Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Kita masih berada dalam Wahyu 2-3, dalam susunan Tabernakel, menunjuk pada tujuh kali percikan darah di depanTabut Perjanjian.
Ini sama dengan penyucian terakhiryang dilakukan oleh TUHAN kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir(sidang jemaat akhir zaman), supaya sidang jemaat bangsa kafir menjadi sempurna, tidak bercacat cela seperti Yesus dan menjadi tubuh Kristus yang sempurna/mempelai wanita Sorga yang layak untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan bersama TUHAN selamanya.

Tujuh sidang jemaat bangsa kafir yang mengalami percikan darah adalah:

  1. sidang jemaat EFESUS(Wahyu 2: 1-7) (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 07 September 2014). Sidang jemaat Efesus harus kembali pada kasih mula-mulasupaya bisa kembali ke Firdaus.

  2. sidang jemaat di SMIRNA(Wahyu 2: 8-11) yang mengalami penderitaan, tetapi TUHAN katakan untuk tidak takut dalam penderitaan dan setia sampai mati(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 14 September 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 09 November 2014).


  3. sidang jemaat di PERGAMUS(Wahyu 2: 12-17) yang harus meninggalkan ajaran-ajaran sesat(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 November 2014sampaiIbadah Raya Surabaya, 28 Desember 2014).

  4. sidang jemaat di TIATIRA(Wahyu 2: 18-29) yang harus mengalami penyucian hati dan pikiran sampai pikiran yang terdalam(sudah diterangkan mulai dariIbadah Raya Surabaya, 04 Januari 2015sampaiIbadah Raya Surabaya, 18 Januari 2015).

  5. sidang jemaat di SARDIS(Wahyu 3: 1-6) disucikan untuk mengalami kebangunan rohanidan kuat rohaninya, supaya tetap berjaga-jaga(sudah diterangkan mulai dariIbadah Doa Surabaya, 21 Januari 2015sampaiIbadah Doa Surabaya, 04 Maret 2015).

  6. sidang jemaat di FILADELFIA(Wahyu 3: 7-13); mengalami 3 penampilan Yesusdan 3 perkara besar yang dilakukan oleh Yesus(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 08 Maret 2015sampai Ibadah Doa Surabaya, 08 Juni 2015).

  7. sidang jemaat di LAODIKIA(Wahyu 3: 14-22) yang berada dalam keadaan suam-suam rohani(diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 14 Juni 2015).

Kita mempelajari sidang jemaat ketujuh, yaitu sidang jemaat di LAODIKIA.
Wahyu 3: 14-16
3:14. "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:
3:15. Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau
tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
3:16. Jadi karena engkau
suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

Jemaat Laodikia adalah jemaat ketujuh--yang terakhir; menggambarkan keadaan gereja TUHAN di akhir zaman, yaitu: ‘tidak dingin dan tidak panas’, sama dengan SUAM-SUAM ROHANI.

Keadaan rohani jemaat Laodikia sama dengan keadaan rohani bangsa Israel yang keluar dari Mesir, ketika berada di kaki gunung Sinai.
Sementara Musa naik ke atas gunung untuk menerima Tabernakel dan dua loh batu (menerima pengajaran), lalu apa yang mereka lakukan?

Keluaran 32: 17-18
32:17. Ketika Yosua mendengar suara bangsa itu bersorak, berkatalah ia kepada Musa: "Ada bunyi sorak peperangankedengaran di perkemahan."
32:18. Tetapi jawab Musa: "
Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan--bunyi orang menyanyi berbalas-balasan, itulah yang kudengar."

Ayat 17= Yosua menyangka ada suara sorak peperangan. Kalau peperangan ada yang kalah dan ada yang menang. Tetapi sebenarnya bukanlah suara sorak peperangan.

Keadaan rohani bangsa Israel di kaki gunung Sinai adalah 'Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan'; tidak kalah, tidak menang.
Ini sama dengan dalam keadaan suam-suam rohani; tidak matidan tidak bangkit.
Ini yang harus kita jaga, karena sudah terjadi sejak dari zaman Israel ketika mereka keluar dari Mesir. Juga menimpa jemaat Laodikia dan kita semua.

Ada 2 tanda keadaan suam-suam rohani:

  1. ada penyembahan berhala lembu emas.
    Bangsa Israel waktu itu menyembah lembu emas.

    Keluaran 32: 4
    32:4. Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: "Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir

    Mungkin sekarang tidak membuat lembu emas, tetapi arti rohanipenyembahan lembu emas adalah:

    • Keluaran 32: 9
      32:9. Lagi firman TUHAN kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.

      Pengertian penyembahan lembu emas yang pertama: kekerasan hati--tegar tengkuk--yang membuat orang Israel tidak taat dengar-dengaran.
      Bahan untuk membuat lembu emas adalah anting-anting emas yang dilepaskan.

      Keluaran 32: 2
      32:2. Lalu berkatalah Harun kepada mereka: "Tanggalkanlah anting-anting emas yang ada pada telingaisterimu, anakmu laki-laki dan perempuan, dan bawalah semuanya kepadaku."

      Anting-anting emas di telinga dilepaskan dan dibuat menjadi lembu emas. Istilah keras hati--tidak taat dengar-dengaran--, sama dengan melepaskan anting-anting emas.

      Seharusnya, anting-anting emas ini untuk membangun Tabernakel (kemah suci atau kerajaan Sorga), tetapi setelah dilepaskan, digunakan untuk membangun anak lembu emas.
      Artinya: orang yang tidak taat dengar-dengaran bukan membangun Tabernakel, tetapi membangun babel, sekalipun kelihatannya beribadah melayani dan menyembah.
      Babel= mempelai wanita setan (‘pelacur besar’) yang akan dibinasakan; kesempurnaan dalam kejahatan dan kenajisan.
      Kita harus hati-hati!

      "Banyak anak TUHAN yang aktif di dalam rumah TUHAN (menjadi aktivis), tetapi tidak taat pada orang tua yang benar di rumah, tidak taat kepada guru di sekolah. Ini yang saya sayangkan, karena ia dipakai bukan untuk membangun tubuh Kristus, tetapi sedang membangun tubuh babel."

    • Pengertian penyembahan lembu emas yang kedua: terikat akan uang, sehingga menjadi kikir dan serakah.
      Kikir= tidak bisa memberi untuk pekerjaan TUHAN, tidak ada persembahan khusus dan tidak bisa memberi untuk sesama yang membutuhkan--tidak bisa memberi sedekah.
      Serakah= merampas hak orang lain, terutama haknya TUHAN, yaitu perpuluhan.

      Akibatnya: hidup dalam suasana kutukan; tidak ada perpuluhan dan persembahan khusus, akan hidup dalam suasana kutukan.

      Maleakhi 3: 8-9
      3:8. Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!
      3:9.
      Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa!

      Suasana kutukan= suasana letih lesu, beban berat, hidup dalam duri-duri--kepedihan, kepahitan (pahit getir) dan lain-lain. Kalau dibiarkan, akan sampai pada kebinasaan.

    Ini harus kita waspadai, karena lembu emas ini dipertahankan sampai akhir zaman ini.

  2. Keluaran 32: 25
    32:25. Ketika Musa melihat, bahwa bangsa itu seperti kuda terlepas dari kandang--sebab Harun telah melepaskannya, sampai menjadi buah cemooh bagi lawan mereka--

    Tanda kedua keadaan suam-suam rohani: seperti kuda terlepas dari kandang.

    Kalau domba sudah terlepas dari kandang, sudah bukan domba lagi, tetapi menjadi kuda.
    Kalau gembala terlepas dari kandang, tidak tahu jadi apa. Ini yang harus kita perhatikan. Semoga kita tidak keras hati. Kalau ada lembu emas, pasti ada kuda. Kalau tidak ada lembu emas--sudah melembut--, ada domba.

    'seperti kuda terlepas dari kandang'= tidak berada di dalam kandang penggembalaan; tidak tergembala.
    Secara jasmani, kandang penggembalaan adalah organisasi gereja yang legal, diakui oleh pemerintah. Jangan mencari kandang penggembalaan yang illegal, misalnya: jangan masuk gereja setan yang dilarang oleh pemerintah.

    Tetapi, yang penting adalah kandang secara rohani, yaitu ruangan suci--ada 3 macam alat di dalam ruangan suci yang menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:

    • pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus dengan karunia-karunia-Nya. Seperti pada malam hari ini, ada kesaksian, nyanyian.

      Setiap ibadah tidak monoton, tetapi ada titik berat yang diberikan TUHAN kepada kita. Ibadah raya, titik beratnya adalah persekutuan dengan Kristus (urapan Roh Kudus).

    • Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran benar dan kurban Kristus.
      Inilah titik beratnya!

    • Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.

    Kandang secara jasmani bisa berbeda, tetapi kandang secara rohani tidak boleh berbeda, karena kerajaan Sorga hanya satu--ada di Alkitab.
    Kalau firman diulang-ulang, berarti untuk memberikan kesempatan kepada kita, supaya kita bisa percaya pada firman dan kita bisa mempraktikkan firman.

    Kalau seorang gembala tidak tergembala, maka domba-domba juga tidak tergembala, sehingga menjadi kuda yang terlepas dari kandang. Ini berbahaya!

    Jadi, kalau rohani suam-suam rohani, maka ada lembu emas--keras hati, tidak taat, kikir dan serakah--, kemudian ada kudanya.

    Bagaimana keadaan kuda yang terlepas dari kandang(kehidupan yang tidak tergembala)?

    • Matius 9: 36
      9:36. Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.

      Keadaan kuda terlepas dari kandang yang pertama: lelah dan terlantar.
      Lelah= letih lesu dan berbeban berat.
      Terlantar= tidak ada yang bertanggung jawab atas hidupnya, terutama dalam hal keselamatan jiwanya. Kalau gembalanya saja tidak ada, mana tahu dombanya selamat atau tidak!

      Sekali lagi, tugas gembalabukan beranak domba, tetapi memberi makan dan membawa domba masuk ke kandang. Gembala dan domba harus masuk ke kandang; gembala di depan dan domba-domba di belakangnya.
      Kalau gembala hanya bangga kalau dombanya banyak, jangan-jangan ia menjadi pencuri domba, sebab gembala tidak mungkin beranak domba; dombalah yang beranak domba.

      Kalau tidak tergembala, sekalipun hidupnya sudah berhasil, gajinya besar, perusahaannya besar, pastiia letih lesu berbeban berat--tidak ada perhentian--dan tidak ada yang bertanggung jawab atas keselamatan jiwanya.
      Di dalam penggembalaan--gembala dan domba-domba tergembala--, ada makanan dan doa penyahutan dari seorang gembala. Itulah jaminan keselamatan bagi domba-domba.

    • Yeremia 5: 8
      5:8. Mereka adalah kuda-kudajantan yang gemuk dan gasang, masing-masing meringkik menginginkan isteri sesamanya.

      Keadaan kuda terlepas dari kandang yang kedua: ‘meringkik menginginkan isteri sesamanya’. Artinya:

      1. hidup dalam hawa nafsu daging sampai mengarah pada dosa makan minum dan kawin mengawinkan; tidak bisa dibendung dagingnya.

        Hanya di dalam kandang penggembalaan, daging kita bisa dibendung.
        Di dalam penggembalaan, kita bukan dibendung aktifitasnya--aktifitasnya tidak dibatasi (ada doa malam, doa puasa, kunjungan-kunjungan)--, tetapi daging dengan segala hawa nafsunya yang dibendung, supaya jangan menjadi kuda.

        Keinginan dan hawa nafsu daging ini begitu liar, sama seperti kuda yang meringkik. Kalau kuda sudah meringkik, tidak ada yang mau memegang, ini mengerikan.
        Termasuk gembala yang tidak tergembala, juga bisa menjadi kuda yang meringkik.

        Kaum muda, daging masih kuat-kuatnya. Kita belajar dari Yusuf yang berumur 17 tahun dan biasa di penggembalaan. Yesus, umur 12 sudah ada di bait Allah (dalam pengajaran).
        Inilah umur-umur--umur 12-17 tahun--yang rawankarena keingintahuan yang luar biasa secara negatif. Ini yang harus dibendung.
        Kalau masih anak-anak kecil, keingintahuannya masih wajar.
        Nanti setelah 18 tahun, sudah praktik hawa nafsu. Sebab itu, kita perlu digembalakan semuanya. Selama kita memiliki tubuh daging, harus digembalakan.

        Siapapun kita, selama masih ada daging, di dalamnya ada hawa nafsu dan keinginan. Sebab itu harus dibendung.

      2. Meringkik juga berarti mulutnya tidak bisa dikekang. Kalau tidak tergembala, maka mulutnya tidak bisa dikekang.

        Mulut tidak bisa dikekang= perkataan sia-sia, dusta, gosip yang tidak benar, fitnah (yang salah menjadi benar dan sebaliknya) sampai menghujat seperti mulutnya antikris, binatang buas.

        Wahyu 13: 5-6
        13:5. Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.
        13:6. Lalu ia
        membuka mulutnya untuk menghujatAllah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.

        binatang itu’= antikris.
        empat puluh dua bulan lamanya’= tiga setengah tahun.

        Menghujat kemah kediaman= menghujat Tabernakel; menghujat pengajaran Tabernakel.

        "Sekarang justru orang dalam yang menghujat pengajaran Tabernakel. Kalau pengajaran Tabernakel dikatakan: kurang wawasan dan sebagainya. Ini berarti kerajaan Sorga tidak sempurna. Ini yang terjadi, dan justru mendukung pengajaran yang salah."

        Antikris juga menghujat orang-orang kudus (orang-orang benar).

2 keadaan inilah yang harus kita perhatikan. Keadaan suam-suam rohani; tidak dingin dan tidak panas, tidak mati dan tidak bangkit (tidak berubah hidupnya).

Tidak dingin= tidak damai, banyak pertentangan, iri hati, dendam.
Tidak panas= tidak berkobar-kobar lagi, malas. Kalau mau beribadah saja malas, itulah keadaan suam-suam rohani.
Inilah keadaan tidak panas dan tidak dingin yang sudah kita pelajari sebelumnya.

"Saya dikoreksi oleh TUHAN, 2 kali saya mengalami panas--berkobar-kobar--sekali saat melayani TUHAN. Yang pertama, saat melayani sekolah minggu. Saya tinggal di gereja, tetapi kalau disuruh mengajar, saya tidak mengajar. Tetapi satu kali gurunya pergi dan saya yang mengajar. Begitu selesai mengajar, saya panas sekali dan bertanya: kapan minggu lagi? Sesudah itu, saat saya melayani sebagai zangkoor. Baru dipanggil: zang...., saya sudah lari maju ke depan. Semangat sekali. Setelah itu, mulai malas saat latihan. Ini sudah suam-suam."

Kemudian suam-suam rohani adalah tidak menang, tidak kalah.

Kalau rumah TUHAN tidak tergembala dengan benar, maka gereja TUHAN jadi pasar.

"Saya mendengar salah satu khotbah, kalau datang ke gereja cuma ngomong sini, ngomong sana, itulah gereja menjadi pasar. Karena itu, salah satu cara yang saya pelajari dari guru saya adalah sebelum ibadah, lebih baik menyembah TUHAN (berdoa). Jadi mulut ini harus dikekang."

Contoh kehidupan yang keras hati dan tidak taat dengar-dengaran--lembu emas: saat Herodes ditegor: ‘tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu’, akhirnya Herodes marah.

Kalau sudah suam-suam--ada lembu emas dan kuda terlepas dari kandang--, akibatnya:

  1. dimuntahkan oleh TUHAN(seperti jemaat Laodikia,‘AKu akan memuntahkan engkau dari mulut Ku).Ini berarti sesuatu yang najis, jijik, dan tidak berguna sekali.
  2. Keluaran 32: 10
    32:10. Oleh sebab itu biarkanlah Aku, supaya murka-Ku bangkitterhadap mereka dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar."|

    Akibat kedua: akan dimurkai oleh TUHAN, bahkan dihukum sampai dibinasakan oleh TUHAN.

    Ini artinya terpisah dari TUHAN selama-lamanya. Kehidupan yang suam-suam rohani--seperti lembu emas dan kuda yang terlepas dari kandang--, ia benar-benar terpisah dari TUHAN.

    Dimuntahkan saja, sudah berarti terpisah dari TUHAN--sudah jauh dari TUHAN--karena tidak mungkin muntah diambil lagi. Kalau nanti sampai dihukum dan dibinasakan oleh TUHAN, itu benar-benar terpisah selama-lamanya dari TUHAN.

Sebenarnya, TUHAN tidak mau terpisah dari manusia. Dibuktikan saat Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, mereka lari dan bersembunyi, tetapi TUHAN yang datang mencari Adam dan Hawa.
Artinya: TUHAN sebenarnya ingin menyatu dan mendekat dengan kitaseperti kepala menyatu dengan tubuh selama-lamanya; Mempelai Pria menyatu dengan mempelai wanita. Itulah kerinduan hati TUHAN!

Bagaimana caranya?
Cara TUHAN menolong:

  1. lewat proses penyucian.
    Keluaran 32: 25-28
    32:25. Ketika Musa melihat, bahwa bangsa itu seperti kuda terlepas dari kandang--sebab Harun telah melepaskannya, sampai menjadi buah cemooh bagi lawan mereka--
    32:26. maka berdirilah Musa di pintu gerbang perkemahan itu serta berkata: "Siapa yang memihak kepada TUHAN datanglah kepadaku!" Lalu berkumpullah kepadanya seluruh bani Lewi.
    32:27. Berkatalah ia kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Baiklah kamu masing-masing
    mengikatkan pedangnyapada pinggangnya dan berjalanlah kian ke mari melalui perkemahan itu dari pintu gerbang ke pintu gerbang, dan biarlah masing-masing membunuh saudaranya dan temannya dan tetangganya."
    32:28. Bani Lewi melakukan seperti yang dikatakan Musa dan pada hari itu tewaslah kira-kira tiga ribu orang dari bangsa itu.

    'sebab Harun telah melepaskannya'= gembala yang tidak bertanggung jawab.

    "Banyak hamba TUHAN yang hanya menyampaikan firman seperti camilan atau makanan ala kadarnya, sehingga domba-domba menjadi bosan dan minta gembalanya ganti-ganti. Tetapi kalau menyampaikan makanan, jemaat tidak akan bosan (tidak ada orang yang bosan makan nasi), cukup satu saja gembalanya yang memberi makan. Sampai ke manapun, tetap mencari nasi. Saat saya ke luar negeri, nomor satu saya mencari nasi. Di sana nasi putih sampai ditimbang. Karena itu, saya marah kalau Lempin-El membuang nasi. Kalau berkat TUHAN dibuang, nanti tidak diberkati lagi. Sebab itu, doakan kami gembala-gembala, supaya bertanggung jawab memberikan makanan. Kalau ada makanan, ada doa penyahutan. Kalau tidak ada makanan, tidak ada doa penyahutan dan domba-domba akan terlantar."

    Proses penyucian hanya bisa lewat firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua; suku Lewi menyandang pedang.

    Ibrani 4: 12
    4:12. Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata duamanapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita

    Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua= firman pengajaran yang benar, yaitu

    • tertulis dalam ALkitab. Saat Yesus dicobai, Dia katakan: ‘ada tertulis..., ada tertulis.....’.
    • firman yang merupakan perkataan Yesus (‘kamu memang sudah bersih oleh firman yang Ku katakan’).
    • Diwahyukan atau diilhamkan oleh TUHAN--dibukakan rahasianya--, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab.

    Inilah ciri dari firman pengajaran yang benar.

    Yang disucikan mulai dari hati dan pikiran; gudangnya dosa.
    Markus 7: 21-23
    7:21. sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan(1), pencurian(2), pembunuhan(3),
    7:22.
    perzinahan(4), keserakahan(5), kejahatan(6), kelicikan(7), hawa nafsu(8), iri hati(9), hujat(10), kesombongan(11), kebebalan(12).
    7:23. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."

    Di dalam hati dan pikiran manusia banyak keinginan jahat dan najis, sampai dengan kebebalan.

    Bebal= tidak bisa dinasihati, tidak bisa ditegor oleh firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Kehidupan seperti ini akan terhilang untuk selamanya.
    Apa yang kita lakukan dan katakan, berasal dari hati dan pikiran.
    Kalau hati dan pikiran disucikan, maka perbuatan dan perkataan juga disucikan; seluruh hidup kita disucikan sampai mencapai angka 3000. Semua berasal dari hati dan pikiran!

    Kalau pedang firman bekerja, semuanya dibunuh (tidak pilih kasih), tidak peduli lagi saudara atau siapapun juga, sampai 3000 yang mati.

    Kisah Para Rasul 2: 41-42
    2:41. Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribujiwa.
    2:42. Mereka
    bertekundalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

    Ayat 41= sudah selamat--percaya, baptis air, baptis Roh Kudus, hidup dalam kebenaran--dan diberkati oleh TUHAN. Setelah itu, mau ke mana?

    tiga ribujiwa’= secara jasmani, ada 3000 orang yang dibaptiskan (selamat).

    Ayat 42= sesudah selamat, harus masuk dalam tiga macam ketekunan (penggembalaan):

    • ketekunan dalam persekutuan= pelita emas.
    • Ketekunan dalam pengajaran rasul-rasul dan pemecahan roti= meja roti sajian.
    • ketekunan dalam berdoa= mezbah dupa emas.

    Angka 3000adalah ukuran dari ruangan suci--20 x 10 x 10 hasta (volumenya 2000)--dan ruangan maha suci--10 x 10 x 10 hasta (volumenya 1000).
    Jadi, angka 3000 menunjuk padapenyucian oleh firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, sehingga kita hidup dalam kesucian--di ruangan suci, tergembala dengan benar dan baik sampai kesempurnaan, masuk ruangan maha suci. Inilah istilah pedang firman membunuh 3000 orang dan dalam Kisah Para Rasul 3000 orang dibaptis (diselamatkan).

    Jadi, sekarang ini kita harus ada di dalam ruangan suci--ketekunan dalam 3 ibadah pokok; tergembala dengan benar dan baik.

    Jadi, mau tergembala atau tidak, bergantung pada suci atau tidak.
    Kalau tidak suci--seperti kuda--, tidak akan bisa tergembala. Mulai dari gembala, kalau tidak suci, tidak akan bisa tergembala. Semoga semua mengarah pada angka 3000. Masuk penggembalaan dulu dan sebentar lagi, kita akan beralih ke ruangan maha suci.

    "Tergembala atau tidak, bukan soal menganggur atau tidak. Kalau sudah menjadi hamba TUHAN dan tidak mau khotbah, itu sama dengan pengangguran. Saat Musa menghadap Firaun, Musa, sebagai hamba TUHAN meminta supaya bangsa Israel dilepaskan sehingga bisa beribadah kepada TUHAN, lalu Firaun berkata: ‘pemalas’.
    Saya saksikan kepada Lempin-El ‘kalau nanti sudah diberkati TUHAN sidang jemaat, bisa ibadah dalam 3 macam ibadah. Masih banyak waktu, kalau ada yang minta dilayani, buka saja’ Kalau kita tidak bekerja, itu pengangguran (pemalas). Lebih celaka lagi, sudah diberkati satu kandang, tetapi tidak mau khotbah.
    "

    Pekerjaan Sorga bukan karena pandai, bodoh, berpengalaman atau tidak, tetapi karena suci atau tidak suci! Semoga pedang firman menyambar-nyambar kita malam ini untuk menyucikan kita sampai kita mencapai angka 3000 (kesempurnaan).

    Keluaran 32: 26
    32:26. maka berdirilah Musa di pintu gerbang perkemahan itu serta berkata: "Siapa yang memihak kepada TUHANdatanglah kepadaku!" Lalu berkumpullah kepadanya seluruh bani Lewi.

    'Siapa yang memihak kepada TUHAN' (bukan memihak Musa)= kehidupan yang mau menyandang pedang--berpegang teguh pada pengajaran yang benar--dan taat dengar-dengaran, sehingga disucikandan tergembala dengan benar dan baik, itu berarti memihak TUHANdan TUHAN juga ada di pihak kita; kita tidak lagi menjadi seperti muntah; kita tidak jauh lagi dari TUHAN.

    Roma 8: 31-32
    8:31. Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
    8:32. Ia, yang
    tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

    'tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya'= Ia lebih sayang kepada kita dari pada Anak-Nya sendiri. Sebab itu, biarlah kita memihak TUHAN--memihak pengajaran--, bukan memihak manusia.
    Kalau memihak manusia, kita akan menyembah lembu emas; bisa dalam wujud melihat manusia seperti artis dan sebagainya, melihat uang, melihat kedudukan.

    Selama ada firman pengajaran, mari kita bekerja sama satu dengan yang lainnya.
    Kalau TUHAN memihak kita, hasilnya:

    • TUHAN mengaruniakan segala kebutuhankita lewat kurban Kristus, bukan lewat ijazah dan lain-lain. Ini keadilan TUHAN, karena semua bisa mendapatkannya.
    • 'siapakah yang akan melawan kita?'= TUHAN memberikan kemenangankepada kita; ada pertolongan TUHAN tepat pada waktunya.

  2. Cara TUHAN menolong yang kedua: lewat proses pendamaian.
    Pendamaian berarti dari dua menjadi satu.

    Keluaran 32: 30-33
    32:30. Keesokan harinya berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Kamu ini telah berbuat dosa besar, tetapi sekarang aku akan naik menghadap TUHAN, mungkin aku akan dapat mengadakan pendamaiankarena dosamu itu."
    32:31. Lalu kembalilah Musa menghadap TUHAN dan berkata: "Ah, bangsa ini telah berbuat dosa besar, sebab mereka telah membuat allah emas bagi mereka.
    32:32. Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu--dan jika tidak,
    hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis."
    32:33. Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: "Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku.

    Inilah proses pelayanan pendamaian.
    Sebelum Tabernakel dibangun, Musa yang mengadakan pelayanan pendamaian. Sesudah Tabernakel dibangun, imam besar Harun yang mengadakan pelayanan pendamaian satu tahun sekali. Harun membawa dupa dan darah ke ruangan maha suci, lalu darah dipercikkan 2x7 percikan darah--di atas tabut untuk Yesus dan di depan tabut untuk jemaat--sehingga terjadi shekina glory.
    Kalau terjadi pendamaian, maka terjadi kemuliaan TUHAN.

    Di perjanjian baru, Yesus melakukan pelayanan pendamaian; Yesus sebagai Imam Besar yang sudah masuk ke ruangan maha suci--yang sudah terangkat ke Sorga dan duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa dengan membawa dupa dan darah. Ia menaikkan doa syafaat--dupa--dan Ia memercikan darah-Nya sendiri, ditambah dengan doa penyahutan dari gembala di dunia.

    Seperti dulu, Musa menaikkan doa penyahutan kepada TUHAN, supaya TUHAN mengampuni bangsa Israel dan nama mereka tidak dihapuskan, bahkan sampai namanya sendiri diminta dihapuskan, asal jemaat ditolong. Inilah contoh gembala.
    Gembala itu tidak ada egoisnya sama sekali. Bagaimana kalau gembala tidak mau memberi makan? Betapa egoisnya!

    Makanan dan doa penyahutan itu satu.
    Kalau gembala tidak mau memberi makan, tidak mungkin ada doa penyahutan.

    Kehidupan yang mengalami pelayanan pendamaian harus mengalami percikan darah--sengsara daging bersama Yesus (7 kali percikan darah di depan tabut), supaya kita juga mengalami shekina glory; terjadi keubahan hidupatau pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.

    Untuk masuk kandang penggembalaan, memang bagaikan masuk pintu sempit--sengsara daging--tetapi berguna untuk mendapatkan pelayanan pendamaian, yaitu shekina glory.
    Yesus taat sampai mati di kayu salib dan bangkit, naik ke sorga, baru Ia bisa menjadi Imam Besar yang melayani pelayanan pendamaian.

    Begitu juga dengan kita yang mengalami pelayanan pendamaian. Pelayanan pendamaian menjadikan kita taatdengar-dengaran sampai daging tidak bersuara, ditambah dengan jujur. Di kitab Efesus, manusia baru dimulai dengan kejujuran--tidak ada dusta.
    Kalau bisa jujur dan taat, itulah mujizat rohani terbesar/shekina glory.

    Di dunia ini, kalau kita jujur dan taat, kita akan dicemooh. Jujur dan taatsama dengan menyembah TUHAN, mengulurkan tangan kepada TUHAN, menyerah sepenuhnya kepada TUHAN; menaikkan dupa. Dan TUHAN juga mengulurkan tangan kepada kita. Kita hidup dalam pelukan tangan TUHAN yang ajaib--ini lebih dari TUHAN memihak kita; tangan Imam Besar yang mampu melakukan keajaiban.

    Sering kali daging ini yang membuat kita tidak jujur dan taat. Itu yang lehernya akan dipenggal di zaman antikris. Biarlah sekarang ini, lewat sikap penyembahan, dagingnya yang dipenggal. Ikuti saja firman TUHAN, jujur dan taat kepada firman.

    Sering kali TUHAN mengizinkankita mengalami sesuatu yang tidak enak bagi daging, bukan untuk menghancurkan kita, tetapi supaya kita bisa mengulurkan tangan kepada TUHAN; bisa jujur dan taat, bisa menyembah kepada TUHAN.

    Contoh dan hasil:

    • janda Sarfat (gambaran ibu): diizinkan menghadapi masa kelaparan--krisis ekonomi. Mungkin kita berada dalam kesulitan secara ekonomi dan penyakit. Maksud TUHAN adalah supaya kita jujur dan taat; mengangkat tangan kepada TUHAN.

      1 Raja-raja 17: 10-12
      17:10. Sesudah itu ia bersiap, lalu pergi ke Sarfat. Setelah ia sampai ke pintu gerbang kota itu, tampaklah di sana seorang janda sedang mengumpulkan kayu api. Ia berseru kepada perempuan itu, katanya: "Cobalah ambil bagiku sedikit air dalam kendi, supaya aku minum."
      17:11. Ketika perempuan itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: "Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti."
      17:12. Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup,
      sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."

      Ayat 10: perempuan ini tidak komentar, karena airnya banyak. Tetapi setelah diminta roti, dagingnya mulai bersuara (ayat 11-12).

      'sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun'= jujur.

      "Sering kali kalau hamba TUHAN menyampaikan firman, jemaat bilang ‘enak, pendeta tinggal di gereja, kami yang bekerja di dunia ini yang pusing, kami menghadapi ini dan sebagainya (harus nego sampai tidak jujur).’ Ada satu kaum muda disuruh berdusta oleh pimpinan. Tetapi saya katakan untuk tetap jujur, buktikan kebenaran firman TUHAN dan nanti akan berhasil."

      Janda Sarfat jujur dan taat (mengulurkan tangan kepada TUHAN), sehingga TUHAN mengulurkan tangan mujizat-Nya, tangan ajaib-Nya untuk memelihara dia bersama dengan anaknya selama 3, 5 tahun= memelihara kita pada masa-masa kesulitansampai zaman antikris.

    • Anak muda yang diizinkan mati oleh TUHAN, setelah itu baru bisa disentuh oleh TUHAN. Kalau tidak mati, firman TUHAN tidak bisa menyentuh. Selama dagingnya belum mati, kaum muda tidak bisa disentuh (tidak bisa dinasehati), terutama soal jodoh.

      Markus 5: 35, 41-43
      5:35. Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?"
      5:41. Lalu
      dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!"
      5:42. Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub.
      5:43. Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorangpun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka
      memberi anak itu makan.

      Lalu dipegang-Nya tangan anak itu’ = TUHAN mengulurkan tangan-Nya.

      Anak muda yang mati= menghadapi kemustahilan dan kematian rohani (tidak bisa makan firman, mengkritik firman terus).

      Ada banyak pengalaman kaum muda, setelah itu dia minta ampun: ‘saya sudah menghina firman’ Begitu taat, dia langsung diangkat dan ditolong oleh TUHAN.

      Dari pada rohaninya mati dan tidak bisa makan firman, maka diizinkan sesuatu terjadi oleh TUHAN, mungkin studi, pekerjaan, sampai semuanya mati dan tidak ada harapan. Tetapi begitu kembali kepada TUHAN, maka TUHAN akan menolong.

      Kaum muda diizinkan menghadapi yang mustahil, mari kita mengulurkan tangan kepada TUHAN, menyembah TUHAN dan tangan TUHAN juga diulurkan sampai mujizat terjadi: yang mustahil menjadi tidak mustahil dan bisa makan (makan firman). Ini yang penting. Kalau tidak bisa makan, juga akan mati.

      Jadi, kalau bisa makan, tidak ada yang mustahil di dalam hidup kita. Tugas kita hanya makan.
      Tugas gembala adalah memberikan makan. Tugas domba adalah makan firman.
      Masa depan yang suram atau gelap, dijadikan menjadi masa depan yang berhasil dan indah.

    • Petrus; gambaran dari bapak. Petrus yang hebat diizinkan tenggelam dan ia otomatis mengulurkan tangan dan menyeru nama Yesus.

      Malam ini, mungkin air sudah di leher dan kita mau tenggelam. Mari kerahkan seluruh tenaga, menengadah ke atas dan serukan nama Yesus, 'Yesus tolong saya'. Dan tangan-Nya akan diulurkan untuk mengangkat kitadari ketenggelaman, mengangkat dari kemerosotan, semua kejatuhan dipulihkan, semua berhasil dan indah, sampai mengangkat kita di awan-awan yang permai. Jika Yesus datang kembali ke dua kali, kita diubahkan sampai sempurna seperti Yesus. Kita bersama dengan Dia untuk selama-lamanya.
      Kita tidak dimuntahkan, tidak terpisah dengan Dia, tidak binasa, tetapi bersama dengan Dia selama-lamanya; nama Petrus tertulis di Yerusalem Baru dan tidak keluar dari situ selama-lamanya

Jadi, TUHAN tidak mau terpisah dengan kita. Siapa yang terpisah dari Dia? Kehidupan yang suam-suam rohani; kalau ada lembu emas--tidak taat, kikir dan serakah--dan kalau ada kuda lepas dari kandangnya--ada hawa nafsu daging dan tidak tergembala.

Tetapi TUHAN mau menolong kita. Lewat penyucian, kita ada di pihak TUHAN dan TUHAN ada di pihak kita. Lebih dari itu, ada pendamaian, kita ulurkan tangan dan Dia juga mengulurkan tangan kepada kita, sehingga kita hidup dalam pelukan tangan TUHAN. Kita bersama dengan Dia untuk selama-lamanya. Mujizat masih ada malam ini. TUHAN tolong kita dan percayalah.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malam Session I Malang, 12 April 2011 (Selasa Malam)
    ... kepadamu maka haruslah kaupersembahkan bagi TUHAN segala yang lahir terdahulu dari kandungan juga setiap kali ada hewan yang kaupunyai beranak pertama kali anak jantan yang sulung adalah bagi TUHAN. Kelepasan artinya dosa tidak berkuasa lagi baik dalam kehidupan jasmani maupun dalam kehidupan rohani membenci dosa. Keluaran Tetapi setiap anak keledai ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 14 Januari 2023 (Sabtu Sore)
    ... wanita sorga--peti perjanjian yang terbuat dari kayu penaga tetapi disalut dengan emas murni luar dan dalam-- sama dengan orang yang tidak dikuasai maut. Ia bisa meninggal dunia tetapi ia akan bangkit. Korintus - . Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia kita tidak akan mati semuanya tetapi kita semuanya akan diubah ...
  • Ibadah Raya Malang, 23 Desember 2018 (Minggu Pagi)
    ... masih akan meniup sangkakalanya. Ada dua kemungkinan dalam peniupan sangkakala Peniupan sangkakala sekarang ini yaitu firman penggembalaan yang diperdengarkan Tuhan kepada kita sekalian supaya kita disucikan dan diubahkan sampai sempurna layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai. Peniupan sangkakala yang akan datang merupakan penghukuman Anak Allah atas dunia bagi ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 07 Juli 2019 (Minggu Siang)
    ... tinggi Jika ada dosa sekecil apapun yang disembunyikan ditutupi dengan dosa satu waktu akan sampai pada puncaknya dosa yang membumbung tinggi ke hadirat Tuhan seperti cendawan raksasa sehingga menimbulkan ledakan penghukuman Tuhan atas dunia. Kalau ada bau harum yang naik Tuhan akan turun untuk membawa kita naik ke sorga. Tetapi kalau ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 22 Februari 2009 (Minggu Sore)
    ... tidak buta. Petrus Mata yang terang itu memperhatikan dan melihat Firman nubuat. Firman nubuat adalah Firman yang akan memberitakan segala sesuatu yang akan terjadi dan pasti akan terjadi. Puncaknya adalah saat kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Itulah yang disebut dengan Kabar Mempelai. Mata kita hari-hari ini harus tetap menyala untuk bisa ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 22 September 2020 (Selasa Sore)
    ... berbuah Roh Kudus yang permanen pengharapan yang sempurna. Dua loh batu kasih yang sempurna. Malam ini kita belajar isi dari tabut perjanjian. Kita sudah memeplajari buli-buli emas berisi manna diterangkan pada Ibadah Raya Malang September . Sekarang kita belajar tentang tongkat Harun yang bertunas dan berbuah. Perkembangan dari pengharapan di dalam Tabernakel ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 18 Agustus 2020 (Selasa Sore)
    ... dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus Kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus. Roma adalah bangsa kafir. Kisah Rasul - . Ketika Apolos masih di Korintus Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid. . Katanya kepada ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 30 Desember 2018 (Minggu Siang)
    ... dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian. Wahyu - . Lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah bintang besar menyala-nyala seperti obor dan ia menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air. . Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus dan banyak orang mati ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 05 Mei 2024 (Minggu Siang)
    ... dapat hidup di dalamnya . Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian supaya sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Syarat baptisan air yang benar mati terhadap dosa--bertobat. Sebelum baptisan air dengarkan firman ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session I Malang, 24 November 2015 (Selasa Malam)
    ... merekapun datang kepada-Nya. Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan. Artinya Doa semalam suntuk untuk memantapkan meneguhkan mempermanenkan panggilan dan pilihan Tuhan supaya kita jangan berkhianat seperti Yudas Iskariot tidak setia sampai tinggalkan jabatan pelayanan. Kita harus beribadah melayani ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.