Matius 24: 29-31= keadaan pada masa kedatangan Yesus kedua kali. Kita masih baca ayat 29.
ay. 26-27= tanda utama kedatangan Yesus kedua kali, yaitu kilat yang memancar.
ay. 28= sikap gereja Tuhan menghadapi kedatangan Yesus yang kedua kali.
ay. 29= keadaan pada masa kedatangan Yesus kedua kali yaitu terjadi kegoncangan dan kegelapan menimpa bumi ini. Tandanya: matahari menjadi gelap, bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berguguran dari langit.
MATAHARI MENJADI GELAP
= kasih Allah Bapa tidak ada lagi= malam hari.
Yohanes 11: 10
Kalau ikut Tuhan di malam hari/tanpa kasih, akibatnya akan tersandung dan jatuh. Tersandung ini terutama pada panggilan dan pilihan(2 Petrus 1: 10-11) = tidak setia, bahkan tinggalkan ibadah pelayanan, sehingga kehilangan hak penuh untuk masuk dalam kerajaan Surga.
Kolose 4: 17
= ini yang benar, yaitu pelayanan yang kita terima dari Tuhan, harus di jalankan sepenuhnya untuk mendapatkan hak penuh untuk masuk Surga. Dan ini bisa terjadi kalau kita didorong oleh kasih Allah.
Tanpa kasih, kita akan mulai bosan, tidak setia dan sampai tinggalkan ibadah pelayanan, sampai akhirnya tidak ada hak lagi untuk masuk kerajaan Surga.
Kisah Rasul 20: 24
Kita harus berjuang untuk bisa menyelesaikan pelayanan kita kepada Tuhan.
Banyak perjuangan kita di tengah badai ini. Tapi justru perjuangan kita untuk menyelesaikan ibadah pelayanan sampai garis akhir, itulah yang terpenting.1 Korintus 9: 25
= pelayanan, itu adalah suatu perlombaan yang sungguh-sungguh sampai mendapatkan mahkota.
Syarat untuk berlomba(Ibrani 12: 1-2):
- menanggalkan beban dan dosa yang begitu merintangi.
Beban= dosa yang sudah kita lakukan, kita katakan dan kita angan-angankan. Untuk menanggalkan dosa ini, yaitu lewat berdamai dengan Tuhan dan sesama. Saling mengaku dan saling mengampuni.
Rintangan= dosa yang ada di depan kita= dosa yang menjerat atau jerat dosa. Ini yang harus kita waspadai, sebab jerat ini diletakkan oleh setan pada jalan yang sering kita lalui, untuk menyandung dan menjatuhkan kita, supaya kita tidak beribadah dan melayani Tuhan lagi. Dan setelah itu mengikat dan menyeret hidup itu dalam kebinasaan.
Bentuk jerat dosa adalah ingin kaya/keinginan akan uang/cinta uang (1 Timotius 6: 9-10). Praktiknya: - memburu uang sampai tinggalkan ibadah pelayanan.
- mencari uang dengan cara tidak halal.
- mencuri, terutama seperti Yudas, mencuri milik Tuhan (persepuluhan dan persembahan khusus).
Hati-hati, dosa kejahatan ini satu paket dengan dosa kenajisan. Dan jerat ini bekerja saat kita lengah.
Saat semua berperang, Daud berjalan-jalan di atas sotoh rumah dan ia terkena jerat setan.
Ulangan 12: 29-30
= jerat lain yang juga harus kita waspadai yaitu ajaran sesat.
2 Petrus 2: 1
Salomo memiliki hikmat yang tinggi, tapi karena tidak berhati-hati, ia terkena ajaran sesat dari istri-istrinya.
Beban dosa itulah yang membuat kita menjadi letih lesu dan berbeban berat. Kalau ini dilepaskan semuanya, maka semuanya akan menjadi enak dan ringan. Pelayanan akan jadi enak dan ringan, tidak mungkin kita tinggalkan sampai Tuhan Yesus datang kembali.
Makin dosa diselesaikan, pelayanan itu akan semakin ringan sampai yang paling ringan nanti berada di awan-awan, bertemu dengan Tuhan.
- mata tertuju pada Yesus yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa.
Mata tertuju= perhatian sepenuh pada Yesus. Kalau melayani, perhatian kita jangan tertuju pada hal lainnya.
Yesus di sebelah kanan Allah Bapa= Yesus sebagai Imam Besar.
Mata tertuju pada Imam Besar, artinya(Ibrani 7: 26): - meneladan Yesus dalam kesucian= melihat dada Yesus(ada urim dan tumim)= memperhatikan Firman Pengajaran (2 Petrus 1: 19) ->mendengar Firman dengan sungguh-sungguh sampai mengerti dan praktik Firman. Terang Firman itu akan menembusi hati kita. Dan kita bisa menjadi terang di mana-mana, tidak mungkin kalah oleh kegelapan.
Matius 5: 15-16, 14
'gantang'= ekonomi= dosa makan minum.
'tempat tidur'= dosa sex.
Kalau kita tampil sebagai sinar kesucian, maka dosa-dosa ini tidak akan bisa menguasai kita. Dan kita akan terus bercahaya, mulai dari dalam nikah sampai menjadi terang dunia.
Dan saat bumi di landa kegoncangan, kita sudah tenang dan menjadi mempelai wanita Tuhan.
- Ibrani 12: 3= meneladan ketabahan hati Tuhan.
Supaya bisa tabah hati, harus melihat pada Tangan Tuhanyang ada darah dan dupa= harus menyembah Tuhan. Memang harus ada darah (percikan darah), tapi kita harus ada penyembahan.
Dan dimana ada darah dan dupa, disana ada sinar kemuliaan (shekina glory). Semakin besar percikan darah, makin besar kemuliaan yang kita dapat. Baik di dunia maupun sampai kemuliaan kekal.
Kalau kita tabah, cepat atau lambat, pasti akan ada sinar kemuliaan.
- Mazmur 107: 43= memandang kasih kemurahan Tuhan= memandang lambung Tuhan.
Yesus mati dengan 4 luka untuk bangsa Israel. Dan luka kelima, itulah kasih karunia Tuhan untuk bangsa kafir.
Apapun yang kita alami, selama masih ada kasih karunia kemurahan Tuhan, masih ada harapan untuk kita bisa di tolong.
Mazmur 23: 6
Kemurahan dan kebaikan Tuhan= kunci Daud.
Kemurahan dan kebaikan Tuhan yang selalu mengikuti kita seumur hidup kita, itu seperti sinar matahari yang terbit untuk kita dan bagaikan degup jantung kita yang tidak pernah berhenti.
Jangan ragukan kemurahan Tuhan.
Selama masih ada matahari, kemurahan Tuhan masih ada dalam hidup kita.
Syaratnya adalah tergembala dalam pengajaran yang benar (Mazmur 23 adalah soal penggembalaan).
Kegunaan kasih karunia Tuhan yaitu:
- Ibrani 4: 16 = untuk menolong kita tepat pada waktunya apapun masalah kita.
2 Samuel 15: 25-26
= Daud berani kehilangan segalanya, asalkan dia tidak kehilangan kasih karunia Allah.
- Kejadian 19: 22-24 = mampu melindungi kita dari dosa Sodom, dari celaka dan penghukuman Tuhan, dan mampu memelihara kehidupan kita secara ajaib.
- Mazmur 103: 4= memberi kita mahkota abadi.
Tuhan memberkati.