Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah kita sekalian.
Kita masih belajar tema ibadah persekutuan di Medan:
Wahyu 19: 919:9. Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
'
Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba'= perjamuan kawin Anak Domba adalah pertemuan antara Yesus yang datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Kepala--Raja di atas segala raja--dan Suami--Mempelai Pria Sorga--dengan sidang jemaat, kita semua yang sempurna/tubuh Kristus yang sempurna--mempelai wanita sorga/isteri--di awan-awan yang permai (pertemuan di udara); sama dengan nikah rohani/nikah yang sempurna. Sesudah itu kita masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan kerajaan sorga yang kekal (Yerusalem baru).
Perjamuan kawin Anak Domba adalah akhir dari alkitab.
Oleh sebab itu kita harus menjaga nikah yang jasmani untuk bisa mencapai nikah yang rohani, mulai dari awal, perjalanan, sampai akhir nikah.
Apa yang dijaga?
Kebenarannya--nikah harus sesuai dengan alkitab--,
kesucian, dan
kesatuan nikah, sampai mencapai nikah yang rohani antara Yesus dengan sidang jemaat yang sempurna.
Kalau sudah benar dan suci, nikah pasti jadi satu.
Jadi nikah kristiani bukan hanya sampai liang kubur, tetapi sampai kekal selamanya.
Hubungan nikah yang rohani/nikah sempurna antara Kristus dengan sidang jemaat adalah
hubungan kasih yang sempurna, yang tidak terpisahkan oleh apapun--kasih sempurna sama dengan
dua loh batu.
Jadi untuk bisa masuk nikah yang rohani kita harus memiliki kasih sempurna--dua loh batu.
Matius 22: 34-4022:34.Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka
22:35. dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:
22:36. "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
22:37. Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamumanusia seperti dirimu sendiri.
22:40. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."Orang Saduki dan Farisi hanya mencobai Yesus terus--tidak taat kepada Tuhan.
Banyak kali orang bertanya untuk mencobai, terutama soal nikah--kasih. Sudah dijawab:
Tidak boleh,nanti tanya sana sini sampai menemukan yang berkata:
Boleh.Bukti memiliki kasih sempurna:
- Mengasihi Tuhan dengan segenap tubuh, jiwa, dan roh--mengasihi dan mengutamakan Tuhan lebih dari semua.
- Mengasihi sesama seperti diri sendiri, sampai membalas kejahatan dengan kebaikan--mengasihi orang yang memusuhi dan merugikan kita.
Kita sudah mempelajari yang pertama: mengasihi Tuhan lebih dari semua, yaitu takut akan Dia.
Siang ini kita belajar yang kedua:
MENGASIHI SESAMA SEPERTI DIRI SENDIRI.
Praktiknya:
- 1 Yohanes 3: 16-17
3:16.Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.
3:17.Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?
Yesus sudah meninggalkan sorga, untuk lahir di kandang sampai menyerahkan nyawa-Nya bagi kita.
Praktik pertamamengasihi sesama seperti diri sendiri: memberi dan mengunjungi sesama yang dalam kebutuhan--Tuhan memakai kita untuk mengunjungi dan lain-lain.
Sesama yang terdekat mulai dari dalam nikah, kemudian penggembalaan, antar penggembalaan, sampai tubuh Kristus sempurna.
Dalam nikah kalau yang dekat tidak diperhatikan, tetapi memperhatikan yang jauh, berarti munafik. Begitu juga kalau gembala tidak mau berkhotbah di penggembalaan tetapi berkhotbah di fellowship.
Memberi dan mengunjungi artinya:
- Mulai dengan memberi harta kepada sesama yang membutuhkan--mulai dari rumah tangga.
- Sampai memberi nyawa seperti Yesus.
2 Korintus 9: 7-8
9:7.Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
9:8.Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.
Syaratuntuk memberi yang berkenan kepada Tuhan:
- Ayat 7: 'memberikan menurut kerelaan hatinya'= memberi dengan kerelaan hati, artinya:
- Tidak terpaksa, tidak memaksa, dan tidak terpaksa, tetapi memberi karena dorongan atau gerakan dari firman pengajaran yang benar--bunyi sangkakala yang diulang-ulang.
- Tanpa pamrih; tidak mencari keuntungan.
- Rela berkorban seperti jemaat Makedonia yang miskin dan dalam pencobaan--tanda darah.
Jangan berkata: Nanti kalau sudah kaya atau gaji naik, saya akan memberi.Nanti diserobot setan. Kita harus seperti jemaat Makedonia yang mau memberi saat digerakkan oleh Tuhan sekalipun mereka miskin dan dalam pencobaan.
Bisa memberi atau tidak bukan karena kaya atau miskin, tetapi terikat uang atau tidak. Kalau terikat akan uang, biar kaya, tidak akan bisa memberi, apalagi miskin. Sebaliknya, kalau terlepas dari ikatan akan uang, kaya atau miskin bisa memberi kalau digerakkan oleh firman.
- Syarat kedua: memberi dengan sukacita.
Jika kita memberi dan mengunjungi dengan sukarela dan sukacita, kita sedang membuka pintu hati bagi sesama yang membutuhkan--sama dengan MEMBUKA PINTU GERBANG TABERNAKEL--sehingga kita menerima kasih karunia Tuhan yang berkelimpahan.
1 Yohanes 3: 17
3:17.Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinyaterhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allahdapat tetap di dalam dirinya?
Dalam Tabernakel juga ada pintu-pintu. Musa naik ke gunung Sinai, lalu Tuhan memperlihatkan kerajaan sorga kepadanya, dan Tuhan perintahkan Musa membuat kerajaan sorga di bumi, itulah Tabernakel. Ada tiga pintu: pintu gerbang, pintu kemah, dan pintu tirai.
Di luar pintu gerbang--di luar kasih karunia--hanya ada dosa dan kebinasaan--terhilang.
Kalau Tuhan menggerakkan kita untuk memberi dan mengunjungi dengan sukarela dan sukacita, Ia akan bertanggung jawab, yaitu pintu gerbang sorga dibuka, dan Dia memberikan kasih karunia-Nya yang melimpah.
Hasilnya:
- 2 Korintus 9: 8
9:8.Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.
Hasil pertama: kasih karunia Tuhan sanggup memelihara kita sampai berkelimpahansehingga kita selalu mengucap syukur kepada Tuhan.
- Hasil kedua: 'berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan'= kita bisa meningkat dalam memberi dan mengunjungi, sampai menjadi jubah mempelai; pakaian mempelai wanita, kita siap untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba.
Wahyu 19: 8
19:8.Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)
(terjemahan lama)
19:8. Maka dikaruniakanlah kepadanya supaya ia boleh menghiasi dirinya dengan kain kasa halus yang bercahaya dan bersih; karena kain kasa halus itulah ibarat segala kebajikanorang-orang suci itu."
Sebaliknya, kalau tidak maumemberi dan mengunjungi--kikir --bahkan serakah (mencuri milik orang lain--hutang tidak bayar, korupsi--, terutama mencuri milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus)--, ia sama dengan telanjang dan terhilang selamanya sampai binasa; berada di luar pintu gerbang; sama dengan menutup pintu gerbang sorga.
Biar hari-hari ini kita praktikkan mengasihi sesama seperti diri sendiri lewat memberi dan mengunjungi sesama mulai dari dalam nikah. Jangan yang jauh dulu, itu munafik! Kalau nikah sudah baik, baru dalam penggembalaan, kalau sudah baik, antar penggembalaan.
- Matius 7: 12
7:12."Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Praktik keduamengasihi sesama seperti diri sendiri: berbuat, berkata, dan berpikir seperti yang kita kehendaki orang lain katakan, perbuat, dan pikirkan tentang kita.
Kalau suami mau isterinya baik-baik, suami lembut dulu pada isteri. Kalau suami keras, otomatis isteri juga ikut keras.
Kalau ingin orang lain berkata baik tentang kita, kita jangan memfitnah orang. Kalau kita yang difitnah, jangan membalas, kita periksa diri, kalau tidak benar, diam, kalau benar, kita mengaku.
Berbuat, berkata, dan berpikir seperti yang kita kehendaki orang lain katakan, perbuat, dan pikirkan tentang kita, wujudnya:
Roma 12: 17, 21
12:17.Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!
12:21.Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!
- Kita hanya berbuat dan berkata benar dan baik kepada semua orang, termasuk kepada orang yang memusuhi kita.
- Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi kebaikan.
Kok enak? Memang seperti itulah masuk pintu.
Tadi, jemaat Makedonia yang miskin bisa memberi karena masuk pintu gerbang--pintu sempit. Pintu kerajaan sorga adalah pintu sempit; tidak enak bagi daging--penyaliban daging--tetapi di baliknya ada kelimpahan kasih karunia yang tidak akan pernah habis.
"Mohon maaf kalau dianggap sombong. Tidak! Dari dulu saat saya masih pengerja, tidak ada jemaat, om Pong menyuruh saya, saya tidak pernah tiket atau apapun, karena beliau mau menguji, ini memang diutus Tuhan atau tidak. Saya disuruh sebagai pembicara di ibadah kaum muda, sedangkan om Pong lima kali ibadah umum. Tetapi tidak diberi ongkos atau hotel, karena beliau yakin kalau saya tidak berangkat beliau bisa berkhotbah sendiri di ibadah kaum muda. Dan saya tidak pernah berkekurangan, selalu ada kasih karunia. Memberi dan mengunjungi sampai hari ini. Waktu di Malang diumumkan satu bulan satu kali ibadah kunjungan, ada yang berkata: Masak cukup? Ada juga yang menghina: Gereja sebesar apa sampai satu bulan satu kali? Tetap cukup. Sekarang satu minggu sekali ke Medan, ada yang bertanya: Uangnya tidak habis? Tetapi dia jawab sendiri: Tidak akan ya, pak Wi. Om Pong juga begitu, beliau bertanya kepada saya: Pak Wi, saya suruh ke mana-mana, uangnya dari mana? Tetapi beliau jawab sendiri: Dari iman?: Iya, om.: Bagus...bagus.
Memberi dan mengunjungi memang masuk pintu sempit--berkorban--tetapi di baliknya ada kelimpahan kasih karunia. Uang bisa habis, tetapi kasih karunia tidak akan habis, sampai jadi jubah mempelai. Tuhan tolong kita semua."
Kita sudah memberi dan mengunjungi, sekarang kita membalas kejahatan dengan kebaikan juga sama dengan masuk pintu sempit, itulah PINTU KEMAH.
Matius 7: 13-14
7:13.Masuklah melalui pintu yang sesakitu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya;
7:14.karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."
Pintu kemah adalah jalan masuk ke ruangan suci, artinya tergembala dengan benar dan baik, yaitu tergembala pada firman pengajaran yang benar (pribadi Yesus), bukan pada manusia--seperti ranting melekat pada pokok anggur yang benar.
Tergembala= ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:
- Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya.
- Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus.
- Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.
Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal, sehingga kita mengalami dua hal:
- Setan tritunggal tidak bisa menjamah, menjatuhkan, menghancurkan, dan menyesatkan kita.
Apa yang ada dikandangkan? Keinginan dan hawa nafsu daging.
Jadi penggembalaan membendung segala keinginan dan hawa nafsu daging yang liar. Kalau ada keinginan yang liar, itulah yang dijamah oleh setan tritunggal, akibatnya: kita bisa hancur, jatuh--kalau ada daging , serigala akan datang. Itulah yang dihantam oleh setan, karena itu keinginan dan hawa nafsu daging--baik jasmani maupun rohani--dibendung di dalam penggembalaan.
Hasilnya: kita berada di dalam ketenangan; damai sejahtera, hidup mulai enak dan ringan.
Di dalam penggembalaan bukan tidak boleh semuanya, tetapi yang tidak boleh adalah daging yang liar. Kalau yang wajar, boleh.
Misalnya ingin makan dua piring, boleh, kalau dua puluh piring, tidak boleh, bisa pingsan nanti.
- Kita mengalami penyucian secara terus menerusdari:
- Dosa kejahatan= keinginan akan uang, yang membuat kikir dan serakah.
- Doa kepahitan= iri, benci. Ini banyak terjadi di dalam penggembalaan, seperti kakak-kakak Yusuf terhadap Yusuf; Kain terhadap Habel. Kalau di rumah tangga ada kebencian, lalu baik di penggembalaan, itu sama dengan munafik. Harus mulai dari rumah tangga disucikan.
- Dosa kenajisan= dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin mengawinkan (percabulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami isteri sah, hubungan sejenis, nikah yang salah: kawin campur, kawin cerai, dan kawin mengawinkan).
Kalau nikahnya sudah tidak benar, hidupnya juga tidak benar--semuanya salah--, sekalipun ia seorang hamba Tuhan.
Karena itu kita harus digembalakan, kalau tidak, tidak akan kuat hari-hari ini, termasuk gembala juga harus tergembala.
Kalau sudah tergembala pada pengajaran yang benar, daging mau dibendung--jadi tenang, dan menyerahkan semua kepada Tuhan--, sampai mengalami penyucian terus menerus, cepat atau lambat kita akan akan berbuah benar dan manis, sekalipun kita ranting kecil, karena Yesus yang bertanggung jawab.
Matius 7: 16
7:16.Dari buahnyalahkamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?
Kalau pokoknya benar, penggembalaannya benar, buahnya pasti benar, tidak mungkin jadi semak duri.
Kalau sudah berbuah benar dan manis, maka 'Bapa-Kulah pengusahanya'. Kita kecil tetapi Bapa yang menjadi pemelihara dan pembela kita.
Kita berbuah benar dan manis sampai pada sembilan buah Roh--kembali pada gambar Allah Tritunggal.
Galatia 5: 22-23
5:22.Tetapi buah Rohialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
5:23.kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
- Gambar Allah Bapa= kasih, sukacita, damai sejahtera.
- Gambar Anak Allah= kesabaran, kemurahan, kebaikan.
- Gambar Allah Roh Kudus=kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.
Dulu manusia diciptakan menurut gambar dan teladan Allah Tritunggal. Begitu dirusak setan, langsung hancur, dan diganti dengan gambar setan tritunggal--setan, antikris, dan nabi palsu.
Tetapi lewat penggembalaan yang benar--ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok--, tubuh, jiwa, dan roh kita yang rusak mau dikembalikan pada gambar Allah Tritunggal.
Petrus menyangkal Yesus tiga kali--tubuh, jiwa, dan rohnya sudah tidak ada gambar Allah Tritunggal, dan tinggal gambar setan; ia disebut iblis oleh Tuhan--, tetapi lewat kokok ayam--firman penggembalaan yang diulang-ulang--, ia bisa kembali melihat Yesus dan tertolong.
Jadi jika kita tergembala dengan benar dan baik kita akan mengalami penyucian terus menerus sampai menghasilkan sembilan buah Roh, berarti kita kembali pada gambar Allah Tritunggal. Kita menjadi sempurna, sama mulia dengan Yesus; kita menjadi mempelai wanita Tuhan.
Tadi kita menerima jubah mempelai lewat membuka pintu gerbang--memberi dan mengunjungi--, sekarang kita membuka pintu kemah--membalas kejahatan dengan kebaikan--, kita kembali pada gambar Allah Tritunggal, untuk layak menjadi mempelai wanita sorga.
Tetapi ada halangannya--tadi ayat 13-14: mengasihi sesama, dan ayat 16: buahnya.
Matius 7: 15
7:15. "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsuyang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
Kita harus waspada karena ada halangan-halangan untuk masuk pintu sempit--pintu kemah--; ada halangan untuk bisa tergembala dengan benar dan baik, yaitu: nabi palsu dengan ajaran palsu yang mencerai-beraikan penggembalaan, sehingga banyak yang menjadi seperti ranting terlepas dari pokok anggur yang benar. Biarpun hebat, kalau terlepas dari pokok, ia hanya berada di tempat sampah--pasti kering dan beredar-edar.
Inilah (maaf) kurang ajarnya setan, yaitu supaya kita tidak tergembala, bahkan sampai gembalanya juga tidak tergembala, sehingga domba-domba tercerai-berai.
Salah satu ajaran palsu adalah mengajarkan kemakmuran dan hiburan jasmani tetapi tanpa penyucian--kelimpahan secara jasmani--, sehingga orang tidak mau masuk pintu sempit; tidak mau tergembala, tetapi beredar-edar.
Ajaran yang benaradalah masuk pintu sempit dulu, di balik itu baru ada padang rumput berkelimpahan sampai hidup kekal selamanya.
Jangan beredar-edar hari-hari ini!
Akibat ranting terlepas dari pokok:
- Kering rohani= tidak mengalami kepuasan, mulai dari mulutnya kering--perkataannya kering: dusta, gosip, fitnah dan lain-lain. Dan celakanya orang kena mulut kering, malah senang, padahal salah.
- Tidak berbuah; masuk dalam suasana kutukan: letih lesu, berbeban berat--seperti pohon ara ditanam,di tepi jalan--kristen jalanan--; tidak tergembala.
- Diterkam oleh serigala atau singa.
1 Petrus 5: 8
5:8. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan kelilingsama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
Mari, kita mengasihi sesama, dan itu hanya bisa terjadi di dalam penggembalaan. Kita hanya berbuat benar dan baik; bahkan membalas kejahatan dengan kebaikan, dan kita dibela oleh Tuhan sampai berbuah.
Tetapi hati-hati, banyak yang disesatkan sehingga tidak mau tergembala.
Kalau beredar-edar, akan bertemu setan yang juga berjalan keliling.
Waspada! Hanya sedikit yang mau masuk pintu sempit; hanya sedikit anak Tuhan yang mau digembalakan karena mendengar suara: Di penggembalaan tidak boleh ini itu.Itulah ajaran sesat! Yang tidak boleh di dalam penggembalaan adalah daging yang liar, yang mengikuti hawa nafsu daging. Kalau yang baik, silakan.
"Coba kalau anak saudara mau masuk sumur, apakah saudara berkata: Oya, bagus, supaya orang berkata: Oh ayahnya baik. Begitu juga dengan gembala. Gembala dianggap bagus kalau jemaatnya boleh apa saja. Itu justru gembala jahat. Egois! Sebaliknya kalau gembala melarang yang salah, itulah gembala yang baik, seperti Yesus. Dia benar-benar memperhatikan keselamatan domba-dombanya."
- Roma 13: 8-9
13:8.Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.
13:9.Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!
Praktik ketigamengasihi sesama seperti diri sendiri: jangan berhutang apa-apa kepada siapapun= membereskan hutang-hutang, terutama hutang dosa lewat berdamai.
Perhatikan! Hutang uang sama dengan hutang dosa kalau tidak bisa membayar. Kalau memang sungguh-sungguh belum ada, datang berdamai, selesaikan dengan baik. Kalau ada, langsung bayar. Yang penting jujur.
Berdamai sama dengan masuk pintu sempit ketiga, yaitu MASUK PINTU TIRAI.
Matius 5: 23-26
5:23.Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
5:24.tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamaidahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.
5:25.Segeralah berdamaidengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.
5:26.Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.
Berdamai sama dengan mengalami pelayanan pendamaian oleh Yesus sebagai Imam Besar.
Dulu Harun satu tahun sekali masuk ruangan maha suci dengan membawa darah dan dupa, sehingga terjadi shekinah glory--ada pengampunan dosa. Sekarang, Yesus Imam Besar membawa dupa (menaikkan doa syafaat bagi kita) dan darah-Nya sendiri.
Jadi berdamai adalah mengalami pelayanan pendamaian oleh Yesus sebagai imam Besar lewat doa syafaat dan percikan darah-Nya sendiri.
Pada mulut Yesus Imam Besar juga ada sebilah pedang tajam bermata dua.
Inilah pelayanan pendamaian yaitu ada darah, dupa, dan pedang firman.
Proses berdamai:
- Oleh dorongan pedang firman yang keluar dari mulut Yesus, yang menunjukkan dosa-dosa, kita bisa menyadari, menyesali, dan mengakuidosa-dosa kita kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
Harus didorong oleh firman, bukan yang lainnya.
- Oleh dorongan pedang firman yang menunjukkan dosa-dosa, kita selalu sadar bahwa kita hanya manusia berdosa, tidak luput dari dosa, sehingga bisa mengampunidosa orang lain dan melupakannya.
Kalau kita sudah datang untuk berdamai tetapi orang itu tidak mau, ya sudah, serahkan pada Tuhan, tidak usah sampai memohon-mohon.
Jika kita sudah berdamai--saling mengaku dan mengampuni--percikan darah Yesus akan menghapus segala dosa kita; membereskan hutang dosa.
Tetapi kalau tidak mauberdamai--tidak mau mengaku dan mengampuni, tetapi hanya saling menghakimi--, maka pada saat Yesus datang kembali hutang dosa tidak akan terlunaskan oleh apapun dan harus ditebus di neraka selamanya(ayat 26: 'Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas').
Selama masih ada detak jantung, gunakan untuk berdamai, bukan menghakimi, selesai.
Kalau kita sudah mengalami pelayanan Imam Besar--segala hutang dosa dibereskan--, hati nurani akan menjadi damai sejahtera, tidak tertuduh lagi. Kita menjadi rumah doa. Kita bisa menghampiri takhta belas kasih Imam Besar yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa, dan kita bisa berdoa; hanya berserah dan berseru kepada Tuhan.
1 Yohanes 3: 21-22
3:21.Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah,
3:22.dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.
Kalau hati sudah damai, mau menghadapi apa saja, tinggal angkat tangan, dan Yesus sebagai Imam Besar juga mengulurkan tangan setia dan belas kasih-Nya untuk memperdamaikan dan menolong kita.
Ibrani 2: 17-18
2:17.Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setiakepada Allah untuk mendamaikandosa seluruh bangsa.
2:18.Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolongmereka yang dicobai.
Jangan meragukan Tuhan! Dia tidak pernah meninggalkan kita. Selama hati damai, Dia tetap setia dan berbelas kasih kepada kita.
'Ia dapat menolong'= Yesus dapat menolong--tidak terbatas oleh apapun. Jaga hati damai--semuanya beres--! Kita tinggal mengangkat tangan, dan Dia akan mengulurkan tangan setia dan belas kasih-Nya untuk menghapus hutang dosa, dan membereskan semua yang belum beres dalam hidup kita.
Apa yang dibereskan?
- Matius 4: 21
4:21.Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jaladi dalam perahu. Yesus memanggil mereka
Hasil pertama: membereskan jalapelayanan, pekerjaan, sekolah.
Artinya:
- Imam Besar sanggup memelihara hidup kitayang tak berdaya secara ajaib dan berkelimpahan di tengah kesulitan dunia sampai antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun, bahkan sampai hidup kekal.
Mungkin jala kita rusak, mari datang berdamai--masuk pintu sempit--, biar Tuhan yang membereskan jala kita.
Tuhan sudah dicobai sampai dicobai maut, tetapi Dia bisa bangkit. Apalagi hanya soal pekerjaan, Dia mampu menolong.
Kaum muda, masalah sekolah, masa depan bisa Tuhan tolong. Yang penting masuk pintu gerbang--memberi dan mengunjungi--, pintu kemah--tergembala--, dan pintu tirai--berdamai dan jadi rumah doa, bukan sarang penyamun tempat roh jahat dan najis. Kita hanya mengulurkan tangan, biar Dia yang turun tangan.
- Yesus sanggup menyelesaikan semua masalahyang mustahil.
- Yesus membereskan pelayanankita, supaya pelayanan kita berkenan kepada Tuhan, dan kita semua dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
- Kisah Rasul 9: 32-35
9:32.Pada waktu itu Petrus berjalan keliling, mengadakan kunjungan ke mana-mana. Dalam perjalanan itu ia singgah juga kepada orang-orang kudus yang di Lida.
9:33. Di situ didapatinya seorang bernama Eneas, yang telah delapan tahun terbaring di tempat tidur karena lumpuh.
9:34. Kata Petrus kepadanya: "Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau; bangunlah dan bereskanlah tempat tidurmu!" Seketika itu juga bangunlah orang itu.
9:35. Semua penduduk Lida dan Saron melihat dia, lalu mereka berbalik kepada Tuhan.
'mengadakan kunjungan ke mana-mana'= saya percaya kejadian di hujan awal sekarang terjadi, kita berkunjung ke mana-mana. Saya kira ini sudah hujan akhir.
Hasil kedua: membereskan tempat tidur.
Artinya:
- Menyembuhkan penyakit jasmani.
Kita hanya tinggal membereskan hati kita, dan Tuah yang membereskan semuanya.
- Membereskan penyakit rohani: dosa kenajisan dan lain-lain. Serahkan pada Tuhan!
- Membereskan penyakit nikah--kehancuran nikah dan buah nikah. Serahkan kepada Tuhan, biar Dia yang membenarkan, menyucikan dan menyatukan nikah kita, sehingga nikah kita berbahagia sampai mencapai nikah sempurna di dalam Tuhan.
- Lumpuh= tidak setia dalam ibadah pelayanan. Mungkin sudah tidak setia, mari, minta pada Tuhan. Biar kita kembali setia berkobar-kobar.
- Ayat 35: 'lalu mereka berbalik kepada Tuhan'= kita disucikan dan diubahkansampai menjadi saksi Tuhan.
Dulunya lumpuh dan diejek, tetapi sekarang melihat orang lumpuh disembuhkan, semua berbalik pada Tuhan--pengajaran--; yang sudah mengejek pengajaran bisa kembali lagi pada pengajaran.
Kita diubahkan mulai dari taatsampai daging tidak bersuara, dan jujur.
Di rumah tangga, menghadapi suami, isteri, anak-anak, lebih bagus dengan ketaatan dan kejujuran kita. Itu bisa menjadi kesaksian bagi siapapun, dan Tuhan akan mengadakan mujizat-mujizat.
Sampai kalau Tuhan datang kembali kita diubahkan jadi sempurna, tidak salah dalam perkataan; kita hanya berseru: Haleluyauntuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali.
Di atas kayu salib Dia berteriak:
Sudah selesai!Sekarang kita juga berteriak:
Bereskan semua Tuhan, saya tidak mampu, saya hanya berharap kepada-Mu.Semua yang belum beres, semua yang lemah, serahkan kepada Tuhan, gunakan kesempatan. Tuhan tolong kita semua.
Kalau suami, isteri, anak, orang tua tidak bisa menolong, jangan marah, kesempatan kita hanya dengan Tuhan. Apa yang belum beres? Dia sudah berteriak:
Sudah selesai!Kita hanya berteriak:
Bereskan dosaku, bereskan hatiku, Tuhan.Mungkin jala kita sudah koyak, tidak ada harapan, semuanya sudah ditanggung di kayu salib, karena itu Ia bisa berkata:
Sudah selesai!Jangan ragu! Dia sudah menanggung semua di kayu salib, dan sekarang Dia memberikan yang terbaik kepada kita, beres semuanya.
Tuhan memberkati.