Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Kita berada pada kitab Wahyu 2-3, tentang 7 jemaat bangsa kafir yang mengalami penyucian terakhir--percikan darah--, supaya bisa sempurna (diterangkan mulai dariIbadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014).

Kita mempelajari kitab Wahyu 3: 14-22--tentang sidang jemaat di LAODIKIA(diterangkan mulai dariIbadah Raya Surabaya, 14 Juni 2015). Ini adalah jemaat yang terakhir--jemaat ketujuh. Ini menunjuk pada keadaan jemaat akhir zaman--kita semua.

Wahyu 3: 21-22
3:21.
Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
3:22. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."


JANJI TUHANkepada jemaat Laodikia--kita semua--yang menang bersama Yesus, yaitu duduk bersanding bersama Yesus di takhta sorga selama-lamanya; artinya mempelai wanita sorga--kita--duduk bersanding dengan Yesus--Mempelai Pria Sorga--di takhta sorga untuk selama-lamanya.

Hubungan Mempelai Pria dan mempelai wanita adalah hubungan nikah yang rohani--HUBUNGAN KASIH.
Ada nikah yang jasmani dan nikah yang rohani. Nikah yang jasmani harus dijaga di dalam kebenaran, kesucian dan kesatuan nikah; sampai mencapai nikah rohani yang sempurna. Kaum muda juga harus menjaga nikah.

Dalam Tabernakel, hubungan kasih digambarkan dengan 2 loh batu.
Jadi, jika kita mau duduk bersanding dengan Yesus di takhta sorga selama-lamanya, maka kita mutlak memiliki kasih Allah--2 loh batu.

Dua loh batu terdiri dari 2 bagian:

  1. Loh batu pertama: berisi 4 hukum, yaitu mengasihi TUHAN dengan segenap tubuh, jiwa, roh kita; mengasihi TUHAN lebih dari segala sesuatu (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 07 Desember 2015sampai Ibadah Raya Surabaya, 13 Desember 2015).

  2. Loh batu kedua: berisi 6 hukum, yaitu mengasihi sesama yang mengasihi kita, mengasihi sesama seperti diri sendiri; bahkan mengasihi orang yang memusuhi kita (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 14 Desember 2015).

AD 2. LOH BATU KEDUA
Malam ini, kita belajar mengasihi sesama seperti diri sendiri adalah sama dengan saling mengasihi--untuk bisa duduk di takhta sorga, kita harus saling mengasihi (diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya, 16 Desember 2015).

1 Yohanes 3: 11-14
3:11 Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi;
3:12 b
ukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar.
3:13 janganlah kamu heran, saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu.
3:14 kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.

Saling mengasihi adalah berita dari mulanya.
Istilah 'dari mulanya' adalah logos/firman--pada mulanya adalah firman (Yohanes1 :1).
Jadi, berita saling mengasihi merupakan berita dari mulanya; sama dengan berita utama dari firman pengajaran yang benar--kabar mempelai--, yang lebih tajamdari pedang bermata dua.

1 Yohanes 1: 1-4
1:1 Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup--itulah yang kami tuliskan kepada kamu.
1:2 H
idup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami.
1:3 Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu,
kami beritakankepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuandengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.
1:4 Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.


Mengapa demikan?Berita dari firman pengajaran benar yaitu saling mengasihi adalah untuk membawa kita masuk persekutuan tubuh Kristus yang benar--dengan sesama--dan masuk persekutuan tubuh dengan kepalapada saat kedatangan Yesus kembali kedua kali; kita terangkat di awan-awan dan mengalami sukacita kekal selamanya.

Persekutuan tubuh Kristus adalah:

  • dimulai dari dalam nikah--dalam nikah harus saling mengasihi, bukan seperti Kain yang membunuh/membenci;
  • penggembalaan;
  • antar penggembalaan--ibadah kunjungan;
  • sampai Israel dengan kafir menjadi satu tubuh yang sempurna.

Dasardari persekutuan tubuh Kristus yang benar adalah firman pengajaran yang benar--pribadi Yesus. Seperti carang--kita--bersekutu pada pokok anggur yang benar--pribadi Yesus.
Mau menikah, tergembala, fellowshipdasarnya adalah firman pengajaran yang benar. Karena firman pengajaran benar adalah kekal, maka persekutuan tubuh Kristus yang benar juga kekal dan tidak sia-sia.
Kalau dasarnya bukan firman pengajaran yang benar, maka tidak kekal.

"Mau menikah, kalau hanya melihat ganteng, cantik, kaya, miskin, maka tidak kekal. Mau tergembala, kalau dasarnya hanya gereja besar, gereja kecil, ber-AC atau tidak ber-AC, sukunya sama, maka tidak kekal. Fellowship antar gereja juga. Dasarnya harus firman pengajaran benar--pokok anggur benar--, maka persekutuan itu kekal. Kita menikah, tergembala, ber-fellowship tidak akan sia-sia."

Tadi disebutkan: 'Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar.'
'perbuatannya jahat' = Kain.
'perbuatan adiknya benar' = Habel.
Ini akan semakin membesar. Kegerakan Kain--jahat--dan kegerakan Habel--baik. Dalam kitab Kejadian masih perorangan, tetapi dalam kitab Wahyu sudah menjadi kegerakan yang besar. Semua menamakan kegerakan, tetapi dasarnya apa? Kalau bukan firman pengajaran benar, akan menuju kegerakan Kain. Tetapi kalau berdasarkan firman pengajaran yang benar, akan menuju kegerakan Habel.

Ada 2 macam kegerakan yang besar--kegerakan Kain dan Habel:

  1. Wahyu 22: 11
    22:11. Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"

    'Barangsiapa yang berbuat jahat' = Kain.
    'barangsiapa yang cemar' = kalau sudah jahat, pasti najis.

    'barangsiapa yang benar' = Habel.
    'barangsiapa yang kudus' = kalau benar, pasti suci.

    Kegerakan yang pertama: kegerakan yang didorong oleh firman pengajaran benar--saling mengasihi--yaitu kegerakan dalam kebenaran dan kesucianyang semakin meningkat; yang mengarah kepada pembangunan tubuh Kristus yang sempurna--mempelai wanita sorga--untuk masuk Yerusalem baru--duduk bersanding dengan Yesus di takhta sorga.

  2. Kegerakan yang kedua: kegerakan yang didorong oleh kebencian--tanpa firman pengajaran benar--, yaitu kegerakan dalam kejahatan dan kenajisanyang semakin meningkat.
    Kegerakan ini akan mengarah kepada pembangunan tubuh Babel--mempelai wanita setan--untuk masuk kebinasaan selama-lamanya.

Di akhir zaman ini, kita harus tegas memilih; kita berada di mana? Tidak bisa sana-sini.
Memang kegerakan Kain--kejahatan dan kenajisan; tanpa firman pengajaran--kelihatannyalebih menonjol, sedangkan Habel mati. Tetapi satu waktu akan terlihat nyata bahwa kegerakan firman pengajaran benar--kegerakan Habel--akan semakin besar sampai tubuh yang sempurna.
Mulai sekarang, kita harus tegas untuk memilih, artinya bukan merasa lebih benar dan lain-lain, tetapi kita memilih yang benar.

"Memang di alkitab ada salah, ada benar; ada siang, ada malam; ada sorga, ada neraka. Kita tinggal memilih salah satu. Biarlah orang mengatakan: Sok benar, terserah. Yang penting kita memilih salah satu dari antara dua. Kain atau Habel? Kita tinggal memilih. Tidak bisa dua-duanya; sebentar Kain, sebentar Habel; tidak bisa. Harus tegas memilih."

Mohon kepada TUHAN untuk memilih yang benar hari-hari ini. Jangan melihat manusia!Tetapi melihat TUHAN/firman pengajaran benar, pasti tidak salah. Kalau melihat manusia, satu waktu kita kecewa. Kalau melihat TUHAN, kita tidak akan pernah kecewa.

Kisah Rasul 4: 32-36
4:32. Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.
4:33. Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan TUHAN Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.
4:34. Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa
4:35. dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.
4:36. Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus.

Perikop: Cara Hidup Jemaat.

Keadaanhamba TUHAN/pelayan TUHAN yang berada dalam kegerakan rohani yang benar--kegerakan pembangunan tubuh Kristus. Dulu zaman gereja hujan awal sudah terjadi/sudah dinubuatkan, tetapi sekarang--gereja hujan akhir--akan terjadi lagi/digenapi:

  1. Keadaan pertama di dalam kegerakan rohani yang benar: 'sehati dan sejiwa' = satu hati dan satu pikiran--hati diisi oleh satu firman pengajaran yang benar.

    Dalam Tabernakel, hati dan pikiran ditunjukkan dengan alat meja roti sajian.
    Satu hati dan satu pikiran = satu meja; diisi dengan 12 ketul roti yang sama = satu dalam firman pengajaran.
    12 ketul roti dibagi menjadi 2 susun, masing-masing 6 ketul roti. Itulah firman pengajaran yang benar--66 kitab dalam alkitab.

    Sehati dan sejiwa mulai dari yang terkecil dahulu, yaitu dalam nikah--suami dan isteri, anak dan orang tua diisi oleh satu firman pengajaran benar--, lalu dalam penggembalaan. Dalam persekutuan juga sehati sejiwa, sampai terbentuk satu tubuh yang sempurna. Sehati sejiwa untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
    Kalau tidak sehati sejiwa, akan terpisah; tidak bisa menyatu.

    Roma 15: 5-6
    15:5. Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunankepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus,
    15:6. sehingga dengan satu hatidan satu suarakamu memuliakan Allah dan Bapa TUHAN kita, Yesus Kristus.

    Kalau sudah sehati dan sejiwa, maka bisa satu suara,yaitu suara penyembahan kepada TUHAN--menyembah Yesus sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga dengan satu suara: Haleluya (Wahyu 19 : 6-7)--, sehingga kita mengalami kerukunan/kesatuan dari TUHAN--tanpa perlu diapa-apakan. Kita tidak terpecah belah, dan TUHAN memerintahkan berkat.

    Dalam Mazmur 133, disebutkan: '...apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun, ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat'. Kita dikejar oleh berkat; yaitu berkat jasmani, berkat rohani, berkat rumah tangga sampai berkat hidup kekal.

    "Sekalipun mungkin tempat kita kurang strategis letaknya, tetapi TUHAN bisa memerintahkan berkat; kita dikejar oleh berkat."

    Sebaliknya, di dalam kitab Amsal 17: 14, kalau bertengkar/terpecah belah, ngeri--bagaikan mendatangkan air bah, habis semuanya (17:14. Memulai pertengkaranadalah seperti membuka jalan air; jadi undurlah sebelum perbantahan mulai.).

    Mari, malam ini. Kita mohon kepada TUHAN supaya bisa satu hati, satu jiwa--satu pikiran--, satu suara penyembahandan satu pengajaran--satu ibadah pelayanan--; sehingga kita mengalami kerukunan di dalam rumah tangga, penggembalaan dan antar penggembalaan.

    Kerukunan bukan digalang oleh organisasi dan lain-lain, tetapi langsung dari TUHAN ('Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakankerukunan'). Tidak perlu dirayu, dibujuk, dipaksa dan lain-lain.

    "Saya sudah bersaksi, TUHAN perintahkan berkat dalam pelayanan. Dulu kami berfellowship dengan almarhum Pendeta Pong Dongalemba. Ada satu kerukunan--satu pengajaran, satu penyembahan, satu tata cara ibadah. Ada kerukunan dan kesatuan, maka TUHAN perintahkan berkat. Salah satunya berkat dalam ibadah. Ketika saya menjadi gembala di Malang, susah sekali. Hari Minggu jemaat 100 sekian, hari Selasa dan Kamis tidak sampai 30%. Kalau sudah mencapai 30%, jemaat sudah bilang: 'Sudah banyak ini, Om. Dulu lebih sedikit lagi.' Tetapi saya berjuang, karena saya melihat bagaimana Pendeta In Juwono dan Pendeta Pong diberkati dalam ibadah bible study dan ibadah doa penyembahan; hanya selisih sedikit dengan ibadah hari minggu. Itulah kerukunan. Akhirnya TUHAN memberkati, ada pertambahan sedikit demi sedikit pada hari selasa dan kamis. Susah sekali, sampai saya pernah hitung-hitung: 'Aduh, hari kamis berkurang lagi.' Waktu itu isteri saya masih menjadi pacar saya. Saya mengatakan kepada dia: 'Tolong doakan saya.' Rupanya dia mengadu pada ayahnya--Pendeta Pong. Lalu Pendeta Pong mengatakan: 'Tidak usah hitung-hitung!' Sampai seperti itu, karena saya takut sekali. Tetapi TUHAN perintahkan berkat dalam ibadah, sampai hari ini. Tidak usah dipaksa, diancam, dirayu dan lain-lain. Dalam nikah juga, kalau satu hati, satu pikiran, satu suara penyembahan, maka otomatis ada kerukunan dan kesatuan. TUHAN tolong kita semua."

    Jadi, hari-hari ini bisa dilihat, ke mana nikah rumah tangga kita? Ke mana kita tergembala? Jangan seperti Yudas! Dalam penggembalaan, Yudas tidak sehati dan sepikir, sehingga diisi oleh yang lain. Dia pergi ke ahli taurat, berfellowship pada yang lain. Sekalipun ditegor, dinasehati, tidak mungkin dipertahankan. Pasti terpisah.

    Dalam nikah juga. Suami, isteri, anak, orang tua, mari berdoa, supaya kita satu dalam pengajaran, satu suara penyembahan, dan satu dalam pelayanan. Kita berada dalam satu kesatuan, supaya betul-betul jelas arahnya dan berkat TUHAN dicurahkan.

    Mari, hari-hari ini kita harus berada dalam kegerakan yang benar; bukan kegerakan Kain.

  2. Kisah Rasul 4: 33
    4:33. Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksiantentang kebangkitan TUHAN Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.

    Keadaan kedua di dalam kegerakan rohani yang benar: 'hidup dalam kasih karunia yang berlimpah-limpah' = selalu ada kesaksian.

    Kita bersaksi, bukan bergosip!Kalau bergosip, itu Kain. Hati-hati! Kalau si A banyak bergosip sementara si B diam, sudah dipastikan bahwa si A yang salah. Yang diam itu yang benar. Kalau tidak salah, diam saja; Kalau salah, mengaku, bukan bergosip juga.

    Yang benar adalah bersaksi. Ini kegerakan pembangunan tubuh Kristus. Kalau bergosip, berarti masuk kegerakan Kain--pembangunan Babel. Mari bersaksi!

    "Bergosip itu rugi besar, mengakibatkan kering rohani. Kalau kami hamba TUHAN bergosip, maka jemaat mulai kering. Tidak tahu mau ke mana. Apa yang mau diajarkan? Bagaimana mau menyembah? Kalau sudah bergosip, tidak mungkin bisa menyembah TUHAN; tidak mungkin bisa memberitakan firman--tidak ada pembukaan firman."

    Gereja hujan awalbersaksi tentang injil keselamatan--firman penginjilan/kabar baik--, untuk membawa orang-orang berdosa, supaya percaya Yesus dan diselamatkan. Kita juga ambil bagian dalam menyaksikan firman penginjilan.
    Gereja hujan akhirbersaksi tentang firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua--kabar mempelai--untuk membawa orang-orang yang sudah selamat, supaya masuk dalam penggembalaan--penyucian--, sampai masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

  3. Kisah Rasul 4: 34-35
    4:34. Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangandi antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa
    4:35. dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.

    Keadaan ketiga di dalam kegerakan rohani yang benar: mengalami penyucian dari keinginan jahat dan najis--kalau jahat pasti najis.

    Keinginan jahat: keinginan akan uang.
    Keinginan najis: dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan.

    Mengalami penyucian dari keinginan akan uang, artinya tidak bergantung pada uang, tetapi pada kasih karunia TUHAN.
    Buktinya: tidak kikirdanserakah. Kalau bergantung pada uang, pasti kikir dan serakah.

    Tidak kikir = bisa memberi untuk pekerjaan TUHAN dan sesama yang membutuhkan.
    Tidak serakah = mengembalikan milik TUHAN--persepuluhan dan persembahan khusus--dan mengembalikan hak sesama--tidak korupsi dan menipu.

    Jika mengalami penyucian dari keinginan jahat dan najis, maka kita hidup dalam kasih karunia TUHAN yang berlimpah-limpah, sehingga kita bisa memberi waktu, tenaga, uang, pikiran dan lain-lain, sampai menyerahkan seluruh hidup kita kepada TUHAN.

  4. Kisah Rasul 4: 36-37
    4:36. Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus.
    4:37. Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.

    Keadaan keempat di dalam kegerakan rohani yang benar: kita selalu mengalami penghiburan dari TUHAN.

    Dalam kegerakan, mungkin kita berkorban waktu dan tenaga; orang lain yang lihat mengatakan: Lelah, dan sebagainya; tetapi kita selalu mengalami penghiburan dari TUHAN. Semoga menjadi pengalaman kita semua. Kalau tidak ada penghiburan, sekali datang, sudah habis.

    "Sebelum setiap jumat saya melayani di Medan, pernah satu kali, sabtu pagi melayani di Jakarta lalu malam harinya melayani baptisan air di Malang. Rasanya tidak kuat, lelah. Hanya satu kali, tetapi capek. Tetapi sekarang, setiap sabtu saya melayani di Jakarta, lalu sorenya melayani ibadah kaum muda di Malang; kadang-kadang ke Surabaya. Sudah tidak ingat lagi, tidak merasa apa-apa lagi; sudah biasa saja. Itulah penghiburan dari TUHAN."

    Selalu mengalami penghiburan dari TUHAN artinya mengalami kebahagiaan sorgadi tengah penderitaan daging karena Yesus.

    "Mungkin bapak/ibu ada yang sepulang kerja harus masuk ibadah, atau sepulang sekolah/kuliah, belum sempat mandi harus masuk ibadah. Kalau kegerakan kita benar, maka ada penghiburan dari TUHAN. Kalau tidak benar, sekalipun dipaksa, akan tetap kendor. Banyak yang mempersoalkan soal mengisi daftar hadir; itu hanya untuk membantu saya mengontrol. Bukan untuk dipecat. Kalau tidak ada penghiburan, sekalipun mau diabsen, dicambuk, tetap saja tidak datang.
    Ini rahasianya, yaitu karena ada penghiburan dari TUHAN. Sekalipun sibuk, tetapi tetap datang ibadah. Malah ada seseorang yang menelepon saya--dia masih di kantor--: 'Doakan saya, saya masih di Yogya, semoga saya tidak terlambat ikut ibadah.' Hebat sekali. Mengapa bisa begitu? Ini karena ada penghiburan dari TUHAN.
    "

    Kalau kita masuk dalam kegerakan yang benar sehingga ada penghiburan dari TUHAN, maka kita tidak akan pernah terhalang dan tidak mau dihalangi oleh apapun; tidak pernah kecewa dan putus asa; tidak akan pernah meninggalkan TUHAN, tetapi tetap setia dan berkobar-kobar dalam melayani TUHAN. Kita tidak mundur setapak pun.
    Kalau tidak ada penghiburan, kita tidak akan kuat.

    "Ada seseorang yang menelepon saya, bersaksi. Tetapi ini kesaksian yang merosot. 'Dulu kalau saya sehabis tugas dari luar kota, saya selalu mengejar ibadah. Tetapi sekarang, kok malah santai?' Ini juga, jawabannya karena tidak ada penghiburan. Berarti kegerakannya tidak benar. Kalau kegerakannya benar, ada penghiburan."

Ini yang kita kejar hari-hari ini, yaitu sehati sejiwa; bersaksi; penyucian sehingga kita hidup dari kasih karunia TUHAN; dan menalami penghiburan--kebahagiaan sorga di tengah sengsara daging karena Yesus. Ini kegerakan yang benar.
Kalau tidak sesuai dengan 4 bukti di atas, berarti ada yang salah. Kita lihat, kegerakan yang mana? Apa pengajarannya yang salah? Atau dirinya menyimpan kebencian, dosa dan lain-lain. Mari diperbaiki. Jangan masuk kegerakan Kain!

1 Yohanes 3 :14
3:14. Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.

'maut' = kegerakan Kain.
'hidup' = kegerakan Habel.

Hasilkegerakan rohani yang besar/kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang benar adalah kita dipindahkan dari maut kepada hidup yang kekal--bebas dari maut.

Langkah-langkah untuk bebas dari maut:

  1. Amsal 10: 2
    10:2. Harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna, tetapi kebenaran menyelamatkan orang dari maut.

    Langkah yang pertama untuk bebas dari maut: hidup dalam kebenaran; sesuai dengan firman pengajaran yang benar.

    Semua harus sesuai firman pengajaran yang benar; mulai dari perlengkapan pribadi, pekerjaan, nikah; pelayanan, semua harus benar. Itu betul-betul bebas dari maut. Semakin banyak perkara tidak benar yang dibuang, maka kita semakin dekat dengan Yerusalem baru--kita tidak akan terbuang selamanya. Jangan mempertahankan yang tidak benar!
    Buang ragi--yang tidak benar--atau kita yang dibuang ke neraka!Pilih salah satu!

  2. 1 Korintus 15: 56-58
    15:56. Sengat mautialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.
    15:57. Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, TUHAN kita.
    15:58. Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih,
    berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan TUHAN! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan TUHAN jerih payahmu tidak sia-sia.

    Langkah yang kedua untuk bebas dari maut: kuat dan teguh hati.
    Artinya: tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN, sampai garis akhir--sampai meninggal dunia; atau sampai TUHAN Yesus datang kedua kali.

    Segala jerih payah di dunia sia-sia--maksimal sampai di liang kubur. Tetapi kebanyakan, belum sampai liang kubur, sudah pensiun.

    "Saya sangat kasihan, kalau bertemu mantan menteri, mantan Kapolri di bandara. Kalau dulu, mungkin banyak yang menghormati, tetapi sekarang setelah pensiun tidak ada yang melihat. Saya beri salam kepada mereka dan mereka senang."

    Inilah bukti, bahwa segala jerih payah di dunia sia-sia. Hanya satu yang tidak sia-sia, yaitu ibadah pelayanan kepada TUHAN. Bukan berarti tidak boleh kuliah, tidak boleh kerja. Silakan kuliah yang semangat dan bekerja yang keras, tetapi harus diimbangi dengan ibadah pelayanan yang setia dan berkobar-kobar; kalau tidak, maka akan menjadi sia-sia.

    Kalau tetap setia dan berkobar-kobar, berarti menuju ke arah Yerusalem baru. Tetapi kalau sudah mulai kendor, bosan, mundur, berarti kita berbalik arah menuju maut.

    "Kami para gembala seringkali memakai berbagai macam alasan: karena umur dan sebagainya. Saya sudah melihat teladan dari guru dan gembala saya. Tidak ada yang begitu. TUHAN tahu, kalau sudah waktunya, akan dipanggil oleh TUHAN. Kalau belum waktunya, masih bisa terus. Umur berapa pun TUHAN masih bisa memakai. Tidak ada alasan."

    "Dalam ibadah penyerahan anak tadi pagi di Malang, saya mendapat penekanan dari TUHAN: seorang anak laki-laki bagaikan anak panah di tangan pahlawan. Anak panah adalah hamba TUHAN dan pelayan TUHAN dalam kabar mempelai."

    Kalau kita setia dan berkobar-kobar, maka kita memanah musuh bersama TUHAN dan kita menang. Tetapi kalau sudah mulai kendor, tidak setia, maka kita yang dipanah dengan panah api si jahat. Kalau terus-menerus dipanah, satu waktu pasti kena. Oleh sebab itu: 'Berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan TUHAN! '

  3. Wahyu 21: 4
    21:4. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."

    Langkah yang ketiga untuk bebas dari maut: harus mengalami pembaharuan sampai tidak ada maut lagi--pembaharuan Yerusalem baru--, salah satunya adalah pembaharuan tabiat, yaitu:

    1. tidak boleh ada dusta. Sekalipun orang berkata: Hebat, luar biasa, tetapi kalau berdusta berarti maut.
    2. tidak boleh lagi ada kebencian, jengkel dan lain-lain.

      "Saya juga belajar. Tadi waktu kami berangkat, di tengah jalan ada sepeda motor menyalip. Tiba-tiba ada batu terlontar ke kaca mobil saya. Saya kira batu itu terlontar dari roda sepeda motor itu. Lalu tangan si pengendara itu memberi tanda jempol. Berarti dia yang melempar. Mau berangkat tadi diberi pesan: Hati-hati pelat N. Lalu dia belok ke kiri masuk ke kampung. Saya lihat-lihat, ke mana orang ini. Masih agak jengkel. Tapi isteri saya mengingatkan: 'Bagaimana dengan Stefanus ya?' Minggu lalu firman TUHAN di Malang tentang Stefanus. Saat dilempar batu, Stefanus berkata: 'Ampunilah mereka, TUHAN.' Saya sadar, kita dilempar batu dan hanya kena kaca. Saya memang tidak marah, tapi dalam hati tetap ada perasaan: 'Kok dilempar? Kenapa?' Baru ingat kalau pelat N. Tapi masih ada hati jengkel. Saya masih jauh dibandingkan dengan Stefanus. Saya masih terus belajar, kebencian dan kejengkelan ini masih ada terus."

Mari perbaiki kegerakan kita, harus sesuai dengan 4 BUKTItadi; yaitu sehati dan sejiwa; bersaksi, jangan bergosip; penyucian terhadap keinginan akan uang, sehingga bisa memberi; dan ada penghiburan dari TUHAN.

Kalau semua itu sudah, sekarang ditambah LANGKAH-LANGKAHsupaya bebas dari maut, yaitu hidup benar, buang yang yang tidak benar, dari pada kita dibuang ke neraka; kuat teguh hati, berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir; dan pembaharuan tabiat--tidak boleh ada dusta, kebencian, dan jengkel.

"Saya belum lulus juga. Seringkali di Malang, masih panas, jengkel juga saya. Malam ini, saya juga kena. Harus belajar. TUHAN tolong kita. Sudah saya tambah ACnya, tetapi tambah panas. Bayangkan, bagaimana saya tidak jengkel. Sudah ketemu penyakitnya. Kalau sudah tidak jengkel, ACnya sembuh sendiri. Selama masih jengkel, ditambah lagi ACnya, malah tambah jengkel."

Kalau sudah tidak ada jengkel, maka TUHAN akan mengadakan mujizatuntuk menyelesaikan masalah.
Jika tidak ada lagi dusta dan kebencian, berarti kita sudah SALING MENGASIHI--satu tubuh. Kita bisa mengasihi sesama seperti diri sendiri.

Kidung Agung 8: 5-6
8:5. Siapakah dia yang muncul dari padang gurun, yang bersandar pada kekasihnya? --Di bawah pohon apel kubangunkan engkau, di sanalah ibumu telah mengandung engkau, di sanalah ia mengandung dan melahirkan engkau.
8:6. --
Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!

Posisihamba TUHAN/pelayan TUHAN yang melayani kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang benar--posisi bebas dari maut--yaitu 'Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu'--seperti bayiyang berada dalam gendongan tangan kasih YesusImam Besar/Gembala Agung yang sekuat maut. Maut tidak bisa mengganggu kita.

Jangan ragu! Dia sudah mati di kayu salib untuk mengalahkan maut. Ini bukti bahwa tangan kasih TUHAN sekuat maut, supaya maut tidak bisa mengganggu kita hari-hari ini.

Yesaya 49: 14-16
49:14. Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan TUHANku telah melupakan aku."
49:15. Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya,
Aku tidak akan melupakan engkau.
49:16. Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.

Bangsa Israel dalam keadaan terjepit dan sengsara, lalu mereka putus asa. Mereka merasa TUHAN sudah meninggalkan dan melupakan mereka. Tetapi TUHAN menjawab: 'Kalau ada ibu kandung yang melupakan bayinya, Aku tidak akan melupakan engkau.' Ini bukti bahwa kita berada dalam gendongan tangan kasih Imam Besar yang sekuat maut.

Dia tidak akan pernah meninggalkan, melupakan kita; tetapi selalu memperhatikan, mempedulikan dan bergumul untuk kita, supaya kita betul-betul bebas dari maut/kebinasaan.

"Maaf para orang tua. Kalaupun orang tua mengasihi anak, tetapi hanya terbatas. Menghadapi maut, orang tua yang pandai dan hebat juga tidak berdaya. Tetapi Yesus yang kasih-Nya sekuat maut, mampu melepaskan kita dari maut."

Hasilnya:

  1. Yesaya 49: 16
    49:16. Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.

    Hasil pertama: kita dilukiskan--diukirkan--pada telapak tangan TUHAN, dengan kasih yang sekuat maut.
    Artinya:

    1. TUHAN memelihara kitadi tengah ketidakberdayaan, kesulitan, dan kemustahilan dunia; bahkan sampai zaman antikris berkuasa di bumi selama 3,5 tahun.
      Dia tidak akan pernah melupakan kita.

      Saat dalam kesulitan, mari kembali pada kegerakan yang benar; hidup benar, disucikan, tetap setia dan berkobar-kobar sampai garis akhir.

    2. TUHAN memberikan masa depanyang berhasil dan indah dalam kehidupan kita.
      Mautlah yang membuat kita gagal, tidak indah, sampai binasa.

    3. TUHAN memakai kehidupan kitadalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Kita menjadi bintang bercahaya--bukan bintang-bintang yang gugur--, yang berada di tangan kanan TUHAN. Kita dipeluk dan dipegang oleh tangan kasih TUHAN yang sekuat maut; mautpun tidak bisa merebut kita.

  2. Hasil kedua: 'tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku', artinya:

    1. Yesus selalu memperhatikan dan mempedulikan kita untuk melindungi kitadari maut; celaka marabahaya, penyakit, bencana, dosa-dosa dan puncaknya dosa, dan ajaran palsu, sampai hukuman TUHAN--kebinasaan.

    2. Tangan kasih TUHAN yang sekuat maut menyelesaikan semua masalahsampai yang mustahil.
      Bayi tidak bisa apa-apa. Biarlah kita dipeluk oleh TUHAN, serahkan semua ke dalam tangan kasih TUHAN yang sekuat maut.

      Jangan takut! Jangankan hanya pekerjaan dan lain-lain, mautpun dikalahkan oleh TUHAN.

  3. Hasil ketiga: kita melintasi tembok-tembok Yerusalem baru, artinya kita disucikan dan diubahkan terus-menerus; sampai jika Yesus datang kedua kali, kita menjadi sama sempurna seperti Dia. Kita betul-betul masuk pintu gerbang Yerusalem baru. Kita duduk bersanding dengan Diadi takhta Yerusalem baru selamanya.

Kita memang bayi-bayi, tetapi Dia tidak pernah melupakan kita. Dia selalu memperhatikan, mempedulikan kita dengan tangan kasih-Nya yang sekuat maut. Mari, kita semua digendong oleh tangan TUHAN. Kita serahkan semua ke dalam tangan TUHAN.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 26 Mei 2024 (Minggu Pagi)
    ... asing dalam suatu negeri yang bukan kepunyaan mereka dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya empat ratus tahun lamanya. tahun x hari . hari. angka sengsara ruangan maha suci. Kita harus mengalami sengsara daging untuk mencapai kesempurnaan. Ada macam sengsara yang harus dialami oleh gereja Tuhan untuk mencapai ukuran kesempurnaan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 08 Juni 2011 (Rabu Sore)
    ... menunjuk pada waktu kematian Yesus sebagai Anak Domba Paskah SEGERA TIBA sudah dekat . Persiapan Perjamuan kawin Anak Domba juga dikaitkan dengan WAKTU. Artinya waktu kedatangan Yesus kedua kali SEGERA TIBA. Wahyu - . Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini berfirman Ya Aku datang segera Amin datanglah Tuhan Yesus . Kasih karunia ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 10 Maret 2020 (Selasa Sore)
    ... bertobat mati terhadap dosa sehingga lahir baru dari air dan roh. Kita menerima hidup baru hidup dalam kebenaran sehingga kita selamat dan diberkati oleh Tuhan. Ruangan Suci kesucian. Ruangan Maha Suci kesempurnaan. Kesucian dan kesempurnaan merupakan hasil pekerjaan firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua yang menyucikan kehidupan yang ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 25 November 2023 (Sabtu Sore)
    ... oleh Tuhan. Sesudah itu Antikris akan berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun untuk membalas dendam kepada gereja Tuhan yang tidak ikut dalam penyingkiran ayat . Lukas - . Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan dan orang-orang yang berada di dalam kota harus mengungsi dan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 02 Maret 2015 (Senin Sore)
    ... akhir. Garis akhir yaitu sampai meninggal dunia atau sampai Tuhan Yesus datang kembali kedua kali. Yohanes Kata Yesus kepada mereka Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. Waktu itu murid-murid mencari makanan di kota kemudian datang dan memberikan makanan kepada Yesus. Tetapi saat itu Yesus sudah bertemu dengan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 28 Maret 2018 (Rabu Sore)
    ... membuka jalan lewat jalur belas kasih-Nya yang seharga kurban Kristus di kayu salib sehingga bangsa kafir bisa menjadi umat Allah yaitu Umat yang dipanggil Tuhan--percaya bertobat lahir baru-- menjadi anak-anak Tuhan. Umat yang dipilih Tuhan imamat rajani imam-imam dan raja-raja. Yang belum menjadi imam berdoa jangan hanya sampai pada panggilan. ...
  • Ibadah Doa Malang, 06 Desember 2011 (Selasa Sore)
    ... atas api yang di hadapan TUHAN sehingga asap ukupan itu menutupi tutup pendamaian yang di atas hukum Allah supaya ia jangan mati. Lalu ia harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan memercikkannya dengan jarinya ke atas tutup pendamaian di bagian muka dan ke depan tutup pendamaian itu ia ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 11 Desember 2010 (Sabtu Sore)
    ... berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah Ada macam pakaian yang diberikan oleh Tuhan Yesus di kayu salib pakaian keselamatan pakaian kebenaran. Yohanes - Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian - dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 09 Desember 2015 (Rabu Sore)
    ... Tuhan dengan segenap tubuh jiwa roh kita mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu diterangkam mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya Desember . Loh batu kedua berisi hukum yaitu mengasihi sesama seperti diri sendiri. Angka manusia. AD . LOH BATU PERTAMAMalam ini kita masih mempelajari mengasihi TUHAN lebih dari segala sesuatu. Praktiknya Mazmur ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 10 Mei 2014 (Sabtu Sore)
    ... - Jiwa diasuh oleh Tuhan untuk mendapat kedudukan rohani dalam kerajaan Surga. Lukas - Roh diasuh oleh Tuhan supaya tidak sakit rohani melainkan sehat rohani sampai sempurna. Lukas - Perbuatan diasuh oleh Tuhan. Lukas - Akal diasuh oleh Tuhan. Lukas - Hati diasuh oleh Tuhan. Lukas - Perjalanan hidup diasuh oleh Tuhan. ad. . Lukas - ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.