Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 8: 2
8:2. Lalu aku melihat
ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah, dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala.

Di sini ada tujuh malaikat yang diberikan tujuh sangkakala; berarti setiap malaikat dipercayakan sangkakala.

Malaikat menunjuk pada gembala sidang jemaat--'tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus, Tiatira, ......'
Sangkakala menunjuk pada firman pengajaran yang benar, yang keras, dan lebih tajam dari pedang bermata dua.

Jadi sangkakalaadalah firman pengajaran yang benar; yang keras; yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala, untuk disampaikan kepada sidang jemaat--ditiup--dengan setia, berkesinambungan--berurutan--. dan diulang-ulang, sehingga menjadi komando bagi sidang jemaat--kita tahu apa yang harus dilakukan, dan harus bagaimana. Inilah pentingnya seorang gembala. Hanya gembala yang dipercaya Tuhan untuk meniupkan sangkakala--ini yang disebut dengan firman penggembalaan.

Pada kitab Wahyu 8 ada dua keadaan yang kontras:

  1. Wahyu 8: 1-4
    8:1.Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya.
    8:2.Lalu aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah, dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala.
    8:3.Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaanemas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
    8:4.Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.

    'dekat mezbah dengan sebuah pedupaan'= doa.

    Yang pertama: kehidupan yang mendengar dan taat dengar-dengaranpada bunyi sangkakala--firman penggembalaan--, sehingga mengalami kasih Allahyang mendorong dia untuk berdoa dan menyembah Tuhan; mengalami ketenanganyang semakin bertambah-tambah di tengah dunia yang goncang, sampai ketenangan setengah jam lamanya di sorga--puncak ketenangan--, bahkan ketenangan/perhentian selamanya di sorga.

    Inilah pengaruh dari bunyi sangkakala. Karena itu di tengah jemaat perlu gembala. Tuhan bertanya kepada Petrus: Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini? Gembalakanlah domba-domba-Ku.

    Tugas gembala adalah meniup sangkakala--tugas pokok--untuk memberi komando, termasuk peringatan, apa yang akan terjadi dan sebagainya kepada sidang jemaat--bukan ramalan. 

    "Tadi pagi seorang ibu bersaksi, ia diingatkan. Waktu terjadi gempa dan tsunami, dia tidak merasa apa-apa, tetapi setelah membaca firman Tuhan pada ibadah tutup buka tahun, baru dia tergetar, karena sudah disampaikan pada ibadah tersebut: akan terjadi gempa/goncangan dan lain-lain. Gempa jasmani sudah hebat sekali, terlebih lagi gempa dan tsunami secara rohani. Secara jasmani kalau dia masih ingat Yesus saat dihantam gempa dan tsunami, dia masih diampuni; dia mati dan masuk sorga seperti penjahat di sebelah Yesus. Tetapi kalau gempa rohani, kita sudah tidak ingat Tuhan dan ibadah, bahkan disesatkan, bahaya, ia benar-benar akan masuk neraka selamanya."

  2. Wahyu 8: 5
    8:5.Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.

    Ayat 6=> perikop: sangkakala ditiup, tetapi untuk penghukuman, bukan lagi menjadi komando.
    Jadi sudah goncang, masih ditambah lagi dengan penghukuman.

    Yang kedua: kehidupan kristen yang menolakbunyi sangkakala--firman pengajaran yang benar--karena keinginan telinga, sehingga tidak memiliki kasih, dan akan mengalami kegoncangan danpenghukuman sangkakalayang bertambah-tambah, sampai hancur binasa selamanya.

Dari sini kita bisa melihat pentingnya bunyi sangkakala--seorang gembala. Doakan!
Bilangan 27: 15-17
27:15.Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN:
27:16. "Biarlah TUHAN, Allah dari roh segala makhluk, mengangkat atas umat ini
seorang
27:17. yang mengepalai mereka waktu keluar dan masuk, dan membawa mereka keluar dan masuk, supaya umat TUHAN
jangan hendaknya seperti domba-domba yang tidak mempunyai gembala."

'seorang'= seorang gembala. Saat itu umat Israel yang keluar dari Mesir sejumlah 603.550 orang laki-laki, belum termasuk anak-anak dan wanita--kira-kira satu juta lebih umatnya. Berapapun sidang jemaat yang dipercayakan Tuhan, yang dibutuhkan hanya seoranggembala.

"Mungkin saudara bertanya: kalau hanya lima puluh, masih ingat, lima ratus masih ingat, kalau seribu lebih bagaimana? Inilah penggembalaan. Di dalam penggembalaan kita diserahkan kepada Gembala Agung lewat firman penggembalaan; lewat suara gembala kita dituntun kepada Gembala Agung, Dia yang bertanggung jawab atas semuanya."

Jadi di dalam penggembalaan ada dua pribadi yang bertanggung jawab: gembala manusia di dunia berdoa, memberi makan/meniup sangkakala--menjunjung kita--, dan dari atas Yesus Gembala Agung berdoa syafaat untuk menarik kita ke atas, sehingga hidup kita benar-benar aman terpelihara--semakin tenang dan damai--, sampai pada kesempurnaan.

Bunyi sangkakala ini menentukan nasib hidup kita.
Kalau tidak ada yang bertanggung jawab, saat dunia goncang, ia akan ikut goncang, tambah goncang, akan tambah goncang, ditambah lagi dengan hukuman dari sangkakala pertama dan seterusnya, hidup itu semakin susah, sampai musnah dan binasa.

Inilah sistem penggembalaan. Berapapun domba yang dipercayakan kepada seorang gembala, semuanya diarahkan pada Gembala Agung lewat firman penggembalaan/suara gembala. Kalau orang lain, tidak akan tahu mau mengarahkan domba-domba ke mana; hanya gembala yang tahu.
Oleh sebab itu mulai dari sekarang kita harus tergembala dengan benar dan baik; mendengar dan dengar-dengaran pada suara gembala/bunyi sangkakala--firman penggembalaan. Mulai dari sekarang!!

Kegunaan bunyi sangkakala:

  1. Bilangan 10: 1-3, 9-10
    10:1.TUHAN berfirman kepada Musa:
    10:2."Buatlah dua nafiridari perak. Dari perak tempaan harus kaubuat itu, supaya dipergunakan untuk memanggilumat Israel dan untuk menyuruh laskar-laskarnya berangkat(1).
    10:3.Apabila kedua nafiri itu ditiup, segenap umat itu harus berkumpul(2)kepadamu di depan pintu Kemah Pertemuan.
    10:9.Dan apabila kamu maju berperang(3)di negerimu melawan musuh yang menyesakkan kamu, kamu harus memberi tanda semboyan dengan nafiri, supaya kamu diingat di hadapan TUHAN, Allahmu, dan diselamatkan dari pada musuhmu.
    10:10.Juga pada hari-hari kamu bersukaria, pada perayaan-perayaanmu(4)dan pada bulan-bulan barumu(5)haruslah kamu meniup nafiri itu pada waktu mempersembahkan korban-korban bakaranmu dan korban-korban keselamatanmu(6); maksudnya supaya kamu diingat di hadapan Allahmu; Akulah TUHAN, Allahmu."

    'nafiri'= sangkakala.
    Pada waktu itu perjalanan bangsa Israel dipimpin oleh dua sangkakala.
    Dua sangkakala menunjuk pada perjanjian lama dan perjanjian baru, itulah firman pengajaran yang benar/alkitab.

    Dari manamereka dipimpin oleh sangkakala? Dari gunung Sinai sampai tapal batas tanah Kanaan--seberang sungai Yordan.

    Dulu kegunaan dari sangkakala adalah:

    • Memanggil untuk berkumpul.
    • Memanggil untuk berangkat.
    • Memanggil untuk berperang.
    • Memanggil untuk mengadakan perayaan-perayaan.
    • Untuk bulan baru.
    • Waktu mempersembahkan korban kepada Tuhan.

    Waktu itu ada enam kegunaandari sangkakala; sekarang bagi kita secara rohani.
    ANGKA ENAMmenunjuk pada angka daging--manusia darah daging diciptakan pada hari keenam; di dalam daging hanya ada hawa nafsu, keinginan, ambisi, dan emosi, tidak ada kasih. Kasih hanya berasal dari Tuhan.

    Jadi, kegunaan pertamabunyi sangkakala: untuk membendung dagingdengan segala hawa nafsu, keinginan, ambisi, emosi, dan tabiatnya, sehingga kita bisa taat dengar-dengaranpada firman penggembalaan.
    Misalnya sedang menyiapkan makanan, lalu ada bunyi sangkakala, ia harus meninggalkan makanannya sekalipun ingin makan--membendung daging.

    Kalau sudah taat, hasilnya:

    • Yehezkiel 20: 37
      20:37. Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Kudan memasukkan kamu ke kandangdengan menghitung kamu.

      'tongkat gembala'= suara gembala.

      Hasil pertama: tidak sulit untuk masuk kandang penggembalaan--mulai dari gembala--karena daging sudah dibendung semuanya.

      "Sekarang ini, jangankan dombanya, gembalanya saja susah untuk masuk kandang--gembala tidak mau disuruh berkhotbah terus. Ada seorang bicara pada saya: 'Om saya tanya kepada gembala saya:: Kenapa tidak khotbah sendiri, pak?: Wah, waktu untuk isteri saya, anak saya tidak ada dan sebagainya.' Saya tertawa: 'Sama seperti saudara dipanggil jadi direktur lalu berkata: Oh tidak ada waktu, ya jangan jadi direktur; bukan panggilan jadi direktur. Kalau sudah dipanggil menjadi gembala, juga sudah dipersiapkan oleh Tuhan, kalau tidak mampu, berarti bukan dipanggil Tuhan, tetapi jangan-jangan ia punya uang, lalu membangun gereja, dan ia jadi gembalanya.'"

      Kandang penggembalaan sama dengan ruangan suci. Di atas gunung Sinai Tuhan memperlihatkan sorga kepada Musa, dan Ia memerintahkan Musa untuk membuat kerajaan sorga di bumi, itulah Tabernakel, supaya di bumi sama seperti di sorga--apa yang kita lakukan di bumi sama dengan di sorga.
      Tabernakel terdiri dari tiga ruangan: halaman--selamat dan diberkati--, ruangan suci, dan ruangan maha suci--kesempurnaan. Kita sudah selamat tetapi belum sempurna, berarti sekarang kita berada di ruangan suci--kandang penggembalaan.

      Ini ditekankan terus karena kita mau berada di mana untuk bisa menuju kesempurnaan? Kalau tidak mau berada di ruangan suci, mau di mana? Tidak boleh meloncat tembok, tetapi harus sesuai dengan jalurnya: dari halaman, ruangan suci, baru mencapai ruangan maha suci. Ini adalah keharusan. Jangan kalah oleh daging dengan segala keinginan, hawa nafsu, ambisi, emosi, dan ketakutannya! Dibendung semuanya, supaya kita taat pada firman sampai daging tidak bersuara, dan kita tidak sulit untuk masuk kandang.

      Dulu di dalam ruangan suci ada tiga macam alat, sekarang ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok adalah:

      • Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya.

      • Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus.

      • Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.

      Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal sehingga tidak bisa dijamah, dijatuhkan, dan disesatkan oleh setan tritunggal, tetapi kita dihitung oleh Tuhan--'memasukkan kamu ke kandangdengan menghitung kamu; rambut kepalamupun terhitungsemuanya'. Tidak usah takut! Sekalipun kita tidak berdaya, tidak berharga, tidak bisa apa-apa--seperti sehelai rambut--, kalau kita mau digembalakan--mau mendengar bunyi sangkakala; mau dibendung dagingnya--, kita bisa dihitung oleh Tuhan.

      Dihitung oleh Tuhanartinya:

      • Dipelihara secara langsung oleh Tuhansecara ajaib di tengah kesulitan dunia sampai berkelimpahan--selalu mengucap syukur.
        Cara Tuhan tidak bisa kita perkirakan; nabi Elia di tepi sungai, Tuhan bisa memerintahkan burung gagak untuk memelihara dia. Mungkin dalam pekerjaan kita kesulitan di jalan A, Tuhan bisa membukakan jalan B.

      • Dilindungi dan dibela  supaya tidak tercerai berai, terutama dalam nikah. Setan mau membunuh gembala supaya domba tercerai-cerai dan habis.

      • Tidak disesatkan dan terhilang.

      • Dimiliki oleh Tuhan selamanya; nama tertulis dalam kitab kehidupan.

      Sementara kita mendengar firman/suara Gembala, nama kita sedang ditulis, karena Gembala memanggil berdasarkan namanya. Mari berusaha sampai nama selesai ditulis.
      Yohanes 10: 3=> pasal penggembalaan
      10:3.Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanyadan menuntunnya ke luar.

      'memanggil domba-dombanya masing-masingmenurut namanya'= menuliskan nama kita dalam kitab kehidupan. Karena itu firman penggembalaan harus berurutan, tidak asal ambil sini sana.

      "Misalnya menulis nama Widjaja, tetapi asal ambil saja, W...H...D, apa itu? Harus berurutan. Mungkin huruf W belum selesai hari ini, besok dilanjutkan, begitu seterusnya."

      Setiap mendengar firman penggembalaan, nama kita dipanggil Tuhan, artinya: nama kita sedang ditulis dalam kitab kehidupan, sampai nanti saat Tuhan datang kembali, nama kita sudah selesai ditulis, dan kita menjadi milik-Nya selamanya.

      Untuk masuk penggembalaan memang masuk pintu sempit; secara daging berat, tetapi enak bagi jiwa dan roh; enak dan ringan dalam segala hal--kalau daging sudah dibendung, tinggal masuk saja. Praktikkan dalam hidup sehari-hari!

    • Yohanes 10: 3, 16
      10:3.Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
      10:16. Ada lagi pada-Ku
      domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun jugadan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.

      Hasil kedua: dituntun ke luar kandang untuk masuk persekutuan dengan kandang yang lain.

      Kita sudah diberkati, jangan egois, kita harus ke luar kandang; masuk persekutuan dengan kandang yang lain.
      Artinya: kita masuk dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir; pembangunan tubuh Kristus yang sempurna:

      • Mulai dari nikah. Kalau daging dibendung, kita bisa taat, dan melayani dalam nikah.
        Misalnya suami kita nakal sekali, isteri tetap taat. Tidak ada masalah; bisa melayani, sampai nanti suaminya bisa dimenangkan. Atau mungkin isteri yang belum baik, tidak masalah, yang penting kita melayani pembangunan tubuh Kristus.

        Kalau Tuhan mempercayakan tubuh Kristus di dalam nikah, dan kita taat pada bunyi sangkakala, maka kita tidak sulit untuk melayani. Biarkan mereka di dalam nikah sulit untuk melayani, yang penting kita tidak sulit untuk melayani, kita doakan sampai mereka dimenangkan juga.

        Contoh: lima ribu orang laki-laki disuruh duduk oleh Tuhan, akhirnya isteri bisa duduk juga.

      • Melayani dalam penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna; mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.

    Inilah kegunaan bunyi sangkakala. Dulu bangsa Israel dari gunung Sinai sampai tapal batas Kanaan--setelah itu merupakan kegerakan Roh Kudus hujan akhir. Kita masuk kegerakan Roh Kudus hujan akhir dengan dipimpin oleh dua nafiri, itulah firman penggembalaan yang berdasarkan alkitab; firman pengajaran yang benar.

  2. Wahyu 1: 10-12
    1:10.Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengardari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,
    1:11. katanya: "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan
    kirimkanlah kepada ketujuh jemaatini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia."
    1:12. Lalu aku berpaling untuk
    melihatsuarayang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas.

    'ketujuh jemaat'= jemaat bangsa kafir di akhir zaman. Semuanya harus mendengar bunyi sangkakala.
    Angka tujuh menunjuk pada kesempurnaan. Artinya: bangsa kafir hanya bisa sempurna lewat bunyi sangkakala. Tidak bisa tidak!

    Tadi angka enam sudah dibendung, sekarang ANGKA TUJUHmuncul.
    Inilah gunanya bunyi sangkakala.

    Ayat 12: 'aku berpaling untuk melihatsuarayang berbicara kepadaku'= tadi mendengarbunyi sangkakala--'aku mendengardari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala'--, sekarang melihat.
    Artinya: bunyi sangkakala yang kita dengar sekarang menjadi kenyataan/wujudyaitu tujuh kaki dian emas.--gambaran dari jemaat bangsa kafir yang sempurna.

    Jadi firman ini bukan hanya untuk didengar--menjadi teori--, tetapi setelah kita mendengar dan taat dengar-dengaran, firman bisa menjadi wujud nyata.

    Kegunaankeduabunyi sangkakala: menampilkan dua wujud nyata:

    • Wujud nyata yang pertama: tujuh kaki dian emas= gereja bangsa kafir yang sempurna.
      Kaki dian emas menunjuk pada gereja Tuhan--satu kaki dian emas menunjuk pada satu gereja Tuhan; angka tujuh menunjuk pada kesempurnaan.
      Jangan ragu!

      Kita memang bangsa kafir, tetapi mendapat kemurahan juga, yaitu bunyi sangkakala.
      Gereja kafir yang sempurna= terang dunia; mempelai wanita sorga.

      Bagaimanabisa tampil 'tujuh'? Bunyi sangkakala yang kita dengar dan praktikkan akan menyucikan dan membaharuikita manusia daging yang berdosa--angka enam--menjadi manusia rohani seperti Yesus--angka tujuh.

      Apa yang disucikan--angka enam--? ENAM DOSAyang mendarah daging; menguasai tubuh, jiwa, dan roh kita--angka enam menunjuk pada manusia darah daging.
      1 Korintus 5: 11
      5:11.Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergauldengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul(1), kikir(2), penyembah berhala(3), pemfitnah(4), pemabuk(5)atau penipu(6); dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.

      'bergaul'= fellowship.
      Kalau ada enam dosa ini, tidak akan bisa masuk dalam tubuh Kristus--sudah dilahirkan sebagai manusia darah daging, masih ditambah diikat dengan enam dosa.

      Enam dosa yang mendarah daging:

      • Mengikat tubuh: pemabuk dan cabul--makan minum (merokok, mabuk, dan narkoba), dan percabulan lewat apapun, sampai pada perbuatan. Jaga nikah! Jangan ada percabulan, perselingkuhan dan lain-lain! Jangan sampai ada nikah yang salah! Tuhan tolong kita.

      • Mengikat jiwa--menjadi tabiat--: kikir, pemfitnah, dan penipu.
        Kikir= tidak bisa memberi.
        Pemfitnah= salah jadi benar, dan sebaliknya.
        Penipu= berdusta.

      • Mengikat roh: penyembahan berhala, yaitu:

        1. Serakah--menyembah uang/penyembahan pada Mamon.
          Kolose 3: 5
          3:5.Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,

          Serakah= mencuri milik orang lain terutama milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.
          Kalau gembala mencuri milik Tuhan, ia akan membawa sidang jemaat pada penyembahan berhala.

          Dulu, saat bangsa Israel keluar dari Mesir, mereka membawa emas untuk membangun Tabernakel--orang Mesir dikuras habis--, tetapi dipakai untuk membuat lembu emas--penyembahan berhala. Hati-hati! Setiap berkat Tuhan--apalagi kita akui: Aku hanya begini, tapi kok bisa ya, Tuhan yang berkati aku--di dalamnya ada:

          1. Milik Tuhan: persepuluhan dan persembahan khusus. Jangan serakah!

          2. Milik sesama yang membutuhkan--kita memberi dan mengunjungi. Jangan kikir!

            "Waktu ibadah persekutuan di Kartika Graha kita mengeluarkan banyak biaya. Kalau digunakan untuk membangun gereja sudah bisa jalan untuk membuat besi di bawah. Tetapi kita harus memberi dan mengunjungi."

          3. Milik kita untuk dinikmati, bukan berfoya-foya.

          Setiap berkat Tuhan harus kita pertanggungjawabkan kepada-Nya.

        2. Penyembahan berhala juga berarti segala sesuatu yang membuat kita tidak bisa mengasihi Tuhan; tidak bisa mengutamakan ibadah pelayanan. Hobi, kuliah, kerja, silakan, tetapi jangan sampai membuat kita tidak bisa mengutamakan Tuhan, itu sudah termasuk berhala, hati-hati, ia akan masuk dalam kegoncangan dan penghukuman sampai binasa selamanya.

      Kalau angka enam dipertahankan kita akan goncang; hidup itu tidak mungkin tenang.
      Tegakan hati untuk mengalami penyucian; tegakan untuk mengalami sengsara daging supaya muncul angka tujuh--TUJUH PEMBAHARUAN--:

      • Efesus 4: 24-25
        4:24.dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
        4:25.Karena itu buanglah dustadan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.

        Yang pertama: dimulai dengan tidak ada dusta. Selama masih ada dusta, kita belum jadi manusia baru, tetapi tetap manusia daging yang akan mengalami kegoncangan dan dihukum. Jangan berdusta lagi!

      • Efesus 4: 26
        4:26.Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu

        Yang kedua:

        1. Tidak marah tanpa alasan.
        2. Jangan marah tanpa kasih, tetapi marah dengan kasih untuk menolong.
        3. Tidak boleh marah dengan emosi, itu yang membuat pertengkaran.

        Sumbernya dari kejujuran.
        Marah diubahkan jadi ramah.

      • Efesus 4: 27
        4:27.dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.

        Yang ketiga: tidak memberi kesempatan kepada iblis.
        Artinya: kalau kita tahu kelemahan kita, jangan berada di situ!

        Misalnya lemah saat sudah pegang laptop yaitu melihat yang porno, jangan pegang laptop! Kalau memegang laptop berarti memberi kesempatan kepada iblis. Mungkin dalam berpacaran suka aneh-aneh di tempat gelap, jangan ke tempat gelap, tetapi terang benderang.

        Kalau tidak memberi kesempatan kepada iblis, berarti memberi kesempatan kepada Tuhan untuk menguasai kita.

      • Efesus 4: 28
        4:28.Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikansesuatu kepada orang yang berkekurangan.

        Yang keempat: mencuri jadi membagi.

      • Efesus 4: 29
        4:29.Janganlah ada perkataan kotorkeluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baikuntuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.

        Yang kelima: tidak ada perkataan kotor/sia-sia; perkataan yang melemahkan iman. Orang sudah semangat datang ibadah lalu jadi malas karena perkataan kita. Itulah perkataan sia-sia.

        Perkataan kotor diubahkan jadi perkataan yang membangun.

      • Efesus 4: 30
        4:30.Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.

        Yang keenam: tidak mendukakan Roh Kudus.

      • Efesus 5: 1-2
        5:1.Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih
        5:2.dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.

        Yang ketujuh: taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi--Yesus taat sampai mati di kayu salib. Kita hanya mengulurkan tangan kepada Tuhan.

      Inilah manusia baru. Kita terus mendengar bunyi sangkakala, tanpa sadar kita terus disucikan. Kita mulai digiring untuk masuk penggembalaan dan persekutuan--kita dihitung oleh Tuhan, hidup mulai enak dan ringan.
      Kemudian enam dosa disucikan, sampai kita hanya mengulurkan tangan kepada Tuhan--sikap penyembahan. Saat diberkati atau apapun tetap menyembah Tuhan.

    • Wahyu 1: 13
      1:13.Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.

      Wujud nyata yang kedua: Yesussebagai Gembala Agung dan Imam Besar yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa. Dia sedang memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul untuk kita, karena kita hanya mengulurkan tangan kepada-Nya; Dia mengulurkan tangan belas kasih-Nya kepada kita.

      Bunyi sangkakala sangat penting. Doakan saya! Kalau tidak didoakan, dan saudara tidak ada kerinduan, saya tidak akan bisa. Harus ada kerinduan; kebutuhan apapun sampaikan kepada Tuhan, supaya Ia membukakan firman-Nya, sampai tangan ketemu Tangan, mata ketemu Mata, dan mulut berseru kepada-Nya.

      Hasilnya:
      Yesaya 40: 11
      40:11.Seperti seorang gembalaIa menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannyadengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nyadengan hati-hati.


      • Hasil pertama: tangan Gembala Agung menghimpunkankita; memeluk kita.
        Artinya: memelihara kita secara ajaib, menghangatkan dan membahagiakan kita, dan menyatukan yang tercerai-berai sampai kesatuan tubuh Kristus.

      • Hasil kedua: tangan belas kasih Gembala Agung memangkukita.
        Artinya: menanggung segala letih lesu, beban berat, susah payah, dan air mata kita, sehingga kita merasa damai, semua enak dan ringan.
        Terus angkat tangan sampai kita benar-benar merasa semua enak dan ringan.

        Cara dan waktu ada di dalam tangan Tuhan!Jangan berharap manusia!

        "Karena itu saya tidak ragu. Dulu saat saya melanjutkan gereja di Malang, saya berharap kolekte dari om Pong karena saya berkhotbah enam kali. Akhirnya tidak dikasih sampai hari ini. Itu akibatnya kalau menggunakan cara kita. Ternyata ada orang--bukan jemaat Lemah Putro dan Johor--datang ke jalan Johor membawa uang dibungkus koran, sejumlah yang saya angan-angankan. Saya minta ampun di depan jemaat: Inilah gembala yang masih berharap pada manusia dan uang, belum mengangkat tangan. Sekarang mari, kita hanya mengangkat tangan. Serahkan kepada Tuhan, dan kita mengalami damai sejahtera."


      • Hasil ketiga: tangan Gembala Agung menuntunkita ke Yerusalem baru.
        Artinya:

        1. Menuntun ke masa depan yang berhasil dan indah.

          Tergembala hari-hari ini!
          Dengar bunyi sangkakala yang berasal dari perjanjian lama dan perjanjian baru--alkitab. Itu yang menjamin kita. Tuhan tolong kita.

        2. Menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna, kita layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai. Kita masuk Yerusalem baru, kandang penggembalaan terakhir.

Dia sedang melihat kita. Mungkin tidak ada yang tahu, tetapi Tuhan tahu kita sedalam-dalamnya. Kita tinggal mengangkat tangan. Kita sudah di kandang, kemudian dikerjakan dari angka enam menjadi angka tujuh, sampai kita mengangkat tangan kepada Tuhan, semua kita serahkan dalam tangan Tuhan.

Angka enam dihapus dan kita memegang angka tujuh.
Kemudian tergembala sungguh-sungguh.
Dan terakhir kita hanya mengulurkan tangan kepada Tuhan.

Semua kejadian di dunia ini terjadi tiba-tiba. Yang kita prediksi baik, tiba-tiba goncang dan mustahil. Tetapi Dia sedang melihat kita; Dia mengerti. Kaum muda, jangan berputus asa. Bawa diri untuk mendengar bunyi sangkakala, sampai kita merasa hanya seperti domba sembelihan. Kita harus taat dan mengangkat tangan kepada Tuhan apapun yang kita hadapi.

Berhenti dari sifat dan dosa lama! Nomor satu masuk kandang, supaya kita dibentuk di sana, sampai kita hanya mengangkat tangan--mata ketemu Mata, tangan ketemu Tangan, hati ketemu Hati, dan mulut hanya berseru dan berserah kepada-Nya.

Tuhan paling dekat dengan kehidupan yang merasa sangat tidak kuat. Bidang apa saja, serahkan kepada Tuhan!
Biarkan Tuhan bekerja dengan cara dan waktu-Nya sendiri! Jangan paksa Tuhan!
Semua yang terbaik dari Tuhan, sampai pada kesempurnaan.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Paskah Persekutuan I di Hotel Tunjungan Surabaya, 08 Mei 2015 (Jumat Malam)
    ... garang tidak suka yang baik . suka mengkhianat tidak berpikir panjang berlagak tahu lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah . . Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu 'tidak mempedulikan agama' mencampur adukkan agama bukan atheis karena orang-orang ini adalah ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 23 November 2021 (Selasa Sore)
    ... sebagai tanda persekutuan supaya kami pergi kepada orang-orang yang tidak bersunat dan mereka kepada orang-orang yang bersunat 'Yakobus Kefas dan Yohanes' di dalam Alkitab tiga rasul ini menujuk pada iman pengharapan dan kasih. Jadi pelayan Tuhan yang memiliki iman pengharapan dan kasih adalah bagaikan 'Yakobus Kefas dan Yohanes' yang berjabat tangan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 07 April 2022 (Kamis Sore)
    ... manusia dengan api. Dan manusia dihanguskan oleh panas api yang dahsyat dan mereka menghujat nama Allah yang berkuasa atas malapetaka-malapetaka itu dan mereka tidak bertobat untuk memuliakan Dia. Dan malaikat yang kelima menumpahkan cawannya ke atas takhta binatang itu dan kerajaannya menjadi gelap dan mereka menggigit lidah mereka karena kesakitan ...
  • Ibadah Raya Malang, 02 September 2018 (Minggu Pagi)
    ... luar melalui pintu gerbang utara dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur sungguh air itu membual dari sebelah selatan. Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku masuk dalam air itu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 03 Oktober 2013 (Kamis Sore)
    ... Mempelai. Korintus - Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga maka ia tertutup untuk mereka yang akan binasa yaitu orang-orang yang tidak percaya yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambaran Allah. Injil kemuliaan adalah injil firman Allah ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 30 November 2014 (Minggu Sore)
    ... turun dari Surga dalam Yohanes . Sebenarnya manna ini tersembunyi di Surga tetapi dikirimkan ke bumi. Artinya Firman Allah yang dibukakan rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab Firman Allah yang merupakan wahyu atau ilham dari Tuhan. Kalau Firman itu merupakan wahyu dari Tuhan bukan rekayasa lawak-lawak dari manusia ...
  • Ibadah Raya Malang, 11 Maret 2012 (Minggu Pagi)
    ... kedua kali. Ini sama dengan menjadi murtad dan durhaka. Celakanya adalah kehidupan yang murtad lagi ini tidak akan bisa bertobat lagi melainkan binasa selamanya. Praktek sehari-hari murtad durhaka adalah Meninggalkan ajaran benar dan berpaling pada ajaran lain. Timotius - Karena akan datang waktunya orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 20 Oktober 2016 (Kamis Sore)
    ... yang sesuai dengan tahta Surga tidak boleh dipengaruhi oleh keinginan perasaan daging. Memang harus terjadi pemisahan. Keadaan makhluk Seperti Singa tabiat Yesus sebagai Raja ditunjukkan oleh Petrus. Seperti lembu tabiat Yesus sebagai hamba ditunjukkan oleh Andreas. Seperti muka manusia tabiat Yesus sebagai manusia ditunjukkan oleh Yakobus. Seperti burung nasar tabiat Yesus sebagai Anak Allah ditunjukkan ...
  • Ibadah Raya Malang, 07 November 2010 (Minggu Pagi)
    ... maka akan bisa menjadi teladan bagi orang lain. Yesus sebagai Gembala Agung menjadi teladan sempurna bagi kita terutama dalam hal ketaatan. Tiga kali Yesus memberi teladan dalam ketaatan Pada saat baptisan air. Matius - Lalu Yesus menjawab kata-Nya kepadanya Biarlah hal itu terjadi karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah. Dan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 18 Januari 2009 (Minggu Sore)
    ... dulu murid-murid juga mengalami badai maut dan ditimpa dengan ketakutan. Dan ini sama dengan keadaan gereja Tuhan di akhir jaman. Kalau dulu murid-murid takut dibunuh badai maut sekarang kita juga banyak yang ketakutan menghadapi badai maut dalam bidang jasmani dan bidang rohani. Karena itu kita harus bisa memandang Yesus dalam kemuliaan sehingga ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.