Salam sejahtera dalam kasih sayang-Nya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman Tuhan, biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan ditengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 1: 13-16=penampilan pribadi Yesus dalam 4 keadaan yang sebenarnya (diterangkan mulai dari
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 Februari 2014):
- Wahyu 1: 13= Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Imam Besar, dengan tanda berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki dan dada-Nya berlilitkan ikat pinggang dari emas (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 Februari 2014).
- Wahyu 1: 14= Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Raja diatas segala Raja, dengan tanda rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah dan mata-Nya bagaikan nyala api (sudah diterangkan mulai dariIbadah Raya Surabaya, 23 Februari 2014).
- Wahyu 1: 15= Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Hakim yang adil, dengan tanda kaki-Nya bagaikan tembaga yang berkilau dan suara-Nya bagai desau air bah (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 Maret 2014).
- Wahyu 1: 16= Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Surga(mulai diterangkan dari Ibadah Raya Surabaya, 30 Maret 2014).
Suami = kepala = Mempelai Pria.
Istri = tubuh = mempelai wanita.
Jadi kepala dengan tubuh tidak bisa dipisahkan lagi untuk selama-lamanya.
Inilah penampilan Yesus mulai sebagai Imam Besar, Raja, Hakim sampai Mempelai Pria Surga, supaya tidak terpisah lagi dengan kita selama-lamanya.
Malam ini, kita masih mempelajari bagian yang ke-4, yaitu
YESUS TAMPIL DALAM KEMULIAAN SEBAGAI MEMPELAI PRIA SURGAWahyu 1: 161: 16. Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintangdan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.
Ini menunjuk penampilan pribadi Yesus dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Surga, dengan 3 tanda:
- Tangan kanan-Nya memegang tujuh bintang (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 30 Maret 2014),
- dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 06 April 2014),
- wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik (mulai diterangkan dari Ibadah Paskah Surabaya, 20 April 2014).
Malam ini, kita masih membahas tanda yang ketiga yaitu
wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terikWajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik = wajah-Nya menyinarkan sinar kemuliaan (
Shekinah Glory).
Dimana kita bisa memandang wajah Yesus yang bersinar-sinar bagaikan matahari terik?Matius 17: 1-217:1. Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja. 17:2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti mataharidan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.Dulu, Petrus, Yakobus dan Yohanes naik ke gunung bersama Yesus. Di atas gunung, mereka bisa memandang wajah Yesus yang bersinar-sinar bagaikan matahari terik.
Artinya sekarang:
kita bisa memandang wajah Yesus yang bersinar-sinar bagaikan matahari terik
di dalam doa penyembahan.
Kita harus berhati-hati,
sebab ada penyembahan yang benar dan ada penyembahan yang palsu.
Wahyu 13: 11-13
13:11. Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.
13:12 Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh.
13:13 Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.“
seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga” = nabi palsu dengan pengajaran-pengajaran palsu.
“
binatang pertama“ =
Wahyu 13: 1“
seekor binatang keluar dari dalam laut” = antikris.
Tanda penyembahan palsu yaitu- didorong oleh pengajaran palsu (nabi palsu).
- mengarah kepada penyembahan antikris dengan cap 666.
- penyembahan palsu menghasilkan tanda-tanda jasmani tanpakeubahan hidup (“yang luka parahnya telah sembuh”).
Kalau mati lalu bangkit, ini menunjuk pembaharuan. Yesus sebagai manusia daging yang sudah mati, tetapi begitu bangkit, Dia berada dalam tubuh kemuliaan/tubuh rohani/tubuh yang sempurna.
Tanpa keubahan hidup(tanpa tanda yang rohani) = tetap menjadi manusia darah daging dengan cap 666 yang akan dibinasakan (tubuh, jiwa dan rohnya daging). Angka 6 menunjuk angka daging (“manusia diciptakan pada hari ke-6”).
Sekarang, jangan sampai kita menyembah Tuhan dengan terpaksa, tetapi biarlah kita
menyembah Tuhan dengan kegemaran/sukacita. Jika kita menyembah Tuhan dengan terpaksa, nanti akan dipaksa untuk menyembah antikris.
Kesaksian:
"
sampai hari ini, banyak orang Kristen/hamba Tuhan yang tidak mengerti, mereka mempelajari cap 666 dengan tanda jasmani (mikrochip, mobil dengan plat nomor 666 dan sebagainya). Ada juga hamba-hamba Tuhan di suatu daerah banyak yang menolak e-KTP sebab ada mikrochipnya. e-KTP ini merupakan peraturan pemerintah dan harus diikuti. Antikris itu orang yang ke gereja tetapi tidak berubah hidupnya, mungkin jadi pendeta dan khotbah bertahun-tahun tetapi tidak berubah (yang jahat tetap jahat, yang dusta tetap dusta dsb). Inilah maksudnya cap 666. Oleh sebab itu jangan mempelajari cap 666 dengan tanda yang jasmani, tetapi kita pelajari dengan tanda yang rohani. Ini juga sebagai bukti bahwa Alkitab ini benar dan nanti antikris akan menguasai bumi, tetapi jika kita berubah, kita tidak bisa dijamah oleh antikris."
Tanda penyembahan yang benar adalah:- didorong oleh pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus.
Lukas 9: 28
9:28. Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaranitu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.
Setelah pengajaran, baru Petrus, Yohanes dan Yakobus diajak naik ke gunung untuk berdoa.
Seperti firman mengatakan “Bapa menghendaki penyembah dalam kebenaran dan Roh” = firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus/firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk menyucikan hati kita.
Kita jangan mendengarkan firman yang isinya lawakan-lawakan, tetapi firman yang seperti pedang yang menusuk hati kita.
Matius 5: 8
5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Jika hatiyang merupakan gudangnya dosa disucikandari keinginan jahat (iri hati, dendam, dan amarah) dan keinginan najis (cabul), maka mata bisa melihat Tuhan.
Mata bisa melihat Tuhan= menyembah Tuhan = memandang wajah Yesus yang bersinar bagaikan matahari terik.
- harus mengarah kepada penyembahan Yesus sebagai Raja danMempelai Pria Surga(puncak penyembahan di bumi).
Wahyu 19: 6-7
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
= Yesus sebagai Raja segala Raja/Mempelai Pria Surga dan kita menjadi mempelai wanita.
Dalam perjanjian lama (Kitab Kejadian), Alkitab dibuka dengan nikah yang jasmani yaitu antara Adam dan Hawa. Dalam Kitab Wahyu, Alkitab ditutup dengan nikah yang rohani yaitu antara Krsitus dengan sidang jemaat.
Jadi, penyembahan yang benar harus mengarah kepada penyembahan Yesus sebagai Raja, Mempelai Pria Surga dengan kata “Haleluya”.
Wahyu 19: 1, 3-4
19:1. Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,
19:3 Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya."
19:4 Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin, Haleluya."
Mengapa menyembah dengan kata “Haleluya”? Sebab penyembahan di surga juga memakai kata “Haleluya”.
Jadi penyembahan yang benar di bumi harus merupakan pantulandari penyembahan di surga. Ibadah pelayanan yang benar/kehidupan yang benar di bumi ini juga harus merupakan pantulan dari surga.
Dulu, Musa naik ke gunung Sinai dan melihat kerajaan surga, lalu Tuhan perintahkan kepada Musa untuk membuat kerajaan surga di bumi, itulah tabernakel(Keluaran 25).
Tabernakel terdiri dari:
- Halaman: kebenaran.
- Ruangan suci: kesucian.
- Ruangan maha suci: kesempurnaan.
Dari sinilah kita belajar bagaimana hidup di dunia sama dengan hidup di surga. Jadi, kita beribadah melayani dan menyembah Tuhan supaya sama seperti di surga (merupakan pantulan dari surga), semuanya kita pelajari dari pengajaran tabernakel dan mempelai(kabar mempelai).
- ditandai dengan keubahan hidup(ditandai dengan mati dan bangkit).
Mati dari hidup lama dan bangkit dalam hidup yang baru= mengalami keubahan hidup atau pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Lewat penyembahan(memandang wajah Yesus yang bersinar bagaikan matahari terik) kita akan mengalami keubahan hidup. Sinar matahari akan masuk dalam hidup kita dan yang jelek-jelek akan dikeluarkan. Sedikit demi sedikit kita akan terus diubahkan sampai kita menjadi sempurna seperti Tuhan.
Dalam doa penyembahan yang benar, kita bisa melihat wajah Yesus yang menyinarkan sinar kemuliaan bagaikan matahari terik, sehingga kita mengalami
pembaharuan mulai dari panca indera(wajah). Di dalam wajah terdapat pancaindera seperti mata, telinga, hidung, mulut, dan kulit.
Praktek pembaharuan pancaindera,
antara lain:(
Malam ini dibahas tiga indera saja: telinga, mata dan mulut)
- pembaharuan telinga.
Yohanes 10: 27-28
10:27 Domba-domba-Ku mendengarkansuara-Kudan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
“Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku” = “mendengar” ini menunjuk pada telinga, “suara-Ku” menunjuk suara Gembala/firman penggembalaan.
Praktek telinga yang diperbaharuiyaitu mendengar firman penggembalaan sampai dengar-dengaran(mempraktekkan firman dalam kehidupan sehari-hari).
Mendengar = telinga I (telinga kanan), dengar-dengaran = telinga II (telinga kiri).
Mendengar firman penggembalaan dan dengar-dengaran = menjadi domba yang digembalakan. Jika telinga sudah diubahkan, kita tidak sulit menjadi domba yang digembalakan. Jika telinga masih jasmani dan belum diubahkan (suka mendengarkan gosip dan lain-lain), ini sulit untuk digembalakan.
Posisi domba yang tergembala (mendengar dan dengar-dengaran)adalahdidalam pelukan tangan Gembala Agung.
Jika kita hidup dalam pelukan tangan Gembala Agung, hasilnya adalah
- “Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya”= ada jaminan kepastian pemeliharaanGembala Agung atas kehidupan kita untuk masa sekarang/hidup sehari-hari, masa depan yang baik dan indah, sampai hidup kekal selama-lamanya.
Ijazah dan harta belum tentu memberikan jaminan kepastian pada kehidupan kita.
Tuhan tidak pernah menipu kita!Gembala yang baik menyerahkan nyawa-Nya untuk domba-domba (Yohanes 10: 11),untuk memberikan jaminan kepastian kepada kita.
- “seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku”=tangan Gembala Agung memberikan kemenanganatas segala musuh, menyelesaikan masalah kita, sampai masalah yang mustahil tepat pada waktu-Nya.
Yang penting adalah posisi kita sebagai domba, bukan seberapa berat masalah kita.
Salah satu contoh kehidupan yang mengalami penggembalaan adalah raja Daud.
Tentang pemeliharan Tuhan, raja Daud berkata “Tuhan adalah Gembalaku, takkan kekurangan aku”, Daud tidak berkata “aku raja, takkan kekurangan”.
Ketika Daud melawan Goliat, Daud menang. Dulu, saat di penggembalaan, Daud melawan singa (inilah kuasa penggembalaan) dan saat Daud melawan Goliat, ia bukan melawan dengan tangannya sendiri, tetapi dengan tangan Gembala Agung.
Telinga yang tadinya tidak mau mendengar firman, mengantuk saat mendengar firman, mungkin mendengar firman tapi melawan (tidak dengar-dengaran), ini semuanya harus diubah supaya menjadi mendengar dan dengar-dengaran kepada firman.
Telinga ini ada dua (mendengar dan dengar-dengaran). Firman itu 10 hukum. Mendengar firman = 10, dengar-dengaran = 10. Jika mendengar dan dengar-dengaran = 10 X 10 = 100 (lulus).
Jika mendengar (10), tetapi tidak melakukan (0) --> 10 X 0 = 0 (tidak lulus).
Jika mendengar (10), tetapi melawan (-1), melawan lagi (-2) --> semakin melawan firman, akan semakin turun.
Jangan main-main saat mendengarkan firman!Sebab ini menentukan nasib kita. Jika kita mendengar dan dengar-dengaran, nasib kita sudah jelas yaitu berada dalam tangan Gembala Agung.
Saat kita menghadapi kesulitan di dunia ini, kita harus perbaiki telinga. Kita mohon kepada Tuhan agar telinga kita disinari supaya bisa mendengar dan dengar-dengaran.
- pembaharuan mata.
Yohanes 10: 31-32
10:31 Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus.
10:32 Kata Yesus kepada mereka: "Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkankepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?"
“yang Kuperlihatkan kepadamu” = bisa dilihat, ini menujuk pada mata.
"Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu” = Yesus tidak membunuh, tidak merugikan orang, malah membangkitkan orang mati, menyembuhkan orang sakit. Kalau matanya tidak diperbaharui, biarpun Yesus menyembuhkan orang sakit dan sebagainya, Yesus tetap disalahkan dan mereka tidak mau tahu.
Sinar kemuliaan dari wajah Yesus mengenai mata kita (pandangan daging), sehingga mata mengalami pembaharuan yaitu bisa melihat cahaya injil kemuliaan Kristus(firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua).
2 Korintus 4: 3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakanoleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihatcahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Jika mata buta, maka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus.
Rasul Paulus membagi pemberitaan firman Tuhan menjadi dua bagian yaitu
- injil keselamatan(Efesus 1: 13) = firman penginjilan= kabar baik, yaitu injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali ke dunia, mati di kayu salib, untuk menyelamatkan orang berdosa.
Ini penting untuk orang-orang yang belum percaya Yesus. Sekarang kita yang sudah percaya Yesus, harus memantapkan keselamatan.
Tanda keselamatan adalahpercaya, bertobat, baptisan air dan baptisan Roh Kudus, sampai hidup baru yaitu hidup benar. Setelah kita selamat dan hidup benar, tetapi masih bisa jatuh dalam dosa, sebab itu masih perlu pedang yang menyucikan sampai sempurna.
Rasul Paulus menyebut injil keselamatan sebagai susu/makanan bayi. Kalau sudah lama menjadi orang Kristen diberi susu terus, pertumbuhannya akan abnormal, sebab itu masih ada yang kedua.
- cahaya injil tentang kemuliaan Kristus(2 Korintus 4: 3-4) = makanan keras= firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua= kabar mempelai, yaitu injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus yang kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja dan Mempelai Pria Surga, untuk menyucikan orang yang sudah selamat sampai sempurna, sama mulia seperti Dia, menjadi mempelai wanita Tuhan.
Jika mata sudah dibaharui, kita bisa melihat cahaya injil tentang kemuliaan Kristus = bisa menerima dan mengerti firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua, sehingga mata bisa melihat wujud kesucian sampai kesempurnaan.
Semakin mengerti Firman, kita akan semakin disucikan. Dosa-dosa disucikan sedikit demi sedikit sampai tidak ada lagi dosa dan saat Tuhan Yesus datang kembali kita sudah menjadi sempurna.
Selamat itu adalah hidup benar, tetapiharus dilanjutkan hidup suciyaitu mata bisa melihat cahaya injil kemuliaan Kristus. Jika sudah hidup suci, mata bisa memandang perkerjaan Tuhan(ladang Tuhan).
Yohanes 10: 32
10:32 Kata Yesus kepada mereka: "Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Kuyang Kuperlihatkankepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?"
"Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku” = pekerjaan dari Tuhan = ladang Tuhan.
Yohanes 4: 35-36
4:35 Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.
4:36 Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita.
“pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning” = pekerjaan Tuhan = ladang Tuhan.
Jika mata bisa melihat firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua = kita disucikan, maka mata kita otomatis bisa melihat pekerjaan Tuhan/ladang Tuhan. Artinya: kita bisa aktif dalam pelayanan.
Bagi yang belum melayani, harus berdoa supaya mata bisa melihat pedang firman, disucikan, dan mata bisa melihat ladang Tuhan.
Ada dua macam pelayanan di ladang Tuhan yaitu
- menabur.
Menabur merupakan pekerjaan injil keselamatan. Jadi kita bersaksi/memberitakan tentang injil keselamatan untuk membawa orang-orang berdosa supaya percaya Yesus dan diselamatkan.
Benih yang ditabur ini akan cepat tumbuh, sehingga dalam sekejap saja akan banyak jumlahnya dan bertambah (kuantitas).
Jika ditabur terus, tetapi tidak dituai, maka tidak ada artinya dan gagal.
- menuai.
Kita bersaksi/memberitakan cahaya injil kemuliaan Kristus (firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua) yang memilihorang yang sudah selamat untuk disucikan sampai sempurna seperti Dia.
Jadi, tugas kita ada dua yaitu menabur dan menuai. Kalau dilingkungan rumah tangga kita banyak orang, ini bukanlah kebetulan, tetapi ini merupakan kepercayaan Tuhan kepada kita untuk bersaksi.
Amsal 20: 12
20:12. Telingayang mendengar dan matayang melihat, kedua-duanya dibuat oleh TUHAN.
“kedua-duanya dibuat oleh TUHAN” = kedua-duanya diciptakan/dijadikan oleh Tuhan. Inilah hamba Tuhan yang khusus.
Jika ada dua indera (TELINGAdan MATA) yang dibaharui, ini sudah luar biasa.
Dalam Kitab Yesaya, Tuhan mengeluh “siapa hamba yang tuli, buta”, inilah hamba Tuhan yang telinga dan matanya rusak, tidak dibaharui.
Telinga dan mata dibaharui=pelayan khusus. Artinya: diciptakan khusus oleh Tuhan untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, mempelai wanita (pelayanan menabur dan menuai).
Ladang Tuhan:
- dimulai dari rumah tangga. Kalau suci pasti bisa melayani dengan baik:
- suami dan istri yang suci, bisa saling melayani dengan baik.
- anak yang suci bisa taat kepada orang tua.
- didalam gereja.
- antar penggembalaan.
Pelayan khusus= kehidupan yang telinga dan matanya sudah dibaharui, ini akan diperlengkapi oleh Tuhan dengankuasa penciptaan:
- untuk menciptakan yang tidak ada menjadi ada, seperti Tuhan menciptakan dari tidak ada langit bumi, menjadi ada langit bumi beserta isinya.
Kesaksian:
"Saya sudah sering bersaksi bekali-kali, maafkan kalau dianggap sombong, tetapi saya harus bersaksi karena ini pengalaman saya.
Waktu saya belum menjadi pengerja, masih sekolah Lempin-El, saya pernah diijinkan Tuhan tidak makan, tidak minum, tidak punya uang sepeser pun. Sebagai hamba Tuhan sepenuh, saya tidak mau meminta-minta, tidak mau berhutang. Jika diijinkan Tuhan tidak makan 40 hari, ya sudah biar saja, itu berarti sudah sampai disini pemakaian Tuhan dan sudah selesai. Tetapi ada orang yang mengirimkan uang beratus-ratus kali dari apa yang saya harapkan. Inilah luar biasanya kuasa penciptaan Tuhan dari tidak ada menjadi ada.
Setelah saya menjadi pengerja, saya selalu diutus khotbah oleh guru dan gembala saya, bahkan sampai ke luar pulau, tetapi tidak boleh mengambil kolekte dan tidak pernah diberi ongkos. Akhirnya Tuhan yang tolong saya dari tidak ada menjadi ada."
Kuasa penciptaan dari tidak ada ikan menjadi ada ikan (ikan bisa dimakan), ini untuk pemeliharaan kehidupan kita(untuk masalah ekonomi). Bagi hamba Tuhan, kuasa penciptaan dari tidak ada jiwa-jiwa menjadi banyak jiwa-jiwa.
- untuk menciptakan dari tidak ada anggur menjadi ada anggur yang manis. Ini menyangkut nikah.
Nikah manusia secara umum hanya seperti istilah bulan madu (sebulan saja manisnya), setelah itu menjadi tawar dan pahit. Inilah keadaan nikah yang perlu ditolong.
Yohanes 2: 1-3
2:1. Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ;
2:2 Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.
2:3 Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur."
Kenyataan nikah manusia di dunia adalahnikah yang kehabisan air anggur (padahal pesta nikah belum selesai, tapi anggurnya sudah habis) = nikah yang tawar, bahkan menjadi pahit getir, sehingga terjadi kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan, sampai perceraian.
Bercerai adalahkepala (suami) dengan tubuh (istri) terpisah, sehingga nikahnya mati dan ada korbannya (suami, istri dan anak-anak).
Kalau sudah bercerai (nikahnya mati), lalu menikah lagi dengan yang lain, itu menjadi berzinah(busuk, berulat dan binasa).
Korban perang dunia I dan II masih bisa dihitung, tapi korban nikah yang tawar, pahit getir dan hancur tidak ada yang bisa menghitung.
Jika nikah sudah goyah, tawar, dan mengarah ke pahit (tidak ada kebahagiaan), kita harus perbaiki telinga dan mata, sehingga telinga kita dengar-dengaran pada firman penggembalaan dan mata melihat firman yang tajam (kembali pada penyucian dan pelayanan).
Jika kita melayani untuk menjadi suci dan bertobat, ini salah. Yang benar adalah mata memandang pedang dulu (penyucian), baru mata bisa memandang ladang Tuhan, ini jangan dibalik!
Biarlah kita dipakai khusus oleh Tuhan dalam pembangunan tubuh Kristus, supaya nikah-nikah yang tawar, pahit, najis, dan menuju ke babel bisa ditolong dan dipulihkan oleh Tuhan, sampai mencapai pesta nikah Anak Domba Allah.
Kita menikah tidak hanya sampai di bumi saja, tetapi kita menikah sampai nanti Tuhan Yesus datang ke dua kali.
Pintu masuk kita ke dunia(Kitab Kejadian) adalah nikah yang jasmani. Seperti Adam dan Hawa menikah, sehingga lahirlah manusia-manusia. Ayah dan ibu kita menikah, sehingga lahirlah kita di dunia.
Tidak selamanya kita berada dalam dunia ini, sebab dunia ini akan kiamat dan kita harus keluar. Pintu keluar kita dari duniaadalah lewat pesta nikah Anak Domba = nikah yang rohani antara Kristus dengan sidang jemaat.
Kita harus menjaga pintu masuk sampai pintu keluar= kita harus menjaga kesucian dan kesatuan nikah, mulai dari permulaan nikah, perjalanan nikah, sampai akhir nikah (sampai perjamuan kawin Anak Domba).
- pembaharuan mulut.
Yohanes 10: 35-36
10:35 Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah--sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan--,
10:36 masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?
“Karena Aku telah berkata” = ini menunjuk pada mulut.
Jika telingatidak mau diperbarui, maka matatidak akan dibaharui dan mulutjuga tidak dibaharui, sehingga terkena penyakit tuli bisu(penyakit ayan secara rohani).
Markus 9: 21-22, 25
9:21 Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: "Sudah berapa lama ia mengalami ini?" Jawabnya: "Sejak masa kecilnya.
9:22 Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami."
9:25 Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: "Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!"
"Sudah berapa lama ia mengalami ini?" = sudah berapa lama mengalami sakit ayan dan tubuhnya kejang-kejang.
Dalam terjemahan lama penyakit ayan = “gila babi”. Babi = najis.
'Sejak masa kecilnya'= penyakit ayan/gila babi/tuli bisu ini menyerang sejak kecil (anak kecil, remaja muda) sampai menyerang orang tua, bahkan menyerang orang sehat ataupun orang cacat. Oleh sebab itu perhatikan anak-anak kecil dan bawa ke Sekolah Minggu, perhatikan remaja muda supaya sungguh-sungguh dalam beribadah. Masa pacaran merupakan masa-masa untuk diisi dengan firman (masa aktif dalam ibadah pelayanan).
Markus 9: 18
9:18 Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakandan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah meminta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat."
Ciri-ciri penyakit gila babi(ayan/tuli bisu) adalah
- “mulutnya berbusa” = perkataan-perkataan yang kotor, jahat, najis, dan berdusta.
Kalau kehidupan Kristen mulai berdusta, maka yang kotor dan najis akan masuk disitu. Dusta merupakan pintu masuksemua yang kotor dan najis, sebab itu pertahankan supaya tidak berdusta.
Jika sudah tidak berdusta, itu seperti menutup pintu terhadap yang jahat dan najis.
Dalam Yakobus 3“jika tidak salah dalam perkataan, seluruh tubuh juga tidak salah”. Jika perkataannya najis, maka seluruh tubuh najis (perbuatannya najis seperti babi) = melakukan puncaknya dosa:
- dosa makan minum: merokok, mabuk, narkoba.
- dosa kawin mengawinkan: dosa seks dengan berbagai ragamnya, penyimpangan seks (homoseks, lesbian, seks terhadap diri sendiri), sampai nikah yang salah.
Ini berkecimpung dalam dosa terus, seperti babi yang sudah dimandikan, masuk dalam kubangan lagi.
- “dibanting ke tanah” = jika dibanting akan terasa sakit. Ini berarti mengalami penderitaan secara lahir (penderitaan jasmani).
- “giginya bekertakan” = mengalami penderitaan secara batin (penderitaan rohani).
- “tubuhnya menjadi kejang” = keras hati (kejang = tubuhnya kaku). Keras hati: sudah tidak bisa dinasehati lagi.
Contohnya: seperti Firaun yang keras hati melarang Israel keluar dari Mesir, akhirnya tinggal menunggu hukuman Tuhan sampai habis.
Filipi 2: 8-11
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langitdan yang ada di atas bumidan yang ada di bawah bumi,
2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
“segala yang ada di langit” = setan dengan roh jahat dan najis = naga merah dilangit (Wahyu 12).
“yang ada di atas bumi” = nabi palsu = binatang buas didarat (Wahyu 13).
“yang ada di bawah bumi”= antikris = binatang buas dari laut (Wahyu 13: 1).
Untuk membaharui mulut kita, Yesus harus taat sampai mati di kayu salib, sehingga Dia mendapatkan nama segala nama untuk mengalahkan setan tritunggal yang mengikat mulut kita. Mulut ini sebagai penentu atas semuanya.
Ikatan setan tritunggal membuat mulut berdusta, saling memfitnah, saling mencaci dan lain-lain.
Jika mulut kita terlepas dari setan tritunggal, maka mulut kita hanya digunakan untukmengaku dosa, bersaksi danmenyembah Tuhan(“menyeru nama Yesus”).
Markus 7: 37
7:37 Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tulidijadikan-Nya mendengar, yang bisudijadikan-Nya berkata-kata."
Jika TELINGAdan MULUTbaik, maka Tuhan menjadikan semuanya baik pada waktu-Nya= Tuhan memberikan masa depan yang berhasil dan indah pada waktu-Nya.
Yakobus 3: 2
3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Banyak kesalahan kita dari ujung rambut sampai ujung kaki, tapi yang paling banyak salah adalah lidah. Contohnya: terkadang saat kita tidurpun, lidah ini masih bisa salah (kita bermimpi maki-maki orang).
Kalau mulut dibaharui, satu waktu jika Tuhan datang, mulut kita diubahkan menjadi tidak salah dalam perkataan, kita menjadi sempurna= mempelai wanita yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali diawan-awan permai dan hanya terdengar sorak-sorai “Haleluya”.
Sementara yang ketinggalan dibawah (yang panca inderanya rusak) akan mengerang berteriak kesakitan dan menghujat Tuhan, tetapi kita yang diatas menyeru suara “Haleluya”.
Jaga telinga, mata dan mulut kita, sebab ini menentukan nasib kehidupan kita.
Tuhan memberkati.