Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Kita masih berada dalam
Wahyu 3: 7-13, tentang sidang jemaat di Filadelfia, di mana Yesus tampil sebagai Yang Benar, Yang Kudus dan yang memegang kunci Daud; untuk membuka pintu-pintu, memberi kemenangaan, dan melindungi dari pencobaan antikris yang akan datang. Ini 3 perkara besar yang akan terjadi, tetapi TUHAN sudah menolong kita dengan kunci Daud
(diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 08 Maret 2015).
Malam ini kita mempelajari ayat 11.
Wahyu 3: 11
3:11. Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu.
Yesus tampil sebagai yang memegang kunci Daud, tetapi juga tampil dengan suatu
peringatankepada sidang jemaat Filadelfia; sekarang kepada kita semua, bahwa:
- Kedatangan Yesus kedua kali, sudah dekat waktunya.
Kitab Wahyu ditulis ribuan tahun yang lalu, tetapi disbutkan 'sudah dekat', berarti sungguh-sungguh dekat, apalagi sekarang ini, sudah sangat dekat.
- Kita harus mempersiapkan mahkota mempelai wanitauntuk bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Untuk menjadi mempelai wanita, maka harus mempunyai mahkota. Jangan sampai mahkota diambil!
Proses untuk mendapatkan mahkota mempelai('
Peganglah apa yang ada padamu', sampai kita mendapatkan mahkota mempelai):
- 2 Timotius 4: 7-8
4:7. Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.
4:8. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaranyang akan dikaruniakan kepadaku oleh TUHAN, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.
Mahkota yang pertama: MAHKOTA KEBENARAN.
Prosesuntuk mendapatkan mahkota kebenaran, yaitu kita harus berjuang untuk memelihara imansampai garis akhir.
'Garis akhir' yaitu:
- Sampai meninggal dunia.
- Sampai kedatangan Yesus kedua kali.
Praktik memelihara iman:
- Berjuang untuk tetap PERCAYAYesussampai garis akhir. Jangan pernah menyangkal!
- Berjuang untuk tetap hidup dalam KEBENARANsampai garis akhir; iman sama dengan kebenaran. Jangan berbuat dosa!
- Berjuang untuk tetap berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar sampai garis akhir.
1 Timotius 4: 1-2
4:1. Tetapi Roh dengan tegasmengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtadlalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
4:2. oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.
'waktu-waktu kemudian' = akhir zaman.
Waspada!Di akhir zaman, banyak hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang murtad; gugur dari imankarena disesatkan oleh ajaran setan-setan/ajaran-ajaran palsu, termasuk gosip-gosip yang tidak benar--yang melemahkan--, sehingga meninggalkan firman pengajaran yang benar.
Pengajaran yang benar merupakan komando bagi kehidupan kita; menentukan apa yang boleh dan yang tidak boleh kita lakukan. Kalau pengajarannya tidak benar, maka otomatis hidupnya juga tidak benar.
Ini sama dengan tidak lagi mengikut Yesus/tidak percaya Yesus dan berarti kebinasaan selamanya.
Yohanes 6: 66
6:66. Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.
Ketika Yesus mengatakan perkataan yang keras, banyak orang mengundurkan diri dari firman pengajaran benar. Berarti jalan hidupnya tidak benar; tidak lagi mengikut Yesus/tidak percaya Yesus, sebab firman pengajaran yang benar adalah pribadi Yesus(Yohanes 1: 1, 'sebab pada mulanya adalah firman'), firman yang lahir menjadi manusia.
1 Timotius 4: 1
4:1. Tetapi Roh dengan tegasmengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
'Roh dengan tegas' = dalam urapan Roh Kudus, kita harus tegas--manusia daging tidak bisa tegas--, yaitu:
- Tegas untuk menolak ajaran-ajaran asing/gosip-gosip yang tidak benar= tidak memberi kesempatan untuk mendengar satu kalipun.
Dalam urapan Roh Kudus, kita bisa tegas, kalau manusia daging tidak bisa tegas--mungkin karena sungkan dan lain-lain.
"Sebab kalau satu kali mendengar gosip-gosip yang tidak benar, awalnya kita tidak apa-apa, karena memang tidak ada apa-apa. Tetapi satu waktu di saat kita lemah, gosip yang pernah kita dengar itu akan keluar lagi. Itu yang namanya hati nurani dicap. 'Oh iya benar ya kalau begitu, dulu saya pernah dengar'. Gosip itu akan keluar lagi, sehingga kita menjadi lemah."
- Tegas untuk berjuang memegang apa yang ada pada kita('Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu')= mantap dalam penggembalaan, yaitu berpegang teguhpada firman pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran, sampai garis akhir, sehingga kita tetap hidup dalam kebenaran dan tetap percaya Yesus/tetap mengikut Yesus.
'Peganglah apa yang ada padamu', apa yang ada pada kita sekarang? Yaitu firman pengajaran benar. Ini yang harus kita pegang teguh dan taati sampai garis akhir.
Jika kita sudah berpegang teguh pada pengajaran yang benar, sehingga kita hidup benar, maka hasilnya:
- Amsal 10:2-3
10:2. Harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna, tetapi kebenaran menyelamatkan orang dari maut.
10:3. TUHAN tidak membiarkan orang benar menderita kelaparan, tetapi keinginan orang fasik ditolak-Nya.
Hasil pertama: Kita diselamatkan, diberkati dan dipelihara oleh TUHAN.
- 1 Yohanes 3: 7
3:7. Anak-anakku, janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar;
Hasil kedua: Kita terus hidup benar--yang salah semakin sedikit--, sampai satu waktu kita benar seperti Yesus benar.
Ini sudah 100%. Benar seperti Yesus benar, artinya kita tidak berbuat dosadan tidak disesatkan, sehingga kita MENERIMA MAHKOTA KEBENARANdan layak untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
- 1 Korintus 9: 24-25
9:24. Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingansemua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!
9:25. Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.
Mahkota yang kedua: MAHKOTA YANG ABADI.
Prosesuntuk mendapatkan mahkota yang abadi:
- Proses yang pertama: Kita harus masuk gelanggang pertandingan/perlombaan yang rohani, artinya kita harus beribadah dan melayani TUHAN; kita harus mentahbiskan diri kepada TUHAN.
Yang sudah melayani, harus berdoa kepada TUHAN, supaya tetap berada dalam gelanggang pertandingan. Jangan sampai didiskualifikasi/diusir! Yang belum melayani, mari berdoa, supaya TUHAN yang memilih kita, apapun yang TUHAN bebankan kepada kita.
“Seperti kesaksian tadi. Mungkin sebagai tim doa yang tidak kelihatan, hanya diri kita dan TUHAN yang melihat, bagaimana kita bisa berdoa kepada TUHAN.”
- 1 Korintus 9: 25
9:25. Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.
Proses yang kedua: Di dalam pertandingan rohani, kita harus menguasai diri dalam segala hal--menguasai daging yang liar--; supaya:
- tetap setia dan berkobar-kobardalam ibadah pelayanan sampai garis akhir.
“Seumpama kita ikut lomba lari. Seperti yang sudah pernah saya ceritakan. Saya sudah lari sepanjang 10-15 kilometer, saya sudah nomor satu tetapi setelah 5 kilometer, saya berhenti, tidak mencapai finish. Saya tidak menguasai diri karena marah. Ada orang yang dibonceng sepeda mendahului saya, maka dia yang nomor satu. Akhirnya saya berhenti, karena percuma. Kita juga dalam melayani jangan sedikit-sedikit berkata, 'berhenti saja'. Mungkin yang zangkoor, posisi berdirinya baru digeser sedikit, 'Wah saya sudah digeser-geser, mungkin karena saya begini-begitu.Sudah berhenti saja'. Jangan berhenti di tengah jalan! Sekalipun hebat, tetapi kalau berhenti di tengah jalan, percuma, tidak akan mendapatkan mahkota. Dari dulu melayani, tetapi kurang satu meter dari garis finish kita berhenti, tidak ada gunanya sekalipun diberi 1001 alasan. Yang penting, jika tidak mencapai garis finish, maka diskualifikasi dan diusir.”
- mengikuti peraturan pertandingan = taat dengar-dengarandalam ibadah pelayanan kepada TUHAN.
Kita harus menguasai diri/menguasai daging yang liar--tidak setia dan tidak taat--, supaya kita tetap SETIAdan tetap TAATdengar-dengaran. Kecuali mutasi dari TUHAN.
“Seperti saya dulu ditempatkan di Gending, lalu di Malang, sekarang bertambah di sini. Itu mutasi dari TUHAN. Tetapi, mutasi dari TUHAN juga ada rambu-rambunya/tandanya. Saya belajar dari guru saya, almarhum Pendeta Pong. Beliau mengatakan, kalau mutasi dari TUHAN, selalu terjadi peningkatan rohani.”
'Peganglah apa yang ada padamu' = kita dipercaya ibadah pelayanan, mari pegang sungguh-sungguh!
Kalau tadi, kita dipercaya firman pengajaran benar, harus kita pegang, sehingga kita tetap hidup benar dan tetap percaya Yesussampai garis akhir. Maka kita mendapatkan mahkota kebenaran.
Sekarang, 'Peganglah apa yang ada padamu' artinya kita tetap beribadah melayani TUHAN dengan setia dan taatdengar-dengaran.
Jika kita beribadah melayani TUHAN dengan setia dan taat--tetap mengikuti peraturan pertandingan sampai garis finis--, maka hasilnya:
- 1 Petrus 1: 22
1:22. Karena kamu telah menyucikandirimu oleh ketaatankepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihidengan segenap hatimu.
'menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran'= kalau setia dan taat, berarti kita hidup suci.
Hasil pertama: Kita hidup dalam kesuciandan saling mengasihi, sehingga kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Semua anggota tubuh kita saling mengasihi, tidak ada yang saling menghancurkan, saling memukul, dan lain-lain.
- Matius 7: 21-23
7:21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: TUHAN, TUHAN! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: TUHAN, TUHAN, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23. Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
[Ayat 21]'melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga' = setia dan taat sama dengan membuka pintu Sorga.
Hasil kedua: TUHAN membukakan pintu Sorga; kita mendapat hidup kekal; kita MENERIMA MAHKOTA ABADI.
Kalau TUHAN membukakan pintu Sorga, maka TUHAN juga sanggup membukakan pintu-pintu di dunia; ada jalan keluar dari segala masalah.
Urusan kita hanya setia dan taat.
Kita sudah ditempatkan oleh TUHAN.
Pertama, kita dipanggil dan menerima iman dari TUHAN, menerima pengajaran yang benar. Ini harus kita pegang, sehingga kita hidup benar dan diberkati.
Kemudian, kita ditempatkan dalam gelanggang pertandingan yang rohani. TUHAN tidak memerlukan kehebatan kita, tetapi yang diperlukan oleh TUHAN adalah kesetiaan dan ketaatan kita.
Kalau kehebatan, maka tidak adil, sebab ada yang hebat main musik, ada yang tidak bisa. Apapun bentuk pelayanannya, terserah. Yang TUHAN tuntut dalam gelanggang pertandingan adalah setia dan taat. Maka TUHAN yang membukakan pintu Sorga dan pintu-pintu di dunia bagi kita. Kita tidak perlu takut.
Kalau masih ada pintu yang tertutup di dunia, berarti masih ada daging yang liar--tidak setia dan tidak taat--, sehingga menutup pintu sendiri, bahkan sampai menutup pintu Sorga. Jangan salahkan TUHAN!
Matius 7: 22-23
7:22. Pada hari terakhir banyakorang akan berseru kepada-Ku: TUHAN, TUHAN, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23. Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Sekalipun pelayanannya hebat, tetapi jika tidak sesuaidengan peraturan pertandingan--tidak setia dan taat--, maka ia tidak mencapai garis finish; sama dengan menutup pintu di dunia, sampai menutup pintu Sorga ('Enyahlah dari pada-Ku').
Melayani tanpa ketaatan dan kesetiaan sama dengan pembuat kejahatan. Sekalipun orang lain menilai pelayanan kita dahsyat/luar biasa, tetapi yang dilihat TUHAN bukan dahsyat/luar biasanya, tetapi ketaatan dan kesetiaan kita.
“Kami para gembala, mungkin khotbahnya hebat, tetapi tidak setia. Orang-orang berpikir, 'hebat/dahsyat, bisa mengusir setan'. Menurut manusia, merupakan pelayanan yang hebat. Tetapi di hadapan TUHAN, sudah didiskualifikasi. Seperti tadi yang saya ceritakan. Ikut lomba lari, tetapi malah naik sepeda bahkan naik mobil, supaya bisa finish nomor satu. Ini sama dengan pembuat kejahatan, tidak taat. Sekalipun terlihat maju, tetapi didiskualifikasi. Ini lomba lari, bukan balap mobil.
Oleh sebab itu mohon dimengerti. Saya sediakan daftar hadir bagi para imam, untuk memeriksa. Itupun masih banyak yang luput. Sekarang banyak yang pintar, tidak mengumpulkan daftar hadir. Kalau mengumpulkan daftar hadir, saya bisa cek, tetapi kalau tidak mengumpulkan, saya tidak tahu sudah berapa lama dia tidak datang.”
'Peganglah apa yang ada padamu'= firman pengajaran sudah diberikan bagi kita.
Kesaksian:
"Ini sungguh-sungguh. Saya tidak menemukan di mana-mana. Ini pengalaman saya sendiri. Dulu saya ikut di gereja, sudah dengar beberapa hamba TUHAN, tetapi begitu mendengar pengajaran, saya bisa merasakan bedanya. Alkitab sama, tetapi bisa lain. Saya kaget dan di situ saya kejar terus ke Surabaya. Dulu kalau naik bus bisa berjam-jam. Dari daerah saya ke Surabaya bisa 6-7 jam. Lama sekali. Tetapi firman pengajaran ini saya kejar benar-benar."
Ini yang kita pegang sampai mendapatkan mahkota kebenaran. Kemudian, kita diletakkan di gelandang pertandingan, kita melayani dengan setia dan taat sampai menerima mahkota abadi. Pintu Sorga terbuka dan pintu di dunia juga pasti terbuka.
- 1 Petrus 5: 4
5:4. Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
Mahkota yang ketiga: MAHKOTA KEMULIAANyang tidak dapat layu.
Perikop 1 Petrus 5: “Gembalakanlah kawanan domba Allah”.
Prosesmenerima mahkota kemuliaan, yaitu kita harus TERGEMBALAdengan benar dan baik. Ini tugas pokok domba-domba.
Disebutkan tergembala dengan benar dan baik., sebab banyak penggembalaan palsu; gembalanya adalah pedagang domba, yaitu tidak mau memberi makan domba-domba, tetapi hanya menjual domba; hanya mengambil bulunya dan susunya diperas sampai keluar darah. Yang penting untuk memenuhi kepentingannya. Juga ada gembala pandir dan lain-lain.
Tugas pokok seorang gembalaadalah memberi makan domba-domba dengan makanan yang benar.
“Itu sebabnya kebaktian kaum muda selalu saya pegang sendiri. Sekalipun ada yang siaran langsung, bergantian. Ada kalanya saya ke Surabaya. Perhatikan siswa-siswi Lempin-El “Kristus Ajaib”. Sambil digembalakan, kita belajar untuk satu waktu kita dipercaya oleh TUHAN menjadi seorang gembala. Saya juga belajar. Dulu kebaktian kaum muda diserahkan pada seorang hamba TUHAN yang juga dipakai TUHAN. Tetapi tidak bisa. Begitu ditangani sendiri oleh Om Yo, langsung terjadi ledakan. Begitu juga saat ditangan Om Pong sendiri, maju. Dari situ saya belajar. Begitu juga di sini, memang harus bergantian karena jaraknya jauh. Maksudnya supaya makanannya betul-betul benar dan kuasanya sama.”
Tugas domba-dombaadalah makan firman penggembalaan.
Tergembala dengan benar dan baik adalah seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar; persekutuan tanpapokok hanya berada di tempat sampah.
'Carang melekat pada pokok anggur yang benar', artinya:
- Arti yang pertama: Kita berjuang untuk tergembala pada firman pengajaran yang benar(pribadi TUHAN).
- Arti yang kedua: Kita berjuang untuk selalu berada dalam kandang penggembalaan--Ruangan Suci--, yaitu ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
- Pelita emas: ketekunan dalam Ibadah Raya; termasuk kebaktian Kaum Muda dan kebaktian persekutuan = persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karunia-karunia-Nya.
- Meja roti sajian: ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci = persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran dan kurban Kristus.
- Mezbah dupa emas: ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan = persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.
Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa dan roh kita benar-benar bersekutu dengan Allah Tritunggal, sehingga kita tidak bisa dijamah oleh setan tritunggal. Kita betul-betul aman.
Setan tritunggal, yaitu:
- Setandengan kekuatan roh jahat dan najis.
- Nabi palsu dengan kekuatan ajaran-ajaran palsu. Kita harus makan firman pengajaran, supaya tidak terkena ajaran-ajaran lain/palsu.
- Antikrisdengan kekuatan ekonomi.
Di dalam Ruangan Suci ada 4 lapis tudung:
- 3 lapis tudung adalah Allah Tritunggal.
- Lapis yang ke-4 (lapis tudung yang terakhir; yang terlihat) adalah gembala manusia.
Ini merupakan penentu. Kalau gembalanya tidak benar, jangan harap ada 3 lapis tudung yang lain. Menjadi seorang gembala merupakan tanggung jawab yang sungguh-sungguh berat, sebab kalau tidak, dia akan berhutang darah Yesus, yang tidak bisa dibayar oleh apapun, nerakapun tidak bisa membayar.
“Sebab itu, saya selalu mengajarkan kepada murid-murid di Lempin-El, supaya berhati-hati dalam mencari jodoh, karena hal ini. Kalau tidak, jemaat akan setengah mati, tidak ada lapis tudung yang lain. Doakan saya, isteri dan anak saya, supaya betul-betul bisa terlihat. Kalau gembala tidak benar soal keuangan, soal pelayanan, mau ke mana sidang jemaat? Bagaimana mau ada tudung? Tidak ada tudung. TUHAN tolong kita semua.”
1 Petrus 5: 1
5:1. Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaanyang akan dinyatakan kelak.
Ayat 1 = saksi penderitaan.
Masuk dalam penggembalaan, merupakan penderitaan daging.
“Saya sebagai gembala, harus memberi makan, itu penderitaan daging.Jemaat dari kuliah, dari kerja harus datang beribadah. Hari Minggu harusnya untuk beristirahat, tetapi harus datang beribadah. Itu penderitaan daging.”
Jadi, untuk masuk dalam kandang penggembalaan, baik gembala maupun domba-domba HARUSmengalami penderitaan daging, tetapi membawa kepada kemuliaan. Jangan takut!
- 1 Petrus 5: 2-3
5:2. Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarelasesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.
5:3. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.
Arti 'Carang melekat pada pokok anggur yang benar' yang ketiga: kita berjuang untuk melayani dalam sistem penggembalaan, tandanya yaitu:
- Dengan sukarela= tidak terpaksa, tidak memaksa dan tidak dipaksa.
- Dengan pengabdian diri= tidak mencari keuntungan jasmani, tetapi rela berkorban segala sesuatu untuk TUHAN.
Contoh: Yesus, 'Gembala yang baik menyerahkan nyawa bagi domba-dombanya'. Yesus tidak mengambil keuntungan, tetapi malah berkorban nyawa.
- 1 Petrus 5: 3
5:3. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladanbagi kawanan domba itu.
Tanda melayani dalam sistem penggembalaan yang ketiga: Menjadi teladan.
Sistem penggembalaan bukanlah sistem kerajaan/pemerintahan, tetapi merupakan sistem keteladanan.
Kalau gembala di depan, maka domba-domba akan mengikuti di belakang. Kalau gembala masuk ke kandang, maka domba-domba juga akan mengikuti.
“Doakan saya, supaya bisa berada di kandang, kecuali jika ada tugas antar kandang. Kalau tidak ada antar kandang, maka saya akan berada di kandang terus. Dalam Yohanes 6: 10, ada kandang yang lain, kita tidak boleh egois.Ada kalanya saya pergi, tetapi sesudah itu cepat kembali.”
1 Timotius 4: 12
4:12. Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladanbagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu(1), dalam tingkah lakumu(2), dalam kasihmu(3), dalam kesetiaanmu(4)dan dalam kesucianmu(5).
= 5 teladan yang berasal dari 5 luka Yesus di kayu salib/teladan Yesus di kayu salib, yaitu:
- teladan dalam perkataan.
Di kayu salib, Yesus tidak salah dalam perkataan. Yesus tidak mengutuk, tetapi berkata, 'Bapa, ampunilah mereka.'
- teladan dalam tingkah laku,
- teladan dalam kasih,
- teladan dalam kesetiaan,
- teladan dalam kesucian.
- 1 Petrus 5: 5-6
5:5. Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
5:6. Karena itu rendahkanlah dirimudi bawah tangan TUHAN yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Tanda melayani dalam sistem penggembalaan yang keempat: Rendah hatidan taat dengar-dengaransampai daging tidak bersuara lagi. Kalau Yesus, rendah hati dan taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib.
Sombong = melawan; seperti Lucifer yang sombong dan melawan TUHAN dengan berkata, 'Aku hendak...'.
Taat = mengulurkan tangan kepada TUHAN; maka TUHAN juga akan mengulurkan tangan yang kuat kepada kita ('rendahkanlah dirimu di bawah tangan TUHAN yang kuat'). Kita berada di dalam pelukan tangan Gembala Agung dan tidak bisa direbut oleh siapapun.
Hasilnya:
- Yohanes 10: 27-28
10:27. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
10:28. dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasasampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
Hasil yang pertama: Tangan Gembala Agung yang kuat sanggup untuk memberikan jaminan kepastiankepada kita, untuk memelihara hidup kita sekarang di zaman yang sulit, sampai hidup kekal selamanya.
“Sekalipun sedang musim kemarau, sulit mendapatkan rumput, tetapi kalau domba berada di kandang, maka domba bisa makan. Tetapi kalau domba berada di luar kandang, maka dia tidak bisa makan. Domba yang berada di kandang, kelihatannya seperti tidak bisa ke mana-mana, tetapi selalu mendapatkan rumput, sebab gembalanya yang mencarikan rumput.”
Begitu juga kehidupan kita, kalau sudah berada di dalam tangan TUHAN yang kuat, kita hidup di musim apapun, selalu ada jaminan kepastian dari TUHAN.
- 'seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku' = menang.
Hasil yang kedua: Tangan Gembala Agung yang kuat sanggup untuk memberikan kemenangan atas musuh-musuh= menyelesaikan segala masalah, sampai yang mustahil.
- 1 Petrus 5: 6
5:6. Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan TUHAN yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Hasil yang ketiga: Tangan Gembala Agung sanggup meninggikan kita pada waktunya.
Artinya:
- Membuat berhasil dan indahpada waktunya = membuka pintu-pintu kemenangan bagi kita.
Daud, spesialis dalam penggembalaan. Dia sederhana, tidak seperti kakak-kakaknya. Tetapi satu waktu dia bisa diangkat menjadi raja. Tangan yang kuat yang mengangkat.
Kalau bukan tangan yang kuat, tidak akan bisa.
“Kalau sekarang, istilahnya yang negatif adalah backing-nya kuat. 'Wah, cuma lulusan itu, tetapi bisa jadi ini, backingnya kuat'. Kalau kita, tidak memerlukan backing dari dunia, tetapi tangan yang kuat yang mengangkat.”.
- Menyucikan dan mengubahkan kitadari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Semakin disucikan/diubahkan, maka hidup kita semakin ringan/makin diangkat.
Kalau mengikuti daging, maka hidup kita semakin berat.
Kita disucikan dan diubahkan terus-menerus, sampai satu waktu, jika Yesus datang kedua kali, kita menjadi sama mulia dengan Dia untuk MENERIMA MAHKOTA KEMULIAAN, sehingga kita bisa menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai. Kita bersama dengan Dia selama-lamanya.
'
penganglah apa yang ada padamu'=
mantap dalam penggembalaan, supaya mendapatkan mahkota.
Kita tergembala pada pengajaran yang benar--pribadi Yesus--, bukan orangnya. Kita masuk di kandang dan yakinkan, kita memang masuk lewat pintu yang sempit, tetapi kita bersekutu dengan Allah Tritunggal dan tidak bisa dijamah oleh setan.
Dan satu lagi, kita melayani dalam sistem penggembalaan. Bukan dipaksa atau terpaksa, tetapi dengan
sukarela-- karena TUHAN sudah menyerahkan nyawa-Nya dengan sukarela--, dengan
pengabdian diribahkan berkorban--tidak mencari keuntungan sendiri--,
menjadi teladan, bukan sandungan dan dalam suatu
ketaatan, sehingga kita berada di dalam tangan TUHAN. Dia yang sanggup memelihara kita, memberi kemenangan, membuka jalan keluar dari segala masalah, mengangkat menjadi berhasil dan indah sampai kita disucikan dan diubahkan untuk menerima mahkota kemuliaan. Kita diangkat di awan-awan yang permai untuk bersama Dia selama-lamanya.
Mungkin kita dalam keadaan rendah, mari, biarlah kita diangkat oleh TUHAN dan semua pintu dibuka oleh TUHAN.
'
Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu', tetapi kita diberi mahkota oleh TUHAN, untuk layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali.
Jika ada yang ragu soal masa depan, pelayanan dan lain-lain, serahkan semua kepada TUHAN! Jangan dipikirkan terus dan jangan kuatir! Kita tinggal tunggu waktu TUHAN.
TUHAN memberkati.