Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 4: 8b-11=> aktifitas/kegiatan di takhta sorga (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 31 Juli 2016).
Ada dua aktifitas/kegiatan utama di takhta sorga:

  1. Wahyu 4: 8
    4:8. Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."

    Yang pertama: ayat 8b= aktifitas penyucian(diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 31 Juli 2016sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 15 Agustus 2016).

  2. Wahyu 4: 9-11
    4:9. Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
    4:10. maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan
    mereka menyembah Diayang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:
    4:11. "Ya TUHAN dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."

    Yang kedua: ayat 9-11: aktifitas penyembahan--berdoa menyembah TUHAN (diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya, 17 Agustus 2016).

Biarlah kita yang masih hidup di dunia, juga memiliki kegiatan di takhta sorga--kegiatan penyucian dan penyembahan--, supaya sekalipun kita masih hidup di dalam dunia yang penuh kutukan, tetapi kita sudah bisa merasakan suasana takhta sorga.
Sampai satu waktu Yesus datang kembali kedua kali, kita benar-benar duduk bersanding dengan Dia di takhta sorga selamanya.

"Mulai sekarang kita belajar, bukan nanti tiba-tiba kita di takhta sorga. Seperti orang sekolah, tidak ada yang tiba-tiba naik kelas atau lulus. Harus belajar dulu, ulangan dulu, baru bisa naik kelas. Kita juga, kalau mau berada di takhta sorga, mulai sekarang kita belajar suasana takhta sorga; yaitu suasana kesucian dan penyembahan."

AD. 1. AKTIFITAS PENYUCIAN
Wahyu 4: 8
4:8. Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah adadan yang adadan yang akan datang."

'Kudus, kudus, kuduslah TUHAN Allah'; 'yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang' = kita harus mengalami peyucian tubuh, jiwa dan roh kita--seluruh hidup kita--lewat pekerjaan firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua; seperti yang dialami oleh empat makhluk di takhta sorga.
Sudah diterangkan, keempat makhluk ini adalah manusia yang pernah hidup di dunia, tetapi sudah terangkat ke takhta sorga, yaitu Henokh, Musa, Elia dan Yesus. Mereka mengalami proses penyucian.

Penyucian tubuh, jiwa, roh mulai dari hati dan pikiran, perbuatandan perkataan. Kalau sudah disucikan, setiap kegiatan dalam gereja TUHAN yang kita lakukan HARUS MENGARAH KEPADA KEGIATAN PENYUCIAN.

"Kalau kegiatan di kantor, harus ada kepandaian dan lain-lain; dalam dunia dagang, harus tahu situasi, kepandaian ini-itu, modal dan sebagainya. Tetapi kegiatan di dalam gereja TUHAN harus mengarah kepada takhta sorga--kegiatan penyucian. Di manapun kita melayani, baik di gereja ini maupun di gereja mana saja, harus seperti yang ditunjukkan oleh empat makhluk ini, yaitu harus mengarah kepada kegiatan penyucian. Sudah pernah diterangkan, bahwa keempat makhluk ini bisa terbang seperti kilat dan ada kegiatan yang lain, tetapi akhirnya mereka berkata: 'Kudus, kudus, kuduslah TUHAN Allah.' Artinya, syarat kegiatan di dalam gereja TUHAN adalah harus mengarah kepada penyucian; bukan kaya, miskin, pandai, bodoh."

Ada empat macam kegiatan di dalam gereja TUHAN, seperti yang ditunjukkan oleh empat makhluk:

  1. Wahyu 4: 7
    4:7. Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.

    Kegiatan yang pertama: kegiatan memberi dan mengunjungi.

    Kalau disebut dengan kegiatan sosial, istilahnya tidak tepat, sebab kegiatan sosial adalah sistem dunia. Kita menggunakan istilah sesuai alkitab, yaitu memberi dan mengunjungi.

    Ini ditunjukkan oleh makhluk yang pertama dengan muka seperti SINGA.
    Singa mengingatkan kita pada singa Yehuda; tongkat kerajaan ada pada suku Yehuda. Tongkat kerajaan menunjukkan tentang kerajaan atau seorang raja.

    Kejadian 49: 8-10
    49:8. Yehuda, engkau akan dipuji oleh saudara-saudaramu, tanganmu akan menekan tengkuk musuhmu, kepadamu akan sujud anak-anak ayahmu.
    49:9.
    Yehuda adalah seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina; siapakah yang berani membangunkannya?
    49:10.
    Tongkat kerajaantidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.

    Dalam Matius 25, raja sangat memperhatikan kesejahteraan warganya.
    Matius 25: 31, 34-35
    25:31. "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
    25:34. Dan
    Rajaitu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
    25:35. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;


    Ayat 35 => raja selalu memperhatikan kesejahteraan warganya, supaya tidak kelaparan dan lain-lain.
    Di dalam gereja TUHAN, harus ada kegiatan memberi dan mengunjungi sesama yang membutuhkan.
    Mulai dari dalam rumah tangga kita, kemudian dalam penggembalaan, juga antar penggembalaan.

    "Memberi dan mengunjungi antar penggembalaan, terutama untuk perkara rohani yaitu kita membawa pembukaan firman Allah yang bisa menolong; kita membawa suasana takhta sorga. Kalau di dalam penggembalaan, memberi dan mengunjungi sesama yang membutuhkan di dalam perkara jasmani. Di dalam fellowship, lebih ditekankan pada perkara rohani. Pengalaman saya di dalam fellowship, saat-saat kita kering lalu iktu fellowship, di mana ada pembukaan firman dan suasana takhta sorga, kita terangkat. Tetapi kalau datang dalam fellowship yang kering, kita yang awalnya segar bisa menjadi kering juga. Oleh sebab itu, hati-hati dalam fellowship! Harus fokus kepada perkara rohani, yaitu pembukaan rahasia firman Allah."

    Harus ada kegiatan memberi dan mengunjungi baik secara jasmani dan rohani, tetapi harus disertai dengan kesucian; HARUS MENGARAH PADA KESUCIAN, supaya tidak mengarah kepada Yudas Iskariot.
    Inilah mengapa kita menggunakan istilah memberi dan mengunjungi, sebab Yudas Iskariot melakukan kegiatan sosial seperti dunia.

    "Kegiatan sosial ini bahaya, sebab seringkali terjadi dua kali korupsi. Ketika menerima sumbangan dari orang, jumlah sumbangan yang masuk ada sepuluh, tetapi yang dicatat hanya delapan. Saat akan menyalurkan sumbangan, yang disalurkan hanya dua, sedangkan laporannya yang delapan sudah disalurkan semua. Kalau di gereja hanya kegiatan sosial, semua akan menjadi pencuri. Oleh sebab itu harus disertai penyucian, supaya tidak menjadi Yudas Iskariot--pencuri--dan binasa."

  2. Kegiatan yang kedua: kegiatan pelayanan umum.
    Ditunjukkan oleh makhluk kedua dengan muka seperti ANAK LEMBU.

    Wahyu 4:7
    4:7. Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.

    Lembu adalah gambaran dari seorang hamba. Kalau dikaitkan dengan suku Israel, anak lembu menunjuk pada suku Rubenyang diberi kesanggupan oleh TUHAN untuk melakukan pelayanan umum, sebab pelayanan umum menyangkut semuanya.

    Kejadian 49: 3
    49:3. Ruben, engkaulah anak sulungku, kekuatanku dan permulaan kegagahanku, engkaulah yang terutama dalam keluhuran, yang terutama dalam kesanggupan.

    Di dalam gereja TUHAN harus ada pelayanan umum, yaitu menyangkut pemeliharaan gedung gereja, pemeliharaan alat-alat, mengurus transportasi, kebersihan dan lain-lain--ini semua diberi kesanggupan khusus oleh TUHAN.

    Kita berdoa, supaya ada yang dipakai dalam kegiatan memberi dan mengunjungi, tetapi tetap dalam kesucian, supaya jangan seperti Yudas, tetapi mengarah pada takhta sorga. Benar-benar kita memerperhatikan sesama anggota tubuh Kristus yang membutuhkan.

    Kemudian, pelayanan umum juga HARUS DISERTAI DENGAN KESUCIAN--dilakukan dalam kesucian--, supaya tidak malas/lalai. Kalau malas, pasti jahat ('Hai hamba yang malas dan jahat.')--menjadi hamba yang tidak berguna dan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap.

  3. Kegiatan yang ketiga: kegiatan surat-menyurat atau administrasi.
    Ditunjukkan oleh makhluk ketiga dengan muka seperti MUKA MANUSIA.

    Wahyu 4: 7
    4:7. Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.

    Di dalam gereja TUHAN harus ada kegiatan surat-menyurat menyangkut surat penyerahan anak, surat baptisan, surat pernikahan, surat keterangan yang dibutuhkan, surat kepada pemerintahan dan lain-lain. Harus ada yang dipakai dalam kegiatan surat-menyurat.
    Kegiatan ini juga HARUS DISERTAI DENGAN KESUCIAN, supaya bisa berlangsung dengan tertib; tidak kacau balau.

    "Saya kena juga, soal daftar hadir. Tidak tahu yang di WR ini bagaimana, bingung saya. Ini kesalahan saya. Nanti sesudah kita mengisi formulir lagi, akan ditertibkan. Karena terlalu banyak kemurahan: 'Ya sudahlah..' Nanti bisa ditertibkan. Kalau kesucian, pasti tertib. Dari saya tertib, dari bapak/ibu/saudara/imam-imam juga pasti tertib. Tidak kacau balau."

    Semua yang kacau balau, bahaya! Tidak mengarah ke takhta sorga tetapi kepada Babel.
    Dulu, manusia mendirikan menara Babel untuk mencapai sorga--manusia memakai kesombongan, kepandaian dan kekuatan sendiri--; mencari nama sendiri, akibatnya dikacaukan oleh TUHAN. Itulah istilah Babel, yaitu kacau-balau.

    "Oleh sebab itu, surat-menyurat secara pribadi juga harus tertib, terutama surat nikah. Kaum muda, akte lahirnya juga harus tertib. Administrasi itu penting sekali. Terutama surat kewarganegaraan, saya tidak tahu bagaimana sekarang, tetapi dulu itu penting sekali. Pemain bulutangkis Indonesia: Susi Susanti dengan Alan--warga keturunan--mengalami kesulitan saat mau menikah karena tidak ada surat kewarganegaraan Indonesia, karena mereka tidak mengerti. Saya dulu juga sempat kesulitan, untuk kelulusan harus ada surat WNI. Kalau tidak ada itu, tidak bisa lulus. Tapi TUHAN tolong, sampai suratnya keluar dua. Dulu pernah mengajukan waktu saya masih SMP, yang satu lagi waktu saya hampir lulus kuliah; akhirnya dalam jangka waktu yang lama dua-duanya keluar. Surat-menyurat baik di dalam gereja maupun secara pribadi harus tertib. Kalau kacau, akan mengarah kepada Babel. Kalau mau menikah, suratnya tidak lengkap, saya tidak mau; sebab akan menuju Babel. Seorang hamba TUHAN mau menolong seseorang yang nikahnya tidak benar. Mereka sudah (maaf) kumpul bersama, dan sekarang mau bertobat, lalu besok dibaptis air. Saya jawab: 'Oh ya, bagus': 'Lalu lusa mereka mau menikah': 'Bagus, mereka mau dinikahkan.' Tetapi saya ingat, bagaimana surat-suratnya kok mau menikah? Padahal setelah baptisan, suratnya baru dikirim ke catatan sipil. Hamba TUHAN itu berkata: 'Itu nanti menyusul, Om.' Salah! Mau menolong orang, kok tanpa surat? Itu namanya bukan menolong. Harus menyelesaikan dulu surat-suratnya, baru bisa dinikahkan, supaya tidak kacau dan menuju Babel. Semoga kita dipakai oleh TUHAN, apalagi dalam kegiatan persekutuan untuk mendata orang. Harus disertai dengan kesucian, supaya semua berjalan tertib."

  4. Kegiatan yang keempat: kegiatan rohani--imamat.
    Ditunjukkan oleh makhluk yang keempat dengan muka seperti BURUNG NASAR.

    Wahyu 4: 7
    4:7. Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.

    Muka burung nasar menunjuk pada suku Dan.

    Kejadian 49: 17-18
    49:17. Semoga Danmenjadi seperti ular di jalan, seperti ular beludak di denai yang memagut tumit kuda, sehingga penunggangnya jatuh ke belakang.
    49:18.
    Aku menanti-nantikan keselamatan yang dari pada-Mu, ya TUHAN.

    Keistimewaan suku Dan adalah menantikan keselamatan dari TUHAN--menantikan kedatangan TUHAN yang kedua kali.
    Dalam gereja TUHAN, harus ada kegiatan imamat, artinya kita harus menjadi imam-imam dan raja-rajadengan tugas masing-masing. Ada yang berkhotbah, main musik, tim doa dan lain-lain.

    Kegiatan imamat HARUS DISERTAI DENGAN KESUCIAN, supaya tidak mengarah kepada Hofni dan Pinehas.
    Hofni dan Pinehas adalah pelayan TUHAN, tetapi tidak menjaga kesucian--mereka tidur dengan pelayan-pelaytan perempuan; berbuat zinah.
    Hati-hati dalam pergaulan dengan sesama pelayan TUHAN! Harus disucikan! Apalagi dengan orang luar, kita yang bekerja, sekolah, kuliah, harus hati-hati. Sedangkan dengan sesama pelayan TUHAN/hamba TUHAN harus hati-hati, sebab ini sudah terjadi pada Hofni dan Pinehas--mereka tidur dengan perempuan-perempuan yang juga melayani.
    Akibatnya: tabut perjanjian dirampas dan terjadi ikabod--tidak ada kemuliaan TUHAN.

    Ini yang ditakutkan! Kalau kita menjadi imam; melakukan kegiatan imamat di dalam gereja TUHAN--menyanyi, zangkoor, group koor, musik--tetapi tidak dalam kesucian--seperti Hofni dan Pinehas--, kita justru sangat merugikan, sehingga betul-betul terjadi ikabod--telah lenyap kemuliaan TUHAN dari Israel.

    1 Samuel 2: 22
    2:22. Eli telah sangat tua. Apabila didengarnya segala sesuatu yang dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang Israel dan bahwa mereka itu tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan,

    Mereka ini menjadi imam; melayani dalam bidang apa saja, tetapi tidak dalam kesucian, justru berzinah/berbuat dosa.

    1 Samuel 4: 21
    4:21. Ia menamai anak itu Ikabod, katanya: "Telah lenyap kemuliaan dari Israel" --karena tabut Allah sudah dirampas dan karena mertuanya dan suaminya.

    Akibatnya terjadi ikabod artinya tidak ada suasana takhta sorga, tidak ada kemuliaan, tetapi yang ada hanya suasana kutukan, penghukuman sampai kebinasaan. Ini pelayanan yang ditolak oleh TUHAN.
    Ibadah pelayanan tanpa kesucian, pasti ditolak oleh TUHAN, sehingga terjadi ikabod. Sekalipun pandai berkhotbah, main musik dan lain-lain, kalau ada dosa yang dipertahakan, pasti ditolak oleh TUHAN.

    Ini yang harus kita jaga. Kita tanggung jawab! Saya nomor satu.
    Setiap hadir dalam ibadah, yang kita butuhkan hanya satu yaitu kemuliaan TUHAN--suasana takhta sorga. Ini gunanya kita beribadah; kita berpindah dari suasana kutukan ke suasana takhta sorga, mengalami kemuliaan TUHAN. Di mana ada kemuliaan TUHAN--shekinah glory--, semuanya beres--dosa beres, semua masalah juga beres.

    Tetapi, kalau tidak berada dalam kesucian, pelayanan akan ditolak; yang ada hanya suasana ikabod--tidak ada kemuliaan TUHAN, tetapi hanya ada kutukan, sengsara, sulit, dipermalukan, sampai binasa selamanya. Ini tanggung jawab semua imam-imam. Yang dituntut hanya satu yaitu menjaga kesucian. Karena itu empat makhluk selalu berkata: 'Kudus, kudus, kudus.'--penyucian tubuh, jiwa dan roh; kesucian hati, pikiran, perbuatan dan perkataan.

    Jika imam-imam beribadah dan melayani dalam kesucian, kita akan mengalami kemuliaan TUHAN--shekinah glory--sehingga terjadi pertolongan TUHAN, pemulihan, penyucian dan pembaharuan sampai kita menjadi sama mulia dengan TUHAN. Kita bisa menanti dan menyambut kedatangan Yesus kedua kali.

    Inilah keistimewaan suku Dan, yaitu menantikan TUHAN. Kita juga, kita beribadah melayani, untuk apa? Kita beribadah melayani TUHAN dalam kesucian bukan untuk mencari perkara jasmani, tetapi menantikan kedatangan Yesus kedua kali, supaya ktia terangkat bersama dengan Dia, sama mulia dengan Dia dan masuk kebahagiaan kekal bersama Dia; dipermuliakan bersama Dia. Kalau hanya mencari perkara jasmani, kita salah alamat. Mencari perkara jasmani seharusnya lewat bekerja di dunia dan lain-lain.

    Mari, arahkan--mulai dari saya--, kita dalam kegiatan imamat, semua harus menjadi imam dan raja.

Inilah keigiatan penyucian dai takhta sorga. Kehidupan kita disucikan, supaya bisa masuk dalam empat macam kegiatan di dalam gereja TUHAN--yang ditunjukkan oleh empat makhluk--: kegiatan memberi dan mengunjungi, pelayanan umum, surat-menyurat, dan imamat.
Semuanya tetap dalam kesucian, untuk menantikan kedatangan Yesus yang kedua kali. Jangan malah terjadi ikabot, tetapi kita mengalami kemuliaan! Kalau ada kemuliaan, akan ada pemulihan, pertolongan, penyucian dan pembaharuan, sampai sama mulia dengan TUHAN. Kita bisa menantikan dan menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.

Jika semua kegiatan dalam gereja TUHAN disertai dengan kesucian, kita akan selalu mengucap syukur kepada TUHANdalam kegiatan di bidang apapun. Tidak ada yang tersandung, tidak ada persungutan, perbantahan, dan pertengkaran, tetapi kita merasakan damai sejahtera, sehingga semua menjadi enak dan ringan. Tidak ada yang mundur dari pelayanan.

Kalau ibadah pelayanan enak dan ringan, maka nikah-buah nikah dan hidup kita juga enak dan ringan. Enak dan ringan adalah suasana takhta sorga.

AD. 2 AKTIFITAS PENYEMBAHAN
Wahyu 4: 9-11
4:9. Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
4:10. maka
tersungkurlahkedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Diayang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanyadi hadapan takhta itu, sambil berkata:
4:11. "Ya TUHAN dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."

Pada Ibadah Doa Surabaya, 17 Agustus 2016sudah diterangkan tentang empat tingkatan doa: doa permohonan, doa syafaat, doa ucapan syukur, sampai puncaknya yaitu doa penyembahan.

Ayat 11 => doa penyembahan, yaitu mengakui bahwa TUHAN layak menerima puji-pujian, hormat, dan kuasa; sebab Dia sudah menciptakan segala sesuatu.
Sebaliknya, kalau kita sudah bisa menyembah TUHAn dan mengakui TUHAN satu-satunya yang layak menerima puji-pujian, hormat dan kuasa, kita akan melemparkan mahkota.
'melemparkan makhotanya' = tidak ada lagi kebanggaan-kebangaan; kita bisa merendahkan diri.

Dalam doa penyembahan, kita bisa mengaku hanya TUHAN satu-satunya yang layak, kita bisa meninggikan TUHAN setinggi-tingginya dan kita bisa merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan TUHAN--sampai makhota dilempar. Padahal mahkota ini hasil perjuangan. Mungkin perjuangan kita sampai bisa punya rumah yang besar, kalau hamba TUHAN berjuang sampai memiliki gereja besar dan lainlain, dilempar semua, tidak ada rtinya. Kita merendahkan diri serendah-rendahnya, kita mengaku hanya tanah liat. TUHAN sebagai pencipta, dan kita sebagai tanah liat yang diciptakan TUHAN.

Boleh memiliki segala sesuatu, kita diberkati apa oleh TUHAN, silakan. Tetapi jangan jadi kebanggaan atau kesombongan! Sebab akan mengarah pada menara Babel. Jangan bangga atau sombong, tetapi lemparkan makhota, sehingga kita bisa merendahkan diri serendah-rendahnya dan mengaku kita hanya tanah liat belaka.

Mengaku sebagai tanah liat, artinya:

  1. Yang pertama: mengaku tidak layak, banyak kekurangan, kelemahan dan kesalahan kita.
    Lewat penyembahan, ini semua ditunjukkan pada kita, supaya kita akui kepada TUHAN dan sesama--kayu salib--, dan darah Yesus mengampuni dosa-dosa kita. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi; kita bisa hidup benar.

    Orang yang tidak layak, hanya satu kebutuhannya yaitu darah Yesus.
    Apapun keadaan kita, ketidaklayakan kita--jahat, najis, pahit, kotor, gagal--, mari mengaku. Kita hanya butuh darah Yesus yang mengampuni segala dosa kita dan kita tidak berbuat lagi--hidup benar.

  2. Yang kedua: mengaku tidak mampu dan tidak berdaya apa-apa.
    Kalau tidak mampu, kita membutuhkan penolong yaitu Roh Kudus.
    Saat menghadapi masalah apa saja, jangankan menyelesaikannya, berpikirpun kita sudah tidak mampu.

    Mari kita menyembah TUHAN, hanya satu yang kita butuhkan yaitu kuasa Roh Kudus.

    "Saya bahagia juga pada kesempatan siang ini. Saat tidak layak, masih ada darah Yesus. Jangan tetap tinggal dalam dosa, itu sombong, tetapi jangan putus asa dalam dosa, itu juga sombong. Tetap bertahan dalam dosa atau putus asa dalam dosa, berarti menghina darah Yesus. Yang benar adalah mengaku pada TUHAN dan sesama, dan jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Itulah meninggikan dan menghargai darah Yesus. Kemudian, berpikirpun tidak mampu. Serahkan saja! Kita butuh kuasa Roh Kudus."

    Roh Kudus sanggup melakukan apa saja dalam hidup kita. Apa yang tidak mampu kita lakukan dan pikirkan, Roh Kudus mampu mengerjakannya untuk kita.

    Contoh:

    1. Keluaran 14: 15-16
      14:15. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Mengapakah engkau berseru-serudemikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat.
      14:16. Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.


      'berseru-seru' = bukan menyeru kepada TUHAN, tetapi putus asa; ribut menyalahkan TUHAN dan Musa.
      Ini kesalahan kita, saat tidak mampu malah berseru-seru.
      Yang benar adalah berseru kepada TUHAN, mengulurkan tangan menyembah TUHAN. Kalau ke depan, belakang, kiri dan kanan tidak bisa, mau apa lagi? Kita hanya lari ke atas, serahkan semuanya kepada TUHAN.

      Contoh yang pertama: Musa dan bangsa Israelmenghadapi laut Kolsom dan padang gurun, sedang pasukan Firaun di belakang, artinya menghadapi jalan buntu, masalah yang mustahil, masa depan yang gelap--gagal total--, sampai menghadapi maut. Mungkin maut dalam bentuk penyakit dan lain-lain.
      Mari kita berseru kepada TUHAN, menyembah TUHAN, mengulurkan tangan kepada TUHAN. Bukan berseru-seru--mengomel, menyalahkan TUHAN dan orang lain.

      Keluaran 14: 21-22
      14:21. Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timuryang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.
      14:22. Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.

      'angin timur'= Roh Kudus.
      Pada kesempatan siang ini, siapapun kita--termasuk saya--, kalau sudah tidak bisa apa-apa lagi, jangan berseru-seru--bersungut-sungut, menyalahkan orang lain, apalagi menyalahkan TUHAN!--, tetapi kesempatan kita untuk berseru kepada TUHAN--menyembah TUHAN, mengulurkan tangan kepada TUHAN: 'Terserah Engkau, TUHAN, saya tidak layak dan tidak mampu.' Sebenarnya, tidak ditolongpun tidak apa-apa, sebab kita memang tidak layak.

      Saat kita menyerah sepenuh kepada TUHAN, TUHAN akan mengulurkan tangan kepada kita, itulah kuasa Roh Kudus yang bisa membelah laut Kolsom.
      Artinya:

      • Roh Kudus mampu memelihara kehidupan kitadi tengah kesulitan bahkan kemustahilan, sampai zaman antikris. Yang penting kita sudah menyerah pada TUHAN.

        "Sudah berulang kali saya menyaksikan ini. Saat permulaan menjadi hamba TUHAN, saya tidak bisa makan, tidak bisa minum. Saya marah--marah sama dengan berseru-seru--; sudah sombong. 'Apa maksudnya, dipanggil hanya untuk begini? Saya tidak bisa makan, tidak bisa minum. Saya tidak mau lagi. Besok saya mau bekerja lagi.' Tetapi setelah ingat kurban Kristus, saya langung mengeluarkan air mata. 'Tidak apa-apa, TUHAN, terserah Engkau. Sekalipun Engkau tidak memberi saya makan, minum, uang, saya tetap pilih Engkau, saya tidak bekerja lagi.' Saya tidak berdoa: 'Asalkan Engkau memberi saya uang banyak, saya tidak bekerja lagi,' tidak. Waktu itu saya betul-betul dalam puncak penyerahan."

        Musa sudah tidak bisa lagi, ia hanya menyerah pada TUHAN. Saat itulah TUHAN mengulurkan tangan. Roh Kudus mampu memelihara kita secara ajaib di tengah kesulitan dan kemustahilan, sampai pada zaman antikris kita tetap dilindungi oleh TUHAN.


      • Ada jalan keluar dari segala masalah, ada masa depan yang berhasil dan indah.

      Mungkin secara jasmani kita berada dalam kesulitan berat, sudah tidak mampu berpikir lagi; kaum muda tidak mampu lagi memikirkan masa depan. Serahkan semua kepada TUHAN! Asalkan kita mau masuk kegiatan penyucian--melayani THAN dalam kesucian sesuai dengan empat macam kegiatan gereja TUHAN: memberi dan mengunjungi, administrasi, kegiatan umum dan imamat--dan masuk dalam kegiatan penyembahan--Dia layak, kita tidak layak, kita serahkan semua pada TUHAN--, maka tangan TUHAN lewat Roh Kudus yang bekerja.

    2. Yohanes 4: 10, 15-18
      4:10. Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."
      4:15. Kata perempuan itu kepada-Nya: "TUHAN, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."
      4:16. Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
      4:17. Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
      4:18. sebab
      engkau sudah mempunyai lima suamidan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."

      Contoh yang kedua: perempuan Samaria--bangsa kafir--yang menghadapi kehancuran nikah dan buah nikah.

      Nikahnya hancur, dia lima kali kawin cerai dan yang berikutnya tinggal bersama tanpa ikatan suami-isteri.
      Ini juga menyangkut anak, memang di sini tidak disebutkan, tapi dari lima suami, berapa anaknya? Mungkin dengan laki-laki yang bukan suaminya, dia sudah mendapat anak. Ini kehancuran nikah dan buah nikah.

      Bangsa kafir dibayangi kehancuran nikah dan buah nikah yang tidak bisa berhenti; dari generasi ke generasi, untuk mencapai nikah hujatan--mempelai wanita setan yang akan dibinasakan. Hati-hati kaum muda! Tetapi masih ada harapan.

      Yesus berkata: 'panggil suamimu!' Perempuan ini mengaku bahwa ada laki-laki tetapi bukan suaminya. Ini berbahaya, sebab Yesus adalah orang Yahudi, sedangkan perempuan ini orang Samaria. Orang Samaria merupakan peranakan antara orang Yahudi dengan bangsa kafir, tetapi tidak diakui oleh orang Yahudi meskipun orang Samaria juga mengakui Yakub adalah bapa mereka. Kalau dia mengaku orang Yahudi lalu berzinah dan ketahuan orang Yahudi, perempuan ini bisa dihukum mati.

      Saat menghadapi kehancuran nikah dan buah nikah, jangan saling menuding! Tetapi kita harus mengaku dosa, apapun resiko yang dihadapi; kita bisa merendahkan diri. Ini sama dengan memberi minum Yesus di kayu salib dengan air anggur asam dan empedu pahit dan Yesus memberikan air kehidupan kepada kita ('Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup'). Roh Kudus menolong kita semua.

      Roh Kudus mampu memulihkan nikah dan buah nikah kita, supaya kita bisa bertahan dalam kebenaran nikah--sesuai dengan firman--, kesucian nikah, dan kesatuan nikah.

      Kebenaran nikah harus dijaga, yaitu jangan ada kawin campur, kawin cerai dan lain-lain. Kemudian kesucian nikah dijaga mulai dari masa perkenalan, pacaran, sampai sekarang. Masa sekarangpun tetap harus dijaga, sekalipun sudah punya banyak anak dan cucu. Kita masih belum mencapai akhir nikah, sewaktu-waktu bisa terjadi yang tidak baik. Kesatuan nikah harus dijaga, jangan sampai ada saling tidak enak hati dan sebagainya. Kita jaga sampai kita mencapai nikah yang berbahagia dan masuk perjamuan kawin Anak Domba--nikah yang sempurna.

      Mari, masih ada pertolongan dari Roh Kudus untuk menghadapi nikah dan buah nikah.

    3. 2 Korintus 1: 8-9
      1:8. Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asajuga akan hidup kami.
      1:9. Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan
      menaruh kepercayaanpada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allahyang membangkitkan orang-orang mati.

      Inilah contoh-contoh, kita mengaku tidak layak dan tidak mampu menghadapi yang jasmani--ekonomi, kesehatan, masa depan, kehancuran nikah dan buah nikah.

      'membangkitkan orang-orang mati' = kuasa Roh Kudus.

      Contoh yang ketiga: rasul Pauluskecewa dan putus asa saat mengalami penderitaan dalam melayani TUHAN.
      Rasul Paulus yang hebat bisa putus asa, siapa kita?

      "Di sini kita istimewa, sebab banyak jemaat yang berasal dari jauh. Tadi saya bersaksi di Malang, orang dari Pamekasan, dari Tuban datang. Bagaimana mungkin saya tidak mau berkhotbah tanpa alasan yang jelas? Saya harus berusaha melayani bagaimanapun juga. Waktu doa semalam suntuk, ada jemaat dari Jakarta, dia bergumul untuk ibunya. Tetapi akhirnya ibunya tetap dipanggil TUHAN, bagaimana lagi, tetapi tetap dia pergumulkan. Dia naik pesawat yang sore, malam hari tiba. Tidur sebentar, besoknya sudah harus pulang dan bekerja lagi. Saya melihat ini, sebagai gembala saya tidak bisa main-main. Saya belajar dari jemaat."

      Rasul Paulus tidak tahan sehingga putus asa dan kecewa dalam pelayanan, tetapi untunglah, Roh Kudus yang menolong. Dia sadar, ini terjadi supaya tidak mengandalkan diri sendiri, tetapi mengandalkan Roh Kudus--Allah yang membangkitkan orang-orang mati.

      Roma 5: 5
      5:5. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

      Roh Kudus sanggup mencurahkan kasih Allah, sehingga kita menjadi kuat dan teguh hati--tidak kecewa.
      Artinya:

      • Tetap pegang teguh firman pengajaran, ibadah pelayanan dan penyembahan yang benar; apapun penderitaannya.
        Jangan digoyahkan oleh apapun!

      • Tidak kecewa dan putus asa menghadapi segala sesuatu dalam melayani TUHAN dan hidup sehari-hari, tetapi tetap setia berkobar-kobar dalam ibdah pelayanan kepada TUHAN.

      • Tetap percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada TUHAN; tetap menyembah dan berharap TUHAN.

      Jika kita kuat teguh hati, hasilnya:

      • Yosua 1: 6
        1:6. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka.

        Hasil yang pertama: dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir--kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
        Pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, mulai dari dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan sampai tubuh Kristus yang sempurna--Israel dengan kafir menjadi satu.

        Kalau dipakai dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, itu sama dengan kita masuk ke Kanaan yang penuh susu dan madu, sementara yang lain tandus. Kita mengalami suasana Kanaan--suasana takhta sorga yang luar biasa.

        Jangan takut! TUHAN tidak pernah menipu kita. Semakin dipakai, kita semakin merasakan suasana takhta sorga; suasana Kanaan yang penuh susu dan madu. Tidak mungkin TUHAN menipu kita. Kalau kita meninggalkan kegerakan, kita akan kering dan bersuasana kutukan, tidak ada harapan apa-apa.

      • Yesaya 26: 3
        26:3. Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya.

        Hasil yang kedua: kita merasakan damai sejahtera dari sorga--mengalami keteduhan.

        Lautan dan pdang gurun bergelora terus--hati bimbang dan kecewa--, tetapi kalau kuat teguh hati, kita akan mengalami damai sejahtera dari sorga. Semua menjadi teduh; semua masalah selesai pada waktunya; semua enak dan ringan.

      • 1 Tesalonika 3: 13
        3:13. Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, TUHAN kita, dengan semua orang kudus-Nya.

        Hasil yang ketiga: kita terus disucikan dan diubahkan; sampai jika TUHAN datang kedua kali, kita menjadi sempurna, tak bercacat cela. Kita layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai, kita duduk bersanding dengan TUHAN di takhta sorga selamanya.

        Sekarang kita bersuasana takhta, nanti duduk di takhta bersama dengan Dia selamanya.

Mari, sekarang ikuti kegiatan penyucian dan penyembahan. Saat kita tidak bisa apa-apa, kita hanya menyembah TUHAN. Datang kepada TUHAN, biarlah Roh Kudus--tangan TUHAN--yang menolong kita semuanya. Mungkin kita seperti perempuan Samaria--dalam dosa dan kehancuran--; mungkin dalam kesulitan seperti Musa; mungkin putus asa seperti rasul Paulus, tunjukkan sejujur-jujurnya kepada TUHAN: 'Saya tidak layak, saya juga tidak mampu. Engkau yang layak. Ulurkan tangan-Mu pada saya!'

Mungkin tidak ada yang tahu keadaan kita, kita sudah tidak bisa berpikir lagi, tidak bisa apa-apa lagi, srehkan kepada Dia! Roh Kudus-tangan TUHAN--diulurkan kepada kita. Percaya! Dia tidak menipu kita. Yang berhasil, jangan sombong! Tetap mohon Roh Kudus, jangan kena badai yang datang sekonyong-konyong. Kaum muda, ada kesempatan, Roh Kudus bisa mengadakan mujizat apa saja di dalam hidup kita.  Mujizat terjadi, pemulihan terjadi, sampai kita sempurna seperti Dia.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 01 November 2010 (Senin Sore)
    ... memilih babi daripada Yesus . Kita tergembala pada Firman pengajaran yang benar seperti carang melekat pada Pokok Anggur yang benar. Kalau dibandingkan dengan keledai maka keledai bukan tertambat pada induknya tapi tertambat pada pokok anggur yang benar. Begitu juga dengan induk keledai tertambat pada pokok anggur yang benar. Petrus . Janganlah kamu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 25 Oktober 2010 (Senin Sore)
    ... Matius - hukum kesucian. Matius - hukum kejujuran. Matius - hukum kemurahan. Matius - hukum keadilan. Matius - hukum kekayaan. Matius - hukum iman. Matius - hukum menghakimi. Matius - hukum menyangkut doa. Matius - hukum menyangkut berbuah-buah. Kita membahas hukum ke- hukum iman . Iman ini menyangkut soal kekuatiran secara ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 05 Juni 2013 (Rabu Sore)
    ... dengan antikris dan kita harus mengalami naungan sayap Tuhan. Proses Yakub lolos dari Esau kita lolos dari antikris Kejadian - . Maka Yakub berangkat dari Bersyeba dan pergi ke Haran. . Ia sampai di suatu tempat dan bermalam di situ karena matahari telah terbenam. Ia mengambil sebuah batu yang terletak di ...
  • Ibadah Doa Malang, 26 Juli 2016 (Selasa Sore)
    ... Yesus rela mati di kayu salib untuk melakukan dua hal Menjadi batu penjuru dasar dari pembangunan rumah rohani tubuh Kristus yang sempurna. Menjadikan batu keras bangsa kafir menjadi batu hidup imam dan raja untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Sampai menjadi batu permata kehidupan yang sama mulia dengan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 15 Mei 2010 (Sabtu Sore)
    ... mati di kayu salib diperas dagingnya sehingga menghasilkan minyak Roh El Kudus . Minyak Roh El Kudus ini dicurahkan kepada kita untuk menghadapi sengsara penderitaan yang akan datang. Jadi minyak Roh Kudus adalah hasil dari penyaliban Yesus di kayu salib. Jika kita menghargai salib korban Kristus kita akan menerima minyak urapan Roh Kudus. Praktik ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 29 Oktober 2016 (Sabtu Sore)
    ... pelayanan bagi pembangunan tubuh Kristus Yesus harus turun ke bagian bumi paling bawah alam maut sama dengan mati di kayu salib untuk Mengangkat kita dari tawanan dosa dan kutukan dosa sehingga kita dibenarkan dan diselamatkan. Menyucikan kita lewat sistem penggembalaan. Yesus sebagai Gembala Baik menyerahkan nyawaNya supaya kita bisa menjadi ...
  • Ibadah Raya Malang, 07 Juli 2024 (Minggu Pagi)
    ... khusus milik Tuhan merupakan pengakuan bahwa kita adalah milik Tuhan yang kembali kepada Tuhan dan dimeterai oleh Tuhan. Wahyu - Dan ia menyebabkan sehingga kepada semua orang kecil atau besar kaya atau miskin merdeka atau hamba diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya dan tidak seorang pun yang dapat ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 26 Februari 2011 (Sabtu Sore)
    ... sama dengan kematian-Nya kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya. Kita juga harus mati bersama dengan Yesus sebab jika kita mati bersama dengan Dia kita akan bangkit bersama dengan Dia dan akan dipermuliakan bersama dengan Dia. nbsp Tanpa salib tidak akan pernah ada kemuliaan. Kematian itu adalah penyerahan. Ada ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 22 Februari 2016 (Senin Sore)
    ... gembala dan sidang jemaat. Jadi TUHAN memberikan makanan rohani supaya kita tidak masuk dalam kelaparan jasmani dan rohani pada masa aniaya antikris selama tahun di bumi. Dulu sudah terjadi di Betlehem nanti juga akan terjadi di akhir zaman. Pada masa aniaya antikris juga ditandai dengan adanya kelaparan secara jasmani. Orang tidak bisa berjual-beli ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 02 Juli 2014 (Rabu Sore)
    ... wujud nyata kaki dian dari emas gereja yang sempurna pribadi Yesus dalam kemuliaan sebagai Imam Besar Raja segala raja Hakim yang adil dan Mempelai Pria Surga. ay. - 'tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati' bisa tersungkur di depan kaki Yesus seperti orang mati menyembah dengan hancur ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.