Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 6: 7-86:7. Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keempat, aku mendengar suara makhluk yang keempatberkata: "Mari!"
6:8. Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuningdan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan mautmengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparandan sampar, dan dengan binatang-binatang buasyang di bumi.Ini adalah pembukaan
METERAI YANG KEEMPAT; penghukuman yang keempat dari Allah Roh Kudus atas dunia, yaitu terjadi
kegerakan kuda hijau kuning/kuda kelabu, yang mengakibatkan
MAUT DAN KERAJAAN MAUTmenguasai seperempat bagian dari bumi untuk membunuh penduduk bumi dengan pedang, kelaparan, sampar dan binatang buas--termasuk binatang kecil seperti virus, bakteri yang semakin ganas hari-hari ini--(diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 16 Juli 2017).
Ada
tiga macam maut/kematian:
- Maut/kematian tubuh; debu kembali menjadi debu, tetapi roh kembali pada Tuhan. Manusia beda dengan binatang--binatang tidak punya roh. Binatang mati, habis perkara, tetapi manusia masih ada roh yang harus kembali pada Tuhan.
- Maut/kematian rohani= mati rohani karena berbuat dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin mengawinkan (dosa percabulan); terpisah dari Tuhan.
- Maut/kematian yang kedua= kematian kekal di lautan api dan belerang; neraka selamanya.
Itulah urutan kematian. Secara tubuh, bisa karena sakit atau yang lain, tetapi rohnya kembali kepada Tuhan. Maut secara tubuh ini sedang bergentayangan. Hati-hati dalam berkendaraan, makanan, harus berdoa sungguh-sungguh. Maut tubuh ini sudah dahsyat lewat virus dan sebagainya. Tuhan tolong.
Secara rohani, hati-hati dengan kematian rohani--berbuat dosa sampai puncaknya dosa--! Kalau mati rohani, berarti terpisah dari Tuhan; tidak bahagia; kelihatan senang, tetapi sebenarnya dalam penderitaan, susah payah, pahit getir, dan kalau dibiarkan akan masuk dalam kematian yang kedua, neraka untuk selamanya; orang yang mengalami kematian rohani akan dibawa ke neraka; kematian kekal. Raja Daud mengatakan:
hanya satu langkah jaraknya aku dengan maut.
Kita sudah belajar
tempat yang aman dari mautyaitu berada di bawah kaki Tuhan, seperti Maria (diterangkan pada
Ibadah Raya Surabaya, 16 Juli 2017sampai
Ibadah Doa Surabaya, 21 Juli 2017).
Hari ini kita maju.
Tadi ada istilah '
makhluk yang keempat'; ini adalah makhluk di takhta sorga yang memberikan jalan keluar. Sementara ada maut yang bergentayangan, Tuhan berikan tempat yang aman, dan sekarang
CARA UNTUK MELAWAN MAUT.
Wahyu 4: 7
4:7.Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
Makhluk keempat adalah sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
'
Burung nasar' sama dengan kehidupan yang menantikan Yesus yang segera datang kembali kedua kali di awan-awan yang permai.
Tadi, makhluk yang keempat berkata: '
Mari!'; segera--Yesus segera datang kembali.
Jadi,
untuk menghadapi maut,
caranyaadalah
kita harus sungguh-sungguh menantikan kedatangan Yesus kedua kalidi awan-awan yang permai. Ini adalah
pengharapan tertinggidari hidup kita. Banyak pengharapan kita, mungkin dari desa ke kota untuk sekolah SMU, S1, S2--di Surabaya banyak universitas, SMU--atau untuk bekerja dengan harapan gaji lebih baik, silahkan. Tetapi pengharapan kita yang tertinggi adalah bisa menantikan kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Kalau tertinggal saat Yesus datang kembali kedua kali, sekalipun harapan di dunia tercapai--kita pintar, kaya dan hebat--, segalanya itu tidak ada artinya lagi; kita hanya ditelan maut, binasa selamanya bersama dengan dunia.
Satu-satunya jalan untuk bebas dari maut adalah kalau kita bisa menantikan dan menyambut kedatangan Yesus kedua kali--kita dibawa Tuhan ke awan-awan yang permai--; sementara dunia sudah dikuasai maut seluruhnya--semua binasa, dibawa ke neraka--.
Mari; segera, kita harus ada sikap menantikan kedatangan Yesus kedua kali--pengharapan tertinggi dalam hidup kita. Yang kerja, sekolah, silahkan, yang sungguh-sungguh, saya doakan. Tetapi mohon maaf, itu tidak menolong, itu hanya untuk hidup sementara di dunia, tetapi yang menolong kita adalah sikap kita yang menantikan kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Wahyu 22: 18-2122:18. Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
22:19. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."
22:20. Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
22:21. Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.
Ini adalah penutup dari kitab Wahyu.
Di sini terdengar suara:
Ya, Aku datang segera!Ini menunjuk pada
kesiapan Yesusuntuk segera datang kembali kedua kali dan mengangkat kita dari dunia yang dikuasai maut ke awan-awan yang permai.
Lalu bagaimana kita? Ada jawaban:
Amin, datanglah, Tuhan Yesus!Ini adalah
kesiapan sidang jemaatuntuk menyambut kedatangan Yesus kedua akali di awan-awan yang permai, sehingga terjadi pertemuan di udara antara Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga (Kepala/Suami) dengan kita mempelai wanita sorga (tubuh Kristus yang sempurna) di awan-awan yang permai. Ini disebut juga dengan perjamuan kawin Anak Domba; nikah yang sempurna, sesudah itu kita masuk Firdaus/kerajaan Seribu Tahun Damai (Wahyu 20), dan Yerusalem baru/kerajaan sorga yang kekal (Wahyu 21-22),
tidak ada mautdan air mata lagi di sana.
Menghadapi maut, mari kita menantikan kedatangan Tuhan.
Yesus sudah siap untuk datang kembali kedua kali, dan kita juga harus siap untuk menantikan dan menyambut kedatangan-Nya kedua kali. Kita bersama Dia selamanya, dan bebas dari maut.
Apa persiapan gereja Tuhan? Ayat 18-19: tentang firman nubuat. Ayat 21: tentang kasih karunia.
Ayat 20--kesiapan kita--diapit oleh ayat 18-19 dan 21.
Jadi, kesiapan gereja Tuhan untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan yang permai
dikaitkan dengan dua hal:
- Firman nubuat (ayat 18-19).
- Kasih karunia (ayat 21).
AD. 1. FIRMAN NUBUATGereja Tuhan yang siap untuk menanti dan menyambut kedatangan Yesus kedua kali harus sudah
menerima dan mengalami firman nubuat.
Ada
dua macam pemberitaan firmanyang diajarkan oleh Rasul Paulus:
- Efesus 1: 13
1:13. Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
Yang pertama: Injil keselamatan; firman penginjilan; kabar baik; susu bagi bayi-bayi yang baru lahir--yang belum percaya atau ba ru percaya Yesus.
Kabar baik adalah Injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali ke dunia, untuk mati di kayu salib dan menyelamatkan orang berdosa. Memang Injil ini tujuannya untuk orang yang berdosa, supaya tidak dihukum, tetapi diselamatkan.
Caranya: percaya Yesus, bertobat--stop dosa--, lahir baru dari air dan Roh--baptis air dan Roh Kudus; hidup baru yaitu hidup benar. Tadinya berdosa, kemudian mendengar Injil, percaya, bertobat, dan lahir baru dari air dan Roh sehingga mendapatkan hidup baru yaitu hidup dalam kebenaran. Kita selamat dan diberkati.
"Kita berdoa, mungkin dua bulan lagi ada baptisan air. Bagi jiwa-jiwa baru yang belum dibaptis, bersiap, dengar firman."
Yang penting dengaf firman. Semua harus kita lakukan sesuai dengan firman/kehendak Tuhan. Dengar firman untuk didorong masuk baptisan! Yang sudah dibaptis dengar firman juga untuk dicocokkan baptisannya benar atau tidak. Kalau syarat atau caranya atau hasilnya tidak betul, harus dikoreksi, karena baptisan air ini penentu--seperti masuk bahtera Nuh.
Jangan bicara mau sekolah dan lain-lain kalau tidak masuk bahtera Nuh!
Bahtera Nuh hanya satu; baptisan air yang benar hanya satu. Kalau tidak masuk bahtera Nuh, berarti sudah mati, tidak bisa apa-apa--jangan bicara soal masa depan atau kedatangan Tuhan, sudah tidak mungkin, karena sudah mati lebih dulu; sudah ditelan maut.
"Baptisan air bukan dipaksa tetapi saya hanya menunjukkan bahwa baptisan air yang benar itu bukan berdasarkan aliran gereja, pendapat pendeta, tetapi berdasarkan firman."
Coba bayangkan waktu zaman Nuh, kalau salah masuk bahtera, mana bisa bicara masa depan, apalagi hidup kekal?
Sama dengan baptisan air, ini penentu. Saya bertanggung jawab sebagai gembala. Jangan sampai kita kalah di awal. Sedangkan yang baptisannya sudah benar, di langkah terakhir yang menentukan masih bisa tersandungdi pintu sorga--seperti Yudas Iskariot. Yudas Iskariot, seorang rasul, tetapi masih bisa tersandung di pintu sorga, apalagi kalau salah baptisan, mau apa lagi? Sudah tidak bisa bicara lagi.
"Saya tanggung jawab sebagai gembala untuk mendoakan dan memberitakan yang benar. Jangan bosan!"
Yang sudah percaya Yesus, kalau diberi susu terus, jadi abnormal. Karena itu ada pemberitaan firman yang kedua.
- 2 Korintus 4: 3-4
4:3. Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4. yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Yang kedua: cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus; firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua; makanan keras; kabar mempelai--dari kabar baik ditingkatkan menjadi kabar mempelai.
Kabar mempelai adalah Injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga untuk menyucikan kita sampai sempurna, tidak bercacat cela seperti Dia; kita menjadi mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai.
Jadi,
kedatangan Yesus kedua kali tidak ada kena mengena lagi dengan dosa--kalau kedatangan Yesus pertama memang untuk orang berdosa--. Tidak boleh ada dosa, sebab dosa itu maut. Sebab itu cara untuk terlepas dari maut adalah mengharapkan kedatangan Yesus, artinya: disucikan sampai tidak bercela; tidak ada dosa lagi; kita bebas dari maut.
Firman nubuatsama dengan firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua; kabar mempelai.
Firman nubuat
artinya:
- Firman yang dibukakan/diungkapkan rahasianya, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab.
"Saya terangkan berulang-ulang: kalau fisika, matematika, rumus diterangkan dengan rumus. Kalau firman pengajaran, ayat diterangkan dengan ayat--ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab."
- Firman yang mengungkapkan dosa-dosa yang tersembunyi di dalam sidang jemaat; mengungkapkan segala keadaan sidang jemaat, untuk bisa disucikan.
Dosa dibuka bukan untuk dipermalukan, tetapi untuk disucikan.
Ada yang datang: 'firman-nya kok anjing babi?' Bukan dipermalukan. Kalau merasa: 'oh iyaya aku itu,' itu untuk disucikan.
Apa gunanya kita mengerti sorga tetapi tidak masuk ke dalamnya karena dosa tidak diungkap?
Harus dua-duanya: sorga diungkap dan dosa juga diungkap, tidak perlu mengungkap neraka.
- Firman yang mengungkapkan segala sesuatu yang akan terjadi dan pastiterjadi di akhir zaman, terutama tentang:
- Penghukuman yang akan melanda bumi: tiga kali tujuh penghukuman. Diungkapkan supaya kita takut dan menyelesaikan semua sehingga tidak masuk hukuman.
- Kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga untuk mengangkat dan menyempurnakan kita di awan-awan yang permai. Sebab itu disebut dengan kabar mempelai.
Untuk melawan maut kita harus menantikan kedatangan Yesus kedua kali--dikaitkan dengan firman nubuat. Kita harus menerima dan mengalami pekerjaan firman nubuat.
Tadi di Wahyu 22: 18-19, ada
dua hal yang dijagaberkaitan dengan firman nubuat/kabar mempelai:
- Ibrani 5: 11-14
5:11. Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.
5:12. Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
5:13. Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.
5:14. Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.
Makan firman sama dengan mendengar; kalau makan nasi, di mulut. Banyak orang lamban makan, umurnya sudah cukup, tapi masih minum susu, sehingga jadi abnormal. Rohani juga. Sudah bertahun-tahun ikut Yesus masih cari firman: ayo percaya, ayo bertobat, diberkati. Itu sudah--sudah tahu dan mengalami.
"Seperti sekolah: 'Aku mau SMP terus supaya ranking, tidak usah naik kelas.' Padahal cita-citanya sampai S1. Sampai kiamat, tidak akan bisa S1."
Mari meningkat! Jangan di situ terus! Kedatangan Yesus itu sebagai Mempelai, tidak mungkin anak kecil jadi mempelai. Harus dewasa, karena itu butuh makanan keras.
Perkara pertamayang harus dijaga: gereja Tuhanjangan lamban untuk mendengar firman pengajaran.
Banyak yang tidak mau karena terlalu lama atau terlalu keras. Namanya makanan keras, memang lama. Kalau susu memang cepat, tetapi makanan keras harus pelan-pelan--baca ayat dulu. Sungguh-sungguh!
Jadi gereja Tuhan kalau mau menantikan kedatangan Tuhan (bebas dari maut), jangan lamban untuk mendengar dan menerima firman pengajaran.
Kalau lamban atau menolak firman pengajaran yang keras, ia akan tetap jadi anak kecil. Anak kecil ini gampang disesatkan.
"Jangankan anak kecil, anak remajapun bisa disesatkan lewat media sosial; ditipu lalu dibawa lari. Kalau dulu anak-anak kecil yang jadi korban. Dulu waktu saya masih SD, tahun 70an, kalau ayah saya datang dari Surabaya bawa permen merk 'rabbit', seperti bawa mobil, anak kecil berebut; namanya orang desa. Di depan sekolah begitu, bawa merah-merah, lalu anaknya diculik dan dijual. Anak kecil mudah saja ditipu."
"Kita begitu juga. Ada hamba Tuhan dibilang: hebat! padahal kawin cerai atau tidak benar soal uang. Kita hanya bilang: Oh, dia hebat; kita sama seperti anak kecil yang tidak mengerti.
Seorang ibu yang sekarang digembalakan, itu lucu. Dia cerita pada saya tentang hamba Tuhan yang hebat dan terkenal: 'Pak, waktu pendeta yang hebat, terkenal itu khotbah, dari jauh saya hanya memberi tanda dengan tangan, karena dia hutang tidak bayar. Saya telepon tidak bisa, tidak diangkat. Satu waktu saya datang kebaktian, dia yang khotbah. Jadi saya kasih tanda saja dari jauh.' Pendeta hebat dan terkenal itu, kalau anak kecil, gampang diperdaya. Makanya saya juga harus diteliti."
Efesus 4: 14
4:14. sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
Jemaat disuruh korban tetapi dia sendiri tidak korban. Ini penyesatan dan kelicikan.
Anak kecil gampang disesatkan oleh ajaran palsu, sehingga binasa; ditelan maut juga. Waktu nabi-nabi berkumpul, ada labu liar yang mengandung racun, kalau dimakan, mati. Banyak yang mati rohani karena ajaran palsu, sampai binasa selamanya.
Tadi, kalau lamban; tidak mau makanan keras, akan jadi anak kecil terus, artinya:
- Tidak bisa masuk perjamuan kawin Anak Domba.
- Disesatkan; salah arah; bukan ke atas tetapi ke bawah; tidak bisa masuk perjamuan kawin Anak Domba di awan-awan yang permai, tetapi masuk neraka dan binasa selamanya.
- Jatuh dalam kelaparan rohani sampai masuk aniaya antikris selama tiga setengah tahun.
Amsal 19: 15
19:15. Kemalasan mendatangkan tidur nyenyak, dan orang yang lamban akan menderita lapar.
Orang yang malas--yang lain sudah bekerja, ia masih santai--ya tidak makan--lapar jasmaninya. Kalau lamban mendengar firman, rohaninya yang lapar. Hanya mau minum susu terus. Harus makanan keras!
- Terakhir, anak kecil tidak bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali; ketinggalan saat Yesus datang kedua kali.
Jangan lamban! Mari, terima dan alami firman nubuat! Bukan berarti penginjilan tidak penting--kalau tidak ada penginjilan, tidak ada saya--, tetapi sudah, waktunya beralih. Kita bukan anak kecil lagi.
Inilah perkara pertama yang harus dijaga berkaitan dengan firman nubuat: jangan lamban atau menolak makanan keras!
- Wahyu 22: 18-19
22:18. Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkansesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
22:19. Dan jikalau seorang mengurangkansesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."
Perkara keduayang harus dijaga: jangan menambah atau mengurangi firman.
Tadi, jangan lamban, tetapi segera terima, tidak usah dipikir-pikir, sudah waktunya untuk makan makanan keras. Gembalanya juga jangan tunggu-tunggu lagi:: Nanti kalau saya sampaikan firman yang keras, lari semua.Itu urusannya. Bayi sudah berumur berapa tahun, sudah waktunya makan makanan keras.
Kemudian jangan menambah dan mengurangi firman nubuat= jangan merubah firman nubuat, karena firman nubuat merupakan wahyu dari Tuhan; firman yang dibukakan rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab.
Wahyu tidak boleh diubah!
Mari, terima dan dengar dengan sungguh-sungguh sampai dengar-dengaran. Sudah beres dan kita bisa menantikan kedatangan Tuhan.
Amsal 30: 5-6
30:5. Semua firman Allah adalah murni. Ia adalah perisaibagi orang-orang yang berlindung pada-Nya.
30:6. Jangan menambahi firman-Nya, supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap pendusta.
Kalau menambah dan mengurangi firman, itu sama dengan pendusta/nabi palsuyang akan dibinasakan.
Orang yang mendengar firman yang ditambah dan dikurang, ia sama seperti Hawa:
- Menyampaikan firman dengan menambah kata 'raba', artinya emosinya yang diraba dengan lawak, bukan hatinya, supaya orang senang.
Kalau Roh Kudus disuruh ketawa-ketawa, akan jadi seperti Simson. Simson gambaran dari Roh Kudus, kalau disuruh melawak, tiga ribu orang mati--mati rohaninya.
Jangan paksa Roh Kudus melawak! Itu logika, bukan Roh Kudus: kalau melawak jadi tidak ngantuk.
- Lalu mengurangi kata 'bebas'; juga memakai pengetahuan: orang itu mendengar pelajaran di sekolah empat puluh lima menit. Jadi jangan lama-lama dengar firman. Itu logika, tetapi kalau Roh Kudus bekerja, mau berapa lamapun bisa.
Kalau kita mendengar firman tidak bebas, mau ibadah tidak bebas, akibatnya terikat juga oleh dosa-dosa; tidak pernah bebas.
Inilah menambah mengurangi firman; nabi palsu. Hati-hati!
Amsal 30: 5-6
30:5. Semua firman Allah adalah murni. Ia adalah perisaibagi orang-orang yang berlindung pada-Nya.
Kalau kita mendengar firman nubuat yang tidak ditambah dan dikurangi--firman yang murni--, kita akan mengalami perlindungan; firman menjadi perisai imansehingga panah api si jahat tidak bisa masuk.
Tetapi kalau firman ditambah dan dikurangberdasarkan pengetahuan, logika--dikasih lawak, jangan lama-lama dan berbagai alasan--, perisai akan hilang. Kita tidak akan mengalami perisai iman, tetapi kita akan ditembus oleh panah api si jahat dalam bentuk: pencobaan, dosa, ajaran palsu, sampai binasa.
Oleh sebab itu mari menerima, mendengar sungguh-sungguh sampai dengar-dengaranpada firman nubuat/kabar mempelai untuk bisa menantikan kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Kalau sudah menerima, mendengar sampai dengar-dengaran, kita tinggal menerima/memetik hasilnya. Kalau menambah dan mengurangi firman, akan dipanah; tidak ada lagi perisai/perlindungan, dan kalah.
Kalau lamban, akan jadi anak kecil--tidak bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
Kita pilih yang benar saja yaitu mendengar dan dengar-dengaran; dipraktikkan. Kita tinggal memetik hasilnya
Kegunaan dari kabar mempelai:
1 Korintus 14: 314:3. Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur.
'
siapa yang bernubuat'= yang menyampaikan firman nubuat.
Di sini, kegunaan dari kabar mempelai adalah membangun, menasihati dan menghibur.
Siang ini kita membahas kegunaan
pertama:
MEMBANGUN.
Artinya: membawa kita masuk dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna; mempelai wanita Tuhan yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai; mengalami kegerakan rohani.
Ada
dua macam kegerakan rohani:
- Kegerakan Roh Kudus hujan awal= kegerakan dalam firman penginjilanuntuk membawa orang berdosa percaya Yesus dan diselamatkan.
Arahnya: dulu dari loteng Yerusalem, karena ditolak, lari ke Yudea, ditolak, ke Samaria--lebih jauh lagi dari Yerusalem--, ditolak lagi, sampai ke negara-negara barat, ditolak lagi dan sampai ke ujung bumi--negara timur; kita ini bangsa kafir.
"Ada yang mengatakan ujung bumi adalah Papua, Indonesia, sebab masih banyak orang primitif sampai sekarang. Jangankan mendengar Injil, berpakaianpun tidak tahu."
Penginjilan ini penting.
Kegerakan ini untuk menambah jumlah/kuantitas anggota tubuh Kristus--dari dua belas murid, jadi tujuh puluh, seratus dua puluh, lalu tiga ribu, lima ribu di Antiokhia sampai sekarang sudah milyar. Sekarang kita menginjil juga, masih banyak teman, saudara-saudara kita yang belum menerima Yesus. Mari bersaksi!
Jumlah penting. Misalnya seperti jari, kalau jumlahnya tidak lima, tidak sempurna juga.
- Kegerakan Roh Kudus hujan akhir= kegerakan dalam firman nubuat/firman pengajaranuntuk menyempurnakan sidang jemaat menjadi mempelai wanita Tuhan.
Kegerakan ini untuk menambah kualitasgereja Tuhan.
Kuantitas harus ada--sudah lima jari--, tetapi cacat, tidak sempurna juga. Harus ada kualitas. Penginjilan penting, pengajaran juga harus ada.
Kita sekarang terutama dipakai Tuhan dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir; pengajaran. Ada penginjilan, tetapi titik beratnya pada pengajaran; sasarannya pada orang yang sudah selamat/percaya Yesus, supaya menjadi sempurna.
Arahnya: dari ujung bumi--kita bangsa kafir--kembali ke negara barat, Samaria, Yudea sampai ke Yerusalem.
Sekarang banyak orang Israel yang tidak menerima Yesus kalau diberitakan bahwa Yesus sudah datang, karena mereka menganggap Yesus sebagai anak tukang kayu. Tetapi kalau kita bawa berita: Yesus segera datang!Mereka percaya; mereka menerima kabar mempelai.
Kalau orang Israel percaya dan menerima Yesus, Israel dan kafir akan menjadi satu tubuh yang sempurna untuk menuju perjamuan kawin Anak Domba--pertemuan di udara--, sampai Yerusalem baru/kerajaan sorga.
Tabut perjanjian--firman pengajaran--harus kembali pada Israel.
"Doakan, saya tidak tahu apa-apa. Sudah dua kali ke Israel, saya hanya santai saja: Siapa tahu nanti kalau tujuh kali ke Israel, akan seperti Yerikho; Tuhan sudah datang. Tiba-tiba kemarin sepuluh orang dari desa di Malang: 'Kami siap berangkat kalau om yang pergi ke Israel.' Belum dari Surabaya, Malang, Medan. Saya bilang: 'Berdoalah, siapa tahu ini gerakan ketiga, masih gerakan kesaksian.' Menabung ya. Tahun depan kita ke Israel. Puji Tuhan. Sudah banyak di Medan: 'Ayo, om, kapan om ke Israel?' Tetapi tidak pernah luluh hati saya. Orang desa ini saya tidak kenal. Saya ke Sitiarjo, di sana ada berbagai organisasi gereja, dan mendengar firman beberapa kali. Mereka ada yang dapat arisan, ditabung: 'Tunggu, kalau Om Widjaja yang ke sana, kami mau ikut.' Ada sepuluh orang. Kok luluh hati saya: 'Ya sudah, tahun depan mungkin, ya.' Kita berdoa waktunya atau gerakan dari Tuhan."
Kegerakan penginjilan ituseperti
menabur; menumbuhkan--cepat. Baru buka sudah cepat tumbuhnya--dua belas, tujuh puluh, seratus dua puluh, tiga ribu, lima ribu orang, sampai milyar.
"
Kami lewat jalan ke Halim satu minggu dua kali, ada lahan dibuat sawah, lihat baru dibajak, sebentar lagi sudah tinggi dan hijau. Tetapi mau panen masih lama."
Kegerakan pengajaran/pedang/sabit untuk mematangkan buah-buah dan memanen/
menuai.
Jadi
kita masuk kegerakan menabur dan menuaiuntuk mendapatkan upah yang sama. Yang dipakai di pengajaran, jangan iri dengan penginjilan: '
Wah, ribuan.' Suatu waktu akan masuk ke pengajaran; minta didewasakan, dituai.
Kita yang di pengajaran jangan turun ke penginjilan!Kalau kita turun, siapa yang mau menuai?
Kita bertahan. Ada yang menabur, dipakai, yang menuai juga dipakai.
Upahnya samadalam Yohanes 4, yaitu
sukacita sorga.
Gerakannya beda, tapi upahnya sama.
Jadi kita harus aktif dalam kegerakan Roh Kudus hujan awal dan hujan akhir; kegerakan menabur dan menuai.
Semuaharus dikorbankan dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus--waktu, tenaga, uang--
kecuali satu: pengajaran yang benar tidak boleh dikorbankan.
Firman pengajaran yang benar adalah pribadi Yesus sebagai Kepala. Kalau pengajaran yang benar dikorbankan, itu seperti tubuh tanpa kepala.
Kaum muda, kalau menikah tanpa pengajaran, itu seperti tubuh tanpa kepala, nabrak sana-sini, akan hancur semua. Jangan!
Begitu juga kalau mau tergembala, kalau tanpa kepala, arahnya mau ke mana?
Fellowshiptanpa pengajaran mau ke mana? Meskipun hati-hati, pasti menabrak kalau tanpa kepala.
Tanpa pengajaran pasti jatuh.
Matius 6: 266:26. Pandanglah burung-burungdi langit, yang tidak menabur dan tidak menuaidan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamuyang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
Tuhan tidak pernah menipu. Burung-burung yang tidak menabur dan menuai dipelihara oleh Tuhan, apalagi kalau kita aktif dalam kegerakan Roh Kudus hujan awal--menabur; penginjilan--dan kegerakan Roh Kudus hujan akhir--menuai; pengajaran--, kita lebih dari burung--karena kita bisa menabur dan menuai--,
pastidipelihara oleh Tuhan sekalipun kita lemah, tak berdaya seperti sehelai rambut.
Burung--yang tidak menabur dan menuai--dan rambut (Matius 10) dipelihara oleh Tuhan. Kalau manusia--hamba Tuhan, pelayan Tuhan--menabur dan menuai, biarpun dia hanya seperti sehelai rambut, ia tidak dibiarkan jatuh tetapi ia akan dipelihara oleh Tuhan. Semoga kita mengerti. Tidak akan ditipu oleh Tuhan!
Ayo, kita aktif semua! Pembangunan tubuh Kristus mulai dalam nikah, layani dengan sungguh-sungguh. Dalam penggembalaan, gembala aktif. Kalau gembala tidak mau menabur dan menuai, ia akan jadi seperti burung. Burung secara rohani gambaran dari setan. Gembala yang tidak menabur dan menuai, tetapi hanya diberkati, nasibnya akan sama seperti burung--terbang, enak, makan, mati, habis perkara--, mau ke mana?
Ayo, kita manusia adalah hamba Tuhan/pelayan Tuhan, bukan burung.
Kita menabur dan menuai, dan
Tuhan akan memberikan upah dan memelihara kitasekalipun kita hanya sehelai rambut.
Matius 10: 29-3010:29. Bukankah burung pipitdijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu.
10:30. Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya.
Burung saja yang tidak menabur dan menuai, dipelihara; tidak dibiarkan jatuh, apalagi kita.
'
Sehelai rambutpun dihitung oleh Tuhan',artinya
kalau kita aktif dalam pembangunan tubuh Kristus, sekalipun kita hanya sehelai rambut kita akan diperhatikan oleh Tuhan.
Seperti sehelai rambut= tidak berharga, tidak berdaya, tidak punya apa-apa--akan diperhatikan oleh Tuhan.
Ada tiga kemungkinan dari sehelai rambut tetap dibela dan diperhatikan Tuhan kalau ia menabur dan menuai:
- Kisah Rasul 27: 33-34
27:33. Ketika hari menjelang siang, Paulus mengajak semua orang untuk makan, katanya: "Sudah empat belas harilamanya kamu menanti-nanti saja, menahan lapar dan tidak makan apa-apa.
27:34. Karena itu aku menasihati kamu, supaya kamu makan dahulu. Hal itu perlu untuk keselamatanmu. Tidak seorangpun di antara kamu akan kehilangan sehelaipun dari rambut kepalanya."
Yang pertama: sehelai rambut di tengah gelombang dunia; diancam mati tubuh.
Ini perjalanan rasul Paulus naik kapal dan dihantam gelombang sampai tidak makan empat belas hari.
Ini gambaran dari maut tubuh--sakit, kecelakaan, ekonomi tidak bergerak, penghasilan habis semua--.
'makan pada hari keempat belas'= makan paskah.
Ini firman waktu di Square: tanggal sepuluh domba paskah ditangkap, tanggal empat belas disembelih. Ini makanan paskah, artinya: kurban Kristus sanggup meneguhkan dan menguatkan; kuat teguh hati.
Biar sehelai rambut di tengah gelombang, kita tetap kuat teguh hati.
Kisah Rasul 27: 35-36
27:35. Sesudah berkata demikian, ia mengambil roti, mengucap syukur kepada Allah di hadapan semua mereka, memecah-mecahkannya, lalu mulai makan.
27:36. Maka kuatlah hatisemua orang itu, dan merekapun makan juga.
'mengambil roti, memecah-mecahkannya', sekarang adalah perjamuan suci.
Sehelai rambut di tengah gelombang lautan dunia: 'sudah tidak bisa lagi, om'; mati tubuh--mungkin dalam kesehatan, ekonomi, sekolah--, mari, yang penting kuat teguh hati. Hargai kurban Kristus!
Kuat teguh hati artinya:
- Tidak kecewa, putus asa dan tinggalkan Tuhan, tetapi tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
- Tetap hidup benar dan suci.
- Tetap menyembah Tuhan.
Kalau kuat teguh hati, sehelai rambut akan tetap dipelihara oleh Tuhan. Tetap menabur dan menuai; tetap kuat teguh hati!
Jangan bilang: 'Om, berhenti dulu karena terlalu besar pencobaannya.' Salah, akan mati!
Sehelai rambut kecil, tetapi kalau tetap kuat teguh hati, ia akan berada di dalam tangan anugerah Tuhan yang besar, yang sanggup menyelamatkan, memelihara dan melindungi kita di tengah kesulitan.
Angkat tangan saja dan menyembah: 'Tidak bisa lagi, Tuhan. Hanya Engkau, hanya Engkau!'
- Matius 10: 30
10:30. Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya.
Perikop: penganiayaan.
Matius 10 ini tentang zaman antikris berkuasa tiga setengah tahun di bumi.
Yang kedua: sehelai rambut menghadapi antikris yang berkuasa di bumi tiga setengah tahun.
Ini gambaran dari mati rohani.
Kalau di zaman antikris, nanti dipaksa menyembah. Kalau menyembah antikris, bebas semua tapi mati rohaninya dan masuk kebinasaan saat Tuhan datang.
Sehelai rambut menghadapi antikris yang berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun, dikaitkan dengan dua burung pipit.
Matius 10: 29
10:29. Bukankah burung pipitdijual dua ekorseduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu.
Dua burung menunjuk pada dua saksi: Musa dan Elia. Musa dan Elia adalah dua saksi untuk menguatkan kita. Jangan tunggu nanti zaman antikris! Sekarang Musa Elia; dua saksi ini bisa kita terima dari firman nubuat/pengajaran yang benar.
Tadi, dari perjamuan suci/kurban Kristus kita bisa kuat teguh hati.
Musa dan Elia ini nanti bersaksi pada zaman antikris untuk menguatkan yang masuk aniaya antikris. Tetapi jangan tunggu nanti, sebab hanya sedikit yang kuat; banyak yang menyangkal Tuhan. Sekarang ini kita menerima kesaksian Musa dan Elia--perjanjian lama dan perjanjian baru; kita menerima kesaksian dari firman pengajaran yang benar. Itu yang membuat kita kuat teguh hati; kita berada di dalam tangan anugerah Tuhan yang besar.
Sehelai rambut kecil, tetapi berada dalam dua tangan anugerah yang besar, itulah dua sayap burung nasar yang besar, untuk menyingkirkan kita ke padang gurun. Kalau antikris berkuasa di bumi, kita sudah disingkirkan ke padang gurun, tiga setengah tahun dipelihara oleh Tuhan lewat firman pengajaran dan perjamuan suci.
Ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci adalah latihan menyingkir.
- Lukas 23: 41-43
23:41. Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
23:42. Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
23:43. Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
Yang ketiga: sehelai rambut menghadapi neraka; gambaran dari maut/kematian yang kedua..
Penjahat ini sudah menghadapi tiga kematian; tubuh, jiwa dan rohnya sudah mati. Sudah tidak berdaya apa-apa. Tetapi bersyukur pada Tuhan, dia bisa mengakui dosa-dosanya: 'Dia tidak salah, kita yang salah.'Yang satu mencela: 'Ayo turun, kalau memang kamu Juruselamat, selamatkan kami!'
Keadaan apapun kita, mungkin sudah berdosa, jahat, najis, kotor; sehelai rambut sudah tidak berharga, tinggal masuk neraka. Tetapi kalau pada siang ini, detik ini--jangan tunggu besok! Kalau besok saya tidak tanggung jawab--
- kita mau mengakudosa pada Tuhan dan sesama sampai mengalami pengampunan dosa, dan jangan diulangi lagi; hidup benar,
- dan kita bisamengaku Yesus; menyembahDia sebagai Raja dan Mempelai; kita menyerahkan diri pada Tuhan,
maka Dia akan mengulurkan tangan anugerah yang besar untuk memegang sehelai rambut, mengampuni, menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurnaseperti Dia, untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai; masuk Firdaus, sampai ke Yerusalem Baru.
Tidak ada yang tidak bisa ditolong! Karena Yesus sudah mengalahkan maut, maka kita bisa ditolong dari maut.
Sehelai rambut di tengah gelombang--maut tubuh--, menghadapi antikris, menghadapi neraka--sudah tidak ada harapan--, bisa Dia tolong. Kita hanya mengangkat tangan sampai menyembah. Kuat semua! Jangan putus asa!
Yang penting kuat teguh hati sampai menyembah Tuhan; menyerahkan hidup pada-Nya. Tuhan akan mengulurkan tangan anugerah yang besar untuk memegang kita, melepaskan kita dari maut, dan mengadakan mujizat di tengah-tengah kita.
Kaum muda mungkin merasa tidak bisa lagi, mari sehelai rambut, serahkan pada Tuhan!
Yang menghadapi kesulitan, dalam kemustahilan, sebagai sehelai rambut, serahkan semua pada Tuhan! Yang sudah berhasil jangan sombong, gelombang bisa datang dengan cepat. Kita tidak mampu, serahkan semua pada Tuhan!
Mungkin tidak ada yang tahu, mungkin tidak ada yang mau tahu, kesempatan hanya Yesus seorang diri. Jangan bergantung pada yang lain, tetapi pada tangan anugerah yang besar. Di mana kita sehelai rambut hari-hari ini? Di tengah gelombang, menghadapi antikris, atau neraka? Sudah tidak bisa lagi ditolong, tetapi masih ada tangan anugerah Tuhan.
Kaum muda, tidak ada masa depan, Tuhan tolong! Penjahat yang menyembah diterima oleh Tuhan, masakan hamba Tuhan/pelayan Tuhan tidak diterima? Pasti diterima! Biarlah tidak ada jarak antara kita dengan Tuhan.
Tuhan memberkati.