Bersamaan dengan penataran imam dan calon imam IIISalam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 7: 177:17. Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."Kita belajar tentang
aktivitas Tuhan di takhta sorgayaitu:
- Ayat 15b-16: membentangkan kemah-Nya; sama dengan mengembangkan sayap-Nya atas hidup kita; naungan sayap Tuhan atas kehidupan kita mulai sekarang sampai naungan kekal di takhta sorga (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 06 Juni 2018sampai Ibadah Doa Surabaya, 06 Juli 2018).
- Ayat 17: Tuhan tampil sebagai Gembala yang baik untuk menggembalakan dan menuntun kita ke mata air kehidupan/sungai air kehidupan, itulah takhta kerajaan sorga yang kekal selamanya (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 08 Juli 2018sampai Ibadah Doa Surabaya, 10 Agustus 2018).
Inilah pentingnya penggembalaan, yaitu menuntun kita sampai ke takhta sorga, tempat penggembalaan terakhir.
Jadi kita harus jeli untuk menentukan tempat penggembalaan di dunia, bukan berdasarkan kaya miskin, gereja besar kecil, suku bangsa dan lain-lain, tetapi pengajaran yang benar/pribadi Yesus.
"Saya juga tidak boleh pilih kasih, termasuk di sini, kalau ajarannya tidak benar, jangan datang, sangat rugi, hanya membuang waktu, kita tidak tahu dituntun ke mana. Harus yang benar. Sekolah saja harus benar, kalau tidak, tidak akan lulus, apalagi kerajaan sorga. Berdoa untuk sungguh-sungguh mendapatkan yang benar."
- Ayat 17: 'Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka'= Tuhan menghapus segala air mata kita(diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 19 Agustus 2018).
Kita berbahagia bersama Tuhan selamanya.
AD. 3
kitasudah belajar tentang air mata pada
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 24 Agustus 2018, terutama dalam hal penaburan benih firman Allah--orang yang menabur dengan cucuran air mata, akan menuai dengan sorak-sorai. Harus sungguh-sungguh dalam penaburan benih, supaya kita berbahagia bersama Tuhan selamanya.
Kemudian air mata dalam pergumulan untuk mendapatkan pembukaan firman, percikan darah dan lain-lain.
Inilah air mata dalam pergumulan-pergumulan. Tuhan tidak pernah membiarkan kita kalau kita bergumul bersama Dia dengan cucuran air mata; Dia juga bergumul bersama kita, dan Dia yang menolong kita.
Siang ini, kita belajar tentang
air mata dalam kegagalan, penderitaan, bahkan kebinasaan. Ini yang bahaya!
Matius 22: 13-1422:13.Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratapdan kertak gigi.
22:14.Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."
'
ratap'= ratap tangis; air mata.
'
kegelapan yang paling gelap'= neraka.
'
banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih', artinya banyak orang kristen yang
sudah selamat, diberkati dan dipakai untuk melayani Tuhan, tetapi
tidak terpilihuntuk masuk kesempurnaan--perjamuan kawin Anak Domba di awan-awan yang permai saat Yesus datang kembali (pesta Raja), berarti tertinggal di dunia saat Yesus datang kembali kedua kali. Ia akan dicampakkan dalam kegelapan yang paling gelap, yang penuh dengan ratap tangis, dan binasa selamanya. Segala yang didapatkan di dunia tidak ada gunanya kalau tidak terpilih untuk masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba saat Yesus datang kembali kedua kali.
Hal ini seperti dicontohkan oleh bangsa Israel. Bangsa Israel sudah keluar dari Mesir--sudah selamat, diberkati, bisa beribadah, dan mengalami banyak mujizat di padang gurun--tetapi hanya dua orang yang masuk ke Kanaan, sedangkan yang lainnya menjadi (maaf) bangkai-bangkai yang bergelimpangan di padang gurun. Tadinya bangsa Israel adalah bintang--imam-imam; hamba/pelayan Tuhan--tetapi mendadak menjadi binatang. Tidak ada artinya. Tuhan tolong kita semua
Mengapa tidak terpilih sehingga binasa selamanya?
- Lukas 13: 22-29
13:22.Kemudian Yesus berjalan keliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.
13:23.Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?"
13:24.Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu!Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.
13:25.Jika tuan rumah telah bangkit dan telah menutup pintu, kamu akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata: Tuan, bukakanlah kami pintu! dan Ia akan menjawab dan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang.
13:26.Maka kamu akan berkata: Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami.
13:27.Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang, enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan!
13:28.Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kamu akan melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar.
13:29. Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatandan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah.
'sambil mengajardan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem'= sangat jelas, pengajaran yang benar membawa ke Yerusalem baru--arahnya jelas.
'Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan'= salib.
Yang pertama: tidak terpilih karena tidak mau masuk pintu sempit.
Sudah dipanggil dan diberkati oleh Tuhan tetapi tidak mau masuk pintu sempit, sedangkan pintu sorga adalah pintu sempit--salahnya sendiri.
Artinya:
- Menolak firman pengajaran yang benar/pedang firman penyucian--tadi Yesus mengajar--= tetap mempertahankan dosa sampai puncaknya dosayaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan; enjoydalam dosa; melayani tetapi tetap dalam dosa.
Ia hanya sampai pada penginjilan.
Penginjilan berguna untuk memanggil supaya percaya Yesus dan bertobat. Tetapi sesudah itu harus ada pengajaran untuk menyucikan kita; tidak ada dosa-dosa yang menghalangi kita untuk dipilih oleh Tuhan.
- Yohanes 10: 7-9 => pasal penggembalaan
10:7.Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintuke domba-domba itu.
10:8.Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka.
10:9.Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
Pintu sempit menunjuk pada penggembalaan.
Jadi pintu sempit merupakan pintu masuk ke kandang penggembalaan.
Yang kedua; tidak mau masuk pintu sempit artinya tidak mau tergembala. Sekarang, gembala dan domba tidak mau tergembala.
Karena itu Tuhan ingatkan murid-murid: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai.Gembala dulu yang dihantam. Kalau gembala sampai tidak tergembala, tidak bertanggung jawab lagi dalam penggembalaan, domba-domba akan tercerai-berai. Sekalipun ada di dalam satu gedung, tetapi bukan penggembalaan lagi melainkan tercerai-berai.
Kalau tidak mau pengajaran/penyucian, pasti tidak mau tergembala.
Akibatnya: tidak terpilih untuk masuk kerajaan sorga; dicampakkan dalam kegelapan yang paling gelap, penuh ratap tangis--mulai sekarang hidup sudah dalam penderitaan, banyak air mata sekalipun semua ada, sampai nanti penderitaan kekal selamanya.
Tuhan tidak mau kehidupan yang sudah ditebus --dipanggil--tetapi tidak mau menerima pedang, dan tidak mau digembalakan, sampai binasa.
Tuhan mau menghapus air mata dan ratap tangis akibat menolak firman dan penggembalaan.
Artinya: Tuhan berusaha untuk menyucikan dan menggembalakan kita lewat firman pengajaran--kesucian dan penggembalaan adalah satu. Kalau gembala tidak mau disucikan, tidak akan mau menggembalakan; tidak ada kesucian tidak akan ada makanan/firman. Jemaat juga, kalau tidak mau disucikan, tidak akan mau makan firman, apalagi firman yang keras.
Tadi, Yesus mengajar untuk menolong orang-orang yang akan terbuang.
Kalau kita mau menerima firman pengajaran yang benar, kita akan disucikan dan digembalakan. Kalau tetap bertahan pada dosa, ia akan tetap liar, tidak mau digembalakan.
Mari, semua harus menerima pedang firman dan tergembala kalau mau menjadi kehidupan yang terpilih.
Praktik tergembala:
- Masuk kandang penggembalaan lewat pintu sempit.
Pintu sempit= sengsara daging.
Kandang penggembalaan ditunjukkan oleh ruangan suci. Tuhan menunjukkan kerajaan sorga kepada Musa, dan Ia perintahkan Musa membuat kerajaan sorga di bumi, itulah Tabernakel.
Tabernakel terdiri dari tiga ruangan: halaman--dipanggil untuk percaya Yesus dan bertobat--, ruangan suci, dan ruangan maha suci--dipilih untuk masuk kesempurnaan.
Kita sudah dipanggil--selamat dan diberkati--, tetapi belum sempurna--kita masih menuju ke sana--, jadi sekarang kita harus berada di ruangan suci. Tidak bisa ditawar lagi, supaya air mata tidak tumpah! Mulai dari gembala harus berada di kandang penggembalaan--ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok--:
- Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.
Untuk apa melekat pada Allah Bapa?
Di dalam injil Yohanes banyak musuh yang menghancurkan penggembalaan.
Lewat ibadah doa kita merasakan kasih Allah untuk melawan musuh yaitu pencuri dan pembunuh--setan.
Yohanes 10: 10
10:10.Pencuridatang hanya untuk mencuri dan membunuhdan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Setan adalah bapa pembunuh; tanpa kasih.
Tidak boleh ada lagi kebencian. Kalau hidup kita ditandai dengan kepahitan: iri, benci, dendam,, rohani kita akan kering dan mati. Tetapi kalau kita banyak menyembah Tuhan, kasih-Nya akan dicurahkan dalam hidup kita, dan dalam kasih Allah kita bisa saling mengasihi satu dengan yang lain, dan hidup dalam berkelimpahan--selalu mengucap syukur kepada Tuhan--, sampai hidup kekal sebab kasih itu kekal.
Karena itu kita melekat pada Allah Bapa, supaya tidak direbut oleh bapa setan.
Mulai dari dalam nikah, kalau tidak saling mengasihi bagaimana bisa mengasihi yang di luar? Mulai dari nikah dulu, kalau ada sesuatu, selesaikan lewat saling mengaku dan mengampuni--saling mengasihi--, kemudian saling mendoakan.
- Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus.
Kita melekat pada Anak Allah untuk melawan musuh yaitu orang upahan--antikris.
Yohanes 10: 12-13
10:12.sedangkan seorang upahanyang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.
10:13.Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu.
Kita perlu bersekutu dengan Anak Allah untuk melawan antikris--anaknya setan.
Setan meniru Tuhan. Kalau Allah Tritunggal, ada Bapa dan Anak-Nya. Setan juga meniru, ada bapanya, dan ada anaknya, itulah antikris--dalam bentuk manusia daging yang sempurna dalam kejahatan dan kenajisan.
Tetapi Yesus adalah manusia daging yang tidak berdosa.
Orang upahan, berarti menyangkut soal uang.
Kekuatan antikris adalah mamon--keinginan akan uang; cinta akan uang; ikatan akan uang; beribadah melayani hanya untuk mencari kemakmuran dan hiburan jasmani; berkat-berkat jasmani, tetapi tanpa penyucian; dosa-dosa tetap berkembang.
Orang mabuk boleh main musik, yang penting pintar, berkhotbah padahal isterinya dua, tidak apa-apa yang penting lucu, bisa menarik orang datang dan uang datang.
Lawan dengan ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci--kita melekat pada Anak Allah untuk melawan kekuatan mamon--, sehingga kita sungguh-sungguh menjadi hamba/pelayan Tuhan yang beribadah melayani Tuhan sebagai doulos, artinya:
- Tidak menuntut hak tetapi hanya melakukan kewajiban.
- Taat sampai daging tidak bersuara, sehingga kita hidup dalam kesucian.
Ini yang berkenan kepada Tuhan, dan memuliakan Dia. Tugas hamba/pelayan Tuhan memang hanya untuk memuliakan dan mengagungkan Tuhan.
Hasilnya: hak dan upah kita ada di dalam tangan Tuhan.
Yesaya 49: 3-4
49:3. Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."
49:4. Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku."
Jadi kita bukan sembarang melayani. Banyak kita berkata: Oh saya sudah melayani.Belum jaminan. Ayat menuliskan: Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Luar biasa. Tetapi Tuhan menjawab: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Yang penting adalah kita harus mengagungkan Tuhan.
'Aku telah bersusah-susah dengan percuma'= memang, pulang sekolah harus ibadah, datang dari jauh untuk ibadah, rasanya percuma. Tidak! Tuhan tidak pernah menipu, itu hanya perasaan kita sendiri.
Kalau kita mengagungkan Tuhan, maka hak dan upah kita ada di dalam tangan Tuhan, untuk hidup sekarang sampai hidup kekal.
Tidak usah mengejar hak dan upah!
- Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya.
Dalam ibadah raya kita diurapi dan karunia semakin bertambah, untuk menghadapi serigala--nabi palsu.
Yohanes 10: 12-13
10:12.sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigaladatang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.
10:13.Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu.
Matius 7: 15
7:15."Waspadalah terhadap nabi-nabi palsuyang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigalayang buas.
Kekuatan nabi palsu adalah ajaran palsu termasuk gosip. Bahaya! Ajaran palsu menyesatkan, dan gosip juga menyesatkan. Hati-hati!
Kalau diurapi Roh Kudus, kita tidak akan termakan oleh ajaran palsu. Roh Kudus menolong kita sehingga kita tidak bisa disesatkan oleh ajaran palsu dan gosip, tetapi tetap berpegang teguh pada pengajaran yang benar, yang sudah kita terima dan menjadi pengalaman hidup kita bersama.
1 Yohanes 2: 27
2:27.Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapanyang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu--dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta--dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
Inilah cara Tuhan menghapus ratap tangis mulai sekarang sampai tidak ada setetespun air mata, yaitu Dia berusaha menyucikan dan menggembalakan.
Praktiknya: masuk kandang penggembalaan.
- Praktik kedua tergembala: mendengar dan taat dengar-dengaran pada suara gembala. Kalau gembala saja tidak memperdengarkan suara, lalu kita mau ikut siapa? Ini gunanya gembala.
Tiga kali Tuhan bertanya kepada Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
'Gembalakanlah domba-domba-Ku'= 'Beri makan domba-domba-Ku.'
Yohanes 10: 27-28
10:27.Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Kudan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
10:28.dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
Taat sama dengan masuk pintu sempit--contoh: Tuhan perintahkan Abraham untuk mempersembahkan anaknya. Itu seperti masuk pintu sempit. Kalau firman hanya menyuruh kita untuk membuang dosa, enak, seharusnya cepat kita buang.
Sebenarnya firman penyucian--membuang dosa--paling enak untuk ditaati. Dosa itu yang membuat kita sengsara dan banyak air mata.
Kalau kita taat, kita akan berada dalam tangan Gembala Agung.
Hasilnya:
- Ada jaminan kepastian, sehingga setan tritunggal tidak bisa menjamah kita--'seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku'.
Buktinya: kita mengalami damai sejahtera, hidup mulai enak dan ringan, hidup semakin ditata, dan air mata mulai dihapuskan.
- Ada jaminan kepastian untuk hidup sekarang sampai hidup kekal--'mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya'.
Karena itu penggembalaan ini seharga darah Yesus. Gembala dan domba-domba harus bertanggung jawab sungguh-sungguh.
Yang mendengar siaran langsung, lebih sulit lagi, karena Tuhan yang melihat, bertanggung jawab kepada Tuhan.
Kalau tidak tergembala dan disucikan, mulai sekarang akan banyak air mata, sampai tidak terpilih--dicampakkan. Harus masuk PENYUCIAN DAN PENGGEMBALAAN, baru kita terpilih saat Tuhan datang kembali!
- Matius 25: 26-39
25:26.Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
25:27.Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.
25:28.Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.
25:29.Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
25:30.Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
Yang kedua: tidak terpilih karena menjadi hamba yang jahat dan malas.
Jangan puas hanya sampai sudah beribadah melayani karena sekalipun sudah melayani tetapi bisa jahat dan malas.
Malas= tidak setia bahkan meninggalkan ibadah pelayanan/jabatan pelayanan seperti Yudas Iskariot.
Sekali lagi, tidak ada kata pensiun bagi pelayan Tuhan--di kitab keluaran 29, Harun dan anak-anaknya ditahbiskan untuk selama-lamanya. Semua pekerjaan di dunia harus pensiun, karena menggunakan kekuatan daging: kepandaian, tenaga dan lain-lain.
Tetapi dalam pekerjaan Tuhan tidak boleh pensiun karena menggunakan kekuatan Roh Kudus yang tidak terbatas oleh apapun. Semakin suci, kita akan semakin diurapi dan semakin setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan, sampai batas tertentu yang Tuhan kehendaki--kalau Tuhan anggap cukup, akan Ia panggil. Tidak usah pensiun!
Dalam cerita kebun anggur, jam enam pagi keluar untuk mencari pekerja di kebun anggur dengan pesan: Jangan menganggur!Begitu juga jam sembilan, dua belas siang, sampai jam lima petang. Setelah bekerja lalu berkata: Menganggurlah!Itu namanya bercanda. Tidak mungkin begitu!
Tidak ada kata pensiun, kalau dirasa sudah cukup, akan dipanggil oleh Tuhan.
"Saya yakin dengan pengajaran mempelai. Semua sesepuh kita sudah sampai pada garis akhir yaitu meninggal dunia. Tuhan segera akan datang kembali, semoga kita semua hidup sampai Tuhan datang, kalau Dia kehendaki."
Kalau sudah malas, pasti jahat.
Lukas 12: 45-46
12:45.Akan tetapi, jikalau hamba itu jahatdan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukulhamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan, dan makan minum dan mabuk,
12:46.maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia.
Jahat= memukul hamba Tuhan, artinya: mulai menghakimi orang lain. Dia tidak setia--tidak melayani--sehingga banyak kesempatan untuk menghakimi orang lain, bahkan menghakimi Tuhan/pengajaran yang benar.
Akhirnya, ia akan jatuh dalam puncaknya dosayaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan yang akan dibinasakan; penuh ratap tangis--'ia makan minum dan mabuk'. Itu bukan dosa biasa, tetapi suatu kejatuhan.
Hati-hati, saat kita tidak setia, bahaya! Kaum muda, pada masa-masa perkenalan, jangan sampai berkenalan atau berpacaran, lalu membuat kita tidak setia, bahaya, itu sudah di ambang kehancuran. Sudah masa pernikahan juga hati-hati, kalau tidak setia kepada Tuhan, rumah tangga bisa goncang juga; tidak setia juga dalam nikah.
"Pengalaman saya sebagai gembala selama dua puluh lima tahun, mohon maaf, kalau ada kaum muda yang jatuh pada masa pacaran, terjadinya pasti pada saat-saat jam ibadah--seharusnya ibadah tetapi tidak beribadah sehingga melakukan yang lain."
Sikap yang benaradalah kita menjadi hamba/pelayan Tuhan yang SETIA DAN BAIK, sehingga kita berbahagia dan air mata dihapuskan.
Matius 25: 21
25:21.Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Setia dan baik, artinya:
- Memiliki hati nurani yang baik/tulus=
- Taat dengar-dengaran.
- Tidak munafik.
- Jujur. Kalau jujur--jalan lurus--, Yesus selalu lewat di sana.
Tetapi kalau tidak jujur, ular yang lewat, kasihan sidang jemaat.
- Perbuatan dan perkataan yang benar dan baik, sampai membalas kejahatan dengan kebaikan.
Membalas kejahatan dengan kejahatan sama dengan hamba setan.
Saat kita bisa membalas kejahatan dengan kebaikan--apalagi berbuat sesuatu untuk dia--, kita akan mengalami kebahagiaan yang tidak ternilai, dan air mata dihapuskan,.
Kalau setia dan baik, hasilnya:
- Kita bahagia di dunia, sampai satu waktu kebahagiaan kekal di sorga.
- 'aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar'= Kita dipercaya dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang semakin membesar, mulai dari nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh yang sempurna.
Tadi, suci dan tergembala, sekarang menjadi hamba/pelayan Tuhan setia dan baik. Saat itu Tuhan sedang menghapus air mata kita.
Inilah mengapa tidak terpilih yaitu menolak pengajaran dan penggembalaan--tidak suci dan tidak tergembala; liar--, kemudian jahat dan malas.
- Matius 22: 9-13
22:9.Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu.
22:10.Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu.
22:11.Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta.
22:12.Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.
22:13.Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.
Yang ketiga: tidak terpilih karena tidak berpakaian pesta.
Orang di persimpangan jalan menunjuk pada bangsa kafir. Di dunia hanya ada dua bangsa: bangsa Israel--umat-Nya Tuhan--dan kita bangsa kafir--bukan umat Tuhan.
Mulai ayat 1, sudah banyak undangan untuk orang yang layak diundang, tetapi mereka tidak mau datang dengan beragam alasan, itulah bangsa israel.
Sebenarnya undangan untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba dan kerajaan sorga hanya untuk bangsa Israel, tetapi karena sebagian besar menolak Yesus, maka terbuka kesempatan dan kemurahan bagi bangsa kafir.
Bangsa kafir dipanggil oleh Tuhan--diselamatkan, diberkati, dan bisa beribadah melayani Tuhan--, sampai diundang ke perjamuan kawin Anak Domba--kesempurnaan--, itu sudah kemurahan Tuhan, tetapi sayang bangsa kafir tidak berpakaian pesta. Seharusnya sudah dicampakkan, tetapi masih ditanya oleh Tuhan--masih ada lagi kemurahan.
Jadi kalau bangsa kafir sampai masuk neraka, jangan salahkan Tuhan! Tuhan sudah memberikan kemurahan--seharusnya tidak dipanggil, tetapi dipanggil oleh Tuhan--, bahkan masih diberi kemurahan lagi--sudah diundang, tidak berpakaian pesta, masih ditanya. Sudah dua kali kemurahan, kalau diam, terpaksa dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap. Hati-hatilah bangsa kafir!
Ayat 12= sekalipun bangsa kafir tidak berpakaian pesta, ia tidak dicampakkan, tetapi raja masih bertanya. Seharusnya ia menjawab apa adanya; mengaku apa adanya, tetapi dia diam saja.
Kalau raja masih bertanya, berarti masih ada kesempatan dan kemurahan Tuhan bagi bangsa kafir untuk mendapatkan pakaian pesta.
Kapanraja bertanya? Dalam pemberitaan firman Setiap pemberitaan firman pengajaran yang menunjukkan dosa, menegor, dan menasihati--firman yang menyucikan--, itu adalah kesempatan dan kemurahan dari Tuhan untuk mengaruniakan pakaian pesta kepada kita bangsa kafir yang tidak layak.
Di dalam dosa, kita sedang telanjang, dan Tuhan mau memberikan pakaian pesta. Itu maksud Tuhan kalau Ia menunjukkan dosa-dosa kita.
Wahyu 19: 7-8
19:7.Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
19:8.Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)
Arahdari setiap pemberitaan firman pengajaran adalah untuk mengaruniakan pakaian pestakepada kita, bukan menelanjangi atau mempermalukan kita. Jangan salah paham!
Tanpa pakaian pesta, hidup itu tidak ada artinya, bahkan akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap--mengalami ratap tangis dan kertak gigi mulai sekarang sampai selamanya.
Tetapi sayang, bangsa kafir diam saja.
'Diam saja' artinya menolak kemurahan Tuhan--firman pengajaran yang benar dan kurban Kristus. Ini sama dengan mempertahankan dosa-dosa sampai enjoydalam dosa; tidak merasa bersalah sekalipun tidak berpakaian pesta. Ini yang bahaya! Ia sudah mati rohani, benar-benar (maaf) telanjang permanen, tidak bisa diapa-apakan lagi, sehingga ia akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap sampai binasa. Tuhan tolong kita semua.
Menolak firman dan kurban Kristus= menghina kurban Kristus.
Ibrani 13: 11-13
13:11.Karena tubuh binatang-binatang yang darahnya dibawa masuk ke tempat kudus oleh Imam Besar sebagai korban penghapus dosa, dibakar di luar perkemahan.
13:12.Itu jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbanguntuk menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri.
13:13.Karena itu marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya.
Dulu pada zaman Israel, korban binatang digunakan untuk menghapus dosa--memperdamaikan dosa; menutupi ketelanjangan karena dosa. Sekarang, Yesus telah menderita di luar pintu gerbang; tidak boleh di dalam Yerusalem karena Ia dianggap terkutuk.
Ia rela dihina dan ditelanjangi di kayu salib, tidak boleh di kota suci--terkutuk--untuk menutupi ketelanjangan dan kehinaan kitakarena dosa-dosa--memberikan pakaian pesta--, supaya kita berharga di mata Tuhan.
Sehebat apapun manusia, kalau berbuat dosa/mengulang-ulang dosa, ia sangat tidak berharga, khusus bangsa kafir, ia hanya seharga (maaf) anjing dan babi di hadapan Tuhan--binatang haram yang tidak boleh dipersembahkan kepada Tuhan; tidak ada hubungan dengan Tuhan--tetapi hanya menderita dan binasa.
Sikap yang benaradalah jangan menutupi dosa--jangan diam saat ditanya--, tetapi kita harus menanggung kehinaan Yesus di kayu salib(ayat 13).
Artinya: kita meninggikan kurban Kristus sekalipun kita harus terhina dan menderita di dalam dunia; kita MENGHARGAI KURBAN KRISTUS.
Praktiknya:
- Daud jatuh dengan Batsyeba, dan ia harus menanggung kehinaan Yesus lewat mengaku dosa; harus menderita karena menghargai kurban Kristus.
Mazmur 51: 1-2, 18-19
51:1.Untuk pemimpin biduan. Mazmur dari Daud,
51:2.ketika nabi Natan datang kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba.
51:18.Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya.
51:19.Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Bagi kita sekarang, kita rela sengsara daging untuk mengaku dosakepada Tuhan dan sesama--menanggung kehinaan. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
Kita tetap hidup benar, itu yang sangat berharga di mata Tuhan.
Ketelanjangan kita karena dosa sudah ditutupi oleh darah Yesus dan pakaian-Nya. Itulah pakaian pesta.
Selesaikan dosa-dosa pada saat ini, supaya kita tidak banyak tangisan dan penderitaan.
- Keluaran 14: 16, 21
14:16.Dan engkau, angkatlah tongkatmudan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.
14:21.Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timuryang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.
Praktik kedua: sengsara daging karena taat pada firman. Inilah praktik menghargai kurban Kristus; menanggung kehinaan-Nya di kayu salib.
Menghadapi laut Kolsom di depan, musuh di belakang, Musa hanya mengangkat tongkat. Tidak masuk akal, tetapi ia rela sengsara daging/dihina untuk taat.
Untuk taat kita memang banyak dihina. Mungkin di kantor, yang lain korupsi, kita tidak mau, lalu dihina: Sok suci.Mungkin di sekolah satu kelas menyontek, kita tidak mau.
"Ada satu anak, kemarin bertemu saya di Malang setelah ibadah kaum muda: 'Om saya merasa bersalah.' Dia pandai, mengerjakan soal, ada yang salah jalannya, gurunya memberi tahu. Setelah dibetulkan, dia merasa bersalah, karena yang lain tidak diberi tahu. Saya tanya: 'Itu guru penjaga atau guru mata pelajarannya?': 'Guru yang mengajar mata pelajaran itu.': 'Oh, terserah dia, kalau guru penjaga ujian, tidak boleh.' Jadi dia bukan berprinsip: Yang lain menyontek, aku juga.
Anak saya jujur, malah dihina oleh temannya, nilainya dikurangi dua puluh lima. Saya paling ingat, dia pulang berkata: 'Pa, aku tidak mau jujur lagi, karena nilaiku dikurangi.' Mungkin dia dianggap orang bodoh. Tidak apa-apa, asal taat kepada Tuhan."
Dan tangan Tuhan diulurkan untuk membelah laut Kolsom, artinya: masalah yang mustahil selesai, air mata dihapuskan, ada masa depan berhasil dan indah, dan bangsa Israel menyanyi setelah keluar dari laut Kolsom--keubahan hidup; mujizat rohani.
Keluaran 15: 1-3
15:1.Pada waktu itu Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan nyanyianini bagi TUHAN yang berbunyi: "Baiklah aku menyanyi bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur, kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut.
15:2.TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Ia Allahku, kupuji Dia, Ia Allah bapaku, kuluhurkan Dia.
15:3.TUHAN itu pahlawan perang; TUHAN, itulah nama-Nya.
Musa tadinya berseru-seru--mengomel--, akhirnya ia bisa berseru kepada Tuhan, sampai menyanyi.
Keluaran 14: 15
14:15.Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Mengapakah engkau berseru-serudemikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat.
Mulut dibaharui, dan mujizat jasmani juga terjadi: pertolongan Tuhan akan terjadi. Kalau mulut masih berdusta atau mengomel, tidak akan bisa mengalami mujizat jasmani.
Harus sampai menyeru nama Tuhan; memuji dan menyembah Dia.
Dulu di tepi laut Kolsom mereka menyanyi, sekarang bagi kita, nyanyian penyembahan kita bukan hanya di dunia saja, tetapi sampai di lautan kaca. Saat Yesus datang kedua kali kita akan diubahkan menjadi sempurna sama seperti Dia, untuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai. Kita berdiri di tepi lautan kaca, di hadapan takhta sorga, dan menyanyi di sana.
Wahyu 15: 1-3
15:1.Dan aku melihat suatu tanda lain di langit, besar dan ajaib: tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir, karena dengan itu berakhirlah murka Allah.
15:2.Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.
15:3.Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!
Kita bersama Tuhan selamanya, tidak ada setetespun air mata.
Banyak air mata dan pergumulan, tetapi jangan sampai air mata kebinasaan.
Nomor satu: suci dan tergembala, yang dua: setia dan baik, yang ketiga: kita menghargai kemurahan Tuhan--kurban Kristus--yang menolong kita semua.
Tinggikan kurban Kristus apapun keadaan kita!
Banyak air mata pada kesempatan ini, yang pertama kita mengaku kalau ada dosa. Kita hidup benar apapun resikonya. Yang kedua: taat, ulurkan tangan kepada Tuhan; berseru dan berserah kepada Dia, sampai kita menyanyi dan menyembah Dia. Segala kehinaan, air mata, dan masalah kita sudah ditanggung Yesus di kayu salib. Dia sanggup melakukan apa saja dalam hidup kita.
Dosa-dosa harus diselesaikan! Air mata harus dihapuskan oleh Tuhan. Siang ini, Tuhan tolong kita semua.
Apa saja yang membuat air mata kita mengalir terus: penyakit, dosa, kemustahilan, ekonomi, masalah dan sebagainya, mari tinggikan kurban Kristus, berseru kepada Dia. Kalau tidak mampu, sebut:
Yesus.Dasarnya hanya satu yaitu jangan diam, tetapi mengaku dosa, berserah dan berseru kepada Dia sampai satu waktu kita bisa menyanyi dan menyembah Dia. Kita tidak bisa ingkar bahwa semua sudah ditanggung Dia di kayu salib; semua sudah ditolong Tuhan.
Tuhan memberkati.