Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 4: 8-10
4:8. Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "
Kudus, kudus, kuduslah TUHAN Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah adadan yang adadan yang akan datang."
4:9. Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
4:10. maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan
mereka menyembah Diayang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:

Ada dua aktifitas utama di takhta TUHAN:

  1. [ayat 8] Aktifitas penyucian ('Kudus, kudus, kuduslah TUHAN Allah').
  2. [ayat 9-11] Aktifitas penyembahan--berdoa menyembah TUHAN.

Biarlah di bumi kita juga mencontoh, sebab di bumi harus sama dengan di sorga. Seperti doa TUHAN Yesus: 'Di bumi seperti di sorga.' Aktifitas kita juga jangan lepas dari dua aktifitas ini. Kita akan mempelajari aktifitas yang pertama.

AKTIFITAS PENYUCIAN
Wahyu 4: 8b

4:8b. mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah adadan yang adadan yang akan datang."

TUHAN menyucikan kehidupan kita dikaitkan dengan pribadi-Nya yang sudah ada, dan yang ada dan yang akan datang. Ini sama dengan penyucian seluruh hidup kitayaitu:

  1. 'yang sudah ada' = masa lampau.
    Dosa-dosa dari berapa tahun yang lalu harus diselesaikan, disucikan.

  2. 'yang ada'= masa sekarang.
  3. 'yang akan datang' = masa yang akan datang.

AD.1 PENYUCIAN MASA LALU
1 Yohanes 1: 7-9
1:7. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
1:8. Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
1:9. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan
mengampuni segala dosa kitadan menyucikan kita dari segala kejahatan.

Penyucian masa lalu yaitu penyucian terhadap dosa-dosa yang sudahdilakukan, dikatakan, dipikirkan/diangan-angankan oleh KUASA DARAH YESUS.
Bagaimana caranya?: Lewat MENGAKU DOSAkepada TUHAN (vertikal) dan sesama (horisontal)--kayu salib--, oleh dorongan firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua--firman pengajaran yang benar.

"Bukan pengakuan karena disudutkan, ada saksinya baru mengaku. Percuma pengakuan semacam ini. Seperti Akhan yang setelah disudutkan baru mengaku dosa; percuma. Kita mengaku dosa karena kesadaran lewat pekerjaan firman."

Saat kita mengaku dosa, darah Yesus aktif untuk melakukan dua hal:
1 Yohanes 1: 9
1:9. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kitadan menyucikan kita dari segala kejahatan.

  1. Yang pertama: darah Yesus mengampuni--menutupi--segala dosa-dosa kita, sampai tidak ada bekasnya lagi; kita seperti tidak pernah berbuat dosa.
    Pengakuan yang sungguh-sungguh itu didorong oleh pekerjaan firman.
    Kalau pengakuannya sungguh-sungguh, pengampunannya juga sungguh-sungguh--tidak ada bekasnya lagi.

  2. Yang kedua: 'menyucikan kita dari segala kejahatan' = darah Yesus menyucikankita dari segala dosa--mencabut akar-akar dosa--sehingga kita tidak berbuat dosa lagi; kita hidup dalam kebenaran.

Inilah penyucian dosa masa lalu, sudah stop, tidak boleh dilakukan lagi dan kita hidup dalam kebenaran dan kesucian.
Kalau sudah hidup dalam kebenaran dan kesucian, kita bisa bersekutu; kita masuk persekutuan dalam terang dengan TUHAN--sebagai kepala--dan sesama--sebagai tubuh--, sehingga kita bisa menjadi satu kesatuan tubuh Kristus.
Benar dengan benar, tidak usah disuruh, dipaksa, atau diancam, pasti bisa bersekutu.
Mulai dari suami-isteri. Kalau suami benar dan suci, isteri benar dan suci, tidak usah direkayasa pasti bisa menjadi satu.

Benar dengan tidak benar, mau diapakan tidak bisa bersekutu. Tidak benar dengan tidak benar, bisa, tetapi merupakan persekutuan dalam gelap dan akan dibinasakan.

1 Yohanes 1: 8
1:8. Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiridan kebenaran tidak ada di dalam kita.

Kalau kita berbuat dosa lalu tidak mau mengaku dosa, dan malah menyalahkan orang lain, itu sama dengan menipu diri sendiri--gelap--, tidak bisa masuk persekutuan dalam terang--persekutuan tubuh Kristus--tetapi masuk dalam persekutuan tubuh Babel--gereja palsu/pelacur besar yang akan dibinasakan.

Jadi, kita harus pikirkan dosa-dosa masa lalu. Harus disucikan oleh darah Yesus lewat pemberitaan firman. Kita sadar, dan mengakui dosa-dosa.
Darah Yesus mengampuni, menyucikan sampai mencabut dosa-dosa kita sampai kita tidak berbuat dosa lagi; kita hidup benar dan masuk persekutuan dalam terang--persekutuan tubuh Kristus. Mulai dari dalam nikah--suami-isteri; anak-orang tua--, kemudian penggembalaan. Kalau benar dengan benar, bisa jadi satu. Kalau tidak benar, susah menjadi satu. Terang dengan gelap tidak bisa menjadi satu. Ini harus didoakan, supaya terang dengan terang; benar-benar menjadi persekutuan tubuh Kristus.

AD 2. PENYUCIAN MASA SEKARANG
Penyucian masa sekarang dilakukan dengan dua kekuatan dari TUHAN:

  1. Yohanes 15: 3 => tentang pokok anggur yang benar
    15:3. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakankepadamu.

    'firman yang telah Kukatakan' = firman yang dikatakan oleh Yesus= firman yang dibukakan rahasianya, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab. Ini sama dengan firman pengajaran yang benar; firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua; firman penyucian.

    Kalau ayat diterangkan dengan yang lain-lain, tidak tajam, tidak bisa menyucikan. Tetapi kalau ayat diterangkan ayat, itu tajam dan menyucikan kita semua.

    Jadi, kekuatan yang pertama untuk penyucian masa sekarang: KEKUATAN FIRMANyang dikatakan oleh TUHAN Yesus--firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

    Mazmur 119: 11
    119:11. Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosaterhadap Engkau.

    Sikapkita saat firman penyucian diberitakan adalah

    • Mendengarfirman pengajaran yang benar, tajam dan keras dengan sungguh-sungguh--dalam urapan Roh Kudus--, sampai kita bisa mengerti firman.
    • Sesudah itu, Roh Kudus akan menolong kita, supaya kita bisa percayapada firman pengajaran yang benar--firman menjadi iman di dalam hati; firman pengajaran yang benar tersimpan di dalam hati ('Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu').

    • Sesudah itu, Roh Kudus menolong kita untuk mempraktikkanfirman pengajaran benar.

    Hasilnya:

    • Hasil yang pertama: firman pengajaran yang benar menjadi remdi dalam hati kita, sehingga kita tidak mau--bahkan satu waktu tidak bisa--berbuat, berkata dan berpikir dosa. Betul-betul direm.
      Saat mau berkata dosa, ada rem; saat mau berbuat salah, ada rem; saat mau berpikir dosa, ada rem. Itulah kekuatan firman penyucian.

      "Jadi, firman kita dengar, mengerti, yakini--disimpan dalam hati--, dan praktikkan. Kalau sudah disimpan dalam hati, kita ingat dan bisa kita praktikkan. Kalau tidak disimpan dalam hati, tidak bisa praktik--tidak igat lagi/lupa. Karena itu, seringkali firman harus diulang-ulang, supaya lebih mantap lagi untuk mengerti firman dan percaya--tersimpan di dalam hati. Kalau sudah tersimpan--kita yakin--baru firman bisa dipraktikkan."

    • Mazmur 119: 105
      119:105. Firman-Mu itu pelita bagi kakikudan terang bagi jalanku.

      Hasil yang kedua: firman menjadi pelita bagi kaki kita, supaya:

      1. Kita tidak tersandung dengan jerat-jerat dosa, tetapi tetap mempertahankan hidup benar dan suci.
        Jerat dosa dipasang oleh setan di tempat-tempat yang sering kita lalui. Begitu kita ada perhatian pada sesuatu yang tidak benar--dosa--, di situ kita sudah mulai terjerat.

        "Seumpama, seorang bendahara di kantor. Ketika kekurangan uang, mulai buka kas: 'Ambil atau tidak, ya?' Ini sudah terjerat. Mungkin berkata: 'Saya pakai dulu, lalu nanti saya kembalikan.' Satu kali masih dikembalikan, dua kali, tiga kali, jeratnya bertambah. Seumpama sudah bisa mengembalikan Rp 5.000,- besok mengambil lebih besar, Rp 50.000,- Ini sudah lebih masuk ke dalam jerat. Makin hari lebih masuk lagi ke dalam jerat, sampai satu waktu benar-benar terjerat, korupsi."

        Oleh sebab itu, perlu pedang firman untuk memotong jerat-jerat dosa. Belum lagi dosa kenajisan dan lain-lain. Sungguh-sungguh! Perlu pedang firman untuk menjadi pelita, supaya kita tidak tersandung dengan jerat dosa, tetapi tetap hidup benar dan suci.

      2. Kita tidak tersandung dalam panggilan dan pilihan; dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN; kita bisa melayani sepenuhnya--sampai garis akhir--, sehingga kita menerima hak penuhuntuk masuk kerajaan sorga (2 Petrus 1: 10-11). Banyak yang gugur di tengah jalan.

        Masa lalu kita sudah hancur-hancuran, tetapi kita dipanggil TUHAN oleh darah Yesus. Kita mengaku dosa, hidup benar, dan diangkat menjadi pelayan TUHAN, tetapi bisa gugur di tengah jalan. Sebab itu, panggilan dan pilihan harus dipertahankan.

    • Mazmur 119: 105
      119:105. Firman-Mu itu pelita bagi kakikudan terang bagi jalanku.

      Hasil yang ketiga: firman menjadi terang bagi jalan kita, artinya memberi arah yang pasti menuju kota Yerusalem baru--kerajaan sorga yang kekal.

    Inilah kekuatan yang pertama untuk penyucian masa sekarang, yaitu firman yang dikatakan oleh Yesus.

  2. Kekuatan yang kedua untuk penyucian masa sekarang: HAJARANdari TUHAN.
    Ibrani 12: 10
    12:10. Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.

    Setiap pemberitaan firman pengajaran yang benar merupakan uluran tali kasih dari TUHANuntuk menarik kita dari dosa-dosa kepada kebenaran dan kesucian. Kalau kita mau menerima/memegang tali kasih TUHAN, kita akan ditarik dari dosa-dosa untuk kembali pada kebenaran dan kesucian.
    Sebenarnya, lewat firman sudah cukup.

    "Justru pemberitaan firman pengajaran yang keras dan menyucikan, itu merupakan uluran tali kasih dari TUHAN. Kalau tidak pernah menyinggung dosa, itu bukan uluran tali kasih TUHAN--kita dibiarkan. Nasihat yang keras dari orang tua bagi anak-anak muda, juga merupakan uluran tali kasih TUHAN lewat orang tua; lewat nasihat firman. Justru kalau anak salah dibiarkan, itu tidak ada kasih. Jangan dibalik! Kalau firmannya keras, dibilang: Pendetanya tidak punya kasih. Salah! Justru pemberitaan firman pengajaran yang keras, yang menunjuk dosa-dosa, itu adalah uluran tali kasih TUHAN untuk menarik kita dari lobang-lobang dosa, kegelapan dosa sampai puncaknya dosa; kita dikembalikan kepada kebenaran dan kesucian."

    Sebaliknya, kalau firman pengajaran yang benar kita tolak, maka tali-tali itu akan dipintal menjadi cambukuntuk menghajar kita. Tetapi, ini juga masih merupakan kasih TUHAN, supaya kita sadar dan kembali pada kebenaran dan kesucian.

    Mungkin dicambuk dalam salah satu bidang, atau ada kesulitan-kesulitan, tujuannya supaya kita kembali kepada kebenaran dan kesucian. Kalau sudah kembali kepada kebenaran dan kesucian, hajaran/cambuk juga selesai. Sebenarnya tidak perlu hajaran, cukup dengan pemberitaan firman pengajaran yang keras. Ini sudah kasih kemurahan TUHAN. Kalau dalam setiap ibadah kita bisa mendengar firman pengajaran yang benar dan keras, itu merupakan kemurahan TUHAN. Tidak perlu cambukan. Tetapi kalau skarang tertawa-tawa karena dosanya tidak pernah ditegor--berbuat dosa tetapi dibiarkan, malah berkhotbah dan lain-lain--, satu waktu datang cambukan, dia tidak akan kuat. Lebih baik sekarang kita terima firman yang keras.

    Setiap ada masalah yang kita hadapi, ingat dulu, apa yang salah pada kita. Jangan menunjuk orang lain! Kita dulu, cari apa kesalahan dan kekurangan kita. Kita tidak akan pernah bisa maju kalau selalu menyalahkan orang lain. Kita harus berani dikoreksi oleh kebenaran firman. Kalaupun sudha sampai pada hajaran, cepat kembali pada kebenaran dan kesucian!

    Kalau sudah dihajar--mungkin dalam ekonomi--, tetapi tetap tidak mau--tetap di dalam dosa; tetap mempertahankan dosa--, hanya memperbaiki yang jasmani tanpa memperhatikan yang rohani, satu waktu ia akan dibiarkanoleh TUHAN--menjadi anak haram--dan tinggal menunggu hukuman dari TUHAN. Mungkin ekonominya bisa pulih dengan cara dibantu teman, tetapi sebenarnya ia sudah dibiarkan oleh TUHAN. Ia di bawah hukuman TUHAN sampai kebinasaan.

    Saat menerima hajaran, bukan tujuan TUHAN supaya kita hanya bisa menanggulangi yang jasmani, tetapi supaya kita ingat dan kembali kepada kebenaran dan kesucian.

    "Kaum muda, sekali lagi; kalau orang tua masih mau menasihati berapa kalipun, seharusnya kita bahagia. Itu merupakan kasih dari TUHAN. Tetapi kalau orang tua sudah diam, hanya berkata: 'Terserah kau,' TUHAN katakan: 'Terserah kau,' bagaimana kita? Itu sudah ada di bawah hukuman dan tinggal tunggu hukuman."

Inilah dua kekuatan dari TUHAN untuk penyucian masa sekarang, yaitu kekuatan firman pengajaran yang merupakan perkataan Yesus dan hajaran. Firman ditolak, akan datang hajaran. Lebih baik terima pengajaran, tidak perlu lagi hajaran.

AD. 3 PENYUCIAN MASA YANG AKAN DATANG
1 Yohanes 3: 2-3

3:2. Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
3:3. Setiap orang yang
menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.

Penyucian masa yang akan datang yaitu kita SENANTIASA MENGHARAPKAN KEDATANGAN YESUS KEDUA KALI, sehingga kita bisa hidup suci sampai suci seperti Dia suci dan sempurna seperti Dia sempurna.

Banyak pengharapan kita di dunia ini, tetapi jangan lupa, puncak pengharapankita adalah mengharapkan kedatangan Yesus kedua kali. Kalau kita tertinggal waktu Yesus datang kedua kali, seluruh hidup kita di dunia ini menjadi sia-sia, sampaipun kita sudah beribadah, akan sia-sia. Kita harus sungguh-sungguh dan tidak boleh lengah sedikitpun, sebab waktu kedatangan Yesus kedua kali seperti pencuri.

"Saya sudah bercerita; waktu menjaga ayam di belakang rumah, kami berenam dari malam sampai pagi main pingpong. Lalu berbincang-bincang, kalau tertawa sengaja keras-keras supaya malingnya tahu kalau ada orang di rumah. Tahu-tahu tertidur sebentar saja, ayamnya sudah hilang. Oleh sebab itu saya selalu ingat, tidak boleh lengah."

Kesaksian:
"Contoh dari opa Totaijs (alm.) bisa dibilang ekstrem. Setiap pagi bangun tidur, beliau membuka jendela sambil berkata: 'Yesus, ingatlah aku jika engkau datang kembali kedua kali.' Ini bukan ekstrem, tetapi kesungguhan hatinya. Terbukti ketika beliau mau meniggal, ketika sudah sekarat (maaf), wajahnya sudah putih semua. Saya yang menangis, tetapi beliau hanya berkata: 'Mempelai, mempelai..' Jadi, yang ada di hatinya terungkap, rindu akan kedatangan Yesus kedua kali. Hanya itu yang ada di hatinya. Kita juga harus selalu mengharapkan/merindukan kedatangan Yesus kedua kali, sehingga kita bisa hidup suci. Mau berbuat sesuatu--misalnya mau korupsi--: 'Kalau TUHAN datang besok, bagaimana? Kalau TUHAN datang hari ini, matilah aku sementara aku berbuat dosa. Stop.' Inilah penyucian masa yang akan datang, sehingga kita bisa hidup suci sampai suci seperti Dia suci dan sempurna seperti Dia sempurna."

Praktik senantiasa mengharapkan kedatangan Yesus kedua kali:

  1. Roma 8: 24-25
    8:24. Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?
    8:25. Tetapi jika kita mengharapkan
    apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.

    'apa yang tidak kita lihat'= kedatangan Yesus kedua kali.

    Praktik menantikan kedatangan Yesus kedua kali yang pertama: 'kita menantikannya dengan tekun' = ketekunan.

    Kisah Rasul 2: 41-42
    2:41. Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
    2:42. Mereka
    bertekundalam pengajaran rasul-rasuldan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan rotidan berdoa.

    Ayat 41 = tentang baptisan.
    Ayat 42 = bertekun. Mari, yang sudah baptisan air harus bertekun.

    Angka 3000 menunjuk pada kuantitas--secara jasmani. Tetapi rohaninya bagaimana? Jangan berhenti sampai pada jumlah! Kalau tertinggal saat Yesus datang kedua kali, mau ke mana? Oleh sebab itu harus ditingkatkan menjadi angka 3000 dalam arti rohani--secara kualitas.

    '3000' = suci dan sempurna = volume ruangan suci (20 x 10 x 10 hasta) + ruangan maha suci (10 x 10 x 10 hasta).

    "Jadi, setelah masuk baptisan air, kita harus masuk ruangan suci, baru bisa ke ruangan maha suci. Itu arti angka 3000. Bukan cuma gembar-gembor: 'Kami membaptis sekian,' bagus, puji TUHAN, apalagi kalau sampai 3000; luar biasa. Tetapi sesudah itu, mau ke mana? Harus ada 3000 secara rohani, yaitu masuk ruangan suci--kesucian--dan ruangan maha suci--kesempurnaan."

    "Banyak yang dipanggil, sedikit yang dipilih. Berapa yang siap menyambut kedatangan TUHAN? Jangan gembar-gembor dengan kuantitas. Kuantitas memang penting, kita berdoa supaya bertambah-tambah. Tadi saya melihat koor, saya memuji TUHAN. Dulu, pertama kali koor dibentuk, hanya 12 orang termasuk saya dan isteri. Saya juga ikut latihan koor seusai kebaktian. Sekarang puji TUHAN, ada kuantitas. Tetapi kami berdua juga merasa ngeri, kalau jumlah bertambah, kami semakin merasa ngeri. Berapa yang masuk di kandang? Ini yang harus dipikirkan, kualitasnya juga harus dipikirkan."

    Ruangan suci= dulu, ketekunan dalam tiga macam ketekunan; sekarang adalah ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok--kandang penggembalaan:

    • Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karunia-Nya.
    • Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Allah Anak dalam firman pengajaran benar dan kurban Kristus.
    • Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa penyembahan; persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasih-Nya.

    Kehidupan yang tekun dalam kandang penggembalaan--tiga macam ibadah pokok--bagaikan ranting yang melekat pada pokok anggur yang benar, sehingga tubuh, jiwa dan rohnya selalu disucikan oleh Allah Tritunggal.
    Hasilnya: cepat atau lambat akan berbuah manissampai buah mempelai--tidak bercacat cela. Kalau kita sungguh-sungguh tekun, tidak mungkin kita tidak berbuah manis.

    Inilah praktik yang pertama senantiasa mengharapkan kedatangan Yesus kedua kali.

  2. Praktik menantikan kedatangan Yesus kedua kali yang kedua: masuk ruangan maha suci = mengalami percikan darah.
    Tadi, masuk ruangan suci--ketekunan--, masih 2000, kurang 1000. harus masuk ruangan maha suci, di istu ada percikan darah.

    Kita memang belum sempurna, tetapi sudah bisa bersuasana ruangan maha suci--kesempurnaan--jika ada fakta mengalami percikan darah.

    "Jadi, jangan takut! Kalau saudara sudah tekun, tetapi mengalami percikan darah, itu berarti saudara meningkat, sudah bersuasana ruangan maha suci."

    Percikan darah = sengsara daging bersama Yesus = penyucian terakhir, sampai kita suci seperti Yesus suci, sempurna seperti Yesus sempurna dan mulia seperti Yesus mulia.
    Mungkin di kantor sudah jujur, tapi malah digeser. Sekarang ini, justru orang-orang yang benar/suci malah digeser, tidak disukai. Di mana-mana begitu, sampai di organisasi gereja juga. Di seluruh dunia seperti itu, sebab semua sudah kemasukan 'Yudas Iskariot'.
    Inilah percikan darah. Harus kita alami, karena masih ada kekurangan-kekurangan yang tidak disadari. Ini penyucian terakhir. Yang di luar sudah disucikan, tetapi masih ada yang tidak disadari. Harus ada sengsara, baru kita sadar, sampai kita suci seperti Yesus suci, sempurna seperti Dia sempurna dan sama mulia dengan Dia.

    "Harus mengalami percikan darah. Hari Minggu seharusnya waktu untuk istirahat, tetapi harus datang ibadah. Hari Senin, pulang kerja, harus datang ibadah. Hari Rabu, sepulang dari kerja atau sekolah, belum sempat mandi, harus datang ibadah. Ini percikan darah. Belum lagi ditambah doa malam, doa puasa dan lain-lain. Harus mengalami percikan darah, tetapi kita sudah maju satu langkah menuju ruangan maha suci."

Mari, ikuti cara TUHAN bekerja. Dia yang sudah ada, yang ada dan yang akan datang. Dia mau menyucikan seluruh hidup kita sampai sama dengan Dia. Luar biasa, TUHAN tolong kita.

Sekalipun kita belum sempurna, tetapi kalau sudah ada tanda-tanda penyucian masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang, kita sudah disebut suci.

"Mungkin saat mendengar firman, kita ingat 10 tahun lalu pernah memaki suami atau sebaliknya, lalu kita minta ampun. Ini ada niat untuk disucikan sekalipun belum sempurna."

Kategori suci--sekalipun belum sempurna-: mau mengaku dosa, mau terima firman, mau dihajar oleh TUHAN, mau kembali pada TUHAN, dan mau tekun. Ini yang akan dipercaya oleh TUHAN.
Efesus 4: 11-12, 7, 15
4:11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12. untuk
memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
4:7. Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan
kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.
4:15. tetapi dengan teguh berpegang kepada
kebenaran di dalam kasihkita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.

Ayat 11 = lima jabatan pokok; kalau dijabarkan ada banyak: pemain musik, penerima tamu, tim doa dan lain-lain.

"Terutama tim doa, ingat selalu. Tim doa tidak kelihatan, tetapi TUHAN sendiri yang langsung melihat. Saya tidak bisa kontrol untuk tim doa. Kalau zangkoor, saya masih bisa mengontrol, siapa yang lama tidak datang. Dengar tim doa di manapun berada. Kalau sebagai tim doa, dia setia berkobar-kobar dalam doa, dia adalah pelita yang paling menyala, sebab tidak ada yang mempengaruhi dia. Hanya TUHAN yang tahu."

Kalau sudah hidup suci, kita akan diperlengkapi dengan:

  • Jabatan pelayanan dari Anak Allah;
  • 'kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus' = karunia Roh Kudus--kemampuan--dari Allah Roh Kudus;
  • 'kebenaran di dalam kasih' = kasih dari Allah Bapa.
    Kasih = motor penggerak dari pelayanan.
    Kalau motor penggeraknya adalah uang, akan habis; ketika uangnya berkurang, pelayanannya juga berkurang.

    Tetapi, kalau motor penggeraknya adalah kasih, maka pelayanannya kekal.

Jadi, ada jabatan dari Anak Allah, karunia dari Allah Roh Kudus dan kasih dari Allah Bapa. Ini sama dengan kita diangkat menjadi imam dan rajayang dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Mulai dari rumah tangga, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai tubuh Kristus yang sempurna.

"Mari layani sungguh-sungguh. Dalam ibadah-ibadah kunjungan, bisa berdoa, ikut serta, terserah gerakan TUHAN. Nanti ke Jakarta, lalu ke Semarang, lebih dekat lagi. Ini tugas-tugas kita. Doakan. Mungkin ke Pematang Siantar jauh, itu di lapangan terbuka. Doakan. Dulu, tempatnya om Pong diundang. Doakan, tidak mampu. Dulu, saya ingat waktu om Pong ke Siantar tahun 2000, sebelum berangkat beliau katakan: Saya seperti seorang anak membawa lima roti dan dua ikan. Karena di Siantar ada sekolah alkitab terkenal dan macam-macam. Om Pong yang sudah punya gereja besar masih berkata: Seorang anak membawa lima roti dan dua ikan. Apalagi kita, hanya seorang cucu. Saya benar-benar tidak kuat, tidak mampu. Perlu ditopang dalam doa. TUHAN tolong kita semua."

Tadi, jabatan pelayanan dari Anak Allah, karunia Roh Kudus dari Allah Roh Kudus, kasih dari Allah Bapa.
Jadi, setiap imam diperlengkapiatau disertaioleh Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus--Allah Tritunggal--, yaitu TUHAN Yesus Kristus dalam kemuliaan sebagai mempelai pria sorga. Dia sebagai kepala--suami--menyertai kita sebagai tubuh--isteri--; Dia beserta kita.

"Jangan takut! Kalau disertai uang, akan cepat habis. Saya sudah bersaksi, saya disuruh melayani ke mana saja oleh om Pong, tidak pernah diberi ongkos. Sampai satu waktu beliau kaget dan bertanya sendiri kepada saya. Saya dipanggil: 'Pak Wi, sudah lakukan tugasnya ke mana-mana?': 'Sudah.': 'Lho, kamu pakai apa? Dari mana?' Itu pertanyaannya, tetapi segera beliau jawab sendiri: 'Dari iman ya?': 'Ya, om.' Baru saya diberi. Di sini jawabannya, sebab disertai Allah Tritunggal, lebih dari uang, lebih dari semuanya. Yesus sebagai mempelai pria sorga yang bertanggung jawab."

Matius 28: 19-20
28:19. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislahmereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
28:20. dan
ajarlahmereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Ayat 19 = firman penginjilan untuk menambah jumlah/kuantitas.
Ayat 20 = firman pengajaran untuk menambah kualitas.

Kalau penginjilan, seperti tadi, ada 3000 orang: Luar biasa. Tetapi pengajaran membuat kita semakin merendahkan diri. Kita semakin menyadari, bahwa kita masih banyak cacat cela, kesalahan dan kekurangan.

'Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman'= Yesus sebagai mempelai pria sorga dan kepala menyertai kita sampai kepada akhir zaman. Dia sebagai kepala mengasihi kita, dan bertanggung jawab atas hidup kita sampai rela mati di kayu salib--Dia menyatakan tanggung jawab dan kasih-nya kepada kita.

Kita juga harus mengasihi Yesus sampai rela berkorban apa saja.
Setiap imam dan hamba TUHAN, satu waktu pasti akan diperhadapkan pada dua hal: memilih Yesus atau sesuatu; mengasihi Yesus atau sesuatu. Ini ujian. Entah diperhadapkan dengan keuangan, soal jodoh, keluarga dan lain-lain. Ini sungguh-sungguh pasti terjadi, tetapi kalau kita memilih Yesus, kita akan merasakan penyertaan-Nya.

"Seperti kesaksian tadi, seperti tidak mencintai orang tua. Tetapi kalau memilih Yesus, di situ TUHAN bekerja sebagai kepala."

Penyertaan Yesus sebagai mempelai pria sorga kepada kita mempelai wanita sorga ditunjukkan oleh alat tabut perjanjian:

  • Tutupnya dari emas murni = Yesus Mempelai Pria Sorga.
  • Petinya dari kayu penaga disalut emas murni--manusia berdosa tetapi sudah disucikan dari dosa masa lalu, masa sekarang dan masa depan, dan sudah diubahkan-- = kita gereja TUHAN yang sempurna.

Tutup tidak bergeser sedikitpun dari peti; jangankan terbuka/lepas, bergeserpun tidak bisa. Inilah kasih TUHAN yang luar bisa kepada kita. Artinya: TUHAN selalu menyertai, memperhatikan, mempedulikan, mengerti keadaan kita, dan bergumul untuk kita sampai mati di kayu salib; sampai Ia berteriak: 'Sudah selesai!' Dia sungguh-sungguh bertanggung jawab.

Kalau ada tabut perjanjian--penyertaan TUHAN--luar biasa.
Hasilnya:

  1. 2 Samuel 6: 11
    6:11. Tiga bulan lamanya tabutTUHAN itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan TUHAN memberkatiObed-Edom dan seisi rumahnya.

    Hasil yang pertama: seluruh rumah tangga diberkati oleh TUHAN.

    Mari berdoa supaya suami, isteri, anak, orang tua yang tinggal di dalam satu rumah tangga kita, bisa menerima penyucian. Aktifitas di dalam rumah tangga kita sama dengan aktifitas di takhta sorga, yaitu aktifitas penyucian--bukan berbuat dosa--; supaya ada penyertaan dan pemakaian TUHAN--suami, isteri, anak semuanya melayani, sehingga ada penyertaaan TUHAN. Kalau ada penyertaan TUHAN, di situ ada berkat TUHAN. Luar biasa!

    Jangan mencontoh aktifitas di dunia! Contoh: korupsi, kalau ditangkap KPK, habis semuanya. Tetapi kalau ada tabut, yang ada adalah penyucian, pelayanan dan pemakaian TUHAN. Kita tinggal tunggu waktunya. Pelan-pelan, tapi pasti datang.

    Seluruh rumah tangga diberkati:

    • Berkat jasmani: tidak berkekurangan, tetapi berlimpah sampai mengucap syukur.
    • Berkat rohani: hidup benar, suci dan berbahagia.
    • Dan berkat rumah tangga dicurahkan semua.

    TUHAN selalu memperhatikan dan mempedulikan kita, asal ada aktifitas penyucian.
    Mulai dari pribadi dulu yang disucikan dan dipakai, lalu bawa sekeluarga untuk disucikan dan dipakai seperti kita. Setelah itu, tinggal tunggu tutup menutupi peti--penyertaan dan perhatian TUHAN. Harus menunggu waktu TUHAN!

  2. Bilangan 10: 33
    10:33. Lalu berangkatlah mereka dari gunung TUHAN dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya, sedang tabut perjanjian TUHAN berangkat di depan merekadan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya untuk mencari tempat perhentian bagi mereka.

    "Di padang gurun ini tidak tahu mau ke mana. Mohon maaf kalau dianggap sombong. Saya naik bus di sana, tetapi tidak tahu di mana ada pohon, hanya ada pasir semua. Tetapi kalau ada tabut, dia bisa tahu ada Meriba, Masa dan lain-lain. Kalau tidak ada tabut, kering, tetapi tabut bisa menceri tempat perhentian."

    Hasil yang kedua: mengalami perhentian dari TUHAN--ketenangan/damai sejahtera di tengah badai, di tengah panas dan tandusnya dunia--tidak bisa menabur dan menuai--, dan di tengah auman binatang buas. Ada perhentian dan damai sejahtera, sehingga semua menjadi enak dan ringan. Tidak lagi letih lesu dan berbeban berat.

    Mari, sungguh-sungguh! Aktifitas takhta harus ada, yaitu penyucian: pribadi, rumah tangga, dan semuanya. Kalau sudah mengalami penyucian masa lalu, kita akan dipakai oleh TUHAN--diperlengkapi dan disertai TUHAN. Sudah cukup hidup itu.

    Waktu mau ke Kanaan, Israel sudah menyembah berhala, lalu TUHAN berkata kepada Musa: Aku tidak besertamu, nanti Aku kirim malaikat, supaya jangan kamu mati kalau kamu berulah lagi. Tetapi Musa katakan: 'Kalau TUHAN tidak beserta, jangan suruh aku pergi sekalipun ke Kanaan yang berlimpah susu dan madunya.' Tanpa TUHAN tidak ada artinya. Sorgapun kalau tanpa Yesus tidak ada artinya--seperti orang kaya membangun istana, tetapi kalau tidak ada Yesus, yang ada hanya air mata. Sebaliknya, biarpun di kandang, tetapi kalau ada Yesus, ada sukacita.
    Yang penting adalah Yesus!Perhatian-Nya kepada kita, itu yang penting.

  3. Yosua 3: 15-17
    3:15. Segera sesudah para pengangkat tabutitu sampai ke sungai Yordan, dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu--sungai Yordan itu sebaksampai meluap sepanjang tepinya selama musim menuai--
    3:16. maka berhentilah air itu mengalir. Air yang turun dari hulu melonjak menjadi bendungan, jauh sekali, di dekat Adam, kota yang terletak di sebelah Sartan, sedang air yang turun ke Laut Araba itu, yakni Laut Asin, terputus sama sekali. Lalu menyeberanglah bangsa itu, di tentangan Yerikho.
    3:17. Tetapi para imam pengangkat tabut perjanjian TUHAN itu tetap berdiri di tanah yang kering, di tengah-tengah sungai Yordan, sedang seluruh bangsa Israel menyeberang di tanah yang kering, sampai seluruh bangsa itu selesai
    menyeberangi sungai Yordan.

    Ini merupakan perjalanan terakhir--etape terakhir--dari bangsa Israel menuju ke Kanaan. Etape pertama: dari Mesir menuju gunung Sinai. Etape kedua: dari gunung Sinai sampai ke tepi sungai Yordan. Etape pertama dan kedua dipimpin oleh Musa. Tetapi di etape terakhir: dari tepi sungai Yordan ke Kanaan, dipimpin oleh Yosua. Ini perjalanan terakhir dari tabut perjanjian--penyertaan TUHAN.

    Hasil yang ketiga: dengan penyertaan TUHAN, kita bisa menyeberangi sungai Yordan. Artinya:

    • Kita dipakai TUHANdalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, sampai selesai--sampai garis akhir. Tidak gugur di tengah jalan.
      Garis akhir = sampai meninggal dunia, atau sampai kedatangan Yesus kedua kali.

      Kita tidak akan berhenti atau lari. Sekalipun usia sudah tua, kalau TUHAN beserta, kita akan tetap setia, semangat dan berkobar-kobar.

    • 'sungai Yordan tersebak'= terjadi mujizat rohani= pembaharuan hidup yaitu taatdengar-dengaran sampai daging tidak bersuara--tirai terobek (dalam susunan Tabernakel, sungai Yordan terkena pada pintu tirai). Yesus taat sampai mati di kayu salib--tirai terobek.

      Ini adalah penyucian dan pembaharuan terakhir.

    • Mujizat jasmani terjadi= kuasa TUHAN sanggup menghapus segala kemustahilan (air sungai Yordan bisa kering).
      Masalah diselesaikan, dan kita bisa maju menuju masa depan yang berhasil dan indah.

    • Sampai mujizat terakhir, saat Yesus datang kedua kali, kita menjadi sempurna seperti Dia. Tidak salah dalam perkataan, hanya berseru: 'Haleluya' untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai, sampai duduk di takhta sorga bersama Dia selamanya.

Siang hari ini, yang kita butuhkan hanya penyertaan TUHAN. Kapan itu terjadi? Jika aktifitas kita di dunia sama dengan di takhta sorga--tempatnya TUHAN. Jadkan rumah dan ibadah ini sebagai takhta TUHAN! Jadikan hidup kita, nikah rumah tangga sebagai takhta TUHAN!

Apa itu takhta TUHAN? Penyucian dan pemakaian TUHAN; penyertaan TUHAN. Semua ada, semua enak dan ringan, damai sejahtera, dan mujizat-mujizat terjadi.
Kaum muda, ciptakan suasana takhta sorga! Sudah cukup untuk masa depan kita semua. Appaun keadaan kita, kalau ada tabut perjanjian, sudah cukup semuanya. Ada kabar mempelai, ada penyertaan TUHAN, sudah cukup. Serahkan semua kepada Dia! Dia mengasihi kita lebih dari semua. Biar kita selalu mohon penyertaan TUHAN atas hidup kita dan kita akui bahwa kita tidak mampu apa-apa.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 13 Agustus 2017 (Minggu Pagi)
    ... mati terhadap dosa sampai puncaknya dosa. Kisah Rasul - Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain Apakah yang harus kami perbuat saudara-saudara Jawab Petrus kepada mereka Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 03 Juli 2010 (Sabtu Sore)
    ... menghadapi penangkapan atau pembunuhan oleh antikris. Sengsara ini tidak dapat dihadapi oleh apapun dari dunia tetapi hanya bisa ditanggulangi dengan berjaga-jaga dan berdoa. Yudas tidak berjaga-jaga dan tidak berdoa sehingga tidak mengalami perobekan daging sehingga menjadi antikris. Yudas mencium Yesus. Mencium hubungan yang sangat dekat perdamaian kasih. Yudas mencium Yesus untuk menyerahkan Yesus ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 14 April 2010 (Rabu Sore)
    ... ini kita pelajari bagian ke- memiliki minyak persediaan . Minyak persediaan kuasa Roh Kudus. Minyak disini adalah minyak dari buah zaitun yang ditumbuk dan diperas. Proses untuk mendapatkan minyak yaitu pemerasan buah zaitun pemerasan daging penderitaan daging. Petrus - ay. dalam penderitaan tanpa dosa ada Roh Kemuliaan. Itulah minyak Roh ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session I, 17 Agustus 2010 (Selasa Pagi)
    ... bersaksi untuk menarik jiwa-jiwa di dunia supaya masuk Pintu Gerbang Sorga diselamatkan. Pintu Gerbang ini hanya untuk masuk jangan sampai keluar lagi. Jangan sampai mengikuti cara-cara dunia. Yohanes - Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi Mereka membenci Aku tanpa alasan. . Jikalau Penghibur yang akan Kuutus ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 04 Desember 2016 (Minggu Siang)
    ... dusta--dosa di dalam batin-- sebagai penutup dosa. Kalau kita berdusta berarti enam dosa secara lahir dan enam dosa secara batin masih ada dan akibatnya doa tidak dijawab oleh TUHAN. Di ayat tadi sebenarnya TUHAN bisa mendengar doa kita dan mengulurkan tangan-Nya untuk menolong kita tetapi kalau ada dosa-dosa sampai dusta doa ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 01 Juli 2015 (Rabu Sore)
    ... Maret sampai Ibadah Doa Surabaya Juni . sidang jemaat di LAODIKIA Wahyu - . Setelah pengalaman kematian dan kebangkitan seharusnya jemaat Laodikia dalam tanda kemuliaan. Tapi kenyataannya jemaat Laodikia berada dalam keadaan suam-suam rohani diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya Juni . Wahyu - . Aku tahu segala pekerjaanmu engkau tidak ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 08 Mei 2011 (Minggu Sore)
    ... pertama tidak setia. Praktik tidak setia tidak setia dalam nikah. Mulai dari permulaan nikah. Tidak setia dalam masa pacaran bibit tidak setia dalam nikah. Kemudian dalam perjalanan nikah. Kalau tidak setia bisa mengakibatkan kawin campur sampai kawin mengawinkan puncaknya dosa . Kejadian . Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi dan juga pada ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 09 April 2017 (Minggu Siang)
    ... Pdt In Juwono dan Pdt Pong saya ikut-ikut saja. Doakan siapa tahu tahun depan kita bisa mengundang hamba-hamba TUHAN dari lintas benua--minimal ada yang mewakili-- yang pernah diundang atau belum. kita berdoa saya berdoa terus. Saya percaya ini kegerakan mujizat. Sementara di Malang baru beli tanah baru mau membangun tidak ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 05 Desember 2012 (Rabu Sore)
    ... keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu. . Aku berkata kepadamu Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu. Yesus mengutus murid-muridNya sesuai dengan kehendakNya untuk masuk dalam pelayanan tubuh Kristus. ay. dalam pengutusan Tuhan memerintahkan murid-muridNya kepada ...
  • Ibadah Paskah Persekutuan II Surabaya, 15 Mei 2014 (Kamis Pagi)
    ... berbicara maka tidak akan tekun. Kalau ada urapan Roh Kudus kita akan tekun sampai garis akhir. Untuk menantikan Tuhan kita bertekun terutama didalam ruangan suci ketekunan dalam kandang penggembalaan. Dahulu rasul-rasul ini juga bertekun. Kisah Para Rasul - Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.