Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Kita masih berada dalam Wahyu 2-3, dalam susunan Tabernakel, menunjuk pada tujuh kali percikan darah di depanTabut Perjanjian.
Ini sama dengan penyucian terakhiryang dilakukan oleh TUHAN kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir(sidang jemaat akhir zaman), supaya sidang jemaat bangsa kafir menjadi sempurna, tidak bercacat cela seperti Yesus dan menjadi tubuh Kristus yang sempurna/mempelai wanita Sorga yang layak untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan bersama TUHAN selamanya.

Tujuh sidang jemaat bangsa kafir yang mengalami percikkan darah adalah:

  1. sidang jemaat EFESUS(Wahyu 2: 1-7) (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 07 September 2014). Sidang jemaat Efesus harus kembali pada kasih mula-mulasupaya bisa kembali ke Firdaus.

  2. sidang jemaat di SMIRNA(Wahyu 2: 8-11) yang mengalami penderitaan, tetapi TUHAN katakan untuk tidak takut dalam penderitaan dan setia sampai mati(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 14 September 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 09 November 2014).


  3. sidang jemaat di PERGAMUS(Wahyu 2: 12-17) yang harus meninggalkan ajaran-ajaran sesat(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 November 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 28 Desember 2014).

  4. sidang jemaat di TIATIRA(Wahyu 2: 18-29) yang harus mengalami penyucian hati dan pikiran sampai pikiran yang terdalam(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 04 Januari 2015sampai Ibadah Raya Surabaya, 18 Januari 2015).

  5. sidang jemaat di SARDIS(Wahyu 3: 1-6) disucikan untuk mengalami kebangunan rohanidan kuat rohaninya, supaya tetap berjaga-jaga(diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya, 21 Januari 2015sampai Ibadah Doa Surabaya, 04 Maret 2015).

  6. sidang jemaat di FILADELFIA(Wahyu 3: 7-13) (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 08 Maret 2015).

Kita mempelajari Wahyu 3: 7-13, sidang jemaat yang keenam, yaitu SIDANG JEMAAT FILADELFIA.
Kita masih berada pada ayat 7-8.
Wahyu 3: 7
3: 7 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.

Kita masih mempelajari YESUS TAMPIL SEBAGAI 'YANG MEMEGANG KUNCI DAUD'.

Yesus tampil sebagai 'Yang memegang kunci Daud', untuk melakukan 3 perkara yang besar/dahsyat:

  1. Wahyu 3: 8
    3:8 Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah,Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.

    Pekerjaan besar yang pertama: membuka pintu-pintu yang tidak bisa ditutup oleh siapapun juga, sampai pintu sorga terbuka(sudah diterangkan diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 09 Maret 2015sampai Ibadah Doa Surabaya, 15 April 2015).

  2. Wahyu 3: 9
    3:9 Lihatlah, beberapa orang darijemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. SesungguhnyaAku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimudan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.

    Pekerjaan besar yang kedua: memberikan kemenangan atas jemaah iblis(diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surbaya, 19 April 2015).

  3. Wahyu 3: 10
    3:10 Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akanmelindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh duniauntuk mencobai mereka yang diam di bumi.

    Pekerjaan besar yang ketiga: melindungi kita dari hari pencobaan yang akan menimpa atas seluruh dunia.

AD.2 MEMBERIKAN KEMENANGAN ATAS JEMAAH IBLIS
Wahyu 3: 9
3:9 Lihatlah, beberapa orang darijemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. SesungguhnyaAku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimudan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.

'menyebut dirinyaorang Yahudi'= menyebut dirinya sebagai orang kristen atau hamba TUHAN, pelayan TUHAN.
tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta’ = jemaah iblis bukanlah jemaah TUHAN; yaitu bani Amon dan Moab seperti diterangkan pada Ibadah Raya Surbaya, 19 April 2015. Sudah dijelaskan dalam ibadah sebelumnya. Tetapi malam ini harus lebih waspada lagi, sebab jemaah iblis sama dengan orang Yahudi tetapi pendusta.
Artinya: hamba TUHAN, pelayan TUHAN, anak TUHAN tetapi pendusta. Di hadapan manusia mungkin hebat, tetapi di hadapan TUHAN, ia adalah pendusta (jemaah iblis).
Ini yang harus dikoreksi dalam hidup kita.

Apa pengertian rohani dari pendusta?

  1. 1 Yohanes 4: 20-21
    4:20. Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalahpendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
    4:21. Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.

    Pengertian pendusta yang pertama: hamba TUHAN/pelayan TUHAN/anak TUHAN yang berkata mengasihi TUHAN, tetapi tidak mengasihi sesama/membenci sesama= tanpa kasih; KEHILANGAN GAMBAR ALLAH BAPA--Allah Bapa adalah kasih.

    Kalau tidak bisa mengasihi sesama yang kelihatan, tidak mungkin bisa mengasihi TUHAN.

  2. 1 Yohanes 2: 20-23
    2:20. Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus, dan dengan demikian kamu semua mengetahuinya.
    2:21. Aku menulis kepadamu, bukan karena kamu tidak mengetahui kebenaran, tetapi justru karena kamu mengetahuinya dan karena kamu juga mengetahui, bahwa
    tidak ada dustayang berasal dari kebenaran.
    2:22. Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.
    2:23. Sebab barangsiapa menyangkal Anak, ia juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa mengaku Anak, ia juga memiliki Bapa.


    Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus’ = urapan Roh Kudus.

    Pengertian pendusta yang kedua: hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang menyangkal TUHANlewat perkataan atau perbuatan.
    Mungkin kita takut menyangkal TUHAN lewat perkataan, tetapi kita banyak menyangkal TUHAN lewat perbuatan-perbuatan, baik didalam pekerjaan, sekolah, atau pergaulan.
    Contoh: merasa bahwa TUHAN tidak mampu menolong, sehingga menyontek di sekolah. Ini bukan bersaksi, tetapi menyangkal TUHAN.

    Sering kali kita banyak menyangkal TUHAN saat kita terjepit.
    Salah satu contoh adalah Petrus, hamba TUHAN yang hebat. Saat Yesus ditangkap dan mau disalibkan, ia ditanya ‘apakah mengenal Yesus?’ jawabannya : ‘aku tidak mengenal’ (ia menyangkal). Petrus yang hebat, luar biasa (hidupnya penuh dengan mujizat), tetapi bisa menyangkal TUHAN lewat perkataan saat ia terjepit. Siapa kita? Sebab itu, kita harus hati-hati.

    Titus 1: 15-16
    1:15. Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatupun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis.
    1:16. Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi
    dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia. Mereka keji dan durhaka dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik.

    tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik’ = berbuat sesuatu yang jahat dan najis. Itulah menyangkal TUHAN.

    Tadi disebutkan 'antikris', artinya anti Kristus (anti Roh Kudus). Kristus artinya Yang diurapi.

    Menyangkal TUHAN sama dengan tanpa urapan Roh Kudus; sama dengan KEHILANGAN GAMBAR ALLAH ROH KUDUS.
    Kalau diurapi Roh Kudus, kita akan mengaku Yesus. Tetapi kalau sudah tidak ada urapan, kita akan menyangkal TUHAN (‘tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik’).

  3. Efesus 4: 25
    4:25. Karena itubuanglah dustadan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.

    Pengertian pendusta yang ketiga: hamba TUHAN/pelayan TUHAN/anak TUHAN yang berkata tidak benar/tidak jujur(‘Ya, ... tetapi’, ‘tidak .. namun’ , ‘Ya dikatakan tidak’ dan sebaliknya).
    Kalau manusia bedusta itu masih umum, satu waktu kalau dia mendengarkan Firman TUHAN--‘tidak boleh berdusta’--, dia bisa ditolong oleh TUHAN. Tetapi kalau sudah mengaku hamba TUHAN, pelayan TUHAN, anak TUHAN lalu berdusta, inilah yang berat! Sebab dia malah merasa benar.

    Ini sama dengan tanpa kebenaran firman Allah. Kalau hati kita diisi firman Allah, maka yang keluar dari mulut kita adalah perkataan yang benar dan jujur; ya di atas ya, tidak di atas tidak, selebihnya berasal dari si jahat atau setan.

    Ini berarti KEHILANGAN GAMBAR ANAK ALLAH, karena Yesus (Anak Allah) adalah firman yang lahir menjadi manusia (Injil Yohanes).
    Yesus adalah kasih yang lahir menjadi manusia (Injil Yohanes). Yesus adalah Roh Kudus yang lahir menjadi manusia (Injil Matius).

    Yohanes 1: 1, 14
    1:1. Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
    1:14.
    Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

    Firman itu telah menjadi manusia’ = Yesus (firman pengajaran yang benar).

Jika disimpulkan, pendusta atau jemaah iblisadalah hamba TUHAN/pelayan TUHAN/anak TUHAN yang kehilangan gambar Allah Tritunggal, sehingga yang ada hanya gambar setan tritunggal (gambar ular), sebab setan adalah bapa pendusta.

Yohanes 8: 44
8:44. Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta danbapa segala dusta.

Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri’ = sekalipun tidak dalam keadaan terjepit, iblis akan berdusta terus.

Kita harus hati-hati! Hamba TUHAN/pelayan TUHAN/anak TUHAN yang adalah pendusta akan menjadi keturunan ular beludak dan tidak mewarisi kerajaan Sorga.

Wahyu 21: 8, Wahyu 21 : 27; Wahyu 22: 15 = bukti bahwa pendusta tidak mendapatkan tempat di Sorga, tetapi binasa di dalam lautan api dan belerang/neraka selama-lamanya. Tiga kali disebutkan dalam Alkitab, berarti kehilangan gambar Allah Tritunggal (melawan Allah Tritunggal).

Wahyu 21: 8
21:8. Tetapi orang-orangpenakut(1), orang-orang yangtidak percaya(2), orang-orangkeji(3), orang-orangpembunuh(4), orang-orangsundal(5),tukang-tukang sihir(6),penyembah-penyembah berhala(7)dan semuapendusta(8), mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

Wahyu 21 : 27 (tentang ‘langit baru dan bumi baru, itulah Yerusalem baru’)
21:27. Tetapi
tidak akan masuk ke dalamnyasesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian ataudusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.

Wahyu 22: 15
22:15. Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dustadan yang melakukannya, tinggal di luar.

Tiga kali disebutkan bahwa pendusta tidak boleh masuk dalam Yerusalem baru (kerajaan surga), tetapi binasa dalam lautan api dan belerang, itulah neraka untuk selamanya (kematian kedua).

Malam ini, jangan sampai kita menjadi jemaah iblis--mengatakan orang Yahudi, tetapi pendusta.

TUHAN tidak rela kalau hamba TUHAN, pelayan TUHAN dan anak TUHAN memiliki gambarnya setan/ular dan harus binasa di neraka.
TUHAN mau mengembalikan kita kepada gambar Allah Tritunggal.

Prosesnya:

  1. lewat baptisan air yang benar.
    Matius 3: 7-9
    3:7. Tetapi waktu ia melihat banyakorang Farisi dan orang Sadukidatang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?
    3:8. Jadi
    hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.
    3:9. Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!

    'orang Farisi dan orang Saduki'= orang Israel = gambaran dari anak TUHAN.
    'Hai kamu keturunan ular beludak'= kalau tidak hati-hati, umat Israel bisa jadi ular beludak, apalagi kita bangsa kafir. Mau diapa-apakan bangsa kafir memang keturunan ular beludak (batu-batu yang keras).
    Abraham adalah bapa kami!’ = memang orang Yahudi (Israel) adalah keturunan Abraham, Ishak dan Yakub secara jasmani.

    Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!’ = bangsa kafir mendapatkan kesempatan.

    Syarat baptisan air yang benar: 'hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan'= bertobat, berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN (mati terhadap dosa), terutama berhenti dari dosa dusta.
    Selama masih berdusta, berarti masih banyak dosa-dosa yang mengikuti (masih terbuka dosa-dosa yang lainnya), sebab dusta adalah penutup dosa. Dalam Wahyu 21: 8, terdapat 8 dosa, penutupnya adalah dusta (paling dekat dengan neraka).

    Kalau kita tidak berdusta lagi, maka pintu tertutup (dosa-dosa lainnya mulai tertutup) dan kita tinggal selesaikan dosa-dosa yang dulu lewat mengaku dosa dan diampuni. Tetapi, kalau berdusta, justru membuka pintu-pintu dosa yang lainnya.

    Jangan sampai kita kehilangan keselamatan hanya karena kita berdusta.
    Contoh: berdusta di dalam berdagang (sudah mendapatkan untung, tetapi berkata rugi). Padahal TUHAN katakan, 'apa gunanya mendapat seluruh isi dunia, kalau jiwamu binasa?' Punya uang seluruh dunia, tetapi kehilangan keselamatan, ini sudah rugi, apalagi kalau hilang keselamatan karena uang yang tidak seberapa (karena pacar, karena masalah sepele).

    Pelaksanaan baptisan air yang benar: orang yang sudah mati terhadap dosa/bertobat, harus dikuburkan di dalam air bersama Yesus di dalam nama Bapa, Anak Laki-laki dan Roh Kudus, yaitu TUHAN Yesus Kristus. Saat-saat kita dibaptiskan air, saat itu disebutkan nama TUHAN Yesus Kristus dan saat itulah kita sedang dikembalikan pada gambar Allah Tritunggal.

    Hasilnya: kita keluar/bangkit dari dalam air bersama Yesus untuk mendapatkan hidup yang baru, yaitu batu-batu yang keras--manusia yang keras hati--, keturunan ular beludak--bangsa kafir--bisa diubahkan/dibaharui menjadi keturunan Abraham. Inilah hidup barusebagai hasil dari baptisan air.

    Keturunan Abraham adalah hidup benar/hidup dari iman; hidup dalam kebenaran.
    Galatia 3: 7
    3:7. Jadi kamu lihat, bahwa mereka yanghidup dari iman, mereka itulahanak-anak Abraham.

    Iman sama dengan kebenaran.
    Contoh: mau korupsi tetapi dengan iman, ini salah!
    Jadi, hidup dari iman sama dengan hidup dalam kebenaran.
    Lebih lanjut lagi, kalau kita sudah masuk baptisan air dan hidup dalam kebenaran (hidup dari iman), maka kita bersalut Kristus; ada gambar Allah Tritunggal.

    Galatia 3: 27
    3:27. Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.

    (terjemahan lama)
    3:27. Karena seberapa banyak kamu, yang dibaptiskan kepada Kristus, sudah
    bersalut dengan Kristus.

    Allah Tritunggal itu ada di dalam pribadi Yesus. Jika bersalut Kristus (bersalut dengan Yesus) ini sama dengan bersalut dengan Allah Tritunggal.

    Saat-saat kita hidup benar--hidup dari iman--, kita sudah mulai kembali pada gambar Allah Tritunggal--bersalut Kristus. Kalau tidak bisa hidup benar, apapun alasannya, berarti tidak ada gambar Allah Tritunggal.

  2. Lewat sistempenggembalaan.
    Yohanes 21: 15-17
    21:15. Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar TUHAN, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
    21:16. Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar TUHAN, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
    21:17. Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka
    sedih hati Petruskarena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "TUHAN, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.

    Sesudah baptisan air, kita harus masuk penggembalaan.
    Pada ayat ini, 3 kali pertanyaan Yesus yang diulang-ulang kepada Petrus; Yesus tampil sebagai Gembala Agung ("Gembalakanlah domba-domba-Ku”).
    Jadi, di dalam penggembalaan terdapat firman penggembalaan yang disampaikan oleh gembala dengan setia, teratur dan diulang-ulang.

    3 kali pertanyaan Yesus kepada Petrus artinya:

    • Firman penggembalaan yang diulang-ulang adalah wujud kasih Allahuntuk mengembalikan kita pada gambar Allah Tritunggal.
    • Firman penggembalaan yang diulang-ulang mendorong kita untuk masuk kandang pengggembalaan.
      Di dalam Tabernakel, kandang penggembalaan ditunjukkan oleh ruangan suci dengan tiga macam alat; sama dengan ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.

      Jadi, keberhasilaan firman penggembalaan bisa dilihat dari berapa domba-domba yang masuk dalam kandang penggembalaan; domba-domba yang dihitung oleh TUHAN.

      "Banyak kali kami bangga, ibadah hari Minggu ribuan yang datang, tetapi pada saat ibadah Pendalaman Alkitab dan ibadah doa, tinggal berapa yang datang?"

      Kalau masih banyak yang di luar kandang, berarti belum berhasil, karena domba-domba yang masih di luar, itu tidak dihitung.
      Ini berarti baru Penginjilan; memanggil orang berdosa untuk datang kepada TUHAN, tetapi belum tentu dihitung (‘banyak dipanggil, sedikit yang dipilih’).

      Hanya domba-domba yang ada di kandang yang dihitung oleh TUHAN. Ini tugas dari gembala.

      Jadi keberhasilan firman penggembalaan itu bukan kalau bisa beranak domba, tetapi kalau bisa membawa domba-domba masuk dalam penggembalaan (dihitung oleh TUHAN). Dihitung oleh TUHAN= dimiliki oleh TUHAN.

      "Saya bersyukur pada TUHAN. Saya mulai di sini dengan 4 keluarga, tetapi 1 keluarga pindah ke Malang. Koornya ada 12 ditambah saya dan isteri. Itu sudah 3 tahun. Tahun 2005 buka ibadah PA, 2006 ibadah PA dan doa, setelah 2007 baru lengkap 3 macam ibadah. Tetapi saya tambah berat tugasnya, berapa yang masuk ibadah pendalaman alkitab dan ibadah doa? Inilah yang menjadi perrgumulan kami. "

      Kita berdoa supaya kita masuk dalam kandang penggembalaan:

      1. Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya (bersekutu dengan Roh Kudus); domba-domba diberi minum,
      2. meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci; domba-domba diberi makan (roti). Roti menunjuk pada pembukaan firman dan kurban Kristus.
      3. mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa; domba-domba bernafas.

      Kalau ada di dalam kandang--ada minuman, makanan, dan sirkulasi udara yang baik--, maka domba-domba akan bertumbuh ke arah kedewasaan rohani (kesempurnaan) dan dihitung oleh TUHAN sampai dimiliki oleh TUHAN; sehelai rambutpun dihitung oleh TUHAN. Kita diperhatikan, diperdulikan, dipelihara, dilindungi, sampai dimiliki oleh TUHAN.

    Inilah firman yang diulang-ulang, bukan untuk membuat kita bosan, tetapi untuk menuliskan gambar Allah Tritunggal dalam kehidupan kita (gambar setan dihapuskan) dan kita dimasukan dalam kandang, supaya kita bisa mengalami pertumbuhan.
    3 kali pertanyaan Yesus pada Petrus= ketekunan dalam 3 macam ibadah.

    "Tadi kesaksian itu sudah benar. TUHAN tidak pernah menipu. Dulu, isterinya tidak mau diangkat, karena takut tidak bisa ibadah hari Senin dan Rabu. Padahal ijazahnya kurang, akhirnya ia menawar supaya Senin dan Rabu bisa ibadah dengan pulang awal, akhirnya diizinkan. Ini tidak masuk akal, padahal ini Perusahaan Negara yang besar. Tetapi, inilah perhatian Gembala Agung dalam penggembalaan. Sudah beberapa kali mau diangkat, tetapi tidak mau, akhirnya tetap dicari terus. Saya bukan memuji orang, tetapi memuji TUHAN, kalau kita benar-benar digembalakan, Dia tidak akan pernah menipu. Dan saya sendiri tidak ditipu oleh TUHAN. TUHAN menolong kita semua. Sampai sehelai rambutpun dihitung oleh TUHAN sekalipun tidak berharga di mata manusia, tetapi kalau tergembala, sangat berharga dihadapan TUHAN; bagaikan biji mata TUHAN sendiri."

    Hasilnya:

    • Setelah tiga kali pertanyaan Yesus kepada Petrus, dituliskan 'sedih hati Petrus', berarti firman kena di hati (kena tusuk oleh firman). Sebab itu firman harus diulang-ulang.

      "Jangan bosan-bosan mengajak orang lain (termasuk suami, isteri) untuk datang beribadah. Mungkin seperti tidak ada gunanya, biarkan saja, yang penting dia mendengar firman yang diulang-ulang. Satu waktu, bisa kena di hati, seperti Petrus yang baru kena setelah ditanya 3 kali. Pengalaman saya juga seperti itu. Saya melihat orang menangis dan saya hina. Tetapi satu waktu, saya kena di hati dan saya juga menangis. Itu gunanya firman diulang-ulang."

      Artinya: firman penggembalaan yang diulang-ulang dalam ketekunan tiga macam ibadah (dalam penggembalaan) sanggup menunjukkan kekurangan dan kelemahan kita.
      Petrus sedih, karena ia ingat/sadar bahwa ia sudah menyangkal TUHAN, ia tidak punya kasih, sama dengan pendusta, padahal sebelumnya Petrus sudah cerita ke mana-mana; ia kehilangan gambar Allah Tritunggal.

      Inilah keuntungan mendengar firman penggembalaan yang diulang-ulang. Kalau pelayan TUHAN, anak TUHAN yang berdusta, malah merasa hebat. Tetapi saat mendengar firman yang diulang terus, akhirnya sadar kalau sudah menyangkal TUHAN seperti Petrus.
      Apapun kekurangan kita malam ini, kita akui kepada TUHAN dan sesama, sehingga TUHAN mengembalikan gambar Allah Tritunggal.

      Biarlah firman diulang-ulang sampai menunjukan kesalahan/kekurangan kita sampai kedalaman hati. Mungkin orang lain tidak tahu, tetapi TUHAN tahu. Akui kesalahan/kekurangan kepada TUHAN dan sesama, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Ini berarti membuang gambar setan dan TUHAN segera memberikan gambar Allah Tritunggal. Kalau mempertahankan dosa dengan bangga, berarti kita mempertahankan gambar setan dan tidak pernah ada gambar Allah Tritunggal.

    • Hasil kedua: firman penggembalaan sanggup mengembalikan kita pada gambar Allah Tritunggal.
      Hapus dulu gambar setan tritunggal, baru gambar Allah Tritunggal bisa diberikan pada kita.

      Bagaimana TUHAN mengembalikan kita pada gambar Allah Tritunggal?

      1. Meja roti sajian= persekutuan dengan ANAK ALLAHdi dalam firman pengajaran dan perjamuan suci; kita (Petrus) mengalami penyucian dari kehendak/keinginan daging.
        Kehendak dan keinginan daging inilah yang membuat gambarnya setan.

        Contoh: Herodes mengingini isterinya orang dan ia ambil begitu saja. Saat ditegor oleh nabi Yohanes, ia marah. Ini kehidupan yang tidak mau disucikan dari gambarnya setan.
        Kalau mau disucikan, ia akan menyadari kesalahannya dan minta ampun, sehingga ada gambar Allah Tritunggal.

        Kalau mau disucikan, maka kita (Petrus) menjadi taat dengar-dengaransampai daging tidak bersuara lagi.
        Contoh:

        1. seperti Abraham taat kepada TUHAN untuk menyerahkan Ishak anak tunggalnya (menunjuk pada bapak-bapak, suami-suami).
        2. Seperti janda Sarfat menyerahkan sedikit tepung dan minyak kepada TUHAN lewat nabi Elia (menunjuk pada ibu-ibu),
        3. seperti Maria yang harus hamil tanpa suami (menunjuk pada anak muda).

        Ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci--firman dan perjamuan suci merupakan penyucian dobel terhadap kehendak/keinginan daging yang kuat, supaya kita taat dengar-dengaran kepada kehendak TUHAN sampai daging tak bersuara lagi.

        Ini sama dengan Yesus yang taat sampai mati di kayu salib. Dan saat itulah, kita mendapatkan gambar Anak Allah(gambar Yesus).

      2. Pelita emas= persekutuan dengan ALLAH ROH KUDUSdi dalam urapan dan karunia-karunia-Nya; membuat kita damai sejahtera dansetia berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada TUHAN.

        Damai sejahtera= tenang, tidak merasakan apa-apa yang daging rasakan--tidak ada ketakutan kepahitan, kenajisan dan sebagainya--, tetapi hanya mengasihi TUHAN lebih dari semua, sehingga semua menjadi enak dan ringan.

        Kalau kehidupan kita sudah damai sejahtera, setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN, berarti ada gambar Roh Kudus(gambar Kristus).

      3. Mezbah dupa emas= persekutuan dengan ALLAH BAPAdi dalam kasih-Nya; kita mengalami keubahan hidup. Kasih TUHAN membaharui kehidupan kita--seperti sinar matahari dipancarkan. Saat Yesus naik ke atas gunung dan menyembah TUHAN, tiba-tiba wajah-Nya bersinar bagaikan matahari (berubah).

        Keubahan hidup dimulai dari terang--seperti matahari--, sama dengan= jujur(tidak ada dusta lagi); ya katakan: ya, tidak katakan: tidak. Jika sudah jujur, berarti ada gambar Allah Bapa(gambar TUHAN) didalam hidup kita.

    Berarti, lewat kandang penggembalaan, kita kembali pada gambar Allah Tritunggal.

    Karena itu, 3 macam ibadah memiliki tekanan sendiri-sendiri. Ini 3 macam, bukan 3 kali, sebab kita terdiri dari tubuh, jiwa dan roh yang sedang dikembalikan pada gambar Allah Tritunggal. Kalau mau ibadah berapa kali terserah saja, tetapi macamnya harus 3.

    Kalau sudah kembali pada gambar Allah Tritunggal, maka Kejadian 1: 26-28
    1:26. Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kitamenjadikan manusia menurut gambar dan rupaKita, supaya merekaberkuasa atasikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
    1:27. Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

    1:28.
    Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atasikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

    'Kita'= Allah Tritunggal.

    ay.26 = berkuasa atas tiga macam binatang. Tiga macam binatang= setan tritunggal (Kitab Wahyu).

    Kalau kita kembali pada gambar dan teladan Allah Tritunggal--taat, damai sejahtera, setia dan jujur--, maka hasilnya:

    • Allah memberkati’; kita dipindahkan dari suasana kutukan di dunia kepada suasana Firdaus(suasana surga).
      Dulu manusia diciptakan menurut gambar Allah Tritunggal dan ditempatkan di Firdaus (bukan di dunia). Karena manusia berbuat dosa, maka mannusia kehilangan gambar Allah, sehingga ada gambar setan, dan akhirnya manusia dibuang ke dunia yang terkutuk.

      Lewat baptisan dan penggembalaan kita sedang dikembalikan kepada gambar Allah Tritunggal, sekalipun belum sempurna; buktinya: taat, damai sejahtera, setia dan jujur.
      Kalau hati kita tidak damai karena terusik sesuatu, cepat minta ampun kepada TUHAN. Memang belum sempurna, tetapi taat, hati damai, setia dan jujur harus dipertahankan terus!

      Yakinlah, kalau taat, damai, setia dan jujur, maka hidup kita sudah bersuasana Firdaus. Sekalipun miskin, kaya dan sebagainya, akan bersuasana Firdaus.

    • 'beranakcuculah dan bertambah banyak'. Artinya:

      1. ada perkembagan jasmani: TUHAN sanggup memelihara dan melindungikehidupan kita sampai anak cucu dan menjadi berkat bagi orang lain (berkelimpahan).

      2. termasuk juga perkembangan secara rohani: kita mengalami pertumbuhan rohani, mulai hidup benar dan suci, sampai sempurna seperti TUHAN.

        Bagi hamba TUHAN, ada perkembangan dalam pelayanan yang di alami. Pelayanan mulai dari dalam rumah tangga, penggembalaan, sampai antar penggembalaan akan terus dibukakan oleh TUHAN.

    • 'berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi' = TUHAN memberikan kemenanganatas setan tritunggal:

      1. setan tritunggal merupakan sumbernya dosa; kalau menang, kita lepas dari dosadan hidup dalam kebenaran.
      2. setan tritunggal merupakan sumber kegagalan; kalau menang, hidup kita menjadi berhasil dan indah,
      3. setan tritunggal merupakan sumber masalah; kalau menang, maka semua masalah sampai yang mustahil akan diselesaikan oleh TUHAN. TUHAN yang berperang ganti kita.

    • Kejadian 1: 31
      1:31. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu,sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.

      Hasil keempat: TUHAN sanggup menjadikan semua baik, berhasil dan indahpada waktunya sampai sempurna ('sungguh amat baik').

      Dan jika Yesus datang kembali kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia dan kita layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.

Mari, kita kembali pada gambar Allah Tritunggal dan kita akan menerima kuasa TUHAN untuk memindahkankita dari kutukan kepada suasana firdaus (‘Allah memberkati’); kuasa untuk melindungi dan memeliharajasmani dan rohani kita (‘beranakcuculah dan bertambah banyak’); kuasa untuk mengalahkan setan tritunggalsebagai sumbernya masalah.

Semua masalah selesai, sampai 'sungguh amat baik' -- semua menjadi baik dan indah pada waktunya, bahkan kita menjadi sempurna seperti Dia.
TUHAN sanggup melakukan semua di malam hari ini.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 14 September 2021 (Selasa Sore)
    ... tidak bercela. Ada tujuh fakta pengikutan terhadap Yesus sampai ke bukit Sion Bagaikan desau air bah tidak bisa dibendung diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang Agustus sampai Ibadah Doa Malang September . Bagaikan deru guruh yang dahsyat kekuatan firman pengajaran diterangkan pada Ibadah Raya Malang September . Bagaikan bunyi kecapi diterangkan ...
  • Ibadah Raya Malang, 28 Oktober 2018 (Minggu Pagi)
    ... ketenangan damai sejahtera yang semakin meningkat sampai sunyi senyap setengah jam di Sorga kekal selamanya. Wahyu Kehidupan yang menolak bunyi sangkakala firman penggembalaan sehingga tanpa kasih Allah akan mengalami kegoncangan-kegoncangan yang semakin meningkat dan tujuh hukuman sangkakala sampai hancur dan binasa selamanya di neraka. Jadi sikap kita terhadap bunyi sangkakala ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 21 September 2011 (Rabu Sore)
    ... Firman yaitu sikap yang negatif. Pada dasarnya Herodes suka mendengar Firman tetapi hatinya selalu bimbang sehingga tidak bisa praktik Firman. Tanda kebimbangan seperti Herodes salah satunya adalah ada perasaan serba salah dimana Herodes melindungi Yohanes tapi juga mempertahankan Herodias ay. . Artinya Herodes serba salah karena kalau ia mempertahankan Yohanes ia akan kehilangan ...
  • Ibadah Paskah Surabaya, 21 April 2019 (Minggu Siang)
    ... bunyi kereta-kereta yang ditarik banyak kuda yang sedang lari ke medan peperangan. Yang kelima 'dada mereka sama seperti baju zirah' dosa memiliki kekebalan artinya tidak tahu malu malah bangga. Keluarganya sudah malu tetapi dia tidak tahu malu. Yang keenam 'bunyi sayap mereka bagaikan bunyi kereta-kereta yang ditarik banyak kuda' dosa memiliki ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 24 Februari 2024 (Sabtu Sore)
    ... Allah ibadah pelayanan kepada orang-orang Israel. Sikap kita banyak berdoa dan menyembah Tuhan--memeras daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya-- sehingga mengalami urapan Roh Kudus. Kalau satu banyak menyembah dan yang satu lagi tidak menyembah pasti akan berbenturan terus. Kalau ada urapan Roh Kudus hasilnya Gembala bisa mendapatkan pembukaan firman dan ...
  • Ibadah Raya Malang, 16 Mei 2010 (Minggu Pagi)
    ... Oleh sebab itu nikah ini harus diperhatikan dan harus benar. Dulu manusia yang berdosa akan dihukum mati dan binasa. Tetapi setelah menerima injil keselamatan orang yang berdosa bisa percaya Yesus dan diselamatkan. Sesudah selamat banyak orang Kristen yang tertidur rohaninya sehingga akan ketinggalan saat Yesus datang kembali kedua kali dan binasa. Matius ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 18 Januari 2020 (Sabtu Sore)
    ... tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia yang menghakimi dengan adil. . Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib supaya kita yang telah mati terhadap dosa hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. . Sebab dahulu kamu sesat seperti domba tetapi sekarang kamu telah kembali kepada ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 16 Desember 2015 (Rabu Sore)
    ... sorga kita harus saling mengasihi. Yohanes - Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya yaitu bahwa kita harus saling mengasihi bukan seperti Kain yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar. janganlah kamu heran ...
  • Ibadah Raya Malang, 16 Juni 2024 (Minggu Pagi)
    ... zaman. Ada dua macam kelaparan rohani Kelaparan akan gandum firman pengajaran benar yang mengakibatkan suam-suam rohani. Kejadian Setelah Yakub mendapat kabar bahwa ada gandum di Mesir berkatalah ia kepada anak-anaknya Mengapa kamu berpandang-pandangan saja Tidak setia berkobar dalam ibadah pelayanan hanya berpandang-pandangan saling menuduh menyalahkan. Tuhan izinkan terjadi kelaparan rohani untuk ...
  • Ibadah Raya Malang, 09 April 2017 (Minggu Pagi)
    ... Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi. Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu. Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu masing-masing memegang satu kecapi ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.