Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Kita berada pada kitab Wahyu 2-3, tentang 7 jemaat bangsa kafir yang mengalami penyucian terakhir, supaya bisa sempurna (diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014).
Kita mempelajari kitab Wahyu 3: 14-22--tentang sidang jemaat di
LAODIKIA(diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 14 Juni 2015). Ini adalah jemaat yang terakhir--jemaat ketujuh. Ini menunjuk pada keadaan jemaat akhir zaman--kita semua.
Wahyu 3: 21-22
3:21. Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
3:22. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."JANJI TUHANkepada jemaat Laodikia--kita semua--yang menang, yaitu
duduk bersanding dengan Yesus di takhta sorgaselama-lamanya; ini merupakan
tujuan utama dan tujuan akhirdalam pengikutan dan pelayanan kita kepada TUHAN. Bukan hanya pencapaian secara jasmani di dunia--gaji yang besar, harta banyak atau hamba TUHAN memiliki gereja besar dan jemaat banyak--, sebab semuanya akan sia-sia saat TUHAN datang kembali, jika kita tidak terangkat.
Syaratnya: '
barang siapa menang';
kita harus menang bersama Yesus.
Siapayang menang bersama Yesus?
- Kehidupan yang hidup dalam urapan Roh Kudus (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 18 Oktober 2015),
- kehidupan yang dipanggil, dipilih dan yang setia (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 19 Oktober 2015).
- Amsal 21: 31
21:31 Kuda diperlengkapi untuk hari peperangan, tetapi kemenangan ada di tangan TUHAN.
Yang ketiga: kehidupan yang menang bersama Yesus adalah pelayan TUHAN/hamba TUHAN yang hidup di dalam tangan TUHAN(diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya, 21 Oktober 2015).
AD 3Kita harus hidup dalam tangan TUHAN, sebab dalam tangan TUHAN ada kemenangan. Kuda memang untuk peperangan, tetapi itu hanya sarana; yang menentukan menang atau tidak adalah tangan TUHAN.
Semua di dunia ini hanya sarana (gaji, toko, pekerjaan dan sebagainya), tetapi yang menentukan adalah TUHAN.
Contoh di injil Lukas adalah orang kaya yang mau membangun/memperbesar lumbungnya--sudah luar biasa--, tetapi TUHAN berkata: '
Malam ini engkau mati dan buat siapa semuanya ini?'
Ini artinya, semua yang kita miliki di dunia hanya sarana, tapi yang menentukan adalah tangan TUHAN.
Oleh sebab itu, kita harus hidup di dalam tangan TUHAN.
Bagaimana kita bisa hidup dalam tangan TUHAN; sehingga kita selalu berkemenangan bersama TUHAN dan bisa duduk di takhta TUHAN?
Markus 10: 15-1610:15. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."10:16. Lalu Ia memeluk anak-anak itudan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.
Supaya bisa hidup di dalam tangan TUHAN, maka kita harus menjadi anak kecil secara rohani--
bayi-bayi rohani. Kita yang sudah dewasa atau tua harus menjadi bayi secara rohani; supaya berada di dalam tangan TUHAN (dipeluk dalam tangan TUHAN). Kita
mutlakmenjadi bayi-bayi secara rohani. Begitu TUHAN melihat anak kecil, maka TUHAN memeluk, menjamah, memberkati dan memberi kemenangan kepada mereka. Begitu juga dengan kita, kalau kita mau mengecil, maka kita akan dipeluk tangan TUHAN dan kita menang bersama dengan TUHAN.
Bagaimana caranya orang yang tua, bisa kembali seperti anak kecil?
Lewat baptisan air dan baptisan Roh Kudus.
Yohanes 3: 3-53:3. Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
3:4. Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?"
3:5. Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
'
tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah'= tidak bisa bersanding dengan Yesus di takhta sorga; tetapi pada anak-anak kecil tadi, TUHAN katakan bahwa merekalah yang empunya kerajaan sorga--menjadi anak-anak Allah.
Nikodemus adalah orang pandai dalam agama (guru agama), dan dia mau mencoba menerima baptisan air dan Roh Kudus dengan logika, tetapi tidak bisa, sebab harus diterima dengan iman.
Kalau iman bisa menerima, maka logika (pengetahuan) bisa menerima, sebab iman lebih tinggi dari logika.
Dulu, kita dilahirkan oleh ibu secara jasmani menjadi manusia daging yang tidak mewarisi kerajaan sorga. Sebab itu, harus dilahirkan kembali lewat baptisan air dan Roh Kudus, sehingga menjadi anak kecil atau bayi secara rohani. Inilah yang disebut anak-anak Allah.
Matius 3: 15-173:15. Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.
3:16. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
3:17. lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Kuyang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
‘
Inilah Anak-Ku’= anak Allah.
Yesus juga dibaptis. Waktu Yesus datang untuk dibaptis, Yohanes Pembaptis juga pakai logika dan ia tidak mau membaptis, sebab ia lebih rendah dari Yesus; Yohanes Pembaptis yang seharusnya dibaptis oleh Yesus. Tetapi Yesus katakan: '
Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah'. Dan Yohanes menerima dengan iman, sehingga bisa melakukan tugasnya untuk membaptis Yesus--logikanya juga bisa menerima.
Begitu Yesus keluar dari air, langit terbuka dan Roh Kudus turun--mengalami baptisan air dan Roh Kudus--lalu terdengar suara dari sorga: "
Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."; artinya: lewat baptisan air dan Roh Kudus, Yesus diakui sebagai Anak Allah. Begitu juga kita; lewat baptisan air dan Roh Kudus, kita bisa diakui menjadi anak-anak Allah (bayi secara rohani).
Tanda-tanda bayi rohani:
- 1 Petrus 2: 1-2
2:1. Karena itu buanglahsegala kejahatan(1), segala tipu muslihat(2)dan segala macam kemunafikan(3), kedengkian(4)dan fitnah(5).
2:2. Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
'jadilah sama seperti bayi yang baru lahir'= bayi secara rohani = anak Allah.
Tanda bayi rohani yang pertama: membuang 5 dosa utama. Jika masih ada 5 dosa ini, berarti kehidupan itu masih berbuat dosa. Tetapi kalau sudah membuang 5 dosa, maka ada harapan untuk hidup benar dan hidup suci. 5 dosa utama, antara lain:
- kejahatan: akarnyadosa; yaitu akar segala kejahatan.
1 Timotius 6: 10
6:10. Karena akar segala kejahatanialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Uangnya tidak salah, tetapi yang salah adalah cinta akan uang. Yang berakar di dalam hati adalah uang, bukan kasih.
Cinta akan uang membuat kita tidak bisa mengasihi TUHAN dan sesama, yaitu:
- mencari uang dengan cara tidak halal (menipu sesama dan sebagainya),
- beribadah melayani hanya untuk mencari uang (mencari berkat jasmani, kekayaan),
- kikir; tidak bisa memberi untuk pekerjaan TUHAN (tidak mengasihi TUHAN) dan sesama yang membutuhkan (tidak mengasihi sesama).
- Serakah; merampas milik TUHAN--persepuluhan dan persembahan khusus--dan merampas milik sesama (hutang tidak dibayar, korupsi dan sebagainya).
Akar ini harus dicabut, kalau tidak, dosa akan bertumbuh.
- tipu muslihat--termasuk dusta--, kemunafikan, kedengkian; merupakan tunasnyadosa.
Kalau akar kejahatan (cinta akan uang) tidak dicabut, maka dosa akan bertunas.
Kalau sudah berakar dan bertunas, satu waktu akan berbuah. Dosa akan membuahkan maut.
- Fitnah; buahnyadosa, yaitu berbuah maut--kebinasaan untuk selama-lamanya.
Hati-hati dengan fitnah! Fitnah ini sudah dekat dengan hujat; yang salah jadi benar, benar jadi salah.
Kalau hujat, menghujat TUHAN, tetapi ada juga yang menghujat orang benar.
Menghujat TUHAN= menyalahkan pengajaran benar dan mendukung pengajaran yang salah; menyalahkan orang benar dan mendukung yang salah.
Kalau mau menjadi bayi yang dipeluk oleh TUHAN, berada dalam tangan TUHAN--kita bisa selalu menang bersama TUHAN--sampai duduk bersanding dengan Yesus di takhta surga, maka 5 dosa ini harus dibuang dulu; mulai dari akar, tunas sampai buahnya.
Kalau sudah membuang dosa, jangan diambil lagi; tidak berbuat dosa lagi.
1 Yohanes 3: 9
3:9. Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.
Dosa A tidak diperbuat lagi, dan terus sampai dosa Z tidak diperbuat lagi, sampai satu waktu kita tidak dapat berbuat dosa lagi. Inilah bayi--bayi tidak bisa berbuat dosa.
Hati-hati! 5 dosa ini menentukan!Kalau akarnya tidak dicabut, akan bertunas dan berbuah. JIka sudah berbuah, berarti dosa sudah berkembang biak dan tidak bisa dihentikan.
Tetapi malam ini, kalau kita mau cabut akar dosa, buang tunas dosa dan buahnya--tidak berbuat dosa lagi; tidak mengulangi dosa lagi--maka satu waktu kita tidak dapat berbuat dosa; benar seperti Yesus benar.
- 1 Petrus 2: 2
2:2. Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
Tanda bayi rohani yang kedua: selalu ingin akan air susu yang murni dan rohani; tidak mau yang campuran. Kalau susunya diganti-ganti, bayi tidak bisa bertumbuh, justru sakit.
Artinya: selalu rindu akan firman pengggembalaan yang murni--benar--dan rohani.
Air susu yang murni, secara jasmani adalah air susu ibu.
Air susu yang murni dan rohani adalah air susu ibu secara rohani, yaitu firman pengggembalaan yang murni--benar--dan rohani; kalau tidak murni (tidak benar), berarti racun.
Murni= benar, yaitu selalu tertulis di alkitab; diwahyukan oleh TUHAN; dibukakan rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab. Jadi semuanya berdasarkan ayat-ayat dalam alkitab.
Rohani= dalam urapan Roh Kudus.
Jadi, firman Allah harus murni (benar)--ada di dalam alkitab--dan rohani --dalam urapan Roh Kudus--, sehingga pemberitaan firman menjadi tertib dan teratur (bukan urakan); seperti ibu menyusui bayinya.
Kalau kita menikmati air susu yang murni dan rohani--firman penggembalaan yang benar dan dalam urapan Roh Kudus--maka firman menjadi pengertian, kita bisa percaya--menjadi iman didalam hati--dan bisa dipraktikkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Inilah gunanya mendengarkan firman.
Kita mendengarkan firman, lalu mengerti, sampai percaya firman. Ini seperti bayi: minum susu lewat mulut, menuju lambung, sehingga mulai kenyang; setelah percaya firman, kita mempraktikkan firman. Ini seperti tubuh yang mencerna susu di dalam lambung, lalu dibagikan ke seluruh tubuh, sampai menjadi sel-sel.
Hasilnya:
- kenyang; puas;
- kita terpelihara secara jasmani. TUHAN yang tolong kita. Firman TUHAN bisa menciptakan langit dan bumi serta segala isinya, apalagi kalau hanya memelihara kita (makan untuk hidup sehari-hari).
- Kita juga mengalami kepuasan sorga secara rohani, sehingga tidak perlu lagi mencari kepuasan-kepuasan di dunia; kita tidak akan pernah terjerumus dalam kepuasan di dunia yang menjerumuskan kita dalam dosa-dosa sampai puncaknya dosa:
- Dosa makan minum: merokok, mabuk, narkoba.
- Dosa kawin mengawinkan: dosa seks dengan berbagai ragamnya.
Kalau bisa menikmati firman seperti bayi yang minum susu, maka kita akan kenyang. Diberi apapun tidak mau, karena sudah kenyang.
- Hasil kedua: tenang; kita mengalami damai sejahteradi tengah lautan dunia yang bergelombang. Tadinya, mungkin bayi menangis teriak-teriak, tetapi begitu menyusu, ia akan tenang.
Jangan melawan firman!Kalau melawan firman, justru mendatangkan gelombang angin ribut.
Kalau laut sudah teduh, semua akan menjadi enak dan ringan. Semua bergantung pada sikap kita dalam menerima firman penggembalaan.
Selama masih ada dosa, kita tidak bisa menerima firman. Kalau dosa sudah dibuang, baru kita bisa menerima firman.
Firman penggembalaan ini diulang-ulang--seperti bayi menyusu pagi, siang, malam.
Contoh: firman penggembalaan mengulang-ulang tentang dosa mencuri. Kalau tetap bertahan--akar dosa tidak dicabut--, maka satu waktu ia akan keluarkarena tidak tahan.
Tetapi kalau dosa--akar, tunas, dan buah dosa--sudah dibuang, maka kita bisa menerima firman sekalipun keras dan tidak akan tersinggung lagi. Kita justru bersyukur, karena firman TUHAN diulang untuk menunjukkan dosa-dosa dan kita diberikan kesempatan, supaya lepas dari dosa.
Kalau belum bisa lepas, berdoa: ‘ampuni saya TUHAN, tolong saya’ sampai akhirnya bisa terlepas dari dosa.
Bayi tidak pernah bekerja tetapi bisa hidup. Jadi kita tidak bergantung pada pekerjaan dan sebagainya--itu semua hanya sarana saja.
Yang penting bagi kita adalah kita ada dalam tangan TUHAN--diberi susu, bisa menikmati--dan TUHAN yang akan memberkati, memelihara kita, bahkan memberikan kita damai sejahtera dan ketenangan di tengah gelombang.
Semua dari firman!
Apa yang kita miliki, hanya sarana saja. Yang menentukan adalah TUHAN.
"Ada anak yang pandai sekali, tetapi tidak bisa menerima firman (melawan firman). Dan ia tidak bisa lulus. Padahal yang tidak pandai, bisa lulus. Ini bukti, bahwa yang menentukan adalah firman. Setelah mengaku dan bisa menerima firman, baru bisa lulus. Saya lebih yakin lagi, semuanya hanya sarana (kepandaian, toko), tetapi yang menentukan adalah tangan TUHAN. Bagaimana sikap kita seperti bayi, itulah yang menentukan."
Bayi tidak berbuat dosa sampai tidak dapat berbuat dosa. Begitu juga kita. Saat kita berbuat dosa, saat itu kita ada dalam masalah; seperti bayi yang lepas dari tangan ibunya.
Semakin kita menikmati firman TUHAN, maka hidup kita akan semakin nikmat(pemeliharaan TUHAN semakin kita nikmati) dan semakin tenang.
Kalau pekerjaan, hanya tenang sebentar; tetapi di dalam TUHAN, kita bisa tenang selama-lamanya.
- Hasil ketiga: bertumbuh rohaninya.
1 Petrus 2: 2
2:2. Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
Kalau bayi bisa menikmati susu, maka akan gemuk. Itulah bertumbuh!
Praktik mengalami pertumbuhan rohani:
- Kisah Para Rasul 20: 28
20:28. Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.
‘penilik’ = gembala.
Praktik pertama mengalami pertumbuhan rohani: kita menjadi kehidupan kristen yang tergembala dengan benar dan baik.
Di sini (Kisah Para Rasul 20:28), TUHAN nasihatkan pada seorang gembala.
"Ini tanggung jawab seorang gembala. Dipercaya domba-domba yang diperoleh dari darah Yesus (ditebus atau dibeli oleh darah Yesus). Jadi tidak bisa sembarangan, sebab harta seluruh dunia tidak akan bisa mengganti darah Yesus."
Gembalaharus sungguh-sungguh menghargai penggembalaan--setia dan tanggung jawab memberi makan domba-domba dalam penggembalaan, karena domba-domba dibeli dengan darah Yesus. Kalau gembala tidak sungguh-sungguh, gembala berhutang darah yang tidak bisa dibayar oleh apapun.
Domba-dombajuga sama. Hargailah pembelian oleh Yesus yang seharga darah Yesus. Domba-domba harus tergembala dengan benar dan baik (selalu berada di kandang penggembalaan) dan bisa menikmati firman penggembalaan dengan sungguh-sungguh (dengan setia dan bertanggung jawab). Kalau tidak, domba-domba juga hutang darah yang tidak bisa dibayar dengan apapun. Serius malam ini!
Jadi, bertumbuh ini tentang kerohaniannya (tergembala dengan benar dan baik; domba dan gembala sama-sama setia-bertanggung jawab).
Kisah Para Rasul 20: 32, 35
20:32. Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.
20:35. Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."
‘firman kasih karunia-Nya’ = firman penggembalaan.
Perhatikan kandang penggembalaan (ruangan suci Tabernakel)--ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
- pelita emas: ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia-karunia-Nya (ada kesaksian, nyanyian).
- Meja roti sajian: ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran benar dan kurban Kristus (perjamuan suci).
- Mezbah dupa emas: ketekunan dalam ibadah doa penyembahan; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.
Lewat tiga macam ibadah, kita beribadah kepada Allah Bapa, Anak Allah dan Roh Kudus; sedangkan kita terdiri dari tubuh, jiwa dan roh. Jadi, ini sudah pas!
Kalau sudah berada dalam kandang penggembalaan dan bisa menikmati firman penggembalaan, maka kita mengalami penyuciantubuh, jiwa dan roh kita--penyucian dari keinginan-keinginan daging, sehingga kita lebih bahagia memberi dari pada menerima. Inilah kehidupan yang suka berkorban, baik waktu, tenaga dan sebagainya.
Kita menjadi kehidupan yang suka memberi, sampai memberikan seluruh hidup kepada TUHAN. Kita menyerahkan waktu, tenaga, keuangan dan sebagainya, sedikit demi sedikit, sampai menyerahkan seluruh kehidupan kita kepada TUHAN.
- 1 Petrus 2: 5
2:5. Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Praktik kedua mengalami pertumbuhan rohani: kita diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja; kita menjadi pelayan TUHAN/hamba TUHAN yang dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Setelah masuk dalam kandang penggembalaan, disucikan, bisa menyerahkan hidup kepada TUHAN, kemudian, kita diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja.
Tubuh Kristus mulai dari dalam nikah rumah tangga--kita bisa melayani sungguh-sungguh--, setelah itu dalam penggembalaan (sesuai jabatan pelayanan diberikan TUHAN), antar penggembalaan, sampai nanti Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna--mempelai wanita yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Tubuh = isteri (mempelai wanita). Kepala = suami (Mempelai Pria).
Inilah bayi-bayi rohani, yaitu membuang dosa-dosadan bisa menikmati firman penggembalaan. Kita bisa kenyang, tenang dan mengalami pertumbuhan rohani.
Praktiknya: kita bisa tergembala dengan benar dan baik, disucikan, kita bisa lebih bahagia memberi dari pada menerima, sampai menyerahkan seluruh hidup kepada TUHAN; dan kita juga dipakai dalam pelayanan tubuh Kristus yang sempurna (diangkat menjadi imam dan raja).
Hanya ada dua macam pembangunan. Kalau tidak dipakai dalam pelayanan tubuh Kristus yang sempurna, maka akan dipakai dalam pelayanan tubuh babel--mempelai wanita setan yang jahat dan najis. Pilih salah satu!
Yang sudah melayani, berdoa, supaya bisa tetap setia dan pelayanan kita berkenan pada TUHAN.
Yang belum melayani, berdoa, supaya satu waktu bsia melayani dan tidak dipakai oleh babel.
1 Petrus 2: 5
2:5. Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Kita belajar pelayanan yang berkenan kepada TUHAN; tidak semua pelayanan berkenan pada TUHAN; Kain dan Habel melayani (membakar korban), tetapi hanya Habel yang diterima.
Pelayanan yang berkenan pada TUHANadalah seperti ibu Musa menyusui bayi Musa:
- tidak ada ketakutan dan kekuatiranterutama untuk perkara jasmani; tidak ada ketakutan dan kekuatiran untuk berkorban apa saja bagi TUHAN. Dulu, sebelum Musa dibuang ke sungai Nil, ibunya ketakutan--jika ketahuan bisa mati sekeluarga. Akhirnya tidak tahan lagi dan Musa dibuang ke sungai Nil, supaya bisa tetap hidup.
Tetapi, setelah Musa ditemukan oleh putri Firaun, dicarilah inang penyusu dan ibunya yang diambil; ibunya tidak ada ketakutan lagi.
- tidak menuntut hak--upah jasmani; tanpa pamrih. Seperti Ibu menyusui anaknya, tidak ada yang minta bayaran.
- Melayani dengan sukacita, bahagia; tidak terpaksa, memaksa, dan dipaksa.
- Melayani dengan penuh kesetiaan dan tanggung jawab; dan penuh dengan kasih sayang.
"Kami, gembala-gembala juga perhatikan. Lempin-El juga perhatikan. Hati saya berat karena besok ke Medan. Tetapi ini tugas dan tidak boleh egois. Kalau egois, kita akan hancur juga (‘ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan ..’), sebab itu saya harus berangkat. Tetapi hati saya mengingat jemaat (berdoa). Tidak seenaknya saja, kalau tidak datang; ini tanggung jawab sama seperti ibu terhadap bayi. Jangankan terhadap bayi, pada binatang peliharaan saja, tidak bisa seenaknya ditinggalkan. Kalau senang saat tinggalkan jemaat, itu bukan gembala, tetapi pencuri, perampok (Yohanes 10)."
Apapun pelayanan kita, baik sebagai gembala, pemain musik, dan sebagainya, semuanya harus melayani seperti ibu Musa (pelayanan yang berkenan kepada TUHAN).
- Matius 21: 15-16
21:15. Tetapi ketika imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat melihat mujizat-mujizat yang dibuat-Nya itu dan anak-anak yang berseru dalam Bait Allah: "Hosana bagi Anak Daud!" hati mereka sangat jengkel,
21:16. lalu mereka berkata kepada-Nya: "Engkau dengar apa yang dikatakan anak-anak ini?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku dengar; belum pernahkah kamu baca:Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian?"
Tanda bayi rohani yang ketiga: hanya menangis--memuji dan menyembah TUHAN dengan tangisan/hancur hati; hanya bayi yang menyusu yang bisa memuji.
Bahasa bayi hanya satu, yaitu menangis. Saat lapar, sakit, bayi hanya menangis saja. Ada kalanya dia memuji TUHAN, ada kalanya dia menyembah dengan hancur hati, itulah tangisan bayi.
Artinya: merasa tidak layak, tidak mampu, banyak salah, dan hanya bergantung pada belas kasih kemurahan TUHAN; seperti bayi yang hanya bergantung pada ibunya.
Kita yang sudah dewasa, tua, bisa kembali menjadi bayi saat menyembah TUHAN dengan hancur hati.
Malam ini, kalau kita mau berkemenangan, biarlah kita hidup dalam tangan TUHAN--menjadi bayi-bayi rohani--sampai duduk bersanding dengan TUHAN, yaitu kita membuang dosa, rindu susu dan hanya menangis (merasa tidak layak, tidak mampu, dan hanya bergantung pada belas kasih kemurahan TUHAN).
Contoh: bayi Musa.
Keluaran 2: 6
2:6. Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah iakepadanya dan berkata: "Tentulah ini bayi orang Ibrani."
Sungai Nil ini besar dan panjang, sampai melintasi beberapa negara di Afrika. Perkiraan bapak ibunya adalah Musa dibuang ke sungai Nil dengan harapan Musa bisa keluar dari Mesir, supaya tidak dibunuh oleh Firaun. Sebab Firaun mengatakan: ‘Bayi laki-laki orang Israel, harus mati!’
Ternyata, bukan ikut aliran sungai, tetapi malah belok ke istana Firaun dan bertemu putri Firaun; harusnya Musa dibunuh. Tetapi untunglah bayi itu menangis dan belas kasihan turun atas Musa.
Malam ini, mungkin keadaan kita seperti bayi Musa:
- Tidak berdaya apa-apa; mau mencari sesuap nasi saja sulit; jangankan sekolah, mau hiduppun tidak bisa (dikejar-kejar untuk dibunuh).
- Tidak ada yang memperhatikan atau memperdulikan; dibuang orang tuanya dan kakaknya melihat dari jauh, karena takut dibunuh juga.
- Bagaikan ditinggal sendiri,.
- Bahkan menghadapi masalah yang mustahil--penyakit, sekolah, ekonomi yang tidak bisa ditolong lagi, celaka, marabahaya dan lain-lain--sampai maut.
- Mungkin juga menghadapi dosa-dosa; sudah jatuh dalam puncaknya dosa dan tidak bisa berbuat apa-apa.
Jangan putus asa!
Saat kita bisa menangis, menyembah dengan hancur hati dan mengaku bahwa kita tidak layak, tidak mampu apa-apa, hanya bergantung dari belas kasih TUHAN, maka saat itu tangan belas kasihan TUHAN diulurkan pada kitauntuk memeluk dan menggendong kita semua.
Jika kita digendong tangan belas kasih kemurahan TUHAN,hasilnya:
- Keluaran 2: 10
2:10. Ketika anak itu telah besar, dibawanyalah kepada puteri Firaun, yang mengangkatnya menjadi anaknya, dan menamainya Musa, sebab katanya: "Karena aku telah menariknya dari air."
Hasil pertama: tangan belas kasih kemurahan TUHAN mengangkat Musa dari air; artinya:
- tangan belas kasih TUHAN sanggup memelihara dan melindungikita di tengah kesulitan, celaka marabahaya dan kemustahilan.
Untuk hidup di sungai Nil itu mustahil, sebab banyak buaya, kuda Nil. Karena bayi Musa menangis, justru tidak mati, tetapi TUHAN tolong dia.
- tangan belas kasih TUHAN sanggup menyelesaikan segala masalahyang sudah mustahil; Musa sudah tidak mungkin lagi hidup, tetapi bisa hidup oleh belas kasihan TUHAN.
- Hasil kedua: Musa diangkat menjadi anak raja (sudah diangkat dari air, ditingkatkan lagi, diangkat menjadi anak raja)--anak budak menjadi anak raja--; artinya: tangan belas kasih TUHAN sanggup memberikan masa depan yang berhasil dan indah--gagal menjadi berhasil dan indah.
- Hasil ketiga: Musa dipakai oleh TUHAN untuk membawa Israel keluar dari Mesir (Musa diangkat oleh TUHAN untuk menjadi pempimpin bangsa Israel); artinya: tangan belas kasih TUHAN sanggup memakaikita dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir--pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Yang dipakai adalah kehidupan yang seperti bayi---membuang dosa, tergembala sungguh-sungguh, bertumbuh rohani, dan menjadi imam-imam.
- Yudas 1: 9
1:9. Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: "Kiranya Tuhan menghardik engkau!"
Di sini mayat Musa diperebutkan, malaikat Mikhael (TUHAN) yang menang dan Musa dibawa ke sorga.
Di sini ada 2 pelajaran:
- Soal kata-kata(mulut). Malaikat saja tidak berani menghujat setan. Apalagi kalau kita menghujat TUHAN, menghujat orang benar, itu sudah keterlaluan.
- Hati-hati! Sampai matipun, setan masih mengejar, apalagi waktu hidup. Sebab itu, hidup mati harus berada dalam tangan TUHAN.
Karena itu, jangan sembarangan terhadap orang mati. Orang Kristen (pengikut Yesus), dari hidup sampai mati, ikutilah seperti Yesus. Saat Yesus mati, Ia dikubur, bukan dibakar. Jangan sembarangan, ikutilah alkitab, sebab dari hidup sampai matipun dikejar oleh setan.
"Harus sungguh-sungguh untuk pelayanan penguburan. Sebisa-bisanya, saya gembala yang melayani. Tetapi ada yang tidak mau menunggu saya, saya tunjuk juga orang-orang yang tidak sembarangan (orang yang dipakai oleh TUHAN)."
“Kalau ada yang berpesan supaya mayatnya dibakar, itu karena dia tidak tahu. Semestinya bilang: ‘Pengikut Yesus jangan dibakar, tetapi dikubur.’ Karena ada ayatnya: ‘Yesus dikuburkan.’Kita berikan pengertian dan ditunjukkan yang benar.â€
Hasil keempat: Musa diangkat ke sorga--dia mati dan kuburannya tidak ditemukan. Mayatnya diperebutkan, tetapi TUHAN yang mengambil untuk diangkat ke sorga.
Musa terus diangkat mulai dari air, menjadi anak raja, pemimpin bangsa Israel, sampai Musa diangkat ke surga. Musa tidak pernah diturunkan.
Musa diangkat ke sorga; artinya: tangan belas kasih TUHAN mengubahkan kitasedikit demi sedikit, sampai kita sempurna seperti Yesus. Kita layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
"
Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya."
Kita harus menang bersama Yesus. Siapa yang menang? Bayi-bayi rohani; orang yang hidup dalam pelukan tangan TUHAN.
Bayi rohani hanya bergantung pada belas kasihan TUHAN, hanya menangis di hadapan TUHAN. Kita lahir baru, sungguh-sungguh membuang dosa dan tergembala; kita hanya menangis kepada TUHAN, maka tangan TUHAN akan mengangkat kita terus.
Apa yang merosot, biarlah kita serukan kepada TUHAN. TUHAN akan menangkat semuanya, sampai kita diangkat ke awan-awan, bahkan sampai ke takhta TUHAN untuk selamanya.
Kita berseru pada TUHAN seperti bayi-bayi yang tidak berdaya dan tidak berlayak.
"
Tadi kesaksian. Seharusnya mendapatkan surat peringatan--itu sudah berat--; ditambah lagi dengan denda 2 tahun gaji. Tetapi lewat menangis, hanya satu bulan gaji. Tidak ada yang mustahil bagi TUHAN. Tidak sulit bagi TUHAN apapun keadaan kita."
Asal mau menjadi bayi; buang dosa--dosa, jangan pertahankan dosa. Kalau mempertahankan dosa, hidup itu akan tambah berat dan tidak bahagia. Setelah itu, mau tergembala dengan benar; mau tanggung jawab, dan mau dipakai untuk melayani TUHAN hari-hari ini. Kemudian, kita hanya menangis--menyerah sepenuh--pada TUHAN.
TUHAN memberkati.