Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang-Nya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahatera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Tema Ibadah Persekutuan di Jakarta: Wahyu 21: 5: "Aku menjadikan segala sesuatu baru."
21:5. Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."

'menjadikan' = menciptakan.

Mengapa ada penciptaan lagi?
Sebenarnya, di dalam kitab Kejadian, TUHAN sudah menciptakan langit bumi beserta isinya termasuk manusia yang sama mulia dengan TUHAN--satu gambar dengan TUHAN--dan manusia ditempatkan di Taman Eden. Semua baik dan semua bahagia pada waktu diciptakan. Tetapi sayang, manusia diperdaya oleh ular dan berbuat dosa, sehingga telanjang dan diusir dari Taman Eden ke dalam dunia; hidup dalam suasana kutukan--suasana letih lesu, beban berat, kepahitan, kepedihan dan sebagainya.

Di dalam dunia yang sudah terkutuk, manusia--termasuk pelayan TUHAN dan hamba TUHAN--tidak bertobat, tetapi tetap berbuat dosa--bahkan sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan.
Dosa makan-minum = merokok, mabuk, narkoba.
Dosa kawin-mengawinkan = dosa seks dengan berbagai ragamnya, penyimpangan seks--homoseks, lesbian, seks pada diri sendiri--, sampai kawin-campur, kawin-cerai, dan nikah yang hancur.

Akibatnya: hidupnya seperti anjing dan babi; telanjang dan tidak tahu malu lagi.
Bahkan hamba TUHAN seringkali menyampaikan firman di mimbar; merasa dipakai TUHAN, padahal sebenarnya ia adalah anjing dan babi--kalau dilihat dosa-dosanya; tidak malu pada TUHAN, sehingga, mau tidak mau, hukuman TUHAN turun.

Juga sama seperti perempuan yang bungkuk 18 tahun di bait Allah. Angka18 sama dengan dicap 666 sehingga menjadi sama dengan antikris. Tubuh, jiwa dan rohnya daging = tampil seperti binatang buas/antikris; sampai terakhir tampil seperti iblis.

Dalam Matius 16: 23, ketika Yesus mengatakan bahwa Ia akan ke Yerusalem, lalu ditangkap, disiksa dan dibunuh/disalibkan, Petrus langsung menarik Yesus ke samping dan menegor Yesus. Dan TUHAN mengatakan: 'Enyahlah iblis.'
Petrus, hamba TUHAN yang senior dan hebat, bisa menjadi seperti iblis.

Sekarang ini banyak iblis menyamar sebagai malaikat terang. Malaikat menunjuk pada gembala; iblis menyamar sebagai malaikat terang, salah satunya yaitu tidak mau memberi makansidang jemaat, tetapi mengaku sebagai gembala. Kalau gembala, pasti mau memberi makan.

Manusia yang awalnya diciptakan segambar dengan TUHAN, merosot sampai menjadi sama dengan iblis dan semuanya ini akan dibinasakan.

TUHAN tidak rela kalau manusia ciptaaan-Nya--apalagi hamba-Nya, pelayan-Nya, dan anak-anak-Nya yang ditebus oleh Yesus--menjadi sama dengan iblis dan binasa selamanya. Oleh sebab itu, dalam kitab Wahyu, TUHAN mau menciptakan kembali langit dan bumi yang baru, dan juga menciptakan manusia baru yang sama mulia dengan Yesus. Manusia yang baru akan ditempatkan di langit dan bumi yang baru, yaitu Yerusalem baru kekal selamanya.

'segala perkataan ini adalah tepat dan benar' = jangan ragu, apapun keadaan kita!
Manusia yang sama mulia dengan TUHAN merosot menjadi sama dengan iblis, masih ada harapan sebab di dalam kitab Wahyu ditulis tentang penciptaan. Masih ada harapan untuk diubahkan, sehingga bisa ditempatkan di Yerusalem baru.

Prosesnya disebut dengan PEMBAHARUAN--TUHAN menciptakan langit, bumi, dan manusia baru.
Yang penting, selama hidup di dunia, kita harus mengalami pembaharuan demi pembaharuan sampai menjadi sama mulia dengan Yesus dan menempati Yerusalem baru.

Dalam Wahyu 21, ada 4 macam pembaharuan(diterangkan mulai dari Ibadah Persekutuan Ciawi I, 19 April 2012-Kamis Sore):

  1. Wahyu 21: 1= pembaharuan langit dan bumi yang baru (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Persekutuan Ciawi I, 19 April 2012-Kamis Soresampai Ibadah Persekutuan Ciawi IV, 28 Februari 2013-Kamis Pagi).

  2. Wahyu 21: 2-3= pembaharuan manusia baru (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Persekutuan Ciawi V, 28 Februari 2013-Kamis Soresampai Ibadah Persekutuan Jakarta V, 10 Oktober 2013-Kamis Sore).

  3. Wahyu 21: 4-8= pembaharuan suasana baru (diterangkan mulai dari Ibadah Kunjungan Jakarta I, 14 Oktober 2014-Selasa Sore).

  4. Wahyu 21: 9-27= pembaharuan Yerusalem baru.

AD 3. PEMBAHARUAN SUASANA BARU
Wahyu 21: 4-8
21:4. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
21:5. Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."
21:6. Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.
21:7. Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku.
21:8. Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

Pembaharuan suasana baru dibagi menjadi 4:

  1. Wahyu 21: 4= suasana tanpa maut; tidak ada lagi maut (diterangkan mulai dari Ibadah Kunjungan Jakarta I, 17 November 2015-Selasa Soresampai Ibadah Kunjungan Jakarta II, 18 November 2015-Rabu Pagi).

  2. Wahyu 21: 5-6= suasana kepuasan/kebahagiaan sorga (diterangkan pada Ibadah Kunjungan Jakarta III, 18 November 2015-Rabu Sore).
    Kita tidak perlu lagi mencari kepuasan ke diskotik, gedung bioskop dan lain-lain, sebab sudah ada kepuasan sorga. Banyak kaum muda yang sepulang dari gereja masih ke diskotik, gedung bioskop dan lain-lain.

  3. Wahyu 21: 7= suasana kemenangan (diterangkan pada Ibadah Kunjungan Jakarta IV, 19 November 2015-Kamis Pagi).
  4. Wahyu 21: 8= suasana kesucian dan kesempurnaan (diterangkan pada Ibadah Kunjungan Jakarta V, 19 November 2015-Kamis Sore).

AD. 3. Wahyu 21: 7= suasana kemenangan.
Wahyu 21: 7
21:7. Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku.

Suasana kemenangan artinya kita tidak boleh kalah. Kalau dulu kita sudah jatuh bangun dalam dosa--seperti anjing dan babi--mari, malam ini TUHAN ciptakan suasana baru yaitu suasana kemenangan.

Wahyu 17: 14
17:14. Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilihdan yang setia."

Suasana kemenangan yaitu kehidupan yang dipanggil, dipilih, dan setia.
Dipanggil = diselamatkan; percaya Yesus, bertobat dan dibaptis air.
Tetapi ingat: 'banyak yang dipanggil, sedikit yang dipilih.' Oleh sebab itu perlu dipilih: disucikan untuk diangkat menjadi imam dan raja--hamba TUHAN dan pelayan TUHAN.

Kalau digabung, dipanggil dan dipilih adalah kehidupan yang sudah diselamatkan dan diangkat menjadi imam dan raja--hamba TUHAN dan pelayan TUHAN; sesuai dengan jabatan pelayanan masing-masing yang dipercayakan TUHAN kepada kita.
Tidak cukup dipanggil dan dipilih, tetapi juga harus setia.

Jadi, suasana baru/suasana kemenangan adalah kita BERIBADAH DAN MELAYANI TUHAN DENGAN SETIA DAN BAIK.
Sekalipun sudah menjadi hamba TUHAN/pelayan TUHAN--termasuk gembala--, tetapi kalau tidak setia, berarti kalah.

“Sudah saya ulang-ulang. Motto dari Lempin-El “Kristus Ajaib” adalah 'lebih berguna seorang pengerja yang setia dan baik, dari pada seorang gembala yang tidak setia.' Tidak ada gunanya. Sekalipun orang mengatakan dia hebat dan dahsyat, tetapi kalau tidak setia, kita hanya ditipu. Tidak setia sama dengan tidak baik. 'Oh, dia baik Om,' itu hanya pura-pura baik. Sama halnya dengan kalau tidak benar maka tidak baik. 'Dia baik, Om,' itu pura-pura baik.”

Benar dulu baru baik; setia dulu baru baik. Ini tidak menipu.
Jangan ditipu! Orang yang korupsi, lalu hasil korupsinya disumbangkan untuk sembako satu kampung; itu juga disebut baik, tetapi sebenarnya hanya pura-pura baik.

Matius 25: 21
25:21. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

"Hati-hati! Bagaimana merosotnya hamba TUHAN/pelayan TUHAN sampai menjadi sama dengan iblis. Bahkan dalam alkitab dituliskan ada iblis yang menyamar sebagai malaika terang. Kita harus sungguh-sungguh berhati-hati. Termasuk saya sebagai gembala, jangan sampai hanya menyamar! Mari kita semua menjadi pelayan TUHAN dan hamba TUHAN yang setia dan baik."

Melayani dengan setia dan baik artinya:

  1. Ibrani 13: 18
    13:18. Berdoalah terus untuk kami; sebab kami yakin, bahwa hati nurani kami adalah baik, karena di dalam segala hal kami menginginkan suatu hidup yang baik.

    Pengertian melayani dengan setia dan baik yang pertama: melayani dengan setia dan dengan hati nurani yang baik.

    Hati nurani yang baik adalah:

    • bisa membedakan mana yang benar dengan yang tidak benar.
      Kalau setia tetapi hati nuraninya tidak baik, lalu mengerjakan yang salah, maka semuanya akan kacau.

      Hati nurani yang baik bisa membedakan, terutama pengajaran benar dengan pengajaran tidak benar. Sebab pengajaran merupakan kepala/komando. Kalau komandonya salah, maka pelayanannya akan salah dan seluruh geraknya salah.
      Kita harus ikuti komando yang benar/pengajaran yang benar, sehingga pelayanan kita benar.

    • Setia dalam ibadah pelayanan dan tanpa pamrih = tidak menuntut hak; tetapi hanya melakukan kewajiban dan rela berkoban apapun. Bukan mengorbankan orang lain.

  2. Efesus 4: 29
    4:29. Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baikuntuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.

    Pengertian melayani dengan setia dan baik yang kedua: melayani dengan setia dan dengan perkataan yang baik.

    Perkataan baik adalah:

    • tidak ada dusta, gosip, fitnah;
    • perkataan yang membangun iman orang lain--menguatkan iman orang lain, jangan menjadi sandungan--dan menjadi berkat bagi orang lain.

  3. Roma 12: 17, 21
    12:17. Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!
    12:21. Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi
    kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!

    Pengertian melayani dengan setia dan baik yang ketiga: melayani dengan perbuatan baik.

    Perbuatan baik yaitu tidak merugikan orang lain--menolong orang lain yang membutuhkan--, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan.

  4. Amsal 22: 1
    22:1. Nama baiklebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas.

    Pengertian melayani dengan setia dan baik yang keempat: melayani dengan nama baik.

    Kalau masih bekerja di dunia, harus menjaga nama baik. Jangan korupsi di kantor dan lain-lain! Tetapi harus menjadi kesaksian dan memuliakan nama TUHAN. Bukan memalukan TUHAN, itu tercemar--seperti perempuan tercemar, yang terkenal berbuat dosa.

Matius 25: 21
25:21. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklahdan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

Hasilberibadah melayani TUHAN dengan setia dan baik: dipercaya untuk melakukan pekerjaan yang lebih besar, sampai dengan 'masuk kebahagiaan tuanmu'.

Tuan/pemberi talenta adalah Yesus.
'Masuklah dalam kebahagiaan tuanmu' = perjamuan kawin Anak Domba di awan-awan yang permai pada waktu Yesus datang kedua kali.

Yohanes 14: 12
14:12. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besardari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;

Ada 2 macam pelayanan/pekerjaan di ladang TUHAN:

  1. 'pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan' = pekerjaan yang dilakukan oleh Yesus, yaitu pekerjaan penyelamatan.
    Yesus harus mati di kayu salib--untuk menebus dosa-dosa kita--, kemudian Ia bangkit dan naik ke sorga untuk menyediakan tempat bagi kitadi sorga/Yerusalem baru yang kekal.

    Tempat kita bukan di dunia, tetapi di Yerusalem baru. Yesus naik ke sorga tidak menganggur, tetapi menyediakan tempat bagi kita.

  2. 'pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar' = pekerjaan yang dilakukan oleh kitayang percaya kepada Yesus, yaitu pekerjaan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Ini menyediakan tempat bagi Yesusyang akan datang kedua kali.

Jadi, sama-sama bekerja/ada timbal balik.
Yesus datang dari sorga untuk pekerjaan penyelamatan, yaitu mati di kayu salib--semua ditebus dan diampuni dosanya--, bangkit dan naik ke sorga untuk menyediakan tempat bagi kita di sorga. Kemudian Ia akan datang kembali kedua kalinya untuk mengangkat kita semua.

Kita yang di bumi; pekerjaan yang lebih besar adalah pekerjaan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna--menyediakan tempat bagi Yesus. Dia datang kedua kali sebagai Kepala, Raja segala raja dan mempelai pria sorga--suami; kepala dari isteri/tubuh. Tempat yang paling tepat bagi kepala adalah tubuh.

Di dunia, dalam menanti kedatangan TUHAN, kita juga tidak menganggur. Tetapi kita menyediakan tempat bagi Dia yang akan datang kedua kali.

Praktik pelayanan pembangunan tubuh Kristus adalah persekutuan.
Contohnya, tubuh kita juga merupakan persekutuan. Tangan bersekutu dengan bahu, dada, perut, dan kaki; sehingga menjadi tubuh--tempat bagi kepala. Anggota tubuh memang berbeda-beda, tetapi satu kepala.

“Seringkali kita diterangkan: 'kita harus berbeda.' Memang berbeda, itu karunia. Ada karunia gembala, penginjil, pemain musik dan lain-lain. Karunia memang berbeda, tetapi kepalanya harus satu. Tidak boleh beda kepalanya.”

Kepala adalah Yesus--firman pengajaran benar; harus satu pengajaran. Kepala harus satu, supaya gerak tubuh bisa serempak, tidak akan bertabrakan. Kalau kepalanya ada dua--mulutnya juga ada dua--, tubuh bisa terjengkang karena komandonya tidak sama. Ini yang seringkali tidak diterangkan.

Kalau kepalanya satu--pengajarannya satu--, mulutnya satu; penyembahannya satu--, maka semua juga satu. Mulai dari imannya satu, bertobatnya satu, baptisannya satu, semua sama jika kepalanya satu.
Gereja apa saja, jika mau kembali pada alkitab, pasti menjadi satu kesatuan.

“Oleh sebab itu harus kembali pada alkitab; satu buku. Masa kita kalah dengan buku matematika yang banyak pengarangnya? Sekalipun dikarang oleh orang yang berbeda, tetapi 2+2 = 4; tetap sama. Tetapi alkitab yang pengarangnya hanya satu--dari TUHAN--, mengapa bisa berbeda? Karena ditambah dan dikurangi sendiri oleh manusia. Seperti Hawa yang menambah kata 'raba' dan mengurangi kata 'bebas'. Itu karena menggunakan logika manusia.”

Persekutuan tubuh Kristusyaitu:

  • dimulai dari dalam nikah--suami dan isteri.
    Suami dan isteri harus satu, kalau tidak satu, susah.

    Suami dan isteri, secara jasmani sudah berbeda. Suami rambutnya pendek, isteri rambutnya panjang. Bentuk tubuhnya beda. Kesukaannya juga berbeda.
    Bagaimana dua bisa menjadi satu? Yang rohani harus sama, untuk menutupi keadaan jasmani yang tidak sama; menyatukan yang tidak sama supaya menjadi satu daging.

    Kalau yang jasmaninya beda dan yang rohaninya juga beda, maka tidak akan pernah bisa menjadi satu.

  • Lalu membesar dalam penggembalaan;
  • antar penggembalaan;
  • sampai tubuh Kristus yang sempurna; Israel dengan kafir menjadi satu tubuh yang sempurna.

Ini pekerjaan TUHAN yang dipercayakan pada kita yang punya 'S', yaitu Setia dan baik.
Tadi, dipanggil sama dengan Selamat; dipilih sama dengan Suci.

Kalau sudah selamat, suci, setia dan baik, maka kita dipakai TUHAN dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

Jika persekutuan dalam nikah saja sudah sulit--jangankan yang berbeda, yang sudah satu gereja pun masih sulit--; apalagi dalam penggembalaan, akan lebih sulit; apalagi antar penggembalaan, lebih sulit lagi; bahkan antara Israel dengan kafir sungguh mustahil. Tetapi bagi TUHAN tidak ada yang mustahil.

Kaum muda perhatikan!Kalau menikah tetapi tidak menjadi satu, lebih baik tidak menikah. Nikah yang menjadi satu adalah sorga, tetapi nikah yang tidak menjadi satu merupakan problem yang paling berat; seperti neraka.

Persekutuan dalam perjanjian lama, diwakili oleh Yusuf.
Supaya terjadi persekutuanantara kedua belas suku Israel, maka TUHAN izinkan terjadi kelaparanmelanda Kanaan, sehingga kakak-kakak Yusuf mencari gandum ke Mesir dan bertemu Yusuf yang telah mereka jual.

“Tadi saya katakan, untuk menyatukan nikah saja susah. Mereka kakak beradik tetapi sulit menyatu, yang ada malah iri hati dan menjual Yusuf.”

Kita harus ingat, kalau TUHAN izinkan kita masuk dalam kesulitan, krisis, kesusahan, maksudnya supaya kita kembali pada kesatuan.Kita menjadi satu tubuh dan Ia menjadi kepala, maka semua beres. Mari kita periksa.

“Kita harus menyatu mulai dari dalam nikah; lalu di penggembalaan, yang merasa asing mari menyatu, maka krisis selesai. Bagi kami para hamba TUHAN, mudah saja. Kalau datang dalam kebaktian persekutuan, semua beres. Seperti saya dulu, ketika Pendeta Pong masih ada. Beliau menerangkan Wahyu, saya menerangkan Matius. Sudah ada pembukaan firman. Persekutuan yang benar itu enak sekali. Tetapi persekutuan yang tidak benar, membuat kita hancur.”

Dalam perjanjian baru, Yesus berdoa 4 kali untuk kesatuan.
Yohanes 17: 11, 21-23
17:11. Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satusama seperti Kita.
17:21.
supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
17:22. Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku,
supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:
17:23. Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku
supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.

Yesus berdoa empat kali untuk penyatuan tubuh Kristus; sedangkan untuk membangkitkan Lazarus yang sudah mati selama 4 hari, Yesus hanya berdoa satu kali.

Pelajaran bagi kita, jika kita menghadapi kebusukan--nikah dan buah nikah busuk, masa depan busuk, busuk dalam dosa sampai puncaknya dosa--, maka harus kembali pada persekutuan.

Menyatukan adalah lebih besar dari pada kuasa kebangkitan. Tidak ada yang mustahil dalam kesatuan. Lebih dari kuasa kebangkitan adalah kuasa kemuliaan.
Kalau kita masuk dalam kesatuan nikah, penggembalaan, antar penggembalaan; maka kita mendapatkan kuasa kebangkitan bahkan yang lebih besar dari itu, yaitu kuasa kemuliaan.

Waktu Yesus berdoa di atas gunung, wajah-Nya berubah dipenuhi sinar kemuliaan; di bawah gunung ada anak yang sakit ayan/gila babi--anak muda yang busuk. Ketika Yesus turun dengan kemuliaan, maka penyakit ayan disembuhkan--masalah selesai.

Mari, kita semua kembali pada kesatuan. Mulai dari suami isteri harus sepakat/satu hati--satu pengajaran dan satu penyembahan.
Hasilnya: ada kuasa pemeliharaanTUHAN di tengah krisis lewat gandum Yusuf; segala kebusukan selesai dan semua menjadi indah.

Hari-hari ini kita harus memikirkan tentang kesatuan.
Kaum muda, kalau mau menikah, jangan egois!Kalau keduanya menjadi satu daging, maka jika punya keturunan, juga akan menjadi satu. Kalau keduanya tidak menjadi satu daging, itu egois; tidak peduli nanti anak-anaknya mau jadi apa.

Kalau ada Yesus sebagai kepala--ada kesatuan--, maka nikah, penggembalaan, antar penggembalaan menjadi luar biasa. Kalau hanya soal biaya, tidak usah ngomong.

“Mohon maaf, dari dulu sejak saya masih menjadi pengerja, saya disuruh khotbah tetapi saya tidak pernah diberi uang untuk ongkos, hotel dan lain-lain. Tidak usah ngomong soal itu, sebab ada Yesus sebagai Kepala. Sekarang sebulan harus dua kali keluar, sudah puluhan bahkan ratusan juta; tidak peduli. Bahkan kami ke Medan empat kali dalam setahun. Sudah berapa milyar? Tetapi saya tidak pernah bicara soal itu untuk meminta dana, karena saya percaya kalau ada kesatuan dalam firman pengajaran--Yesus sebagai kepala--, maka semuanya beres. Dia sebagai kepala, sudah mati di Bukit Tengkorak untuk membuktikan Ia bertanggung jawab atas tubuh-Nya.”

Apa yang menyatukan kita?:

  1. gandum Yusuf= firman pengajaran benar/kabar mempelai.
    Yusuf menunjuk pada gereja mempelai/mempelai wanita.

    Ada firman penginjilan/kabar baik, untuk membawa orang berdosa supaya percaya Yesus dan diselamatkan--tidak dihukum.

    "Contohnya saya. Saya bukan keturunan orang Kristen tetapi bisa mengenal Yesus dan diselamatkan lewat firman penginjilan. Orang yang berdosa seharusnya dihukum, tetapi bisa diselamatkan dan diberkati lewat percaya Yesus."

    Tetapi sesudah selamat mau ke mana? Itu sebabnya dibutuhkan kabar mempelai--firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua--makanan keras--untuk mempersiapkan kita menjadi mempelai wanita/tubuh Kristus yang sempurna.

    Hanya gandum Yusuf, satu-satunya yang bisa menyatukan. Tidak ada yang lain.

    Dulu, waktu tidak ada gandum, sekalipun Yusuf dan kakak-kakaknya berada dalam satu rumah bahkan satu kamar, tidak bisa menyatu; ada iri, benci, dendam. Tetapi saat mereka berjauhan--satu di Mesir, satu di Kanaan--, begitu ada gandum Yusuf maka mereka bisa menyatu.

    Israel dengan kafir yang jauh, nanti akan bisa menyatu saat ada gandum Yusuf. Apalagi yang dalam satu rumah bahkan satu kamar. Kita harus yakin, pasti bisa.

    Hati-hati!Dua orang di tempat tidur satu bisa terangkat, satu lagi ditinggal, sebab yang satu punya gandum Yusuf, sedangkan yang satunya tidak. Sungguh-sungguh serius. Tetapi sebaliknya, apapun perbedaan kita, sejauh apapun kita, kalau ada gandum Yusuf maka kita bisa menjadi satu kesatuan.

    Jadi, yang bisa menyatukan hanya gandum Yusuf; bukan uang atau organisasi.

  2. Doa Yesus sebanyak 4 kali= ketekunan dalam doa penyembahan.
    Mari, yang belum satu dalam pengajaran, harus tekun berdoa. Jika perlu ditambah puasa, supaya bisa berada dalam satu kesatuan.

Kedua hal inilah yang dapat membawa kita masuk dalam kesatuan tubuh Kristus yang sempurna.
Matius 8: 18-20
8:18. Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-Nya, Ia menyuruh bertolak ke seberang.
8:19. Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: "Guru, aku akan
mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi."
8:20. Yesus berkata kepadanya: "
Serigala mempunyai liangdan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."

'mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi' = pengikutan tubuh terhadap kepala yang tidak bisa terpisah.
Kalau pengikutan kita kepada Yesus hanya sebagai gembala dan domba, masih bisa terpisah sebab ada domba yang terhilang; guru dan murid masih bisa terpisah; anak dengan bapak masih bisa terpisah. Tetapi kepala dengan tubuh tidak bisa terpisah--ke manapun kepala pergi, tubuh akan mengikuti.

Ayat 20 = keluhan dan kerinduan Yesusadalah supaya tubuh Kristus segera terbentuk, sehingga ada tempat bagi Dia sebagai kepala.

'Keluhan dan kerinduan Yesus', dalam istilah rasul Paulus adalah cemburu ilahi.
Kita juga harus merindu untuk masuk dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus.

Kalau kita tidak merinduuntuk masuk dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus--tidak merindu untuk menyatu--, maka yang menjadi kepala adalah serigala dan burung--itulah Babel.
Serigala = roh jahat. Burung = roh najis.

Wahyu 18: 2
18:2. Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahatdan tempat bersembunyi semua roh najisdan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,

Roh jahat(serigala) = keinginan akan uang, yang membuat menjadi kikir dan serakah.
Di dalam gereja TUHAN yang diperbincangkan dan diperebutkan hanya uang. Ini bukti bahwa serigala yang menjadi kepala, bukan Yesus. Kalau di dalam gereja TUHAN yang dibicarakan adalah firman, maka Yesus yang menjadi kepala.

Kikir: tidak bisa memberi.
Serakah: merampas milik TUHAN--persepuluhan dan persembahan khusus--dan milik orang lain--hutang tidak bayar, menipu dan lain-lain.

Roh najis(burung) = keinginan najis yang mengarah pada dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan.

Serigala ada liangnya, burung ada sarangnya. Burung bersarang untuk berkembang biak. Kalau kita tidak mau masuk dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus, maka roh najis akan berkembang biak.

Mari, mulai dalam nikah, kita harus berusaha untuk masuk dalam kesatuan pembangunan tubuh Kristus. Dalam penggembalaan, juga harus menyatu, jangan tercerai-berai! Antar penggembalaan, harus menyatu dengan satu pokok firman pengajaran benar--gandum Yusuf.

Kalau kita menyatu, maka Yesus yang menjadi Kepala. Mari periksa, siapa yang menjadi kepala dalam rumah tangga kita, penggembalaan, dan fellowship. Kalau bukan Yesus, berarti serigala dan burung yang menjadi kepala.

Bukti Yesus menjadi kepala:

  1. Bukti pertama Yesus menjadi kepala: kita mengutamakan firman pengajaran benardan mempraktikkan firmandalam kehidupan sehari-hari--taat dengar-dengaran.

  2. Bukti kedua Yesus sebagai kepala: kita tekun menyembah TUHAN dengan kata 'Haleluya'; yaitu menyembah Dia sebagai Raja segala raja dan mempelai pria sorga.
    Perhatikan ketekunan dalam doa penyembahan, baik secara pribadi di rumah, dalam keluarga, maupun dalam ibadah.

    Wahyu 19: 6-7
    19:6. Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena TUHAN, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
    19:7. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

    Mari, pada malam ini kita menyembah dengan 'Haleluya'. Mungkin dalam suasana kematian (di bawah)--menghadapi krisis--, atau suasana kebangkitan (di atas)--ditolong, diberkati. Itu merupakan alunan nyanyian baru yang tidak bisa dipelajari oleh orang lain; merupakan pengalaman pribadi dengan Yesus.

    Hanya diri sendiri dan TUHAN yang tahu; orang lain--suami, isteri, anak, gembala, sidang jemaat--tidak ada yang tahu alunan apa yang sedang kita alami sekarang.

    Menyembah artinya kita mengulurkan tangan, menyeru 'Haleluya' sambil berserah kepada TUHAN dan TUHAN Sang Raja akan mengulurkan tangan kepada kita.

    Hasilnya:

    1. Yesaya 43: 15-17
      43:15. Akulah TUHAN, Yang Mahakudus, Allahmu, Rajamu, yang menciptakan Israel.”
      43:16. Beginilah firman TUHAN, yang telah
      membuat jalan melalui lautdan melalui air yang hebat,
      43:17. yang telah menyuruh kereta dan kuda keluar untuk berperang, juga tentara dan orang gagah—mereka terbaring, dan tidak dapat bangkit, sudah mati,
      sudah padam sebagai sumbu—,

      Hasil pertama: ada kuasa penciptaan: untuk menolong umat Israel yang bagaikan sumbu yang hampir padam dan buluh yang sudah terkulai. Tidak ada harapan.
      Ke depan ada laut, di belakang ada Firaun. Sebentar lagi Firaun datang, semuanya mati.

      Kalau kiri kanan tidak bisa, depan belakang tidak bisa, ulurkan tangan dan berseru pada TUHAN. Musa mengulurkan tangan, maka angin timur yang keras--tangan TUHAN--bergerak untuk menciptakan jalan di tengah laut, artinya:

      1. memelihara hidup kitadi tengah kesulitan dan kemustahilan dunia, secara ajaib;
      2. memberi jalan keluardari segala masalah sampai yang mustahil--semua selesai;
      3. memberi masa depanyang berhasil dan indah;
      4. laut terbelah = kegerakan menuju Kanaan, artinya kita dipakaidalam kegerakan Roh kudus hujan akhir--pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

      Kaum muda, mari masuk dalam kesatuan. Ini pekerjaan TUHAN yang besar, yang dipercayakan pada kita. Satu dalam nikah, satu dalam penggembalaan, satu dalam fellowship. Semuanya gerakan dari TUHAN. Ada yang digerakkan untuk berdoa, berkorban, ikut serta. Mari semuanya masuk dalam kesatuan, sampai Yesus menjadi kepala.

      Ada masa depan yang berhasil dan indah. Kita tidak merasakan apa-apa, tiba-tiba kita hanya bisa berkata: 'Kok bisa?' Sebab TUHAN yang mengatur semuanya.

      Umat Israel yang sudah seperti sumbu berasap dan buluh yang terkulai, bisa hidup dan tegak kembali--berhasil dan indah--karena Yesus menjadi kepala. Sebaliknya, firaun yang kuat, kaya, dan hebat mati binasa karena bukan Yesus yang menjadi kepala.

      Laut Kolsom terbelah merupakan mujizat jasmaniyang dilakukan Yesus sebagai kepala/mempelai pria sorga.

    2. Efesus 5: 25-27
      5:25. Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
      5:26. untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan
      memandikannyadengan air dan firman,
      5:27. supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.


      Hasil kedua: ada kuasa penyucian dan pembaharuan--'memandikan'.

      Kita dimandikan/disucikan sebanyak 2 kali, yaitu dengan air--baptisan air--dan firman--air hujan firman pengajaran.

      Pembaharuan dimulai dari mulut tidak boleh berdusta; mulut harus berkata benar dan baik; yaitu:

      1. mengaku apa adanya. Kalau salah, mengaku salah.
      2. Mengakui segala dosa. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
      3. Mengakui segala kegagalan kita.

      Kalau mujizat rohani terjadi, maka mujizat jasmani pasti terjadi. Kalau Yesus sebagai kepala, maka langkah-langkah hidup kita adalah langkah-langkah mujizat. Kita hanya mengulurkan tangan dan menyembah TUHAN.

      Kelihatannya remeh, tidak masuk akal. Saat menghadapi laut, Musa hanya mengulurkan tangan, tetapi di situ tangan TUHAN diulurkan dan semua bisa selesai pada waktunya.

Mari, hari-hari ini kita banyak menyembah--mengulurkan tangan--kepada Sang Raja. Itu sama dengan menempatkan Yesus sebagai kepala, sehingga langkah-langkah hidup kita adalah langkah-langkah mujizat.

Sampai mujizat terakhir, kita menjadi sempurna seperti Dia; tidak salah dalam perkataan. Mulut hanya menyeru 'Haleluya'. Tadi, kita menyembah Sang Raja dalam alunan nada kematian dan kebangkitan. Tetapi nanti, kita bersorak-sorai. Kita layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai, untuk ditempatkan bersama Dia di Yerusalem baru yang sudah Dia sediakan bagi kita.

Mari, Dia sudah menyediakan tempat bagi kita; kita juga menyediakan tempat bagi Dia yaitu tubuh-Nya--kesatuan--, sehingga Yesus menjadi kepala.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 17 Desember 2017 (Minggu Pagi)
    ... kafir menjadi satu Tubuh Kristus yang sempurna menjadi mempelai wanita Surga yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Bintang berjatuhan bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah apabila digoncang angin yang kencang gembala hamba Tuhan pelayan Tuhan banyak berjatuhan berguguran sehingga tidak beribadah dan tidak melayani Tuhan lagi. Ini dikaitkan ...
  • Ibadah Raya Malang, 03 Februari 2019 (Minggu Pagi)
    ... Firaun Yehezkiel Berbicaralah dan katakan Beginilah firman Tuhan ALLAH Lihat Aku menjadi lawanmu hai Firaun raja Mesir buaya yang besar yang berbaring di tengah anak-anak sungaimu yaitu Nil dan yang berkata Sungai Nil aku punya aku yang membuatnya. Penyebab batu sandungan adalah keras hati seperti Firaun. Praktek sehari-hari keras hati ...
  • Ibadah Raya Malang, 01 Mei 2022 (Minggu Pagi)
    ... dalam penjara yakni Onesimus dahulu memang dia tidak berguna bagimu tetapi sekarang sangat berguna baik bagimu maupun bagiku. Dia kusuruh kembali kepadamu dia yaitu buah hatiku . Seperti Onesimus seorang yang dulunya tidak berguna jahat hati nuraninya tidak baik. Tetapi setelah dibawa oleh Rasul Paulus untuk melihat hati Tuhan sehingga bisa ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 18 Mei 2024 (Sabtu Sore)
    ... delapan dosa yang menenggelamkan kita dalam lautan api dan belerang. Bagaimana bisa terlepas dari ikatan dosa Lewat makan firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci. Kehidupan yang mengalami kelepasan dari delapan dosa adalah seperti Nuh sekeluarga--delapan orang--yang masuk ke dalam bahtera Nuh. Sekarang adalah baptisan air. Petrus - . yaitu kepada roh-roh mereka ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 Februari 2014 (Senin Sore)
    ... raja ayat Yesus tampil sebagai Hakim yang adil ayat Yesus tampil sebagai Mempelai Pria Surga ayat . Malam ini kita mempelajari penampilan Yesus yang pertama yaitu PENAMPILAN YESUS YANG TAMPIL SEBAGAI IMAM BESAR. Penampilan Yesus sebagai Imam Besar ditandai dengan hal jubah yang panjang sampai di kaki dada berlilitkan ikat pinggang ...
  • Ibadah Raya Malang, 22 November 2015 (Minggu Pagi)
    ... Akibatnya adalah dimuntahkan oleh Tuhan artinya tidak berguna jijik najis terpisah selamanya dengan Tuhan. Oleh sebab itu Tuhan menegur menasehati menghajar supaya kita membeli kekayaan Surga. Wahyu maka Aku menasihatkan engkau supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api agar engkau menjadi kaya dan juga pakaian putih ...
  • Ibadah Raya Malang, 17 Mei 2009 (Minggu Pagi)
    ... yang dijual harus kembali pada pemiliknya. Dengan kata lain saat sangkakala ditiup pada tahun Yobel Tuhan menggembalikan apa yang sudah hilang dari umatnya. Sekarang artinya firman penggembalaan mampu menggembalikan apa yang sudah hilang dari manusia. Yang sudah hilang dari manusia Pakaian kemuliaan sehingga menjadi telanjang. Damai sejahtera sehingga hidup dalam ketakutan kegelisahan. Berkat dan ...
  • Ibadah Doa Malang, 11 Februari 2014 (Selasa Sore)
    ... kedatangan Yesus kedua kali jalan kemuliaan. Jalan salib pengalaman kematian merupakan penentu untuk kita bisa lanjut dalam jalan kebangkitan sampai kemuliaan. Ada hal yang harus kita miliki supaya kita berhasil menghadapi jalan salib Sifat tabiat penundukan. Petrus Hai kamu hamba-hamba tunduklah dengan penuh ketakutan kepada tuanmu bukan saja kepada yang ...
  • Ibadah Raya Malang, 20 Januari 2019 (Minggu Pagi)
    ... orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan. Sebab Esau menjauhkan diri dari kasih karunia Tuhan. Kasih karunia adalah pemberian Tuhan yang sangat berharga kepada manusia yang sebenarnya tidak layak. Titus Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 09 Juli 2023 (Minggu Siang)
    ... Tuhan yang suci sampai sempurna mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Ini kekuatan pedang firman. Bangsa kafir adalah najis dan kotor tetapi kalau menyandang pedang akan bisa disempurnakan. Apalagi masalah yang jasmani tentu firman pengajaran bisa ditolong. Kemarin ada kesaksian dari ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.