Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 1: 13-16= tentang
empat penampilan(empat wujud/empat kenyataan)
pribadi Yesusdalam kemuliaan, antara lain:
- ayat 13= Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Imam Besar (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 Februari 2014).
- ayat 14= Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 23 Februari 2014).
- ayat 15= Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Hakim yang adil (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 Maret 2014).
- ayat 16= Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Surga ( sudah diterangkan mulai Ibadah Raya Surabaya, 30 Maret 2014).
Ini sudah diterangkan semuanya. Sekarang kita berada pada
Wahyu 1: 17-20(mulai diterangkan dari
Ibadah Raya Surabaya, 11 Mei 2014).
Wahyu 1: 17-181:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nyasama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,1:18 dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan mautRasul Yohanes
tersungkur di kaki Tuhan=
menyembah dengan hancur hati, sehingga rasul Yohanes mengalami jamahan tangan kanan Tuhan dan
menerima tiga hal:
- 'Jangan takut!' = tidak ada lagi ketakutan(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 11 Mei 2014).
- 'Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir' (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 19 Mei 2014).
“Yang Awal” adalah kasih mula-mula.
“Yang Akhir” adalah kasih mempelai (puncaknya kasih).Jadi,“Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir” = menerima kasih Allah.
- 'Aku Yang mati dan Yang Hidup' = mengalami/menerima kuasa kemenangan atas maut.
Malam ini kita membahas bagian ketiga
“
AKU YANG MATI DAN YANG HIDUP”.
“
Aku Yang mati” menunjuk kematian Yesus kayu salib dan dikuburkan.
“
Aku Yang hidup” menunjuk kebangkitan Yesus.
Jadi “
Aku Yang mati dan Yang Hidup”, artinya Yesus mati dan bangkit untuk:
- menang atas maut (mengalahkan maut) = memegang kunci maut dan kerajaan maut.
- memberikan kuasa kemenangan atas maut kepada kita.
Kalau kita mengalami jamahan tangan kanan Tuhan, maka Dia akan memberikan kuasa kemenangan atas maut kepada kita.
Bukti bahwa kita menang atas maut adalah
- Ibrani 2: 14-15
2:14. Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;
2:15 dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan merekayang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.
“supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut” = kalau Yesus mati bukan berarti kalah, tetapi justru Yesus menang atas maut. Ini dibuktikan dengan Yesus yang bangkit.
Bukti menang atas maut yang pertama: kita benar-benar mengalami kelepasan dari perhambaan maut(dosa), sehingga kita selamat dan tidak binasa.
Firman Tuhan ini bukan hanya teori, tetapi suatu praktik dalam kehidupan kita. Kalau Dia menang atas maut, maka kita juga harus menang atas maut.
Maut/dosa itu membinasakan (tidak membahagiakan). Oleh sebab itu kita harus lepas atas maut. Misalnya: jika ada orang bilang narkoba itu enak, ini tidak benar dan hanya tipuan dari setan.
Prosesnyasupaya kita bisa menjadi kehidupan yang selamat (lepas dari maut dan kebinasaan) adalah
- Roma 10: 17
10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Proses pertama: iman/percaya kepada Yesuslewat mendengar firman Kristus (firman yang diurapi oleh Roh Kudus).
Dalam pemberitaan firman, baik yang memberitakan dan mendengarkan firmanharus dalam urapan Roh Kudus (bukan dengan kepandaian atau pengalaman), supaya firman Allah yang diberitakan/didengar bisa menjadi iman.
Jika firman yang diberitakan/didengarkan dalam urapan Roh Kudus, maka:
- kita bisa mendengarkan firman dengan sungguh-sungguh.
- kita bisa mengerti akan firman Tuhan.
- kita bisa percaya/yakin akan firman Tuhan, sehingga firman Tuhan menjadi iman didalam hati kita masing-masing.
Jadi, kuncinya adalah dalam urapan Roh Kudus. Jika karena pengalaman atau kepandaian, firman tidak akan bisa menjadi iman (firman hanya menjadi pengetahuan saja).
- Roma 10: 10
10:10 Karena dengan hati orang percayadan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengakudan diselamatkan.
Proses kedua:bertobat.
Jika hati percaya (beriman), maka mulut mengaku dosa kepada Tuhan (vertikal) dan kepada sesama (horisontal)dan jika diampuni jangan berbuat dosa lagi = bertobat (mati terhadap dosa).
- lahir baru dari air dan roh=baptisan air dan Roh Kudus.
Baptisan air:
Roma 6: 2,4
6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkandari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
“Bukankah kita telah mati bagi dosa” = bertobat.
“Dengan demikian kita telah dikuburkan” = setelah bertobat (mati bagi dosa), maka orang mati harus dikuburkan.
Baptisan air yang benar:orang yang sudah mati bagi dosa (bertobat), dikuburkan dalam air bersama Yesus, sehingga bangkit/keluar dari dalam air bersama dengan Yesus untuk mendapatkan hidup yang baru. Hidup baru = hidup surgawi.
Baptisan Roh Kudus:
Jika baptisan air sudah memenuhi syarat, maka kita akan mengalami juga baptisan Roh Kudus. Baptisan air dan baptisan Roh Kudus ini terjadi bersamaan. Contohnya: seperti Yesus setelah dibaptis (keluar dari air).
Matius 3: 15-16
3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.
3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari airdan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
“Yesus segera keluar dari air” = keluar dari kuburan.
“keluar dari air” ini jangan ditafsirkan, tetapi harus dibukakan rahasianya. Kalau ini ditafsirkan, kalau airnya hanya semata kaki/airnya selutut, sudah bisa keluar dari air. Didalam Roma 6 ini sudah jelas “kita dikuburkan bersama Yesus”. “keluar dari air bersama Yesus” berarti keluar dari kuburan air.
Baptisan Roh Kudus disertai dengan langit terbuka, artinya baptisan Roh Kudus menghasilkan hidup baru (hidup surgawi).
Jadi, baptisan air dan baptisan Roh Kudus menghasilkan hidup baru, yaitu hidup surgawi. Dulu, kita dilahirkan oleh ibu kita masing-masing, sehingga kita mewarisi hidup duniawi (hidup darah dan daging). Hidup duniawi ini tidak cocok di surga. Oleh sebab itu kita harus dilahirkan lewat air dan
Roh, supaya kita memiliki hidup baru (hidup surgawi yang cocok dalam kerajaan surga).
1 Petrus 2: 1-2
2:1. Karena itu buanglah segala kejahatan(1), segala tipu muslihat(2)dan segala macam kemunafikan(3), kedengkian(4)dan fitnah(5).
2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
ayat 1 = 5 dosa utama.
Hidup baru itu seperti bayi yang baru lahir (bayi rohani).Praktek hidup surgawi (hidup baru)adalah
- membuang lima dosa utama, sehingga kita hidup dalam kebenaran.
Bayi itu hidup dalam kebenaran dan tidak berbuat dosa.
Lima dosa utama:
- kejahatan.
Akar kejahatan adalah cinta akan uang yang membuat kita menjadi kikir dan serakah.
Serakah = terutama merampas miliknya Tuhan (perpuluhan dan persembahan khusus).
- tipu muslihat, termasuk juga dusta.
- Kemunafikan.
- kedengkian = mulai dari iri hati, sampai dengan benci tanpa alasan.
Contohnya: saudara-saudara Yusuf terhadap Yusuf.
- fitnah = yang benar jadi salah dan yang salah jadi benar.
"Saya selalu memberi rumus. Kalau mendengar sesuatu dari seseorang, tentang seseoran, kalau saudara tidak yakin/tidak percaya “ini tidak mungkin”, sebut saja “darah Yesus” dan nanti akan hilang. Jika saudara terganggu, harus ditanyakan dahulu, baru kita bisa mengambil kesimpulan. Jangan ngomong dulu, sebab nanti akan menjafi fitnah."
Selama lima dosa ini masih ada, kita tidak akan bisa hidup benar (tidak bisa lahir baru).
- perasaannya benar(seperti bayi yang tahu ibunya),artinyahanya merindukan dan menikmati air susu yang murni dan yang rohani.
Bayi yang jasmani ini minum air susu ibu yang jasmani. Kalau bayi rohani minum air susu ibu secara rohani. Ibu secara rohanimenunjuk gembala.
Air susu yang murniartinyafirman penggembalaan yang benar.
Firman penggembalaan yang benar adalah
- tertulis dalam Alkitab.
- dibukakan rahasianya (diwahyukan) yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab (bukan dengan lawakan dan lain-lain).
Air susu yang rohaniartinyadiurapi oleh Roh Kudus.
Kesaksian:
"Saya selalu mengatakan untuk diri saya sendiri: berkotbah tidak bisa bergantung kepada pengalaman, tetapi harus dari urapan Roh Kudus. Kalau tentang perkara-perkara surga, kekuatan kita adalah urapan Roh Kudus/karunia.
Saya juga bilang kepada anak saya yang melayani main musik. Main musik disertai dengan les supaya pandai, itu bagus untuk di dunia. Jika kita didalam Tuhan, kalau bukan karena urapan Roh Kudus, itu sama saja dengan yang di dunia (kita mendengar musik di gereja sama dengan mendengarkan musik yang di alun-alun). Mungkin emosinya saja senang, tetapi tidak sampai kedalam hati.
Demikian juga, jika berkotbah tanpa urapan Roh Kudus, sama dengan tukang jamu yang membuat orang tertarik, tetapi tidak sampai menjadi iman (tidak ada hubungan dengan surga)."
Jadi, makanan rohani harus benar sesuai dengan Alkitab dan bersifat rohani (diurapi Roh Kudus), sehingga menjadi setia, teratur (berkesinambungan)dan tertib.
Contohnya: ibu-ibu saat menyusui bayinya dengan setia, teratur (air susu ibu itu berkesinambungan) dan tertib (Ibu tidak ada yang meloncat-loncat saat menyusui bayinya).
Didalam urapan Roh Kudus, sukacita boleh, tetapi harus tertib semuanya.
Kesaksian:
"Bapak Pendeta Pong Dongalemba selalu mengatakan “berkesinambungan”. Pesan terakhir Bapak Pendeta In Juwono kepada beliau sebelum meninggal adalah “harus belajar menjadi seorang gembala” maksudnya adalah menyampaikan firman dengan teratur (berkesinambungan). Contohnya saja di dunia ini (bapak, ibu, saudara juga tahu semuanya): ada susu kaleng untuk 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, inilah berkesinambungan.Masa dirumah Tuhan tidak ada yang berkesinambungan, pasti lebih dari pada itu."
Bayi itu mempunyai perasaan yang benar, tidak gampang/tidak mau digantikan oleh orang lain.
Jika makanan rohaninya benar (firman penggembalaan benar dan rohani), maka:
- kita bisa tergembala dengan benar dan baik,
- kita akan mengalami pertumbuhan rohani kearah keselamatan/kebenaran, bahkan sampai kesempurnaan.
Keselamatan = kebenaran.
Jika tidak benar, berarti tidak selamat.
Mazmur 5: 13
(5-13) Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.
Jika kita sudah hidup benar dan perasaan kita benar (makanannya benar, tumbuh kearah kebenaran sampai kesempurnaan), hasilnyaadalah Tuhan memagari orang benar (orang selamat) dengan anugerah dan berkat Tuhan, sehingga: kutukan dan maut tidak bisa menjamah kita, tetapi kita hidup dalam suasana firdaus.
Dunia ini sudah berada dalam kutukan dan maut/kebinasaan. Diluar pagar berkat dan anugerah Tuhan adalah maut.
Didalam pagar berkat dan anugerah Tuhan itulah firdaus.
Kesaksian:
"Saya selalu ajarkan kepada murid-murid Lempin-El Kristus Ajaib. Kita mau dikirim ke pedalaman, ke gunung, di kota, dimana saja, semua sudah dikuasai oleh kutukan, susah payah dan maut. Jika kita bisa lepas dari maut (menerima kuasa kemenangan atas maut dari Tuhan), kita menjadi bayi yang baru lahir (hidup dalam kebenaran, perasaan benar, tergembala dengan benar dan baik, sampai menikmati firman penggembalaan), maka dimana saja kita berada, kita akan dipagari oleh berkat dan anugerah Tuhan."
Kalau berada dalam suasana firdaus semuanya sudah dijamin oleh Tuhan. Seperti Adam dan Hawa saat berada di firdaus, tidak ada kesusahan dan air mata, semuanya terjamin.
Sebaliknya, bapak, ibu, saudara mau memiliki perusahaan apapun, gaji berapapun, silahkan saja, tetapi yang penting adalahkita harus memiliki pagar anugerah dan berkat Tuhan.
- Efesus 4: 8-12
4:8 Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia."
4:9 Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?
4:10 Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
“Ia membawa tawanan-tawanan” = tawanan maut. Dulu, kita ditawan maut, sehingga tidak bisa melayani Tuhan.
“telah turun ke bagian bumi yang paling bawah” = menembusi alam maut. Yesus mati di kayu salib untuk berperang dengn maut (bukan kalah) dan Yesus bangkit.
Yesus mati dan bangkit untuk melepaskan kita dari tawanan maut dan memberikan jabatan pelayanan kepada kita, supaya kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus.
Terdapat lima jabatan pokok: gembala, rasul, guru, nabi dan penginjil. Jika dijabarkan lagi, masih ada pemain musik dan sebagainya.
Bukti menang atas maut yang kedua: kita harus aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristussesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita.
Pembangunan tubuh Kristus:
- dimulai dari dalam nikah (yang paling kecil): Suami mengasihi istri, istri tunduk kepada suami dan seterusnya.
- dalam penggembalaan: sebagai gembala, sebagai pemain musik dan sebagainya.
- antar penggembalaan.
Kesaksian:
"Sekalipun gereja masih kontrak, tetapi yang lebih penting adalah tubuh yang rohani daripada gedung ini (seperti yang dikatakan oleh Bapak Pendeta In Juwono). Tetapi, nanti kalau Tuhan sudah membutuhkan dan Tuhan memberkati, kita juga bisa membangun gedung gereja. Seperti saat membangun gereja di Malang dulu, saya tidak minta siapa-siapa. Kalau melihat pemasukan-pemasukan, rasanya pembangunan tidak selesai dalam 10 tahun. Tetapi, jika Tuhan menghendaki secepatnya, maka 8 bulan bisa selesai. Saya tidak pernah minta dan tidak pernah hutang untuk pembangunan gereja. Orang bilang “ambil saja Om di toko bangunan, nanti bayarnya terakhir”, tetapi saya tidak mau. Saya menabung terus, akhirnya toko bangunannya yang hutang kepada kita. Setelah ditotal-total masih ada kelebihan. Kalau Tuhan yang membutuhkan tidak ada yang mustahil, tetapi kita fokuskan kepada pembangunan tubuh Kristus."
- sampai nanti tubuh Kristus yang sempurna yaitu bangsa Israel dan kafir menjadi satu tubuh yang sempurna.
Pembangunan tubuh itu ada dua!Jika kita tidak aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus, nanti dipakai untuk pembangunan babel dan binasa (ditawan maut lagi).
Kita belajar pembangunan tubuh Kristus dalam kitab Hagai.
Dalam kitab Hagai, pembangunan rumah Tuhan ini secara jasmani, tetapi sekarang adalah yang rohani.
Hagai 2: 7-8,
22-23
(2-7) Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat;
(2-8) Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam.
(2-22) "Katakanlah kepada Zerubabel, bupati Yehuda, begini: Aku akan menggoncangkan langit dan bumi
(2-23) dan akan menunggangbalikkan takhta raja-raja; Aku akan memunahkan kekuasaan kerajaan bangsa-bangsa dan akan menjungkirbalikkan kereta dan pengendaranya; kuda dan pengendaranya akan mati rebah, masing-masing oleh pedang temannya.
Situasi pembangunan tubuh Kristus: situasi krisis total ('
Aku akan menggoncangkan darat, laut dan udara') = krisis di segala bidang.
Mengapa dalam suasana krisis justru dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus?supaya kita
bergantung sepenuhnya kepada kemurahan dan kebaikan Tuhan.
Dalam pembangunan tubuh Kristus, jangan bergantung pada siapapun.
Di dalam rumah tangga, mungkin Tuhan ijinkan masih ada kekurangan atau krisis apapun, ini supaya bergantung pada kemurahan dan kebaikan Tuhan. Jangan sampai saat ada uang, semuanya lancar, tetapi saat tidak ada uang malah bertengkar.
Demikian juga, jika terjadi krisis dalam penggembalaan, ini supaya bergantung dalam kemurahan dan kebaikan Tuhan.
Kesaksian:
"
Saya masih ingat mulai ditempat ini, saya juga takut. Saya hanya mau meminjam ruangan sekolah Minggu dari GPT yang cukup besar di sini buat 3 keluarga saja. Sebelumnya, 3 keluarga ini beribadah melayani tiap minggunya ke Malang. Karena mereka ingin melayani dan sejak dahulu sudah melayani Tuhan, jadi saya harus melayani mereka. Kalau dipaksakan ke Malang untuk beribadah hari Selasa dan Kamis ini tidak mungkin. Bekerjanya saja sampai jam 5 sore, sedangkan ibadah di Malang jam 5 sore (mau naik apa). Jadi saya yang datang ke sini setiap hari Senin (ibadahnya digabung), kebaktian doa penyembahan dahulu, baru bible study. Awalnya seperti itu. Tapi ada orang menunjukkan ada gedung di Jalan WR Supratman dan ada AC nya. Lalu saya bilang “tanya dahulu ya!” sebab krisis (harus bayar berapa). Akhirnya Tuhan lah yang membuka jalan. Jadi, ini supaya kita bergantung pada kemurahan dan kebaikan Tuhan."
Kalau kita diijinkan ada krisis dan kekurangan, supaya kita bergantung pada kemurahan kebaikan Tuhan yang tidak pernah habis, yang selalu baru dan lebih besar dari krisis yang kita hadapi. Kemurahan dan kebaikan Tuhan lebih besar dari apapun juga.
Sikap kita dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna:
- Hagai 1: 13-14
1:13 Maka berkatalah Hagai, utusan TUHAN itu, menurut pesan TUHAN kepada bangsa itu, demikian: "Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN."
1:14 TUHAN menggerakkan semangat Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan semangat Yosua bin Yozadak, imam besar, dan semangat selebihnya dari bangsa itu, maka datanglah mereka, lalu melakukan pekerjaan pembangunan rumah TUHAN semesta alam, Allah mereka,
Sikap pertama: semangatyang berkobar-kobar apapun tantangan/halangan yang kita hadapi.
Jangan salah!Semangat yang dari dunia adalah emosi, tetapi semangat dalam melayani Tuhan berasal dari firman pengajaran(komando).
Yesaya 50: 4
50:4. Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat barukepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.
“murid” itu mendengarkan pengajaran.
Jadi, semangat dalam melayani pembangunan tubuh Kritus adalah semangat yang berasal dari api firman pengajaran yang benar.
Kalau kita semangat melayani tanpafirman pengajaran yang benar, maka semangat itu berasal dari api asing (api emosi dan api dosa), sehingga membuat rohani kita kering (semakin melayani, kita akan semakin kering), bahkan sampai mati rohani (binasa untuk selamanya).
Contoh: seperti Nadab dan Abihu yang melayani dengan api asing, akhirnya mati.
"Doakan kami sebagai gembala. Seperti Bapak Pendeta Pong Dongalemba selalu mengajarkan “jangan menggerakkan emosi orang”, tetapi gerakan itu harus berasal dari firman pengajaran yang benar."
Jika kita melayani dari semangat api firman pengajaran, semakin hari kita akan semakin berkobar-kobar (tidak pernah padam), sekalipun ada halangan usia dan sebagainya.
- Hagai 2: 5
(2-5) Tetapi sekarang, kuatkanlah hatimu, hai Zerubabel, demikianlah firman TUHAN; kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam besar; kuatkanlah hatimu,hai segala rakyat negeri, demikianlah firman TUHAN; bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN semesta alam,
Sikap kedua:kuat dan teguh hati.
Kuat dan teguh hati, artinyatidak kecewa, putus asa dan bangga dengan sesuatu, tetapi kita selalu mengucap syukur kepada Tuhan.
Jika kita melayani didalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan (kunjungan-kunjungan) dengan
semangatdari api firman pengajaran dan
kuat teguh hati, maka
ada upah dari Tuhan(mendapatkan perhatian dari Tuhan).
2 Tawarikh 15: 715:7 Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu!"Tuhan tidak pernah menipu kita! Jika kita semangat berkobar-kobar dan tetap kuat teguh hati, maka sudah ada upah dari Tuhan (diperhatikan oleh Tuhan).
Kaum muda harus tetap semangat dan kuat teguh hati, sekalipun ada kuliah, bekerja dan lain-lain.
Hagai 2: 9
(2-9) Kepunyaan-Kulah perakdan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.Upah dari Tuhanadalahperak dan emas rohani dari Tuhan.
Jika perak dan emas rohani yang tak ternilai harganya bisa Tuhan berikan, apalagi perak dan emas jasmani yang ada nilainya, pasti Tuhan akan berikan. Kalau makanan rohani (firman yang kekal) diberikan, maka makanan jasmani pasti diberikan oleh Tuhan. Tuhan tidak pernah menipu kita!
Jika ada sesuatu menimpa kita, kita periksa diri kita: bagaimana sikap kita terhadap firman? bagaimana semangat dan kuat teguh hati kita dalam melayani?
Amsal 10: 20a10:20a. Lidah orang benar seperti perak pilihan
Perak rohani artinya perkataan yang benar (“
jika ya katakan ya, jika tidak katakan tidak, selebihnya dari si jahat”) =
jujur.
Jika kita benar/jujur, maka menjadi
rumah doa(“
doa orang jujur,
dikenan oleh Tuhan”)
Kita jujur dimulai dari soal Tuhan (pengajaran yang benar). Kalau soal Tuhan saja kita ragu-ragu, kita tidak bisa jujur dalam hal lain.
Kalau pengajaran itu benar, harus dikatakan benar dan menerima apapun konsekuensinya.
Kalau pengajaran itu tidak benar, harus dikatakan tidak benar dan jauhi (jangan diterima).
Emas rohani adalahtabiat illahi (terutama
taat dengar-dengaran). Tabernakel itu selalu disalut dengan emas. Kayu itu manusia, tetapi disalut dengan emas (tabut perjanjian disalut emas).
Yesus taat sampai mati di kayu salib. Kita taat dengar-dengaran sampai daging tak bersuara lagi.
JUJUR + TAAT, itulah upah dari Tuhan.
Perak dan emas rohani (jujur dan taat) ini ada kaitan dengan kuasa nama Yesus.
Kisah Para Rasul 3: 6-8
3:6 Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"
3:7 Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.
3:8 Ia melonjak berdiri lalu berjalankian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah."Emas dan perak tidak ada padaku” = yang ada adalah emas dan perak rohani (jujur dan taat).
Emas dan perak rohani (jujur dan taat) =
KUASA NAMA YESUS. Saat kita menyeru “
nama Yesus”, maka kuasa “
nama Yesus” akan kita alami.
Hasilnya:
- kita mengalami kuasa kesembuhan= bebas dari penyakit apa saja.
Orang yang lumpuh ini ada di depan pintu gerbang indah (pintu gerbang Bait Allah namanya pintu gerbang indah), tetapi tidak pernah masuk, cuma berada didepan pintu gerbang. Begitu Petrus berkata "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi yang ada kuasa nama Yesus,orang yang lumpuh itu bisa berdiri.
Penyakit jasmani, baik penyakit tubuh, ekonomi dan sebagainya bisa disembuhkan oleh Tuhan, sehingga kita tidak terhalang untuk beribadah melayani Tuhan (tidak terhalang untuk aktif dalam pembangunan tubuh Kristus). Serukanlah nama Yesus!
Kesaksian:
"Saya sudah bersaksi saat di Hotel Empire Palace. Ini benar-benar keajaiban Tuhan. Dokter sudah ultimatum ventilator tidak boleh dilepaskan. Jika dilepaskan ventilatornya, itu berarti membunuh. Ketika kita berdoa sebut “nama Yesus”, ventilatornya malah lepas dan bisa keluar dari rumah sakit. Saya percaya dan yakin Tuhan akan tolong kita.Kesembuhanada didalam nama Yesus. Keselamatanada didalam nama Yesus. Ada juga yang menyebut nama Yesus lalu meninggal. Jadi keselamatanlah yang dia terima."
- kita mengalami kuasa pengangkatan, sehingga:
- kita mendapatkan masa depan yang berhasil dan indah(“Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah”).
Orang yang lumpuh tadinya cuma duduk saja (tidak indah hidupnya, “semrawut hidupnya”). Setelah dia bisa berdiri dan berjalan, ia masuk ke Bait Allah melewati pintu gerbang indah.
- kita mengalami pemulihan masalah nikah dan buah nikah.
Orang yang lumpuh berada ditempat tidur. Ini artinya ada persoalan nikah dan buah nikah.Orang lumpuh berdiri, artinyaada pemulihan masalah nikah dan buah nikah yang sudah hancur.
"Nikah itu tidak ada pakarnya. Guru-guru saya mengatakan “sulit untuk memperbaiki nikah dan buah nikah.”"
Bagaimana supaya masalah nikah dan buah nikah dipulihkan? Harus hidup benar, tergembala dengan benar dan aktif dalam pembangunan tubuh Kristus, sehingga kuasa “nama Yesus”yang bekerja.
Kita hanya sebut “nama Yesus”,“Yesus tolong”, pasti satu waktu nikah dan buah nikah kita akan dipulihkan.
- kita setia dan berkobar-kobar (bergemar) dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan (“berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah”).
Kalau kita sudah mulai lemah atau malas, sebut “Yesus tolong”, sebab setan mengalangi orang yang gemar beribadah melayani Tuhan. Biarlah kita tetap setia dan berkobar-kobar.
- terjadi mujizat rohani(dari lumpuh menjadi berjalan= dari cacat menjadi sembuh secara rohani) yaitukeubahan hidupdari manusia daging yang penuh cacat cela menjadi manusia rohani seperti Yesus (manusia sempurna seperti Yesus). Kita menjadi mempelai wanita Tuhan (tubuh Kristus yang sempurna) yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus yang kedua kali di awan-awan permai.
Mujizat rohani ini tidak bisa dilakukan oleh setan, tetapi Tuhan bisa mengubahkan orang yang sudah lumpuh, penuh cacat cela dan kekurangan menjadi manusia rohani seperti Yesus sedikit demi sedikit sampai satu waktu kita menjadi sempurna seperti Yesus.
Jika mujizat rohani terjadi, maka mujizat jasmanijuga terjadi. Kita harus yakin akan hal ini. Sebutlah “nama Yesus”, maka mujizat jasmani juga akan terjadi.
Kita mungkin datang dengan persoalan, air mata, kesulitan dan kemustahilan sebutlah “
NAMA YESUS” dan Tuhan akan tolong kita semuanya.
Tuhan memberkati.