Matius 24: 29
= Keadaan pada masa kedatangan Yesus yang kedua kali, yaitu terjadi kegoncangan-kegoncangan dan juga terjadi kegelapan di bumi. Dan ini sungguh suatu kejadian yang dasyat, sebab ini akan banyak memakan korban, termasuk kita anak-anak Tuhan.
Sekarang kita bicara tentang KEGELAPAN.
Keluaran 10: 21-22
Kegelapan ini dulu pernah terjadi di Mesir selama 3 hari. Dan ini disusul dengan keluarnya Israel dari tanah Mesir. Karena itu Tuhan ijinkan terjadi kegelapan tersebut.
Di akhir jaman, kegelapan itu akan kembali terjadi di bumi ini, selama 3,5 tahundan disusul keluarnya gereja Tuhan dari bumi ini.
Kegelapan yang akan terjadi itu namanya kegelapan antikris. Dan ini akan menyiksa anak-anak Tuhan yang tertinggal dan disusul dengan penghukuman Tuhan atas bumi ini sampai terjadi hancur binasa (kiamat).
Siapa yang akan masuk dalam kegelapan antikris ini sampai hukuman Tuhan? Yaitu anak-anak Tuhan yang sekarang ini hidup dalam kegelapan.
Praktik hidup dalam kegelapan(Keluaran 10: 23):
- tidak dapat melihat temannya->egois, mementingkan diri sendiri.
Orang egois ini artinya mengorbankan Tuhan. Contohnya adalah Yudas yang mengorbankan perkara yang rohani untuk dapat memenuhi keinginan dan kebutuhannya sendiri.
Orang egois itu juga mengorbankan sesamanya untuk mencari dan memenuhi kepentingan dan keinginannya sendiri.
2 Timotius 3: 1-5
= kalau sudah egois, maka 18 dosa ini akan ada dalam hidup orang itu. Jadi, orang egois itu sama dengan manusia daging yang tidak berubah hidupnya sekalipun sudah beribadah dan melayani Tuhan, tetap dikuasai oleh 18 tabiat daging (= tubuh, jiwa dan rohnya dicap 666 oleh antikris).
Inilah kehidupan yang akan masuk dalam kegelapan antikris.
Pertanyaan, mengapa sudah ibadah dan melayani, tapi masih hidup dalam daging? Jawabannya adalah karena hidup itu menolak kekuatan kuasa ibadah, itulah Firman Tuhan, terutama Firman Pengajaran yang benar.
2 Korintus 4: 3-4
Kalau kita bisa menerima terang kemuliaan Kristus, maka Firman itu yang mampu mengubah kita dari manusia daging menjadi manusia rohani, dari gelap kepada terang dan kita mulai memikirkan kepentingan Kristus dan orang lain, tidak lagi egois dan setia yang teruji (Filipi 2: 19-22).
- Keluaran 10: 23= tidak ada orang yang dapat bangun dari tempatnya, artinya:
- tidak mengalami kebangunan rohani, dan jatuh bangun dalam dosa, rebah dan tidak bangkit-bangkit lagi.
Kisah Rasul 20: 28, 31-33, 35
= kebangkitan rohani terjadi di sini, yaitu terjadi dalam sistem penggembalaan.
Sikap gembala dan domba adalah banyak mencucurkan air mata, untuk menerima Firman Kasih Karunia, untuk menerima pembukaan Firman Tuhan= untuk bisa makan Firman Penggembalaan.
Firman penggembalaan itu adalah: - hidup kita, seperti domba hidup dari rumput-rumput.
- pembukaan pintu-pintu yang tertutup. Ada jalan keluar dari segala masalah. Sampai pintu Surgapun terbuka untuk kita.
- ay. 35= menyucikan kehidupan kita dari keinginan jahat dan najis, sehingga kita bisa mengatakan lebih bahagia memberi daripada menerima.
Kalau bisa lebih bahagia memberi daripada menerima, maka rohani kita sedang dibangunkan, tidak terpuruk lagi dalam dosa.
Praktiknyaadalah mengembalikan perpuluhan dan persembahan khusus, juga memberi pada sesama yang membutuhkan. Selanjutnya adalah beribadah dan melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh, sampai bisa menyembah Tuhan.
Dan sampai akhirnya, kita bisa benar-benar mempersembahkan seluruh hidup kita menjadi mempelai wanita Tuhan.
- lumpuh rohani.
Kisah Rasul 9: 32-34
Lumpuh= artinya ada yang tidak beres dalam tubuhnya.
Lumpuh rohani= artinya ada sesuatu yang tidak beres. Dan ini yang harus dibereskan sebelum kegelapan itu melanda.
3 hal yang tidak beres:
- tempat tidur ->nikah dan buah nikah.
- Markus 1: 19= jala ->pekerjaan (nelayan) dan juga tahbisan pelayanan (penjala manusia).
- hati nurani. Menjelang kedatangan Tuhan, hati nurani harus beres, sampai tidak ada yang menuduh (1 Yohanes 3: 19-21). Dan ini adalah landasan yang kuat untuk menerima berkat dan kuasa Tuhan.
Bagaimana cara kita membereskan semuanya? Yaitu dimulai dari Yesus yang di kayu salib yang berjuang sendiri sampai mengucapkan "sudah selesai", supaya kita tidak perlu masuk dalam kegelapan (Yohanes 19: 28-30).
Dari pihak kita, kita memberi minum anggur asam pada Tuhan. Selama Tuhan belum minum air anggur asam, Tuhan belum berseru "sudah selesai".
Memberi anggur asam= mengaku segala dosa dan kepahitan hidup kita.
Wahyu 21: 5-6= pemberesan terakhir yaitu sampai di Yerusalem baru, tidak ada lagi yang perlu dibereskan dan tidak ada setetespun air mata, semua bahagia bersama Tuhan.
Tuhan memberkati.