Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 6: 5-6
6:5. Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitamdan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya.
6:6. Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu."
Ini adalah pembukaan
METERAI KETIGA--penghukuman yang ketiga dari Allah Roh Kudus--atas dunia ini, yaitu
kegerakan kuda hitam, yang menimbulkan
KELAPARANsecara dobel: secara jasmani dan terutama secara rohani--kelaparan akan firman Allah--(diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 14 Mei 2017).
Akibatnya: manusia termasuk hamba Tuhan/pelayan Tuhan banyak yang rebah dan tidak bangkit-bangkit lagi, artinya: hidup dan
enjoydalam dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan, sampai binasa selamanya.
Jalan keluaruntuk menghadapi kelaparan dobel yang akan datang: (ayat 6: '
Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar')
dibutuhkan satu dinaruntuk menembusi kelaparan yang akan datang, bukan sejuta dolar dan sebagainya.
Ini yang harus kita cari hari-hari ini. Silahkan mencari uang, bekerja, kuliah, tetapi jangan lupa, semua itu tidak mampu menolong kita untuk waktu selanjutnya.
Satu dinar inilah yang bisa menolong kita mulai sekarang sampai kelaparan yang akan datang, masa antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun, bahkan hidup kekal.
Kelaparan dan antikris ini berimpit; puncak kelaparan akan terjadi pada zaman antikris.
Satu dinar menunjuk pada
kemurahan Tuhanyang tidak bisa ditukar dengan apapun dan berapapun di dunia ini.
Pengertian rohanisatu dinar:
- Kita sudah mendengar satu dinar adalah upah bekerja di kebun anggur. (diterangkan pada Ibadah Kenaikan Tuhan Surabaya, 25 Mei 2017).
Pagi-pagi benar, tuan pemiilik kebun anggur sudah keluar, jam sembilan, dua belas, tiga petang sampai lima petang masih keluar--kurang satu jam, tetapi masih diberi kesempatan, supaya mendapatkan satu dinar.
Kebun anggur menunjuk pada penggembalaan yang dibina oleh kabar mempelai--kebun anggur menghasilkan buah anggur yang menghasilkan air anggur, itulah yang paling dibutuhkan dalam nikah--sampai air anggur yang termanis dalam perjamuan kawin Anak Domba; ini tentang mempelai/nikah yang rohani antara Mempelai Pria dan mempelai wanita sorga.
Jadi jelas, kita bekerja di kebun anggur artinya: kita bekerja dan melayani di penggembalaan yang dibina oleh kabar mempelai; melayani pembangunan tubuh Kristus yang sempurna/mempelai wanita sorga. Mulai dari nikah kita layani--ini upah satu dinar--, jangan sampai hilang satu dinar ini! Kalau hilang, celaka hidup ini. Dalam penggembalaan, antar penggembalaan, kita layani sungguh-sungguh.
Memang pelayanan itu pengorbanan semua, tetapi kita mendapatkan satu dinar. Sampai nanti Israel dan kafir menjadi satu tubuh yang sempurna; mempelai wanita yang siap menyambut kedataangan Tuhan kedua kali di awan-awan yang permai.
Pagi-pagi benar keluar, jam sembilan keluar dan seterusnya, supaya tidak ada yang menganggur. Jangan menganggur hari-hari ini! Sampai jam lima petang--kurang satu jam--masih keluar.
Yang bekerja pagi-pagi benar dasarnya adalah janji; jam sembilan, dua belas, tiga petang, dasarnya adalah kasih/salib; jam lima petang, dasarnya adalah kemurahan Tuhan. Yesus sudah mati, tetapi Ia masih mau ditombak untuk kita.
Jadi, kalau menganggur, itu sama dengan menghina janji, kasih dan kemurahan Tuhan yang besar.
Jangan menganggur!
Sesibuk apapun kita di ladang dunia, mari masuk kebun anggur; kita tetap bisa beribadah melayani Tuhan sesuai dengan jabatan pelayaan yang Tuhan percayakan kepada kita sampai mendapat satu dinar, dan sampai Tuhan datang kembali kedua kali. Silahkan sibuk di dunia, tetapi jangan lupa, masuk kebun anggur! Tuhan tidak mau kita menganggur.
- Matius 22: 19-21
22:19.Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu." Mereka membawa suatu dinarkepada-Nya.
22:20. Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisansiapakah ini?"
22:21. Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."
'kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah'= apa yang menjadi milik Allah, kembalikan pada Allah.
Pada satu dinar yang jasmani tertera gambar dan tulisan Kaisar--sekarang artinya kita membayar pajak.
Pengertian kedua satu dinar secara rohani: kehidupan yang memiliki gambar dan tulisan Allah. Ini yang harus kita cari!
Tadi, satu dinar adalah upah bekerja di kebun anggur. Sudah bekerja, bagus, sudah terpelihara, bagus, tetapi masih kurang satu: satu dinar adalah kehdiupan yang memiliki gambar dan tulisan Allah. Mari kita cari gambar dan tulisan Allah!
Kejadian 1: 261:26.Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
Pada awal penciptaan manusia memang diciptakan satu gambar dengan Allah--ada gambar Allah, berarti ada tulisan Allah--; sama mulia dengan Allah, sehingga menjadi milik Allah dan ditempatkan di Taman Eden. Manusia berbahagia, tidak ada air mata dan kesusahan.
Kalau ada gambar Alah, ada suasana Taman Eden.
Tetapi sayang, manusia digoda oleh setan; diperdaya oleh ular sehingga berbuat dosa, tidak taat pada perintah Tuhan. Firman berkata:
Semua pohon di taman boleh kaumakan buahnya dengan bebas kecuali satu. Tetapi dibalik oleh setan: 3:1. Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman:
Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, kecuali yang satu itu.Hati-hati dengan ajaran yang tidak baik dan benar!Itu mempengaruhi kita--seperti dulu Hawa diperdaya ular--, sehingga berbuat dosa, tidak taat pada Tuhan/firman dan
kehilangan gambar Allah. Dulu, manusia menjadi telanjang dan diusir ke dalam dunia.
Jadi
dunia adalah tempatnya orang yang tidak punya gambar Allah; tempat buangan. Karena itu kita harus cari satu dinar; cari gambar Allah di dunia supaya kembali ke Taman Eden.
Jadi, kalau diberkati, jangan bangga, dunia ini tempat buangan, bukan tempat kita. Sebaliknya kalau kita mungkin menderita, masih dalam kekurangan, jangan terlalu kecewa, dunia ini hanya tempat buangan. Nikmati saja. Kalau sudah diberkati, mengucap syukur, kalau masih ada kesulitan, juga tetap mengucap syukur kepada Tuhan. Jangan terpengaruh, ini adalah tempat buangan; tempat orang yang tidak punya gambar Allah dan satu dinar.
Lalu
apa keadaan manusia di dunia, setelah ia berbuat dosa dan dibunag ke dalam dunia?
Roma 3: 233:23.Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
Di dalam dunia manusia tidak mau bertobat. Seharusnya ingat bagaimana nenek moyang hidup di Taman Eden, tetapi karena berbuat dosa sekarang jadi susah. Tetapi manusia tidak percaya dan tetap berbuat dosa. Persoalan rohani itu memang susah. Kalau persoalan jasmani kita mudah percaya; kalau soal firman, dianggap sama saja, tidak percaya sampai nanti merasakan akibatnya; sudah dinasihati, tetapi tetap berbuat dosa.
Di dalam dunia, manusia tetap berbuat dosa malah sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin mengawinkan (dosa percabulan dengan berbagai ragamnya: penyimpangan: laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan, nikah yang salah: perselingkuhan, kawin cerai, kawin campur, sampai kawin mengawinkan). Manusia sudah kembali ke zaman Nuh;
manusia sudah telanjang dan tidak tahu malu--kalau di Taman Eden, telanjang tetapi masih malu dan membuat cawat.
Tetapi di dalam dunia, manusia telanjang dan tidak tahu malu--seperti anjing dan babi. Sudah telanjang tetapi berkhotbah, main musik dan lain-lain.
"
Ini nasibnya manusia di akhir zaman, termasuk Kita hamba Tuhan, diperiksa oleh Tuhan karena kami harus bertanggung jawab kepada Dia. Banyak yang telanjang tetapi tidak tahu malu."
Akibatnya: manusia benar-benar kehilangan gambar Allah dan yang ada gambar setan tritunggal.
Kejadian 1: 261:26.Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut(antikris; binatang di laut)dan burung-burung di udara(naga/setan; binatang di udara)dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi(nabi palsu; binatang di darat)."
Kalau ada gambar Allah manusia menang atas tiga binatang yang menunjuk pada setan tritunggal. Tetapi sekarang, manusia sudah kehilangan gambar Allah--telanjang dan tidak tahu malu--sehingga manusia ditaklukkan oleh setan tritunggal; dibuat permainan oleh setan tritunggal; berada dalam kutukan--letih lesu dan berbeban berat--sampai kebinasaan selamnaya.
Oleh sebabi tu,
Tuhan berusaha mengembalikan manusia berdosa; mengembalikan manusia yang sudah dikuasai oleh setan tritunggal--telanjang dan tidak tahu malu seperti anjing dan babi--pada gambar Allah, supaya kita menjadi milik-Nya; kita kembali ke Firdaus bahkan ke Yerusalem baru. Ini ada usaha Tuhan untuk memberi kita satu dinar--satu dinar artinya: bekerja di kebun anggur, dan kembai pada gambar dan tulisan Allah.
Bagaimana caranya?Lewat
pemberitaan firman Allah. Lewat pemberitaan firman Allah Tuhan sedang mengembalikan kita; sedang melukis kita kembali, gambar setan tritunggal/gambar yang buruk dan hancur mulai digambar lagi oleh Tuhan.
Dua macam pemberitaan firman Allah:
- Efesus 1: 13
1:13.Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
Amsal 25: 25
25:25.Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh.
Pemberitaan firman yang pertama: Injil keselamatan; firman penginjilan; kabar baik, yaitu Injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali ke dunia untuk mati di kayu salib dan menyelamatkan manusia berdosa. Ini cara Tuhan.
Selamat dulu, sebab berbuat dosa itu semakin hancur--seperti mobil yang menabrak, mundur lagi, menabrak lagi, tambah hancur. Berhenti dulu; selamat dulu! Mari, diselamatkan dulu oleh Tuhan.
Tanda keselamatan: percaya Yesus, bertobat--berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan; mati terhadap dosa--, lahir baru dari air dan Roh, sehingga kita menerima hidup baru yaitu hidup dalam kebenaran; kita sudah terbebas dari kutukan dan hukuman Tuhan.
Ini dulu kalau mau kembali pada gambar Tuhan, yaitu bebas dulu dari kutukan dan hukuman Tuhan. Jangan menabrak terus! Percuma kalau menabrak terus! Baru mau diperbaiki, sudah menabrak lagi, tidak ada gunanya. Berhenti dulu! Bertobat, lahir baru dan hidup benar dulu. Kita bebas dari kutukan dan hukuman Tuhan, malah diberkati oleh Tuhan sampai ke anak cucu.
Daud bersaksi: Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan. Bukan orang pandai atau orang kaya, tetapi orang benar. Orang benar diberkati sampai anak cucu dan menjadi berkat bagi orang lain.
Inilah cara pertama untuk kembali pada gambar dan tulisan Allah yaitu lewat tuisan firman; yang pertama: firman penginjilan. Mari percaya Yesus dan bertobat, itu sudah ditanggung Yesus. Mari hidup benar, itu artinya selamat, tidak dihukum dan dikutuk, tetapi diberkati sampai anak cucu dan menjadi berkat bagi orang lain. Tetapi masih belum kembali pada gambar semula. Masih ada pemberitaan yang kedua.
- 2 Korintus 4: 3-4
4:3. Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4. yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Ibrani 4: 12
4:12.Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Pemberitaan firman yang kedua: cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus; firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua; kabar mempelai. Ini adalah makanan keras, kalau Injil susu--untuk jiwa-jiwa baru yang belum percaya Yesus; masih berbuat dosa, kita beritakan Injil: Ayo percaya Yesus, bertobat, akan selamat dan diberkati. Sudah berhenti, tidak menabrak lagi, tetapi rusaknya masih tetap ada. Perlu diperbaiki lewat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambar Allah.
Kabar baik penting, tetapi harus ditingkatkan pada kabar mepelai.
Matius 25: 6
25:6.Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
Kabar baik menyelamatkan, dan
kabar mempelai yang menyempurnakan; membawa kita kembali pada gambar Allah.
Firman penginjilan dan pengajaran harus diterima dua-duanya. Dalam penggembalaan harus ada penginjilan--buktinya ada baptisan air--, tetapi juga harus ada pengajaran. Yang sudah lama di dalam Tuhan, kalau hanya diberi susu, tidak bisa, tetapi harus ada pengajaran, untuk dikembalikan pada gambar Allah yang mulia.
2 Korintus 4: 44:4. yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.Hati-hati,
ada ilah zaman akhir yang menghalangi. Sementara kabar mempelai diberitakan, ada penghalang besar yaitu '
ilah zaman ini'; ini menunjuk pada
kekerasan hati.
Sejak zaman Musa dulu. Musa naik ke gunung Sinai untuk menerima kemuliaan Tuhan yaitu Tabernakel dan dua loh batu, tetapi yang di bawah menyembah lembu emas. Ini terjadi dari dulu sampai sekarang ini--'
ilah zaman ini'.
Pada zaman Musa, ia turun dari gunung Sinai dan mukanya diselubungi karena orang takut melihat kemuliaannya. Ini sama.
Orang keras hati itu mukanya diselubungi, sehingga tidak bisa melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah; menolak kabar mempelai/firman pengajaran.
"
Mengapa? Dulu guru saya bertanya: Mengapa banyak orang menolak pengajaran? Saya pikir, namanya pengajaran tentu sulit, jadi mungkin sekolahnya kurang tinggi. Bukan! Tetapi karena mempertahankan dosa smapai puncaknya dosa: dosa makan minum dan kawin megnawinkan."
Inilah kekerasan hati! Kalau ada kerinduan untuk terlepas dari gambar setan dan kembali pada gambar Tuhan, ia akan bersyukur dan merindu untuk terus dihantam oleh firman. Tetapi kalau keras hati, datang sekali lalu tidak mau datang lagi. Tuhan tolong kita semua.
Mempertahankan dosa= mempertahankan ketelanjangan--tabiat daging yang telanjang--sehingga tidak mau disucikan dan diubahkan menjadi sama dengan Tuhan, tetapi tetap mau menjadi sama dengan setan yang akan dibinasakan.
Inilah kekerasan hati. Mari kita
melembutsiang ini!
2 Korintus 3: 183:18.Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhandengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.
'
mencerminkan kemuliaan Tuhan'= memandang cermin kemuliaan Tuhan.
Muka tidak terselubung sama dengan hati yang lembut. Kalau ktia menerima kabar mempelai/firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua dengan hati yang lembut,
kita sedang memandang cermin 'ajaib'/cermin firman Allahyaitu
bisa membaharui kita. Melihat firman sama dengan melhat cermin, kita memandang kejelekan kita tetapi juga memandang wajah Yesus yang mulia. Kita mengakui segala kejelekan kita dan kita serahkan pada Tuhan sehingga kejelekan kita diambil oleh Tuhan, tetapi yang mulia dari Tuhan masuk kita.
Itulah keajaiban firman, bukan hanya mendengar firman lalu pulang, yang penting melayani: bermain musik, tetapi pulang tetap begitu saja. Bukan!
Pandang cermin dalam ibadah!, Serahkan yang jelek, yang mulia akan kita terima.
"
Mungkin kotorannya dusta. Serahkan dustanya kepada Tuhan, Dia tanggung di kayu salib, Dia yang mulia rela jadi buruk supaya kita yang buruk bisa menjadi mulia. Dusta kita serahkan pada Tuhan dan Dia berikan kejujuran kepada kita. Datang lagi, pandang cermin lagi, mungkin emosi. Serahkan pada Tuhan, bisa menjadi sabar. Terus begitu, sampai wajah kita tidak ada lagi; sudah menjadi gambarnya Tuhan."
Itu gunanya ibadah. Bukan hanya tertawa-tawa, tidak ada artinya itu, tetapi harus terjadi pembaharuan.
Jadi kita sedang memandang cermin firman sehingga kita mengalami pembaharuan dari manusia daging yang buruk dan hancur menjadi manusia mulia seperti Yesus; dari kemuliaan kepada kemuliaan yang lebih besar, sampai menjadi sama mulia dan sempurna seperti Yesus--berarti kita kembali pada gambar Allah.
Oleh sebab itu, setiap mau beribadah kita berdoa, supaya pemberitaan firman sungguh-sungguh mengembalikan kita pada gambar Allah; bisa mendorong kita bekerja di kebun anggur. Ini baru keberhasilan dalam ibadah.
"
Sejak zaman guru saya, kalau mau ibadah kunjungan, orang mau meninggalkan perusahaan, sekolah dan pekerjaan. Kalau bukan karena pemberitaan firman, siapa yang mau koordinir orang-orang sebanyak itu, bayar sendiri semua? Saya lihat sendiri. Karena itu saya katakan: saya tidak mengerti apa-apa soal melayani, tetapi saya hanya mengikuti saja; tidak mau dirubah-rubah. Biar orang katakan: kuno, terserah. Saya ikuti saja. Gampang saja. Yang penting kita mengalami pembaharuan dari kemuliaan kepada kemuliaan yang lebih besar sampai menjadi sama mulia dengan Allah--kita kembali pada gambar Allah."
Penginjilan penting! Kalau tidak ada penginjilan, akan menabrak terus. Lewat penginjilan kita tahu keselamatan; kita bisa percaya Yesus, bertobat, lahir baru. Itu dasar.
Tetapi setelah itu mau ke mana? Harus ada pengajaran yang mampu mengembalikan kita pada gambar Allah. Cermin 'ajaib' harus diberitakan di dalam gereja Tuhan!
Salah satu contoh: orang yang melayani Tuhan, bukan penjahat; orang yang menyebut dirinya pelayan Tuhan, tetapi sebenarnya melayani setan. Untunglah ia bertemu sinar di tengah jalan dan ia diubahkan menjadi pelayan Tuhan yang sungguh-sungguh--Saulus menjadi Paulus.
Saulus ini pelayan, tetapi gambarnya setan. Ini yang bahaya. Ini yang harus diubah menjadi rasul Paulus--gambarnya Tuhan.
Satu-satunya caraadalah lewat sinar, bukan yang lain.
Saulus kena sinar dan ia menjadi Paulus.
Kisah Rasul 9: 1-59:1.Sementara itu berkobar-kobar hati Saulusuntuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,
9:2.dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap merekadan membawa mereka ke Yerusalem.
9:3.Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia.
9:4.Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?"
9:5.Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah Yesus yang kauaniaya itu.
'
Ia menghadap Imam Besar'= berarti Saulus adalah imam, pelayan Tuhan.
Saulus ini pelayan Tuhan tetapi
tanpakabar mempelai dan hanya asal melayani. Dia berkobar-kobar, tetapi tanpa firman pengajaran yang bnear.
Dia berkobar-kobar melayani Tuhan, tetapi gelap, tidak ada cahaya; ditandai dengan kebencian dan sebagainya.
Hati-hait! Kalau ada kebencian dan kepahitan, akan ada kejahatan--kikir dan serakah; terutama mencuri milik Tuhan--dan kenajisan. Ini kegelapan Saulus, dia justru benci pada ornag yang benar, yang mengikuti jalan Tuhan; kalau tidak benar malah dia dukung. Ini bahaya.
Ini yang sekarang terjadi. Seharusnya hal itu terjadi di dunia: yang benar jadi salah dan dimusuhi, yang tidak benar diajak berteman. Tetapi sekarang terjadi juga dalam rumah Tuhan. Waktu itu, hamba Tuhan yang mengikuti jalan yang benar dia tangkap; yang tidak benar, tidak tahu jalan Tuhan, dia dukung. Bahaya! Gelap!
Berarti Saulus memiliki gambar setan tritunggal, yang hanya menjadi antikris yang akan dibinasakan selamanya. Dia mengatakan melayani Tuhan, tetapi dia menjadi antikris yang akan dibinasakan selamanya.
Tetapi bersyukur, Saulus sempat menerima sinar dari sorga yang lebih dari matahari, yaitu cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambaran Allah. Yang gelap disinari.
Segelap, sejahat, senajis dan sepahit apapun kita, kalau masih maudisinari dengan cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, kita masih bisa diubahkan oleh Tuhan.
Tetapi sebaik dan sesuci apapun kita, kalau
menolakcahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, satu waktu akan
pahit, jahat dan najis--berwajah seperti setan tritunggal; menjadi antikris yang akan dibinasakan oleh Tuhan.
Mari, jangan bangga atau putus asa dengan sesuatu! Yang penting mohon pada Tuhan supaya Ia menyinari kita hari-hari ini. Apa yang gelap, tinggalkan dan serahkan pada Tuhan di kayu salib, biar yang terang--kemuliaan--dari Tuhan masuk ke dalam kita sedikit demi sedikit, sampai nanti menjadi sama mulia dengan Tuhan.
Inilah contoh, dari Saulus menjadi Paulus karena pekerjaan cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus/kabar mempelai. Sekali lagi, Saulus ini pelayan Tuhan; dia berkpbar-kobar melayani tetapi salah yaitu tidak sesuai dengan pengajaran, dan akhirnya ngawur. Harus sesuai dengan firman!
TandaSaulus menerima sinar kemuliiaan dan berubah menjadi Paulus:
- Kisah Rasul 9: 8-9
9:8.Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa; mereka harus menuntun dia masuk ke Damsyik.
9:9.Tiga hari lamanya ia tidak dapat melihatdan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum.
Tanda yang pertamamenerima sinar kemuliaan: tidak bisa melihat orang, tetapi melihat diri sendiri.
Tidak bisa melihat tiga hari, artinya: tidak menggunakan pandangan daging lagi, tetapi pandangan salib--tiga hari menunjuk pada Yeuss mati dan bangkit.
Pandangan salib= banyak koreksi diri sampai mengaku, tidak menghakimi orang lain. Apa yang diakui?
1 Timotius 1: 16
1:16.Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contohbagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.
- Berani mengaku: aku yang paling berdosa--berarti tidak menghakimi orang lain lagi. Mau menghakimi orang lain, ingat: aku lebih berdosa dari dia.
- Berani mengaku dosa-dosanya kepada Tuhan dan sesama. Dia kirim surat pada Timotius tidak takut sekalipun timotius ini muridnya.
Inilah buta, artinya: tidak menggunakan pandangan daging lagi, tetapi pandangan salib--hanya mengoreksi diri; tidak mau menghakimi orang lain, dan berani mengaku dosa pada Tuhan dan sesama. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi; hidup dalam kebenaran sehingga menjadi teladan(ayat 16: 'Dengan demikian aku menjadi contohbagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal').
Sudah kena sinar, yang gelap pergi, kita hidup benar, lalu menyinari yang berada dalam kegelapan; kita menjadi contoh/teladan iman bagi yang lain, supaya banyak orang diselamatkan. Dulu kita yang gelap disinari menjadi hidup benar, sekarang mari sinari yang berada dalam kegelapan, supaya bisa percaya Yesus dan diselamatkan. Ini tugas kita.
Kalau tidak dipancarkan, tidak bersinar lagi. Terus, kita disinari lalu pantulkan ke mana-mana! Kita sudah dikerjakan oleh cahaya Injil, mari kita bersaksi ke mana-mana.
- Kisah Rasul 9: 9
9:9.Tiga hari lamanya ia tidak dapat melihatdan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum.
Tanda yang keduamenerima sinar kemuliaan: tidak makan dan minum tiga hari, artinya: tidak bergantung pada kekuatan daging--orang tidak makan dan minum tiga hari itu lemas--; tidak mengandalkan kekayaan, kepandaian dan kedudukan, tetapi hanya mengandalkan salib Tuhan.
Di kayu salib Yesus menyerahkan seluruh hidup-Nya utuk menolong kita. Bagi kita sekarang, kalau menggunakan kekuatan salib, kita akan menyerah sepenuh kepada Tuhan.
Itulah pengertian menggunakan kekuatan salib: kita hanya menyerah pada Tuhan.
Inilah orang yang terkena sinar. Siapaun kita, sudah najis, kotor, hancur, gagal, tidak apa-apa. Kalau masih mau disinari, masih bisa diubahkan. Sampai saat ini, masih bisa, keluar dari sini, saya tidak tanggung jawab.
Sebaliknya, sekalipun hebat, kalau tidak mau disinari, tunggu waktu, dia akan hancur.
Sudah menyerah,
praktiknya:
- Kisah Rasul 9: 15
9:15.Tetapi firman Tuhan kepadanya: "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Kuuntuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.
Kalau sudah menyerah, akan dipakai oleh Tuhan.
Tuhan menyuruh seorang hamba Tuhan pergi pada Saulus dan menumpangkan tangan. Dia tidak mau, tetapi Tuhan katakan: dia sudah menjadi alat pilihan bagi-Ku.
Coba kalau masih makan terus, jangan main-main! Setelah tidak makan tiga hari, barulah Saulus menyerah. Kalau sudah menyerah, baru dipakai.
Kita juga. Kenapa tidak bisa melayani Tuhan? Karena masih berontak. Tetapi kalau sudah menyerah, kita akan dipakai.
Praktik pertama: Saulus dipilih Tuhan untuk menjadi Paulus yang dipakai untuk kemuliaan nama Tuhan.
Kita juga dipilih menjadi imam-imam sesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita. Kalau tidak menyerah, tidak akan bisa dipakai.
1 Timotius 1: 12
1:12.Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setiadan mempercayakan pelayananini kepadaku--
Kalau sudah dipakai--jabatan apa saja--, hati-hati! Sikap kita adalah:
- Kita harus tetap setia berkobar-kobar dan dapat dipercaya oleh Tuhandalam jabatan pelayanan yang Dia percayakan kepada kita.
"Bukan tanggung jawab pada manusia. Saya bukan tanggung jawab juga pada saudara. Tetapi kita semua tanggung jawab pada Tuhan. Kalau tanggung jawab pada saudara, gampang, saya bisa alasan tidak khtobah karena capek dan saudara tentu memahami. Tetapi ini tanggung jawab pada Tuhan. Mau alasan apa pada Tuhan? Dapat dipercaya itu artinya bertanggung jawab. Kalau sampai tidak bisa hadir, harus bertanggung jawab; izinnya harus sungguh-sungguh."
- 2 Timotius 4: 6-8
4:6.Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat.
4:7.Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.
4:8.Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaranyang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.
Sikap kita yang kedua adalah melayani sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau sampai Tuhan datang kembali--, jangan berhenti di tengah jalan, sampai kita mendapatkan mahkota kehidupan. Mari berjuang!
"Teladan dari guru-guru gembala saya, melayani sampai meninggal dunia: Pdt In Juwono, Pdt Pong dan Pdt Totaijs. Saya lihat tiga orang ini; tiga saksi sudah sempurna. Hanya Pdt Totaijs selisih sedikit, tetapi beliau sudah menyerah. Saya naik pesawat, beliau meninggal. Kalau Om Yo saya lihat sendiri, Om Pong saya lihat sendiri. Ini garis akhir, sampai mendapatkan mahkota kehidupan."
Berjuang di dunia, silahkan, asal halal, tetapi berjuang untuk mahkota, itu nomor satu.
Kita yang sudah mendapat sinar, kembalilah, jangan lepaskan! Tuhan tolong. Yang belum dapat sinar, semoga siang ini sinar itu tertuju pada diri kita apapun keadaan kita; disinari oleh cahaya Injil. Luar biasa! Kita dikembalikan pada gambar Allah--itu pengertian satu dinar.
- 1 Timotius 1: 17, 13
1:17.Hormat dan kemuliaansampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin.
1:13. aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.
Kalau sudah menyerah, praktik kedua: kita tinggal mengangkat tangan; menyembah Tuhan--'Hormat dan kemuliaansampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman'.
Luar biasa. Tadinya penghujat jalan Tuhan/pengajaran benar, tetapi sekarang menjadi penyembah Tuhan.
Mengulurkan tangan--punya kekayaan, kepandaian, tetapi merasa tidak punya apa-apa--= mau dipakai, dan hanya mengangkat tangan menyembah Yesus sebagai kepala--Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga.
Ada apa-apa, tinggal menyembah Tuhan, mengaku tidak bisa apa-apa, dan Tuhan akan mengulurkan tangan anugreah-Nya yang besar kepada kita.
Inilah orang yang kena sinar, yaitu kembali pada gambar Allah. Kalau suami ganas pada isteri, itu gambar setan, begitu juga kalau isteri pada suami. Sudah tidak bisa apa-apa lagi, mari menyembah Tuhan, mengaku tidak mampu apa-apa, biar disinari oleh Tuhan.
Mari, tinggal angkat tangan dan Dia akan turun tangan. Sungguh-sungguh tangan anugerah yang besar Dia ulurkan.
Hasilnya:
- Yesaya 43: 15-16
43:15.Akulah TUHAN, Yang Mahakudus, Allahmu, Rajamu, yang menciptakan Israel."
43:16. Beginilah firman TUHAN, yang telah membuat jalan melalui lautdan melalui air yang hebat,
Hasil pertama: tangan anugerah Tuhan yang besar dengan kuasa penciptaanmampu menciptakan jalan di tengah laut. Menghadapi Laut Koslom, Musa yang hebat dan pintar, tidak bisa apa-apa. Tuhan hanya berkata: Musa, ulurkan tanganmu! Dan laut terbelah.
Apa yang sulit siang ini, ada Sang Raja dan Mempelai yang sudah menanggung semua yang hancur, buruk dan gagal. Sekarang Dia mau membuka jalan bagi kita semua:
- Ada jalan keluardari segala masalah; menyelesaikan semua masalah yang mustahil.
- Tuhan sanggup memeliharakita di tengah kesulitan dan kemustahilan. Seharusnya Musa dan bangsa Israel mati karena depan tidak bisa, belakang tidak bisa, kiri kanan tidak bisa, dan Firaun datang.
Kalau kita menghadapi sesuatu yang mati--toko mati dan sebagainya--ada satu jalan. Terima sinar, biar kita diubahkan lebih dulu seperti Saulus.
Dulu Saulus menantang orang, sekarang mengaku: aku yang salah; dulu mengaku hebat, sekarang mengaku tidak bisa apa-apa, hanya berserah pada Tuhan.
- Tuhan membuka jalan, yang mati jadi hidup.
- Ada masa depan berhasil dan indah. Kaum muda, kalau sudah jatuh, berhenti sampai hari ini! Selamat dulu; kembali pada percaya, bertobat dan baptisan air--hidup baru/hidup benar. Setelah itu serahkan pada Tuhan, Dia yang akan memberikan masa depan.
- Kita dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhiryang makin besar sampai nanti di awan-awan, anak Tuhan/hamba Tuhan dari empat penjuru bumi hanya menyembah Sang Raja dengan Haleluya.
- Yesaya 6: 5-7
6:5.Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."
6:6.Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.
6:7.Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapusdan dosamu telah diampuni."
Hasil kedua: tangan anugerah yang besar dari Sang Raja dengan kuasa penyuciansanggup menyucikankita.
Tadi, kuasa penciptaan; jalan di tengah laut: tidak ada menjadi ada, mati jadi hidup, gagal jadi berhasil, busuk jadi harum, semua bisa terjadi.
Sekarang kuasa penyucian.
Mulutyang paling banyak salah. Mulut disucikan sampai bisa berkata benar dan baik, jujur, bersaksi, sampai tidak salah dalam perkataan; sempurna/sama mulia seperti Yesus, untuk layak menyambut kedatangan-Nya. Kita kembali pada gambar Allah.
Yakobus 3: 2
3:2.Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Ingat! Kesempurnaan memang mustahil, tetapi kalau mullut kita sudah tidak berdusta, ada harapan untuk menjadi sempurna, sebab kesempurnaan ditentukan oleh mulut; seluruh tubuh ditentukan oleh lidah.
Mulailah untuk tidak berdusta, bergosip, tetapi bersaksi, berkata jujur, sampai satu waktu kita sempurna; dari keempat penjuru bumi naik dengan seruan: Haleluya, untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Kita bersama Dia selamanya.
Apapun keadaan kita secara jasmani dan rohani, ulurkan tangan pada Tuhan! Tuhan akan menolong kita. Sembah Sang Raja! Sang Raja akan menolong kita semua.
Hari-hari ini kita tidak bisa apa-apa, serahkan pada Tuhan!
Mata dibutakan, kita hanya memandang Dia Sang Raja. Tidak makan dan minum, lemas, tidak ada memikirkan kekuatan; merasa tidak mampu, hanya berserah kepada Dia.
Tadi, mata tidak memandang pada yang lain, tidak berharap yang lain, tetapi hanya memandang Tuhan.
Mari, mata memandang Dia, mulut menyeru kepada-Nya, dan tangan hanya diulurkan kepada-Nya, mengaku tidak bisa apa-apa.
Kaum muda, mau ke mana? Sudahlah, jangan mengandalkan orang tua. Tidak bisa! Orang tua jangan mengandalkan anak. Tidak bisa! Hanya Tuhan yang bisa. Jangan mengandalkan suami, isteri, harta! Hanya Tuhan yang bisa.
"
Dulu ketika saya diizinkan tidak makan dan minum, tidak punya uang, pertama saya menghujat Tuhan, tetapi lama-lama saya hanya berkata: Hanya Engkau, Tuhan. Biar Engkau tidak kasih aku apa-apa, aku ikut Engkau."
Tuhan tidak pernah menipu kita. Penjahat di sebelah kanan Yesus berseru:
Ingatlah akan aku jika Engkau datang sebagai Raja.Penjahatpun ditolong oleh Tuhan, masakan kita tidak ditolong? Kita menyembah Dia dan kita kembali dalam pelukan tangan anugerah yang besar.
Tuhan memberkati.