Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Kita masih berada pada kitab Wahyu 4, ayat 6b.
Wahyu 4: 6
4:6. Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhlukpenuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
Kita sudah mempelajari tentang empat makhluk ini.
Ada dua orang yang sudah melihat kerajaan sorga dengan jelas:
- Dalam perjanjian lama, yaitu Musa.
Musa melihat kerajaan sorga, kemudian TUHAN memerintahkan Musa untuk membuat kerajaan sorga di bumi, itulah Tabernakel.
- Rasul Yohanes yang melihat kerajaan sorga di pulau Patmos.
Kerajaan sorga yang dilihat Musa sama dengan yang dilihat oleh rasul Yohanes. Di sini, rasul Yohanes melihat
empat makhluk yang penuh dengan mata, sedangkan Musa melihat
empat tiang pada pintu tirai.
Dalam Tabernakel ada tiga pintu, yaitu:
- Pintu gerbang= pintu keselamatan.
- Pintu kemah= pintu urapan dan kepenuhan Roh Kudus; pintu kesucian.
- Pintu tirai= kesempurnaan.
Siapa
empat makhluk di takhta kerajaan sorga?: yaitu
empat pribadiyang pernah hidup di dunia
dalam suasana takhta sorga, sampai benar-benar terangkat ke takhta sorga.
Empat orang tersebut adalah:
- Yang pertama: HENOKH.
Kejadian 5: 22, 24
5:22. Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahunlagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
5:24. Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.
Tiang--makhluk--yang pertama adalah Henokh.
Henokh hidup bergaul dengan Allahsampai terangkat ke sorga. Kita juga harus meneladani, kalau kita mau terangkat ke sorga, kita juga harus bergaul dengan Allah.
"Banyak kita mengatakan bergaul dengan Allah, tetapi jangan-jangan bergaul dengan setan. Harus ada praktiknya."
Amsal 3: 32
3:32. karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan orang jujur Ia bergaul erat.
Salah satu praktik bergaul dengan Allah adalah JUJUR. Kalau tidak jujur/berdusta, berarti bergaul dengan setan.
Jujur artinya ya katakan: ya, tidak katakan: tidak; benar katakan: benar, tidak benar katakan: tidak benar.
Tetapi kalau: 'Iya, tetapi...'; 'Tidak, namun...' ini sama dengan ular.
Jujur dimulai dengan jujur soal TUHAN--soal pengajaran yang benar.
Kejujuran dimulai soal TUHAN. Kalau soal TUHAN saja kita tidak jujur, bagaimana soal manusia? Kepada TUHAN yang mahatahu saja kita tidak jujur, apalagi kepada manusia yang tidak tahu apa-apa. Pasti tidak jujur soal suami, soal isteri, soal anak, soal orang tua.
Titus 2: 7
2:7. dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujurdan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,
Kalau pengajaran itu benar, harus kita katakan: benar dan kita tegas untuk mendukung, berpegang teguh, dan taat dengar-dengaran.
Kalau pengajaran itu tidak benar, katakan: tidak benar dan kita tolak dengan tegas. Jangan berkata: 'Tidak benar, tetapi...'; 'Benar, namun...'!
Jika jujur dalam pengajaran benar, kita bisa menjadi teladan dalam berbuat baik.
Surat Titus ditujukan kepada Titus yang masih muda, artinya orang muda harus tegas, apalagi yang sudah tua/sudah lama di dalam pengajaran, seharusnya sudah harus sangat tegas, karena firman pengajaran sudah mendarah daging.
Kita harus mendukung, berpegang teguh, dan taat dengar-dengaran kepada firman pengajaran yang benar. Pengajaran yang mana?
Ini dikaitkan dengan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama 300 tahun.
Kejadian 5: 22
5:22. Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahunlagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
Angka 300 kita dapatkan pada Tabernakel. Ini kerajaan sorga yang dilihat oleh Musa di atas gunung Sinai, lalu TUHAn perintahkan Musa untuk membuat kerajaan sorga di bumi, itulah Tabernakel.
Panjang Tabernakel: 100 hasta.
Lebar Tabernakel: 50 hasta.
Keliling Tabernakel= 100 + 50 + 50 + 100 = 300.
Henokh bergaul dengan Allah selama 300 tahun, sekarang arti rohaninya adalah kita bergaul dengan Allah lewat pengajaran Tabernakel--kabar mempelai--yang diwahyukan TUHAN kepada Pdt van Gessel (almarhum). Pengajaran Tabernakel ini semua ada di dalam alkitab. Kita harus jujur! Kalau benar, katakan: benar, tidak benar katakan: tidak benar. Jangan berubah-ubah!
Jadi, kita jujur dalam pengajaran yang benar, terutama pengajaran Tabernakel--kabar mempelai--yang diwahyukan TUHAN kepada Pdt van Gessel (almarhum); sekarang diteruskan kepada kita untuk diteruskan sampai kedatangan Yesus kedua kali, sampai Tabernakel yang rohani--mempelai wanita sorga--benar-benar terwujud.
Kalau sudah jujur soal pengajaran yang benar--pengajaran Tabernakel--, pasti kita bisa jujur dalam segala haldan bisa terangkat seperti Henokh.
Kalau tidak jujur, bukan terangkat tetapi menjalar/berkelok-kelok seperti ular.
"Dalam segala hal juga, kalau tidak jujur, kita bukan naik. 'Wah, nanti kalau saya jujur, saya akan rugi. Lebih baik saya tidak jujur,' tetapi akibatnya tidak naik, berkelok-kelok/menjalar seperti ular. Kita harus jujur supaya bisa naik/terangkat."
- Yang kedua: MUSA.
Ulangan 34: 5-6
34:5. Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan firman TUHAN.
34:6. Dan dikuburkan-Nyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini.
'tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini' = dijelaskan dalam Yudas 1: 9
1:9. Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: "Kiranya Tuhan menghardik engkau!"
'bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa' = mayat Musa diperebutkan oleh iblis dan TUHAN.
Di sini mayat Musa dibangkitkan oleh TUHAN.
Musa meninggal dunia sesuai firman Allah, sehingga mayatnya dibangkitkanoleh TUHAN dalam tubuh kemuliaan dan terangkat ke sorga. Ini arti dari kalimat 'tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini'.
Kita harus hati-hati! Sudah matipun, mayat masih diperebutkan; apalagi selama masih hidup. Kita sebagai hamba TUHAN, pelayan TUHAN, dan kaum muda harus hati-hati!
"Tadi kesaksian, bagaimana kehidupan sebagai kaum muda; diperebutkan. Mayat saja diperebutkan apalagi masih hidup. Setan sangat-sangat mengincar. Kalau orang dunia atau kaum muda dunia memang milik setan, tetapi yang melayani TUHAN harus ekstra waspada, sebab setan mau merebut mayat dari orang-orang yang melayani TUHAN. Apalagi selama hidupnya, benar-benar diincar oleh setan."
Supaya setan tidak menguasai hidup mati kita, jalan keluarnya adalah kita harus seperti Musa yaitu 'matinya sesuai firman Allah', berarti hidupnya juga sesuai firman Allahsehingga hidup matinya tidak bisa dikuasai setan--tidak bisa direbut oleh setan--, tetapi dikuasai oleh TUHAN.
"Kesaksian tadi, dari Sumatera, jauh ke Jawa. Kalau tidak mencari TUHAN, untuk apa hanya mencari ilmu, mencari ini itu tetapi hidupnya dalam tangan setan? Tidak ada artinya. Orang tua mungkin bangga anaknya hebat, tetapi kalau hidup dalam tangan setan, akan hancur dibanting oleh setan."
Yang mencari ilmu, mencari kerja, silakan. Tetapihidup mati kita harus sesuai firman Allah/firman yang pengajaran benar, sehingga hidup mati kita betul-betul berada di dalam tangan TUHAN, dan setan tidak bisa merebut.
Apa praktiknya jika hidup mati kita sesuai firman pengajaran yang benar? HIDUP DALAM KEBENARAN, dalam segala aspek hidup kita.
Tadi, Henokh terangkat ke sorga karena jujur. Musa, hidup matinya sesuai dengan firman, sehingga ia dibangkitkan dan terangkat ke sorga. Praktiknya adalah hidup dalam kebenaran, dalam segala hal.
"Saya selalu mengajarkan, hidup benar mulai dari yang kecil-kecil. Mulai dari kelengkapan pribadi yaitu KTP harus benar, SIM harus benar, berkendara motor harus mengenakan helm. Terlihat remeh, tetapi ini menentukan. Bukan hanya benar di gereja atau di rumah tangga kalau ada suami/isteri/anak, tetapi begitu keluar sudah tidak karuan. Jangan! Kita harus benar dalam segala aspek kehidupan kita: kelengkapan pribadi harus benar, di rumah tangga harus benar, di sekolah harus benar, di pekerjaan harus benar, di toko harus benar, di di jalan raya harus benar; di rumah TUHAN juga harus benar. Di mana-mana harus benar. Jika ia meninggal dunia, ia akan dibangkitkan seperti Musa, dalam tubuh kemuliaan, dan diangkat ke sorga."
Ini tiang yang kedua.
- Yang ketiga: ELIA.
2 Raja-raja 2: 11
2:11. Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapimemisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.
Tiang yang ketiga adalah Elia.
Elia terangkat ke sorga dengan kereta berapi dan kuda berapi.
'Api' sama dengan kuasa Roh Kudus.
Naik kuda berapi dan kereta berapi artinya kita harus dikuasai, diurapi, dan dipenuhi Roh Kudushari-hari ini. Daging sama sekali tak berguna, Rohlah yang memberi hidup.
Praktik orang yang dikuasai, diurapi, dan dipenuhi Roh Kudus yaitu SETIA BERKOBAR-KOBAR--menyala-nyala--dalam ibadah dan pelayanan kepada TUHAN.
Dalam istilah sehari-hari: mengutamakan ibadah pelayananlebih dari segala perkara di dunia. Bukan berarti tidak boleh bekerja atau sekolah; kita harus sekolah dan bekerja dengan keras, tetapi utamakan ibadah pelayanan lebih dari segala perkara di dunia. Jangan sampai pekerjaan dan sekolah kita mengganggu ibadah pelayanan kita kepada TUHAN.
Ini bagaikan naik kuda berapi dan kereta berapi--seperti Elia. Kalau Yesus datang kedua kali, kita akan terangkat ke sorga.
Henokh: jujur, Musa: hidup matinya sesuai dengan firman--hidup dalam kebenaran--, dan Elia: setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN.
Ini orang-orang yang treangkat sorga. Dulu, mereka hidup di dunia yang penuh dosa, sama dengan kita, tetap imereka dikuasai Roh Kudus, firman, dan kasih Allah, sehingga mereka tidak tercemar/terikat dengan pergaulan dunia, dan mereka bisa naik ke sorga.
Roma 12: 11
12:11. Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
'Jangalah hendaknya kerajinanmu kendor' = kita harus waspada!Jika kendor--tidak setia dan berkobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN, bahkan tinggalkan ibadah pelayanan--, sama dengan naik kereta dan kuda tanpaapi; sama dengan kereta dan kuda Firaun--setan.
"Hati-hati! Selisih 'api'nya saja, hanya beda sedikit. Kita seringkali mengatakan: 'Cuma beda sedikit, kok.' Ini juga, beda sedikit. Keretanya sama, kudanya sama, hanya tidak ada apinya. Ini sudah beda pemiliknya. Kereta berapi dan kuda berapi adalah milik TUHAN, sedangkan kereta tanpa api dan kuda tanpa api adalah milik Firaun yang adalah gambaran dari setan."
Keluaran 14: 28
14:28. Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel itu ke laut; seorangpun tidak ada yang tinggal dari mereka.
Firaun adalah raja, gambaran orang yang punya kedudukan tinggi, kekayaan, kepandaian.
Dengarkan kaum muda dan kita semua! Sehebat apapun kita--punya kepandaian, kekayaan, atau kedudukan di dunia, kalau tanpa api Roh Kudus, kita akan sama seperti kereta dan kuda Firaun. Bukan terangkat, tetapi hanya tenggelam di dalam lautan dunia--gagal total--, bahkan sampai tenggelam di lautan api dan belerangdi neraka. Tidak bisa main-main!
"Kalau naik kereta dan kuda Firaun, bukan terangkat tetapi makin hari makin tenggelam. Di lautan dunia, makin hari makin tenggelam. Kalau pandai, hanya sampai berapa tahun? Maksimal sampai jadi profesor. Kalau sudah jadi profesor, setalah itu merosot, jadi linglung."
Peringatan kepada kita. Jangan sombong! Waspada! Sehebat apapun manusia di dunia--sekalipun itu anak TUHAN dan hamba TUHAN--, kalau tanpa api Roh Kudus--mulai kendor; tidak setia bahkan tinggalkan ibadah pelayanan--, ia hanya menuju ketenggelaman/kebinasaan.
"Banyak kami para gembala yang sudah mengundurkan diri, tidak mau lagi berkhotbah. Kalau empat tiang, berarti tiang sudah rubuh. Ada yang tidak mau berkhotbah; setelah sekian lama, baru berkhotbah lagi. Sudah bosan, tidak ada api lagi. Apapun alasannya. Ini berarti sudah kehilangan api. Pelayanan diukur dari kesetiaan. Kalau sudah tidak setia, berarti tiangnya sudah rubuh, kereta dan kudanya sudah tidak ada apinya. Tidak lagi terangkat tetapi menuju ketenggelaman, sampai ke dalam api neraka."
Waspada! Jangan bangga terhadap sesuatu! Yang belum pandai, belum kaya, belum punya kedudukan, jangan putus asa! Yang penting, urusan kita sekarang adalah dikuasai, dipenuhi, dan diurapi api Roh Kudus sehingga mendorong kita untuk setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN. Itu urusan kita sekarang dan kita pasti terangkatmulai di dunia, sampai satu waktu jika TUHAN datang kedua kali, kita terangkat ke takhta sorga. Tinggal tunggu waktunya TUHAN.
Tetapi hati-hati juga, kalau sudah tidak punya apa-apa, lalu tidak setia dan tidak berkobar-kobar; entah bagaimana nasibnya. Yang hebat seperti Firaun saja, jika tanpa api, hancur; apalagi yang tidak hebat. Sungguh-sungguh serius!
"Saya mengalaminya. Kalau soal makan tidak makan, biasa, namanya orang hidup di dunia. Tetapi yang penting, kejar api!"
Kaum muda, mungkin tidak terlalu pandai, orang tua tidak terlalu mampu menyekolahkan, tidak apa-apa. Ada kesempatan untuk mencari api.
Yang orang tuanya kaya, jangan sombong! Cari api!
- Yang keempat: TUHAN YESUS.
Filipi 2: 8-9
2:8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
'dalam keadaan sebagai manusia' = Yesus hidup di tengah orang berdosa; sama seperti kita.
Mengapa Yesus terangkat? Sebab Ia taat dengar-dengarankepada Bapa di sorga, sampai mati di kayu salib--sampai tirai terobek--, sehingga Ia ditinggikan.
Ditinggikan artinya dibangkitkan dan diangkat sampai ke takhta sorga.
Tadi, mencontoh Henokhyaitu jujur mulai soal pengajaran benar dan jujur dalam segala hal; mencontoh Musayaitu hidup dalam kebenaran, kita pasti terangkat mulai di dunia sampai ke takhta sorga; mencontoh Eliayaitu mengejar api Roh Kudus. Jangan menjadi manusia daging, sebab manusia daging hanya tenggelam.
"Tadi istilah bagus: 'Rohani saya sekarang hidup, daging saya mati'. Daging mati bukan artinya meninggal dunia dan dikubur, tetapi hawa nafsu dan keinginan dimatikan oleh Roh Kudus, baru rohani kita bisa hidup. Orang mati tidak bergerak, sama dengan tidak setia, tidak aktif. Sekalipun dia hamba TUHAN yang hebat, tetapi jika tidak setia, dia mati. Sementara jemaat datang, tetapi dia tidak memberi makan; ini sudah pasif, non aktif. Sudah mati rohaninya. Kalau rohani hidup, kita aktif, setia dan berkobar-kobar. Itu salah satu deteksi setia berkobar-kobar atau tidak."
Kalau kita ingin terangkat, harus mencontoh Yesus yaitu kita harus TAAT DENGAR-DENGARANsampai daging tidak bersuara lagi.
Contoh kehidupan yang taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara adalah Abraham yang taat, ketika disuruh TUHAN untuk mempersembahkan Ishak. Seringkali daging kita masih bersuara. Kita taat sampai daging tidak bersuara lagi, berarti tirai--pintu ketiga dari Tabernakel--terobek dan kelihatan tabut perjanjian, itulah takhta sorga.
Inilah keempat makhluk di takhta sorga yang dilihat oleh rasul Yohanes di pulau Patmos; sama dengan empat tiang pintu tirai yang dilihat Musa di atas gunung Sinai. Beda tempatnya, beda waktunya tetapi
yang dilihat sama, sehingga
hasilnya sama. Kalau tidak sama, berarti bukan dari TUHAN. Wahyu yang dari TUHAN itu sama.
Kesimpulan: jika kita menjadi hamba TUHAN dan pelayan TUHAN yang
jujur--Henokh--,
hidup benar--Musa--,
setia dan berkobar-kobar--Elia--, dan
taat dengar-dengaran--TUHAN Yesus--, maka kita
hidup dalam suasana takhta sorga. Kita bagaikan dipagari oleh TUHAN di tengah dunia yang terkutuk, sulit, dan najis dan kita
mengalami kuasa pengangkatan--secara jasmani dan rohani--, sampai nanti terangkat ke sorga jika TUHAN datang kedua kali.
"
Yang memagari kita di dunia ini bukan kepandaian dan ebagainya, tetapi pagar kita adalah jujur, hidup benar, setia berkobar-kboar dalam ibadah, dan taat. Dosa tidak bisa tembus, kesulitan tidak bisa tembus, semua tidak bisa tembus. Kita bersuasana takhta sorga yang tidak bsia diganggu gugat. Sekalipun kita hari-hari membutuhkan kepandaian dan kekayaan, tetapi itu bukan pagar kita. Malah di perguruan tinggi banyak kenajisan-kenajisan. Karena itu, anak-anak masuk perguruan tinggi harus ada pagar."
Keempat orang ini dulunya juga hidup di zaman yang banyak dosa dan puncaknya dosa, kesulitan, tetapi mereka tetap hidup dalam suasana takhta sorga, dan sesudah itu, mereka diangkat ke sorga.
Sekarang kita yang terakhir. Ayo, contoh mereka semua, barulah kita hidup dalam suasana sorga di tengah dunia yang terkutuk, dan kita mengalami kuasa pengangkatan sampai terangkat ke takhta sorga saat Yesus datang kembali kedua kali.
Ikuti saja: jujur, hidup benar, setia berkobar-kobar, dan taat. Kita tinggal memetik hasilnya. Sudah dipagari, hidup dalam suasana sorga, dan diangkat oleh TUHAN, tinggal menerima
hasil dari kuasa pengangkatan, yaitu:
- Yohanes 5: 8
5:8. Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah."
Hasil yang pertama: 'angkatlah tilammu dan berjalanlah' = tangan TUHAN sanggup mengangkat kita dari kelumpuhan di tilam--tempat tidur.
Pengertian lumpuh:
- Arti yang pertama: tidak setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan.
Kalau diangkat, berarti kelumpuhan disembuhkan menjadi setia dan berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada TUHAN, apapun resiko, tantangan, dan rintangan yang kita hadapi.
Yang sudah lumpuh--tidak setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan--, mari cepat kembali, sebelum tenggelam seperti Firaun! Malam ini masih ada pertolongan TUHAN.
- Arti yang kedua: lumpuh di tempat tidur sama dengan dosa kenajisan--ini bahayanya, kalau sudah tidak setia, pasti jatuh di sini--, yaitu:
- Dosa makan-minum: merokok, mabuk, dan narkoba.
- Dosa kawin-mengawinkan: dosa percabulan dengan berbagai ragamnya, penyimpangan seks--homoseks, lesbian, seks pada diri sendiri--sampai pada nikah yang salah--perselingkuhan, kawin cerai, kawin mengawinkan dan sebagainya.
Kaum muda hati-hati!
Malam ini, kalaupun sudah jatuh, akan diangkat dan dipulihkan kembali untuk kembali hidup benar dan suci. Jangan tunggu besok, tetapi malam ini terjadi: 'TUHAN, tolong saya.' TUHAN tolong kita. Sudah lumpuh 38 tahun, TUHAN bertanya: 'Maukah engkau sembuh?', 'Angkatlah tilammu!' Langsung sembuh.
- Arti yang ketiga: kehancuran nikah dan buah nikah.
Akan dipulihkan oleh TUHAN, menjadi nikah yang benar, suci, dan disatukan, sehingga berbahagia selalu, sampai mencapai perjamuan kawin Anak Domba.
Mari, kalau ada masalah dalam nikah, kembali seperti Henokh--jujur--, Musa--hidup benar--, Elia--setia berkobar-kobar--, Yesus--taat--, dan kelumpuhan-kelumpuhan akan diangkat oleh TUHAN.
- Arti yang keempat: lumpuh selama 38 tahun sama dengan menghadapi kemustahilan.
Mari, ikuti empat makhluk--empat tiang--, maka terjadi kuasa pengangkatan dari yang mustahil menjadi tidak mustahil--orang lumpuh ini bisa sembuh.
- Matius 14: 30-32
14:30. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelamlalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
14:31. Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
14:32. Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.
Hasil yang kedua: tangan TUHAN sanggup mengangkat kita dari ketenggelaman: secara jasmani tenggelam di lautan dunia, secara rohani tenggelam dalam lautan api dan belerang di neraka; di dunia ini merosot sampai binasa di neraka.
Yang ditimpa adalah Petrus--hamba TUHAN yang hebat, tetapi bisa tenggelam.
Petrus turun ke air yang bergelombang dan bisa berjalan di atasnya, ini hebat; tetapi bisa tenggelam. Ini awasan bagi kita, siapa kita dibandingkan Petrus? Kita harus hati-hati.
Mengapa tenggelam? Sebab hatinya bimbang('Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?'):
- Bimbang terhadap pribadi Yesus--firman pengajaran yang benar--saat ditimpa angin pengajaran palsu dan angin gosip-gosip yang tidak benar.
"Pengajaran Tabernakel yang diwahyukan TUHAN kepada opa van Gessel, sudah berlangsung selama 80 tahun lebih. Ada pengajaran lain, hanya beberapa tahun lalu hilang. Ini sudah 80 tahun, bahkan lebih berkembang lagi. Harus kita yakini!"
Jika bimbang soal pengajaran, pasti memilih yang tidak benar. Hawa mendengar suara ular dan TUHAN, akhirnya memilih suara ular, tidak mungkin pilih suara TUHAN.
"Yang jasmani, kita mudah percaya. Seperti soal matematika: 2+2 = 4; lalu ada yang mengajarkan 2+2 = 4 koma sekian. Kita bisa berkata pada orang lain: 'Jangan ke situ, nanti kasihan anakmu!' Tetapi kalau soal firman pengajaran: 'Tidak apa-apa, cuma beda sedikit.'"
Jangan bimbang, pilih satu firman pengajaran yang benar saja!
- Bimbang terhadap kuasa TUHAN, saat menghadapi gelombang pencobaan--dalam ekonomi dan lain-lain--sehingga seringkali mengambil jalan sendiri di luar firman.
Hati-hati! Itu bukan jalan keluar, melainkan jalan buntu dan kebinasaan.
Ini yang mengakibatkan ketenggelaman.
Tenggelamartinya:
- Mulai merosot secara jasmani dan rohani.
"Hamba-hamba TUHAN, jangan sampai kering dan merosot dalam pelayananan. Ini yang paling saya takutkan. Tolong doakan saya, supaya jangan merosot/kering. Itu betul-betul mengerikan."
- Gagal total.
"Kapal yang bagus, isinya mewah, lalu tenggelam. Makin hebat gagalnya."
- Dipakai oleh Babel--gereja palsu; mempelai wanita setan--, bukan dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus.
Wahyu 18: 21
18:21. Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.
- Sampai tenggelam dalam lautan api dan belerang, binasa selamanya.
Kalau di dalam dunia, ketenggelaman ini biasa. Tetapi di sini, ketenggelaman menimpa hamba TUHAN dan pelayan TUHAN yang hebat; seperti Petrus. Dikatakan hebat, tetapi dipakai untuk membangun Babel.
Memang Babel ini hebat--di menara banyak batu dipakai, tetapi akhirnya hanya tinggal satu dan habis.
Dalam Wahyu 17, Babel digambarkan hebat: pakaiannya dari emas dan lain-lain--hanya menonjolkan perkara jasmani--akhirnya di dalamnya ada pertengkaran soal uang, kenajisan, tidak ada penyucian dan sebagainya. hanya menuju pembangunan tubuh Babel--gereja palsu; mempelai wanita setan--sampai nanti tenggelam dalam lautan api dan belerang, binasa di neraka selama-lamanya.
Mari malam ini. Yang sudah lumpuh, TUHAN mau angkat. Kita mencontoh empat tiang/empat makhluk dan kita akan mengalami kuasa pengangkatan.
Ada yang tenggelam, TUHAN juga mau angkat.
Matius 14: 30-32
14:30. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
14:31. Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
14:32. Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.
Ada dua halyang merupakan jalan keluar untuk menghadapi ketenggelaman:
- Orang yang tenggelam, otomatis mengangkat tangannya.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mau mengangkat tangan kepada TUHAN, sama dengan kembali kepada pribadi Yesus--berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar.
Jangan bimbang oleh gosip dan lain-lain! TUHAN tolong kita semua. Hati-hati dengan gosip!
"Baik jemaat, maupun hamba TUHAN; sama. Waktu saya masih jadi jemaat, maupun sudah jadi pengerja, sama saja, saya ditiup begini begitu, saya tidak mau. Saya tidak ikut-ikut, itu urusan hamba TUHAN. Mudah saja, kalau hamba TUHAN yang macam-macam, tinggal TUHAN sendiri yang memukul. Selesai. Mengapa kita harus bingung? Kalau dia macam-macam, TUHAN sendiri yang meniup, dia akan habis. Serahkan pada TUHAN. Petrus yang tidak ditup saja habis. Tidak usah bingung!"
Pegang kembali firman pengajarna yang benar. Ini yang ditunggu oleh Yesus.
- Hal kedua yang harus dilakukan: mulut menyeru nama Yesus: 'Yesus, tolong saya!'
Mungkin air sudah di birir kita, tetapi kita masih bisa berseru: 'Yesus..' Gunakan tenaga terakhir malam ini! Mungkin iman kita sudah turun, mari, dengan kekuatan firman, gunakan kekuatan terakhir untuk menyeru 'Yesus, tolong!'.
TUHAN masih bisa mengulurkan tangan pada kita, mengangkat kita dari ketenggelaman.
Mengangkat dua tangan kepada TUHAN--pegang pribadi Yesus; pegang pengajaran benar dan jangan bimbang--dan mulut menyeru nama Yesus sama dengan percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Yesus. Hasilnya, Yesus akan mengulurkan tangan kasih-Nya untuk mengangkat kita dari ketenggelaman.
Diangkat artinya:
- Yang merosot akan dipulihkan.
- Yang gagal total menjadi berhasil dan indah.
- Yang dulunya dipakai Babel, sekarang dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Tubuh Kristus mulai dari dalam nikah. Perbaiki nikah! Jangan munafik!
Kalau di dalam nikah tidak bisa melayani, bagaimana mau melayani lainnya?
Sesudah melayani dengan baik di dalam nikah--sebagai suami, isteri, anak--, lalu TUHAN percayakan untuk melayani dalam penggembalaan. Kalau sudah bisa, akan dipercaya melayani antar penggembalaan. Sampai satu waktu, Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna, yang akan terangkat ke awan-awan yang permai.
Matius 14: 32
14:32. Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.
Bukan hanya mengangkat kita dari ketenggelaman, tetapi sampai membuat angin reda dan lautan menjadi teduh.
Artinya, semua masalah diselesaikan, semua berhasil dan indah, dan semua menjadi enak dan ringan.
Ini pengangkatan dari TUHAN. Yang letih lesu dan berbeban berat sampai tenggelam, mari, semua akan menjadi enak dan ringan. Sesuatu yang ringan, tidak tenggelam.
Sampai pengangkatan terakhir, saat Yesus datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna sama mulia dengan Dia, kita menjadi mempelai wanita sorga yang sempurna. Kita diangkat ke awan-awan yang permai, sampai tembus di takhta sorga. Sama seperti empat makhluk yang ada di takhta sorga, nanti yang kelima adalah kita gereja TUHAN juga akan sampai di takhta sorga.
Mari, ikuti Henokh, Musa, Elia dan TUHAN Yesus, sampai kita mengalami pengangkatan.
Kalau sudah tenggelam, dan sudah lumuph, mari menyeru nama Yesus. TUHAN akan menolong kita semua.
Kaum muda, mari serahkan masa depan dan lain-lain! Tidak usah takut, apapun keadaan kita. Yang penting seperti keempat orang ini:
- Henokh: jujur.
- Musa: hidup benar.
- Elia: setia berkobar-kobar.
- TUHAN Yesus: taat dengar-dengaran.
Itu sudah cukup. Ditambah kuliah, sekolah, bekerja, sudah cukup. Tangan TUHAN yang mengangkat kita semua.
Apapun keadaan kita malam ini, masih ada kesempatan mengulurkan tangan dan menyeru nama TUHAN--percaya mempercayakan diri kepada Dia. Mati hidup kita di dalam tangan TUHAN. Semua masa depan kita ada di dalam tangan TUHAN.
Yang sudah tengelam, hancur, lumpuh, najis, gagal, merasa berat,. dan apapun yang menimpa kita, TUHAN tolong kita. Yang sudah berhasil, jangan sombong! Angin gelombang datang sekonyong-konyong. Tetap ada dalam tangan TUHAN! Serahkan hidup dalam tangan TUHAN apapun keadaan kita! Kaum muda dan orang tua, sama sekali tidak bergantung pada dunia. Jangan bangga atau putus asa, hidup kita ada dalam tangan TUHAN.
TUHAN memberkati.