Matius 24:29-31Kita masih membahas ayat 31, yaitu terdengar sangkakala yang dasyat bunyinya untuk menampilkan gereja Tuhan dalam kemuliaan/kesempurnaan mempelai wanita Surga, bertemu dengan Tuhan Yesus, untuk bahagia selama-lamanya, tidak perlu ikut dalam kiamat.
Sangkakala yang dasyat bunyinya, itulah Firman pengajaran yang kuat yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Wahyu 1: 10, 12
= sangkakala ada Firman pengajaran yang kuat yang bisa di dengar dan bisa dilihat wujudnya. Dan ini namanya Firman penggembalaan (Lukas 2: 20). Itulah Firman yang diulang-ulang untuk menyucikan dan mengubahkan sidang jemaat dan dipercayakan pada seorang gembala, supaya sidang jemaat ditampilkan seperti kaki dian emas yang bercahaya.
Jadi, tugas kita hari-hari ini adalah bersaksi.
Kisah Rasul 1: 8
2 macam kesaksian:
- Kisah Rasul 1: 8= kesaksian tentang injil keselamatan atau Firman Penginjilan.
Efesus 1: 13
Firman penginjilan adalah Firman yang memberitakan kedatangan Tuhan Yesus yang pertama kali ke dalam dunia untuk mati di kayu salib guna menyelamatkan orang-orang berdosa.
Jadi, sasaran Firman Penginjilan adalah orang-orang berdosa.
Tanda orang selamatyaitu mulai dengan percaya Yesus, bertobat, baptisan air dan baptisan Roh Kudus (lahir baru= hidup dalam kebenaran).
Kisah Rasul 13: 46-47
Sebenarnya, injil keselamatan ini hanya untuk orang Israel. Tapi karena sebagian Israel menolak, maka injil ini sampai pada ujung bumi, sampai pada bangsa kafir.
Injil keselamatan ini arahnya dari Yerusalem, Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi.
- 2 Korintus 4: 3-4= kesaksian tentang cahaya injil kemuliaan Kristus atau Firman Pengajaran.
Firman pengajaran adalah Firman yang memberitakan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Surga untuk menyucikan dan menyempurnakan orang-orang yang sudah selamat.
Jadi, sasaran Firman Pengajaran adalah orang-orang yang sudah selamat.
Matius 24: 27
Arah Firman Pengajaran ini dari ujung bumi, Samaria, Yudea dan sampai ke Yerusalem.
Kalau Israel menerima kabar ini, maka terbentuklah tubuh Kristus menjadi satu tubuh sempurna dan Yesus segera akan datang kembali.
Jadi, penginjilan itu penting. Tapi setelah itu harus ditingkatkan pada Firman Pengajaran. Dan kesaksian kitapun juga harus meningkat.
Isi kesaksian(Markus 5: 18-19):
- menceritakan bagaimana Tuhan sudah berbelas kasihan untuk menolong kita.
- menceritakan segala sesuatu yang dikerjakan oleh Tuhan atas kehidupan kita lewat kuasa Firman, baik Firman penginjilan maupun Firman pengajaran.
Tingkatan kesaksian(Markus 5: 19-20):
- pulang kerumah= terang di rumah (Matius 5: 15).
- orang-orang sekampung= terang di depan orang (Matius 5: 16).
- bersaksi di dekapolis (10 kota)= terang diatas gunung (Matius 5: 14).
TERANG DALAM RUMAH
Rumah= rumah tangga.
Untuk bersaksi dimana-mana, harus dimulai dulu dari rumah tangga. Kalau tidak, kesaksian itu adalah kepalsuan.
Terang suamiadalah mengasihi istri seperti diri sendiri dan tidak berlaku kasar pada istri. Kalau suami tidak ada terang, suami sedang membawa nikah itu dalam suasana kuburan (Gedara).
Terang istriadalah tunduk dalam segala hal kepada suami (tidak memerintah, tidak membantah dan tidak mengajar suami).
Terang anakadalah taat dengar-dengaran pada orang tua.
Kalau terang ini ada, maka rumah tangga itu tidak akan dihancurkan oleh kegelapan dan menang atas 2 kegelapan(kegelapan gantang dan tempat tidur).
'gantang'= ekonomi dan keuangan, dan dosa makan minum.
'tempat tidur'= dosa sex.
Rumah juga menunjuk pada penggembalaan. Kita juga harus bersaksi dalam penggembalaan untuk memuliakan Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain.
Kalau tidak mau bersaksi di rumah Tuhan, maka akan jadi pendakwa yang bukan-bukan dan bergosip yang tidak baik. Ini sama dengan menginjak-injak darah Yesus.
TERANG DIDEPAN ORANG
= artinya, dimana saja kita berada, kita menjadi kesaksian bagi orang lain.
Terang di depan orangadalah kita melakukan perbuatan yang baik di depan semua orang. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan orang lain, sampai bisa membalas kejahatan dengan perbuatan baik.
TERANG DIATAS GUNUNG
= terang dunia= ditampilkan dalam Wahyu 12: 1. Kearah sinilah kehidupan kita lewat sangkakala yang dasyat bunyinya.
Lalu, dari mana gereja Tuhan mendapatkan matahari bulan dan bintang?
Jawabannya adalah lewat ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.
- Pelita Emas= bersekutu dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karuniaNya, sampai karunia itu jadi permanen dalam hidup kita, dalam bentuk mahkota 12 bintang.
Praktik kalau ada karunia Roh Kudus adalah setia dan berkobar-kobar dalam pelayanan. Inilah kesaksian kita.
- Meja Roti Sajian= bersekutu dengan Allah Anak dalam Firman dan perjamuan suci, kita mengalami penebusan dan kelepasan dari dosa sampai sempurna, sudah jadi bulanberwarna merah di bawah kaki.
Praktiknya kalau ada Firman, yaitu kalau Ya katakan Ya, tidak katakan tidak= jujur(Matius 5: 37). Kokoh berdiri diatas bulan.
- Mezbah Dupa= bersekutu dengan Allah Bapa dalam kasihNya yang sempurna, kita mengalami kasih Allah untuk bisa mengasihi Tuhan dan sesama, sampai bisa mengasihi musuh, sudah jadi kasih sempurna, jadi matahari.
Praktiknya kalau ada kasih adalah bisa mengasihi Tuhan, sesama dan taat dengar-dengaran pada Firman.
Jadi, lewat 3 macam ibadah ini, biarlah kita menampilkan kesaksian-kesaksian kita. Sampai satu waktu kita ditampilkan di langit sebagai mempelai wanita Tuhan.
Kegunaan matahari, bulan dan bintang:
- Kejadian 1: 16-17= memisahkan kita dari kegelapan duniadengan pengaruhnya dan dosa-dosanya sampai pada puncaknya dosa, supaya kita hidup dalam terang kebenaran dan kesucian.
ay. 18= setelah ada matahari, bulan dan bintang, baru Tuhan katakan baik. Artinya, setelah kita hidup benar dan suci, baru Tuhan katakan baik. Dan Tuhan mampu menjadikan segalanya baik dalam hidup kita. Tapi kalau kita bercampur dengan gelap, apa yang baik, justru akan jadi hancur.
- Wahyu 12: 1-3= mendorong kita untuk mengeluh dan mengerang kepada Tuhan. Kita menyembah dan berharap Tuhan dengan sungguh-sungguh.
Jadi mempelai wanita itu bukan tertawa-tawa, tapi mengeluh dan mengerang. Dan inilah posisi gereja Tuhan diakhir jaman, yaitu seperti wanita yang hendak melahirkan, tidak ada daya apa-apa. Dan masih harus berhadapan dengan ular di depannya.
Yang bisa dilakukan pada saat-saat ini hanyalah mengeluh dan mengerang, menyerahkan hidup kita sepenuhnya pada Tuhan. Tidak berharap kepada yang lainnya.
Kegunaan mengeluh dan mengerang:
- Roma 8: 22-23->untuk pembebasan tubuh darah daging kita. Ini sama artinya mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani, sama seperti Tuhan Yesus.
Keubahan itu dimulai dengan sabar dalam menderita, sabar dalam menunggu waktunya Tuhandan tidak membuat jalan sendiri.
Selain sabar, keubahan itu adalah rela berkorban apapun juga untuk Tuhan dan tidak mementingkan diri sendiri.
Dan waktu Tuhan datang, kita akan diubahkan jadi sama mulia dengan Tuhan.
- untuk menghadapi naga.
Naga= pencobaan-pencobaan yang semakin meningkat sampai pada antikris.
Kalau kita mengeluh dan mengerang, maka Tuhan akan memberikan kita 2 sayap burung nazar yang besar.
Wahyu 12: 13-14
Kalau sayap semakin besar, maka pencobaan akan semakin kecil. Sampai sayap yang paling besar, kita disingkirkan ke padang gurun dan antikris tidak bisa melihat kita lagi.
Tuhan memberkati.