Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 16: 10-11
16:10. Dan
malaikat yang kelimamenumpahkan cawannya ke atas takhta binatang itu dan kerajaannya menjadi gelap, dan mereka menggigit lidah mereka karena kesakitan,
16:11. dan mereka menghujat Allah yang di sorga karena kesakitan dan karena bisul mereka, tetapi mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan mereka.

CAWAN KELIMAditumpahkan ke atas TAKHTA BINATANG (Antikris dan Setan), DAN KERAJAANNYA MENJADI GELAP(diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 23 Juni 2022).
Kegelapan bisa terjadi secara jasmani (ekonomi, kesehatan dan lain-lain) dan rohani (dosa-dosa sampai puncaknya dosa). Ini semua yang menimbulkan kesakitan, bisul, dan kebinasaan--kegelapan yang paling gelap di neraka--, karena sekalipun sudah dihukum tetapi tidak mau bertobat, malah menghujat Tuhan--melawan Tuhan.

Bagi kita, dalam kegelapan banyak yang tersandung dan terjatuh. Ini yang harus kita jaga.
Yohanes 11: 10
11:10. Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya."

Kegelapan mengakibatkan manusia terutama pelayan Tuhan tersandung dan terjatuh, terutama tersandung dalam panggilan dan pilihan.

2 Petrus 1: 10-11
1:10. Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
1:11. Dengan demikian kepada kamu akan
dikaruniakan hak penuhuntuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.

Kalau disandung soal dosa, kita masih sadar, tetapi seringkali justru merasa hebat kalau tersandung dalam panggilan dan pilihan. Padahal panggilan dan pilihan adalah tiket untuk masuk kerajaan sorga--'hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal'.

Tersandung dalam panggilan dan pilihan artinya tidak setia sampai tinggalkan ibadah pelayanan kepada Tuhan, sehingga kehilangan hak penuh untuk masuk kerajaan sorga; berarti binasa di neraka untuk selamanya.

Kolose 4: 17
4:17. Dan sampaikanlah kepada Arkhipus: Perhatikanlah, supaya pelayanan yang kauterima dalam Tuhan kaujalankan sepenuhnya.

Ibadah pelayanan harus kita jalankan sepenuhnya, artinya sampai menerima hak penuh masuk kerajaan sorga.
Oleh sebab itu kita harus menggunakan kekuatan kasih Allahuntuk bisa beribadah melayani Tuhan sepenuhnya, artinya

  • Kita memiliki hak penuh masuk kerajaan sorga.
  • Melayani sampai garis akhir. Jangan berhenti di tengah jalan!

Kisah Rasul 20: 24

20:24. Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhirdan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.

'Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun' = rasul Paulus tidak menghiraukan nyawanya, apalagi cuma waktu, tenaga, pikiran dan sebagainya.
Kita harus berjuang untuk beribadah melayani Tuhan sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali--dan memiliki hak penuh masuk kerajaan sorga.
Jangan berhenti di tengah jalan!

"Saya sangat berterima kasih kepada Tuhan. Ada beberapa jemaat yang sudah masuk ICU bahkan sampai meninggal, tetapi mereka tetap beribadah melayani Tuhan. Inilah perjuangan."

1 Korintus 9: 25
9:25. Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.

'pertandingan' = perjuangan; perlombaan.
'mahkota yang fana'= piala. Kalau pertandingan lari, mendapatkan piala atau medali emas.

Ibadah pelayanan adalah pertandingan rohani sampai garis akhir untuk menerima mahkota abadi--mahkota hidup kekal--; sama dengan hak penuh untuk masuk kerajaan sorga yang kekal.

Harus sampai finish atau garis akhir. Kalau sampai garis akhir masih ada rankingnya. Tetapi kalau berhenti di tengah jalan, tidak masuk hitungan.

Syarat masuk pertandingan rohani sampai mendapatkan mahkota abadi:

  1. Ibrani 12: 1
    12:1. Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekundalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.

    Syarat pertama: menanggalkan beban dan dosa yang begitu merintangi--dosa yang menjerat:

    • Beban dosaadalah dosa-dosa yang sudahkita lakukan, katakan, dan pikirkan, tetapi belum diselesaikan. Ini sama seperti berlomba lari dengan menggendong gula atau beras. Pasti kalah karena sudah terlalu berat bebannya.

      Oleh sebab itu kita harus menanggalkan beban dosa--dosa masa lalu--lewat berdamai oleh dorongan pedang firman--firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua--yang menunjuk dosa-dosa kita, sehingga kita bisa sadar, menyesal, dan mengaku dosa.

      Berdamai artinya

      1. Mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
      2. Mengampuni dosa orang lain dan melupakannya. Kalau tidak mengampuni dosa orang lain, Tuhan juga tidak akan mengampuni dosa kita.

      Hasilnya: darah Yesus membasuh segala dosa kita, sehingga kita hidup dalam kebenaran. Ini berarti beban dosa sudah hilang, kecuali kalau mengulangi dosa.

    • Jerat dosaadalah dosa yang dipasang oleh Setan di jalan yang biasa kita laluiuntuk menyandung dan menjatuhkan kita, sehingga kita meninggalkan ibadah pelayanan.
      Biasanya orang yang sudah jatuh dalam dosa, malas melayani karena ingat dosanya, bahkan sampai tinggalkan ibadah pelayanan. Yang benar adalah dosanya yang dibuang, dan tetap melayani Tuhan.

    Akibatnya: kehilangan hak penuh untuk masuk kerajaan sorga.
    Jadi, meninggalkan ibadah pelayanan sama dengan kebinasaan. Banyak yang tidak sadar akan hal ini.
    Dosa tidak beribadah seringkali tidak disadari oleh pelayan Tuhan, termasuk gembala. Ini yang celaka.

    "Sekarang banyak yang berkata: 'Yang perlu beribadah itu sidang jemaat. Saya gembala tidak perlu lagi. Kalau saya tugas saya datang. Kalau tidak tugas, tidak datang.' Ini kesalahan fatal! Padahal kalau tidak setia, tiket masuk kerajaan sorga akan dipotong. Tidak setia lagi, dipotong lagi, akhirnya habis tiketnya. Tidak ada lagi hak penuh untuk masuk kerajaan sorga. Tuhan tolong kita semuanya."

    Praktik jerat dosa:

    • 1 Timotius 6: 9-10
      6:9. Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jeratdan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
      6:10. Karena
      akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

      Yang pertama: cinta akan uang/keinginan akan uang, yaitu:

      1. Beribadah melayani Tuhan hanya untuk mencari uang. Padahal kerajaan sorga bukan soal makan dan minum. Jadi kalau beribadah melayani hanya untuk mencari perkara jasmani--keuangan, kepandaian, kedudukan--, itu benar-benar terjerat oleh dosa.

        Contoh: Setan menghalangi untuk menjadi hamba Tuhan sepenuhnya. Kalau tidak bisa dihalangi, dibiarkan sekolah alkitab, tetapi setelah lulus hanya untuk mencari kepentingan jasmani, yaitu keuangan.

      2. Tidak setia dan tinggalkan ibadah pelayanan hanya untuk mencari uang. Yang masih bekerja di dunia hati-hati! Berjuang supaya jangan sampai dijerat!

      3. Mencuri milik Tuhan, yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.
      4. Mencuri milik sesama.
      5. Mencari uang dengan menghalalkan segala cara--menyimpang dari iman; cara yang tidak benar.
        Contoh: berjualan barang-barang yang dilarang atau menjual barang palsu tetapi bilang: barang asli; murid-murid mencari nilai dengan cara menyontek.

      Keinginan jahat--cinta akan uang--satu paket dengan keinginan najis. Yang mengarah pada dosa makan minum--merokok, mabuk, narkoba--dan kawin mengawinkan--dosa percabulan lewat pandangan, tontonan, perbuatan. Kita harus hati-hati!
      Raja Daud saja bisa terjerat oleh Batsyeba. Ia sudah berada di sotoh rumah--tempat berdoa--, tetapi ia jalan-jalan--melihat orang mandi. Akhirnya jatuh dalam dosa.
      Seandainya Daud berdoa di sotoh, ia tidak akan jatuh dalam dosa.

      Dosa kejahatan dan kenajisan membuat kita gagal dalam perlombaan rohani--tidak mencapai mahkota abadi; tidak mendapatkan hak penuh untuk masuk kerajaan sorga; kebinasaan.

    • Ulangan 12: 29-30
      12:29. "Apabila TUHAN, Allahmu, telah melenyapkan dari hadapanmu bangsa-bangsa yang daerahnya kaumasuki untuk mendudukinya, dan apabila engkau sudah menduduki daerahnya dan diam di negerinya,
      12:30. maka hati-hatilah, supaya jangan engkau kena
      jeratdan mengikuti mereka, setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu, dan supaya jangan engkau menanya-nanya tentang allah mereka dengan berkata: Bagaimana bangsa-bangsa ini beribadah kepada allah mereka?Akupun mau berlaku begitu.

      Yang kedua: ajaran palsu/ajaran sesatyang membawa pada kebinasaan.

      2 Petrus 2: 1
      2:1. Sebagaimana nabi-nabi palsudahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesatyang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.

      Jadi, ragi dosa dan ragi ajaran palsu sama-sama menghancurkan adonan yang murni; membinasakan.

      Ajaran palsu mendorong kita melakukan ibadah pelayanan dan penyembahan palsu. Kalau ajarannya palsu, pasti ibadah pelayanan dan penyembahannya palsu.
      Tadi, semestinya raja Daud berdoa di sotoh rumah, tetapi ia malah jalan-jalan. Ini termasuk penyembahan palsu; tidak ada perobekan daging; daging masih bebas--ada di sotoh tetapi jalan-jalan.

      Contoh berikutnya: berdoa puasa tetapi masih boleh minum.
      Jadi tanda ajaran palsu yaitu semua dibuat enak bagi daging.

      Kalau tidak enak bagi daging, itu yang benar. Pedang firman dan salib tidak bisa dipisahkan. Siapa menolak salib, ia menolak pedang, dan sebaliknya.

      Oleh sebab itu kita harus berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar dan salib Tuhan. Memang tidak enak bagi daging, tetapi di dalamnya ada kuasa ibadah untuk menyucikan dan mengubahkan kita. Kalau pedang dan salib ditolak, tidak akan berubah hidupnya.

      Contoh: raja Salomo. Ketika masih muda, tidak punya pengalaman--tidak punya kekuatan; tidak bisa apa-apa--, tetapi ia pegang teguh pedang firman, dan ia bisa menyelesaikan semua masalah sampai masalah nikah dan buah nikah. Asalkan berpegang teguh pada pedang semua masalah termasuk masalah nikah bisa diselesaikan sampai mencapai perjamuan kawin Anak Domba.
      Tetapi sayang, setelah Salomo tua, punya pengalaman dan merasa kuat, ia melepaskan pedang, dan ia menerima ilah-ilah bangsa asing karena ia mendengar ajaran asing dari istri-istrinya.

      Hati-hati! Ujung tombak ajaran palsu dalam rumah tangga adalah orang terdekat; suami, istri, anak-anak, orang tua.
      Hati-hati! Semakin merasa kuat, justru akan semakin terjerat, sampai menyembah ilah asing--penyembahan palsu.
      Begitu kita melepaskan pedang firman, kita akan kehilangan penyembahan yang benar dan hanya menuju penyembahan palsu; penyembahan kepada Antikris, sehingga menjadi sama dengan Antikris yang akan dibinasakan selamanya.

      Karena itu harus tegas. Jangan menanya-nanya soal ajaran palsu--bagaimana ibadahnya? Yang penting sesuai dengan alkitab--kebenaran dari Tuhan. Kalau tidak sesuai dengan alkitab, berarti kebenaran sendiri yang sifatnya memaksa.
      Perempuan Babel sifatnya merayu, kalau tidak bisa akan memaksa, kalau tidak bisa akan membunuh. Inilah ajaran palsu.

      Ajaran yang benar sifatnya wajar. Kalau lapar--butuh--, datang, kalau tidak butuh, tidak usah datang. Tidak ada unsur paksaan.

    Baik beban dosa dan jerat dosa sama-sama membuat kita letih lesu, beban berat, air mata, dan susah payah dalam hidup kita, nikah, dan ibadah pelayanan kita, sehingga banyak yang meninggalkan nikah dan pelayanan.
    Yang membuat beban berat bukan karena jemaatnya cuma dua atau tiga orang, tidak! Tuhan berkata: 'Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.'

    Kalau terlalu berat dalam hidup kita, nikah, dan ibadah pelayanan kita, kita akan kalah bertanding, bahkan gugur di tengah jalan--tinggalkan semuanya.

    Selesaikan semuanya pada kesempatan kali ini!
    Jika beban dan jerat dosa diselesaikan/disucikan oleh pedang firman, kita akan mengalami damai sejahtera. Kita mengalami perhentian, dan semua jadi enak dan ringan. Kita tidak akan pernah meninggalkan hidup kita--tidak bunuh diri--, nikah--tidak bercerai, berselingkuh--, dan ibadah pelayanan, sampai kita mencapai garis akhir. Kita menang dalam pertandingan sampai memperoleh mahkota abadi.

    "Pendeta In Juwono mengatakan: korban perang dunia kedua bisa dihitung, tetapi korban perang nikah tidak bisa dihitung. Ini masalah yang tidak ada pakarnya. Hanya pedang firman yang bisa menyelesaikan."

  2. Ibrani 12: 2
    12:2. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

    Syarat kedua: mata hanya tertuju pada Yesus, Gembala Agung dan Imam Besar yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa.
    Kalau mau masuk sorga--perlombaan untuk masuk kerajaan sorga--, maka harus melihat Yesus yang di sorga. Ini tujuan kita. Kalau lomba lari, melihat garis finish.
    Jangan lihat yang lainnya! Lihat Yesus yang sudah pasti berada dalam kerajaan sorga.

    Waspada dalam dua hal:

    • Banyak pelayan Tuhan memandang manusia, seperti Musa, dan akhirnya membunuh orang Mesir. Kelihatannya selesai, tetapi busuk. Ini akibatnya kalau memandang manusia.

      Memandang manusia akan membuat kita jadi munafik. Di luar kelihatan baik, tetapi di dalamnya bangkai.
      Jangan memandang manusia siapapun juga, apalagi mengkultus individukan manusia. Mengkultus individukan itu kalau orang tersebut salah, tetapi kita bela terus. Kalau orang benar, kita ikuti, berarti meneladani.

    • Jangan menoleh ke belakang--dunia; Sodom Gomora--seperti istri Lot! Artinya kembali pada hidup lama--mengulangi pergaulan dunia. Padahal Tuhan berkata: 'Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini.'
      Akibatnya: menjadi tiang garam, artinya tanpa urapan--garam yang tawar--, dan binasa selamanya.

    Praktik mata tertuju pada Yesus:

    • Ibrani 7: 26
      7:26. Sebab Imam Besaryang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,

      Yang pertama: memandang Yesus sebagai Imam Besar yang suci, saleh dan tanpa dosa untuk diteladani.
      Ini sama dengan memandang dadaTuhan. Di dada Tuhan ada Urim dan Tumim.

      Tumim= pedang; pedang firman.
      Urim= terang Roh Kudus.
      Jadi memandang Yesus yang suci artinya memandang pedang firman dalam urapan Roh Kudus; firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua; sama dengan memperhatikan cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus (kabar mempelai).

      2 Petrus 1: 19
      1:19. Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelitayang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.

      'firman yang telah disampaikan oleh para nabi' = firman nubuat; firman pengajaran.

      Memperhatikan pedang firman artinya melihat dengan sungguh-sungguh, dan mendengar dengan sungguh-sungguh dan dengan suatu kebutuhan, seperti kita memperhatikan pelita di tengah kegelapan.

      Kalau mendengar sungguh-sungguh, kita akan mengerti, percaya, dan bisa praktik firman, sehingga ada terang kesucian di dalam hati kita yang memancar ke luar, yaitu perbuatan dan perkataan suci. Kita tampil sebagai pelita dalam nikah, di depan semua orang, sampai menjadi terang dunia (Matius 5: 14-16).

      Tampil sebagai pelita dalam rumah tangga: suami mengasihi istri seperti diri sendiri, istri tunduk pada suami, dan anak-anak taat pada orang tua, itulah terang dalam nikah. Kegelapan gantang--ekonomi; dosa makan minum--dan tempat tidur--dosa percabulan--tidak bisa menjamah nikah kita.
      Perhatikan dada Yesus sampai kita menjadi terang dunia yaitu sempurna seperti Yesus!

    • Ibrani 12: 3
      12:3. Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.

      Yang kedua: memandang dan meneladani ketabahan Yesus sebagai Imam Besar, yaitu kuat teguh hati.

      Melihat ketabahan Yesus sama dengan melihat tanganTuhanyang memegang darah dan dupa.
      Darah artinya sengsara karena Yesus--percikan darah.
      Dupa artinya doa penyembahan.

      Karena itu menghadapi dunia yang gelap kita harus banyak berdoa menyembah Tuhan, ditambah dengan doa puasa dan doa semalam suntuk.

      Kalau ada percikan darah dan dupa, akan terjadi shekinah glory. Kemuliaan Tuhan ada di dalam hidup kita:

      1. Kemuliaan secara rohani: kita diubahkan dari manusia daging menjadi manusia rohani yang kuat teguh hati--tabah seperti Yesus. Kita tidak mundur setapakpun dalam menghadapi apapun juga.

      2. Kemuliaan secara jasmani: semua masalah diselesaikan oleh Tuhan.

    • Mazmur 107: 43
      107:43. Siapa yang mempunyai hikmat? Biarlah ia berpegang pada semuanya ini, dan memperhatikan segala kemurahan TUHAN.

      'memperhatikan segala kemurahan TUHAN' =belas kasihan Tuhan.

      Yang ketiga: memandang kemurahan Tuhan atas hidup kita.

      Kalau Dia tidak berbelas kasih, kita akan dihukum semuanya. Tetapi karena ada belas kasihan Tuhan, masih ada kesempatan.
      Memandang belas kasih Tuhan sama dengan memandang lambungYesusyang tertikam tombak sehingga mengalir ke luar darah dan air.

      Tadi, kita memandang dada Tuhan, ada Urim dan Tumim--pedang firman--, sehingga kita disucikan sampai menjadi terang dunia. Kita memandang tangan Tuhan, ada darah dan dupa, sehingga kita rela sengsara karena Yesus dan banyak berdoa menyembah Tuhan. Ada shekinah glorydalam kehidupan kita; ada keubahan hidup dan pertolongan Tuhan. Ketiga, kita memandang belas kasih Tuhan; memandang lambung yang tertikam oleh tombak. Ini adalah luka yang terbesar dan terdalam untuk bangsa kafir.

      Tanda darah= bertobat. Kalau manusia berdosa menerima belas kasih Tuhan, kita akan bertobat--mati terhadap dosa.
      Tanda air= baptisan air.
      Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi--langit terbuka--, yaitu hidup dalam kebenaran.

      Kalau sudah hidup benar, pasti bisa digembalakan dengan benar dan baik.
      Amsal 12: 26
      12:26. Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.

      'tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri'= orang jahat tidak bisa digembalakan.

      "Ada kesaksian dari Malang. Orang ini sudah beribadah di gereja lain (di belakang gereja kami ada gereja yang besar), dia mengeluh kepada pendetanya: Pintu gerbang (pintu portal jalan), mengapa tidak dibuka-buka? Dikunci dan saya tidak bisa masuk, sampai saya ke gereja di depan (gereja kami). Lalu dia diberi kunci, tetapi tetap tidak bisa dibuka. Akhirnya dia masuk di gereja kami, sampai dibaptiskan air dengan benar. Dalam waktu tiga sampai empat bulan, dia dipanggil Tuhan. Saat saya datang ke rumah sakit (dia terkena sakit jantung), saya bilang: 'Sebut Yesus, Haleluya.' Lalu dia meninggal. Selesai, inilah orang yang benar, bisa digembalakan dan dipersiapkan oleh Tuhan. Entah dipersiapkan sampai meninggal dunia atau hidup sampai Tuhan datang kembali."

      Mazmur 23: 1, 6
      23:1. Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
      23:6.
      Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

      Di dalam penggembalaan ada kemurahan dan kebajikan Tuhan.
      Mari tergembala dengan benar dan baik--ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
      Di luar kandang penggembalaan berarti di luar belas kasih dan kemurahan Tuhan.
      Seperti pemuda Nain, begitu dia mati, dibawa ke luar dari Nain untuk menuju kuburan. Nain artinya padang rumput; tempat menyenangkan; penggembalaan. Kalau keluar dari penggembalaan hanya menuju kuburan--tidak ada belas kasihan Tuhan. Tetapi begitu bertemu dengan Yesus, mendapat belas kasihan Tuhan dan dibangkitkan.

      Masuk penggembalaan memang berat bagi daging tetapi ada belas kasih Tuhan yang tak terbatas.

      Hasilnya:

      1. Ibrani 4: 16
        4:16. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

        Hasil pertama: tangan belas kasih Tuhan, Imam Besar dapatdan tepatmenolong kitadari segala masalah yang mustahil.

      2. 2 Samuel 15: 25
        15:25. Lalu berkatalah raja kepada Zadok: "Bawalah tabut Allah itu kembali ke kota; jika aku mendapat kasih karuniadi mata TUHAN, maka Ia akan mengizinkan aku kembali, sehingga aku akan melihatnya lagi, juga tempat kediamannya.

        Raja Daud harus pergi dari kerajaan (meninggalkan Tabernakel), tetapi dia berkata: Kalau ada belas kasih Tuhan, aku akan kembali lagi ke sana.

        Hasil kedua: semua boleh diambil dari kita, tetapi belas kasih Tuhan, jangan. Itulah hidup kita bangsa kafir. Jangan sampai menukar belas kasih Tuhan dengan apapun!

      3. Kejadian 19: 22-23
        19:22. Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak dapat berbuat apa-apa, sebelum engkau sampai ke sana." Itulah sebabnya nama kota itu disebut Zoar.
        19:23.
        Matahari telah terbit menyinari bumi, ketika Lot tiba di Zoar.

        Di Sodom dan Gomora hujan api belerang, tetapi di Zoar ada matahari belas kasihan Tuhan.

        Hasil ketiga: belas kasih Tuhan sanggup melindungi dan memelihara kehidupan kitadi tengah kesulitan dunia sampai Antikris berkuasa di bumi tiga setengah tahun, bahkan sampai hidup kekal.

      4. Mazmur 103: 4
        103:4. Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat,

        Hasil keempat: belas kasih Tuhan akan memahkotai kitadengan mahkota abadi (mahkota mempelai), untuk layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan permai. Kita masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang) dan Yerusalem baru selamanya.

Kegelapan membuat sandungan. Mari bertahan! Selesaikan beban dan jerat dosa, kita hidup benar. Kemudian mata hanya memandang Yesus, Imam Besar--Dia suci, kita suci. Kita jadi terang dan tabah, di sana ada kemuliaan Tuhan. Apapun yang menimpa kita, pandang belas kasih-Nya--lambung-Nya. Selama masih bisa melihat lambung-Nya, kita masih bisa ditolong oleh Tuhan.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 03 Desember 2017 (Minggu Siang)
    ... Injil yang kami beritakan masih tertutup juga maka ia tertutup untuk mereka yang akan binasa . yaitu orang-orang yang tidak percaya yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambaran Allah. . Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana ...
  • Ibadah Raya Malang, 10 September 2017 (Minggu Pagi)
    ... atas mezbah dan dari minyak urapan itu dan kaupercikkanlah kepada Harun dan kepada pakaiannya dan juga kepada anak-anaknya dan pada pakaian anak-anaknya maka ia akan kudus ia dan pakaiannya dan juga anak-anaknya dan pakaian anak-anaknya. Minyak dan anggur berkaitan dengan tahbisan. Jangan rusakkan minyak dan anggur artinya jangan rusakkan tahbisan. Kita ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 16 Oktober 2019 (Rabu Sore)
    ... tidak kuat sehingga menjadi kuda liar apalagi bangsa kafir. Praktik sehari-hari kuda liar Yesaya . Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan yang mengandalkan kuda-kuda yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus Allah Israel dan tidak ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 09 Mei 2010 (Minggu Sore)
    ... Injil yang kami beritakan masih tertutup juga maka ia tertutup untuk mereka yang akan binasa yaitu orang-orang yang tidak percaya yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambaran Allah. Kabar mempelai cahaya injil tentang kemuliaan Kristus. Supaya pelita ...
  • Ibadah Raya Malang, 14 Agustus 2016 (Minggu Pagi)
    ... sejuk bagi jiwa yang dahaga demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh. Manusia berdosa adalah seperti kehidupan yang haus di padang gurun. Mereka butuh air sejuk dari Sorga yaitu firman penginjilan supaya percaya Yesus dan diselamatkan. Kegerakan dalam firman penginjilan adalah untuk memanggil manusia berdosa supaya percaya Yesus dan diselamatkan. Matius ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 16 Desember 2010 (Kamis Sore)
    ... melalui pintu sempit harus melalui perobekan daging. Kalau kita tekun dalam kandang penggembalaan Israel berada di Tanah Gosyen Maria berada di bawah kaki Tuhan Yakub selalu tenang berada dalam kemah. Kejadian Tanah Mesir ini terbuka untukmu. Tunjukkanlah kepada ayahmu dan kepada saudara-saudaramu tempat menetap di tempat yang terbaik dari negeri ini biarlah ...
  • Ibadah Jumat Agung Malang, 18 April 2014 (Jumat Sore)
    ... kamu akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi. Firman penginjilan memberitakan kedatangan Yesus pertama kali untuk mati di kayu salib dan menyelamatkan manusia berdosa. Jadi kegerakan Roh Kudus hujan ...
  • Ibadah Raya Malang, 08 Februari 2009 (Minggu Pagi)
    ... kedatangan Tuhan kedua kali adalah senantiasa berjaga-jaga dan berdoa tekun dalam berjaga-jaga dan berdoa. Kisah Rasul - Gereja hujan awal hidup dalam ketekunan setelah mereka diselamatkan. Demikian juga kita sebagai gereja hujan akhir juga harus hidup dalam ketekunan setelah diselamatkan. Ada macam ketekunan yang saling terkait yang tidak bisa dipisahkan satu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 22 Januari 2020 (Rabu Sore)
    ... manusia terjemahan lama . Maka menyahutlah orang banyak itu dengan sorak katanya Inilah suara suatu dewa bukannya suara manusia Kolose . Janganlah kamu biarkan kemenanganmu digagalkan oleh orang yang pura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat serta berkanjang pada penglihatan-penglihatan dan tanpa alasan membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi Yang ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 04 Januari 2012 (Rabu Sore)
    ... tetapi Ia berkata kepada orang itu Pulanglah ke rumahmu kepada orang-orang sekampungmu dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau Orang itupun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.