Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Puji TUHAN, malam hari ini kita akan mempelajari tema Ibadah Kunjungan di Pulau Nias:

Matius 24:1-2=> BAIT ALLAH AKAN DIRUNTUHKAN.
24:1. Sesudah itu Yesus keluar dari Bait Allah, lalu pergi. Maka datanglah murid-murid-Nya dan menunjuk kepada bangunan-bangunan Bait Allah.
24:2. Ia berkata kepada mereka: "Kamu melihat semuanya itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batupun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan."


Matius 24 adalah khotbah akhir zaman yang menunjuk tentang keadaan akhir zaman--penghukuman Allah atas dunia/KIAMAT. Dunia dihukum karena melanggar/menentang hukum Allah.
Yang harus kita waspadai, penghukuman Allah atas dunia ini dimulai dari Bait Allah--yang juga menentang/melanggar hukum Allah--ini menunjuk pada ibadah pelayanan.

Jadi, ada ibadah pelayanan yang menentang/melanggar hukum Allah. Akibatnya, tidak diberkati tetapi dihukum oleh TUHAN.
Dalam kitab Kejadian, contohnya adalah Kain dan Habel. Ibadah Kain tidak diterima oleh TUHAN.
Dalam perjanjian baru, contohnya adalah Yudas Iskariot. Ibadah dan pelayanannya melanggar hukum Allah. Sekalipun dia seorang rasul, bendahara dan kepercayaan TUHAN, tetapi dihukum oleh TUHAN.

Kita harus berhati-hati! Ibadah pelayanan yang tidak sesuai dengan hukum Allah/firman Allah, juga akan dihukum. Kita datang beribadah, harus dalam tahbisan yang benar; ibadah pelayanan yang berkenan kepada TUHAN/yang sesuai dengan firman Allah.

Malam ini, kita tidak belajar mengenai Bait Allah, tetapi penghukuman Allah atas dunia secara keseluruhan; kiamat.
Matius 24: 37-39
24:37. "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.
24:38. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu
makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera,
24:39. dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum
air bahitu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.

Pada zaman Nuh--permulaan zaman--dunia sudahdihukum oleh TUHAN dengan air bah; sebab manusia, termasuk anak-anak TUHAN di zaman Nuh hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa, yaitu:

  • Dosa makan minum: merokok, mabuk, narkoba.
  • Dosa kawin-mengawinkan: dosa percabulan dengan berbagai ragamnya, penyimpangan seks sampai nikah yang salah.
    Penyimpangan seks = homoseks, lesbian, seks pada diri sendiri.
    Nikah yang salah = kawin campur, kawin-cerai.

Demikian juga pada akhir zaman, dunia akan kembali ke zaman Nuh. Manusia termasuk anak TUHAN dan hamba TUHAN juga hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa; dan dunia ini akan dihukum lagi oleh TUHAN--kalau dulu dengan air bah--nanti dengan api dari langit.

2 Petrus 3: 10
3:10. Tetapi hari Tuhanakan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.

'tiba seperti pencuri' = tidak ada yang tahu.

Pada zaman Nuh, hanya isi duniayang lenyap bersama air bah. Tetapi nanti, dunia akan dihukum dengan api dari langit, sehingga dunia beserta isinyaakan hancur dan lenyap--kiamat--dan dilanjutkan dengan hukuman lautan api belerang di nerakauntuk selama-lamanya.

Inilah penghukuman Allah atas dunia. Betul-betul mengerikan!
Hati-hati! Penghukuman Allah dimulai dari Bait Allah. Sekalipun beribadah melayani, tetapi jika sistem ibadahnya dan hidupnya salah, maka akan dihukum juga.
Seperti pada zaman Nuh, dalam Kejadian 6, disebutkan 'Anak-anak Allah....'; mereka mencari jodoh sesuai seleranya, sampai terjadi kawin-campur, kawin-cerai dan lain-lain. Ini juga akan dihukum oleh TUHAN. Belum cukup dengan kiamat, nanti akan dilanjutkan sampai dengan hukuman lautan api dan belerang; neraka untuk selama-lamanya.

Di dalam surat 2 Petrus 3 ini,ada 3 hal yang harus diperhatikan supaya kita tidak masuk dalam penghukuman Allah yang akan datang; tidak binasa bersama dunia, tetapi kita bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai:

  1. 2 Petrus 3: 11-12
    3:11. Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup
    3:12. yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.


    Nanti akan terjadi keadaan kontras. Di awan-awan yang permai akan terjadi sorak-sorai, sedangkan di dunia betul-betul mengerikan--akan penuh dengan seruan yang dahsyat seperti waktu Mesir dihukum dengan tulah ke-10, yaitu anak sulung mati dan terdengar seruan yang keras. Dulu hanya satu Mesir, nanti seluruh dunia. Betul-betul dahsyat! Oleh sebab itu, kita harus sungguh-sungguh, jangan main-main!

    Di dunia ini, kalau sekolahnya main-main, lalu tidak naik kelas masih ada kesempatan--itupun hanya 2 kali. Dunia saja ada batasnya kalau gagal. Apalagi masalah sorga, TIDAK ADA istilah remidi/mengulang. Kesempatan hanya 1 kali. Penentuannya adalah saat kedatangan Yesus kedua kali. Kita masuk kiamat--hancur bersama dunia--atau berada di awan-awan yang permai.

    Hal pertama yang harus diperhatikan: 'betapa suci dan salehnya kamu harus hidup' = Kita harus hidup suci dan saleh.

    Suci = kesucian.
    Saleh = sikap untuk menghadapkan diri kepada TUHAN; beribadah.

    Di dalam Tabernakel--kita harus bersyukur bisa menerima wahyu dari TUHAN tentang pengajaran Tabernakel--suci dan saleh adalah ruangan suci.

    Setelah kita diselamatkan--percaya Yesus, bertobat, baptisan air dan baptisan Roh Kudus--jangan sampai kita terkena hukuman seperti Israel mati bergelimpangan di tengah jalan, tidak sampai ke Kanaan, semua sia-sia.
    Kita juga, sudah selamat tetapi nanti saat TUHAN datang, kita masuk kiamat, tidak ada artinya.
    Setelah selamat, harus masuk ke ruangan suci, supaya kita bisa menantikan kedatangan TUHAN kedua kali, bukan menantikan kiamat--hukuman TUHAN.

    Suci dan saleh menunjuk pada ketekunan dalam ruangan suci--kandang penggembalaan; TERGEMBALA.
    Ada 3 macam alat--ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:

    • Pelita emas: ketekunan dalam ibadah Raya; termasuk kebaktian kaum muda dan kebaktian persekutuan; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia-karunia-Nya.

    • Meja roti sajian: ketekunan dalam Ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran--roti--dan kurban Kristus.

    • Mezbah dupa emas: ketekunan dalam Ibadah doa penyembahan; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.

    Kita terdiri dari tubuh, jiwa dan roh. Allah adalah tritunggal, yaitu Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus.
    Jadi, lewat ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok, tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal; seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar, sehingga kita mengalami penyucian. Dalam Yohanes 15: 3, carang-carang selalu dibersihkan; artinya disucikan secara intensif/terus-menerus, terutama dari 8 dosayang membawa manusia/hamba TUHAN/pelayan TUHAN masuk kiamat dan api belerang.

    Wahyu 21: 8
    21:8. Tetapi orang-orang penakut(1), orang-orang yang tidak percaya(2), orang-orang keji(3), orang-orang pembunuh(4), orang-orang sundal(5), tukang-tukang sihir(6), penyembah-penyembah berhala(7)dan semua pendusta(8), mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

    8 dosa
    , yaitu:

    • penakut = takut pada 'sesuatu' di dunia, sampai tidak takut kepada TUHAN/melawan firman.

      Mungkin takut tidak naik kelas, akhirnya mencontek. Ini namanya penakut. Atau mungkin takut pada bosnya, sehingga bersedia disuruh berbuat yang tidak baik dari pada di-PHK.

      Biarlah kita disucikan, sehingga menjadi takut kepada TUHAN, yaitu membenci dosa-dosa.

    • Tidak percaya = bimbang/mendua hati.
    • Kekejian = jahat.
    • Sundal.
    • Tukang sihir = ramalan-ramalan.
    • Pembunuh = kebencian tanpa alasan.
    • Penyembah berhala.
    • Pendusta.

    Dusta adalah penutupdosa.
    Artinya: selama masih berdusta, berarti 7 dosa yang lain masih ada.

    Biarlah kita disucikan dari dosa dusta, sehingga kita bisa berkata benar dan jujur--ya di atas ya, tidak di atas tidak.
    Kalau tergembala dengan baik, kita disucikan dari 8 dosa sampai tidak ada dusta, sehingga kita bebas dari penghukuman Allahatas dunia; bebas dari neraka, seperti 8 orang masuk bahtera Nuh. Plus kita diberkatioleh TUHAN seperti dialami oleh Ayub.

    Ayub 1: 1-3
    1:1. Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.
    1:2. Ia mendapat tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan.
    1:3. Ia memiliki tujuh ribu ekor kambing domba, tiga ribu ekor unta, lima ratus pasang lembu, lima ratus keledai betina dan budak-budak dalam jumlah yang sangat besar, sehingga orang itu adalah
    yang terkayadari semua orang di sebelah timur.

    Ayat 2 => berkat dalam nikah rumah tangga.
    Ayat 3 => berkat secara jasmani.

    Biarlah kita seperti carang yang melekat pada pokok anggur yang benar.
    'Betapa suci dan salehnya kamu harus hidup', artinya kita harus berada di kandang penggembalaan. Mulai dari seorang gembala, harus berada di kandang penggembalaan--ruangan suci--, supaya domba-domba juga bisa masuk di kandang penggembalaan.
    Di situ kita disucikan secara intensif dari 8 dosa, sehingga kita bebas dari hukuman Allah atas dunia--kiamat--, bebas dari neraka. Bahkan kita berbuah manis seperti Ayub.
    Kalau kita tekun dalam penggembalaan, cepat atau lambat, satu waktu akan berbuah manis. Tinggal tunggu waktunya TUHAN.

    “Kami para hamba TUHAN, juga siswa-siswi Lempin-El di Malang yang sedang mendengarkan. Perhatikan! Kalau kita tekun di dalam kandang penggembalaan, kita disucikan, maka cepat atau lambat akan berbuah manis/diberkati. Tunggu saja!

    Ayub diberkati secara jasmani, diberkati nikah rumah tangganya, dan diberkati secara rohani (ada kebahagiaan). Kalau kita pelayan TUHAN, akan diberkati di dalam pelayanan. Ini kuncinya, yaitu 'Betapa suci dan salehnya kamu harus hidup', kita harus sungguh-sungguh masuk dalam kandang penggembalaan.

    "Saya selalu berdoa, semoga bapak/ibu/saudara semua bisa masuk dalam kandang penggembalaan dan menikmati betapa manisnya di dalam TUHAN. Sebab terlalu banyak pohon ara di tepi jalan--orang Kristen/hamba TUHAN jalanan--dari pada pohon ara yang ditanam di kebun anggur. Khotbah tadi pagi di Malang yaitu, banyak kehidupan Kristen yang ingin seperti lautan yang bebas. Kami hamba TUHAN juga mau bebas, sebab, setiap kali hamba TUHAN mau berkhotbah harus terus menggali dan bergumul. Kalau khotbah ke sana-ke mari, satu khotbah saja sudah cukup. Enak, bebas. Akan tetapi, laut yang bebas--tidak tergembala--, akan diduduki oleh Babel. Ini yang mengerikan."

    Ini hal pertama yang harus diperhatikan, supaya tidak masuk penghukuman/neraka, tetapi semua bisa berbuah manis seperti Ayub.

  2. 2 Petrus 3: 13
    3:13. Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.

    'langit yang baru dan bumi yang baru' = Yerusalem baru.

    Hal kedua yang harus diperhatikan: Kita harus mengalami pembaharuan--kelahiran baru/keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, supaya layak untuk masuk Yerusalem baru--kerajaan sorga yang kekal.

    Proses pembaharuan dimulai dari baptisan air, sebab baptisan air ada kaitan dengan kiamat.
    Baptisan air adalah DASAR pembaharuan; kalau di sini gagal, maka semuanya akan gagal, tidak bisa masuk Yerusalem baru.

    Bagaimana baptisan air yang benar?
    Seperti dulu zaman Nuh, ada banyak bahtera--mungkin lebih bagus--tetapi hanya satu yang menyelamatkan, yaitu bahtera Nuh. Sekarang juga demikian, ada banyak baptisan yang diciptakan oleh manusia/pendeta, tetapi hanya satu baptisan yang benaryang menyelamatkan--satu tubuh dengan satu kepala, seperti kepala dibaptis, begitu juga dengan tubuh--, yaitu:

    • Sesuai dengan firman TUHAN/menurut kehendak Allah.
    • Kita dibaptis seperti Yesus dibaptis.
      Yesus adalah kepala dan kita tubuh-Nya.
      Jadi, seperti Kepala dibaptis, tubuh juga harus dibaptis.

    Roma 6: 2, 4
    6:2. Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
    6:4. Dengan demikian kita telah
    dikuburkan bersama-sama dengan Diaoleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

    Syarat
    baptisan air yang benar: bertobat/mati terhadap dosa.

    Karena itu, sebelum masuk baptisan air, saya selalu sarankan untuk banyak mendengarkan firman, supaya firman menunjukkan dosa-dosa kita. Kita bisa mengaku dosa dan mematikan dosa.

    Pelaksanaanbaptisan air yang benar, yaitu orang yang sudah bertobat/mati terhadap dosa, HARUSdikuburkan bersama Yesus di dalam air, sehingga keluar--bangkit--dari air bersama Yesus untuk mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi, yaitu hidup dalam kebenaran. Ini yang menentukan, sebab di Yerusalem baru hanya terdapat kebenaran ('langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran').

    Hidup benar = memiliki hati nurani yang taat dengar-dengaran. Pada zaman Nuh, masuk bahtera, sama dengan masuk baptisan air yang benar, sehingga bebas dari penghukuman.

    1 Petrus 3: 20-21
    3:20. yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuhtidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
    3:21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu
    baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,

    Ayat 20 => Tidak taat. Waktu Nuh memberitakan supaya masuk bahtera Nuh, malah diejek. Ini orang yang hati nuraninya tidak baik/tidak taat; tidak mau hidup benar dan tetap mempertahankan dosa.

    Jadi, hidup baru/hidup dalam kebenaran adalah memiliki hati nurani yang baik, yaitu taat dengar-dengaran. Itu berarti bebas dari penghukuman Allah--seperti Nuh sekeluarga masuk dalam bahtera dan bebas dari air bah--, bebas dari kiamat, bebas dari neraka.

    Matius 3: 7
    3:7. Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?

    Lewat baptisan air yang benar, kita betul-betul melarikan diri dari murka Allah/kiamat dan neraka. Tetapi kalau tetap ular beludak, tidak akan bisa.
    Keturunan ular beludak= mempertahankan dosa dan apa yang tidak benar; tidak akan pernah lurus, tetapi selalu berkelok-kelok.

    Umpama di rumah; di suruh belajar malah makan, di suruh makan malah belajar. Ini hati nuraninya tidak baik/tidak taat dengar-dengaran, tidak bisa hidup benar. Tetapi kalau hati nuraninya baik, bisa taat dengar-dengaran. Di suruh makan ya makan, belajar ya belajar. Bisa hidup benar. Tidak ada ular yang jalannya lurus.”

    Kalau tetap mempertahankan dosa dan apa yang tidak benar, akibatnya akan masuk dalam murka Allah--masuk dalam kiamat dan neraka selamanya--, tidak bisa masuk Yerusalem baru.

    Sesudah mempunyai hati nurani yang baik, maka pembaharuan DILANJUTKANdengan pembaharuan oleh firman yang lebih tajam dari pedang bermata 2.
    Firman penginjilan membawa kita kepada baptisan air, tetapi sesudah menyelam dalam baptisan air, kita harus menyelam dalam kedalaman firman pengajaran--kebaktian pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Di situ kita betul-betul dimandikan/dibaharui oleh TUHAN. Sama dengan di dalam Efesus 5, TUHAN memandikan dengan air dan firman.

    Wahyu 21: 1-2
    21:1. Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi.
    21:2. Dan aku melihat kota yang kudus,
    Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.

    Wahyu 22: 15
    22:15. Tetapi anjing-anjing(1)dan tukang-tukang sihir(2), orang-orang sundal(3), orang-orang pembunuh(4), penyembah-penyembah berhala(5)dan setiap orang yang mencintai dusta(6)dan yang melakukannya, tinggal di luar.

    Apa yang harus dibaharui?
    Ini yang tidak bolehmasuk di Yerusalem baru:

    • Anjing, artinya:

      1. Bangsa kafir yang selalu mengulang-ulangi dosa; jatuh bangun dalam dosa; berkubang dalam dosa.
        Baik perkataan dosa, maupun perbuatan dosa sampai kenajisan/puncaknya dosa.

        Seperti anjing menjilat muntah = perkataan dosa; pasangannya yaitu babi yang sudah mandi tetapi kembali ke kubangan = perbuatan dosa.

      2. Nabi-nabi palsu, ajaran palsu, gosip-gosip yang tidak benar.

        "Jangan bergosip yang tidak benar dalam bentuk apapun. Baik lewat perkataan, lewat media sosial dan lain-lain; tidak usah ditanggapi. Dibaca pun, jangan. Kalau menanggapi, kita akan turun derajat; dulu dari anjing dan babi sudah diangkat menjadi domba oleh darah Yesus, tetapi karena gosip sekarang turun lagi menjadi anjing."

        Kalau kita digosipkan dan memang kita berbuat, kita harus minta ampun. Tetapi kalau tidak benar, tidak usah ditanggapi, supaya jangan turun derajat lagi menjadi anjing. Kaum muda, hati-hati!
        Ini usaha setan, supaya kita masuk dalam penghukuman TUHAN dan tetap dipertahankan menjadi anjing.

        Kita sudah diangkat menjadi domba oleh darah Yesus, sudah diangkat menjadi imam dan raja. Mari pertahankan! Jangan menjadi anjing lagi!TUHAN tolong kita semua.

    • Tukang sihir = dukun-dukun, ramalan-ramalan, dan lain-lain.

      "Ada orang yang menelepon saya, 'Ada pengobatan, Om, tidak pakai apa-apa dan baik.' Saya tanya, 'Siapa itu?': 'Oh, namanya eyang...' Saya bilang, 'kalau namanya sudah eyang, jangan. Di dalamnya pasti ada sesuatu. Biar TUHAN yang sembuhkan.' Untung dia menurut. Sekarang, inilah yang terjadi, 'tidak apa-apa, Om, hanya minum air putih dan boleh bawa sendiri.' Luar biarsa. Kalau dulu, dikasih air putih, banyak pendeta tidak mau. Tetapi sekarang, boleh bawa sendiri. Tetapi disuruh sebut nama tuhan menurut masing-masing. Saya katakan, 'yang bisa menyembuhkan adalah nama Yesus. Kalau dicampur nama lain, itu sudah dukun.' Kita hati-hati hari-hari ini. TUHAN tolong kita semua."

    • Orang-orang sundal= persundalan. Hati-hati! Nikah harus dijaga, kesucian dijaga.
      Kaum muda, hati-hati dalam pergaulan! Harus menjaga kesuciaan mulai dari saat masih sendiri, dalam masa pacaran, pertunangan, permulaan nikah, perjalanan nikah sampai masuk nikah yang sempurna.

    • Orang-orang pembunuh = kebencian, iri hati, dendam, sampai kebencian tanpa alasan. Seperti kakak-kakak Yusuf benci kepada Yusuf.
    • Penyembahan berhala = segala sesuatu yang menghalangi kita untuk mengutamakan dan mengasihi TUHAN--mengutamakan ibadah pelayanan.
    • Setiap orang yang mencintai dusta; ditutup dengan dusta.

    Semuanya ada 6 dosa. Angka 6 adalah angka manusia daging yang tidak dibaharui, sehingga tidak bisa masuk Yerusalem baru, tetapi masuk dalam penghukuman Allah, masuk dalam kiamat sampai masuk dalam api neraka.

    Inilah hal yang harus kita perhatikan. Yang pertama, kita harus masuk kandang penggembalaan. Tidak bisa tidak! Kalau tidak, kita akan diterkam oleh dosa dan binatang buas. Gembalapun, kalau tidak ada di kandang, tidak ada jaminan kesucian. Tetapi kalau di kandang, ada jaminan kesucian.

    Untuk masuk kandang, memang seperti masuk pintu yang sempit, tetapi di balik itu ada buah-buah manis, ada janji TUHAN yang besar.

    Kemudian yang kedua, kita harus mengalami PEMBAHARUAN YERUSALEM BARUsampai tidak ada dusta, semua benar. Kaalu tidak ada dusta lagi, berarti kita sudah hidup benardan layak untuk masuk Yerusalem baru. Kalau mempertahankan 6 dosa ini, kehidupan itu tidak layak untuk masuk Yerusalem baru.

  3. 2 Petrus 3: 14
    3:14. Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernodadi hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia.

    Hal ketiga yang harus diperhatikan: kita harus mengalami pelayanan pendamaian oleh Yesus Imam Besar, yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa.

    Di perjanjian lama, di dalam Tabernakel ada ruangan maha suci.
    Jadi, kita dibawa, sudah percaya Yesus, selamat, dan diberkati--halaman Tabernakel--, kemudian kita dibawa masuk ke ruangan suci ('betapa suci dan salehnya kamu harus hidup')--kita disucikan dan dibaharui (point pertama dan kedua)--, setelah itu kita dibawa masuk ke ruangan maha suci.

    Dulu, Harun sebagai imam besar, setiap satu tahun satu kali, masuk ke ruangan maha suci untuk mengadakan pelayanan pendamaian bagi umat Israel dengan membawa darah binatang dan dupa. Kemudian darah dipercikkan pada tabut perjanjian sebanyak 2x7 percikan darah--7 kali di atas tabut dan 7 kali di depan tabut--sehingga terjadi shekinah glory--ada awan kemuliaan, ada hadirat TUHAN di sana--dan semua dosa diperdamaikan.

    Itu dulu. Sekarang, Tabernakel ada di Sorga. Kareana itu, ada pengajaran Tabernakel, yaitu supaya di bumi sama seperti di Sorga. Harus persis! Kalau ibadah kita di bumi seperti di Sorga, jangan ragu, kita pasti masuk Sorga, karena sudah biasa. Jangan sembarangan dalam beribadah, tetapi harus sesuai dengan kerajaan Sorga!

    Dalam perjanjian baru, Yesus Imam Besar sudah masuk ke dalam ruangan maha suci untuk selama-lamanya. Dia duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa dengan membawa darah-Nya sendiri dan dupa.

    Dupaadalah doa syafa'at dari Yesus:

    • Dia berdoa untuk kita, supaya jangan jatuh dalam dosa. Tetapi kalau kita jatuh dalam dosa karena kekerasan hati kita, Dia berdoa, supaya kita diampuni, dibenarkan, dan diangkat kembali.

    • Doa syafa'at, supaya kita kuat menghadapi salib/percikan darah bersama TUHAN.

    Darahadalah PERCIKAN DARAH; sengsara daging bersama Yesus/nyala api siksaan/ujian terhadap kita.

    Tadi, ada 2x7 percikkan darah. 7 kali di atas tabut adalah sengsara Yesus sampai mati di kayu salib; Yesus sudah mengalami. 7 kali di depan tabut adalah kita juga harus mengalami sengsara; sengsara daging bersama Yesus.
    Ada bermacam-macam bentuk sengsara daging bersama Yesus, yaitu:

    • sengsara dalam ibadah pelayanan. Hari Minggu seharusnya istirahat, tetapi kita beribadah. Pulang kerja, juga harus beribadah.
    • hamba TUHAN diizinkan melayani sampai lapar, tidak bisa makan,
    • ada yang sepulang ibadah masih harus belajar karena menghadapi ujian,
    • doa puasa, doa semalam suntuk,
    • difitnah; tidak salah tetapi disalahkan atau digosipkan yang tidak baik.

    Bentuknya bisa berbeda-beda, tetapi hasilnya sama.
    Hasil
    percikan darah--kegunaan ujian:

    • Ulangan 32: 11
      32:11. Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya,

      Sarang rajawali ada di atas bukit yang tinggi. Kemudian dia bertelur dan menetas. Ia mencari makan untuk anaknya sampai anaknya semakin besar. Dan satu waktu ia datang untuk menggoyangbangkitkan sarangnya, sehingga anaknya terjatuh dan kalau anaknya belum bisa terbang, ia akan cepat mendukung di atas sayapnya. Setelah itu, ia terus memberi makan kepada anaknya, digoyang lagi sarangnya. Begitu seterusnya sampai anaknya bisa terbang.

      Itulah kegunaan kegoncangan-kegoncangan yang kita alami. Jangan salah paham! Mungkin kita merasa sudah suci dan salah, sudah dibaharui, tetapi kita masih menghadapi ujian. Tujuannya adalah supaya sayap kita bisa makin besar.

      Kegunaan ujian yang pertama: supaya sayap burung nasar kita semakin besar, untuk dapat mengatasi masalah dan dosa yang semakin membesardi dunia.

      Sayap harus makin membesar lewat ujian. Tidak bisa kalau tidak lewat ujian.

      "Seperti anak kelas 1 SD. Kalau tidak mau ujian, sampai tua, ia akan tetap kelas 1 SD terus. Tidak bisa."

      Harus ada ujian atau goncangan, supaya 2 sayap makin besar untuk menghadapi masalah yang makin besar.
      Dulu, mungkin kita kalah saat menghadapi satu masalah. Tetapi kita diuji kembali--seperti kita naik tangga--, setelah ujian pertama bisa kita lewati, kita akan hadapi ujian yang lebih berat lagi. Begitu seterusnya dan sayap makin membesar. Sampai satu waktu dalam Wahyu 12: 14, saat pencobaan terbesar--antikris berkuasa--sayap kita sudah paling besar. Saat antikris mau menangkap, kedua sayap burung nasar yang besar menyingkirkan kita ke padang gurun, jauh dari mata antikris; jangankan menangkap, melihatpun tidak bisa. Kita dipelihara dan dilindungi oleh TUHAN selama 3,5 tahun lewat firman pengajaran dan perjamuan suci. Ini adalah makanan burung nasar.

      Wahyu 12: 14
      12:14. Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

      Ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci adalah latihan menyingkir ke padang gurun
      . Masalah dan dosa kita lewati semua dengan sayap yang makin besar. Sampai saat pencobaan, kejahatan dan kenajisan yang terbesar pada zaman antikris, sayap kita juga sudah paling besar dan kita sudah menyingkir ke padang gurun selama 3,5 tahun.

      Sesudah masa 3,5 tahun, saat Yesus datang kembali kedua kali, kedua sayap burung nasar akan mengangkat kitake awan-awan yang permai.

    • Ulangan 32: 12
      32:12. demikianlah TUHAN sendirimenuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia.

      'tidak ada allah asing menyertai dia'= tidak ada lagi harapan kepada yang lain.

      Kegunaan ujian yang kedua: supaya kita hanya berharap sepenuh kepada TUHAN, tidak boleh ada ilah lain; tidak berharap kepada yang lain. Kalau sudah berharap yang lain, itulah ilah. Mugnkin orang tua kita miskin, tetapi jangan dihina. Kalau menghina, itu berarti ada ilah asing, karena berharap orang tua. Punya orang tua atau anak yang diberkati TUHAN sekalipun, jangan berharap pada mereka. Tetapi kita harus berharap kepada TUHAN saja.

      Kalau semua tidak bisa/tidak mau menolong, jangan marah! Itu kesempatan kita untuk berharap sepenuh kepada TUHAN. Ujian apapun yang kita alami, itu adalah saatnya untuk membuktikan bahwa pengharapan kita hanya kepada TUHAN.

      Mazmur 26: 2-3
      26:2. Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku.
      26:3. Sebab
      mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu.

      Saat-sat dalam ujian, Daud hanya memandang kepada TUHAN saja, tidak yang lain.
      'hidup dalam kebenaran-Mu'= saat-saat dalam ujian, tetap pertahankan kebenaran dan pengharapan kita tetap kepada TUHAN!

      Praktik berharap kepada TUHAN, yaitu mata tertuju kepada TUHAN, tangan diangkat kepada TUHAN, dan mulut hanya menyeru nama TUHAN = menyembah TUHAN; memandang wajah TUHAN sampai kita merasakan damai sejahtera. Kita tidak merasakan apa-apa lagi yang daging rasakan, tetapi hanya mengasihi TUHAN, hanya berserah kepada TUHAN.

      Kalau sudah damai sejahtera, maka:

      1. TUHAN akan datang untuk menolongkita. Semua menjadi enak dan ringan dan TUHAN akan menghancurkan setan tritunggal di bawah kaki kita.

        Roma 16: 20
        16:20. Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!

        'Allah, sumber damai sejahtera'= pelayanan dari Imam Besar.
        Hati damai adalah landasanuntuk menerima pelayanan Imam Besar yang hadir di tengah-tengah kita untuk menghancurkan setan sebagai sumber masalah dan kegagalan, sehingga semua menjadi enak dan ringan. Semua masalah sampai yang mustahil, selesai dan semua menjadi indah pada waktunya.

        Mari, saat kita menghadapi kesulitan, kita belajar pada Daud; kita hanya memandang TUHAN, hanya menyembah TUHAN sampai damai sejahtera. Praktikkan dalam hidup sehari-hari kita!

      2. 1 Tesalonika 5: 23-24
        5:23. Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamuseluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
        5:24. Ia yang memanggil kamu adalah
        setia, Ia juga akan menggenapinya.

        Yang kedua: Imam Besar sanggup untuk menyucikan dan membaharui kitasampai sempurna seperti Dia.

        Ayat 23= Allah damai sejahtera--Imam Besar--akan memelihara tubuh, jiwa, roh kita secara ajaib sekalipun kita dalam kesulitan. Dan Dia sedang menyucikan dan mengubahkan tubuh, jiwa, roh kita sampai sempurna, sama mulia dengan Dia, menjadi mempelai wanita TUHAN yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dengan kekuatan dua sayap burung nasar yang besar.

        Dari 4 penjuru bumi, kita bersorak-sorai dengan satu suara 'Haleluya' untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Kita bersama Dia selama-lamanya. Sementara di dunia, terjadi seruan yang hebat dengan bahasa masing-masing.

'Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya'= Yesus Imam Besar adalah setia dan menggenapi janji. Ia tidak pernah menipu kita. Dia selalu menepati janji, asal kita masuk kandang--hidup suci dan saleh, supaya berbuah manis seperti Ayub--, masuk pembaharuan Yerusalem baru, dan mengalami percikan darah.

Percikan darah memang sakit bagi daging, tetapi sayap sedang tumbuh, supaya kita tidak kena antikris, tetapi kita hanya berharap Dia; memandang Dia, mengangkat tangan dan mulut berseru kepada Dia. Dan Dia datang untuk mengulurkan tangan yang setia dan menggenapi janji. Pertolongan TUHAN nyata di dalam hidup kita. Iblis dihancurkan dan semua berhasil, indah, dan selesai; hidup ini enak dan ringan. Bahkan kita disucikan dan diubahkan sampai sempurna untuk terangkat di awan-awan.

Biarlah sayap yang sudah lemah, dikuatkan kembali. Harapan kita hanya kepada TUHAN.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Surabaya, 03 Januari 2018 (Rabu Sore)
    ... berdaya. Wahyu . Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi supaya jangan ada angin bertiup di darat atau di laut atau di pohon-pohon. Yang kedua harus dihadapi angin tidak bertiup lagi. Ini adalah krisis tahbisan ibadah pelayanan. Banyak hamba ...
  • Ibadah Raya Malang, 11 November 2018 (Minggu Pagi)
    ... pada kesucian Roh Kudus. Jadi untuk bisa menyembah Tuhan kita mutlak membutuhkan pertolongan Roh Kudus. Praktek kayu disalut emas adalah Roh Kudus mematikan tabiat daging keinginan daging perbuatan daging dosa sampai puncaknya dosa dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan . Roma Sebab jika kamu hidup menurut daging kamu akan mati tetapi jika oleh ...
  • Ibadah Raya Malang, 15 Januari 2023 (Minggu Pagi)
    ... kenajisan dan dosa kejahatan. Menjadi seperti batu kilangan yang dilemparkan ke laut sampai binasa selamanya di neraka. Yesaya - Dengarkanlah hai orang-orang tuli pandanglah dan lihatlah hai orang-orang buta Siapakah yang buta selain dari hamba-Ku dan yang tuli seperti utusan yang Kusuruh Siapakah yang buta seperti suruhan-Ku dan yang tuli seperti hamba ...
  • Ibadah Doa Puasa Session I Malang, 27 Agustus 2014 (Rabu Pagi)
    ... keluar air mata keringat darah supaya terjadi urapan Roh Kudus. Mur tetesan syikal. Kayu manis syikal. Tebu yang baik syikal. Kayu teja syikal. ad. . Mur tetesan. Getah mur yang berbau harum berasal dari kulit pohon mur yang dilukai. Ini menunjuk pada Yesus yang disalib dengan luka-luka di sekujur tubuhNya mengeluarkan darah. Secara keseluruhan luka-luka ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 13 Juli 2014 (Minggu Sore)
    ... Batsyeba. Suami Batsyeba Uria ini sengaja dibunuh dengan diperintahkan untuk maju berperang di tempat musuh yang hebat lalu ditinggalkan dan akhirnya mati. jatuh dalam dosa kenajisan Daud berzinah dengan istri orang lain. Setelah jatuh dalam dosa yang hebat Daud menjadi sangat hina tidak berharga dihadapan Tuhan bahkan menuju kebinasaan. Ini ...
  • Ibadah Kunjungan Mangkutana III, 26 Juni 2013 (Rabu Sore)
    ... kanannya atau pada dahinya dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. Yang penting di sini ialah hikmat barangsiapa yang bijaksana baiklah ia menghitung bilangan binatang itu karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia dan ...
  • Ibadah Doa Malam Session II Malang, 14 Desember 2011 (Rabu Dini Hari)
    ... Engkau menghujat Allah Karena Aku telah berkata Aku Anak Allah Aku Anak Allah -- gt pengalaman kemuliaan. nbsp Dalam sistem penggembalaan yang benar domba-domba harus dibawa pada pintu sempit pengalaman kematian untuk mendapat hidup dalam kelimpahan yaitu selalu mengucap syukursaat kita membutuhkan sesuatu Tuhan selalu menyediakan. nbsp Hati-hati saat ini ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 21 Oktober 2018 (Minggu Siang)
    ... yang disebut dengan firman pengajaran yang benar. Firman Allah yang mengungkapkan tentang segala sesuatu yang akan terjadi terutama tentang penghukuman yang akan melanda dunia--tiga kali tujuh penghukuman kiamat dan neraka-- dan tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga di awan-awan yang permai. Ini yang ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 06 Mei 2009 (Rabu Sore)
    ... tahun Yobel Tuhan mengembalikan apa yang sudah hilang dari umatNya. Begitu juga sekarang Firman penggembalaan mampu mengembalikan apa yang sudah hilang dari kehidupan kita. Roma yang sudah hilang dari kehidupan manusia pakaian kemuliaan sehingga manusia telanjang. damai sejahtera sehingga manusia ketakutan dan stress. Kejadian berkat-berkat sehingga manusia hidup dalam kutukan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 03 Maret 2016 (Kamis Sore)
    ... Tuhan yang suam-suam kuku sama dengan keadaan bumi sebelum diciptakan sehingga tidak bisa ditempati oleh Tuhan melainkan hanya ditempati oleh serigala dan burung roh jahat dan roh najis . Sehingga hanya dibangun menjadi wanita Babel mempelai wanita setan yang akan dibinasakan. Wahyu Dan ia berseru dengan suara yang kuat katanya ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.