Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 4: 14:1. Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklahke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.
Suara yang didengar dan bisa dilihat adalah suara sangkakala. Dulu, di Wahyu 1, rasul Yohanes juga mendengar suara dan melihatnya dalam wujud tujuh kaki dian emas. Sekarang, mendengar dan melihat pintu sorga terbuka. Jadi tetap, yaitu suara yang didengar dan dilihat, sama dengan suara sangkakala yang keras.
Lukas 2: 202:20. Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengardan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka
'
karena segala sesuatu yang mereka dengar' = tadinya mendengar bahwa ada bayi di kandang.
'
mereka lihat'= kemudian, mereka juga melihat bayi itu.
Jadi, bukan hanya bisa didengar, tetapi juga bisa dilihat--menjadi kenyataan atau wujud. Suara yang didengar dan dilihat sama dengan
suara sangkakala yang diulang-ulang; sekarang menunjuk pada suara firman pengajaran yang keras, yang diulang-ulang; sama dengan suara firman penggembalaan--tadi gembala-gembala yang mendengar lalu melihat wujudnya.
Suara sangkakala sanggup untuk
MENINGKATKAN KEROHANIANkita dan membuka pintu sorga bagi kita--'
Naiklahke mari dan Aku akan menunjukkan...' (Wahyu 4:1).
Dulu, Musa naik ke gunung Sinai dan TUHAN perlihatkan kerajaan sorga; lalu TUHAN perintahkan Musa untuk membuat kerajaan sorga di bumi--itulah Tabernakel atau kemah suci.
3 tingkatan pintu kerajaan sorga; sama dengan pintu Tabernakel:
- Pintu gerbang.
Artinya: percaya/iman kepada Yesus sebagai satu-satunya juruselamat, sebab Ia satu-satunya manusia yang tidak berdosa, yang bisa menyelamatkan manusia berdosa lewat darah-Nya di kayu salib. Siapapun manusia di dunia ini sudah berbuat dosa. Jangankan menyelamatkan orang lain, menyelamatkan dirinya sendiri, tidak bisa.
Atau sama dengan HANYA Yesus satu-satunya jalan ke sorga; satu-satunya pintu gerbang ke dalam kerajaan sorga.
Ini yang harus kita pegang. Kita mendengar firman penggembalaan--yang disampaikan oleh seorang gembala dengan setia dan diulang-ulang--harus sampai mantap; sampai menjadi iman atau percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya juruselamat.
Dari mana iman ini? Dari mana kita tahu bahwa Yesus satu-satunya juruselamat?
Roma 10: 17
10:17. Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus
Iman yang benar timbul dari mendengar firman Kristus--Firman yang diurapi Roh Kudus; firman yang dibukakan rahasianya oleh Roh Kudus--firman pengajaran yang benar (Kristus artinya: yang diurapi).
Kalau yang didengar tidak benar, maka imannya juga tidak benar.
Prosesmendengar firman sampai menjadi iman:
- mendengar firman pengajaran dengan sungguh-sungguh, sampai mengerti,
- percaya/yakin pada firman pengajaran yang benar--firman pengajaran benar menjadi iman di dalam hati kita,
- praktik firman pengajaran benar= perbuatan iman--kita sudah masuk pintu gerbang kerajaan sorga. Kalau iman tidak dilakukan, itu sama dengan iman yang mati.
Jadi, iman dan perbuatan iman--seperti Abraham, yaitu mau menyembelih Ishak anaknya dan ia dibenarkan oleh TUHAN--membawa kita masuk pintu gerbang kerajaan sorga; masuk ke dalam kebenaran atau keselamatan.
Halaman Tabernakel adalah daerah kebenaran atau keselamatan. Setelah masuk pintu gerbang, ada halaman. Di luar pintu adalah daerah dosa, dunia, gelap sampai binasa.
Di halaman tabernakel ada dua macam alat.
Praktikberada di halaman Tabernakel:
- Mezbah korban bakaran= bertobat--kalau dulu, binatang disembelih dan dibakar untuk pengampunan dosa; ini sekarang bicara tentang salib Kristus; sudah digenapi oleh Yesus sebagai Anak Domba Allah yang mati di kayu salib untuk menebus dosa kita. Jadi, sekarang tidak usah bawa korban binatang lagi.
Bertobat= berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN; mati terhadap dosa.
Sudah percaya Yesus--mulai masuk daerah keselamatan/halaman; mulai selamat kalau bisa bertobat! Kalau dosa belum diselesaikan, tidak akan bisa hidup benar. Jadi dosa harus dibuang--bertobat dari dosa-dosa.
Dalam Wahyu 21: 8, terdapat dosa-dosa yang langsung membawa kita ke neraka.
Wahyu 21: 8
21:8. Tetapi orang-orang penakut(1), orang-orang yang tidak percaya(2), orang-orang keji(3), orang-orang pembunuh(4), orang-orang sundal(5), tukang-tukang sihir(6), penyembah-penyembah berhala(7)dan semua pendusta(8), mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
Kita bertobat mulai dari 8 dosa yang menguburkan atau menenggelamkan kita ke dalam neraka.
Kalau masih mempertahankan 8 dosa ini, berarti belum selamat, tetapi masih terkubur dalam lautan api dan belerang.
8 dosa, antara lain:
- Penakut= takut pada sesuatu sampai melawan TUHAN--melawan firman. Contoh: takut nilainya jelek, akhirnya menyontek di sekolah; takut kepada bos--di PHK--, akhirnya mau disuruh korupsi.
- Tidak percaya.
- Keji.
- Pembunuh= kebencian tanpa alasan.
- Persundalan=dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
- Sihir.
- Penyembah berhala.
- Pendusta, sebagai penutupnya.
Pembukanya adalah penakut, penutupnya adalah dusta. Kalau sudah penakut, pasti ditutup-tutupi dengan dusta.
- Bejana pembasuhan; kolam pembasuhan= masuk baptisan air.
Baptisan air yang benar adalah menurut alkitab; seperti Yesus dibaptis, kita dibaptis; Yesus sebagai kepala dan kita tubuh-Nya.
Roma 6: 4
6:4. Dengan demikian kita telah dikuburkanbersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkandari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru
Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah mati terhadap dosa--bertobat--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit dari dalam air--keluar dari air--bersama Yesus untuk menerima hidup baru--hidup sorgawi--, yaitu HIDUP DALAM KEBENARANDAN MENJADI SENJATA KEBENARAN--hamba TUHAN, pelayan TUHAN yang beribadah melayani TUHAN dengan setia dan benar. Sudah tidak boleh lagi ada yang tidak benar.
Inilah firman yang diulang-ulang. Contohnya, firman tentang baptisan diulang 1 bulan lebih, lalu ada yang ikut baptisan, ini berarti meningkat. Tadi, begitu ada suara sangkakala yang diulang-ulang, pintu terbuka: 'Naiklah..,' inilah meningkat rohaninya. Seperti guru menerangkan pelajaran yang diulang-ulang kepada murid-muridnya, sampai mengerti dan bisa naik kelas. Kalau tidak diulang-ulang, tidak bisa.
Meningkat rohaninya: yang tadinya belum percaya Yesus, bisa percaya; tadinya belum bertobat, bisa bertobat; tadinya belum baptisan, bisa ikut baptisan.
"Tadi dengar dari isteri saya. Seorang anak remaja tidak mau baptisan, tetapi saya katakan: 'Tadi dia minta baptisan ke saya.' Dari tahun lalu tidak mau, tetapi setelah firman diulang-ulang sekarang mau. Inilah artinya naik rohaninya."
Mulai gembala harus setia dan benar. Kalau tidak, domba-domba akan tercerai-berai. Kalau hidupnya tidak benar, pelayanannya juga tidak benar. Sebab itu, dimulai dengan hidup benarterlebih dahulu dan pasti menjadi senjata kebenaran.
"Sesudah baptisan air, akan ada penataran calon iman dan imam-imam, supaya bisa melayani TUHAN. Lebih meningkat lagi. Jika firman diulang-ulang--diberi makan terus--, maka bisa bertumbuh."
Hasilnya: TUHAN menyelamatkan dan memeliharaorang benar--hamba kebenaran--, bahkan sampai berkelimpahan--selalu mengucap syukur kepada TUHAN.
Amsal 10: 2-3
10:2. Harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna, tetapi kebenaran menyelamatkan orang dari maut.
10:3. TUHAN tidak membiarkan orang benar menderita kelaparan, tetapi keinginan orang fasik ditolak-Nya.
- Pintu kemah.
Artinya: kepenuhan Roh Kudus.
Pintu kemah= pintu sempit. Jadi masuk pintu kemah artinya kita mengalami kepenuhan Roh Kudus, sehingga daging tidak liar; tidak berkuasa lagi; tidak bebas mengikuti keinginan dan hawa nafsu daging.
Daging dipersempit keinginan dan hawa nafsunya, bukan aktifitasnya. Aktifitas pelayanan tidak dibatasi. Dari hari Senin sampai Minggu ada pelayanan setiap hari. Yang tidak bebas--dibatasi--adalah keinginan dan hawa nafsu dagingnya yang menuju pada dosa-dosa dan puncaknya dosa; termasuk ajaran-ajaran palsu atau penyesatan di akhir zaman.
Masuk pintu kemah= kita berada di ruangan suci (ruangan kedua). Tadi, setelah masuk pintu gerbang, kita berada di halaman. Sesudah itu masuk pintu kemah, ada ruangan lagi, itulah ruangan suci. Sekarang menunjuk pada kandang penggembalaan. Karena itu, setelah dipenuhkan Roh Kudus, kita dikandangkan, tidak bisa bebas lagi.
3 macam alat dalam ruangan suci= ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
- Pelita emas: ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-karunia-Nya--kita minum. Karunia-karunia Roh Kudus: ada kesaksian, nyanyian dan sebagainya.
- Meja roti sajian: ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran benar dan kurban Kristus; perjamuan suci--kita makan.
- Mezbah dupa emas: ketekunan dalam ibadah doa penyembahan; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya--kita bernafas.
Kita TERGEMBALAdengan benar dan baik, sehingga tubuh, jiwa, dan roh kita melekat erat pada Allah Tritunggal--seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar.
Masuk pintu sempit memang sakit bagi daging. Contohnya: hari Senin dan Rabu pulang kerja, kuliah, lalu masuk ibadah. Kami sebagai gembala, hari Minggu, Senin, Rabu harus khotbah.
"Betapa malunya saya, kalau saudara yang kerja dan kuliah bisa ibadah dengan setia, tetapi saya yang hamba TUHAN sepenuh, malah capek dan tidak masuk ibadah."
Hasilnya--kalau sudah melekat, kita tinggal menghisap saja--:
- Yohanes 10: 9-10
10:9. Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
10:10. Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
'Akulah pintu' = Yesus, adalah pintu sempit; pintu kemah; pintu kandang penggembalaan.
Hasil pertama: kita mengalami hidup dalam kelimpahan; di balik pintu sempit ada hidup berkelimpahan:
- secara jasmani: selalu mengucap syukur pada TUHAN.
- Secara rohani: damai sejahtera, semua enak dan ringan. Di dalam kandang, kita merasa tenang.
- Hidup kekal.
Inilah penggembalaan. Ditunjukkan pintu sempit, baru ada kelimpahan sampai hidup kekal.
- Yohanes 15: 1-3
15:1. "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
15:2. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.
15:3. Kamu memang sudah bersihkarena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
'firman yang telah Kukatakan kepadamu'= firman yang dikatakan oleh Yesus; firman yang keluar dari mulut Yesus, itulah yang membersihkan--ranting dibersihkan supaya berbuah.
Hasil kedua: kita mengalami penyucianoleh firman yang merupakan perkataan Yesus; yaitu sebilah pedang tajam dari mulut Yesus; firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Kita mengalami penyucian, terutama terhadap dosa Yudas Iskariot. Yang harus dibasmi hari-hari ini adalah dosa Yudas.
Yohanes 13: 10-11
13:10. Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."
13:11. Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."
'Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua' = semua bersih, hanya satu yang belum bersih.
Yudas Iskariot tidak bersih. Dosa Yudas Iskariot adalah 5P. Ini diulang-ulang, supaya kita tidak menjadi Yudas Iskariot. Yudas seorang yang hebat; seorang rasul, bendahara (kepercayaan TUHAN), tetapi hancur. Siapa kita?
Dosa Yudas, antara lain:
- Pencuri: mencuri milik TUHAN (Yudas dipercaya memegang uannya TUHAN, tetapi dicuri)--persepuluhan dan persembahan khusus. Ini yang membuat Yudas tidak berbuah, tetapi hancur dan busuk.
- Pendusta: TUHAN berkata: 'Siapa mencelupkan roti bersama Aku, dialah yang menyerahkan Aku.' Yudas selalu berkata: 'Bukan aku'; berkata tidak benar dan menutup-nutupi dosa.
- Pendakwa.
Kalau sudah berkata: 'Bukan aku,' berarti Yudas menyalahkan 11 murid yang lain, bahkan Yesus= menutupi dosa dengan menyalahkan/menghakimi orang lain, bahkan menghakimi Yesus.
"Rumusnya Bpk Pdt van Gessel: Seperti jari yang menembak. Jari telunjuk kepada orang lain, ibu jari kepada TUHAN. Kalau menyalahkan orang lain dan TUHAN, ia sendiri yang akan malu tiga kali lipat (sebab tiga jari lainnya mengarah kepada dirinya sendiri). Hati-hati! Jangan menunjuk-nunjuk untuk menghakimi orang lain."
Kalau sudah jadi pendusta, pasti menjadi pendakwa.
- Pura-pura = munafik.
Waktu Yesus mau ditangkap di Getsemani, murid yang lain lari, tetapi Yudas mencium Yesus. Kelihatannya baik, tetapi ia menjual Yesus; pura-pura baik untuk menutupi dosa.
Hati-hati! Hanya kepura-puraan--tidak tulus. Kemunafikan ini akan terjadi.
- Pengkhianat. Mulai dengan tidak setia dalam nikah--perselingkuhan dan lain-lain--, dalam pelayanan--tidak setia dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN, sampai tinggalkan ibadah pelayanan.
Mulai masa pacaran hati-hati, jangan gampang ganti-ganti pacar. Ini sudah merupakan bibit-bibit pengkhianatan seperti Yudas Iskariot dan tidak bisa berbuah, tetapi busuk--isi perut Yudas terburai keluar.
Kalau kita disucikan dari 5P (dosa Yudas) oleh pekerjaan firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, maka kita berbuah-buah lebat; sama dengan berubahdari manusia jasmani/daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua:
- Tajam pertama: untuk menyucikan--memotong dosa.
- Tajam kedua: untuk membaharui; mengubahkan.
Contoh: disucikan dari dosa mencuri. Tangan yang mencuri dipotong (tajam pertama). Kalau dipotong saja, akan cacat. Lalu dibaharui (tajam kedua) menjadi tangan yang bisa memberi.
Berbuah= berubah, sampai menghasilkan buah yang lebat yaitu berbuah-buah Roh--kembali pada gambar dan teladan Allah Tritunggal.
Galatia 5: 22-23
5:22. Tetapi buah Roh ialah: kasih (1), sukacita(2), damai sejahtera(3), kesabaran(4), kemurahan(5), kebaikan(6), kesetiaan(7),
5:23. kelemahlembutan(8), penguasaan diri(9). Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Dulu, manusia diciptakan segambar dengan Allah Tritunggal, tetapi karena jatuh dalam dosa, sudah jadi seperti anjing-babi bahkan setan--liar. Petrus pernah menjadi gambarnya setan, sehingga TUHAN bilang kepada Petrus: 'Enyahlah iblis!' Tetapi kalau digembalakan--masuk pintu sempit--, pelan-pelan akan disucikan dan diubahkan; tahu-tahu sudah kembali pada gambar Allah Tritunggal.
9 buah-buah Roh dibagi menjadi 3 kelompok:
- 'kasih, sukacita, damai sejahtera'= gambar Allah Bapa.
- 'kesabaran, kemurahan, kebaikan'= gambar Yesus Anak Allah.
Kebaikan= sampai membalas kejahatan dengan kebaikan.
Kesabaran= sabar dalam penderitaan--tidak mengomel dan bisa mengucap syukur--, dan sabar menunggu waktu TUHAN; tidak memakai jalan sendiri dalam hal pekerjaan (tidak korupsi), perjodohan.
Kemurahan = dermawan.
- 'kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri'= gambar Allah Roh Kudus.
Kita kembali pada gambar Allah Tritunggal. Kalau ada gambar Allah Tritunggal, maka wajah kita berseri--bahagia--dan berbuah manis. Sekalipun belum lengkap 100%--masih bertahap--, tapi wajah sudah berseri. Kalau suami mengalami penyucian dan pembaharuan--digembalakan--dan isteri berbuah-buah, maka wajah berseri dan ada buah anggur yang manis--mulai mencicipi kebahagiaan.
Kebahagiaan itu bukan karena harta dan sebagainya, tetapi karena penyucian (penggembalaan).
Kita berbahagia sampai sempurna seperti Yesus, benar-benar kembali pada gambar Allah Tritunggal; kita menjadi mempelai wanita TUHAN yang siap untuk menyambut kedatangan-Nya ke dua kali.
Inilah peningkatan yang kita alami. Biarlah firman diulangi, supaya kita maju--pintu terbuka dan semakin meningkatkan kerohanian kita.
- Pintu tirai--pintu masuk ruangan maha suci, di mana terlihat tabut perjanjian.
Wahyu 4 menunjuk pada petinya tabut perjanjian.
Tabut perjanjian terdiri dari 2 bagian:
- Tutup pendamaian: TUHAN Yesus Kristus sebagai mempelai pria sorga.
- Petinya (dari kayu disalut dengan emas): gereja TUHAN yang sempurna sebagai mempelai wanita sorga.
Matius 27: 50-51
27:50. Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.
27:51. Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah duadari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah
Waktu Yesus taat sampai mati di kayu salib, maka pintu tirai terobek--terbelah jadi dua, sehingga kelihatan tabut perjanjian.
Bagi kita sekarang, masuk pintu tirai adalah kita mengalami proses penyaliban daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya, sehingga kita bisa TAAT DENGAR-DENGARANsampai daging tidak bersuara lagi--seperti orang mati.
Contoh: TUHAN perintahkan kepada Abraham: 'Abraham sembelih anakmu!' Abraham taat--dagingnya diam--dan saat mau menyembelih anaknya, ia dicegah oleh TUHAN, sebab ini hanya ujian ketaatan. Kalau ikuti suara daging, Abraham gagal. Kalau ikuti suara TUHAN, akan berhasil.
Kita akan diperhadapan juga: mau ikuti suara TUHAN atau daging?dalam hal apa saja (soal pekerjaan, kuliah, jodoh dan sebagainya).
Kalau ikuti suara TUHAN, berarti daging disalibkan. Kalau ikuti suara daging, berarti TUHAN yang disalibkan kedua kali--kita benar-benar menghina TUHAN.
Masuk pintu tirai berarti mengalami proses perobekan daging, sehingga kita bisa taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi--seperti Yesus saat di Getsemani. Pertama, daging-Nya masih bersuara: 'Kalau bisa, lalukan cawan ini.', karena Yesus tidak bersalah. Suara daging-Nya benar, tetapi daging-Nya disalib: 'Ya Abba Ya Bapa, bukan kehendak-Ku yang jadi, tetapi kehendak-Mu yang jadi.'
Karena itulah firman diulang-ulang--diingatkan, supaya kita memilih untuk menyalibkan daging. Jangan menyalibkan Yesus!
Filipi 2: 5-9
2:5. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
2:6. yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
2:7. melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
2:8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nyadan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
Yesus taat sampai mati di kayu salib, sehingga Ia mendapat karunia nama di atas segala nama.
Begitu juga kita--harus memiliki pikiran dan persaan yang sama dengan Yesus. Kalau kita taat sampai daging tidak bersuara, maka kita mengalami kuasa nama Yesus. Kita bisa menyerukan nama Yesus.
7 anak Skewa tidak taat dan menyebut nama Yesus, tetapi malah digagahi--ditelanjangi oleh setan. Jangan sembarangan!Hanya orang taat yang bisa menyeru nama Yesus dan bisa mengalami kuasa nama Yesus.
Hasilnya:
- Filipi 2: 10
2:10. supaya dalam nama Yesus bertekuk lututsegala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi
'bertekuk lutut' = musuh dikalahkan dan kita menang.
'yang ada di langit' = setan; naga
'yang ada di atas bumi'= nabi palsu (di darat).
'yang ada di bawah bumi' = antikris (dari dalam laut).
Hari-hari ini, robek daging; salibkan daging, sehingga bisa taat dengar-dengaran dan kita bisa menyerukan nama Yesus--mengalami kuasa nama Yesus.
Hasil pertama: kita mengalami kuasa kemenanganatas setan tritunggal:
- Setan tritunggal adalah sumbernya dosa dan maut. Jika dikalahkan, kita bisa hidup benar, suci, sampai hidup kekal.
Saat menghadapi dosa--mungkin dalam pandangan, sebut nama Yesus: 'Darah Yesus.' dan kita bisa dibebaskan.
Setan bisa memasukkan dosa-dosa lewat pandangan di sekitar kita--di kantor, sekolah, jalan raya--, pikiran dan sebagainya. Kalau sudah mulai berpikir yang tidak baik, sebut: 'Dalam nama Yesus, darah Yesus,' sehingga kita bisa hidup benar, suci sampai hidup kekal.
- Setan tritunggal adalah sumbernya masalah. Di mana ada keinginan daging, di situ setan datang, dosa datang dan masalah datang. Kalau dikalahkan, berarti semua masalah, sampai yang mustahil diselesaikanoleh kuasa nama Yesus.
- Filipi 2 : 9
2:9. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Diadan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
Hasil kedua: 'Allah sangat meninggikan Dia';kita mengalami kuasa pengangkatan. Artinya:
- Kuasa nama Yesus sanggup membuat semua berhasil dan indahpada waktunya--yang gagal menjadi berhasil.Tahun ini adalah tahun pengangkatan. Kuasa nama Yesus merupakankuasa yang indah.
Mazmur 135: 3
135:3. Pujilah TUHAN, sebab TUHAN itu baik, bermazmurlah bagi nama-Nya, sebab nama itu indah!
- TUHAN juga mengangkat kita dari kelumpuhan.Banyak kelumpuhan, mungkin pekerjaan lumpuh, rumah tangga lumpuh dan sebagainya.
- Kelumpuhan nikah rumah tangga.
Yohanes 5: 8, 11
5:8. Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammudan berjalanlah."
5:11. Akan tetapi ia menjawab mereka: "Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah.
Tilam:tempat tidur; bicara soal nikah dan buah nikah. Banyak yang mengalami kehancuran nikah dan buah nikah. TUHAN angkatmenjadi nikah yang benar, suci, dan satu; kita bahagia, sampai masuk nikah yang sempurna--perjamuan kawin Anak Domba.
Ikuti peningkatan mulai dari masuk pintu gerbang. Mantapkan pertobatan, baptisan, hidup benar dan menjadi senjata kebenaran.
Masuk pintu kedua: masuk penggembalaan--pintu sempit. Kita carangmelekat pada pokok. Mulai berbuah dan wajah berseri-seri--hidup sudah mulai tenang, damai sejahtera, enak dan ringan--, sampai nanti wajah seperti Yesus. Tadinya, wajahnya muram, takut, pucat, stress, bisa menjadi berseri-seri.
Setelah itu harus masuk perobekan tirai--taat sampai daging tidak bersuara,dan kita mengalami kuasa nama Yesus.
- Lumpuh juga berarti ada yang tidak beres.Tangan kelihatannya tidak apa-apa, tetapi lumpuh. Berarti ada yang tidak beres didalamnya; entahpembuluh darahnya atau ototnya.
Malam ini, apa yang belum beres--mungkin hati belum beres; sakit hati--, bereskan!Kalau ada yang tidak beres, kita tidak bisa bergerak. Terlebih lagi kalau yang tidak beres di otak, gawat! Bisa lumpuh total.
Apa yang belum beres, berdoa dan serukan nama Yesus. Sebelum mati, Ia berteriakdi kayu salib: Sudah selesai. Hati nurani yang belum beres--ada kejahatan, kenajisan, kepahitan--, bereskan semua dan semua akan dibereskan oleh TUHAN.
- Apa yang sudah merosot, tenggelam(seperti Petrus tenggelam di lautan)dan lain-lain, akan diangkat oleh TUHAN--dipulihkansemuanya. Berdoa dan berseru malam ini kepada TUHAN.TUHAN menolong kita.
- Filipi 2: 11
2:11. dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Hasil ketiga: kita mengalami kuasa pembaharuan, mulai dari lidah:
- Lidah untuk mengaku dosa, bukan menyalahkan orang lain.
- Lidah untuk berkata benar dan jujur--jika ya, katakan: Ya, jika tidak katakan: Tidak.
- Lidah untuk bersaksi dan menyeru nama Yesus--menyembah Yesus.
- Sampai lidah tidak salah dalam perkataan--kita menjadi sempurna--,dan hanya menyeru: 'HaleluyaYesus.'Kitalayak menyambut kedatangan-Nya kedua kali;kita diangkatdi awan-awan yang permai dengan suara sorak sorai:'Haleluya Yesus'. Kita bersama Dia selama-lamanya.
Inilah, dikatakan tadi: 'Naiklah...,' sampai kita
benar-benar naik ke
awan-awan permai; sampai pintu kerajaan sorga
terbuka bagi kita.
Kita duduk bersanding dengan Yesus di takhta sorga untuk selama-lamanya. Tiga pintu ini akan terbuka:
- pintu gerbang--kita sungguh-sungguhpercaya,bertobat, dan baptis air.
- Pintu kemah--mari tergembala dengan sungguh-sungguh dan kita disucikan oleh TUHAN.
- Pintu tira--kita taat sampai daging tak bersuara lagi, sehingga mengalami kuasa nama Yesus dan bisa menyeru nama Yesus.
TUHAN tolong kita semua, apapun keadaan kita.
Kesaksian:
"Persekutuan tubuh Kristus di Tana Toraja pada tanggal 16-18 Februari. Semestinya hanya untuk persekutuan doa di sana (beberapa ratus hamba TUHAN), tetapi kali ini akan mengundang jemaat-jemaat dari desa (diangkut dengan kendaraan, truk dan lain-lain). Akan ijin Polisi setempat, diangkut dengan truk, sebab di desa tidak ada busnya. Jadi, persekutuan doa melayani mereka sendiri (hamba-hamba TUHAN), kemudian yang lainnya diserahkan kepada kita (tidak ada panitianya). Jika Bapak-Ibu ingin berkorban secara pribadi, bisa ditulis di amplop untuk Toraja. Ini bukan untuk saya, tetapi untuk menampung hamba TUHAN lain, jemaat-jemaat lain di manapun yang akan hadir.""
Kami berterima kasih atas dukungan doanya dalam perjalanan ke Medan maupun di Pulau Nias. TUHAN sudah tolong semuanya dan benar-benar kegerakan gempar mulai terjadi. Seperti pada firman tutup buka tahun: tahun pengangkatan dan kita akan dipakai dalam kegerakan yang gempar hari-hari ini. Mulai ibadah Natal di Poso, tempat sudah tidak cukup, dibuka sampai di jalan. Kemarin di Nias, juga sampai di jalan. Tenda-tenda sudah tidak mencukupi semuanya.
Kemarin, saya juga tidak terlambat pesawat, kalau terlambat tidak bisa melayani ibadah kaum muda. Waktu beli tiketnya; dari Nias ke Medan dan dari Medan ke Surabaya. Tetapi ini sebenarnya tidak bisa connecting karena selisih waktunya hanya 50 menit saja dan sudah tidak memungkinkan.
Penerbangan di Medan ada yang ditunda-tunda, karena asap-kabut. Orang bilang: Bapak ini bisa kehilangan tiket. Kalau kehilangan tiket masih tidka apa-apa. Tetapi kem Surabayanya bagaimana? Tidak mungkin mengejar kebaktian kaum muda di Malang (sudah terlalu sore ke Malang).
Saya tetap ngotot: Tidak apa-apa beli saja. Akhirnya TUHAN tolong: benar terjadi, persis sekali.
Waktu kemarin saya turun ke Nias, pesawat yang berangkat ke Medan terlambat (hampir jam tujuh seperempat-jam tujuh lebih dua puluh baru berangkat), ini berarti tidak mungkin, sebab pesawatnya setengah sembilan sudah terbang. Lalu, saya berusaha ke bagian bandaranya: 'Pak, besok saya ditolong ya.' Jawabannya: 'Kami tidak ada izin.' Terserah, saya hanya berdoa saja.
Besok paginya saya datang, maunya saya minta tolong lagi, tetapi TUHAN ingatkan: Seorang diri TUHAN sanggup. Lalu saya berdoa: 'TUHAN tolong.' Benar, pesawatnya hanya terlambat sedikit saja (jam tujuh tepat sudah berangkat). Berarti perkiraan jam delapan sampai, lalu saya lari dari bandara ke luar. Tetapi sekarang pemeriksaan di bandara lama. Begitu pesawat mendarat (saya terbiasa mengajar kebenaran): sebelum tulisan 'pasang sabuk' mati, saya tidak pernah membuka sabuk, saya tunggu saja, tetapi kali ini tulisannya tidak mati-mati (padahal sudah hampir terlambat). Sampai terakhir tulisannya tidak mati-mati (semua penumpang sudah turun, mungkin lupa dimatikan), lalu saya buka sabuk dan turun dari pesawat. Busnya sudah penuh, lalu kami menunggu bus lagi (satu bus cuma berdua).
Begitu saya lapor: 'Pak, Surabaya?' Jawabannya: 'Surabaya?? sudah dari tadi!' Ternyata persis waktunya dan bisa berangkat ke Surabaya. Saya selalu berpikir: 'Ditunggu-tunggu, seperti punya pesawat sendiri.' Terima kasih, ini karena doa-doa dari Bapak, Ibu, Saudara. Kalau tidak, saya tidak bisa melayani. TUHAN sudah menolong semuanya""
Masih banyak yang harus dikunjungi, kalau tidak salah dalam tahun ini ada 18 tempat baik dalam negeri atau luar negeri (bisa juga tidak termasuk yang di luar negeri). Tetapi didoakan, yang sesuai dengan kehendak TUHAN dibukakan, yang tidak sesuai kehendak TUHAN dibatalkan."
TUHAN memberkati.