Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah kita sekalian.
Wahyu 6: 12-176:12. Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyatdan matahari menjadi hitambagaikan karung rambut dan bulan menjadi merahseluruhnya bagaikan darah.
6:13. Dan bintang-bintang di langit berjatuhanke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.
6:14.Maka menyusutlahlangit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.
6:15.Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung.
6:16.Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu."
6:17.Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?
Ini adalah pembukaan
METERAI yang KEENAM; penghukuman yang keenam dari Allah Roh Kudus atas dunia (diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 24 September 2017), yaitu terjadi gempa bumi yang dahsyat baik secara jasmani terutama secara rohani yaitu dunia dengan segala pengaruhnya: kesibukan, kesukaan, kesusahan, kejahatan, kenajisan, kebencian dan lain-lain, yang mengakibatkan:
- Ayat 12-13: kegelapan(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 24 September 2017) sampai Ibadah Doa Surabaya, 27 Oktober 2017).
- Ayat 14: kegoncangan (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 29 Oktober 2017sampai Ibadah Doa Surabaya, 10 November 2017).
- Ayat 15-17: ketakutan(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 12 November 2017sampai Ibadah Raya Surabaya, 19 November 2017).
Semua ini membawa pada kebinasaan, tidak pandang bulu. Nanti, ketakutan akan menjadi pembunuh utama manusia.
Kegelapan, kegoncangan, dan ketakutan adalah
pencobaan-pencobaan yang dahsyat di dunia sampai antikris berkuasa di bumi, bahkan sampai kiamat, yang membawa pada kebinasaan di neraka selamanya. Ini yang kita hadapi.
Ayat 17: '
siapakah yang dapat bertahan?'; ini yang penting. Jangan belajar gempanya karena pasti terjadi. Yang penting,
siapa yang dapat bertahan. Biar gempa seperti apapun kalau bisa bertahan, tidak ada masalah.
Yakobus 1: 121:12.Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
'
menerima mahkota kehidupan'= tidak hancur.
Yang bisa bertahan adalah kehidupan yang
tahan uji; bertahan menghadapi pencobaan yang dahsyat sampai zaman antikris dan kiamat.
Tahan uji= kuat teguh hati.
Jangan lemah hari-hari ini! Mau ibadah, ada ujian sudah menyerah kalah. Jangan!
"
Karena itu untuk ibadah saya tidak pernah berdoa supaya hujan berhenti. Kasihan petani. Saya hanya doakan: Jangan terhalang sekalipun hujan. Itu yang penting. Baru menghadapi hujan, nanti menghadapi yang lebih dahsyat. Mari bertahan!"
Proses untuk bertahan dalam pencobaan yang dahsyat sampai antikris dan murka Allah:
- Proses pertama untuk bertahan dalam pencobaan: bertahan dalam iman= mempertahankan iman. Jangan sampai gugur dari iman.
Kalau gugur dari iman berarti binasa.
Yudas 1: 3
1:3.Saudara-saudaraku yang kekasih, sementara aku bersungguh-sungguh berusaha menulis kepada kamu tentang keselamatan kita bersama, aku merasa terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati kamu, supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan imanyang telah disampaikan kepada orang-orang kudus.
Banyak perjuangan kita di dunia, tetapi jangan lupa berjuang untuk mempertahankan iman, supaya kita jangan gugur dari iman dan binasa selamanya.
Mari, bertahan dan berjuang dalam mempertahankan iman!
Berjuang untuk bertahan dalam iman, artinya:
- Tetap hidup dalam kebenaran/tidak berbuat dosa--iman adalah kebenaran--, apapun yang kita hadapi.
Kalau jadi tidak benar karena pencobaan berarti kita gugur dari iman. Mau ke dokter, boleh, tetapi tetap dalam kebenaran, jangan sampai ke dukun.
- Tidak bimbang menghadapi ajaran-ajaran palsu--termasuk gosip--, tetapi tetap berpegang teguh pada pengajaran yang benar. Jangan disesatkan! Di luar alkitab berarti tidak benar.
- Tidak kecewa, putus asa, dan meninggalkan Tuhan saat menghadapi pencobaan apapun juga, tetapi tetap percaya pada Tuhan.
Inilah berjuang untuk bertahan dalam iman: jangan berbuat dosa, tetapi berpegang teguh pada pengajaran yang benar, dan tetap percaya pada Tuhan.
Setanmenghantam iman lewat pencobaan, supaya kita gugur dari iman.
Tetapi, Tuhanmengizinkan kita menghadapi pencobaan sebagai ujian iman, supaya iman kita tidak gugur tetapi semakin murni; bertambah sempurna. Kalau tidak ada ujian, tidak bisa naik tingkat.
"Untuk bertahan dalam iman tidak mudah; untuk hidup benar di jalan raya saja sudah susah. Dulu saat saya masih melayani di Bibis, selalu macet, jadi saya sikat saja di tol, menyalib dari bahu jalan. Satu waktu saat khotbah, tidak bisa bicara, macet. Tuhan bilang: Kamu mau bicara kebenaran, tetapi tadi mobilmu tidak benar. Minta ampun dulu, baru bisa khotbah lagi. Susah untuk hidup benar, harus berjuang. Karena itu tadi istilahnya 'berjuang'. Di sekolah semua menyontek, kita tidak, ini berjuang untuk hidup benar. Untuk berpegang pada pengajaran yang benar juga berjuang. Hati-hati juga dengan ajaran palsu--yang enak-enak bagi daging--termasuk gosip! Dan kita berjuang untuk tetap percaya pada Tuhan. Tadi kesaksian, berbulan-bulan menghadapi masalah, tetapi dengan keyakinan pada Tuhan, bisa selesai."
1 Petrus 1: 5-7
1:5.Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmusementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.
1:6.Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
1:7.Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
Kegunaan ujian iman:
- Membuat iman jadi teguh.
- Ada kaitan dengan kedatangan Tuhan kedua kali; ada kaitan dengan kerajaan sorga.
Justru lewat pencobaan, iman dimurnikan seperti emas murni; iman yang permanen/sempurna. Sudah tidak bisa berubah lagi; emas murni kalau dibakar akan lebih murni lagi.
Inilah yang bisa menyambut kedatangan Tuhan; bertahan sampai kedatangan Tuhan; tidak akan gugur di tengah jalan--'pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya'.
- Untuk bisa hidup di dalam Yerusalem baru (kerajaan sorga yang kekal).
Diuji sama dengan dilatih untuk berjalan di sorga, karena di sorga lantainya terbuat dari emas murni. Luar biasa ujian ini!
Jangan mundur! Ini untuk persiapan kita menyambut kedatangan Tuhan, jangan turun dan tenggelam di lautan api dan belerang tetapi bisa berjalan di Yerusalem baru. Sekarang latihan, mungkin masih jatuh, mari semangat lagi. Di dunia masih bisa diangkat lewat mendengar firman. Mungkin sudah putus asa, lalu dengar firman, semangat lagi. Kalau sudah di sorga lalu jatuh, tidak bisa diangkat lagi--seperti Lucifer setelah jatuh, langsung jadi setan.
Wahyu 21: 21
21:21.Dan kedua belas pintu gerbang itu adalah dua belas mutiara: setiap pintu gerbang terdiri dari satu mutiara dan jalan-jalan kota itu dari emas murnibagaikan kaca bening.
Tetap kuat! Mungkin masih putus asa, tidak setia, itu namanya sudah tergelincir, mari semangat lagi. Dengar firman--iman berasal dari mendengar firman--, berdiri, jalan lagi, sampai mencapai iman yang sempurna.
- Proses kedua untuk bertahan dalam pencobaan: bertahan dalam pengharapan; kita hanya berharap pada Tuhan.
"Seperti kesaksian tadi, sudah cari jalan, sudah keluar uang, tidak bisa, tetapi satu waktu hanya bertemu orang, dikasih ka rtu nama, bisa selesai. Cara Tuhan bekerja tidak bisa kita pikirkan, karena itu kita hanya berharap pada Tuhan."
Kita hanya berharap pada Tuhan--hanya menyembah Tuhan--, tidak boleh ada penyembahan berhala.
1 Korintus 10: 13-14
10:13.Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setiadan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
10:14.Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, jauhilah penyembahan berhala!
Kita hanya boleh menyembah Tuhan, tidak boleh ada penyembahan berhalasaat menghadapi pencobaan/gempa yang dahsyat.
Ingat, Tuhan adalah Allah yang cemburu, kalau ada berhala/berharap pada yang lain, cemburu Tuhan bagaikan nyala api di alam barzakh--api neraka, benar-benar menghanguskan. Kalau kasih-Nya sekuat maut, Dia sampai rela mati di kayu salib.
Praktikhanya berharap pada Tuhan:
- Tetap setia berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, apapun yang kita hadapi. Kalau mulai tidak setia, Tuhan mulai cemburu. Hati-hati!
- Tetap menyembah Tuhanapapun yang kita hadapi hari-hari ini.
Kalau kita setia dan menyembah Tuhan, Allah juga tampil sebagai Allah yang setia--ayat 13: 'Sebab Allah setia.....'.
Hasilnya:
- Allah yang setia menjaga kita dan memberikan kekuatan ekstralewat firman, Roh Kudus dan kasih-Nya, supaya pencobaan yang kita hadapi tidak melebihi batas kemampuan kita--'tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu'.
Buktinya: kita tetap diam dan tenang.
Kalau ada kesetiaan dan menyembah Tuhan, beda. Menghadapi apa saja, akan diam dan tenang. Orang lain mungkin berkata: Kasihan,tetapi dia diam dan tenang; menyerah sepenuh pada Tuhan, tidak ikut-ikut goncang.
Diam= mengoreksi diri lewat ketajaman pedang, kalau ditemukan dosa, diakui, diampuni, dan jangan berbuat lagi--bertobat.
Tenang= berdoa.
Bertobat dan berdoa, di situlah letak kekuatan Tuhan; kita mengalami damai sejahtera, semua enak dan ringan--seperti laut yang teduh.
Kenyataannya, banyak orang stres dan bunuh diripadahal tadi dikatakan: 'Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu'. Mengapa? Karena mengandalkan kemampuan sendiri dan berharap pada yang lain, bukan berharap Tuhan. Kalau seperti itu, kita tidak akan pernah menang atas pencobaan karena Tuhan melepaskan kita. Kita tidak akan bisa menghadapi kekuatan setan, sumbernya pencobaan, sehingga mulai stres, kalau dilanjutkan, akan menyangkal Tuhan, bunuh diri dan lain-lain, sampai kebinasaan; ada berhala, karena itu dibiarkan oleh Tuhan.
Selama kita tetap setia dan menyembah Tuhan, kita akan mengalami kekuatan Tuhan yang menjaga dan memberikan kita kekuatan ekstra.
- 1 Korintus 10: 13
10:13.Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
Hasil kedua: Tuhan memberikan jalan ke luar dari segala masalah kita, yang di luar akal pikiran kita. Kita hanya berkata:Kok bisa?
Inilah bertahan dalam pengharapan: tetap setia dalam ibadah pelayanan dan menyembah Tuhan; tidak boleh ada berhala yang memisahkan kita dari Tuhan. Perhatikan jam-jam ibadah! Jangan mengandalkan orang lain!
Andalkan Tuhan! Dia akan memagari kita, memberi kekuatan, sehingga pencobaan tidak bisa menembusi kita--pencobaan tidak melebihi kekuatan kita--, dan Dia memberikan jalan keluar yang ajaib dari segala masalah dan pencobaan yang kita hadapi.
Ayub dipagari Tuhan, orang lain melihat hartanya habis, semua habis, sampai badannya juga habis, tetapi dia sendiri tenang.
- Proses ketiga untuk bertahan dalam pencobaan: bertahan untuk tetap mengasihi Tuhan lebih dari semua.
Yakobus 1: 12
1:12.Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
Menghadapi pencobaan sehari-hari, antikris, murka Allah dalam bentuk tiga kali tujuh penghukuman, sampai neraka, jalannya adalah bertahan dalam iman, pengharapan, dan kasih. Kita tetap mengasihi Tuhan lebih dari semua.
Praktikmengasihi Tuhan lebih dari semua:
- Kalau mengasihi Tuhan, harus mengasihi sesama seperti diri sendiri, bahkan mengasihi orang yang memusuhi kita--membalas kejahatan dengan kebaikan. Jangan ada kebencian! Kalau ada kebencian, hancur.
1 Yohanes 4: 20
4:20.Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
- Yohanes 14: 15
14:15."Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
Yang kedua: tetap mendengar firman Allah dan taat dengar-dengaranapapun resikonya; sama dengan taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara.
Seringkali ketaatan kita pilih-pilih--berarti kasihnya belum memuncak, daging masih bersuara; tirai belum terobek.
Kaum muda taat, tetapi soal jodoh, gagal. Tidak boleh pilih-pilih! Kalau mengasihi Tuhan lebih dari semua, daging tidak akan bersuara.
Abraham mempersembahkan anaknya gampang atau sulit? Bergantung dari kasihnya. Kalau mengasihi anak lebih dari semua, sulit. Tetapi kalau mengasihi Tuhan lebih dari semua, gampang. Bergantung dari kasihnya; kalau kasih sudah meningkat, kita akan taat sampai daging tidak bersuara lagi.
Contoh: Tuhan Yesus taat sampai mati di kayu salib.
Filipi 2: 8-11
2:8.Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9.Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10.supaya dalam nama Yesus bertekuk lututsegala yang ada di langit(setan)dan yang ada di atas bumi(nabi palsu)dan yang ada di bawah bumi(antikris),
2:11. dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Yesus mengasihi Allah Bapa lebih dari semua, sehingga Ia taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib. Orang taat tidak pernah kalah!
Hasilnya: Yesus menerima nama di atas segala nama.
Sekarang bagi kita, kalau kita taat sampai daging tidak bersuara, maka kita bisa mengulurkan tangan pada Tuhan--berserah--dan menyerunama-Nya.
Iman dulu, pengharapan, lalu ketaatan, barulah kita bisa mengangkat tangan pada Tuhan--berserah dan berseru pada-Nya.
Kalau tidak taat, tetapi menyeru nama Yesus, malah akan digagahi dan ditelanjangi oleh setan--seperti dialami tujuh anak Skewa. Itu sebabnya seringkali tidak berhasil saat kita menyeru nama Yesus, karena ketaatan belum sampai pada perobekan tirai; kasih belum maksimal. Kita belajar.
Kalau kita bisa taat sampai daging tidak bersuara; kita bisa berserah dan berseru pada Tuhan, Ia juga akan mengulurkan tangan-Nya yang berkuasa untuk memberikan kuasa nama-Nya kepada kita.
Hasilnya:
- Ayat 10= kuasa kemenanganatas setan tritunggal.
Siang ini kita sungguh-sungguh akan menghadapi gempa baik secara jasmani terutama rohani. Banyak anak Tuhan yang gugur dari iman, putus asa, kecewa hari-hari ini; banyak yang menghadapi kegelapan, kegoncangan, dan ketakutan. Jangan sampai menimpa kita.
Kalau ada yang stres, datang pada Tuhan saat ini. Kuatkan iman, pengharapan, dan kasih! Kita ulurkan tangan, dan Dia akan memberikan kuasa nama-Nya untuk mengalahkan setan tritunggal:
- Setan tritunggal adalah sumber pencobaan, kalau menang berarti semua masalah yang mustahi diselesaikan oleh Tuhan.
- Setan tritunggal adalah sumber kegagalan, kalau menang berarti bisa berhasil dan indah pada waktunya. Kalau masih gagal, jangan putus asa, tetapi kembali kuatkan iman, bertahan dalam pengharapan--jangan ada berhala dan berharap pada yang lain tetapi kembali pada Tuhan--, dan kita banyak menyeru nama Yesus, biar Dia yang bekerja bagi kita.
- Setan tritunggal adalah sumber kesusahan dan air mata, kalau menang kita akan bahagia.
Pulang dari tempat ini jangan ada kesusahan lagi sekalipun masalah sudah tidak bisa dipikir.
Kalau tidak bisa dipikir, jangan dipikirkan! Kalau kita pikir--menggunakan kekuatan sendiri--, itu yang membuat stres, menyangkal Tuhan, putus asa, sampai bunuh diri dan lain-lain.
Kalau sudah tidak bisa dipikir lagi, serahkan pada Tuhan! Kita tetap bekerja, tetapi serahkan semua pada Tuhan! Kita percaya Tuhan yang menentukan semuanya, dan kita hanya berusaha.
- Setan adalah sumbernya dosa dan puncaknya dosa. Hati-hati, dosa dan pencobaan ini datang sekonyong-konyong seperti gempa.
"Saya sudah pernah bersaksi. Saya suruh seorang tunggu saya karena saya belum selesai, tetapi dia tetap pergi ke luar, dia pulang menangis karena sudah jatuh dalam dosa."
Mari bertahan untuk hidup benar!
Sekalipun sudah jatuh, serukan nama Yesus, siang ini selesai, dan kita pulang dengan hidup benar dan suci.
- Ayat 11= kuasa pembaharuandari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dari lidah. Mau baru atau lama tergantung dari lidah.
Efesus 4: 24-25
4:24.dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
4:25.Karena itu buanglah dustadan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
Sekalipun sudah bertahun-tahun melayani, kalau masih ada dusta, berarti masih manusia lama; semakin banyak melayani, semakin banyak bersaksi, akan semakin bau.
Tidak boleh lagi ada dusta, terutama soal pengajaran.
Sudah pernah terjadi saat Israel membuat lembu emas, mereka berkata: Inilah Allah yang menuntun kamu keluar dari Mesir. Terlalu! Tuhan yang menuntun tetapi dikatakan lembu emas yang menuntun.
Berdusta juga termasuk gosip.
Kalau sudah bisa berkata benar, baru bisa bersaksi; membawa bau harum Yesus, dan kita bisa menyembah Tuhan. Inilah manusia baru.
Sampai kalau Yesus datang kembali kedua kali, pembaharuan terakhir, kita menjadi sempurna seperti Dia, tidak salah dalam perkataan.
Yakobus 3: 2
3:2.Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Kita hanya berseru: Haleluya, dan kita ditinggikan, terangkat di awan-awan yang permai, untuk menerima mahkota mempelai. Sementara dunia hancur lebur dengan berbagai bahasa.
Yakobus 1: 12
1:12.Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupanyang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba (Wahyu 19), kemudian kita masuk Firdaus/kerajaan Seribu Tahun Damai (Wahyu 20), dan Yerusalem baru (Wahyu 21-22). Kita duduk bersanding dengan Tuhan di takhta sorga. Ini adalah kemenangan terakhir.
Jemaat Laodikia--jemaat bangsa kafir--paling terpuruk, hidupnya terpuruk--seperti muntah; najis dan tidak berguna--, tetapi kalau ditolong Tuhan, dia bisa duduk di takhta sorga; duduk bersanding dengan Yesus di takhta sorga--janji-Nya yang paling tinggi.
Sungguh-sungguh! Goncangan akan datang. Bertahan dalam iman, pengharapan, dan kasih. Kita akan dibentengi oleh Tuhan.
Kita hanya berserah dan beseru pada Tuhan. Dia yang akan memberikan kuasa nama-Nya yang sungguh-sungguh luar biasa.
Apapun keadaan kita saat ini, Tuhan akan menolong kita.
Tetap percaya, jangan goyah sedikitpun; tetap berharap pada Tuhan, jangan ada berhala; tetap mengasihi Dia, berserah dan berseru kepada-Nya. Itu rumus untuk bertahan menghadapi apapun sampai menang, bahkan kemenangan terakhir duduk bersanding dengan Yesus di takhta sorga.
Jangan putus asa, kecewa atau bangga dengan sesuatu. Sekonyong-konyong gempa bisa datang. Kita hanya butuh dipeluk tangan Tuhan.
Di tengah keberhasilan, kegagalan, serahkan hidup pada Tuhan! Kalau tidak mampu, sebut nama Yesus!
Tuhan memberkati.