kristus, sama dengan tempat kita di Surga. Kalau di luar tubuh Kristus, maka tidak mungkin masuk Kerajaan Surga.

      • Seorang yang beribadah melayani Tuhan sesuai dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus.

      1 Timotius 4:14
      4:14 Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua.

      Bagi kehidupan yang sudah melayani Tuhan, jangan sampai menjadi lalai dan tinggalkan ibadah pelayanan. Jangan lalai sama dengan setia dan berkobar-kobar.

      Jadi, menghargai salib Kristus adalah beribadah melayani Tuhan dengan setia, benar, dan berkobar-kobar. Ini sama dengan memiliki jubah indah, maka hidup kita akan menjadi indah.

      Tetapi hati-hati, jubah yang indah ini hendak dilepas oleh antikris. Seperti jubah Yusuf yang dilepas oleh kakak-kakaknya. Oleh sebab itu, kita harus beribadah melayani Tuhan dengan dorongan kasih Allah, sama dengan rela memikul salib, rela menderita daging karena ibadah pelayanan. Ini sama dengan jubah dicelup dalam darah.

      1 Korintus 1:23-24
      1:23 tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
      1:24 tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.

      Di balik salib, kita akan menerima hikmat dan kuasa Allah.
      Hasilnya:
      • Melindungi kita dari antikris supaya tidak mengambil jubah yang indah, tidak menelanjangi kita, bahkan tidak merobek perut kita seperti Yudas.
        Wahyu 13:18
        13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

        Kita bisa tetap memakai jubah indah, artinya kita bisa melayani sampai garis akhir (sampai meninggal dunia atau sampai kedatangan Yesus kedua kali). Hidup kita makin indah dan makin indah, sampai menjadi mempelai wanita Surga.

      • Menjadi dua sayap burung nasar yang besar, yang menyingkirkan kita ke padang gurun yang jauh dari mata ular.
        Wahyu 12:14
        12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

        Artinya, mulai sekarang kita dipelihara dan dilindungi oleh Tuhan secara langsung, sampai nanti pada saat antikris berkuasa di bumi 3.5 tahun, kita tetap dilindungi dan dipelihara secara langsung oleh Tuhan.

  2. Kita harus memperhatikan bunyi sangkakala yang nyaring.
    Wahyu 1:10-12
    1:10 Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,
    1:11 katanya: “Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia.”
    1:12 Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas.

    Rasul Yohanes mengalami sengsara daging di Pulau Patmos karena firman Allah dan kesaksian Yesus. Sehingga, rasul Yohanes bisa mendengar dan melihat suara sangkakala yang nyaring, yang menjadi 2 wujud nyata:
    1. Tujuh pelita emas, menunjuk pada tujuh sidang jemaat bangsa Kafir.
      Angka 7 adalah angka sempurna. Jadi, 7 pelita menunjuk pada sidang jemaat yang sempurna.

    2. Pribadi Yesus dalam kemuliaan sebagai Imam Besar, Gembala Agung, Raja segala raja, Mempelai Pria Surga.
      Wahyu 1:13
      1:13 Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.

    Apa arti bunyi sangkakala yang nyaring?
    Lukas 2:20
    2:20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.

    Berita malaikat bisa didengar dan dilihat oleh gembala-gembala dan menjadi wujud bayi Yesus.
    Jadi, bunyi sangkakala yang nyaring adalah firman penggembalaan yang mengandung bobot pengajaran yang benar, keras, lebih tajam dari pedang bermata dua, yang sanggup untuk menyucikan dan mengubahkan sidang jemaat sampai menjadi sempurna seperti Yesus, sama dengan menjadi mempelai wanita Surga yang siap menyambut kedatangan Tuhan kedua kali dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Surga di awan-awan yang permai.

    Rasul Yohanes harus sengsara dulu di Pulau Patmos baru bisa mendengar dan melihat bunyi sangkakala yang nyaring. Jadi, jika kita beribadah melayani Tuhan dengan ditandai sengsara bagi daging, maka kita akan bisa mendengar dan melihat firman penggembalaan yang benar. Kita akan bisa tergembala dengan benar dan baik.

    Jangan mendengar suara asing. Kita harus lari dari suara asing. Kita harus tegas.

    Kalau tidak mendengar dan melihat bunyi sangkakala, melainkan mendengar suara asing akibatnya:
    1. Jatuh karena batu sandungan, terutama tersandung dalam panggilan dan pilihan. Ibadah pelayanan dan penyembahannya kering.
      Yeremia 6:17-21
      6:17 Juga aku mengangkat atas mereka penjaga-penjaga, firman-Ku: Perhatikanlah bunyi sangkakala! Tetapi mereka berkata: Kami tidak mau memperhatikannya!
      6:18 Sebab itu dengarlah, hai bangsa-bangsa, dan ketahuilah, hai jemaat, apa yang akan terjadi atas mereka!
      6:19 Dengarlah, hai bumi! Sungguh, ke atas bangsa ini Aku akan mendatangkan malapetaka, akibat dari rancangan-rancangan mereka, sebab mereka tidak memperhatikan perkataan-perkataan-Ku dan menolak pengajaran-Ku.
      6:20 Apakah gunanya bagi-Ku kamu bawa kemenyan dari Syeba dan tebu yang baik dari negeri yang jauh? Aku tidak berkenan kepada korban-korban bakaranmu dan korban-korban sembelihanmu tidak menyenangkan hati-Ku.
      6:21 Sebab itu beginilah firman TUHAN: Sungguh, Aku akan menaruh batu sandungan di depan bangsa ini, supaya mereka jatuh tersandung oleh karenanya; bapa-bapa serta dengan anak-anak, tetangga dan temannya, semuanya akan binasa.”

    2. Bersuasana Sodom.
      2 Petrus 2:7-8
      2:7 tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar, yang terus-menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja, --
      2:8 sebab orang benar ini tinggal di tengah-tengah mereka dan setiap hari melihat dan mendengar perbuatan-perbuatan mereka yang jahat itu, sehingga jiwanya yang benar itu tersiksa--

      Bunyi sangkakala memindahkan kita dari suasana Sodom pada suasana Firdaus, yaitu suasana benar, suasana suci, dan suasana kebahagiaan Surga.

    Kegunaan bunyi sangkakala/ firman penggembalaan:
    1. Untuk mengatur perjalanan Israel dari Gunung Sinai ke tapal batas Kanaan.
      Bilangan 10:1-3,9-10
      10:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
      10:2 “Buatlah dua nafiri dari perak. Dari perak tempaan harus kaubuat itu, supaya dipergunakan untuk memanggil umat Israel dan untuk menyuruh laskar-laskarnya berangkat.
      10:3 Apabila kedua nafiri itu ditiup, segenap umat itu harus berkumpul kepadamu di depan pintu Kemah Pertemuan.
      10:9 Dan apabila kamu maju berperang di negerimu melawan musuh yang menyesakkan kamu, kamu harus memberi tanda semboyan dengan nafiri, supaya kamu diingat di hadapan TUHAN, Allahmu, dan diselamatkan dari pada musuhmu.
      10:10 Juga pada hari-hari kamu bersukaria, pada perayaan-perayaanmu dan pada bulan-bulan barumu haruslah kamu meniup nafiri itu pada waktu mempersembahkan korban-korban bakaranmu dan korban-korban keselamatanmu; maksudnya supaya kamu diingat di hadapan Allahmu; Akulah TUHAN, Allahmu.”

      Bunyi sangkakala ini mengatur (1)berangkat, (2)berkumpul, (3)berperang, (4)hari raya, (5)bulan baru, dan (6)korban persembahan.
      Angka 6 menunjuk pada daging. Jadi, bunyi sangkakala ini untuk membendung daging dengan segala keinginan dan hawa nafsu. Maka langkah hidup kita akan dituntun oleh Gembala Agung pada 2 tempat:
      • Kandang penggembalaan (Ruangan Suci), yaitu ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.
        Yehezkiel 20:37
        20:37 Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.

        Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya. Domba minum.
        Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci. Domba makan.
        Medzbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan. Domba bernafas.

        Dalam penggembalaan, kita akan dihitung. Kita tidak tercerai-berai dan tidak terhilang. Semakin kecil dan semakin lemah kehidupan kita, maka perhatian Gembala Agung makin besar.

      • Dituntun keluar untuk mengunjungi kandang yang lain.
        Yohanes 10:3,16
        10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
        10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.

        Inilah kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
        Kita dituntun sampai menjadi satu kawanan dengan satu gembala, satu tubuh dengan satu Kepala.

        Dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus, semua harus dikorbankan, kecuali satu yaitu firman pengajaran yang benar jangan dikorbankan.

        Kegerakan pembangunan tubuh Kristus adalah seperti Yosua memimpin Israel dari tapal batas menuju Kanaan. Hati-hati ada Rahab dan Akhan.
        Rahab adalah bangsa Kafir yang sundal dan najis, tetapi mau berkorban untuk Tuhan dan bisa dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus.
        Akhan mencuri milik Tuhan yaitu perpuluhan dan persembahan khusus. Akhan tidak berkorban malah mencuri. Akibatnya adalah masuk lembah kesukaran, justru mempersulit pembangunan tubuh Kristus. Akhirnya, Akhan benar-benar hancur dan binasa sekeluarga.

        Tuntunan Tuhan yang terakhir adalah sampai kita masuk kandang Yerusalem Baru di mana tidak ada air mata lagi.

    2. Tahun pembebasan.
      Imamat 25:8-10,23-24,28
      25:8 Selanjutnya engkau harus menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun; sehingga masa tujuh tahun sabat itu sama dengan empat puluh sembilan tahun.
      25:9 Lalu engkau harus memperdengarkan bunyi sangkakala di mana-mana dalam bulan yang ketujuh pada tanggal sepuluh bulan itu; pada hari raya Pendamaian kamu harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu.
      25:10 Kamu harus menguduskan tahun yang kelima puluh, dan memaklumkan kebebasan di negeri itu bagi segenap penduduknya. Itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, dan kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya dan kepada kaumnya.
      25:23 “Tanah jangan dijual mutlak, karena Akulah pemilik tanah itu, sedang kamu adalah orang asing dan pendatang bagi-Ku.
      25:24 Di seluruh tanah milikmu haruslah kamu memberi hak menebus tanah.
      25:28 Tetapi jikalau ia tidak mampu untuk mengembalikannya kepadanya, maka yang telah dijualnya itu tetap di tangan orang yang membelinya sampai kepada tahun Yobel; dalam tahun Yobel tanah itu akan bebas, dan orang itu boleh pulang ke tanah miliknya.”

      Semua yang sudah dijual akan dibebaskan dengan cuma-cuma. Apa yang sudah hilang harus dikembalikan kembali. Kita mengalami pembebasan dari beban-beban.

      Roma 3:23
      3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

      Manusia sudah kehilangan damai sejahtera karena berbuat dosa. Manusia telanjang dan dikuasai antikris.
      Kalau mempertahankan yang tidak benar, maka akan menjadi tahun kutukan. Tetapi kalau mau kembali hidup dalam kebenaran dan kesucian, maka akan menjadi tahun pembebasan.

      Roma 8:23
      8:23 Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.

      Kalau mau mengalami tahun pembebasan, maka kita harus bebas dari daging, artinya mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani.

      Efesus 4:24-32, 5:1-2
      4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
      4:25 Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
      4:26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu
      4:27 dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.
      4:28 Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.
      4:29 Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.
      4:30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.
      4:31 Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.
      4:32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
      5:1 Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih
      5:2 dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.

      Kita harus mengalami keubahan:
      • Dalam perkataan, menjadi perkataan yang benar dan baik.
      • Jangan sampai marah tanpa kasih. Boleh marah untuk menolong. 
      • Jangan memberi kesempatan pada iblis, jangan berbuat dosa.
      • Jangan mencuri.
      • Jangan mendukakan Roh Kudus, 
      • Saling mengampuni.
      • Taat dengar-dengaran. 
      Pembaharuan ini bagaikan asap berbau harum yang naik, maka Tuhan akan turun mengadakan pembebasan bagi kita.

      Hasilnya:
      • Kita dibebaskan dari kutukan dan hukuman. Kita hidup dalam suasana berkat Tuhan.
        Kejadian 8:20-22
        8:20 Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu.
        8:21 Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: “Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan.
        8:22 Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam.”

      • Kita dibebaskan dari setan tritunggal yang adalah sumber masalah, sumber air mata, kesedihan, penderitaan, ketakutan, stres. Kita bisa bersuasana damai sejahtera.
        Filipi 2:8-11
        2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
        2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
        2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
        2:11 dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!

      • Kita dibebaskan dari kiamat di bumi saat Tuhan datang kedua kali. Kita terangkat ke awan-awan yang permai saat kedatangan Tuhan kedua kali. 
        Wahyu 8:4
        8:4 Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 07 Januari 2013)
    ... zaman. kita dipakai dalam kegerakan yang besar sesuai dengan amanat agung Tuhan. Kita sudah mempelajari syarat supaya kita bisa dipakai Tuhan diterangkan pada Ibadha Raya Surabaya Januari . Malam ini kita mempelajari mengenai KEGERAKANNYA. kegerakan besar yang sesuai dengan amanat agung Tuhan ay. 'pergilah jadikanlah semua bangsa murid-K' kegerakan Roh Kudus hujan ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session I, 23 Desember 2008 (Selasa Pagi)
    ... oleh apipanggilan Tuhanperlengkapan dari Tuhan. ad. . Penyucian oleh apiKeluaran - . Yeremia . Maleakhi - . Ini menunjuk pada penyucian oleh api firman yang menghasilkan Murni bagaikan perak dan emas. Perak menunjuk pada penebusan sampai lidah tidak bersalah Amsal . Emas menunjuk pada iman yang teruji. Hamba Tuhan yang imannya teruji tidak akan ...
  • Ibadah Raya Malang, 22 September 2019 (Minggu Pagi)
    ... dengan jarinya ke atas tutup pendamaian di bagian muka dan ke depan tutup pendamaian itu ia harus memercikkan sedikit dari darah itu dengan jarinya tujuh kali. Sebenarnya adalah dua kali tujuh percikan darah Tujuh kali percikan darah di atas tutupan pendamaian menunjuk pada sengsara Yesus di kayu salib untuk menebus dan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 28 Mei 2023 (Minggu Siang)
    ... kawin dengan siapapun. Pembatasan antara manusia dengan Roh Kudus adalah angka seratus dua puluh. Praktik manusia tanpa Roh Kudus Kejadian - . Ketika dilihat TUHAN bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata . maka menyesallah TUHAN bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi dan ...
  • Ibadah Doa Malang, 18 Januari 2011 (Selasa Sore)
    ... Posisi domba di sebelah kanan dan posisi kambing di sebelah kiri dari Tuhan. Dasar pemisahannya adalah Hikmat dari SurgaKarakter tabiatPerbuatan-perbuatanDasar pemisahan kambing dan domba berasal dari perbuatan-perbuatan. Matius Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal. Dasar pemisahan domba dan kambing ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 02 Desember 2010 (Kamis Sore)
    ... kelemahlembutan. Kita mempelajari tentang menerima hikmat lewat kelemahlembutan. Yakobus Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu yang berkuasa menyelamatkan jiwamu. Lemah lembut adalah bisa menerima firman Tuhan sekeras apapun. Proses untuk bisa menerima firman ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 04 Desember 2011 (Minggu Sore)
    ... dan kematian Yesus tetap mempertahankan kebenaran sekalipun harus menghadapi siksaan dan hukuman mati. Kesaksian Yesus berguna untuk membela umatNya. Jika Yesus tidak bersaksi maka gereja Tuhan bagaikan tubuh tanpa kepala artinya Dikepalai oleh roh jahat dan roh najis yang menuju pada pembangunan babel. Wahyu . Dan ia berseru dengan suara ...
  • Ibadah Raya Malang, 03 Januari 2010 (Minggu Pagi)
    ... ayat menerangkan ayat. Berani mengungkapkan tentang nikah yang benar. Berpegang teguh juga berarti taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar. Di dalam kasih Allah. Kasih Allah ini adalah dari penyucian firman. Kasih tanpa penyucian adalah kasih gombal kasih daging. Kasih Allah dipercayakan pada kehidupan yang suci dan kepada nikah yang suci. Anak yang diserahkan ini membutuhkan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 18 Oktober 2015 (Minggu Sore)
    ... dan baptisan Roh Kudus menunjuk pada masuk halaman Tabernakel. Manusia daging yang berdosa berada di luar sorga dan binasa selamanya. Tetapi mari Lewat proses yang pertama kita masuk halaman kerajaan sorga. PERCAYA IMAN kepada Yesus lewat mendengarkan firman Kristus--firman yang diurapi Roh Kudus. Langkah-langkahnya mendengar firman dengan sungguh-sungguh dalam urapan Roh Kudus mengerti ...
  • Ibadah Paskah Surabaya, 12 April 2009 (Minggu Sore)
    ... apa-apa yang hilang dari kita. Apa yang sudah hilang dari manusia Kejadian - kehilangan pakaian telanjang - sudah dibahas pada ibadah jumat agungKejadian - kehilangan damai sejahtera atau berada dalam ketakutan. Malam ini kita membahas soal kehilangan damai sejahteraKalau sudah ada ketakutan pasti tidak ada damai sejahteraRoma Sejak Adam dan Hawa berbuat ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.