Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Ada 3 pribadi yang sudah melihat tahta Tuhan:
  1. Daniel melihat tahta Tuhan lewat mimpi, Daniel melihat tahta Tuhan ada nyala api.
    Daniel 7:9-10
    7:9. Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;
    7:10 suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab.

  2. Rasul Yohanes juga melihat tahta Tuhan lewat penglihatan, dan ada nyala api.
    Wahyu 4:1,3,5
    4:1. Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.
    4:3 Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.
    4:5 Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhtaitu: itulah ketujuh Roh Allah.

  3. Rasul Paulus melihat tahta Allah lewat pembukaan firman, dan juga ada nyala api.
    Ibrani 1:7-8
    1:7 Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api."
    1:8 Tetapi tentang Anak Ia berkata: "Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran.

Api yang dilihat Daniel adalah kursi dengan roda berapi. Api yang dilihat Rasul Yohanes adalah tujuh obor yang menyala. Api yang dilihat Rasul Paulus adalah pelayan Tuhan.
Dapat disimpulkan bahwa tahta Tuhan adalah aktifitas ibadah dan pelayanan kepada Tuhan.

Semua aktifitas ibadah pelayanan kita harus bersuasana tahta Sorga. Mulai di bumi ini, sampai suatu waktu kita benar-benar masuk dalam tahta Sorga.

Bagaimana kita beribadah melayani yang bersuasana tahta Sorga?
Tanda ibadah pelayanan yang bersuasana tahta Sorga:
  1. Dasar pelayanan tahta Sorga adalah KESUCIAN.
    Wahyu 4:8
    4:8. Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."

    Dengan apa kita bisa disucikan?
    Mazmur 119:9
    119:9. Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.

    Yohanes 15:3
    15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

    Kita disucikan oleh firman yang dikatakan Yesus,yaitu firman yang dibukakan rahasianya, ayat menerangkan ayat. Ini sama dengan firman pengajaran yang benar, firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
    Supaya hidup suci, setiap pelayan Tuhan harus menerima pedang.

    Syarat disucikanadalah menjadi carang yang melekat pada pokok anggur yang benar = tergembala pada firman pengajaran yang benar.Maka kita akan mengalami penyucian secara intensif oleh firman.

    Apa yang disucikan?
    Efesus 5:3-9
    5:3. Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut sajapun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus.
    5:4 Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono--karena hal-hal ini tidak pantas--tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur.
    5:5 Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah.
    5:6 Janganlah kamu disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa, karena hal-hal yang demikian mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka.
    5:7 Sebab itu janganlah kamu berkawan dengan mereka.
    5:8 Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,
    5:9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,

    Yang disucikan adalah:
    • Dosa kenajisan; menyangkut dosa makan-minum, dosa kawin-mengawinkan.
    • Dosa kejahatan; menyangkut ikatan akan uang, prakteknya adalah kikir (tidak bisa memberi) dan serakah (merampas hak orang lain). 
    • Perkataan sia-sia, mulai dari dusta, fitnah, kata-kata jenaka.

    Jika kita disucikan, maka kita akan hidup dalam terang, dan berbuah terang, itulah kebenaran, keadilan, dan kebaikan.
    Keadilan artinya memihak Tuhan, memihak firman Tuhan.
    Kebaikan artinya tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi membalas kejahatan dengan baikan.

    Sampai buah terakhir adalah kesempurnaan, menjadi mempelai wanita Tuhan.

  2. Motor penggerak dari pelayanan adalah ROH KUDUS.
    Wahyu 4:5
    4:5 Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.

    Roh Kudus bagaikan tujuh obor yang menyala-nyala, artinya:
    • Setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan.
      Kalau tidak setia dan tidak berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan, maka cepat atau lambat pasti akan berkobar-kobar dalam birahi, termasuk segala penyimpangan seks.

      Roma 1:27
      1:27 Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahimereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.

    • Ada terang/kejujuran dalam segala hal.
      Kalau 'ya' katakan 'ya', kalau 'tidak' katakan 'tidak'.
      Kalau jujur, maka pasti akan mengarah ke Yerusalem Baru, menjadi mempelai wanita yang boleh masuk tahta Tuhan.

      Wahyu 21:9-11
      21:9. Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
      21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
      21:11 Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.

      Permata yaspis artinya kerinduan yang menyala-nyala, setia dan berkobar-kobar.
      Ini sama dengan Yerusalem Baru, mempelai wanita yang sempurna.

  3. PENYEMBAHAN.
    Wahyu 4:9-10
    4:9 Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
    4:10 maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:

    Apapun yang terjadi di dunia, kalau kita menyembah Tuhan, maka kita akan mengalami suasana tahta.
    Penyembahan adalah proses perobekan daging sehingga kita mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
    Manusia baru adalah seperti bayi yang baru lahir, yang hanya menangis:
    • Menyembah dengan hancur hati, mengaku bahwa saya tidak berdaya apa-apa. 
    • Mengaku bahwa saya hidup hanya bergantung pada belas kasihan anugerah Tuhan. 

    Contoh dalam Alkitab adalah bayi Musa.
    Keluaran 2:6
    2:6 Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan berkata: "Tentulah ini bayi orang Ibrani."

    Bayi Musa tidak berdaya apa-apa tetapi menghadapi sungai Nil. Ini menunjuk pada kehidupan yang menghadapi ketenggelaman, kegagalan, pencobaan, dosa, sampai menghadapi maut (sampai di tangan putri Firaun, Musa seharusnya dibunuh). Yang diperbuat bayi Musa hanyalah menangis, hanya berharap belas kasihan Tuhan.

    Hasilnya:
    • Tangan anugerah belas kasihan Tuhan mengangkat Musa dari air, artinya:
      1. Tangan Tuhan mampu memelihara kehidupan kita secara ajaib.
      2. Tangan anugerah belas kasihan Tuhan mengangkat kita dari segala kegagalan.
      3. Tangan anugerah belas kasihan Tuhan sanggup menolong kita dari segala masalah tepat pada waktuNya.

    • Tangan anugerah belas kasihan Tuhan mengangkat Musa menjadi anak raja, artinya tangan belas kasihan Tuhan memberikan kita masa depan yang indah. Tangan Tuhan mampu memberikan hal-hal yang mustahil bagi kita.

      1 Korintus 2:7-9
      2:7 Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita.
      2:8 Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenalnya, sebab kalau sekiranya mereka mengenalnya, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia.
      2:9 Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."

    • Tangan anugerah Tuhan sanggup mengangkat kita ke awan-awan yang permai bersama dengan Tuhan, sampai diangkat di tahta Tuhan dan bersama Dia selamanya.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Surabaya, 06 September 2017 (Rabu Sore)
    ... pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas . tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu janganlah kaumakan buahnya sebab pada hari engkau memakannya pastilah engkau mati. Adam dan Hawa sudah tahu kalau makan buah yang dilarang Tuhan mereka akan mati. Tetapi karena mereka mendengar suara ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 15 Juni 2009 (Senin Sore)
    ... Bait Allah tapi mati tangan kanannya. contoh kehidupan yang sudah beribadah tapi kering mati rohani ahli taurat dan orang Farisi. Praktiknya mengamat-amati Yesus untuk mencari salah Yesus ibadah yang munafik yaitu ibadah yang mengamat-amati salah orang lain menghakimi dan menyalahkan orang lain. Atau bisa juga untuk mengkritik Firman menyalahkan Firman ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 06 Juli 2021 (Selasa Sore)
    ... binatang buas yang tidak tergembala. Korintus . Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus apakah gunanya hal itu bagiku Jika orang mati tidak dibangkitkan maka marilah kita makan dan minum sebab besok kita mati . Kalau tidak tergembala manusia akan memburu daging dan dunia ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 01 Maret 2017 (Rabu Sore)
    ... ukurannya--sesuai kebutuhan. Pengertian rohani tongkat adalah kayu mati yang sudah dipisahkan dari akar Kehidupan yang rela dipisahkan dari akar dosa--bertobat tidak berbuat dosa lagi. Tongkat mau dipakai oleh TUHAN supaya jangan ada persungutan keributan dan kedurhakaan lagi tetapi menjadi satu--aman tentram. Orang dipakai itu harus bertobat. Jadi salah kalau orang disuruh melayani supaya ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 21 Agustus 2022 (Minggu Siang)
    ... suara keluar dari keempat tanduk mezbah emas yang di hadapan Allah . dan berkata kepada malaikat yang keenam yang memegang sangkakala itu Lepaskanlah keempat malaikat yang terikat dekat sungai besar Efrat itu. . Maka dilepaskanlah keempat malaikat yang telah disiapkan bagi jam dan hari bulan dan tahun untuk membunuh sepertiga ...
  • Ibadah Persekutuan Jumat Agung Malang, 15 April 2022 (Jumat Sore)
    ... ada pribadi yang terkait dengan penguburan Yesus Perempuan yang mengurapi Yesus sebagai persiapan kematianNya. Markus Ketika Yesus berada di Betania di rumah Simon si kusta dan sedang duduk makan datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu dicurahkannya minyak ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 14 Juni 2012 (Kamis Sore)
    ... mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan tetapi mereka tidak mendapat alasan apapun atau sesuatu kesalahan sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya. Maka berkatalah orang-orang itu Kita tidak akan mendapat suatu alasan dakwaan terhadap Daniel ini kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya ...
  • Ibadah Raya Malang, 19 November 2017 (Minggu Pagi)
    ... pembesar-pembesar serta perwira-perwira dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung. Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia yang duduk di atas takhta dan terhadap ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 22 September 2020 (Selasa Sore)
    ... berbuah Roh Kudus yang permanen pengharapan yang sempurna. Dua loh batu kasih yang sempurna. Malam ini kita belajar isi dari tabut perjanjian. Kita sudah memeplajari buli-buli emas berisi manna diterangkan pada Ibadah Raya Malang September . Sekarang kita belajar tentang tongkat Harun yang bertunas dan berbuah. Perkembangan dari pengharapan di dalam Tabernakel ...
  • Ibadah Raya Malang, 05 Mei 2013 (Minggu Pagi)
    ... orang Yebus-- yakni ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madu. Sebab Aku tidak akan berjalan di tengah-tengahmu karena engkau ini bangsa yang tegar tengkuk supaya Aku jangan membinasakan engkau di jalan. Ketika bangsa itu mendengar ancaman yang mengerikan ini berkabunglah mereka dan seorangpun tidak ada yang memakai perhiasannya. Karena ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.