Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 6: 5-6
6:5. Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitamdan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya.
6:6. Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan angguritu."
Ini adalah pembukaan
METERAI KETIGA--penghukuman yang ketiga dari Allah Roh Kudus--atas dunia ini, yaitu
kegerakan kuda hitam, yang menimbulkan
KELAPARANsecara dobel: secara jasmani dan rohani terutama kelaparan akan firman Allah--dalam kitab Amos--; mengalami kekeringan/kemerosotan rohani--kalau lapar, akan merosot semua--, sampai rebah dan tidak bangkit-bangkit lagi; binasa selamanya (diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 14 Mei 2017).
Inilah keadaan dunia akhir zaman.
Jalan keluaruntuk menghadapi kelaparan dobel yang akan datang: (ayat 6) (diterangkan mulai dari
Ibadah Kenaikan Tuhan Surabaya, 25 Mei 2017):
- Yang pertama: 'Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar')= kita harus memilikisatu dinar(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Kenaikan Tuhan Surabaya, 25 Mei 2017sampai Ibadah Doa Surabaya, 29 Mei 2017).
Pengertian satu dinar:
- Satu dinar adalah upah bekerja di kebun anggur (diterangkan pada Ibadah Kenaikan Tuhan Surabaya, 25 Mei 2017). Kita harus bekerja di kebun anggur!
- Satu dinar adalah kehidupan yang kembali pada gambar Allah Tritunggal (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 28 Mei 2017sampai Ibadah Doa Surabaya, 29 Mei 2017).
- Jalan keluar yang kedua: 'janganlah rusakkan minyakdan anggur itu'= kita harus punya minyak urapan Roh Kudus; tetap hidup dalam minyak urapan Roh Kudus(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 04 Juni 2017sampai Ibadah Raya Surabaya, 11 Juni 2017).
- Jalan keluar yang ketiga: 'janganlah rusakkan minyak dan angguritu'= kita harus memiliki anggur yang dari sorgawi(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 12 Juni 2017sampai Ibadah Doa Surabaya, 21 Juni 2017).
Anggur menunjuk pada darah Yesus dan kebahagiaan sorga.
Kita sudah mempelajari semuanya. Siang ini kita
gabungkan semuanya: jalan keluarnya adalah harus memiliki satu dinar, minyak dan anggur.
Lukas 10: 30, 33-3510:30.Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.
10:33.Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
10:34.Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.
10:35. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinarkepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.
Ini adalah cerita seorang yang t
urun dari Yerusalem ke Yerikho. Yerusalem adalah pusat kegiatan rohani--dulu dari mana-mana datang ke Yerusalem untuk sembahyang.
Yerikho adalah pusat kegiatan jasmani--Yerikho adalah kota perdagangan.
Jadi, ada orang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho, artinya:
banyak hamba/pelayan Tuhan yang mengalami kemerosotan rohani; turun dari pusat kegiatan rohani ke pusat kegiatan jasmani. Kita harus hati-hati!
Praktikturun dari Yerusalem ke Yerikho--kemerosotan rohani--:
- Praktik kemerosotan rohani yang pertama: berbuat dosa kebiasaan dan dosa sengaja.
Ibrani 10: 25-27
10:25.Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakanoleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
10:26.Sebab jika kita sengajaberbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
10:27.Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.
'dibiasakan'= dosa kebiasaan, yaitu biasa tidak beribadah.
Banyak hamba Tuhan/pelayan Tuhan mengalami kemerosotan rohani, praktiknya: berbuat dosa kebiasaan dan sengaja berbuat dosa.
Dosa kebiasaanadalah tidak setiadalam beribadah melayani Tuhan, sampai tidak menyesalkalau tidak bisa beribadah melayani Tuhan.
"Kami gembala-gembala sekarang juga biasa saja kalau tidak datang ibadah; jemaat disuruh datang tetapi kita sendiri tidak datang. Bahaya!"
Kalau dosa kebiasaan dibiarkan terus, akan menjadi dosa sengaja; memang tidak mau beribadah sekalipun ada kesempatan. Sampai satu waktu tidak bisaberibadah melayani Tuhan. Ini sama dengan kedurhakaanyang akan dibinasakan.
Inilah kemerosotan sekarang ini. Banyak orang dari Yerusalem turun ke Yerikho, banyak hamba/pelayan/anak Tuhan yang merosot rohaninya yaitu berbuat dosa kebiasaan dan sengaja berbuat dosa; biasa tidak beribadah (tidak setia), tidak menyesal kalau tidak beribadah malah tertawa, sampai memang tidak mau beribadah sekalipun ada waktu, dan satu waktu tidak bisa beribadah--durhaka dan harus dibinasakan.
- Praktik kemerosotan yang kedua: kalau tidak beribadah berarti tidak makan, sehingga mengalami kelaparan rohani; kekeringan dan kelemahan rohani.
Kalau orang tidak makan, biar dia kuat, lama-lama akan lemah. Begitu juga dengan rohani kita, kalau tidak makan, akan lemah. Kalau lemah, akan mudah dikalahkan; setan mudah mengalahkan--seperti tadi, orang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho dirampok karena ia kalah kuat.
Lukas 10: 30
10:30.Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnyadan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.
Penyamun= setan.
Akibatkalau sudah merosot rohaninya; tidak beribadah--tidak makan--; lapar dan lemah: terlepas dari tangan Tuhan dan jatuh ke tangan setan. Artinya:
- 'memukulnya'= dipukul oleh setan sampai luka-luka= berbuat dosasampai puncaknya dosa. Kalau mau tahu kita dipukul setan atau tidak, lihat ada bekasnya atau tidak. Apa bekasnya? Berbuat dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
Selalu diulang-ulang, hati-hati kita sudah kembali pada zaman Lot dan Nuh.
Dosa makan minum= merokok, mabuk dan narkoba.
"Sekarang sampai kami hamba Tuhan juga begitu. Merokok, mabuk, tetapi tetap main musik, biasa saja. Memang sudah dipukul setan semua karena lemah--tidak mau makan, tidak beribadah."
Dosa kawin mengawinkan= dosa percabulan, nikah yang salah, kawin campur, kawin cerai dan kawin mengawinkan. Sekarang sudah banyak sekali.
Berbuat dosa itu ada luka; sakit.
- 'merampoknya habis-habisan'= dirampok habis-habisan= kerohaniannya dirampok sehingga kehilangan kebenaran--hidupnya tidak benar lagi, dalam nikah tidak benar--, juga kehilangan kesucian dan jubah yang indah--jubah pelayanan mulai ditinggalkan. Kebenaran, kesucian dan jubah indah, semuanya ini pakaian. Akhirnya telanjang dan semuanya sia-sia. Ini istilah dirampok habis-habisan. Hidupnya sudah tidak indah lagi.
Hati-hati! Pertahanan kita hari-hari ini adalah kebenaran, kesucian dan jubah indah. Kalau jubah indah hilang--bentengnya sudah hancur--, kebenaran dan kesucian pasti akan hilang juga, sehingga telanjang, semua sia-sia, tidak ada artinya.
- 'meninggalkannya setengah mati'= ditinggal setengah mati. Kalau orang sudah merosot, hidupnya akan setengah mati.
Kalau hidup di dunia setengah mati, mari meningkat, nanti menjadi setengah hidup sampai hidup. Kaum muda kalau merasa sulit, bapak ibu merasa setengah mati, itu berarti rohaninya merosot. Jangan pikir tidak ada kaitan antara yang jasmani dan rohani!Sangat berkaitan!
Kalau rohaninya merosot, jasmaninya akan setengah mati; hidupnya setengah mati yaitu letih lesu, berbeban berat, penderitaan, air mata sampai binasa selamanya.
Sangat jelas hubungan antara yang jasmani dan rohani. Kalau rohani kita meningkat, benar-benar Tuhan tolong semua.
Mari, sungguh-sungguh dalam ibadah pelayanan dan makan firman hari-hari ini! Jangan sampai merosot; jangan sampai ada dosa kebiasaan dan sengaja berbuat dosa! Kalau sudah ada dosa kebiasaan dan sengaja berbuat dosa, nanti akan lapar, setelah itu penyamun datang. Setan mau memporak-porandakan kita, nikah dibuat setengah mati, semua dibuat setengah mati--letih lesu dan berbeban berat. Kita sudah dipukuli--berbuat dosa--, ditelanjangi dan dibuat setengah mati, sampai benar-benar binasa selamanya di neraka.
Mari, sungguh-sungguh hari-hari ini, Tuhan tolong kita semua.
Inilah keadaan orang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho.
Tadi, imam dan Lewi lewat tetapi tidak mau menolong. Syukurlah ada seorang Samaria yang menolong.
Lukas 10: 3310:33.Lalu datang seorang Samaria,yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
Imam dan Lewi adalah orang Israel asli. Tidak bisa menolong, berarti yang dirampok ini orang kafir, karena Israel dan kafir tidak boleh bergaul.
Kalau imam dengan imam menjaga nama baik
korpsnya. Buktinya dalam cerita perempuan yang tertangkap basah berzinah, yang diseret wanitanya saja tetapi prianya tidak, jangan-jangan prianya seorang imam, jadi dibela.
Untunglah ada seorang Samaria yang lewat; seorang samaria yang baik hati dan mau menolong orang yang dirampok sampai setengah mati.
Siapa orang Samaria yang bisa menolong bangsa kafir?Yesus. Yesus dianggap orang kafir (Samaria) yang kerasukan setan. Artinya: Yesus rela mati di kayu salib untuk menolong bangsa kafir yang kerasukan setan--dipukul setan sama dengan kerasukan setan.
Yohanes 8: 488:48.Orang-orang Yahudi menjawab Yesus: "Bukankah benar kalau kami katakan bahwa Engkau orang Samariadan kerasukan setan?"
Bagaimana cara Yesus menolongorang yang sudah dipukul sampai luka-luka, telanjang dan setengah mati?
- Lukas 10: 34a
10:34a.Ia pergi kepadanya lalu membalutluka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur.
Di sini adalah minyak dan anggur, kita tadi membaca dalam Wahyu 6: 6: 'jangan rusakkan minyak dan anggur!' Inilah pertolongan Tuhan, karena itu jangan dirusakkan. Kalau minyak dan anggur rusak, hancurlah kita; manusia hebat sekalipun akan hancur kalau merusakkan minyak dan anggur. Sebaliknya, kalau ada manusia hancur tetapi masih ada minyak dan anggur, ia bisa sembuh. Kita butuh minyak dan anggur.
Cara Yesus menolong yang pertama: Ia menyirami luka-luka dengan minyak dan anggur, lalu membalutnya.
Anggur= darah Yesus--perjamuan suci memang roti dan anggur, tetapi setelah didoakan Tuhan katakan:: Inilah tubuh dan darah-Ku, bukan: Inilah bayangan tubuh dan darah-Ku.
Minyak= urapan Roh Kudus.
Arti rohaninya: di atas kayu salib Yesus membalut--membalutini membuat lukanya tidak kelihatan lagi--, artinya mengampuni dosa-dosa kitadengan darah-Nya yang suci--disirami dengan anggur--sehingga kita mengalami urapan Roh Kudus; kalau dosa diampuni, akan ada urapan. Kalau dosa dipertahankan, minyak urapan akan habis; kering. Tinggal piilh!
Kalau dosa sudah diakui dan diampuni, ada minyak urapan; kalau darah bekerja untuk mengampuni dosa-dosa kita, akan ada minyak urapan.
Jadi sekali lagi, menyirami dengan minyak dan anggur lalu membalut luka-luka, terjadinya di atas kayu salib; Yesus mengampuni dan menutupi dosa-dosa kita sampai puncaknya dosa dengan darah-Nya yang suci sehingga kita mengalami urapan Roh Kudus.
Dari pihak Tuhan, Dia sudah rela mencucurkan darah sampai mati di kayu salib untuk mengampuni--membalut--dosa kita dan memberi urapan Roh Kudus. Sudah cukup dari pihak Tuhan.
Sekarang, dari pihak kita: kita harus mengaku dosa-dosa kita sampai puncaknya dosa, dengan sejujur-jujurnya kepada Tuhan (vertikal) dan sesama (horisontal)--membentuk kayu salib; kalau Yesus tidak mati di kayu salib Dia tidak bisa menutupi dosa-dosa kita. Saat itu darah Yesus menutupi dosa-dosa kita; mengampuni dosa-dosa kita sehingga tidak berbekas lagi. Kita tidak berbuat dosa lagi sehingga kita mengalami minyak urapan Roh Kudus, yang membuat kita bisa hidup dalam kebenaran.
Itulah dibalut dan disirami dengan minyak dan anggur yaitu kita bisa hidup benar. Jangan rusakkan minyak dan anggur! Hidup benar!
Kalau berbuat dosa, minyak dan anggur akan rusak.
Ada minyak urapan Roh Kudus, kita bisa hidup dalam kebenaran. Hidup benar sama dengan selamat; terlepas dari tangan setan dan hidup dalam tangan Tuhan dan kita diberkati; tidak benar sama dengan tidak selamat.
Jangan main-main dengan setan! Jangan bilang: Satu kali ini saja berbuat dosa.Jangan! Sekali kita direbut dari tangan Tuhan, kita akan dihancurkan; habis semua. Jangan pernah berkata seperti itu! Setan akan menggunakan kesempatan satu kali itu untuk membuat kita benar-benar habis-habisan. Tuhan tolong kita.
Mari, terlepas dari tangan setan dan kembali pada tangan Tuhan. Kita akan diberkati dan mengalami kebahagiaan.
Saat kita mengaku dosa dan tidak berbuat dosa lagi--bertobat dan hidup benar--, itu adalah bukti kalau luka-luka sudah dibalut, minyak dan anggur tidak rusak; kita hidup dalam urapan; hidup dalam kebenaran. Ada darah Yesus dan urapan--luka sembuh--, dan kita hidup dalam kebenaran; kita beralih dari tangan setan pada pelukan tangan Tuhan. Kita diberkati dan berbahagia--luka sudah sembuh.
- Lukas 10: 34b
10:34b. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.
Sekalipun sudah dibalut lukanya tetapi kalau ditinggalkan di jalan, sama saja. Karena itu ada yang kedua.
Cara Yesus menolong yang kedua: setelah pertolongan pertama: dibalut--dibenarkan lewat Injil keselamatan--, dibawa ke penginapan untuk dirawat.
Penginapan menunjuk pada kandang penggembalaan.
Mari, sesudah kita diampuni, dibenarkan dan diurapi, mari tergembala. Tidak ada lagi yang mau tangkap kita. Kalau dibiarkan di pinggir jalan, akan diserbu lagi. Mari, bawa ke penginapan/penggembalaan--tempat yang aman; tempat merawat kerohanian kita. Harus!
Dalam Tabernakel, kandang penggembalaan ditunjukkan dengan ruangan suci.
Musa melihat kerajaan sorga di gunung Sinai dan Tuhan perintahkan Musa membangun kerajaan sorga di bumi, itulah Tabernakel/Kemah Suci, supaya di bumi sama seperti di sorga; semua tata cara ibadah di bumi atau hidup di bumi sama seperti di sorga.
Tabernakel terdiri dari tiga ruangan:
- Halaman.
- Ruangan suci.
- Ruangan maha suci.
Seperti itulah peningkatan rohani kita. Tadi, kita sudah selamat--dibalut--, tetapi kalau di luar terus, nanti datang binatang-binatang buas dan hancurlah kita. Mari, bawa ke ruangan suci, baru ke ruangan maha suci (kesempurnaan). Kita sudah selamat, diberkati, ada dalam tangan Tuhan--yang berbuat dosa, akui dan berhenti--, tetapi belum sempurna, jadi kita dirawat di ruangan suci, supaya bisa mencapai kesempurnaan.
Ada tiga macam alat dalam ruangan suci--dulu harus dibuat--, tetapi sudah hancur, dan sekarang dalam arti rohani yaitu ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:
- Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya; domba diberi minum supaya tidak dehidrasi.
- Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus; domba diberi makan supaya tidak lapar.
- Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya. Kasih itu kekal, supaya hidup kita tidak sia-sia, tetapi berguna dan kekal--tanpa kasih, semua sia-sia dan binasa.
Kehidupan kita terdiri dari tubuh, jiwa dan roh; Allah juga tritunggal yaitu Bapa, Anak dan Roh Kudus. Karena itu ada tiga macam ibadah. Yesus juga bertanya tiga kali kepada Petrus: Simon Petrus, adakah engkau mengasihi Aku? Gembalakanlah domba-domba-Ku. Tidak cukup satu kali, tetapi harus tiga kali--ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
Inilah pengertian dibawa penginapan yaitu masuk kandang penggembalaan. Harus dirawat di sana, supaya benar-benar sembuh dan bertumbuh; luka-lukanya benar-benar tertutup semua, artinya kita disucikan sampai sempurna.
Dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal, sehingga tidak bisa lagi dijamah oleh setan; tidak bisa dijamah dan dirampok lagi oleh setan. Hidup kita menjadi damai sejahtera, tenang. Kalau sudah berada di kandang, kita mengalami damai sejahtera, sehingga semua menjadi enak dan ringan.
Lukas 10: 35
10:35.Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapanitu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.
Penginapan ini bayar dua dinar.
Dengan apa Tuhan membayar penginapan?Dengan dua dinar. Ini adalah biaya penggembalaan.
Dua dinar dari Tuhan: satu dinar menunjuk pada perjanjian lama dan satu dinar perjanjian baru.
Jadi dua dinar menunjuk pada firman pengajaran yang benar, yang tertulis dalam alkitab dan diwahyukan oleh Tuhan yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab.
Di dalam kandang penggembalaanTuhan sudah membayar harganya, kita juga membayar harganya.
Di dalam kandang penggembalaan kita sudah mengalami ketenangan (dilindungi Tuhan), dan sekarang Tuhan membayar harga untuk firman pengajaran--firman menjadi manusia, itu adalah pribadi Yesus; Dia harus menjadi manusia dan mati di kayu salib. Dia sudah membayar harganya.
Sekarang kita juga membayar harganya. Di dalam kandang penggembalaan kita mengalami penyuciansecara terus menerus oleh firman pengajaran yang benar.
Sama-sama membayar harganya! Di kayu salib Tuhan membalut dan menyirami luka kita; dari pihak kita: kita mengaku dosa.
Kemudian Tuhan membayar di kayu salib juga, Dia adalah firman yang lahir menjadi manusia dan mati di kayu salib. Dia bayar harganya untuk bisa memberikan firman pengajaran kepada kita--Dia harus lahir menjadi manusia dan mati di kayu salib supaya firman mendarah daging dalam hidup kita--; sekarang kita juga membayar harga untuk menginap, yaitu mau disucikan dalam kandang penggembalaan. Kita mengalami penyucian secara terus menerus mulai dari hati/batinkita, termasuk pikiran.
Matius 15: 19
15:19.Karena dari hatitimbul segala pikiran jahat(1), pembunuhan(2), perzinahan(3), percabulan(4), pencurian(5), sumpah palsu(6)dan hujat(7).
Ternyata di dalam hati manusia berisi tujuh dosa kejahatan--pikiran jahat--, kenajisan--perzinahan, percabulan--dan kepahitan--pembunuhan. Itu saja.
Kalau hati diisi dengan tujuh dosa ini, itu seperti pelita yang tujuh lampunya mati; gelap, artinya hamba Tuhan/pelayan Tuhan menjadi mata gelap; hidupnya membabi buta, hanya tampil seperti anjing dan babi.
Anjing= menjilat muntah; perkataannyahanya dusta, gosip, menghujat, memaki orang, menyakiti orang dan lain-lain. Mulai dari suami-isteri, anak-orang tua saling menyakiti lewat perkataan.
Babi= sudah dimandikan tetapi kembali lagi ke kubangan; perbuatan-perbuatandosasampai puncaknya dosa yaitu makan minum dan kawin mengawinkan.
Inilah bangsa kafir.
Itulah akibatnya kalau hati diisi dengan tujuh dosa kejahatan, kenajisan dan kepahitan.
Tetapi kalau hati disucikansecara berulang-ulang oleh firman pengajaran yang benar, hidup kita ada dalam terang, itulah perbuatan dan perkataanyang suci, benar dan baik; menjadi berkat bagi sesama.
"Kalau hanya satu kali saja disucikan, berbeda. Seperti bangku ini, kalau hanya satu kali dibersihkan, lain, apalagi meja makan. Kalau dibersihkan satu kali, masih ada bau, tetapi kalau berulang-ulang dibersihkan, menjadi bersih dan harum. Begitu juga dengan penyucian, harus berulang-ulang."
Tadinya hanya memilukan Tuhan, memedihkan hati orang tua dan sesama. Tetapi kalau sudah disucikan, kita bisa memuliakan Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama.
Inilah pengertian dirawat. Dirawat itu dibersihkan/disucikan. Tadi, diberi makan dan minum dalam tiga macam ibadah pokok, lalu disucikan. Ini sama dengan dirawat, itulah kandang penggembalaan.
Siapa yang merawat?Tuhan percayakan seorang gembala di dunia, bukan ramai-ramai merawatnya.
"Apalagi sekarang sudah dipermudah, ada handphone, kita bisa berkomunikasi di mana-mana. Tadi malam saya doakan orang di Medan, orangnya sudah menjawab, lalu ia dipanggil Tuhan. Jadi kita tugasnya merawat. Saya mengalir saja, terserah Tuhan. Saudara dirawat, dan tugas saya untuk merawat: memberi makan, mandikan dan sebagainya. Gembala Agung yang melakukan, saya hanya dipercaya sebagai penjaga. Yang merawat sesungguhnya adalah Gembala Agung. Saya hanya dipercaya untuk menjaga. Seperti pohon ara di kebun anggur, tiga tahun tidak berbuah, kemudian pemilik kebun datang dan suruh tebang pohon ara itu. Penjaga kebun hanya memohon supaya jangan ditebang dan mohon kesempatan: Mungkin saya salah juga, berilah kesempatan untuk bisa memberi makan dan berdoa--kita dirawat."
Kalau perkataan dan perbuatan sudah benar dan suci, kita akan diberi jabatan pelayanan (pakaian indah). Karena itu, tadi dikatakan kalau pakaian indah sampai dilepas, habislah kita, pertahanan sudah hancur. Pertahankan jabatan pelayanan!
"Kami sebagai gembala, kalau jubah indah sudah dilepas--jabatan sebagai gembala sudah dilepas--, habislah sudah. Sudah tidak kuat! Mau hidup benar, tidak kuat; mulut juga tidak bisa benar"
Jubah indah/jabatan pelayanan ini pertahanan kita. Jangan sampai jabatan pelayanan dilepas! Yang belum punya jabatan pelayanan, berdoa pada Tuhan! Jangan berkata: Oh, saya tidak layak, saya berdosa.Jangan pertahankan dosanya! Buang dosanya, supaya ada jubah yang indah/jabatan pelayanan.
Efesus 4: 11-12
4:11.Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12.untuk memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Ayat 11= bisa dijabarkan jadi pemain musik, tim doa dan sebagainya; ini adalah jabatan pelayanan.
Kalau kita sudah dirawat/disucikan dalam penggembalaan, kita akan diperlengkapi dengan jubah indah/jabatan pelayanan untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh kristus yang sempurna; dipakai untuk bekerja di kebun anggur. Pembangunan tubuh Kristus yang sempurna adalah bekerja di kebun anggur. Tubuh adalah isteri, kepala adalah Yesus/suami--pembangunan tubuh Kristus yang sempurna untuk menjadi mempelai wanita. Mempelai wanita bersama Mempelai Pria adalah satu pernikahan, yang di dalamnya harus ada air anggur yang manis. Karena itu pelayanan pembangunan tubuh Kristus sama dengan bekerja di dalam kebun anggur untuk menghasilkan air anggur--mempelai tidak bisa dipisahkan dengan air anggur.
Pembangunan tubuh Kristus mulai dari dalam nikah. Harus ada air anggur! Layani nikah dengan baik-baik secara jasmani dan rohani.
Secara rohani: suami mengasihi isteri; isteri tunduk, secara jasmani: tugas-tugas di rumah tangga; anak-anak taat pada orang tua, secara jasmani: meringankan beban orang tua.
Lalu, pelayanan dalam penggembalaan, layani dengan baik, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh sempurna.
Inilah bekerja di kebun anggur. Bekerja di kebun anggur mendapatkan satu dinar. Tadi ada dua dinar untuk membayar penginapan--firman.
Tetapi dua dinar di kebun anggur menunjuk pada upah; dua dinar berarti dua orang yang bekerja, yaitu dimulai dari suami dan isteri.
Jangan bergantung pada yang lain! Kalau di dunia bisa, tetapi kalau dinar tidak boleh. Karena itu ada dua dinar, bukan satu dinar untuk berdua; satu dinar untuk suami dan satu dinar untuk isteri.
"Karena itu saya ajarkan pada kaum muda, kalau cari pacar, jangan dulu mencari yang punya mobil, rumah dan lain-lain, tetapi cari yang punya satu dinar. Kalau mobil bisa patungan. Kalau dinar tidak boleh patungan, tetapi harus satu-satu! Itu upah bekerja di kebun anggur untuk suami dan isteri.
Kalau suami sudah setia, isteri belum, berdoa untuk isteri; begitu juga sebaliknya. Kalau soal rohani tidak bisa bergantung pada yang lain. Mari, sama-sama mendapatkan satu dinar!"
Untuk apa satu dinar?Untuk menembusi kelaparan.
Wahyu 6: 6
6:6.Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu."
Nanti, yang bisa membeli makanan rohani hanya dinar, bukan sejuta dolar. Jangan terlalu sombong kalau punya banyak dolar/rupiah! Sekarang boleh digunakan dengan baik untuk pekerjaan Tuhan, sesama yang membutuhkan dan pribadi kita, nikmatilah, jangan dihambur-hamburkan atau terus merasa tidak puas. Nikmati berkat Tuhan, silahkan, tetapi satu waktu tidak laku lagi. Untuk membeli gandum harus dengan dinar--bekerja di kebun anggur.
"Karena itu saya gembala selalu menghimbau: Mau sekolah, kerja, silahkan, tetapi jangan lupa untuk tetap bekerja di kebun anggur. Nanti tidak ada gunanya lagi sekolah dan pekerjaan kita.
Soal rohani tidak bisa lagi bergantung pada yang lain--'dua orang di tempat tidur, satu diangkat, satu ditinggalkan.' Mulai sekarang kita saling mendoakan dan menasihati."
Kegunaan dua dinar:
- Untuk menembusi masa kelaparan yang akan datang.
Jadi, dua dinar ini merupakan tangan anugerah Tuhan yang besar--lebih dari apapun--, yang mampu memelihara kita mulai sekarang di zaman yang sulit, ada masa depan yang berhasil dan indah, sampai memelihara kita pada zaman antikris berkuasa di bumi--puncak kelaparan--, bahkan sampai hidup kekal.
Mari, luka apapun kita. Mungkin kita sudah dirampok habis-habisan, tidak ada masalah. Sampai siang ini tidak ada masalah karena ada Yesus di tengah kita; Dia mau membalut luka kita; Dia sudah siap membalut dan menyirami kita; Dia sudah siap mengampuni kita.
Keluar dari tempat ini berjanji: Saya tidak mau berbuat dosa lagi, luka saya sudah sembuh. Saya mau hidup benar dan diurapi.
Setelah itu jangan lupa dirawat--digembalakan; disucikan, supaya dipakai dan dapat satu dinar. Tetapi masih belum cukup.
- Lukas 10: 35
10:35.Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.
'jika kaubelanjakan lebih dari ini'= belum cukup. Jadi ikut Tuhan jangan digampang-gampangkan! Yang penting selamat dan sebagainya. Jangan begitu! Nanti kalau luput, habis. Harus sungguh-sungguh sekarang! Ini sudah diurapi, sudah dirawat, dibersihkan, sudah disucikan, sudah dipakai, dapat satu dinar, tetapi masih ada perkataan: jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.
Jangan pernah puas sekalipun kita sudah melayani atau berpuasa!
Kita sudah diurapi, digembalakan dan dipakai, tetapi mungkin masih ada kekurangansecara jasmani--'aku sudah setia kok ekonomi masih begini? Aku sudah mau dirawat/digembalakan, kok masih begini?'-- atau secara rohani: masih ada dosa, gampang berbuat dosa, rumah tangga belum baik.
Memang masih ada kekurangan sekalipun sudah dirawat, diurapi dan dipakai. Jangan putus asa, kecewa dan tinggalkan Tuhan tetapi jangan juga menyerah pada keadaan; enjoydalam kekurangan!
Yang benar adalah kita harus bergumul. Apapun yang sedang kita hadapi, mari banyak bergumul menyembah Tuhan, datang di altar Tuhan; sujud di altar-Nya.
Itu kekuatan kita untuk menghadapi kelemahan dan kekurangan daging kita. Banyaklah sujud di altar-Nya! Jangan putus asa, dan tadi dikatakan: aku akan menggantinya, waktu aku kembali.
Kegunaan kedua: kalau kita banyak sujud di altar Tuhan, menyerahkan semua pada Tuhan; berserah dan berseru pada Tuhan; mengangkat tangan menyerah sepenuh pada Tuhan, Dia akan mengulurkan tangan anugerah yang besar, yang sanggup melunaskan segala kekurangan dan kelemahan kita.
"Jangan menghakimi orang lain! Orang lemah itu sudah susah, jangan dibuat susah lagi, tetapi didoakan dan dinasihati. Kalau saling menghakimi, itu yang terjadi pada pacaran sampai putus-nyambung. Janganlah! Mari saling mendoakan terutama suami isteri. Semakin melihat kekurangan suami/isteri, bukan menunjuk, tetapi semakin banyak berlutut. Ada kekurangan dan kelemahan anak, banyak sujud di altar Tuhan dan kita nasihati."
Kita mengangkat tangan dan Dia akan mengulurkan tangan anugerah-Nya yang besar untuk melunaskan, artinya menyelesaikan segala kekurangan dan kelemahan kita secara jasmani dan rohani. Melunaskan yang rohani= menyucikan kita.
Sampai kalau Dia datang kembali kedua kali, pelunasan terakhir, kita disempurnakan seperti Dia. Tidak salah lagi dalam perkataan. Kita sempurna seperti Dia. Kita menyambut kedatangan-Nya di awan-awan yang permai dengan sorak-sorai: Haleluya. Kita bersama Dia selamanya.
Inilah, minyak dan anggur jangan rusak, dan dinar harus ada untuk menghadapi kelaparan.
Kelaparan itu seperti orang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho. Ini sudah terjadi.
Banyak kami gembala-gembala tidak sadar kalau sudah merosot. Sudah biasa saja kalau tidak beribadah.
Tetapi Tuhan tolong. Dari atas kayu salib Dia angkat kita, Dia mengampuni kita, memberikan urapan, dibawa ke penginapan--kita disucikan dan dipakai. Kalaupun masih ada kekurangan, mari sujud di altar-Nya. Serahkan semua kepada Tuhan!
Jangan putus asa, kecewa dan jangan
enjoydalam kekurangan! Kita berserah dan berseru pada Tuhan. Dia yang melunaskan semuanya: jasmani, rohani dan rumah tangga, sampai kita sempurna.
Kaum muda jangan takut masa depan dan lai-lain! Tuhan akan tolong kita semua.
Berjuang dan bergumul bersama Dia! Datang pada Tuhan dan melayani, tidak bisa bergantung pada yang lain, tetapi masing-masing pribadi. Serahkan pada Dia! Jangan kecewa, putus asa,
enjoyatau bangga dengan sesuatu! Yang tidak bisa dipikir dan tidak bisa apa-apa lagi, serahkan pada Dia!
Tuhan memberkati.