Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian
Wahyu 11: 111:1.Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukurrupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allahdan mezbahdan mereka yang beribadahdi dalamnya.
(terjemahan lama)
11:1. Maka diberikan kepadaku sejenis buluh pengukur yang seperti tongkat rupanya dengan katanya, "Bangkitlah, dan ukurlah Bait Allah, dan tempat korban dan segala orang yang sembahyangdi dalamnya itu;
'
mereka yang beribadah'= '
orang yang sembahyang'= mereka yang menyembah.
Ada dua hal yang diukur oleh Tuhan lewat tongkat pengukur, menunjuk pada tongkat penggembalaan/firman penggembalaan (diterangkan mulai dari
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 18 Desember 2019):
- Bait Suci (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 18 Desember 2019).
- Mezbah dupa emas dan mereka yang menyembah di dalamnya.
Kita harus memenuhi ukuran dari Tuhan, kalau tidak, akan diinjak-injak oleh antikris selama tiga setengah tahun; berjuang menghadapi antikris sampai dipancung kepalanya sehingga ia diselamatkan, tetapi ada juga yang menyembah antikris, sehingga menjadi sama dengan antikris dan dibinasakan selamanya.
Karena itu biarlah kita memperhatikan tongkat pengukur untuk meningkatkan kerohanian kita sampai memenuhi ukuran. Kita harus
mendengar dan dengar-dengaran pada firman penggembalaan, supaya kerohanian kita bisa meningkat untuk memenuhi ukuran Tuhan, sampai mencapai kesempurnaan.
AD. 1: BAIT SUCI- 1 Korintus 3: 16
3:16.Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allahdan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
Yang pertama: Bait Suci adalah kehidupan kita (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 18 Desember 2019sampai Ibadah Doa Surabaya, 20 Desember 2019).
Inilah yang diukur oleh Tuhan, yaitu kehidupan kita menjadi tempatnya Roh Kudus, bukan roh daging, roh najis dan sebagainya, sehingga antikris tidak bisa menjamah.
- 1 Korintus 6: 19-20
6:19.Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudusyang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
6:20.Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
(terjemahan inggris)
6:20. For you were bought at a price; therefore glorify God in your body and in your spirit, which are God's.
'muliakanlah Allah dengan tubuhmu'= 'muliakanlah Allah dengan tubuhmu dan rohmu yang keduanya milik Allah'.
Yang kedua: ukuran Bait Suci--kehidupan kita--adalah memuliakan Tuhan, supaya nanti kita dipermuliakan bersama Dia, dan antikris tidak bisa menjamah--waktu Yesus bangkit dalam tubuh kemuliaan tidak ada yang bisa menjamah Dia.
AD. 2Hati-hati, ada ukuran Bait Suci yang salah sejak zaman permulaan, yaitu ada kehidupan yang
memilukan hati Tuhan; memalukan Tuhan, bukan memuliakan Dia.
Kejadian 6: 5-66:5.Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
6:6.maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.
Pada zaman Nuh, manusia memilukan Tuhan lewat
hati yang cenderung jahat dan najis, sehingga menghasilkan perbuatan dosa dan puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba), dan kawin mengawinkan (percabulan dan nikah yang salah).
Ini yang akan diinjak-injak oleh antikris.
Kalau sudah memilukan Tuhan, maka:
- Ia akan memedihkan hati orang tua yang benar dan dipakai Tuhanlewat nikah yang salah.
Kejadian 26: 34-35
26:34.Ketika Esau telah berumur empat puluh tahun, ia mengambil Yudit, anak Beeri orang Het, dan Basmat, anak Elon orang Het, menjadi isterinya.
26:35.Kedua perempuan itu menimbulkan kepedihan hati bagi Ishak dan bagi Ribka.
'empat puluh tahun'= seharusnya empat puluh tahun merupakan perobekan daging.
Jaga nikah mulai dari permulaan nikah yang benar sesuai dengan alkitab, perjalanan nikah yang benar, suci, sehingga terjadi kesatuan nikah sampai perjamuan kawin Anak Domba.
- Ia akan membuat keluh kesah gembalayang setia memberi makan dan bertanggung jawab atas keselamatan jiwa sidang jemaat lewat menaikkan doa penyahutan.
Ibrani 13: 17
13:17.Taatilah pemimpin-pemimpinmudan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.
Perhatikan hubungan dengan Tuhan--ruangan maha suci--, orang tua--halaman--, dan gembala--ruangan suci--!
Kalau membuat gembala berkeluh kesah, rugi besar, itu sama dengan membuka tudung; tidak ada tudung perlindungan sehingga menjadi sasaran bagi antikris dan binasa selamanya.
Doakan gembala untuk setia memberi makan dan bertanggung jawab untuk menaikkan doa penyahutan, supaya ada tudung bagi jemaat. Kalau jemaat taat, jemaat akan mengalami tudung.
Kita berusaha lewat firman penggembalaan untuk memenuhi ukuran Bait Suci Allah yaitu memuliakan Tuhan sampai kita dipermuliakan bersama Dia selamanya.
Ada tiga hal yang bisa memuliakan Tuhan:
- Amsal 3: 9
3:9.Muliakanlah TUHANdengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu,
Yang pertama: kita memuliakan Tuhan lewat harta kita--perkara kecil.
Praktiknya:
- 'hasil pertama dari segala penghasilanmu'= memberikan BUAH SULUNG--hasil pertama dari berkat Tuhan yang kita terima.
- Mengembalikan persepuluhan dan persembahan khusus milik Tuhan.
Mulai dari gembala, kalau gembala memilukan Tuhan,jemaat benar-benar rugi besar. Karena itu doakan gembala dengan sungguh-sungguh. Penggembalaan adalah suatu kemurahan dan kepercayaan Tuhan. Tidak sembarang orang mau tergembala.
- Memberi untuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan--sedekah.
Seringkali berat, tetapi harus kita mulai.
Amsal 3: 10
3:10.maka lumbung-lumbungmu akan diisipenuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.
Kalau kita memuliakan Tuhan lewat harta kita, hasilnya:
- Secara jasmani:
- Gandum menunjuk pada pemeliharaan secara jasmani.
- Anggur menunjuk pada kebahagiaan sorga.
- Secara rohani:
- Gandum menunjuk pada firman Allah.
- Anggur menunjuk pada Roh Kudus.
Kalau digabung: firman Allah dalam urapan Roh Kudus--firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua--, yang akan menjadi kedua sayap dari burung nasar yang besar, yang akan menyingkirkan kita ke padang gurun, jauh dari mata antikris yang berkuasa di bumi.
Hidup kita bukan hanya di dunia, tetapi satu waktu kita harus meninggalkan dunia lewat meninggal dunia atau menyingkir ke padang gurun saat Tuhan datang. Butuh kedua sayap dari burung nasar yang besar!
Mulai dari sekarang kita harus memuliakan Tuhan lewat harta--penyucian hati dari keinginan akan uang--, supaya kedua sayap semakin besar. Ini persiapan kita sekarang.
Mari, jangan memilukan hati Tuhan, memedihkan orang tua, dan membuat gembala berkeluh kesah--gembala juga jangan membuat jemaat berkeluh kesah--, tetapi muliakan Tuhan lewat harta yang Tuhan berkatkan kepada kita.
Harta adalah perkara kecil tetapi dampaknya sangat besar kalau kita bisa memuliakan Tuhan lewat harta kita, yaitu sampai mendapatkan kedua sayap dari burung nasar yang besar; lebih besar dari segala kekayaan di dunia.
Kalau tidak memuliakan Tuhan lewat harta--terikat akan uang--akan mengalami kehancuran yang besar sampai masuk zaman antikris. Sungguh-sungguh!
- 1 Korintus 6: 20
6:20.Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Yang kedua: kita memuliakan Tuhan dengan tubuh, jiwa, dan roh kitayang adalah milik Tuhan.
Kalau tidak bisa memuliakan Tuhan lewat harta kita, tidak mungkin bisa memuliakan Tuhan dengan tubuh kita. Karena itu ukuran kerohanian kita adalah Tabernakel: halaman, ruangan suci, ruangan maha suci--dari kecil terus meningkat sampai sempurna; tidak langsung sempurna.
Praktik memuliakan Tuhan dengan tubuh kita: ibadah yang sejati kepada Tuhan; ibadah pelayanan yang benar, berkenan, dan memuliakan Tuhan.
Roma 12: 1-2
12:1.Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudusdan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
12:2.Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
'berkenan kepada Allah'= memuliakan Allah.
Dari kitab kejadian ada ibadah yang berkenan dan tidak--sudah terjadi pemisahan--, yaitu Kain dan Habel. Ibadah pelayanan Habel diterima, tetapi Kain ditolak.
Kita sudah beribadah, bagus, tetapi tingkatkan lagi menjadi ibadah yang memuliakan Tuhan dan berkenan kepada Dia. Jangan sampai ibadah kita ditolak oleh Tuhan! Tuhan tolong kita semua.
Segala kebenaran ukurannya adalah alkitab.
Jadi ibadah pelayanan yang benar dan berkenan kepada Tuhan harus berdasarkan pada alkitab; firman pengajaran yang benar. Jangan sampai berkata: Oh tidak apa-apa beda sedikit.Tidak bisa! Sudah bernubuat, mengusir setan, mengadakan mujizat, hebat, tetapi Tuhan berkata: Enyahlah!,karena tidak sesuai dengan firman, yaitu tidak melakukan kehendak Bapa.
Semua aspek hidup kita termasuk ibadah pelayanan harus sesuai dengan alkitab/firman pengajaran yang benar, tidak boleh ditambah dan dikurangi. Alkitab lebih pasti dari ilmu pasti. Mari kembali pada alkitab!
Tanda ibadah pelayanan yang benar dan sejati:
- Tanda pertama ibadah pelayanan yang benar dan sejati: ayat 1= mempersembahkan tubuh--termasuk jiwa dan roh --kepada Tuhan.
Jadi ibadah pelayanan yang benar bukan mencari sesuatu, tetapi mempersembahkan waktu, tenaga, pikiran, keuangan dan sebagainya kepada Tuhan, sampai mempersembahkan tubuh, jiwa, dan roh kepada Tuhan.
Banyak diajarkan: Ayo datang, supaya diberkati, ayo cari berkat. Salah! Itu bertapa!
Syaratmempersembahkan tubuh:
- 'Tubuh yang hidup'= dikuasai oleh Roh Kudus.
Yohanes 6: 63
6:63.Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.)
Ini bisa kita dapatkan lewat ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya--pelita emas.
Buktitubuh dikuasai Roh Kudus adalah pelita menyala, artinya setia berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan. Harus selalu setia berkobar-kobar, bukan kebiasaan lagi.
Kalau setia berkobar-kobar maka kita bisa menembusi kegelapan gantang--ekonomi; dosa makan minum--dan kegelapan tempat tidur--kehancuran nikah dan buah nikah; dosa kawin mengawinkan.
Menghadapi kegelapan gantang dan tempat tidur kita harus tetap setia berkobar-kobar, jangan terpengaruh,bosan, atau lemah.
Di dalam pekerjaan kita juga bekerja dengan setia berkobar-kobar--pelita tetap menyala.
Yang kuliah juga setia berkobar-kobar. Minta pertolongan Roh kudus. Jangan putus asa dan kecewa, tetapi tetap semangat.
- 'Tubuh yang kudus'= dikuasai oleh firman Allahlewat ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus--meja roti sajian.
Yohanes 15: 3
15:3.Kamu memang sudah bersihkarena firman yang telah Kukatakankepadamu.
Kita disucikan oleh firman yang dikatakan oleh Yesus; sama dengan firman yang dibukakan, rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab--firman pengajaran yang benar.
Kita disucikan dari dosa Yudas Iskariot.
Yohanes 13: 10-11
13:10.Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."
13:11.Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."
Dosa Yudas adalah keinginan akan uang--akar kejahatan--yang membuat kikir dan serakah.
Kalau ada akar kejahatan pasti ada akar kenajisan dan kepahitan. Harus dicabut sampai pada akar-akar dosa.
Kalau kita terus disucikan sampai ke akar-akar dosa, sekalipun kita ranting kecil yang tak berdaya, kita akan berBUAH MANIS, dan lebih banyak berbuah lagi sampai buah yang tetap--kekal selamanya, itulah mempelai wanita sorga. Tidak usah takut!
Yohanes 15: 2
15:2.Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.
Kalau tidak mau disucikan, akan dipotong, sehingga menjadi ranting kering.
Jangankan berbuah, hiduppun tidak bisa.
Sesudah disucikan dan berbuah manis, kita akan diberi jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus--diangkat menjadi imam dan raja--untuk dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Efesus 4: 11-12
4:11.Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12.untuk memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Kita menjadi berkat bagi orang lain, dan hidup kita menjadi indah. Itulah kehidupan yang berbuah manis.
- 'Tubuh yang berkenan pada Allah'= dikuasai oleh kasih Allahlewat ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya--mezbah dupa emas.
Matius 3: 17
3:17.lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
Di dalam doa penyembahan terjadi perobekan daging dengan segala keinginan dan tabiatnya, sehingga kita menerima kasih Tuhan.
Praktiknya:
- Mengasihi Tuhan lebih dari semua= taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara.
Kalau kita mengasihi Tuhan tidak sulit untuk melakukan perintah-Nya, tetapi kalau kita mengasihi yang lain lebih dari Tuhan, akan sulit untuk melakukan perintah Tuhan. Semua bergantung pada hati kita.
- Mengasihi sesama seperti diri sendiri; membalas kejahatan dengan kebaikan, mendoakan orang yang memusuhi kita.
Jadi ibadah pelayanan yang berkenan kepada Tuhan dan memuliakan Dia hanya bisa kita dapatkan di dalam kandang penggembalaan; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
Kalau ini sudah terjadi, kita akan hidup dalam kemurahan Tuhanyang besar, tidak berubah, dan tidak habis-habisnya--'Bapa-Kulah pengusahanya'.
Roma 12: 1
12:1.Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allahaku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Hidup dari kemurahan Tuhan artinya kita bisa hidup di mana saja, kapan saja, situasi apa saja, sampai hidup kekal selamanya--imam dan raja disebut juga dengan batu hidup (batu seharusnya mati tetapi bisa hidup). Mungkin secara pikiran sudah tidak bisa lagi, tetapi Tuhan mampu.
Contoh: Daniel dimasukkan ke dalam gua singa, lalu keesokan paginya raja berkata: Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu?
Daniel ada di dalam gua singa, tetapi bisa hidup sekalipun secara logika tidak mungkin.
"Saya juga pengalaman dari yang kecil, tidak apa-apa, asalkan kita sungguh-sungguh dalam ibadah yang benar dan memuliakan Tuhan. Kita hidup dari kemurahan Tuhan. Secara keuangan untuk membayar bis pulang pergi saja tidak cukup. Om Pong baik, beliau berkata: 'Kamu ambil di kas untuk ongkosmu, ya.' Tetapi lama-lama saya mau coba, saya tidak mau lagi ambil uang kas. Lancar, sampai hari ini. Dulu bis, sekarang pesawat, sama saja, yang penting ibadah kita berkenan pada Tuhan karena kemurahan Tuhan besar, tidak pernah habis, dan tidak berubah. Pegang itu! Yang penting kita bisa mempersembahkan tubuh yang hidup, kudus, dan berkenan pada Allah--setia berkobar, suci sampai ke akar, dan taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara. Jangan memusuhi orang, tetapi doakan; balas kejahatan dengan kebaikan. Itu saja, dan semuanya ada di dalam tangan kemurahan Tuhan, dan kita disebut sebagai hamba Allah yang hidup."
Nanti, batu hidup akan disusun di Yerusalem baru. Di dalam penggembalaan tanah liat dibakar dengan api firman, Roh Kudus, dan kasih Allah sampai menjadi batu hidup dan masuk Yerusalem baru.
Kalau tidak menjadi batu hidup tetapi hanya batu bata, akan masuk ke Babel.
Batu bata gambaran dari manusia tanah liat yang dibakar dengan apinya Setan. Dalam pekerjaan mungkin api curang, api menipu dan sebagainya. Kelihatan hebat seperti Babel, tetapi akhirnya roboh, tinggal satu batu dan dibuang ke laut.
- Roma 12: 2
12:2.Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Tanda kedua ibadah pelayanan yang benar dan sejati: kita harus mengalami pembaharuan hatidari hati yang cenderung jahat menjadi hati nurani yang baik.
Hati nurani yang baik artinya peka untuk membedakan antara yang benar dan tidak benar; baik dan tidak baik:
- Mulai dari membedakan pengajaran yang benar dan tidak benar--firman pengajaran yang benar adalah pribadi Tuhan.
Waktu bangsa Israel membuat lembu emas, mereka berkata: Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!Semua menyembah, dan akibatnya tiga ribu orang mati.
Inilah contoh tidak bisa membedakan antara yang benar dan tidak benar; sama dengan hati yang tidak baik. Sebenarnya sudah tahu mana yang benar dan tidak, tetapi tetap berbuat yang tidak benar karena ada kepentingan. Jangan!
- Membedakan ibadah pelayanan dan penyembahan yang benar dari pada yang tidak benar. Banyak yang tahu, tetapi tidak mau peka karena ada kepentingan daging. Bahaya besar!
Kalau tidak ada kepentingan kita akan peka.
"Guru saya mengatakan: 'Satu waktu kalau urapan sudah meningkat orang lewat saja kita tahu dia benar atau tidak."
Kita harus tegas untuk membedakan antara yang benar dan tidak benar, supaya kita bisa berpegang teguh pada pengajaran yang benar, sehingga kita bisa hidup benar dan suci, sampai sempurna seperti Tuhan.
Kalau tidak tegas, kehidupan itu benar-benar jahat; kalau hamba Tuhan seperti itu, jahat sekali, tidak peduli jemaat mau dibawa ke mana, yang penting dapat keuntungan.
Harus tegas! Bukan berarti kita merasa paling benar, tetapi belajar untuk kembali pada alkitab.
Inilah memuliakan Tuhan lewat tubuh kita yaitu ibadah pelayanan dan mengalami pembaharuan--buah manis.
Tadi, kita memuliakan Tuhan lewat harta kita--buah sulung.
Ini adalah ukuran dari Tuhan.
- Ibrani 13: 15
13:15.Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.
Yang ketiga: kita memuliakan Tuhan lewat perkataan--BUAH BIBIRyang memuliakan Tuhan--, yaitu
- Perkataan benar, tidak ada dusta; ya katakan: ya, tidak katakan: tidak.
- Perkataan baik= memuliakan Tuhan--berkenan kepada-Nya--dan menjadi berkat bagi sesama.
Kalau ada perkataan benar pasti ada perkataan baik.
Harus benar dulu, baru baik. Jangan baik dulu, karena bisa digunakan untuk menutupi kemunafikan.
Perkataan benar dan baik sama dengan perkataan kesaksian dan doa penyembahan. Inilah ukuran dari Bait Suci, yaitu memuliakan Tuhan sampai pada doa penyembahan kepada Tuhan.
Mazmur 95: 6-7
95:6.Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlututdi hadapan TUHAN yang menjadikan kita.
95:7.Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nyadan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!
Ini adalah doa penyembahan dikaitkan dengan penggembalaan.
Doa penyembahan adalah proses merendahkan diri serendah-rendahnya; kita hanya mengaku seperti tanah liat, domba sembelihan.
Mari, kita sekarang banyak menyembah.
Kaum muda, mungkin menghadapi kesulitan masa depan, mari memuliakan Tuhan lewat harta, penggembalaan, dan buah bibir. Jangan melawan orang tua! Paling ngeri kalau tidak mau menyembah Tuhan tetapi marah-marah terus. Jangan! Kalau belum bisa menyembah, belajar untuk menyembah, tetapi paling minim perkataan kita harus benar dan baik, sehingga orang tua bisa bahagia.
Roma 8: 35-37
8:35.Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
8:36.Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
8:37.Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
Berseru kepada Tuhan! Kita mengaku hanya domba sembelihan yang tidak bisa apa-apa, tidak layak, tidak mampu, tidak berharga apa-apa, dan hanya menunggu kebinasaan. Ulurkan tangan, dan serahkan kepada Tuhan! Dia akan mengulurkan tangan kasih-Nya untuk:
- 'TUHAN yang menjadikan kita'= menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada= memelihara kita di tengah kesulitan dunia sampai zaman antikris, bahkan hidup kekal.
Kita hanya berusaha tetapi Tuhan yang menentukan.
Jangan kecilkan Tuhan Sang Pencipta! Sungguh-sungguh hasilkan buah sulung, buah manis, dan buah bibir! Sabar menunggu waktu Tuhan, tenang saja.
- Memberikan kekuatan ekstrakepada kita, sehingga kita menjadi kuat teguh hati. Kita tidak kecewa, putus asa, dan meninggalkan Tuhan saat menghadapi apapun, tetapi tetap setia berkobar dalam ibadah pelayanan; tetap mengasihi Dia lebih dari semua; tetap berharap dan menyembah Di. Kita tidak akan terpisah dari Dia; tidak akan menyangkal Dia; tidak mundur setapakpun.
- Membuat kita lebih dari pemenang.
Artinya: kita yang kecil tak berdaya tetapi menang atas musuh yang kuat. Semua masalah yang mustahil selesai.
Kita tinggal menunggu waktu Tuhan.
Berikan buah sulung, buah manis, dan buah bibir yang memuliakan Tuhan. Banyak menyembah Tuhan hari-hari ini! Sampai kemenangan terakhir kita diubahkan menjadi sempurna untuk layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali; kita duduk bersanding dengan Dia di takhta sorga selamanya.
Serahkan kekurangan dan kelemahan kita kepada Tuhan! Kebutuhan apa saja saat ini, asalkan ada buah sulung, buah manis, dan buah bibir, tinggal tunggu waktu, semua akan Tuhan tolong tepat pada waktunya.
Domba sembelihan tidak bisa apa-apa--bergerakpun tidak bisa--, tetapi hanya menangis kepada Tuhan. Apa yang tidak mungkin, tidak bisa dipikirkan lagi, sudah berusaha, silakan, tetapi lebih dari itu, mari memberi buah kepada Tuhan. Datang kepada-Nya dan berikan buah sulung, buah manis, dan buah bibir yang memuliakan Tuhan--hanya menyembah Dia; menyeru nama-Nya. Tuhan tahu keadaan ranting kecil atau domba sembelihan.
Yang sudah berhasil, jangan sombong, tetapi tetap dalam tangan Tuhan. Bawa buah sulung, buah manis--disucikan dan diubahkan--, dan buah bibir--menyembah Tuhan. Kalau ada kesalahan-kesalahan, mohon ampun, dan jangan ulangi lagi. Buah busuk apapun jangan diulangi lagi, tetapi berikan buah manis di hadapan Tuhan. Yang sudah lalu sudah diampuni, jangan diingat lagi.
Tuhan memberkati.