Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 9: 4-6
9:4.Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya.
9:5.Dan mereka diperkenankan bukan untuk membunuh manusia, melainkan hanya untuk menyiksa mereka lima bulan lamanya, dan siksaan itu seperti siksaan kalajengking, apabila ia menyengat manusia.
9:6.Dan pada masa itu orang-orang akan mencari maut, tetapi mereka tidak akan menemukannya, dan mereka akan ingin mati, tetapi maut lari dari mereka.

Ini adalah peniupan SANGKAKALA KELIMA; hukuman kelima dari Anak Allah atas bumi, yaitu setan dengan roh jahat dan najis--bagaikan belalang dan kalajengking--akan menyiksa manusia di bumi selama lima bulan.

Sasarandari setan dengan roh jahat dan najis adalah semua manusia, termasuk anak Tuhan yang tidak memiliki meterai Allah di dahi mereka(ayat 4).

Oleh sebab itu sebelum hukuman datang kita harus berusaha untuk memiliki meterai Allahdi dahi/pikiran kita, termasuk hati kita, supaya tidak menjadi sasaran dari belalang dan kalajengking; tidak mengalami penghukuman sangkakala kelima.

Ada tiga macam meterai di dahi:

  1. Keluaran 13: 13
    13:13.Tetapi setiap anak keledaiyang lahir terdahulu kautebuslah dengan seekor domba; atau, jika engkau tidak menebusnya, engkau harus mematahkan batang lehernya. Tetapi mengenai manusia, setiap anak sulung di antara anak-anakmu lelaki, haruslah kautebus.
    13:16. Hal itu harus menjadi tanda pada tanganmu dan menjadi
    lambang di dahimu, sebab dengan kekuatan tangan-Nya TUHAN membawa kita keluar dari Mesir."

    Meterai yang pertama: meterai penebusanoleh darah anak domba, sekarang oleh darah Yesus, karena Ia sudah mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita.

    Bangsa kafir hanya seperti keledai--binatang haram yang tidak boleh dipersembahkan kepada Tuhan--, dan ada ketentuan: kalau anak domba tidak disembelih, keledai lahir hanya untuk dipatahkan batang lehernya. Karena itu saat keledai lahir harus ada anak domba yang disembelih sebagai penebusan.

    Bagi kita sekarang artinya: tanpa darah penebusan/darah Yesus, kita bangsa kafir harus dipatahkan batang lehernya; sama dengan tidak ada hubungan dengan Tuhan sebagai Kepala--leher adalah hubungan antara tubuh--kita semua--dengan kepala. Berarti bangsa kafir hanya hidup untuk mati, sengsara, dan binasa selamanya. Itu saja, tidak ada harapan.

    Jadi, tanpa meterai darah Yesus, segala sesuatu yang kita lakukan baik perbuatan baik atau apa saja akan menjadi sia-sia dan binasa selamanya. Yang menyelamatkan kita bukan perbuatan baik, tetapi darah Yesus, karena kita sudah manusia berdosa. Bangsa kafir mutlak memiliki meterai darah Yesus di dahi.

    Prosesmenerima meterai darah Yesus: kita belajar dari alat mezbah korban bakaran--dulu binatang korban yang dibakar, sekarang Yesus yang mati di kayu salib--, yaitu:

    • Percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat.
      Semua manusia sudah berdosa dan harus binasa. Kekayaan, kepandaian dan sebagainya tidak bisa menyelesaikan dosa. Rohaniwan--nabi, rasul--juga tidak bisa menyelesaikan dosa karena sama-sama berdosa. Hanya Yesus satu-satunya manusia tidak berdosa--Allah lahir menjadi manusia--yang harus dikorbankan di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa dengan darah-Nya. Darah orang tidak berdosa bisa menyelamatkan orang berdosa.

    • 'Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengakudan diselamatkan.'= mengaku dosakepada Tuhan dan sesama, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi; sama dengan bertobat.

    Inilah proses menerima meterai darah Yesus, supaya hidup kita tidak menjadi sia-sia dan binasa. Pakai meterai Yesus! Dia sudah berkorban, kita tinggal percaya kepada Dia dan bertobat, sehingga kita bisa HIDUP DALAM KEMURNIAN DAN KEBENARAN. Hukuman Tuhan tidak bisa menjamah; mautpun tidak bisa menjamah kita, apalagi hanya manusia. Jangan takut! Jangan mengulangi dosa lagi!

    1 Korintus 5: 7-8, 11
    5:7.Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
    5:8.Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
    5:11.Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul(1), kikir(2), penyembah berhala(3), pemfitnah(4), pemabuk(5)atau penipu(6); dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.

    'makan bersama'= fellowship.
    Kalau ada enam dosa, tidak akan bisa menjadi satu saat Yesus datang--hanya kekeluargaan saja.
    Kita harus terlepas dari dosa, terutama dari enam dosa yang menguasai tubuh, jiwa, dan roh kita:

    • Menguasai tubuh:

      1. Cabul= nikah yang salah.
      2. Mabuk= merokok, mabuk, narkoba.

      Jangan ada lagi, supaya hidup tidak sia-sia.

    • Menguasai jiwa:

      1. Kikir.
        Kikir= tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan--waktu, tenaga dan lain-lain--, dan sesama yang membutuhkan. Harus dilepaskan supaya kita bisa memberi untuk Tuhan dan sesama yang membutuhkan.

      2. Pemfitnah.
        Pemfitnah= benar jadi salah, dan sebaliknya.

      3. Penipu.

    • Menguasai roh: penyembah berhala.
      Secara umum, berhala adalah dukun. Tidak perlu lagi, kalau sudah ada darah Yesus, mau berbuat apa dia? Tidak perlu lagi kita takut, karena maut tidak bisa menjamah kita, bahkan setan tidak bisa menjamah kita kalau ada darah Yesus. Kenapa kita harus menggunakan yang lain?

      "Dulu waktu kami sudah percaya Yesus, ibu saya buka toko dan berjualan makanan seperti kerupuk dan lain-lain. Kalau sudah habis, banyak kemenyan besar-besar ditaruh di situ. Ada orang bilang: Tante, tadi malam di depan situ. Coba digali, memang ada kemenyan besar yang dipasang orang. Satu waktu ibu saya tidak bisa tidur semalaman--seperti orang mau mati. Kakak saya ada di Surabaya, tetapi seperti ketok pintu terus, sehingga ibu saya membuka pintu dan ke luar. Terus begitu sampai pagi. Dan pagi hari dukunnya datang: Tante punya ilmu apa?: Ilmu apa?: Tante itu tinggal tunggu lampunya mati, tante juga mati, tetapi kok tidak bisa, saya tidak kuat. Lalu disuruh pakai tujuh kembang supaya selamat. Untuk apa? Ada Yesus. Yang penting adalah keyakinan. Malah sekarang di rumah Tuhan ada minyak urapan yang dijadikan jimat--ditaruh di bannya truk, supaya selamat. Kok aneh. Di mana iman kita? Sekarang, inilah sistemnya penyembahan berhala. Mari lepas dari dosa ini, supaya ada meterai darah Yesus."

      Secara khusus berhala menunjuk pada segala sesuatu yang menghalangi kita untuk mengasihi/mengutamakan Tuhan.
      Kita harus terlepas dari penyembahan berhala sehingga bisa mengutamakan Tuhan lebih dari semua.

    Lepas dari enam dosa, dan kita akan hidup dalam kebenaran dan kemurnian. Inilah meterai darah Yesus, dan kita akan mengalami suasana pesta bersama Tuhan--'...marilah kita berpesta...'--; bahagia--pesta Paskah. Tidak usah takut lagi. Hidup tidak sia-sia, tetapi berguna bagi Tuhan dan sesama, untuk kemuliaan nama Tuhan--kita menjadi ANAK-ANAK ALLAH; bukan bangsa kafir lagi, tetapi umat pilihan Tuhan.

  2. Ulangan 6: 4-8
    6:4.Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
    6:5.Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
    6:6.Apa yang kuperintahkan kepadamupada hari ini haruslah engkau perhatikan,
    6:7.haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulangkepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
    6:8.Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu,

    'mengajarkannya berulang-ulang'= firman diulang-ulang supaya kita ingat, tidak mungkin kalau tidak dulang.

    Meterai yang kedua: meterai firman penggembalaan--firman Tuhan yang diulang-ulang. Ini memang tugas gembala, yaitu memberi makan sidang jemaat dengan firman.

    Mengapa harus diulang-ulang? Karena untuk memeteraikan--mengukir--di dahi. Namanya diukir, berarti harus diulang-ulang sampai benar-benar tidak bisa dihapus.

    Setelah bangsa kafir diangkat menjadi anak-anak Allah lewat meterai darah Yesus--hidup dalam kebenaran dan kemurnian--, belum cukup, bangsa kafir masih harus dimeterai dengan firman Allah yang diulang-ulang/firman penggembalaan.
    Artinya: bangsa kafir diangkat menjadi DOMBA YANG TERGEMBALA--firman penggembalaan merupakan tongkat gembala yang menuntun ke kandang penggembalaan (ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok)--:

    • Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya--kita diberi minum air kehidupan, supaya tidak rebah di padang gurun dunia, tetapi selalu segar.
      Yang sudah malas dalam ibadah, mari minum air Roh Kudus.

      Kalau daging, akan bosan, sekalipun sudah dapat yang hebat, sebentar lagi akan bosan.
      Tetapi kalau ada Roh Kudus kita akan terus berkobar.

    • Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus--kita makan, supaya kuat dan bertumbuh ke arah kedewasaan rohani (kesempurnaan).

    • Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya--kita bernafas dengan kasih Allah sampai hidup kekal.

    Tadinya bangsa kafir hanya seperti keledai yang dipatahkan batang lehernya. Tetapi Yesus rela mati di kayu salib, supaya leher keledai tidak dipatahkan. Jangan hidup itu menjadi sia-sia, sengsara, dan binasa, tetapi diberi harga oleh Tuhan, itulah hidup dalam kebenaran dan kemurnian, yang merupakan pagar kita. Di situlah kita merasakan suasana pesta, bisa berguna bagi orang lain dan kemuliaan Tuhan--kita menjadi anak-anak Allah.

    Tetapi belum cukup, bangsa kafir diangkat lagi menjadi domba-domba yang tergembala--ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.

    Di dalam kandang penggembalaan, kita mengalami dua hal:

    • Kita mendapat jaminan kepastian dari Tuhan untuk hidup sekarang sampai hidup kekal.
    • Tubuh, jiwa, dan roh kita melekat kuat pada Allah Tritunggal sehingga tidak bisa dijamah, dijatuhkan, dan disesatkan oleh setan tritunggal.
      Leher kita tidak dipatahkan; tidak menjadi keledai liar dan keledai jalang.

      Kalau bangsa kafir tidak digembalakan--sudah jadi domba tetapi domba yang tercerai-berai--, sebentar lagi akan kembali pada sifat aslinya, yaitu menjadi keledai liar--tidak bisa tergembala tetapi hanya mengikuti keinginan dan hawa nafsu daging yang bertentangan dengan firman--, dan keledai jalang--jatuh dalam dosa dan puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan.

      Keledai liar dan keledai jalang hanya mengalami kesengsaraan dan kebinasaan--hidupnya sia-sia. Jangan bilang berbuat dosa itu enak! Sengsara dan binasa!

      Lebih baik kita sengsara untuk beribadah (digembalakan)--'penderitaan ringan seketika lamanya'. Penderitaan ringan jika dibanding kurban Kristus; dan penderitaan seketika lamanya jika dibanding kemuliaan kekal yang akan kita terima.

      Kalau keledai liar dan keledai jalang--tidak mau digembalakan--, mungkin enak bahkan sangat enak, tetapi hanya sebentar, dan setelah itu menderita selama-lamanya. Tuhan tolong kita semua.

    Prosesmenerima meterai firman penggembalaan:

    • Mendengar firman penggembalaan dengan setia dan sungguh-sungguh. Gembala setia dalam memberi makan firman, dan jemaat juga setia dalam menerima firman.

    • Mengerti firman. Kalau mendengarnya sungguh-sungguh, kita akan mengerti firman--firman ditulis di dahi.
    • Percaya firman--firman ditulis di hati; menjadi iman di dalam hati.
    • Praktik firman--firman ditulis di tangan.

    Inilah meterai firman di dahi dan seluruh hidup kita, yaitu MENDENGAR DAN DENGAR-DENGARAN PADA FIRMAN. Itulah domba yang digembalakan--'Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku.'

    Kalau firman sudah dipraktikkan, firman akan menjadi hikmat dan kuasa Allahuntuk menyucikan dan mengubahkan kita dari manusia daging--angka 6--menjadi manusia rohani/sempurna seperti Yesus--angka 7.
    Kita tidak sadar, mendengar firman, tahu-tahu berubah; sudah bertumbuh ke arah kedewasaan rohani--yang lama dipotong, yang baru muncul.

    Keubahan hidup dimulai dari lidah--'membicarakannya'.
    Ulangan 6: 7
    6:7.haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannyaapabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.

    Pertumbuhan rohani dilihat dari lidahnya. Kalau anak kecil, sedikit-sedikit memberi komentar, kalau orang dewasa, diam.
    Lidah diubahkan yaitu lidah bangsa kafir--lidah anjing--menjadi lidah domba; lidah anjing menjadi lidah yang benar.

    Lidah anjing= terus menjilat muntah--berdusta. Selama masih berdusta, belum ada meterai firman.
    Tadi, meterai darah Yesus adalah kebenaran dan kemurnian. Kalau mempertahankan yang tidak benar, berarti belum ada meterai darah Yesus.

    Sekarang, lidah harus diubahkan supaya kita menerima meterai firman; lidah anjing diubahkan menjadi lidah yang menjilat roti, artinya membicarakan firman, itulah perkataan benar, baik, kesaksianyang bisa menguatkan orang lain, sampai lidah hanya menyembah Tuhan.

    Jangan berdusta, bergosip, apalagi hamba Tuhan!

    Kalau lidah tidakdiubahkan, lidah anjing akan mengarah pada lidahnya antikris--dicap antikris dengan 666--sehingga lidahnya hanya memfitnah sampai menghujat Tuhan--menyalahkan pengajaran yang benar, dan membenarkan pengajaran yang salah--, sampai menyembah antikris; menjadi sama dengan antikris untuk dibinasakan selamanya.
    Wahyu 13: 5-8
    13:5.Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongandan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.
    13:6.Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nyadan semua mereka yang diam di sorga.
    13:7. Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa.
    13:8. Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.

    'kemah kediaman-Nya'= Tabernakel.

    Lebih baik kita dimeterai firman--lidah berkata benar dan baik, bersaksi, dan menyembah Tuhan; kita menjadi rumah doa, sehingga doa kita dijawab oleh Tuhan. Kalau rumah tangga menjadi rumah doa--perkataannya baik semua--, benar-benar kita merasakan kemanisan sorga di dalam rumah tangga--home sweet home. Segala yang tidak bisa kita pikirkan, kita hanya berdoa bersama-sama sekeluarga, dan Tuhan akan menjawab doa kita. Tidak ada yang mustahil.

    Tinggal pilih, jadi rumah doa atau sarang penyamun--lidahnya antikris--!

    Jangan sampai kita menjadi sasaran dari belalang dan kalajengking--roh jahat dan najis, termasuk antikris.
    Jaga meterai! Mulai dari meterai darah Yesus: kita hidup dalam kebenaran dan kemurnian--tidak ada lagi enam dosa. Hidup kita akan berguna di hadapan Tuhan dan sesama; kita mengalami suasana pesta dan memuliakan Tuhan.

    Kemudian meterai firman: kita digembalakan, sengsara sedikit tetapi hanya seketika saja, sampai merasa enak; tidak merasa sengsara lagi tetapi bahagia saat menderita. Tuhan tolong, dari pada kita enak sebentar tetapi sengsara selamanya. Mari digembalakan sampai lidah dibaharui--kita menjadi rumah doa, bukan sarang penyamun. Ada apa-apa, datang kepada Tuhan, tangan-Nya tak terbatas.

  3. Keluaran 28: 36-38
    28:36.Juga haruslah engkau membuat patam dari emas murni dan pada patam itu kauukirkanlah, diukirkan seperti meterai: Kudus bagi TUHAN.
    28:37.Haruslah patam itu engkau beri bertali ungu tua, dan haruslah itu dilekatkan pada serban, di sebelah depan serban itu.
    28:38.Patam itu haruslah ada pada dahi Harun, dan Harun harus menanggung akibat kesalahan terhadap segala yang dikuduskan oleh orang Israel, yakni terhadap segala persembahan kudusnya; maka haruslah patam itu tetap ada pada dahinya, sehingga TUHAN berkenan akan mereka.

    Meterai yang ketiga: meterai nama Yesus. Inilah bukti kepemilikan Tuhan atas hidup kita, sehingga belalang dan kalajengking tidak bisa mengusik kita; hukuman Tuhan tidak menimpa kita.

    Selesaikan dosa-dosa--meterai darah--; hidup mulai berguna, kemudian masuk dalam kandang penggembalaan sampai menjadi rumah doa--meterai firman.
    Kaum muda, jangan lengah! Kalau sudah di luar kandang, sebentar lagi sudah liar dan jalang. Sehebat apapun tidak akan mampu kalau tidak digembalakan.

    Sekarang, meterai nama Yesus, dulu dimiliki Harun Imam Besar, sekarang dimiliki imam-imam--Yesus adalah Imam Besar dan KITA HARUS MENJADI IMAM-IMAM.

    Prosesmenerima meterai nama Yesus:

    • Lewat baptisan air.
      Kolose 2: 11-12
      2:11.Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,
      2:12.karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkanjuga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.

      Sebelum melayani Yesus dibaptis LEBIH dulu. Demikian juga kita.
      Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dalam namaBapa, Anak Laki-laki, dan Roh Kudus, yaitu Tuhan Yesus Kristus, dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga mendapatkan hidup baru/nama baru yaitu nama Yesus dilekatkan pada nama kita--seperti sunat, Abram disunat dan menjadi Abraham; AH adalah nama dari Allah (Yahweh/Jehovah).

      Karena itu dalam baptisan air, penyebutan nama Tuhan tidak boleh salah.

    • Kita harus menjadi imam-imam dan raja-raja.
      Imam adalah

      1. Seorang yang suci--bukan pandai/bodoh, kaya/miskin.
      2. Seorang yang memangku jabatan pelayanan.
      3. Seorang yang beribadah melayani Tuhan sesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan, dengan SETIA-BENAR DAN SETIA BERKOBAR-KOBAR.
        Jabatannya harus benar, kemudian setia berkobar-kobar.

      Untuk menjadi imam yang suci, setia-benar, dan setia-berkobar memang dibutuhkan pengorbanan-pengorbanan, tetapi kita akan mendapat meterai nama Yesus.

    Buktimenerima meterai nama Tuhan: selalu ingat Tuhan apapun yang kita hadapi, dan kita akan selalu diingat oleh Tuhan--Dia selalu memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul bagi kita. Sebut nama Yesus!

    Hasilnya:

    • Yesaya 49: 14-16
      49:14.Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku."
      49:15.Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
      49:16. Lihat,
      Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.

      Waktu itu Sion ditindas, lalu mereka kecewa karena merasa Tuhan sudah meninggalkan dan melupakan mereka. Tetapi Tuhan tidak pernah meninggalkan apalagi melupakan.
      Ada apa-apa, ingat Tuhan, dan Dia juga akan mengingat kita. Kita hanya berusaha, tetapi Dia yang menentukan semuanya.

      'Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku'= posisi kita seperti bayi yang digendong dalam tangan belas kasih dan kuasa Tuhan.

      Hasil pertama: Dia sedang memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul bagi kita untuk:

      1. Memelihara dan melindungi kitayang tidak berdaya di tengah kesulitan dunia sampai antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun. Semakin antikris berkuasa, semakin erat pelukan Tuhan bagi kita, asalkan kita semakin sungguh-sungguh melayani Dia.

      2. Menyelesaikan masalah; melakukan apa yang tidak bisa dipikirkan, diucapkan, dan diperbuat oleh bayi. Serahkan kepada Tuhan! Dia bergumul untuk menyelesaikan semuanya.

      3. Memberi masa depan yang berhasil dan indah.
      4. Memandikan, artinya menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna seperti Dia, untuk layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali.

    • Ingat penjahat yang disalib di sebelah Yesus, dia berkata: Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.Dua orang penjahat, yang satu terus mencela Yesus. Kalau hamba Tuhan suka menghakimi orang lain, nanti akan jadi penjahat.

      Penjahat gambaran dari kehidupan yang tidak memiliki semuanya, gagal secara jasmani dan rohani, dan tinggal binasa--tidak berguna. Tetapi saat dia ingat Tuhan--bisa mengaku dosa; menangis seperti bayi--, saat itu perhatian Tuhan turun, dan bisa berada di Firdaus.

      Hasil kedua: penjahat bisa berada di Firdaus, apalagi kita pelayan Tuhan. Kita akan ditolong, asal kita mau melembut.

      Ingat Tuhan! Tadi kita ingat Tuhan lewat sungguh-sungguh melayani--nomor satukan Tuhan, bukan kita, dan Dia akan mengingat kita. Sekalipun kita sudah seperti penjahat--gagal, hancur, dan busuk--bicara pada Tuhan, minta ampun pada-Nya, dan hari ini Tuhan bisa pulihkan kita.
      Sampai kalau Dia datang kita sungguh-sungguh bersama dengan Dia selamanya.

Ada meterai darah--hidup dalam kebenaran dan kemurnian; kita mengalami suasana pesta--, meterai firman--menjadi rumah doa--, dan meterai nama Yesus--bayi hanya menangis kepada Dia.
Kita hanya bayi-bayi yang mengangkat tangan dan menangis kepada Dia.

Suami, isteri, anak, orang tua tidak tahu--hanya seorang diri; seperti bayi dalam gendongan, kita berseru kepada Tuhan. Jangan marah kalau tidak ada yang tahu. Kesempatan secara pribadi untuk memandang Dia, berkata-kata dengan Dia. Yang sudah bagus semua, jangan lupa untuk mengucap syukur. Tetap ingat Tuhan, tetap dahulukan Tuhan. Yang belum baik juga tetap mengakui bahwa Tuhan itu baik.
Penjahat sekalipun tidak dibiarkan, yang penting bisa mengaku. Tidak ada yang mustahil bagi Dia.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 18 Oktober 2022 (Selasa Sore)
    ... berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan. Pengertian bekerja di ladang Tuhan dengan kasih mula-mula seperti api mezbah korban bakaran yang berkobar-kobar Melayani Tuhan dengan tanda pertobatan. Kita harus bertobat dulu baru melayani Tuhan. Wahyu - . Aku tahu segala pekerjaanmu baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu bahwa engkau tidak dapat ...
  • Ibadah Raya Malang, 18 Januari 2009 (Minggu Pagi)
    ... ini kita membahas tempat melihat kemuliaan Tuhan. Ada tempat di mana kita bisa melihat kemuliaan Tuhan Berdiri di atas gunung batu. Samuel - . Gunung batu menunjuk pada pribadi Allah yang kuat dan teguh. Kejadian . Gunung batu di sini menunjuk pada Gembala. Jadi gunung batu itu adalah pribadi Tuhan yang kuat dan teguh sebagai ...
  • Ibadah Persekutuan di Kartika Graha Malang IV, 27 Oktober 2016 (Kamis Pagi)
    ... dengan nyawa-Nya--Yesus harus mati. Kalau jemaat banyak yang hilang dengar saja sangkakala Apa yang hilang akan dikembalikan oleh TUHAN. Apa yang sudah hilang dari manusia Kejadian - Perempuan itu melihat bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 07 Desember 2014 (Minggu Sore)
    ... makanan bagi sidang jemaat sehingga sidang jemaat betumbuh ke arah kedewasaan rohani kesempurnaan di dalam Yesus. Seorang gembala yang memberi makan sidang jemaat dengan setia akan menjadi malaikat di dalam sidang jemaat sehingga ada pemeliharaan dan perlindungan. Sebaliknya kalau gembala tidak mau memberi makan domba-domba ia adalah iblis yang menyamar menjadi malaikat ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 18 Mei 2024 (Sabtu Sore)
    ... delapan dosa yang menenggelamkan kita dalam lautan api dan belerang. Bagaimana bisa terlepas dari ikatan dosa Lewat makan firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci. Kehidupan yang mengalami kelepasan dari delapan dosa adalah seperti Nuh sekeluarga--delapan orang--yang masuk ke dalam bahtera Nuh. Sekarang adalah baptisan air. Petrus - . yaitu kepada roh-roh mereka ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 07 Desember 2019 (Sabtu Sore)
    ... menyampaikan semuanya itu kepada tuannya. Lalu murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya Pergilah dengan segera ke segala jalan dan lorong kota dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang buta dan orang-orang lumpuh. Sebagian dari bangsa Israel menolak undangan Tuhan untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba--perjamuan ...
  • Ibadah Doa Malang, 14 Juni 2022 (Selasa Sore)
    ... mereka meninggalkan Aku sumber air yang hidup untuk menggali kolam bagi mereka sendiri yakni kolam yang bocor yang tidak dapat menahan air. 'kolam yang bocor' kolam kering. Pelayan Tuhan yang meninggalkan Tuhan sudah terjadi sejak zaman Israel. Dua kali bangsa Israel berbuat jahat yaitu Meninggalkan Tuhan sebagai sumber air kehidupan firman pengajaran yang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 April 2017 (Senin Sore)
    ... tahun ia masih bisa berjuang--tidak mau menyembah antikris disiksa dan dipandung kepalanya sampai mati ia menang ia akan dibangkitkan untuk menyambut kedatangan TUHAN. Ada lima macam MAHKOTA yang didapatkan lewat kemenangan bersama Yesus Timotius - . Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik aku telah mencapai garis akhir dan aku telah ...
  • Ibadah Doa Malang, 20 September 2018 (Kamis Sore)
    ... TUHAN Allah dari manusia itu dibangun-Nyalah seorang perempuan lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Hawa gambaran istri dari tulang rusuk . Tulang rusuk adalah untuk melindungi bagian tubuh yang lemah. Jadi kedudukan istri sangat penting yakni menanggung kelemahan suami dan anak-anak lewat penundukan taat kepada suami serta tekun mendoakan lewat doa ...
  • Ibadah Doa Malang, 06 Oktober 2009 (Selasa Sore)
    ... pengalaman kematian. Prakteknya Petrus - Sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa dan hidup menurut kehendak Allah taat dengar-dengaran. Sengsara daging untuk beribadah melayani Tuhan. Dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan kita diijinkan mengalami penderitaan pencobaan halangan dll. Berdoa dan berpuasaSama dengan sengsara daging untuk mengalami keubahan hidup pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.