Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dilimpahkan Tuhan di tengah-tengah kita.

Wahyu 21: 23-24
21:23.Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya.
21:24. Dan
bangsa-bangsa akan berjalan di dalam cahayanyadan raja-raja di bumi membawa kekayaan mereka kepadanya;

Ayat 23= kota Yerusalem baru tidak memerlukan matahari, bulan, dan bintang secara jasmani, karena kemuliaan Allah yang menerangi dan Anak Domba adalah lampunya(diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 23 Juni 2024).

Oleh sebab itu gereja Tuhan di dunia harus hidup dalam kemuliaan Allah Tritunggal:

  1. Kemuliaan Allah Bapa= matahari.
  2. Kemuliaan Anak Allah= bulan.
  3. Kemuliaan Allah Roh Kudus= bintang.

Ayat 24: 'bangsa-bangsa akan berjalan di dalam cahayanya'= di dalam kota Yerusalem baru tidak ada kegelapan.
Oleh sebab itu, segala bangsa di dunia termasuk bangsa kafir harus berjalan di dalam terang Allah Tritunggal, yaitu:

  1. Terang Allah Bapa= matahari.
  2. Terang Anak Allah= bulan.
  3. Terang Allah Roh Kudus= bintang.

Gereja Tuhan terus berjalan dalam terang Allah Tritunggal--terang matahari, bulan dan bintang--yang semakin membesar sampai satu waktu ditampilkan sebagai terang dunia, tidak ada gelapnya sama sekali.

Wahyu 12: 1
12:1.Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulandi bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintangdi atas kepalanya.

Ini sama dengan Yesus yang adalah terang dunia--Yesus berkata:'Akulah terang dunia, kamulah terang dunia'. Kita bisa masuk kota Yerusalem baru; kota terang; tidak ada malam sedikitpun di sana.

Dunia ini gelap. Kalau kita hidup dalam terang, akan ada gunanya. Begitu juga dalam nikah rumah tangga dan penggembalaan.
Kejadian 1: 16-18
1:16.Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang.
1:17.Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi,
1:18.dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

Kegunaan terang dunia:

  1. Menjadi sumber terang bagi dunia--'untuk menerangi bumi'.
    Contoh: Saulus. Ia adalah penghujat (tanpa bintang), penganiaya (tanpa matahari), dan ganas/buas (tanpa bulan). Tetapi ia menjadi rasul Paulus yang menerangi banyak orang (diterangkan pada Ibadah Raya Malang, 30 Juni 2024).

  2. Untuk menguasai kegelapan.
    Kegelapan seringkali menguasai lima indera dan tujuh sifat tabiat daging--saat Yosua berperang--(diterangkan pada Ibadah Raya Malang, 30 Juni 2024).

  3. Untuk memisahkan terang dari gelap.

AD. 3
2 Korintus 6: 14-17
6:14.Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan?Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
6:15.Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?
6:16.Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: "Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.
6:17.Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu.

'orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?' = orang beriman dengan tidak beriman.

Ada tiga pemisahan terang dengan gelap:

  1. Ayat 14-15= pemisahan antara kebenaran dan kedurhakaanterutama dalam nikah rumah tangga.
    Dalam nikah, terang tidak boleh campur dengan gelap; artinya tidak boleh kawin campur. Kalau kawin campur, akan mengakibatkan kawin cerai, kalau diteruskan akan menjadi kawin mengawinkan, berarti binasa selamanya.

    Sejak zaman Nuh, manusia sudah masuk kawin campur.
    Kejadian 6: 1-2
    6:1.Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan,
    6:2. maka
    anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.

    'anak-anak Allah'= beriman.
    'anak-anak perempuan manusia' = tidak beriman.

    Kawin campurartinya:

    • Tidak satu iman kepada Yesus.
      Kalau ada iman, akan ada rem untuk tidak berbuat dosa--hidup benar.
      Di luar Yesus tidak ada rem, sehingga hanya berbuat dosa bahkan sengaja berbuat dosa--durhaka.

    • Tidak satu baptisan air. Bisa satu iman dalam Yesus--sama-sama percaya Yesus--, tetapi tidak satu baptisan air, berarti tidak satu bahtera--tidak pernah bertemu selamanya.

    • Tidak satu pengajaran yang benar--tidak satu kepala. Pada mulanya adalah firman--logos.
      Kalau tidak satu pengajaran, berarti tidak satu komando dan tidak satu hati.
      Suami isteri adalah dua menjadi satu--satu tubuh. Kalau tidak satu komando, ada yang ke kanan atau ke kiri; ada yang maju atau mundur, akhirnya terjungkal.

    Dua orang sepakat (satu hati)--satu iman, satu baptisan, dan satu pengajaran yang benar--apa yang diminta akan dijawab Tuhan--jadi rumah doa.
    Kalau tidak satu hati(tidak sepakat) sekalipun satu rumah bahkan satu tempat tidur, justru akan jadi sarang penyamun. Hati hanya jadi tempatnya dosa dan puncaknya dosa. Semakin hari semakin jauh dari Tuhan sampai dibinasakan oleh Tuhan.

    Kejadian 6: 2

    6:2.maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.

    Mengapa terjadi kawin campur?


    • Pandangannya adalah pandangan daging; pandangan duniawi. Perkara daging/duniawi lebih dipertimbangkan daripada perkara rohani, bahkan tidak ada pertimbangan rohani.

      Untuk masuk nikah yang benar harus menggunakan pandangan rohani, yaitu mengutamakan perkara rohani jauh di atas perkara daging.

    • Hanya mengikuti selera daging; keinginan daging.

    Akibat kawin campur:

    • Menghasilkan raksasa--orang-orang yang memiliki hawa nafsu yang tidak wajar lagi dan tidak terkontrol, sehingga dipakai dalam pembangunan Babel--gereja palsu yang sempurna dalam kejahatan dan kenajisan--yang akan dibinasakan.

    • Terjadi pemisahan mulai sekarang sampai nanti pemisahan selamanya. Yang satu diangkat ke awan-awan yang permai--masuk perjamuan kawin Anak Domba--, tetapi yang satu ketinggalan di bumi dan binasa selamanya.

      Lukas 17: 34
      17:34.Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.


    Karena itu nikah harus terang dan benar--satu iman, satu baptisan air yang benar, dan satu pengajaran yang benar--sampai satu hati. Kita menjadi rumah doa. Kita bahagia sampai nanti masuk penyembahan terbesar di bumi saat Yesus datang kembali, masuk perjamuan kawin Anak Domba dan Yerusalem baru selamanya.

    Kalau nikah belum satu, harus berjuang untuk bisa membawa satu keluarga menjadi satu kesatuan dalam nikah yang terang dan nikah yang benar.
    Kalau sudah terlanjur menikah apapun yang terjadi, jangan diceraikan, tetapi diperjuangkan.

  2. Pemisahan antara Bait Allah dengan berhala.
    2 Korintus 6: 16
    6:16.Apakah hubungan bait Allah dengan berhala?Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: "Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.

    'Apakah hubungan bait Allah dengan berhala?'= Bait Allah adalah terang. Berhala adalah gelap.

    Ini menunjuk pada pemisahan dalam ibadah kepada Tuhan.

    Berhala adalah segala sesuatu yang menghalangi kita untuk mengasihi dan beribadah melayani Tuhan.

    Praktiknya:

    • Tidak bisa mengutamakan Tuhan lebih dari semua= tidak setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan= malas.

    • Tidak bisa mengasihi sesama, tetapi selalu merugikan dan menyakiti sesama; tidak bisa berbuat baik= jahat.

    Jadi, pelayan Tuhan yang beribadah melayani Tuhan dengan jahat dan malas sama dengan menyembah berhala.
    Ini merupakan pemisahan antara orang yang sama-sama beribadah kepada Tuhan. Ada pemisahan antara orang yang beribadah dan tidak beribadah kepada Tuhan. Lebih dalam lagi, ada pemisahan diantara orang-orang yang beribadah kepada Tuhan.

    "Hati-hati banyak gosip tersebar dan di bolak-balik semuanya di kalangan pengajaran. Kalau menambah pelayanan dibilang salah, kalau berhenti melayani (gantian melayani) dibilang benar."

    Matius 25: 26, 30
    25:26.Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
    25:30.Dan campakkanlah hamba yang tidak bergunaitu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

    Jahat dan malas sama dengan tidak berguna dan hidup dalam kegelapan.
    Ia tidak berguna berarti merusak dan menghancurkan pembangunan tubuh Kristus, dan hidup dalam kegelapan--ketakutan, kegelisahan, kekuatiran dan sebagainya. Mulai sekarang banyak tangisan air mata, sampai satu waktu masuk kegelapan yang paling gelap di neraka selamanya.
    Sementara di Yerusalem baru tidak ada kegelapan (kota terang). Ini bedanya.

    Jadi, ada perbedaan antara Bait Allah dan berhala--orang yang menyembah berhala (menyembah patung, tidak menyembah Tuhan). Orang yang beribadah tetapi malas dan jahat itu juga menyembah berhala.

    Oleh sebab itu kita harus menjadi pelayan Tuhan yang setia dan baik--hidup dalam terang.
    Matius 25: 21
    25:21.Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

    Setia= tidak mau terhalang oleh apapun dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
    Baik= hanya berbuat baik sampai membalas kejahatan dengan kebaikan.

    'turutlah dalam kebahagiaan tuanmu' artinya mulai sekarang kita mengalami kebahagiaan sorga--hidup di dunia tetapi serasa di sorga--, sampai mencapai kebahagiaan kekal di Yerusalem baru saat Yesus datang kembali.

  3. Pemisahan dari yang najis.
    2 Korintus 6: 17
    6:17.Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu.

    Ini adalah pemisahan dalam tahbisan/pelayanan kepada Tuhan.

    Yesaya 52: 11
    52:11.Menjauhlah, menjauhlah! Keluarlah dari sana! Janganlah engkau kena kepada yang najis! Keluarlah dari tengah-tengahnya, sucikanlah dirimu, hai orang-orang yang mengangkat perkakas rumah TUHAN!

    'orang-orang yang mengangkat perkakas rumah TUHAN'= mengangkat Tabernakel--mengangkat meja roti sajian (gembala), mengangkat mezbah korban bakaran (penginjil), mengangkat pelita emas (guru)--= pelayan Tuhan yang dibina oleh pengajaran Tabernakel dan mempelai--kabar mempelai dalam terang Tabernakel.
    Kalau suci, akan dipakai untuk mengangkat perkakas rumah Tuhan.

    Syarat pelayan Tuhan yang dibina kabar mempelai dalam terang tabernakel: kesucian.
    Tadi, kita beribadah dengan kesetiaan. Sekarang kesucian.
    Suci dan setiatidak bisa dipisahkan.
    Ini yang dibutuhkan untuk mengangkat perkakas rumah Tuhan.

    "Karena itu di dalam Lempin-EL "Kristus Ajaib" lulusan apa saja diterima. Bahkan tidak lulus apapun juga diterima. Karena yakin, untuk mengangkat perkakas rumah Tuhan yang dipentingkan bukan kepandaian atau kekayaan, melainkan kesucian dan kesetiaan."

    Jika kita melayani dengan kesucian dan kesetiaan seperti ranting melekat pada pokok anggur yang benar. Semakin hari semakin dibersihkan/disucikan, dan kita semakin setia. Kalau lebih suci, maka lebih setia. Kalau tidak suci, tidak akan setia (malas).

    Semakin suci, semakin diurapi Roh Kudus, semakin setia berkobar-kobar, dan semakin melekat pada Bapa, sehingga satu waktu bisa menghasilkan buah anggur yang manis.
    Inilah pelayanan dalam kabar mempelai. Benar-benar ketat dalam kesucian dan kesetiaan.

    Apapun yang terjadi, kalau sudah mulai malas beribadah dan berdoa, periksa kesucian kita!

    "Pdt In Juwono dan Pdt Pong adalah orang sederhana. Tetapi pesannya hanya satu: Melekat pada satu pokok anggur yang benar! Dan beliau berbuah manis sampai meninggal dunia. Itu yang saya pelajari. Suci, setia, dan melekat pada pokok anggur yang benar. Malah menjelang akhir hidupnya, Pdt In Juwono melayani ibadah kaum muda. Semakin tua justru semakin giat melayani. Itulah kabar mempelai."

    Semakin disucikan dan setia, satu waktu kita tinggal memetik buah yang manis; kita berhasil, indah dan bahagia. Tuhan yang bertanggung jawab atas hidup kita--'Bapa-Kulah pengusahanya'.

    Kita terus disucikan sampai dipercaya untuk mengangkat tabut perjanjian. Artinya: semakin suci dan setia, satu waktu kita akan dipercaya untuk memberitakan kabar mempelai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

    Tadi masih dibina oleh kabar mempelai, nanti diizinkan mengabarkan kabar mempelai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir.

    Kalau tidak suci, tidak setia, bagaimana mau dipakai. Kalau belum berbuah manis, lalu mau pergi ke mana-mana, apa yang mau dibawa.

    "Saya paling takut kalau sampai kering. Kalau kering apa yang mau diberitakan? Harus setia berkobar-kobar!"

    Kalau suci dan setia, tidak akan kering, malah berbuah manis, bahkan bisa dibawa ke mana saja.
    Mari kita berdoa dan mengangkat tabut perjanjian. Kegerakan Roh Kudus hujan akhir, merupakan pelayanan terakhir.

    Perjalanan Yosua yang terakhir yaitu menyeberang sungai Yordan untuk masuk ke Kanaan dengan membawa tabut perjanjian-- kegerakan pembangunan tubuh Kristus.

    Yosua 3: 3-4, 6
    3:3.dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya--
    3:4.hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hastapanjangnya, janganlah mendekatinya--maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu."
    3:6.Dan kepada para imam itu Yosua berkata, demikian: "Angkatlah tabut perjanjian dan menyeberanglah di depan bangsa itu." Maka mereka mengangkat tabut perjanjian dan berjalan di depan bangsa itu.

    Mengangkat tabut perjanjian dengan menyeberangi sungai Yordan untuk masuk ke Kanaan= kegerakan Roh Kudus hujan akhir; pembangunan tubuh Kristus yang sempurna dalam kabar mempelai.
    Syaratnya: 'harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta'= dua ribu menunjuk pada ruangan suci--panjang: 20, lebar: 10, tinggi: 10 hasta.

    Ini adalah syarat untuk dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, yaitu kita harus selalu berada di ruangan suci--tiga macam alat dalam ruangan suci--, artinya kandang penggembalaan; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok: ibadah raya, ibadah doa, dan ibadah pendalaman alkitab.

    Kalau ada dalam kandang penggembalaan, akan selalu ada jalan baru--'kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu'.
    Inilah gunanya penggembalaan; Gembala Agung selalu berjalan di depan dan kita di belakangnya--selalu ada jalan baru.

    Suci, setia, dan tergembala, kita akan dipakai Tuhan.
    Memikul tabut perjanjian= kita tanggung jawab untuk mendengar, mempraktikkan, dan menyaksikan kabar mempelai.

    Sekarang memang dalam bentuk undangan; kabar mempelai. Tetapi nanti di awan permai, tutupnya--emas murni--adalah Allah Tritunggal--Yesus dalam kemuliaan sebagai Raja, Mempelai Pria Surga. Petinya adalah kita semua--kayu yang disalut dengan emas sedikit demi sedikit sampai sama dengan Yesus; mempelai wanita.

    Banyak yang salah, cuma mendengar kabar mempelai, tidak dipraktikkan lalu dikabarkan. Yang mendengar akan bosan dan malas. Tetapi kalau dipraktikkan, ada cap darah Yesus dan Antikris tidak bisa memberi cap.

    Kita dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna dengan mengangkat tabut perjanjian, berarti kita menempatkan Yesus sebagai kepala. Jangan takut! Kita hanya merasa sebagai sehelai rambut di tengah badai. Semakin dipakai, semakin menempatkan Yesus sebagai kepala, kita akan semakin merasa seperti sehelai rambut--tidak bisa apa-apa, tidak bisa sombong. Sehelai rambut artinya kita banyak kekurangan dan kelemahan secara jasmani dan rohani. Tuhan yang akan bekerja bagi kita. Tabut perjanjian; kabar mempelai sama dengan uluran tangan Yesus sebagai kepala kepada kita yang tidak berdaya.

    Hasilnya:

    • 2 Samuel 6: 11
      6:11.Tiga bulan lamanya tabutTuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya.

      'seisi rumahnya' = nikahnya diberkati.

      Mari pikul tabut perjanjian. Dengarkan firman, praktikkan, bersaksi (mengundang), maka ada stempel darah Yesus dan tidak bisa dibantah.

      "Saya bersaksi, waktu saya masih muda,datang di Malang sedangkan bangunan belum selesai, dan saya berharap manusia. Satu waktu Om Pong ke Belanda, saya disuruh menggantikan khotbah enam kali (saya sudah menghitung-hitung enam kali kolekte). Saya dengar suara: Nanti kolekte berikan kepada dia untuk membangun. Ternyata tidak ada, dan bendahara lupa. Saat saya menghadap Om Pong, beliau bertanya: Bangunan sampai mana? Kok ada listrik di kamar kamu. Saya jawab: Listriknya dari sebelah. Tidak dapat duit dan saya dimarahi. Tetapi Tuhan tolong, tidak hutang sama sekali sampai bangunan selesai. Ini sudah renovasi keempat, saya mulai punya pengalaman untuk tidak berhutang dalam membangun rumah Tuhan dan akhirnya pembangunan selesai."

      Hasil pertama: tangan Tuhan sanggup memberkati dan memeliharakita di tengah kesulitan dunia sampai Antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.

      Tangan Tuhan sanggup menyatukan nikah dan buah nikah kitasehingga bahagia sampai masuk perjamuan kawin Anak Domba.

    • Bilangan 10: 33
      10:33.Lalu berangkatlah mereka dari gunung TUHAN dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya, sedang tabutperjanjian TUHAN berangkat di depan mereka dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya untuk mencari tempat perhentianbagi mereka.

      Hasil kedua: tangan Tuhan memegang rambut yang lemah untuk memberikan perhentian; damai sejahteradi tengah letih lesu, beban berat, susah payah, dan air mata.
      Semuanya menjadi enak dan ringan.

      Kalau sudah damai--gelombang lautan teduh--, akan ada masa depan berhasil dan indah. Kita hanya berusaha tetapi tangan Tuhan yang memberikan masa depan yang indah. Tuhan bisa menolong kita.

      " Ada kaum muda di Medan, menghadap saya: Om saya disuruh mengganti judul, kalau tidak selesai saya dikeluarkan Saya bilang: Berdoa. Setelah tiga hari dia WA: Om saya ujian akhir (disuruh mengganti judul, tetapi akhirnya diterima). Akhirnya lulus. Luar biasa uluran tangan Tuhan. Apapun keadaan kita, Tuhan bisa menolong kita."

    • Yosua 3: 15-17
      3:15.Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan para imam pengangkat tabutitu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu--sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya selama musim menuai--
      3:16. maka
      berhentilah air itu mengalir. Air yang turun dari hulu melonjak menjadi bendungan, jauh sekali, di dekat Adam, kota yang terletak di sebelah Sartan, sedang air yang turun ke Laut Araba itu, yakni Laut Asin, terputus sama sekali. Lalu menyeberanglah bangsa itu, di tentangan Yerikho.
      3:17. Tetapi para imam pengangkat tabut perjanjian TUHAN itu tetap berdiri di tanah yang kering, di tengah-tengah sungai Yordan, sedang seluruh bangsa Israel menyeberang di tanah yang kering, sampai seluruh bangsa itu selesai menyeberangi sungai Yordan.


      Hasil ketiga: tangan Tuhan sanggup menyucikandosa-dosa sampai puncak dosa di masa lalu yang sudah kita lakukan, katakan, dan angan-angankan--'air yang di hilir masuk ke laut asin'.

      'Air yang turun dari hulu melonjak menjadi bendungan'= Tuhan juga menyucikan kita dari dosa yang ada di depan--dosa yang menjerat.
      Semua dosa selesai, berarti semua air mata selesai. Semua masalah yang mustahil selesai. Kita bahagia. Semua yang belum beres selesai. Dan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna juga selesai.

      Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia; menjadi mempelai wanita yang siap untuk menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru--kota terang. Segala kegelapan dosa sudah selesai.

Sehelai rambut banyak kekurangan dan kelemahan serahkan semuanya kepada Tuhan. Kabar mempelai adalah uluran tangan Tuhan yang memegang sehelai rambut untuk kemuliaan nama Tuhan.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Persekutuan Kartika Malang I, 30 Juni 2009 (Selasa Sore)
    ... kekayaan dunia perkara jasmani tetapi keadaan rohaninya terpuruk. Keadaan rohani gereja Tuhan di akhir zaman adalah malang tidak beruntung celakamelarat sengsara tidak bahagiamiskinLukas miskin tidak kaya di hadapan Tuhan adalah kikir tidak bisa memberi bahkan serakah merampas hak orang lain bahkan haknya Tuhan yaitu perpuluhan dan persembahan khusus . buta hidup ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 22 Mei 2018 (Selasa Sore)
    ... segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan. Memberi dimulai dengan mengembalikan perpuluhan dan persembahan khusus milik Tuhan. Baru kita bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan untuk sesama yang membutuhkan. Maka Tuhan akan melimpahkan kasih karunia Untuk memelihara hidup kita secara berkecukupan bahkan berkelimpahan mulai dari dunia yang sulit sampai ...
  • Ibadah Doa Malam Session II Malang, 10 Mei 2011 (Rabu Dini Hari)
    ... yang memegang tongkat adalah gambaran salib Tuhan korban Kristus. Korban Kristus merupakan kunci pembuka benteng apapun juga. Taman Eden yang sudah tertutup dapat dibuka oleh korban Kristus. Selama korban Kristus masih berlaku kita tidak akan pernah putus asa dan kita tidak akan pernah tinggalkan pekerjaan Tuhan. Tuhan membelah laut artinya Tuhan membuka ...
  • Ibadah Raya Malang, 03 Februari 2019 (Minggu Pagi)
    ... Firaun Yehezkiel Berbicaralah dan katakan Beginilah firman Tuhan ALLAH Lihat Aku menjadi lawanmu hai Firaun raja Mesir buaya yang besar yang berbaring di tengah anak-anak sungaimu yaitu Nil dan yang berkata Sungai Nil aku punya aku yang membuatnya. Penyebab batu sandungan adalah keras hati seperti Firaun. Praktek sehari-hari keras hati ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 19 April 2015 (Minggu Sore)
    ... penggembalaan dan karena Daud taat dengar-dengaran dan setia setia dalam ibadah pelayanan sesuai dengan jabatan yang TUHAN berikan. Ini adalah ciri penggembalaan. Daud memegang kunci Daud untuk membuka pintu kerajaan Israel. Tetapi Yesus memegang kunci Daud untuk membuka pintu-pintu sampai membuka pintu Sorga bagi kita semua. Yesus tampil sebagai 'Yang memegang kunci ...
  • Ibadah Raya Malang, 22 Maret 2020 (Minggu Pagi)
    ... kedatangan Yesus kedua kali. Bagi kita sekarang dua saksi memang belum turun tetapi untuk menguatkan kita sekarang ini yang sedang menghadapi kegoncangan-kegoncangan yang tidak bisa dipikirkan sampai menghadapi masa pra aniaya antikris supaya tidak menyangkal Yesus. Jangan berhenti beribadah tetapi kita menjadi saksi Tuhan di mana-mana bukan hanya menerima kesaksian. ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 27 Desember 2009 (Minggu Sore)
    ... ara. Ini terjadi setelah manusia berbuat dosa tidak taat dengar-dengaran . Akibatnya manusia kehilangan pakaian kemuliaan. Jadi yang membuat pakaian rohani telanjang adalah karena tidak taat dengar-dengaran. Supaya tidak telanjang kita berjaga-jaga supaya tetap taat dengar-dengaran. Kalau Tuhan belum datang itu adalah ujian ketaatan. Dan banyak orang yang tidak tahan. ...
  • Ibadah Doa Malang, 04 Oktober 2011 (Selasa Sore)
    ... cawat. Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. Adam dan Hawa berbuat dosa sehingga mereka telanjang dan terpisah dari Tuhan. Sejak Adam dan Hawa berbuat dosa maka semua manusia ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 01 September 2024 (Minggu Siang)
    ... Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru Mempelai datang Songsonglah dia . Gadis-gadis itupun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. 'Waktu tengah malam' paling gelap akhir zaman. Kabar mempelai adalah satu-satunya suara yang harus didengar di akhir zaman satu-satunya kabar yang dibutuhkan gereja Tuhan pada akhir zaman yang paling gelap. Mengapa dibutuhkan kabar ...
  • Ibadah Doa Malang, 16 April 2020 (Kamis Sore)
    ... sikap yang menentukan pekerjaan dari api firman pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua Sikap negatif menolak firman pengajaran yang benar. Akibatnya adalah api firman pengajaran yang benar menjadi api penghukuman. Sikap positif menerima api firman pengajaran yang benar dengan sungguh-sungguh dan sukacita. Hasilnya adalah api firman pengajaran menjadi ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.