Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Kita berada dalam kitab
Wahyu 3.
Wahyu 2-3,dalam susunan Tabernakel, menunjuk pada
tujuh kali percikan darah di depanTabut Perjanjian.
Ini sama dengan
tujuh suratyang Tuhan lakukan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir =
penyucian terakhiryang dilakukan oleh Tuhan kepada
tujuh sidang jemaat bangsa kafir(sidang jemaat akhir zaman), supaya sidang jemaat bangsa kafir menjadi sempurna, tidak bercacat cela seperti Yesus dan menjadi tubuh Kristus yang sempurna/mempelai wanita Sorga yang layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan bersama Tuhan selamanya.
Tujuh sidang jemaat bangsa kafir yang mengalami percikkan darah adalah:
- sidang jemaat EFESUS(Wahyu 2: 1-7) (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 07 September 2014). Sidang jemaat Efesus harus kembali pada kasih mula-mulasupaya bisa kembali ke Firdaus.
- sidang jemaat di SMIRNA(Wahyu 2: 8-11) yang mengalami penderitaan, tetapi Tuhan katakan untuk tidak takut dalam penderitaan dan setia sampai mati(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 14 September 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 09 November 2014).
- sidang jemaat di PERGAMUS(Wahyu 2: 12-17) yang harus meninggalkan ajaran-ajaran sesat(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 November 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 28 Desember 2014).
- sidang jemaat di TIATIRA(Wahyu 2: 18-29) yang harus mengalami penyucian hati dan pikiran sampai pikiran yang terdalam(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 04 Januari 2015sampai Ibadah Raya Surabaya, 18 Januari 2015).
- sidang jemaat di SARDIS(Wahyu 3: 1-6) disucikan untuk mengalami kebangunan rohanidan kuat rohaninya, supaya tetap berjaga-jaga(diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya, 21 Januari 2015sampai Ibadah Doa Surabaya, 04 Maret 2015).
- sidang jemaat di FILADELFIA(Wahyu 3: 7-13) (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 08 Maret 2015).
Kita mempelajari
Wahyu 3: 7-13, sidang jemaat yang keenam, yaitu
SIDANG JEMAAT FILADELFIA.
Wahyu 3: 7
3:7 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
Kita sudah mendengar, ada
3 macam penampilan pribadi Tuhankepada sidang jemaat di Filadelfia (diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 08 Maret 2015):
- 'Yang Benar' = Halaman Tabernakel.
- 'Yang Kudus' = Ruangan Suci.
- 'Yang memegang kunci Daud' = Ruangan Maha Suci.
Malam hari ini kita masih belajar tentang kunci Daud. Kita sudah mendengar bahwa kunci Daud adalah soal kerajaan.
Kunci yang dipegang oleh Daud secara jasmani adalah kerajaan jasmani di dunia (kerajaan Yehuda/Israel).
Kunci Daud yang dipegang oleh Yesus adalah kunci kerajaan yang rohani, yaitu kunci kerajaan Sorga untuk membuka pintu-pintu Sorga, sebab kerajaan Yesus bukan di bumi ini, tetapi di kerajaan Sorga.
Dulu, Musa naik ke gunung Sinai dan Tuhan perlihatkan kerajaan Sorga, kemudian Tuhan perintahkan kepada Musa untuk membangun kerajaan Sorga di bumi, itulah Tabernakel (kemah suci)--mulai kitab Keluaran 25.
Sekarang, kita belajar, di dalam Tabernakel,
ada 3 macam pintu. Inilah pintu yang dibuka dengan kunci Daud:
- Pintu Gerbang(masuk ke halaman).
Ini adalah pintu gerbang kerajaan Sorga.
Keluaran 27: 16
27:16. tetapi untuk pintu gerbang pelataran itu tirai dua puluh hasta dari kain ungu tuadan kain ungu muda, kain kirmizidan dari lenan halusyang dipintal benangnya--tenunan yang berwarna-warna--dengan empat tiangnya dan empat alas tiang itu.
Pintu Gerbang memiliki 4 tiang untuk digantungi tirai dengan 4 warna utama.
Masuk Pintu Gerbang, artinya:
- 4 TIANGmenunjuk pada 4 injil.
Jadi, untuk masuk kerajaan Sorga, ada 4 tiangnya, yaitu injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes.
Masuk pintu gerbang, arti yang pertama adalah percaya atau iman kepada Yesuslewat mendengar 4 injil (firman Allah; firman yang diurapi oleh Roh Kudus--firman Kristus).
Roma 10: 17
10:17. Jadi, imantimbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Yang memberitakan firman dan kita yang mendengar firman harus diurapi Roh Kudus, sehingga firman bisa menjadi iman di dalam hati kita masing-masing.
Kalau tanpaurapan Roh Kudus, firman hanya menjadi pengetahuan dan diperdebatkan atau didiskusikan.
- 4 WARNA:
- ungu tua= biru laut= Yesus sebagai hamba,
- ungu muda= ungu= Yesus sebagai raja,
- kirmizi= merah= Yesus sebagai manusia yang sengsara,
- lenan halus= putih= Yesus sebagai Anak Allah.
Kalau titik-titik ini dihubungkan, akan menjadi salib.
Secara vertikal, warna putih imbangannya adalah warna merah (Yesus adalah Anak Allah yang berkuasa, tetapi Dia juga sebagai manusia yang sengsara). Secara horizontal, warna ungu imbangannya adalah warna biru laut (Yesus sebagai Raja di atas segala raja, tetapi Dia juga sebagai hamba).
Jadi, masuk pintu gerbang Sorga, arti yang kedua adalah menerima salib.
Filipi 1: 29
1:29. Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percayakepada Kristus, melainkan juga untuk menderitauntuk Dia,
= masuk Pintu Gerbang bukan hanya percaya/iman kepada Yesus, tetapi juga harus menderita untuk Tuhan (menerima salib).
Iman atau percaya ditambah dengan salib sama dengan iman yang benar dan tahan uji.
Praktikkehidupan yang sudah masuk Pintu Gerbang (iman dan menerima salib):
- Mezbah Korban Bakaran= bertobat--berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan (mati terhadap dosa).
Prosesnya: kita harus mendengar pedang firman pengajaran, supaya kita sadar akan dosa, menyesali dan mengakuinya kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
Wahyu 21: 8
21:8. Tetapi orang-orang penakut(1), orang-orang yang tidak percaya(2), orang-orang keji(3), orang-orang pembunuh(4), orang-orang sundal(5), tukang-tukang sihir(6), penyembah-penyembah berhala(7)dan semua pendusta(8), mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
Kita mati terhadap dosa, terutama mati terhadap 8 dosa utamayang membuat kita tenggelam dalam lautan api dan belerang:
- Penakut= takut pada sesuatu di dunia, sehingga melawan Tuhan/firman Tuhan.
Contoh: pelajar takut nilainya jelek, tidak naik kelas, sehingga menyontek. Seringkali, dalam pekerjaan, kita takut pada pimpinan, sehingga kita berbuat dosa (berani melawan Tuhan). Ini terbalik, seharusnya kita takut kepada Tuhan.
- Tidak percaya= bimbang, ragu.
- Keji= jahat.
- Pembunuh= kebencian dan lain-lain.
- Sundal= najis.
- Tukang-tukang sihir= dukun-dukun, ramalan, dan lain-lain.
- Penyembah berhala= sesuatu yang menghalangi kita untuk mengasihi Tuhan dan beribadah melayani Tuhan.
- Pendusta= penutup dosa dan paling dekat dengan lautan api dan belerang.
Selama kita berdusta, maka 7 dosa yang lain masih ada.
"Saya dapat telepon dari jemaat yang jauh dan dia dengar lewat internet (siaran langsung). Dia telepon, dia katakan, 'Saya diajarkan gembala saya om, tetapi berbeda dari yang saya dengar lewat internet. Katanya, kalau berdusta untuk kemuliaan Tuhan, boleh'. Ini yang seringkali terjadi kesalahan. Yang namanya dusta ini tidak boleh dengan alasan apapun juga."
Inilah 8 dosa yang harus dibuang hari-hari ini, supaya kita tidak tenggelam dalam lautan api dan belerang. Untuk bertobat memang berat (sengsara bagi daging).
Contoh: yang biasa menyontek, lalu berhenti menyontek dan nilainya bisa hancur (ini sengsara). Orang yang biasa korupsi untuk membiayai anaknya sekolah di luar negeri, lalu berhenti korupsi, jangan-jangan untuk membayar SPPnya saja tidak mampu (ini berat). Tetapi, itulah percaya Yesus (4 tiang) dan menerima salib (tirai 4 warna).
Kalau hanya percaya saja, tetapi tidakmenerima salib, berarti ia belum bertobat dan belum masuk pintu gerbang yang sesungguhnya.
- Kolam Pembasuhan= baptisan air.
Orang yang sudah bertobat, harus ditenggelamkan (dikuburkan) dalam baptisan air, supaya tidak ditenggelamkan dalam lautan api dan belerang.
Roma 6: 4
6:4. Dengan demikian kita telah dikuburkanbersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkandari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Baptisan air yang benaradalah orang yang sudah mati terhadap dosa--terutama dari 8 dosa--harus dikuburkan (ditenggelamkan) dalam air bersama Yesus dan keluar (bangkit) dari air bersama Yesus untuk mendapatkan hidup baru (hidup surgawi), yaitu hidup dalam kebenaran dan menjadi senjata kebenaran(beribadah melayani Tuhan dengan setia dan benar). Semua harus benar.
Benar sama dengan selamat, tidak benar sama dengan tidak selamat.
Sebab itu, pelaksanan dan hasil baptisan air harus benar.
Kita semua pelayan Tuhan adalah senjata kebenaran. Kalau kita hidup benar, maka memiliki senjata kebenaran. Saat melayani, kita mempunyai senjata kebenaran dengan peluru kebenaran, sehingga jemaat ditembak dengan kebenaran, dan satu waktu jemaat yang tidak benar akan menjadi benar. Sebaliknya, kalau tidak benar, jemaat ditembak dengan peluru yang tidak benar, sehingga jemaat yang tadinya benar justru menjadi tidak benar.
Sebab itu, kita pelayan Tuhan harus serius dan menjadi senjata kebenaran. Kalau tidak benar, maka kita berhutang darah pada jemaat.
Dalam persekutuan (fellowship), mulai dari nikah, juga harus benar. Jika kita sudah hidup benar, lalu pasangan kita tidak benar, itu seperti ditembak dengan peluru yang tidak benar, dan akhirnya kita menjadi tidak benar juga.
Amsal 10: 2-3a
10:2. Harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna, tetapi kebenaranmenyelamatkan orangdari maut.
10:3a. TUHAN tidak membiarkan orang benarmenderita kelaparan
Kalau sudah hidup benar dan menjadi senjata kebenaran, maka kita tidak tenggelam dalam lautan api belerang, tetapi kita selamatdan diberkatioleh Tuhan:
- secara jasmani= ‘TUHAN tidak membiarkan orang benar menderita kelaparan’= kita dipeliharadan diberkatioleh Tuhansampai tidak berkekurangan, dikenyangkan, bahkan bekelimpahan (sampai mengucap syukur).
'Harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna'= biarpun banyak harta, tetapi kalau tidak bertobat (tidak benar), itu tidak ada gunanya. Kalau Tuhan katakan tidak berguna, berarti benar-benar tidak berguna (menyusahkan dan menenggelamkan kita dalam lautan api belerang). Sebab itu jangan tertarik kepada harta, apalagi kalau didapatkan dengan dosa.
- secara rohani= ‘tetapi kebenaran menyelamatkan orangdari maut’ = kita selamatdari maut (tidak tenggelam dalam lautan api belerang)., kita berbahagia, mengalami kepuasan Sorga dan damai sejahtera.
- Pintu Kemah(masuk ruangan suci).
Bagi kita sekarang, Pintu Kemah artinya kepenuhan Roh Kudus (baptisan Roh Kudus), sehingga kita selalu mengalami urapan Roh Kudus dan tidak kering.
Praktikmasuk Pintu Kemah: kesetiaan atau ketekunan--salah satu buah roh adalah kesetiaan atau ketekunan.
Biarlah kunci Daud membuka pintu kerajaan Sorga. Kita belajar ini tidak abstrak, sebab Sorga sudah ditunjukkan oleh Tuhan kepada Musa dan Rasul Yohanes.
Kisah Para Rasul 2: 41-42
2:41. Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptisdan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
2:42. Mereka bertekundalam pengajaran rasul-rasuldan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan rotidan berdoa.
Ayat 41= sesudah baptisan air, kemudian baptisan Roh Kudus.
Sesudah baptisan air dan Roh Kudus, jemaat hujan awalmasuk dalam 3 macam ketekunan: ketekunan dalam persekutuan, ketekunandalam pengajaran rasul-rasul dan pemecahan roti, dan ketekunan dalam doa.
Dalam Ruangan Suci Tabernakel terdapat tiga macam alat yang menunjuk pada 3 macam ketekunan.
Setelah zaman Musa, 3 macam alat ini sudah hancur semua, lalu pada zaman gereja hujan awal (Kisah Rasul), alat-alat dalam Ruangan Suci ini muncul lagi, tetapi dalam arti rohani.
Bagi kita sekarang (gereja hujan akhir) juga dalam arti rohani, yaitu ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
- Pelita Emas(zaman Musa)= ketekunan dalam persekutuan (zaman gereja hujan awal)= ketekunan dalam Ibadah Raya, termasuk juga ketekunan dalam ibadah persekutuan atau fellowsip (zaman gereja hujan akhir). Ini adalah persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karunia-Nya (Pelita Emas ada minyaknya, itulah Roh Kudus). Seperti pada malam hari ini, ada kesaksian, ada karunia menyanyi dan lain-lain.
- Meja Roti Sajian(zaman Musa)= ketekunan dalam pengajaran dan pemecahan roti (zaman gereja hujan awal) = ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci (zaman gereja hujan akhir). Ini adalah persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran dan kurban Kristus (perjamuan suci).
Bagaimana bisa diterangkan kalau Meja Roti Sajian ini menunjuk pada ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci?
Pada Meja Roti Sajian terdapat 12 roti yang disusun menjadi 2 susun (masing-masing 6 buah roti)= 66 buku dalam Alkitab= firman pengajaran yang benar. Ini menunjuk pada ketekunan dalam Pendalaman Alkitab.
Di mana perjamuan sucinya? Roti adalah tubuh Kristus(1 Korintus: ‘Roti yang dipecah-pecahkan adalah tubuh Kristus’). Di mana anggurnya? Meja Roti Sajian (Keluaran 25: 29) merupakan satu-satunya alat yang selalu ada korban curahan dari anggur. Anggur menunjuk pada darah Yesus.
Jadi, pada perjamuan suci, ada tubuh-Nya dan darah-Nya.
"Ini pernah ditanyakan oleh Profesor Doctor, dokter spesialis paru-paru. Dia senang Tabernakel. Waktu itu saya menerangkan tentang Meja Roti Sajian, tetapi tidak saya terangkan secara detail. Waktu pulang, dia langsung datang ke saya dan bertanya kepada saya tentang Meja Roti Sajian. Kalau persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran, itu 66 Kitab, dia bisa menerima. Tetapi dia bertanya soal perjamuan sucinya. Roti menunjuk tubuh Kristus, dia bisa menerima, tapi dia bertanya, 'di mana darahnya?' Untuk darah Yesus, saya berikan ayatnya saja dalam Keluaran 25 29, karena dia profesor. Saya tidak usah terangkan panjang lebar dan saya berikan ayatnya saja (ayat menerangkan ayat). Dalam Keluaran 25: 29 (perikopnya tentang Meja Roti Sajian) dituliskan tentang persembahan curahan (persembahan curahan dalam kitab Imamat adalah anggur). Setelah itu, dia langsung peluk saya dan dia bisa menerima."
Keluaran 25: 29
25:29. Haruslah engkau membuat pinggannya, cawannya, kendinya dan pialanya, yang dipakai untuk persembahan curahan; haruslah engkau membuat semuanya itu dari emas murni.
Pada alat yang lainnya (selain Meja Roti Sajian), tidak boleh ada korban curahan. Pada alat Mezbah Dupa Emas, tidak boleh ada korban yang lain (kurban bakaran tidak boleh dan kurban curahan tidak boleh).
Itulah ayat menerangkan ayat (harus bisa diterangkan dengan ayat), supaya kita tidak salah.
- Mezbah Dupa Emas(zaman Musa) = ketekunan dalam doa (zaman gereja hujan awal) = ketekunan dalam Ibadah doa penyembahan (zaman gereja hujan akhir). Ini adalah persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.
Kalau ada urapan Roh Kudus, kita pasti masuk ketekunan dalam 3 macam ibadah = ketekunan dalam kandang penggembalaan.
Kalau daging, tidak akan mampu. Kalau urapan Roh Kudus, pasti bisa.
"Ini tugas saya, sebab itu doakan juga. Tugas gembala bukan beranak domba, tetapi memasukkan domba ke kandang penggembalaan (Ruangan Suci). Sebab, hanya di dalam kandang penggembalaan saja, domba-domba dihitung oleh Tuhan. Kalau tidak, saya bisa saja enak-enak dan suruh orang lain khotbah, apalagi saya capek karena baru pulang dari ibadah kunjungan ke Toraja. Dari Toraja, ke Jakarta kemarin sore, jam 6 sore baru sampai Malang dan langsung khotbah Kaum Muda. Mari kita masuk kandang penggembalaan."
Kita mohon urapan Roh Kudus malam ini, supaya daging benar-benar dibendung (dimatikan) dan kita bisa masuk dalam kandang penggembalaan. Kalau tekun dalam kandang penggembalaan, maka kita dihitung dan dimiliki oleh Tuhan. Yang berada di luar kandang penggembalaan masih bisa terhilang.
Kalau sudah bertekun di dalam kandang penggembalaan, hasilnya:
- Ibrani 10: 36
10:36. Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikanitu.
= tentang akhir zaman.
Banyak kebutuhan kita di akhir zaman, bahkan meningkat. Ini sesuai yang dinubuatkan oleh Tuhan di dalam kitab Keluaran. Saat Israel mau keluar dari Mesir untuk beribadah kepada Tuhan, maka Firaun makin memperberat pekerjaan Israel. Bangsa Israel disuruh bekerja membakar batu bata, tetapi jeraminya tidak diberikan lagi (mencari sendiri), ini lebih berat. Sebelumnya, jeraminya disediakan, bangsa Israel tinggal mencetak bata dan membakar saja.
Hasil pertama: menjelang kita keluar dari dunia ini (menjelang kedatangan Yesus pada akhir zaman), keperluan dan kebutuhan manusia meningkat, tetapi sudah tercakup semuanya di dalam ketekunan dalam kandang penggembalaan(‘satu yang kamu perlu, yaitu kamu memerlukan ketekunan’).
Jangan ragu!
Setan memang sengaja membuat semuanya semakin sulit dan tak berdaya, supaya manusia menyembah antikris.
Kita boleh berusaha (kuliah lagi), tetapi semua ditentukan oleh ketekunan kita dalam kandang penggembalaan.
Untuk masuk dalam kandang penggembalaan memang berat bagi daging, tetapi kita teruskan saja dan satu waktu Gembala Agung yang menyediakan semua bagi kita. Kita hanya dikandangkan dan tidak bisa ke mana-mana, nanti gembalanya yang datang untuk memelihara kita (memberi makan dan minum).
- Yakobus 5: 11
5:11. Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.
Hasil kedua: Dulu, Tuhan memulihkan Ayub dua kali lipat. Sekarang, Tuhan memulihkan kita dua kali lipat:
- Secara rohani.
Sebenarnya, Ayub hebat (jujur dan tidak bercela), tetapi ia punya kelemahan, yaitu kebenaran diri sendiri. Dia menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain (merasa lebih benar dari orang lain). Dia menutupi dosa dengan cara menyalahkan Tuhan atau menyalahkan pengajaran yang benar (merasa lebih benar dari Tuhan). Inilah yang dipulihkan oleh Tuhan.
Ayub 32: 1-2
32:1. Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.
32:2. Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,
Orang semacam ini (ada kebenaran sendiri) tidak bisa bertobat.
Tetapi untunglah, Tuhan menguji Ayub sampai habis-habisan dan Ayub tetap tekun, sehingga kebenaran diri sendiri diubahkan menjadi kebenaran dari Tuhan.
Kita harus tetap bertekun dalam penggembalaan, supaya terjadi pemulihan.
Kebenaran dari Tuhan adalahorang berdosa mengaku dosa dan jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
Jadi, yang rohani dipulihkan dahulu, baru terjadi pemulihan secara jasmani.
Ayub 42: 5-6
42:5. Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
42:6. Oleh sebab itu aku mencabut perkataankudan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."
Inilah kebenaran dari Tuhan, yaitu Ayub mengaku sebagai debu tanah liat; banyak kesalahaan, tidak layak, tidak mampu apa-apa, tidak berharga apa-apa dan hanya berharap belas kasih Tuhan.
- Secara jasmani.
Jika sudah terjadi pemulihan secara rohani (mujizat rohani), maka yang jasmani juga dipulihkan (terjadi mujizat jasmani), yaitu semua yang hilang dikembalikan oleh Tuhan. Domba, unta, keluarga, dan semuanya dikembalikan dua kali lipat oleh Tuhan kepada Ayub.
Inilah hasil dari penggembalaan. Ketekunan inilah yang kita butuhkan!
Sesibuk apapun kita di dunia, kita mohon urapan dari Roh Kudus, sehingga yang berat bisa menjadi ringan dan kita bisa bertekun dalam kandang penggembalaan. Tanpa urapan Roh Kudus, kita tidak akan kuat.
Kunci Daud merupakan rahasia kerajaan Sorga. Sekalipun Daudsudah jatuh dengan Batsyeba, ia masih bisa dipulihkan, sebab Daud berasal dari penggembalaan. Setelah Daud ditegor nabi Natan, ia mau mengaku sebagai tanah liat.
Tetapi raja Herodesyang tidak tergembala, saat ditegor oleh nabi Yohanes Pembaptis (‘tidak halal engkau mengambil Herodias, istri Filipus saudaramu’), ia malah marah, memenjarakan nabi Yohanes Pembaptis dan ia tambah berbuat dosa. Inilah perbedaannya!
- Pintu Tirai(masuk Ruangan Maha Suci/tempat hadirat Tuhan)= kesempurnaan.
Waktu Yesus mati di kayu salib (menyerahkan nyawa-Nya), tirai Bait Allah terobek dan pintu menuju Ruangan Maha Suci terbuka.
Jadi, pintu tirai adalah penyaliban daging/perobekan daging/sengsara daging tanpa dosa; sengsara daging karena Tuhan. Ini bukan sengsara daging karena berbuat dosa.
Kalau sengsara daging karena dosa, salahnya sendiri. Contoh: mencuri, ditangkap, lalu dipukuli. Menyontek di sekolah, ketahuan guru, lalu diberikan nilai nol dan tidak naik kelas.
Kalau yang lain menyontek, tetapi kita tidak menyontek, lalu nilai kita paling kecil. Itulah sengsara daging tanpa dosa.
Praktik sengsara daging tanpa dosa, kita belajar dari Yesus yang taat sampai mati terkutuk di kayu salib.
Filipi 2: 8
2:8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Sebenarnya, Yesus tidak perlu mati di kayu salib, karena Ia tidak berdosa, bahkan tidak mengenal dosa, dan Ia berbuat baik, tetapi Ia taat sampai mati di kayu salib.
Bagi kita sekarang, praktiknya adalah taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.
Kehidupan yang taat sampai daging tak bersuara lagi, contohnya:
- Abraham taat kepada Tuhan saat disuruh menyembelih Ishak anaknya.
- Janda Sarfat hanya punya segenggam tepung, sedikit minyak, tetapi taat saat disuruh membuat roti untuk Tuhan terlebih dahulu, padahal ia butuh roti tersebut.
- Petrus semalam-malaman menangkap ikan, tetapi tidak mendapat apa-apa, padahal waktunya tepat, tempatnya bagus, pengalaman ada. Saat siang hari, Tuhan menyuruh menebarkan jala di pantai dan Petrus taat sekalipun di luar logika (waktu dan tempat kurang tepat).
Kalau tidak taat, jangan harap bisa sempurna, malah keluar dari pintu.
Dulu, saat Adam dan Hawa taat kepada perintah Tuhan--‘semua buah pohon di taman boleh kamu makan buahnya, kecuali satu’--, mereka ada di firdaus. Tetapi, begitu tidak taat, mereka dibuang dan keluar dari pintu Firdaus.
Jadi, untuk masuk kesempurnaan di mulai dari ketaatan.
Perhatikan anak-anak! Taatlah kepada orang tua (terutama orang tua yang benar), dan kepada Tuhan. Kalau tidak taat, bisa diusir dan keluar dari surga.
Filipi 2: 9-10
2:9. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10. supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
‘segala yang ada di langit’ = setan.
‘yang ada di atas bumi’ = nabi palsu.
‘yang ada di bawah bumi’ = antikris dari dalam laut.
Karena Yesus taat sampai mati di kayu salib (menembusi pintu tirai), maka Yesus mendapatkan nama di atas segala nama(nama yang berkuasa) untuk mengalahkan setan tritunggal:
- naga di udara= setan di udara dengan roh jahat dan roh najis,
- binatang buas di darat= nabi palsu= gosip-gosip yang tidak benar, dusta dan ajaran-ajaran palsu.
- binatang buas yang keluar dari dalam laut= antikris dengan kekuatan mamon= ikatan/cinta akan uang yang membuat anak Tuhan menjadi:
- kikir = tidak bisa memberi.
- Serakah = merampas hak-Nya Tuhan, itulah perpuluhan dan persembahan khusus.
Ini 3 binatang buas yang ingin menguasai tubuh, jiwa dan roh hamba Tuhan/pelayan Tuhan, sehingga dicap 666, menjadi sama dengan antikris dan binasa selamanya.
Ini sama seperti perempuan bungkuk 18 tahun di Bait Allah (bukan di luar). Mungkin ada di dalam Bait Allah (gembala, zangkoor, pemain musik, jemaat), tetapi bisa dicap dengan 666.
Kita hati-hati dengan gosip atau dusta hari-hari ini. Jangan ada lagi. Kalau masih ada, itu petanda bahwa tubuh, jiwa, rohnya dikuasai oleh setan tritunggal.
Yesus taatsampai mati di kayu salib, sehingga mendapatkan nama di atas segala nama untuk mengalahkan setan tritunggal yang menguasai tubuh, jiwa dan roh hamba Tuhan/pelayan, sehingga:
- kita bisa taat dengar-dengaransampai daging tidak bersuara lagi,
- kita bisa beribadahmelayani Tuhan lagi,
- kita terlepas dari setan tritunggal dan dikuasai oleh Allah Tritunggal.
Efesus 2: 11
2:11. dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Buktikalau kita dikuasai oleh Allah Tritunggal adalah lidah hanya untuk memuliakan Tuhan, tidak buas lagi.
Lidah ini lebih buas dari binatang buas; dalam kitab Yakobus. Tetapi kalau sudah lepas dari binatang buas, lidah kita bisa mengaku ‘Yesus adalah Tuhan’ (lidah bisa memuliakan Tuhan).
Dalam Kidung Agung, lidah yang memuliakan Tuhan adalah lidah yang diberi pita kirmizi (kirmizi berwarna merah; gambaran dari darah Yesus yang melepaskan kita dari setan tritunggal).
Kidung Agung 4: 3
4:3. Bagaikan seutas pita kirmizi bibirmu, dan elok mulutmu. Bagaikan belahan buah delima pelipismu di balik telekungmu.
Dulu, rumah Rahab (seorang pelacur) diberi pita kirmizi. Yerikho hancur, tetapi ia sekeluarga selamat.
Sekarang, lidah kita diberi pita kirimizi (diolesi darah Yesus), sehingga setan tidak bisa menjamah kita.
Lidah ini yang menentukan kita selamat atau tidak.
Lidah memuliakan Tuhan, artinya:
- untuk mengaku dosa (bukan mencela orang lain); kalau diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
- untuk berkata benar dan baik,
- untuk bersaksi,
- untuk menyembah Tuhan (menyeru nama Yesus).
Mari kita menyeru nama Yesus hari-hari ini. Rahab, perempuan sundal dan bangsa kafir, tetapi bisa selamat oleh tali kirimizi. Begitu juga dengan kita. Jika mulut kita ada pita kimizi, kita banyak menyeru nama Yesus, hasilnya:
- Tuhan memeliharakehidupan kita secara ajaib di tengah kehancuran dan kesulitan dunia.
Yerikho (kota perdagangan) hancur semua, tetapi Rahab sekeluarga bisa hidup.
- Ada keselamatan dan perlindunganTuhan bagi kita bersama keluarga kita.
Sekalipun hanya satu orang yang memiliki pita kirmizidi mulutnya, bukan dia saja yang diselamatkan, tetapi satu keluarga bisa diselamatkan(seperti Rahab sekeluarga diselamatkan).
Sebaliknya, kalau 1 orang lidahnya tidak baik, satu keluarga bisa hancur semua.
Tuhan memberikan keselamatan dan perlindungan bagi kita sekeluarga:
- Secara rohani: kita dilindungi dari dosa-dosa sampai puncaknya dosa (dosa makan minum dan kawin mengawinkan), sehingga kita bisa hidup benar dan suci.
- Secara jasmani: kita dilindungi dari celaka marabahaya, bencana, pencobaan, dan sebagainya.
Perhatikan baik-baik!Gelombang bisa datang sekonyong-konyong. Murid-murid naik kapal, sekonyong-konyong gelombang bisa datang. Ini tidak bisa diprediksi. Saat semua enak, tahu-tahu hancur. Tetapi, jangan ragu-ragu. Sekonyong-konyong, Tuhan juga bisa menolong kita dan melakukan apa saja secara ajaib.
Siapa yang menduga? Rahab seharusnya binasa karena ia seorang pelacur dan bangsa kafir, tetapi sekonyong-konyong Tuhan bisa menyelamatkan. Malam ini, berikan tali kirmizi pada mulut kita; menyembah ‘Yesus, Haleluya’ , maka keselamatan akan datang.
"Tadi saya dengar kesaksian. Seorang ayah dengan anaknya naik motor, kemudian jalan di perumahan. Satu pelepah daun pohon palem yang besar jatuh mengenai kepala ayahnya dan anaknya. Anaknya masih kecil terlempar karena benturan keras, tetapi hanya lecet sedikit. Celana ayahnya koyak, tetapi tidak apa-apa, karena saat itu, dia berteriak 'Darah Yesus'. Nama Yesus menolong kita."
Nama Yesus menolong kita semua. Serukan nama Yesus hari-hari ini!
- Matius 1: 1, 5
1:1. Inilah silsilah YesusKristus, anak Daud, anak Abraham.
1:5. Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai,
Rahab masuk dalam silsilah Yesus, artinya Rahab bisa menerima kedatangan Yesus pertama kali dengan pita kirmizi di rumahnya.
Hasil kedua: kita bisa menerima kedatangan Yesus kedua kali. Kita terangkat ke atas dengan sorak sorai “Haleluya” untuk menyambut kedatangan Yesus ke dua kali.
Sekarang kita sebagai bangsa kafir (gereja di akhir zaman), sekalipun tidak suci, pelacur, najis, kotor, dan sudah hancur, asalkan kita mau dilepaskan dari setan tritunggal dan menerima pita kirmizi di mulut--mulut kita untuk mengaku dosa, berkata benar, bersaksi dan menyembah Yesus--, maka kita bisa menerima kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai.
Menerima kedatangan Yesus kedua kali artinya kita disucikan dan diubahkansampai menjadi sempurna, yaitu tidak salah dalam perkataan dan kita akan terangkat di awan-awan. Dari empat penjuru hanya menyeru ‘Haleluya’ dan kita bersama dengan Dia untuk selamanya.
Mungkin kita sudah hancur secara jasmani, rohani, bahkan semuanya. Kita serukan nama Yesus. Ada kuasa untuk menolong kita semua.
Jangan ada yang sombong dan jangan ada yang putus asa. Tuhan tolong kita semua.
Tuhan memberkati.