Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dilimpahkan Tuhan di tengah-tengah kita.
Wahyu 22: 622:6.Lalu Ia berkata kepadaku: "Perkataan-perkataan ini tepat dan benar, dan Tuhan, Allah yang memberi roh kepada para nabi, telah mengutus malaikat-Nya untuk menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi."
Perikop: kedatangan Tuhan Yesus.
Tuhan telah menyampaikan perkataan yang tepat dan benar; sama dengan firman pengajaran yang benar, yang menunjukkan segala sesuatu yang belum terjadi tetapi harus segera terjadi terutama tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga di awan-awan yang permai. Ini yang disebut dengan kabar mempelai.
Dulu Tuhan berfirman lewat nabi-nabi yang bernubuat sampai rasul Yohanes di kitab Wahyu, dan sampai sekarang lewat hamba-hamba-Nya yang diutus.
Firman Tuhan berisi tujuh peringatan/teguran kepada sidang jemaat yang adalah mempelai wanita Tuhan, supaya tidak ketinggalan saat Tuhan datang kembali.
Wahyu 22: 7-17 menunjuk pada
tujuh peringatan kepada sidang jemaat.
Wahyu 22: 722:7. "Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialahorang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!"
Peringatan pertama:
peringatan yang dikaitkan dengan kebahagiaan--kebahagiaan dikaitkan dengan firman nubuat.
Setiap ibadah pelayanan kita senang karena apa? Mungkin doanya, nyanyi-nya, boleh, tetapi belum cukup. Harus ditingkatkan sampai kebahagiaan dikaitkan dengan firman pengajaran.
Kebahagiaan saat membaca, mendengar dan menuruti firman adalah kebahagiaan kekal.
Perkataan nubuat--firman nubuat--sama dengan
- Firman yang dibukakan rahasianya, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab. Ini disebut firman pengajaran yang benar.
- Firman yang menubuatkan segala sesuatu yang belum terjadi tetapi pasti terjadi, terutama tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga di awan-awan yang permai. Ini sama dengan kabar mempelai.
Wahyu 1: 31:3. Berbahagialah ia yang membacakandan mereka yang mendengarkankata-kata nubuat ini, dan yang menurutiapa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.
Di sini, berbahagia yang membacakan--membaca alkitab--, mendengarkan--mendengarkan lewat hamba Tuhan yang diutus--, dan menuruti firman nubuat--mempraktikkan firman.
Wahyu 22: 722:7. "Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menurutiperkataan-perkataan nubuat kitab ini!"
Tetapi di sini, tidak ada lagi '
membacakan dan mendengarkan'.
Ini menunjukkan bahwa satu waktu
tidak ada kesempatan lagi untuk membaca dan mendengarkan kabar mempelai.
Artinya:
- Pada saat itu terjadi kelaparan rohani; sama dengan kelaparan akan firman pengajaran yang benar.
Sekarang ini masih ada kesempatan untuk banyak membaca alkitab dan mendengarkan firman yang disampaikan oleh hamba-hamba Tuhan.
Amos 8: 11-14
8:11. "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparanke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.
8:12. Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.
8:13. Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena haus;
8:14. mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi."
Ayat 12 = sekarang kita harus bayar ongkos, waktu, tenaga dan sebagainya untuk mendapatkan firman, tetapi nanti tidak ada lagi firman.
Ayat 13= gambaran orang kuat. Orang kuat saja tidak kuat pada saat itu, apalagi orang yang sudah agak tua.
Tanpa firman pengajaran yang benar, sekuat apapun manusia termasuk pelayan Tuhan dalam kekayaan, kedudukan, kesehatan dan sebagainya, pasti akan rebah dan tidak bangkit-bangkit lagi.
Rebah artinya jatuh dalam dosa-dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba), dan kawin mengawinkan (percabulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami isteri sah, hubungan sejenis, nikah yang salah: kawin campur, kawin cerai, dan kawin mengawinkan).
Sesudah rebah, tidak bangkit-bangkit lagi, artinya enjoydalam dosa; hidup dalam dosa dan puncaknya dosa, sehingga tidak ada kesempatan untuk bertobat karena tidak ada firman lagi. Dia merasa benar sekalipun berbuat dosa. Dia tidak ada kesempatan lagi untuk beribadah melayani Tuhan dan mendengar firman.
Rebah dan tidak bangkit-bangkit lagi= kematian rohani.
Akibatnya: binasa selamanya; masuk kematian kedua di neraka selamanya.
Sebaliknya, senajis dan se gagal apapun manusia termasuk pelayan Tuhan, kalau masih bisa mendengarkan firman pengajaran yang benar, ia masih bisa tertolong. Sekalipun rebah masih bisa dibangkitkan; diangkat dari kejatuhan sehingga kembali pada hidup benar dan suci; diangkat dari kegagalan menjadi berhasil dan indah.
Jangan tunggu nanti untuk mendengar firman! Sekarang kesempatan kita untuk membaca dan mendengar firman!
Mengapa terjadi kelaparan rohani?Karena ada neraca palsu/neraca curang pada seorang pelayan Tuhan.
Amos 8: 5
8:5. dan berpikir: "Bilakah bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum dan bilakah hari Sabat berlalu, supaya kita boleh menawarkan terigu dengan mengecilkan efa, membesarkan syikal, berbuat curang dengan neraca palsu,
Neraca palsu= mengecilkan efa--timbangan untuk gandum (firman)--, dan membesarkan syikal--timbangan untuk uang.
Artinya:
- Pelayan Tuhan hanya mengejar dan memburu perkara jasmani: keuangan dan sebagainya, sehingga tidak ada kesempatan untuk beribadah melayani Tuhan terutama untuk mendengarkan firman pengajaran yang benar.
Contoh: Esau berburu daging. Akhirnya hanya tangisan; mencucurkan air mata seumur hidup. Semuanya sia-sia.
Contoh lainnya bangsa Israel bosan terhadap manna, karena digoda oleh bangsa bajingan/bangsa kacauan--bangsa lain yang ikut keluar dari Mesir dan ikut merayakan paskah. Akhirnya hidupnya kacau.
Mungkin mendapatkan, tetapi tidak bisa menikmati, bahkan binasa.
- Beribadah melayani hanya untuk mencari perkara jasmani: keuangan, kedudukan, teman dan sebagainya, dan tidak menghiraukan firman pengajaran yang benar.
Akibatnya: rebah dan tidak bangkit-bangkit lagi; binasa selamanya.
Sikap yang benar--neraca jujur--: membesarkan efa dan mengecilkan syikal.
Artinya: kita harus rela berkorban apa saja untuk bisa mengumpulkan dan menimbun gandum firman pengajaran yang benar.
Contoh:
- Yusuf menimbun gandum, sehingga bisa menolong kehidupan yang lapar termasuk keluarganya--dalam menghadapi kelaparan, tidak jatuh dalam kelaparan, sudah kenyang dan puas--, dan bisa menyatukan dua belas suku Israel--terjadi kesatuan tubuh Kristus.
- Bangsa Israel memungut manna secara dobel pada hari keenam.
Satu gomer untuk hari keenam--akhir zaman--, satu gomer untuk hari ketujuh--kedatangan Tuhan kedua kali.
Satu gomer= 3.6 liter. Benar-benar kelimpahan.
Keluaran 16: 16, 22
16:16. Beginilah perintah TUHAN: Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer seorang, menurut jumlah jiwa."
16:22. Dan pada hari yang keenam mereka memungut roti itu dua kali lipatbanyaknya, dua gomer untuk tiap-tiap orang; dan datanglah semua pemimpin jemaah memberitahukannya kepada Musa.
Ayat 16 = satu gomer sampai hari kelima.
Ayat 22 = dua gomer pada hari keenam.
Mazmur 78: 24-25
78:24. menurunkan kepada mereka hujan mannauntuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;
78:25. setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.
Manna= gandum dari langit= roti malaikat.
Roti= firman Allah.
Malaikat= gembala--Wahyu 2-3: 'tuliskanlah surat kepada malaikat sidang jemaat Efesus, Tiatira...'
Jadi, manna menunjuk pada firman penggembalaan.
Firman penggembalaan adalah firman pengajaran yang benar, yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia dan diulang-ulang untuk menjadi makanan rohani bagi sidang jemaat, sehingga sidang jemaat memiliki kekuatan ekstra untuk menghadapi apapun. Kita tidak pernah menyerah kalah. Dan kerohanian kita bisa bertumbuh--dewasa rohani--sampai sempurna seperti Yesus.
Manna yang dobel adalah firman penggembalaan yang dobel untuk menghadapi hari keenam. Artinya:
- Manna yang dobel untuk menghadapi kelaparan.
- Manna yang dobel untuk menghadapi kegelapan.
Dalam peta zaman, zaman dibagi menjadi 6000 tahun dan 1000 tahun. 6000 tahun dibagi 3 yaitu zaman Allah Bapa--2000 tahun--, zaman Anak Allah--2000 tahun--, zaman Allah Roh Kudus--2000 tahun. 1 hari = 1000 tahun. 6 hari tepat pada akhir zaman.
Hari keenam= akhir zaman di mana keadaan dunia paling gelap:
- Dosa-dosa dan puncaknya dosa bergentayangan di mana-mana; kejahatan semakin hebat bahkan sadis; kebencian tanpa alasan, dendam dan sebagainya.
Sebenarnya kebencian hanya ada di dalam di dunia, tetapi akhir zaman kebencian masuk dalam gereja Tuhan.
Kalau ada makanan firman secara dobel, kita akan tetap hidup dalam terang kebenaran dan kesucian.
- Kesulitan-kesulitan di dunia, sehingga kita tetap percaya dan berharap Tuhan.
- Ajaran palsu, sehingga kita tetap berpegang teguh pada pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran.
- Manna secara dobel juga untuk menghadapi hari ketujuh--pada peta zaman menunjuk kerajaan 1000 tahun damai--, yaitu kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga lewat penyucian secara terus menerus sampai sempurna seperti Yesus. Kita bisa menyambut kedatangan-Nya kedua kali.
Bagaimanakita mengumpulkan manna secara dobel--firman penggembalaan--?
- Kita harus tergembala dengan benar dan baik; selalu berada dalam kandang penggembalaan: ibadah raya, ibadah doa, dan ibadah pendalaman alkitab.
- Kita harus tekun dalam ibadah persekutuan--fellowship.
"Saya bertekad, setiap fellowship di mana pun saudara harus ikut di rumah masing-masing lewat siaran langsung, siaran tunda. Jadi kita tetap menjadi satu tubuh."
Jika sudah digembalakan dan menikmati manna yang dobel,hasilnya: 'takkan kekurangan aku', artinya:
- Pemeliharaan secara jasmani di tengah kesulitan dunia sampai Antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun. Kita disingkirkan dengan kedua sayap dari burung nasar yang besar--firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus; semakin disucikan sayap burung nasar semakin besar--, ke padang gurun jauh dari mata Antikris. Kita dipelihara secara langsung oleh Tuhan lewat firman pengajaran dan kurban Kristus--makanan burung nasar.
- Pemeliharaan secara rohani, yaitu kita semakin disucikan sampai sempurna; tidak ada cacat cela--'takkan kekurangan aku'. Kita menjadi mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.
Gunakan waktu untuk membaca, mendengar, dan menuruti firman mulai sekarang!
- Firman pengajaran yang benar sudah harus mendarah daging dalam hidup kita; menjadi tabiat hidup kita.
Kita tinggal praktik firman.
"Salah satu contoh yang saya baca di buku Pdt van Gessel. Saat beliau dimasukkan dalam penjara di Ngawi, alkitab disita, tetapi beliau bisa mengajarkan injil Matius karena firman sudah mendarah daging."
Kita mendengar firman, mengerti, percaya, dan praktik firman, sehingga firman mendarah daging. Hidup kita semakin suci. Dari pemarah jadi ramah. Dari pencuri menjadi pemberi. Tabiat Yesus, Mempelai Pria menjadi tabiat kita, mempelai wanita.
Kesempatan terbesar firman pengajaran yang benar mendarah daging adalah lewat ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci.
Dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci, kita mendengarkan firman, menguji diri--firman pengajaran yang benar menunjukkan dosa-dosa, kita meminta ampun kepada Tuhan--, lalu kita makan minum perjamuan suci. Firman yang kita dengarkan bisa mendarah daging; firman menjadi praktik dalam hidup kita dan menjadi tabiat.
1 Petrus 3: 3-7
3:3. Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
3:4. tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.
3:5. Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tundukkepada suaminya,
3:6. sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.
3:7. Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.
Tabiat Yesus menjadi tabiat mempelai wanita:
- Lemah lembut=
- Kemampuan untuk menerima firman pengajaran yang benar dan keras--mendengar dan dengar-dengaran pada firman.
- Kemampuan untuk mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
Kalau bisa menerima firman yang menunjukkan dosa-dosa dan kita diampuni, maka kita bisa mengampuni dosa orang lain.
- Tenteram= pendiam=
- Tidak banyak komentar negatif.
Untuk pekerjaan Tuhan, kalau tidak cocok, lebih baik berdoa, jangan memberikan komentar negatif.
- Banyak koreksi diri sendiri lewat ketajaman pedang firman. Kalau ditemukan dosa, kita harus mengaku pada Tuhan dan sesama. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
- Penurut= tunduk= bijaksana.
Sarah--isteri--tunduk pada Abraham (ayat 6).
Kalau tunduk, istri akan tahu batas, yaitu hanya berbuat baik pada suami; berkata benar dan baik.
Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi kebaikan.
Kalau ada suami yang bengis, balas dengan kebaikan, nanti suami akan bisa mengasihi. Itu kuncinya!
Sesuatu yang melanggar batas, bahaya. Jangan melanggar batas sekalipun emosi karena terpancing orang lain!
Bagi suami (ayat 7), ia harus taat pada firman, yaitu mengasihi istri seperti diri sendiri, dan tahu batas bahwa istri adalah lemah. Jangan kasar dalam perkataan apalagi perbuatan!
Kurban Kristus mampu memulihkan hati yang luka dan hancur karena perbuatan/perkataan suami.
Kalau istri tunduk, dan suami juga tunduk, doanya tidak akan terhalang.
Sarah memiliki kelemahan permanen, yaitu tidak bisa memiliki anak--ia berusia lanjut dan mati haid. Tetapi karena Abraham tunduk, doa dijawab oleh Tuhan, sehingga Tuhan sanggup membuka pintu rahim Sarah. Mereka mendapatkan anak bernama Ishak, dan segala aib disingkirkan oleh Tuhan; tidak pernah dipermalukan.
Keluarga dan nikah kita tidak akan dipermalukan tetapi dipermuliakan oleh Tuhan. Nikah kita menjadi kuat sampai nikah yang sempurna, pintu perjamuan kawin Anak Domba terbuka, berarti pintu sorga juga terbuka.
Anak-anak juga harus taat dengar-dengaran kepada orang tua.
Untuk taat kita membayar harga mahal--dua kali Sarah diberikan pada laki-laki tetapi karena tunduk ia dilindungi oleh Tuhan--, tetapi tidak taat akan membayar harga yang lebih mahal dan binasa selamanya.
Sekarang adalah kesempatan untuk membaca, mendengar sampai menuruti firman. Satu waktu sudah tidak ada lagi kesempatan untuk membaca dan mendengarkan firman. Artinya: sudah terjadi kelaparan. Mari tergembala dan ikuti fellowship, kita mendapatkan firman yang dobel.
- Kita sudah menjadi keluarga Allah.
Markus 3: 35
3:35. Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."
Sekalipun bukan saudara kandung, bahkan tidak kenal, tetapi kalau sama-sama taat pada firman pengajaran yang benar, kita akan benar-benar menjadi keluarga Allah; kita menjadi dekat seperti keluarga sendiri--saling memperhatikan dan mendoakan.
Tetapi, sekalipun satu rumah, satu tempat tidur, saudara kandung, kalau ada yang tidak taat kepada firman pengajaran yang benar, pasti akan terpisah--satu diangkat, satu ditinggalkan--; bagaikan orang asing dan terpisah selamanya. Itulah pengaruh firman.
Mari, kita berusaha untuk membaca, mendengar, dan menuruti firman! Kita akan menjadi satu tubuh Kristus karena bertabiat sama--bertabiat Yesus.
1 Timotius 3: 14-15
3:14. Semuanya itu kutuliskan kepadamu, walaupun kuharap segera dapat mengunjungi engkau.
3:15. Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopangdan dasar kebenaran.
Keluarga Allah sama dengan tiang penopang.
Artinya:
- Taat dan setia.
- Tanggung jawab.
- Rela berkorban.
- Tahan uji.
Contoh tiang penopang: Abraham.
Praktiknya:
- Kejadian 14: 17-23
14:17. Setelah Abram kembali dari mengalahkan Kedorlaomer dan para raja yang bersama-sama dengan dia, maka keluarlah raja Sodom menyongsong dia ke lembah Syawe, yakni Lembah Raja.
14:18. Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi.
14:19. Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi,
14:20. dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.
14:21. Berkatalah raja Sodom itu kepada Abram: "Berikanlah kepadaku orang-orang itu, dan ambillah untukmu harta benda itu."
14:22. Tetapi kata Abram kepada raja negeri Sodom itu: "Aku bersumpah demi TUHAN, Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi:
14:23. Aku tidak akan mengambil apa-apa dari kepunyaanmu itu, sepotong benang atau tali kasutpun tidak, supaya engkau jangan dapat berkata: Aku telah membuat Abram menjadi kaya.
Yang pertama: menyerahkan persepuluhan dan persembahan khusus milik Tuhansebagai pengakuan bahwa Tuhan sudah memberkati. Kita mengaku bahwa kita hidup dari Tuhan, bukan gaji.
Gaji dan sebagainya hanya sarana, tetapi kita hidup dari Tuhan.
Kita juga mengaku bahwa kita terlepas dari dosa Sodom dan Gomora. Dosa kejahatan--mencuri persepuluhan--dekat dengan kenajisan. Kita tidak ada kaitan sehelai benang pun dengan dosa Sodom Gomora--dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
- Roma 4: 19-21
4:19. Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.
4:20. Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannyadan ia memuliakan Allah,
4:21. dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.
Yang kedua: tidak bimbang; tidak ragu akan janji Tuhan, tetapi yakin bahwa Tuhan sanggup melaksanakan semua firman-Nya sekalipun kita menghadapi kemustahilan.
- Kejadian 22: 9-14
22:9. Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.
22:10. Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.
22:11. Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."
22:12. Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."
22:13. Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.
22:14. Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."
Yang ketiga: rela berkorban apa saja yang Tuhan mintalewat pemberitaan firman pengajaran yang benar.
Firman yang disampaikan memang bisa membuat kita sakit secara daging, terhina dan sebagainya. Tinggal terima atau tidak.
Abraham selama 25 tahun menunggu punya anak. Setelah anaknya lahir harus diserahkan kepada Tuhan. Ini sakit bagi daging, tetapi Abraham mau menerima.
Kalau berkorban sesuai dengan firman pengajaran yang benar, akan mengarah pada pembangunan tubuh Kristus yang sempurna untuk menempatkan Yesus sebagai kepala--di atas gunung Moria tempat Ishak dikorbankan, di sana dibangun Bait Allah Salomo.
2 Tawarikh 3: 1
3:1. Salomo mulai mendirikan rumah TUHAN di Yerusalem di gunung Moria, di mana TUHAN menampakkan diri kepada Daud, ayahnya, di tempat yang ditetapkan Daud, yakni di tempat pengirikan Ornan, orang Yebus itu.
Hubungan Kepala dengan tubuh adalah leher. Artinya: kita banyak menyembah Tuhan dengan hancur hati.
Kita mengaku tidak layak; banyak kekurangan kelemahan jasmani dan rohani.
Kita mengaku tidak mampu secara jasmani--pekerjaan, kesehatan, nikah, study, masa depan dan sebagainya. Serahkan semuanya pada Tuhan! Inilah kesempatan kita menempatkan Yesus sebagai kepala, kita hanya tersungkur di kaki Tuhan.
Tuhan akan mengulurkan tangan kemurahan-Nya.
Hasilnya:
- Jehovah Jireh= Tuhan menyediakan semua bagi kita. Yang tidak ada menjadi ada; mustahil jadi tidak mustahil; ada masa depan berhasil dan indah.
Kita hanya berusaha, kemurahan Tuhan yang menambahkan semuanya kepada kita sampai berhasil dan indah pada waktunya.
- Tuhan mempersiapkan kita sampai memiliki iman yang sempurna.
Yakobus 2: 21-22
2:21. Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?
2:22. Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
Kita disucikan dan diubahkan sampai menjadi kehidupan yang sempurna. Kita menjadi mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru. Kita menjadi tiang penopang di Yerusalem baru.
Wahyu 3: 12
3:12. Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokogurudi dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.
'sokoguru' = tiang penopang.
Inilah peringatan yang pertama. Mari banyak membaca, mendengar, dan menuruti firman selagi ada kesempatan! Jangan tunggu kelaparan datang! Firman sudah harus mendarah daging dan kita menjadi keluarga Allah. Tuhan menolong kita semuanya.
Serahkan kekurangan dan kelemahan kepada Tuhan!
Tuhan memberkati.