Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Bersamaan dengan Penataran Imam dan Calon Imam III

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita.

Wahyu 18: 21-24= Babel tidak akan bangkit lagi; penghukuman atas Babel sampai binasa selamanya.

Wahyu 18: 22-23
18:22. Dan suara pemain-pemain kecapi dan penyanyi-penyanyi, dan peniup-peniup seruling dan sangkakala, tidak akan kedengaranlagi di dalammu, dan seorang yang ahli dalam sesuatu kesenian tidak akan ditemukan lagi di dalammu, dan suara kilangan tidak akan kedengaran lagi di dalammu.
18:23. Dan
cahaya lampu tidak akan bersinar lagidi dalammu, dan suara mempelai laki-laki dan pengantin perempuan tidak akan kedengaran lagi di dalammu. Karena pedagang-pedagangmu adalah pembesar-pembesar di bumi, oleh ilmu sihirmu semua bangsa disesatkan."

Ini adalah keadaan Babel atau bumi, yaitu

  1. Ayat 22= tanpa bunyi, artinya tanpa firman Allah.
  2. Ayat 23= tanpa cahaya/terang= tanpa urapan Roh Kudus.

Jadi, Babel/bumi adalah tanpa firman Allah dalam urapan Roh Kudus; sama dengan menolak firman Allah dalam urapan Roh Kudus, berarti tanpa firman Allah yang dibukakan rahasianya oleh Roh Kudus, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab--tanpa firman pengajaran yang benar; tanpa kabar mempelai.

Akibatnya: tidak ada suara mempelai laki-laki--tidak ada kabar mempelai--, sehingga tanpa penyucian tetapi hanya berbuat dosa kejahatan--cinta akan uang yang membuat kikir dan serakah--, kenajisan--makan minum dan kawin mengawinkan--, kepahitan--iri hati, kebencian tanpa alasan--, dan akhirnya membunuh nabi-nabi, orang-orang kudus, dan semua orang, mulai dari membenci dan memfitnah.

Membenci orang-orang kudus, karena mereka tidak kudus. Orang kudus dengan orang kudus; orang benar dengan orang benar akan menjadi satu. Orang kudus/orang benar dengan tidak kudus/tidak benar, tidak akan bisa menjadi satu. Orang tidak kudus/orang tidak benar dengan orang tidak kudus/orang tidak benar juga bisa menjadi satu, yaitu menjadi carang yang kering.

Wahyu 18: 24
18:24. Dan di dalamnya terdapat darah nabi-nabi dan orang-orang kudus dan darah semua orang, yang dibunuh di bumi.

Membunuh nabi= menolak firman.
Jadi, keadaan Babel--dunia akhir zaman--termasuk gereja Tuhan akhir zaman adalah tidur dan mabuk.

Satu-satunya yang bisa menolong adalah kabar mempelai.
Matius 25: 6-7
25:6. Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
25:7. Gadis-gadis itupun
bangunsemuanya lalu membereskan pelita mereka.

'bangun'= berarti gadis-gadis--gereja Tuhan--dalam keadaan tidur, bahkan mabuk--berbuat dosa kejahatan, kenajisan, kepahitan.
Satu-satunya kabar yang dibutuhkan di akhir zaman adalah kabar mempelai untuk membangunkan gereja Tuhan yang tidur dan mabuk rohani.

Firman penginjilan penting untuk menambah kuantitas, tetapi setelah itu harus ada firman pengajaran, supaya kita tidak tidur dan mabuk. Semakin malam, badan akan semakin lemah, mengantuk, tidur, dan mabuk--dikuasai Babel.

Tuhan tidak rela keadaan gereja Tuhan dikuasai oleh Babel. Karena itu Tuhan memberitakan kabar mempelai untuk membangunkan gereja Tuhan yang tidur dan mabuk.

"Mari imam-imam bangkit lagi, mari melayani Tuhan. Hidup kita ini hanya melihat firman/kabar mempelai, sesudah itu pengaruh firman akan menyucikan kita. Mari melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh jika digerakkan Tuhan. Jangan ada kejahatan, kenajisan, dan kepahitan yang membuat kita tidur dan mabuk."

Ada tiga keadaan gereja Tuhan yang tidur dan mabuk rohani karena dikuasai Babel:

  1. Yunus 1: 1-3, 5
    1:1. Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian:
    1:2. "Bangunlah,
    pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."
    1:3. Tetapi Yunus bersiap untuk
    melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN.
    1:5. Awak kapal menjadi takut, masing-masing berteriak-teriak kepada allahnya, dan mereka membuang ke dalam laut segala muatan kapal itu untuk meringankannya. Tetapi Yunus telah turun ke dalam ruang kapal yang paling bawah dan berbaring di situ, lalu
    tertidurdengan nyenyak.

    Ayat 2= jika kejahatan sudah sampai di hadapan Tuhan, hukuman akan datang. Kalau perbuatan baik dan suci sampai di hadirat Tuhan, berkat Tuhan akan turun.

    Ayat 3= kalau tidak taat, sarananya akan dibuka oleh Setan, seperti lancar semua, tetapi masuk jurang. Ini awasan bagi kita.

    Ayat 5: 'lalu tertidur dengan nyenyak' = berputus asa.
    Yunus disuruh ke Niniwe, tetapi ia ke Tarsis dan tidur di kapal.

    Keadaan pertama: seperti Yunus yang tidur di kapal yang menuju Tarsis--melawan perintah Tuhan untuk pergi ke Niniwe. Artinya: tidak taat pada firman pengajaran yang benar.

    Pelayan Tuhan beribadah melayani tetapi tidak taat dengan kabar mempelai, sehingga tidak suci.
    Melayani tanpa kesucian--menyimpan dosa--sama dengan melarikan diri jauh dari hadapan Tuhan. Semakin melayani akan semakin jauh dari Tuhan sampai tidak ketemu lagi, berarti semakin dekat dengan maut sampai binasa selamanya. Jadi, jangan pernah berkata: Hanya beda sedikit!Kalau dibiarkan terus, tidak akan ketemu lagi.

    "Seperti perkataan Pendeta Pong dulu: kalau rel kereta api ada beda sedikit saja lama-lama tidak akan bertemu."

    Jangan asal melayani! Layani dengan lurus; sesuai firman pengajaran yang benar. Jangan ada beda sedikitpun atau tidak sesuai dengan firman. Kalau tidak sesuai firman berarti ada dosa--tidak suci--, sehingga semakin jauh dari Tuhan.

    Kalau tidak taat, Setan akan menyediakan semua sarananya, dan semua mendukung, sehingga kita merasa benar dengan tindakan kita, tetapi membawa pada maut.

    Contoh: Petrus tidak taat dengan kembali menjadi penjala ikan, dan semua murid yang lain mendukung dia. Hati-hati! Yang tidak taat justru didukung oleh pelayan Tuhan yang lain. yang taat justru dikucilkan, dijelek-jelekkan dan sebagainya.

    Kisah Yunus menjadi pelajaran bagi kita. Jangan tidak taat!

    Tetapi Yunus masih mendapat kemurahan Tuhan sehingga bisa kembali ke Niniwe. Ia dihajar oleh Tuhan dengan keras--berada dalam perut ikan--, tetapi kasih karunia-Nya tetap berlaku atas Yunus, sehingga ia kembali pada firman pengajaran yang benar--pergi ke Niniwe--, dan ia dipakai oleh Tuhan.

    Selama ini mungkin kita sudah tidak taat, mari kembali pada ketaatan. Jangan tinggal pada hajaran! Ambil sikap yang tegas untuk melayani Tuhan sesuai dengan firman pengajaran yang benar.

  2. Amsal 19: 15
    19:15. Kemalasan mendatangkan tidur nyenyak, dan orang yang lamban akan menderita lapar.

    Keadaan kedua: malas, artinya tidak setia berkobar-kobar dalam melayani Tuhan sampai meninggalkan ibadah pelayanan kepada Tuhan.

    Gembala-gembala sekarang ada serangan dari Babel dalam hal ini. Babel adalah pelacur, artinya tidak setia. Ini yang menghantam, mulai dari gembala. Sekarang gembala cenderung tidak setia sampai tinggalkan ibadah pelayanan. Setelah itu semua akan dihantam. Kita harus hati-hati!
    Doakan gembala-gembala supaya tetap setia berkobar-kobar dalam melayani Tuhan sampai Tuhan datang kembali.

    Tidak setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan, selangkah lagi, akan berkobar dalam berahi, sampai terjadi penyimpangan, yaitu hubungan sejenis--laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan. Ini berarti Babel sudah pada puncaknya.

    Roma 1: 27
    1:27. Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahimereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.

    Mari paksakan; salibkan daging supaya bisa tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.

    "Sekalipun masih seminggu satu kali kita bisa bertemu. Bersabar! Ibadah di rumah tetap. Ibadah di rumah adalah ujian, seperti perkataan rasul Paulus: kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar , bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir. Ibadah di rumah, kita tidak melihat satu dengan yang lain, tetapi Tuhan yang melihat. Tetap setia berkobar-kobar!"

    Gunakan kesempatan untuk melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh! Jangan sampai berkobar dalam berahi! Nanti Babel bekerja dengan kenajisan akan lebih cepat lagi--'tidak usah disentuh, ditiup saja sudah najis. Ini benar-benar akan terjadi. Berahi artinya tidak bisa dikontrol lagi; menyala-nyala dalam berahi seorang kepada yang lain--laki-laki kepada perempuan dan sebaliknya, sampai kepada penyimpangan: laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan.

    Oleh sebab itu kita harus menjadi pelayan Tuhan yang taat, suci, dan setia berkobar-kobar. Inilah yang akan menjadi biji mata Tuhan sendiri.
    Ibrani 1: 7
    1:7. Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api."

    Pelayan Tuhan yang suci dan setia berkobar adalah pelayan bagaikan nyala api, seperti api di mezbah korban bakaran yang tidak pernah padam, sehingga dosa-dosa dibakar terus.
    Wahyu 1: 14
    1:14. Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.

    Mata Tuhan bagaikan nyala api.
    Jadi, pelayan Tuhan yang suci dan setia berkobar-kobar adalah biji mata Tuhan sendiri. Kita dikhususkan, disayangi, dan dibela oleh Tuhan, sehingga tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun juga termasuk Setan--sebutir pasirpun tidak boleh masuk ke dalam mata.

    Kalau tidak ada yang bisa mengusik dan mengganggu kita, kita akan mengalami damai sejahtera, dan hidup mati kita dalam tangan Tuhan.

  3. Wahyu 18: 23
    18:23. Dan cahaya lampu tidak akan bersinar lagi di dalammu, dan suara mempelai laki-laki dan pengantin perempuan tidak akan kedengaran lagidi dalammu. Karena pedagang-pedagangmu adalah pembesar-pembesar di bumi, oleh ilmu sihirmu semua bangsa disesatkan."

    'suara mempelai laki-laki' = kabar mempelai.
    'pengantin perempuan tidak akan kedengaran lagi di dalammu= tidak ada penyembahan lagi.
    Kalau tidak suci, tidak akan bisa menyembah Tuhan--kering.

    Markus 14: 37

    14:37. Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam?

    Keadaan ketiga: tidak tekun dalam menyembah Tuhan, dan tidak bisa menyembah Tuhan.

    Kalau kita sudah bosan mendengar firman dan menyembah Tuhan, hati-hati. Karena sebenarnya kebahagiaan kita adalah saat kita mendengar firman--membaca firman--dan menyembah Tuhan. Kalau bosan, berarti sudah dikuasai Babel. Mari, kembali untuk mendengar dan membaca firman.

    Petrus melihat mujizat Yesus memberi makan lima ribu orang dengan lima roti dan dua ikan, ia tidak berkata: 'Betapa bahagianya kami.' Tetapi ketika di atas gunung penyembahan, Petrus berkata: Betapa bahagianya kami. Itulah kebahagiaan sesungguhnya. Saat kita bisa menyembah Tuhan, kita bahagia. Jangan sampai kita mengejar Babel--kemakmuran dan hiburan dunia--!

    Yang dimaksud kebahagiaan sorgaadalah saat firman diberitakan, kita mendengarkan firman; saat di rumah kita membaca firman, dan saat kita menyembah Tuhan: 'Haleluya, Yesus.'

    Akibat tidur rohani: jatuh dalam pencobaan dan jatuh dalam dosa--menyelesaikan pencobaan dengan berbuat dosa.
    Markus 14: 38
    14:38. Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah."

    Tuhan izinkan terjadi pencobaan, supaya kita meningkat untuk mendengar firman, menyembah Dia, dan kembali pada pelayanan. Ini maksud Tuhan!
    Doa penyembahan ditambah dengan doa puasa, doa semalam suntuk, dan doa pagi. Yang ada masalah, menyembah Tuhan, supaya masalah diselesaikan oleh Tuhan. Yang tidak ada masalah, tetap menyembah untuk menjadi minyak persediaan.

    Tadi tidur rohani yaitu tidak taat, kita kembali pada firman. Tidur rohani juga tidak setia, mari setia dalam pelayanan. Tidur rohani juga tidak menyembah Tuhan, mari menyembah Tuhan.

Kalau gereja Tuhan tidur rohani--tidak taat, tidak setia, dan tidak menyembah Tuhan--, Yesus juga akan tidur
.
Artinya: tidak bergairah untuk menolong kita.

Karena itu saat ada masalah, dengar firman, taati, setia dalam ibadah, dan menyembah Tuhan. Saat itu, Tuhan akan bangun, semua selesai--jadi teduh. Tergantung dari kita!
Kalau kita lemah saat ada masalah, Setan yang menang. Tetapi kalau kita taat dan setia, Tuhan yang akan bangun untuk memperhatikan kita. Mata-Nya tidak pernah tidur sedetikpun untuk mengawasi kita.

Markus 4: 37-41
4:37. Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyatdan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.
4:38. Pada waktu itu
Yesus sedang tidurdi buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
4:39. Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "D
iam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
4:40. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"
4:41. Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga
angin dan danaupun taat kepada-Nya?"

Angin, danau, ikan besar bisa taat, tetapi kita yang diberi semuanya oleh Tuhan masih tidak taat.

Keadaan gereja Tuhan yang tidur rohani dan mabuk adalah seperti perahu murid-murid yang ditimbus angin gelombang, sedangkan Yesus tidur dalam perahu. Benar-benar celaka, hancur, dan hampir tenggelam--merosot semua baik jasmani maupun rohani. Kalau dibiarkan terus, akan tenggelam di lautan api dan belerang, dan tidak ditemukan lagi seperti Babel.

Biar kita tergugah. Kalau ada angin dan gelombang, kembali taat, setia, dan menyembah Tuhan. Kita buktikan bahwa kita taat, setia, dan menyembah Tuhan karena kita mengasihi Tuhan, bukan karena kita diberkati, kaya dan sebagainya.

Sehebat apapun keadaan kita, kita hanya kapal kecil di lautan dunia, tidak ada arti apa-apa. Harus berada di dalam Yesus! Kita akan dijaga oleh Dia.

Markus 2: 38: 'Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?'= murid-murid memanggil Yesus: Guru, berarti mereka menemukan firman pengajaran yang benar. Bagi kita sekarang, dalam keadaan kacau/merosot kita bisa mendengar firman pengajaran yang benar. Ini adalah kasih karunia Tuhan bagi kita, berarti masih ada pertolongan Tuhan bagi kita.

Kembali dengar firman dan taat, setia berkobar dalam ibadah pelayanan, dan banyak menyembah Tuhan. Itu saja hidup kita. Dalam menghadapi apapun, hidup mati kita dalam tangan Tuhan.
Kalau kita sudah dibangunkan dari tidur rohani dan disucikan oleh kabar mempelai sehingga kembali taat, setia, dan menyembah Tuhan, Dia akan bangun untuk menolong kita.

Tadinya murid-murid menggunakan kekuatan/kehebatan sendiri untuk menghadapi angin dan gelombang. Ini yang sering kita lakukan. Kita lupakan Yesus dan menggunakan pengalaman sendiri, sampai akhirnya tenggelam.
Mungkin sudah banyak cara dan uang yang digunakan untuk menolong perahu ekonomi, kesehatan, nikah, masa depan yang sudah mulai tenggelam dan sebagainya.

Murid-murid tidak berhasil. Saat titik itu, jangan kecewa dan putus asa, tetapi kita mencari kabar mempelai. Kita mendengar firman pengajaran yang benar. Itu saja. Dari sana kita akan dituntun untuk menolong kita, dan kita bisa melayani dan menyembah Tuhan sampai pada kesempurnaan. Dari pintu gerbang--iman--, bertobat, baptisan air sampai tabut perjanjian--kesempurnaan--, kita akan dituntun pelan-pelan.

Di mana ada kabar mempelai diberitakan, di situ ada dua hal besar yang terjadi:

  1. Kebangunan rohani.
    Tandanya:

    1. Yesus selalu ada dalam perahu hidup kita. Ini yang penting. Jangan lihat angin gelombangnya, tetapi lihat Yesus ada atau tidak!

      "Ada yang bertanya: Pak Wi ke sana ke mari, ke Poso, Malaysia, uangnya apa tidak habis? Saya cuma tertawa. Kalau saya melayani pakai uang, habis. Tetapi kalau saya melayani bersama Yesus, tidak akan pernah habis."

      Yesus selalu ada dalam perahu hidup kita, artinya kita harus setia berkobar-kobar dalam tahbisan yang benar kepada Tuhan, dan setia berkobar dalam menyembah Dia.

      Koreksi sekarang: Adakah Yesus dalam hidup kita?Kalau sudah malas beribadah melayani dan menyembah Tuhan, sebentar lagi akan habis, tidak tertolong. Kalau sudah terjadi, segera kembali untuk taat, setia dan menyembah Tuhan apapun tantangan rintangannya. Selama Yesus ada dalam hidup kita, tidak mungkin tenggelam.

      Tenggelam tidaknya perahu kehidupan kita bukan bergantung pada besar kecilnya angin gelombang, tetapi tergantung kepada ada tidaknya Yesus dalam perahu kehidupan kita. Selama kita setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan dan menyembah Tuhan, perahu kehidupan kita tidak akan pernah tenggelam. Yakinlah!

    2. Markus 4: 40-41
      4:40. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"
      4:41.
      Mereka menjadi sangat takutdan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"

      Yang kedua: tidak ada ketakutan, kekhawatiran, dan kebimbangan.

      Kebimbangan adalah gelombang terbesar dan tercepat untuk menenggelamkan kita, yaitu:

      1. Bimbang terhadap pengajaran yang benar/pribadi Yesus ketika menghadapi angin ajaran palsu. Tetap pegang teguh satu firman pengajaran yang benar dan taati!

      2. Bimbang terhadap kuasa Tuhan saat menghadapi pencobaan sampai pergi ke dukun. Tetap percaya dan berharap Tuhan sepenuhnya!
        Kita tidak akan pernah tenggelam.

      Yakin kepada pengajaran yang benar dan yakin kepada kuasa Tuhan!

      Inilah tanda kebangunan rohani. Gereja Tuhan harus bangun lewat kabar mempelai. Jangan seperti Babel yang menolak firman--kabar mempelai--dan Roh Kudus.

      "Opa van Gessel ketika hampir meninggal, berkata: Semua boleh kamu ambil dari padaku, kecuali Alkitab--beliau taruh Alkitab di dadanya. Kabar mempelai jangan diambil. Itu harus kita pertahankan! Sekalipun orang menghina, mengatakan apapun tentang saya dalam mengabarkan kabar mempelai, terserah. Karena kabar mempelai banyak menolong orang-orang; menolong diri saya, nikah saya dan orang lain."

    3. Markus 4: 39
      4:39. Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.

      Yang ketiga: diam dan tenang.

      Diam= berdiam diri; koreksi diri oleh ketajaman pedang firman. Kalau ditemukan dosa, kita mengaku kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi--bertobat.
      Kalau tidak ditemukan dosa--difitnah--, kita berdiam diri--jangan membela diri--, dan menyerahkan semua kepada Tuhan.

      Tenang artinya

      1. Menguasai diri supaya tidak beredar-edar tetapi tergembala dengan benar dan baik. Kelebihan Yakub dari Esau hanya satu, yaitu Yakub tenang di kemah, tetapi Esau berburu ke padang. Dan akhirnya Yakub menerima segalanya tetapi Esau kehilangan segalanya.

        Ketenangan dalam penggembalaan sangat penting. Sesibuk apapun, jangan tinggalkan penggembalaan!

      2. Menguasai diri supaya tidak kecewa dan putus asa tetap tetap mengucap syukur pada Tuhan.
      3. Tidak berharap pada yang lain tetapi percaya dan mempercayakan diri pada Tuhan--berdoa.

      Bertobat--diam--dan berdoa--tenang--sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan. Kita menyerahkan segala kekurangan dan kelemahan kita kepada Tuhan sampai menyerahkan seluruh hidup kita kepada Tuhan. Kita hanya bayi-bayi yang tidak berdaya. Serahkan kepada Tuhan!

    Kalau ini terjadi, Yesus akan bangun.

  2. Yesus bangun.
    Markus 4: 39
    4:39. Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.

    Yesus bangun artinya Dia bergairah untuk mengulurkan tangan belas kasih-Nya kepada kita semua. Kita mengulurkan tangan kepada Dia dan Dia mengulurkan tangan belas kasih-Nya kepada kita.

    Hasilnya: danau menjadi teduh. Artinya:

    1. Kita mengalami damai sejahtera, sehingga semua menjadi enak dan ringan.
    2. Angin dan gelombang selesai = semua masalah yang mustahil sudah diselesaikan oleh Tuhan.
    3. Perahu bisa jalan = ada masa depan berhasil dan indah.
      Masa depan tidak bergantung pada kehebatan kita, tetapi lautnya teduh atau tidak. Kalau lautnya teduh, perahu dengan dayung biasa pasti sampai.

      Kalau lautnya bergelombang, sekalipun kapal hebat akan tenggelam. Semuanya bergantung kepada kemurahan Tuhan.

    4. Bisa maju ke depan = Kita dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
      Sekalipun jemaat masih kecil, Tuhan akan pakai kita semuanya untuk kemuliaan nama Tuhan.

    5. Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia; kita menjadi mempelai wanita sorga untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai, kita masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang) dan Pelabuhan damai sejahtera--Yerusalem baru--selamanya.

Semoga kita bisa mengerti. Ini penataran yang terakhir. Yang digerakkan Tuhan; digerakkan kabar mempelai untuk menjadi imam dan raja, silakan. Layani Tuhan sampai Dia datang kembali kedua kali. Serahkan semuanya kepada Tuhan!

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Surabaya, 26 Januari 2011 (Rabu Sore)
    ... tidak akan mengalami datangnya keadaan baik ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun di negeri padang asin yang tidak berpenduduk. . Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN yang menaruh harapannya pada TUHAN Kalau dalam hidup ini kita hanya berharap manusia akibatnya hidup dalam suasana kutukan. Tidak mengalami datangnya keadaan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 09 Juni 2010 (Rabu Sore)
    ... kebinasaan ketinggalan saat Yesus datang kedua kali. Praktik gadis yang bijaksana adalah MEMIKUL SALIB. Matius . Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya Setiap orang yang mau mengikut Aku ia harus menyangkal dirinya memikul salibnya dan mengikut Aku. Memikul salib menderita daging bersama Yesus. Mengapa kita diijinkan menderita bersama Tuhan Petrus - ...
  • Ibadah Raya Malang, 26 Februari 2017 (Minggu Pagi)
    ... lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh sendi-sendi dan sumsum ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Gulungan kitab ini ditulisi sebelah luar dan sebelah dalam. Artinya firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua sanggup menyucikan kita luar ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session II, 21 Januari 2014 (Selasa Siang)
    ... di gunung Allah lalu menciumnya. Kemudian Musa memberitahukan kepada Harun segala firman TUHAN yang disuruhkan-Nya kepadanya untuk disampaikan dan segala tanda mujizat yang diperintahkan-Nya kepadanya untuk dibuat. Lalu pergilah Musa beserta Harun dan mereka mengumpulkan semua tua-tua Israel. Harun mengucapkan segala firman yang telah diucapkan TUHAN kepada Musa serta membuat ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 05 April 2014 (Sabtu Sore)
    ... oleh Tuhan. Lukas - Hati diasuh oleh Tuhan. Lukas - Perjalanan hidup diasuh oleh Tuhan. Ad . Hati diasuh oleh TuhanTuhan mengasuh hati manusia supaya meneladani hati Tuhan. Praktiknya mengasihi sesama sampai mengasihi musuh. Lukas - Tetapi kepada kamu yang mendengarkan Aku Aku berkata Kasihilah musuhmu berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu mintalah ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 23 Juli 2015 (Kamis Sore)
    ... menghasilkan manusia darah daging yang tidak layak untuk masuk kerajaan Surga. Oleh sebab itu kita harus mengalami kelahiran baru untuk menjadi anak kecil bayi secara rohani sama dengan Anak Allah yang berhak untuk masuk kerajaan Surga. Yohanes - Yesus menjawab kata-Nya Aku berkata kepadamu sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali ...
  • Ibadah Raya Malang, 31 Juli 2022 (Minggu Pagi)
    ... dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Kita mengasihi Tuhan lebih dari semua taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara. Ketopong pengharapan keselamatan mantap dalam kebenaran dan hidup dalam kesucian sehingga kita diselamatkan oleh korban Kristus dan tidak mengalami murka Allah. Keluaran - Inilah yang harus kauolah di atas mezbah itu dua anak domba berumur setahun ...
  • Ibadah Raya Malang, 17 Desember 2023 (Minggu Pagi)
    ... di tengah-tengah mereka seperti yang tidak pernah dilakukan orang lain mereka tentu tidak berdosa. Tetapi sekarang walaupun mereka telah melihat semuanya itu namun mereka membenci baik Aku maupun Bapa-Ku. Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi Mereka membenci Aku tanpa alasan. Di dunia ada x kebencian ...
  • Ibadah Doa Ucapan Syukur Malang, 29 Desember 2009 (Selasa Sore)
    ... menang atas dosa adalah berdamai dengan Tuhan dan sesama. Berdamai dengan Tuhan adalah mengaku dosa dengan sejujur-jujurnya kepada Tuhan maka darah Yesus akan menutupi dosa kita. Berdamai dengan sesama adalah mengaku dosa dengan sejujur-jujurnya kepada sesama dan jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Kalau ada sesama yang minta ampun juga harus bisa ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session II Malang, 18 Januari 2017 (Rabu Dini Hari)
    ... di sungai Nil maka lama-kelamaan pasti akan tenggelam. Sungai Nil menunjuk pada pengalaman kematian arus duniawi pergaulan dunia kesibukan dunia kesulitan-kesulitan dunia yang banyak membuat putus asa ajaran palsu. Supaya bisa bertahan di sungai Nil maka peti pandan ini harus dipakal dengan gala-gala dan ter. Gala-gala menunjuk pada firman Allah. ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.