Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah kita sekalian.
Kita sudah mempelajari tentang angin yang tidak bertiup (ayat 1).
Angin menunjuk pada hamba/pelayan Tuhan dalam urapan Roh Kudus. Angin bertiup artinya hamba/pelayan Tuhan yang dipakai dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Tetapi hati-hati, ada angin yang tidak bertiup artinya:
- Tidak mau melayani Tuhan.
- Tadinya bertiup tetapi tiba-tiba berhenti di tengah jalan; tidak setia sampai meninggalkan ibadah pelayanan.
- Tidak ada kesempatan untuk melayani; karena satu waktu saat tubuh Kristus sudah terbentuk, saat itu tidak boleh lagi melayani, tidak bisa melayani.
Kalau angin tidak bertiup, akibatnya: panas dan bau. Hidupnya bau sampai mati, binasa selamanya (diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 10 Desember 2017sampai
Ibadah Doa Surabaya, 26 Januari 2018).
Siang ini kita mulai mempelajari ayat 2-8.
Wahyu 7: 2-37:2.Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allahyang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut,
7:3.katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allahkami pada dahi mereka!"
Sesudah pembangunan tubuh Kristus selesai, akan terjadi
PEMETERAIAN.
Sudah beribadah melayani, sekarang tinggal pemeteraian. Kita sudah beribadah melayani, puji syukur pada Tuhan, tetapi apakah ibadah pelayanan kita berkenan atau tidak; apakah kita angin bertiup atau tidak? Meterainya juga. Kalau berkenan pada Tuhan, akan menerima meterai yang positif; kalau tidak, menerima meterai yang negatif. Sungguh-sungguh!
Jadi masuk sorga jangan digampang-gampangkan. Harus sungguh-sungguh meterai mana yang kita pilih hari-hari ini.
Harus waspada, ada
dua macam meterai pada hamba/pelayan Tuhan:
- Wahyu 13: 16-18
13:16. Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
13:17. dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
13:18. Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
Yang pertama: meterai yang negatif, yaitu meterai antikris--cap 666.
Manusia terdiri dari tubuh, jiwa, roh. Allah juga Tritunggal, setan juga tritunggal.
Dicap 666, artinya:
- 6 pertama: tubuhnya daging. Tubuh kita memang daging.
- 6 kedua: jiwanya/pikirannya daging.
- 6 ketiga: rohnya/hatinya daging.
Jadi tidak ada yang rohani, tidak ada berpikir untuk menyenangkan Tuhan; yang dipikirkan semua daging. Tubuh, jiwa dan rohnya daging, menjadi sama dengan antikris--binatang buas--yang akan dibinasakan selamanya. Kalau lapar, tidak peduli ibunya/anaknya, akan dimakan; kalau waktunya kawin, tidak peduli siapa. Ini adalah hamba/pelayan Tuhan tetapi dicap 666.
Contoh: perempuan bungkuk delapan belas tahun di Bait Allah; di dalam Tuhanpun bisa dicap antikris. Jangan bilang: di luar Tuhan kasihan. Tetapi ini di dalam Tuhan bisa dicap oleh antikris. Betapa mengenaskan, lebih parah dari pada yang di luar Tuhan. Kita harus hati-hati!
Siapa sasaran dari antikris?Sudah berada di rumah Tuhan seharusnya menjadi sasaran Tuhan, tetapi mengapa bisa menjadi sasaran antikris? Sasaran antikris adalah hamba/pelayan Tuhan yang memiliki hati nurani yang tidak baik.
Hati nurani adalah pusat kehidupan rohani kita.
Hati nurani yang tidak baik= keras; hatinya cenderung jahat dan najis--dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan--, seperti pada zaman Nuh. Pada zaman Nuh, mau menikah mencari yang sesuai dengan selera daging; sesuai pandangan mata, tidak peduli rohaninya, dan akhirnya terjadilah kawin-mengawinkan.
Di akhir zaman kembali pada zaman Nuh. Sekarang di rumah Tuhan banyak hamba/pelayan Tuhan yang hati nuraninya tidak baik--cenderung jahat dan najis--; keras hati.
Praktik hati nurani jahat--dari dalam hati muncul ke luar--:
- 1 Yohanes 2: 18-19
2:18.Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristusakan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.
2:19.Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.
'Memang mereka berasal dari antara kita'= antikris berasal dari antara kita. Waspada!
Yudas Iskariot dipilih Tuhan untuk menjadi murid--dari dua belas murid--, tetapi ke luar. Ia jahat--ada keinginan akan uang--, akhirnya tidak bertahan.
Praktik pertama: hamba/pelayan Tuhan yang tidak sungguh-sungguh; tidak setia sampai meninggalkan ibadah pelayanan kepada Tuhan. Ini yang jadi sasaran antikris.
Sudah ada di rumah Tuhan, dia juga beribadah, tetapi tidak setia, sehingga menjadi sasaran antikris--, dicap 666--bukan menjadi sasaran Tuhan.
Jadi hati nurani yang tidak baik tidak pernah memperjuangkan ibadah.
- 2 Timotius 3: 1-5
3:1.Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
3:2.Manusia akan mencintai dirinya sendiri(1)dan menjadi hamba uang(2). Mereka akan membual(3)dan menyombongkan diri(4), mereka akan menjadi pemfitnah(5), mereka akan berontak terhadap orang tua(6)dan tidak tahu berterima kasih(7), tidak mempedulikan agama(8),
3:3.tidak tahu mengasihi(9), tidak mau berdamai(10), suka menjelekkan orang(11), tidak dapat mengekang diri(12), garang(13), tidak suka yang baik(14),
3:4.suka mengkhianat(15), tidak berpikir panjang(16), berlagak tahu(17), lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah(18).
3:5.Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
'lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah'= tidak taat.
Adam dan Hawa tidak taat karena mengikuti hawa nafsunya sehingga mengambil buah yang dilarang oleh Tuhan.
'Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka'= di sinilah sukarnya, karena mereka ini orang-orang yang beribadah kepada Allah. Kalau hamba uang, lalu masuk rumah Tuhan, masih bisa diubahkan. Tetapi kalau sudah di rumah Tuhan menjadi hamba uang, bagaimana? Sudah sulit. Karena itu dikatakan 'masa yang sukar'.
Mengapa tidak berubah sekalipun sudah beribadah?Karena memungkiri kekuatan ibadah, yaitu firman Tuhan; tidak mau kalau firmannya panjang/keras. Tidak bisa! Sekarang dosa dan nafsu daging makin bertambah-tambah kalau firmannya terus berkurang, habislah kita biarpun kita ada di rumah Tuhan. Harus ada firman yang keras!
Praktik kedua: hamba/pelayan Tuhan yang beribadah tetapi menolak kuasa ibadah; menolak firman pengajaran yang benar--tidak sungguh-sungguh; hatinya keras--, sehingga sekalipun beribadah melayani ia tidak pernah berubah dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus; tetap mempertahankan manusia darah daging dengan delapan belas sifat tabiatnya--dimeteraikan 666.
Seharusnya di dalam ibadah kita mengalami mujizat terbesar yaitu manusia daging yang berdosa diubahkan menjadi sama dengan Yesus. Kalau tidak ada firman, tidak akan bisa, karena hanya firman yang bisa mengubahkan.
Tanpa firman pengajaran, ibadah hanya seperti kumpul-kumpul biasa: pulang dari ibadah, yang berdosa tetap berdosa, yang jahat bertambah jahat.
Harus ada pedang firman, itulah yang bisa menyucikan dan mengubahkan.
Inilah meterai yang negatif. Setelah pembangunan tubuh Kristus selesai, akan terjadi pemeteraian: ada meterai negatif--seperti dialami Yudas Iskariot--, ada meterai yang positif. Dasarnya adalah hati nurani. Kalau hati nuraninya tidak baik--seperti Yudas Iskariot, mempertahankan dosa jahat dan najis, ketidaktaatan--, pasti dicap 666. Mari sungguh-sungguh!
- Wahyu 7: 2-3
7:2.Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut,
7:3.katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allahkami pada dahi mereka!"
Yang kedua: meterai yang positif yaitu meterai Allah--dicap 777; sempurna seperti Yesus:
- Angka 7 pertama: tubuhnya sempurna--penampilan, kata-kata, perbuatannya dan lain-lain seperti Yesus.
- Angka 7 kedua: jiwanya/pikiran dan perasaannya sempurna seperti Yesus. Sekalipun Yesus memiliki sorga yang hebat, tetapi Dia turun ke dunia untuk menjadi manusia, hamba, dan taat sampai mati. Itulah pikiran dan perasaan Yesus.
- Angka 7 ketiga: rohnya/hatinya sempurna seperti Yesus.
Inilah yang disebut sebagai mempelai wanita sorga--tubuh/isteri. Yesus adalah Raja dan Mempelai Pria Sorga--Kepala/suami. Kepala dan tubuh tidak terpisah lagi selamanya oleh apapun; Dia Kepala yang sempurna dan kita tubuh yang sempurna. Kalau mengenal Dia hanya sebagai gembala, kita domba, ada domba yang terhilang. Harus ditingkatkan sampai hubungan Kepala dengan tubuh.
Siapa sasaran dari meterai Allah?Hamba/pelayan Tuhan yang memiliki hati nurani yang baik.
Banyak kali kita membedakan pelayanan berdasarkan kepintaran, kebodohan, kekayaan, kemiskinan. Bukan! Yang membedakan adalah hati nurani.
Dari mana hati nurani yang baik?Sejak zaman Nuh, hati nurani manusia cenderung jahat dan najis, yang tidak mewarisi sorga.
Untuk itu kita harus dilahirkan kembali oleh Tuhan lewat baptisan air.
1 Petrus 3: 20-21
3:20.yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taatkepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21.Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
'tidak taat'= dari delapan belas tabiat daging di atas, puncaknya adalah tidak taat. Firman A, dia B. Tuhan berkata:Semua buah pohon di taman boleh kau makan buahnya dengan bebas--artinya makan firman dengan bebas/banyak. Tetapi sekarang firman tidak boleh banyak-banyak. Yang tidak boleh, malah dimakan. Itulah hati yang tidak baik dari manusia darah daging. Kadang ibadah diubah-ubah, yang bebas sudah dibuang, yang tidak boleh jadi boleh--tidak taat.
Pada zaman Nuh tidak ada yang taat kecuali delapan orang.
Kita harus mengalami kelahiran baru dari Allah lewat baptisan air yang benar. Bahtera hanya satu, berarti hanya satu baptisan air yang menyelamatkan. Sangat salah kalau kita berkata: Sama saja.Ukuran bahtera Nuh semua dari Tuhan/firman.
Roma 6: 2, 4
6:2.Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:4.Dengan demikian kita telah dikuburkanbersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkandari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Syaratbaptisan air yang benar: percaya Yesus dan bertobat; mati terhadap dosa.
Pelaksanaanbaptisan air yang benar: orang yang sudah bertobat harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus, sehingga langit terbuka, kita mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi yaitu memiliki hati nurani yang baik, itulah hati yang taat dengar-dengaran.
Matius 3: 16
3:16.Sesudah dibaptis, Yesus segera keluardari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
Yesus juga keluar dari dalam air setelah dibaptis.
Kalau tidak keluar dari kuburan air, langit tidak akan terbuka; tetap menjadi anak ibu kita, bukan anak Tuhan. Tetapi setelah keluar dari kuburan air, Tuhan berkata: Inilah Anak-Ku yang Ku-kasihi--kita dilahirkan baru menjadi anak Allah.
Dari hati yang cenderung jahat dan najis menjadi hati nurani yang taat dengar-dengaran. Karena itu mohon supaya sekeluarga satu baptisan/satu bahtera supaya bisa satu hati. Suami-isteri satu baptisan, akan satu hati. Kalau suami isteri tidak satu hati, sampai kiamat tidak akan bisa menjadi satu. Kalau suami-isteri tidak satu hati, kasihan anaknya, tidak akan pernah mengalami kesatuan dalam nikah. Satu hati dimulai dari satu baptisan air.
Prosesmendapatkan meterai 777:
- Proses pertama: hamba/pelayan Tuhan harus berada di kandang penggembalaan. Masuk kandang sama dengan masuk pintu sempit. Kalau hati nuraninya baik, kita akan masuk kandang penggembalaan.
Secara jasmani, kandang adalah organisasi gereja. Secara rohani, kandang adalah ruangan suci.
Dulu Musa naik ke gunung Sinai dan Tuhan memperlihatkan kerajaan sorga lalu Tuhan perintahkan Musa membuat kerajaan sorga di bumi, itulah Tabernakel (Keluaran 25-40).
Tabernakel terdiri dari tiga ruangan--karena itu bahtera Nuh terdiri dari tiga tingkat--: halaman--selamat; percaya, bertobat dan baptisan--, ruangan suci, dan ruangan maha suci--kesempurnaan. Sudah selamat tetapi belum sempurna, jadi kita harus berada di ruangan suci--menunjuk pada kandang penggembalaan.
"Mohon maaf kalau dianggap sombong. Saya bersaksi, tugas saya adalah gembala. Tadi pagi saya berkhotbah di Malang, sekarang di sini, nanti malam di Medan.. Kalau tidak punya hati nurani yang baik, saya suruh gantikan saja, dari pada capek-capek. Tetapi saya tidak mau, karena saya gembala, saya harus melaksanakan tugas dengan baik--masuk pintu sempit."
Di dalam ruangan suci ada tiga macam alat, sekarang menunjuk pada ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:
- Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya; dulu merupakan pesta Pentakosta.
Imamat 23: 15-16
23:15. Kemudian kamu harus menghitung, mulai dari hari sesudah sabat itu, yaitu waktu kamu membawa berkas persembahan unjukan, harus ada genap tujuhminggu;
23:16. sampai pada hari sesudah sabat yang ketujuh kamu harus hitung lima puluh hari; lalu kamu harus mempersembahkan korban sajian yang baru kepada TUHAN.
Pesta Pentakosta= pesta hulu hasil--hasil ladang yang terbaik dibawa kepada Tuhan.
'Harus dihitung tujuhminggu'= ada angka 7. Di dalam ibadah raya ada angka 7, artinya: ada pemeteraian angka 7 dari Roh Kudus. Ini gunanya penggembalaan.
- Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman dan kurban Kristus; dulu merupakan pesta Paskah.
Jadi beribadah itu bersuasana pesta.
Imamat 23: 4-6
23:4. Inilah hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN, hari-hari pertemuan kudus, yang harus kamu maklumkan masing-masing pada waktunya yang tetap.
23:5. Dalam bulan yang pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, ada Paskahbagi TUHAN.
23:6. Dan pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi TUHAN; tujuhhari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi.
'Tujuhhari lamanya...'= firman memeteraikan angka 7.
Ragi menunjuk pada dosa, tidak boleh ada lagi--penyucian.
- Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya; dulu merupakan pesta Pondok Daun-daunan.
Dulu mendirikan pondok dari daun, artinya lewat doa penyembahan kita sadar bahwa manusia hanya daun. Harus berubah, diisi dengan kasih Allah.
Lewat doa penyembahan kita sadar bahwa kita hanya seperti daun, karena itu harus banyak menyembah untuk mengalami kasih Tuhan, supaya kita berubah menjadi manusia rohani seperti Yesus; tidak hancur tetapi kekal seperti Yesus.
Kalau kita berhasil, lewat doa penyembahan, kita bisa sadar bahwa kita hanya daun, sombong sedikit, hancur. Kalau belum berhasil kita juga sadar, kita memang daun, mau apa lagi. Mari berusaha minta tolong Tuhan supaya Ia mengangkat kita.
Jadi tidak ada rasa bangga atau kecewa/putus asa, tetapi hanya mengucap syukur kepada Tuhan.
Imamat 23: 33-34
23:33. TUHAN berfirman kepada Musa:
23:34. "Katakanlah kepada orang Israel, begini: Pada hari yang kelima belas bulan yang ketujuhitu ada hari raya Pondok Daun bagi TUHAN tujuh hari lamanya.
'bulan yang ketujuh'= kasih Allah memeteraikan angka 7bagi kita.
Jadi, di dalam kandang penggembalaan yang sungguh-sungguh kita sedang dimeteraikan angka 7.
Di dalam kandang penggembalaan, daging dengan segala hawa nafsunya--angka 6--sedang dibendung--kita disucikan--, supaya jangan muncul angka 666 tetapi kita dimeteraikan 777. Daging dibendung supaya tidak liar dan kita dimeteraikan 777.
Meterai ini memang belum selesai, karena itu penggembalaan tidak boleh berhenti tetapi terus sampai garis akhir.
Buktikita dimeteraikan 777: ibadah pelayanan, hidup, nikah kita, dan semuanya bersuasana pesta sorga. Kalau dicap 666, suasananya akan sama seperti binatang buas.
Penyucian, itulah suasana pesta. Kalau suasana binatang buas, tidak akan terkendali. Ngeri!
Lebih baik kita digembalakan. Mari jadikan semua bersuasana pesta sorga bukan pesta dunia. Tidak perlu gereja dibentuk seperti diskotik, itu pesta dunia, tetapi kalau ada firman, Roh Kudus, dan kasih Allah, itu sudah pesta sorga. Ada pribadi Allah Tritunggal dan pribadi kita melekat pada-Nya, itulah pesta sorga.
Yang sudah masuk ibadah raya, semoga bisa masuk ibadah lainnya juga. Tuhan tolong.
Yang sudah berada dalam tiga macam ibadah, jangan mundur, bahaya. Kalau mundur, pasti dagingnya bertambah--angka 7 mundur, angka 6 maju. Jangan!
Tetap dalam kandang penggembalaan, maka daging tidak ada kesempatan untuk bertumbuh dan angka 7 dimeteraikan.
- Proses kedua: lewat pemberitaan firman pengajaran yang benar; firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Langkah-langkahnya:
- Dalam urapan Roh Kudus kita bisa mendengar firman dengan sungguh-sungguh sampai mengerti firman pengajaran.
Pemberitaan firman mengandalkan urapan Roh Kudus, tidak bisa lainnya. Baik yang menyampaikan maupun yang mendengar harus dalam urapan. Kalau ada urapan, siapapun bisa mengerti firman; kalau tidak ada urapan, orang pandaipun tidak bisa mengerti firman.
Mengerti firman= dahi ditulisi angka 7--tadi di Wahyu 7: 3: 'sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allahkami pada dahimereka'.
Ibrani 8: 10
8:10. "Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budimereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
Dahi= akal budi; pikiran/jiwa.
Meterai Allah dituliskan di dahi artinya: kita mengalami penyucian pikirandari pikiran daging, pikiran dosa jahat dan najis, dan pikiran duniawi, sampai memiliki pikiran Yesus--dicap angka 7; pikiran Yesus sempurna.
- Dalam urapan Roh Kudus kita bisa percaya/yakin akan firman pengajaran yang benar; firman menjadi iman di dalam hati.
Matius 15: 19
15:19. Karena dari hatitimbul segalapikiran jahat(1), pembunuhan(2), perzinahan(3), percabulan(4), pencurian(5), sumpah palsu(6)dan hujat(7).
Kalau sudah percaya firman, firman akan menyucikan hatidari tujuh keinginan jahat dan najis, dan kepahitan, sehingga hati bisa sempurna seperti hati/perasaan Yesus--hati dicap angka 7.
- Dalam urapan Roh Kudus kita bisa mempraktikkan firman pengajaran yang benar; firman ditulis di tangan dan mulut. Antikris sudah tidak bisa memberikan capnya karena cap antikris pada tangan dan dahi.
Karena itu kita harus digembalakan--antikris dibendung--, sesudah itu diukirkan angka 7 lewat pemberitaan firman yang diulang-ulang.
Kalau gereja tidak mau menerima firman, jangan harap bisa dicap Tuhan.
Ulangan 30: 14
30:14. Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmudan di dalam hatimu, untuk dilakukan.
'dilakukan'= tangan.
Kalau praktik firman, tangan dan mulut akan dicap firman--dicap angka 7. Ini adalah penyucian perbuatan dan perkataan.
Hasilnya:
- Kita mendapatkan perkataan hikmat Tuhan untuk melindungikita dari antikris.
Wahyu 13: 18
13:18. Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
Kalau sudah punya perkataan hikmat, antikris tidak bisa memberikan lagi capnya kepada kita. Hikmat dunia tidak bisa menghadapi antikris.
- Pengkhotbah 10: 10
10:10. Jika besi menjadi tumpuldan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.
'hikmat'= bukan hikmat dunia, tetapi hikmat sorga lewat mempraktikkan firman.
'besi menjadi tumpul'= krisis.
Hasil kedua: kita berhasil di tengah krisis dunia.
- Hasil ketiga: hikmat dan mujizat terjadi. Tidak ada menjadi ada untuk memelihara hidup kita di tengah kesulitan dunia.
Petrus semalam-malaman tidak menangkap ikan, siang hari Tuhan datang dan menyuruh ia untuk menebarkan jala. Petrus taat dan menangkap banyak ikan. Inilah hikmat Tuhan.
Mustahil jadi tidak mustahil untuk menyelesaikan masalah-masalah.
Mari, hari-hari ini jangan dicap 666, tetapi 777, lewat ketekunan dalam penggembalaan--buktinya hidup, nikah dan semuanya bersuasana pesta sorga, tidak ada letih lesu dan beban berat. Kemudian lewat penulisan firman. Sungguh-sungguh dengar sampai praktik firman.
Karena itu, bila ada masalah, dengar firman, jangan keluar dari kandang! Di dalam kandang, sementara Tuhan menulisi kita dengan firman, masalah kita juga diselesaikan.
- Hasil keempat: kita sempurnaseperti Yesus--777--yaitu tidak salah dalam perkataan.
Yakobus 3: 2
3:2. Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Tubuh, jiwa, dan roh kita sempurna seperti Yesus; mempelai wanita yang siap untuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai. Kita bersama dengan Dia selamanya.
Sementara kita berada di dalam kandang penggembalaan; mendengar firman penggembalaan, Tuhan sedang menuliskan meterai-Nya di dalam kita dan mengadakan mujizat, kalau kita mau mengerti, percaya firman.
Sudah terbukti, firman menciptakan langit, bumi, dan segala isinya.
Biarlah siang ini juga, sementara di dalam penggembalaan; mendengar firman pengajaran yang diulang-ulang, kita ditulisi meterai Allah, dan di situ ada mujizat Tuhan. Serukan kepada Tuhan soal apa saja! Kuasa Tuhan tidak dibatasi oleh apapun; kuasa firman tidak dibatasi apapun. Tuhan sanggup melakukan semuanya sampai kita sempurna seperti Dia--Allah kuasa melakukan segala perkara. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.
Kuasa firman; kuasa Allah dulu menciptakan langit, bumi, dan segala isinya, sekarang Dia bisa melakukan apa saja dalam hidup kita secara pribadi, nikah kita, pekerjaan, studi, kesehatan, krisis, kejatuhan, kenajisan, kegagalan dan lain-lain. Dia bisa melakukannya lewat penulisan firman sampai kita sempurna seperti Dia.
Suami tidak tahu, isteri tidak tahu, anak tidak tahu, orang tua tidak tahu, gembala tidak tahu, jemaat tidak tahu, tetapi Tuhan maha tahu keadaan kita. Asalkan kita mau digembalakan dan ditulisi firman, di situ hikmat dan mujizat terjadi, sampai kesempurnaan di dalam Dia. Planet-planet tidak berbenturan, masakan Dia tidak bisa membuat masa depan kita indah? Jangan batasi kuasa-Nya yang mampu menyelesaikan semuanya! Jangan berharap pada yang lain, tetapi hanya kepada Tuhan! Serahkan semua kepada Dia!
Tuhan memberkati.