1 Korintus 3: 9b= tema di Bagan Batu: "
kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah" ->suatu penekanan. Sebab ada ladang lain (ladang babi) dan bangunan lain (bangunan Babel).
Ladang Allah= pelayanan pada Allah.
Bangunan Allah= bangunan rohani.
Jadi, menjadi ladang Allah dan bangunan Allah artinya: kita harus aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna sampai masuk dalam Yerusalem Baru.
Pelayanan pembangunan tubuh Kristus dimulai dari nikah. Kalau nikah sudah benar, masuk dalam pelayanan di penggembalaan, dilanjutkan antar penggembalaan, sampai yang terakhir kafir dan Israel jadi satu.
Kalau tidak aktif dalam ladang dan bangunan Allah, pasti masuk dalam ladang babi dan bangunan babel.
Ladang babi= kenajisan.
Kegerakan pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, itu sama dengan kegerakan Roh Kudus hujan akhir yang digambarkan dengan Yesus menunggang keledai muda untuk masuk kota Yerusalem.
Markus 11: 1-2
= sasaran kegerakan Roh Kudus hujan akhir adalah keledai muda.
'keledai'= bangsa kafir (Hakim-hakim 15: 16).
'keledai muda'= bangsa kafir yang masih muda.
Dulu, Musa dipakai Tuhan dan Yosua yang muda mendukung Musa. Di jaman akhir, keledai muda yang akan dipakai dan induk keledai yang mendukung.
Keledai muda juga berarti bangsa kafir yang selalu dibaharui oleh Tuhan.
Tadinya, Tuhan hanya pakai bangsa Israel. Tapi kalau Tuhan libatkan bangsa Israel, ini adalah kemurahan dan kepercayaan Tuhan yang harus kita jaga dengan sungguh-sungguh, caranya:
- jangan sombong. Kalau sombong, akan jatuh. Tapi lebih baik kita tetap merasa tidak layak dan tidak mampu, supaya pemakaian Tuhan makin nyata.
- jangan jual mahal. Artinya mudah tersandung dan tidak setia. Kalau jual mahal, Tuhan bisa alihkan pada orang lain dan orang itu akan benar-benar hancur.
Langkah-langkah keledai/bangsa kafir dipakai Tuhan:
- Keluaran 13: 13= langkah penebusan.
Disini keledai itu harus ditebus dengan anak domba. Kalau tidak, batang lehernya harus dipatahkan.
Sekarang, bangsa kafir harus ditebus dengan darah Yesus. Kalau tidak, harus dipatahkan batang lehernya (tidak ada hubungan dengan Kepala), binasa untuk selama-lamanya.
1 Petrus 1: 18-19
2 istilah darah Yesus: - darah yang mahal->artinya orang berdosa itu hina. Tapi kalau ditebus dengan darah yang mahal, ia jadi berharga dimata Tuhan (Wahyu 1: 5-6). Dan setelah dosa kita ditebus, kita diangkat jadi imam dan raja.
Jadi, berharganya bangsa kafir adalah saat dilepaskan dari dosa dan diangkat jadi imam dan raja untuk melayani Tuhan.
- darah Anak Domba->terkait dengan penggembalaan. Jadi, kalau bangsa kafir yang sudah ditebus, itu harus tergembala (seperti keledai yang tertambat pada pokok anggur; Kejadian 49: 11). Artinya, terikat dan tergembala pada Firman pengajaran yang benar.
Kalau keledai sudah ditebus, tapi tidak terikat, BAHAYA, karena bisa jadi keledai liar dan keledai jalang.
Ayub 39: 8, 11
Keledai liar= tersesat dan terhilang, dan hanya mendapatkan makanan yang tidak sebenarnya.
Keledai jalang= jatuh dalam dosa makan minum dan sex, mengarah pada babel untuk dibinasakan.
Dalam penggembalaan, yang diikat bukan pelayanan kita, tapi daging kita supaya tidak jadi liar dan jalang.
- Yohanes 15: 3= langkah penyucian.
Dalam penggembalaan, kita mengalami penyucian secara intensif lewat Firman dan darah (percikan darah; Kejadian 49: 11).
Kalau Firman dari Tuhan (ayat menerangkan ayat), maka itu ada kuasa untuk menyucikan kita. Kalau diterangkan secara daging, mungkin lebih segar, terlihat lebih hijau, tapi tidak ada kuasa untuk menyucikan.
Untuk penyucian ini, memang buat daging tidak enak!
Kita disucikan dari karakter bangsa kafir yaitu babi dan anjing.
"Karakter babi"= mandi dan kembali lagi ke kubangan= perbuatan-perbuatan dosa yang sering diulang-ulang. Untuk menghadapi ini, kita butuh Firman yang diulang-ulang juga.
"Karakter anjing"= lidah yang menjilat muntah= perkataan yang sia-sia. Kalau ini diubah, bisa menghasilkan perkataan yang baik, hanya menyembah pada Tuhan.
Dalam Kejadian 49: 11tadi, percikan darah menyucikan pakaian yang kotor. Ini adalah karakter kebenaran diri sendiridari bangsa kafir (Yesaya 64: 6).
'daun'= sama seperti daun pohon ara yang digunakan oleh Adam dan Hawa untuk menutup ketelanjangannya ->kebenaran diri sendir.
Kebenaran diri sendiri adalah berbuat baik untuk menutupi dosanya dan menyalahkan orang lain sampai menyalahkan Tuhan.
Ini yang harus diperciki darah, supaya kita dapat kebenaran dari Tuhan, yaitu kebenaran yang didapat lewat saling mengaku dan saling mengampuni. Dan kita bisa punya pakaian putih, itulah pakaian kebenaran dan kesucian yang merupakan pakaian pelayanan kita.
1 Yohanes 1: 9
- Markus 11: 7-8= langkah penyerahan diri pada Tuhan.
3 macam penyerahan: - penyerahan ranting(=daging) (ay. 8).
Artinya: penyerahan yang ditandai dengan pikiran dan emosi daging seperti Petrus yaitu menolak salib, tidak mau sengsara, cari yang enak untuk daging. Akibatnya, Petrus menyangkal Tuhan saat ujian datang. Ini juga yang akan terjadi kalau penyerahannya secara daging.
- penyerahan pakaian di jalan(ay. 8).
Artinya: penyerahan setengah-setengah, karena menyerah hanya untuk cari kepentingan daging(setelah keledai lewat, pakaian diambil lagi dan bisa jadi ambil pakaian orang lain). Ini adalah penyerahan dari Yudas. Akhirnya, ia menjual Yesus.
- penyerahan pakaian diatas keledai(ay. 7).
Artinya: penyerahan sepenuh (pakaian ini dibawa masuk sampai ke Yerusalem). Kalau kita ditunggangi Tuhan, kita akan menjadi Tahta Tuhan. Walau dalam pelayanan kita merasa ada beban, tapi kalau itu tahta Tuhan, maka kita bisa merasakan sukacita Surga.
2 macam tahta Tuhan: - tahta kasih karunia.
Kita mengalami kasih karunia Tuhan (Ibrani 4: 16) untuk menolong kita tepat pada waktunya. Contohnya: Markus 6: 34, 36-37; Markus 1: 40-41. Artinya kita tinggal tunggu waktunya Tuhan. Tuhanlah yang akan bekerja, bukan kita. Dan belas kasihan Tuhan ini untuk membuat segalanya indah pada waktunya(Pengkhotbah 3: 11).
- tahta kemuliaan Tuhan(Wahyu 4: 3; Yehezkiel 1: 28).
Pelangi= kemuliaan Tuhan.
Tahta kemuliaan ini untuk mengubahkan hidup kita dari manusia daging jadi manusia rohani. Sampai Tuhan datang kembali, kita jadi sama dengan Dia dan bisa menyambut Tuhan diawan-awan yang permai.
Tuhan memberkati.