Matius 24: 36-44= nubuat ke-7.
Kita harus selalu berjaga-jaga.
ay. 43-44= cara kita berjaga-jaga, dikaitkan dengan pencuri yang datang pada malam hari. Artinya: berjaga-jaga supaya tidak tidur rohani (lemah rohani).
1 Tesalonika 5: 4-5Praktik kebangunan rohani yaitu hidup dalam terang, tidak hidup dalam kegelapan. Atau memancarkan terang kesucian (menjadi saksi).
Kisah Rasul 1: 8Bersaksi adalah salah satu amanat agung Tuhan sebelum Ia naik ke Surga.
Mengapa kita harus jadi saksi Tuhan?
Supaya kita tidak menyangkal Tuhan baik lewat perkataan maupun perbuatan.
Kalau tidak jadi saksi Tuhan, pasti menyangkal Tuhan.
Titus 1: 15Orang yang tidak mau bersaksi, perbuatannya hanya merugikan orang lain.
Dan kalau menyangkal Tuhan, itu artinya kebinasaan!
Apa yang harus kita saksikan?:
- Kisah Rasul 1: 8= tentang injil keselamatan= Firman penginjilan.
Efesus 1: 3
Firman penginjilan= Firman tentang kedatangan Yesus pertama kali sebagai Juruselamat untuk menyelamatkan orang berdosa.
Arah Firman ini dari Yerusalem sampai ke ujung bumi.
Firman ini mestinya hanya untuk Yerusalem, tapi karena di tolak, maka Firman itu sampai ke ujung bumi (termasuk bangsa kafir).
Proses menerima keselamatanadalah percaya Yesus, bertobat, lahir baru= hidup dalam kebenaran.
Setelah menerima keselamatan, kita harus bersaksi dengan jalan memancarkan terang kebenaranlewat perkataan dan perbuatan dalam situasi apapun.
- bersaksi tentang kegerakan Roh Kudus hujan akhir= kegerakan injil kemuliaan Kristus= Firman pengajaran.
Firman pengajaran adalah Firman yang memberitakan kedatangan Tuhan kedua kali untuk menyucikan dan menyempurnakan kita.
Jadi, yang sudah selamat harus ditingkatkan sampai Firman pengajaran.
2 Korintus 4: 3-4
Arah Firman ini dari ujung bumi ke Yerusalem, sampai Israel menerima Yesus. Dan setelah itu, kafir dan Israel akan menjadi satu tubuh Kristus.
Bersaksi tentang Firman ini adalah lewat terang kesucian dan terang keubahan hidup.
Sebenarnya, manusia daging tidak mampu bersaksi, tapi Tuhan memberi kekuatan lewat Roh Kudus (
Kisah Rasul 1: 8).
Roh Kudus inilah yang kita butuhkan hari-hari ini!
Dan Roh Kudus ini harus bersama-sama Firman. Kalau tidak ada Firman, maka kita tidak akan mencapai garis akhir.
Jadi, Firman dan Roh Kudus harus berjalan bersama.
Roh Kudus adalah air kehidupan yang dicurahkan dari Surga. Tanpa Roh Kudus, manusia daging akan haus dan tidak pernah puas dan cenderung mencari kepuasan didunia sampai pada puncaknya dosa.
Yohanes 4: 15Wanita Samaria ini adalah contoh kehidupan tanpa Roh Kudus. Dia selalu haus dan mencari kepuasan di dunia sampai 5x kawin cerai dan selanjutnya sudah hidup bersama, tidak pernah puas.
Hati-hati! Jangan cari kepuasan di dalam dosa!Untunglah waktu itu ada Yesus. Yesus adalah pemberi air hidup= pembaptis Roh Kudus.
Kalau bangsa kafir bisa terima Roh Kudus, itu adalah kasih karunia Tuhan(ay. 10). Sebelumnya, Roh Kudus hanya untuk bangsa Israel.
Kisah Rasul 10: 44-45Proses untuk menerima karunia Roh Kudus (
Yohanes 4: 7, 10) yaitu
memberi minum Yesus(untuk memuaskan Tuhan).
Yohanes 19: 28-30= memberi minum Yesus dengan anggur asam bercampur empedu. Itulah segala dosa kita, mulai dengan dosa kepahitan hati (orang Israel tidak bergaul dengan bangsa kafir). Sampai dengan dosa dalam perbuatan (makan, minum dan sex) dan perkataan.
Dengan jalan mengakui dosa itu, kita sedang memberi minum pada Yesus. Dan Yesus akan memberi kita minum air kehidupan dan Tuhan berseru "Sudah Selesai", yaitu segala dosa kita sudah diselesaikan.
Kegunaan air kehidupan:
- Yohanes 47: 8= laut mati jadi tawar= menghadapi apa yang sudah mati dan menghapus kemustahilan. Artinya memelihara hidup kita ditengah kemustahilan dan menyelesaikan segala masalah yang sudah mustahil.
- Yohanes 7: 37-39= memberi kepuasan dan kebahagiaan Surgayang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun juga.
- Roh Kudus menolong kita untuk bersaksi.
Kalau Roh Kudus memenuhi kita, maka Roh Kudus akan mengalir pada sesama (bersaksi= mengalirkan air hidup).
Roh Kudus selain mengalir, juga memancar ke atas.
Yohanes 4: 14Memancar= mendorong kita untuk menyembah Tuhan. Dalam penyembahan, kita akan alami mujizat keubahan hidup mulai dengan jujur dan sampai satu waktu saat Tuhan datang, kita diubah jadi sama dengan Tuhan. Selama tidak jujur, hidup itu tidak bisa diubahkan.
Kalau sudah jujur, saat Tuhan datang, suara kita hanya 'Haleluya' (
Yakobus 3: 2).
Wahyu 19: 6-7= mulut kita hanya menyembah dengan 1 bahasa dan 1 perkataan. Sementara didunia terjadi raungan-raungan karena hukuman Tuhan.
Tuhan memberkati.