Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dilimpahkan Tuhan di tengah-tengah kita.
Wahyu 19: 6-7 19:6. Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Perikop: perjamuan kawin Anak Domba.
Ini menunjuk pada kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga untuk membawa kita masuk perjamuan kawin Anak Domba. Sesudah itu masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang) dan Yerusalem baru selamanya.
'
pengantin-Nya telah siap sedia'=
persiapan gereja Tuhan untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali:
- Sorak sorai: Haleluya(suara mempelai) (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 05 Maret 2023sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Maret 2023).
Satu tubuh satu suara lewat satu firman pengajaran yang benar--satu Kepala.
- Kita harus menjadi raja-raja, karena Dia datang sebagai Raja (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 12 Maret 2023sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 16 Maret 2023).
Raja adalah hamba Tuhan yang taat, setia, jujur, dan saling mengasihi.
- Ayat 7= kita harus bersukacita, bersorak-sorai, dan memuliakan Tuhan.
AD. 3Dengan apa kita memuliakan Tuhan?
- Amsal 3: 9
3:9. Muliakanlah TUHAN dengan hartamudan dengan hasil pertamadari segala penghasilanmu,
'dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu' = buah sulung.
Yang pertama: memuliakan Tuhan dengan harta kita, yaitu:
- Mempersembahkan buah sulung kepada Tuhan dengan sukacita--tidak terpaksa.
Buah sulung= hasil pertama dari pekerjaan kita.
- Mengembalikan milik Tuhan, yaitu persepuluhan dan persembahan khusus dengan sukacita.
Persepuluhan adalah pengakuan bahwa kita sudah diberkati dan dipelihara oleh Tuhan, dan tidak bisa diputuskan oleh apapun termasuk krisis dunia, bahkan sampai hidup kekal. Bukan jumlah besar atau kecilnya, tetapi pengakuan inilah yang ditunggu Tuhan.
Kalau tidak mengaku hidup dari Tuhan, Setan akan langsung menangkap kita.
Dunia bisa krisis, tetapi kalau kita sudah diberkati Tuhan dan mengembalikan milik Tuhan kita akan tetap terpelihara.
Persembahan khusus adalah ucapan syukur kepada Tuhan dengan sukacita/kerelaan hati karena kita sudah diberkati dan dipelihara oleh Tuhan.
Kita memberikan persembahan khusus lewat memberi untuk pekerjaan Tuhan dan memberi untuk sesama yang membutuhkan mulai dari keluarga, sesama imam, sampai semua manusia. Kalau kita bisa melihat dan mendengar, itu bukan kebetulan, tetapi gerakan dari Tuhan. Kita bisa membantu seberapa yang Tuhan gerakkan.
Hasilnya:
Amsal 3: 10
3:10. maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.
- Lumbung diisi penuh sampai melimpah= pemeliharaan Tuhansecara jasmani dan rohani sampai kita berkata: 'takkan kekurangan aku'.
Secara jasmani kita tidak kekurangan di tengah krisis dunia.
Secara rohani kita hidup benar dan suci sampai pada kesempurnaan.
- Bejana pemerahan meluap dengan air buah anggur= mengalami kebahagiaan sorgayang bertambah-tambah. Artinya: semakin benar dan suci kita semakin bahagia; tidak bergantung pada kaya miskin, hebat atau tidak hebat.
Sampai satu waktu kita masuk puncak kebahagiaan yaitu masuk perjamuan kawin Anak Domba.
Jadi, memuliakan Tuhan dengan harta ada kaitan dengan perjamuan kawin Anak Domba. Yudas Iskariot terlalu perhitungan, dan akhirnya ia tidak dihitung oleh Tuhan; ketinggalan saat Yesus datang kembali.
Seberapa Tuhan memberkati kita, yang penting bagi kita adalah kita bisa memuliakan Tuhan lewat mengembalikan buah sulung, milik Tuhan, dan sesama yang membutuhkan. Kita tidak akan kekurangan secara jasmani dan rohani, bahkan kita semakin bahagia sampai sempurna seperti Yesus dan masuk perjamuan kawin Anak Domba.
- 1 Korintus 6: 20
6:20. Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Yang kedua: memuliakan Tuhan lewat tubuh dan jiwa--kehidupan kita yang sudah ditebus oleh Tuhan.
Memuliakan Tuhan lewat tubuh dan jiwa, artinya kita bisa beribadah melayani Tuhan dengan ibadah yang sejatidan berkenan pada Tuhan. Jangan sembarang ibadah! Ibadah Kain tidak berkenan, tetapi ibadah Habel berkenan--dari kitab Kejadian hanya 50 persen. Dalam penaburan benih, hanya satu yang berkenan--dalam Injil Matius dari empat tanah hanya ada satu tanah yang baik; 25 persen. Karena itu kita harus sungguh-sungguh. Jangan asal beribadah!
Tanda ibadah sejati; yang berkenan kepada Tuhan:
- Roma 12: 1
12:1. Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmusebagai persembahan yang hidup, yang kudusdan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Yang pertama: mempersembahkan tubuh kepada Tuhan.
Ibadah bukan mencari atau meminta sesuatu yang jasmani, tetapi mempersembahkan waktu, pikiran, tenaga, keuangan dan lain-lain sampai mempersembahkan tubuh kepada Tuhan.
Kalau meminta atau mencari sesuatu itu namanya bertapa.
Syaratnya:
- Tubuh yang hidup= dikuasai oleh Roh Kudus--'daging sama sekali tidak berguna, Rohlah yang memberi hidup.'
Tubuh dikuasai Roh Kudus lewat ketekunan dalam kebaktian umum--pelita emas--, sehingga kita bisa hidup benar dan setia.
- Tubuh yang kudus= dikuasai firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci, sehingga firman mendarah daging dalam kehidupan kita.
Kita disucikan dari dosa lahir dan batin sampai kita hidup dalam kesucian. Ini terjadi lewat ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci--meja roti sajian.
- Tubuh yang berkenan pada Allah= dikuasai oleh kasih Allah--'Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.' Ini terjadi lewat ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, sehingga kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua--mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari semua--dan mengasihi sesama seperti diri sendiri. Tidak ada iri, benci tanpa alasan, dendam dan tidak berbuat jahat.
Jadi, ibadah sejati adalah ibadah dalam sistem penggembalaan.
Dari kitab Kejadian Tuhan sudah menunjukkan Gosyen--tempat penggembalaan; tempat yang terbaik.
Tergembala dengan benar dan baik adalah seperti ranting melekat pada pokok anggur yang benar, sehingga kita bisa setia, tekun, dan berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
Yohanes 15: 3
15:3. Kamu memang sudah bersihkarena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
'firman yang telah Kukatakan kepadamu' = firman yang dibukakan rahasianya; firman pengajaran yang benar yang diulang-ulang; firman penggembalaan.
Selain hubungan kesetiaan--melekat--kita juga memiliki hubungan kesuciandengan Tuhan.
Firman diulang-ulang untuk memberikan kesempatan kita terlepas dari dosa dan mengalami penyucian. Tetapi kalau keras hati, kita akan keluar dan dosanya tetap ada. Kalau melembut, satu waktu kita akan terlepas dari dosa dan kita bisa tergembala.
Jadi kaitan penggembalaan adalah kesetiaan--setia berkobar-kobar--dan kesucian, sehingga kita menjadi biji mata Tuhan sendiri.
Kita tidak bisa diganggu gugat dan dijamah oleh Setan tritunggal. Kita tidak bisa dijatuhkan dalam dosa sampai puncaknya dosa dan disesatkan ajaran palsu.
Orang tergembala banyak yang goyah akibat mendengar gosip karena ia belum suci dan setia--belum menjadi biji mata Tuhan.
Kalau menjadi biji mata Tuhan, kita akan tetap bertahan sampai cepat atau lambat berbuah manis--anggur yang manis. Kalau belum manis--pahit, masam--, tetap teruskan untuk suci dan setia, satu waktu akan berbuah manis.
- Roma 12: 2
12:2. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
(terjemahan lama)
12:2. Dan janganlah kamu menurut teladan orang dunia ini, melainkan ubahkanlah rupamu dengan pembaharuan hatimu, supaya kamu dapat mengenal apa kehendak Allah, yaitu akan hal yang baik dan yang berkenan dan yang sempurna.
Yang kedua: kita mengalami pembaharuan hidupdari hati nurani .
Sasaran penggembalaan adalah hati nurani. Setelah Musa digembalakan di Midian, barulah ia bisa dipakai Tuhan. Tetapi saat menggunakan kepandaian, melayani dua orang saja ia gagal.
Pembaharuan hati dari hati nurani yang tidak baik--keras--menjadi hati nurani yang baik, yaitu taat dengar-dengaransehingga bisa membedakan mana kehendak Allah dan mana yang bukan; mana yang benar dan mana yang tidak benar; apa yang baik dan tidak.
Jadi hati nurani yang baik hanya berbuat dan berkata benar dan baiksampai membalas kejahatan dengan kebaikan.
Muliakanlah Tuhan dengan tubuh yang sudah ditebus oleh Tuhan lewat ibadah pelayanan yang benar--sistem penggembalaan. Kita digembalakan sampai bisa berbuat benar dan baik bahkan membalas kejahatan dengan kebaikan.
Matius 5: 16
5:16. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baikdan memuliakan Bapamuyang di sorga."
Berbuat dan berkata benar dan baik sampai membalas kejahatan dengan kebaikan sama dengan memuliakan Tuhan. Kita menjadi saksi Tuhan.
Biarpun kita pedagang, pegawai swasta, pegawai negeri, pegawai bank, guru dan sebagainya tetapi kita beribadah melayani Tuhan; kita sebagai pelayan Tuhan yang berkenan kepada Tuhan. Inilah yang penting!
Hasilnya: semua menjadi baik. Percayalah! Yang hancur jadi baik. Jika hati nurani baik--taat--, perbuatan dan perkataan baik, Tuhan akan menjadikan semuanya baik pada waktu-Nya.
Kalau berbuat jahat terus, yang baik akan jadi hancur.
Muliakanlah Tuhan dengan harta. Lalu, muliakan Tuhan dengan kehidupan yang sudah ditebus oleh darah Yesus. Perhatikan ibadah pelayanan dalam sistem penggembalaan! Perhatikan kesucian dan ketekunan, sehingga berbuah manis dan tidak bisa jatuh. Pembaharuan hati yang baik, perbuatan dan perkataan baik sampai membalas kejahatan dengan kebaikan. Semuanya jadi baik.
- Ibrani 13: 15
13:15. Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.
(terjemahan lama)
13:15. Sebab itu dengan jalan Yesus itu hendaklah kita senantiasa mempersembahkan kepada Allah korban puji-pujian, yaitu buah-buahan bibirmulut yang mengaku nama-Nya.
'yaitu buah-buahan bibir mulut yang mengaku nama-Nya' = memuliakan nama-Nya.
Yang ketiga: memuliakan Tuhan lewat buah bibir.
Artinya: perkataan yang benar dan baik, selalu mengucap syukur kepada Tuhan--tidak bersungut, mengomel--, dan jujur--ya katakan: Ya, tidak katakan: Tidak.
Kita jujur soal pengajaran yang benar--pribadi Tuhan--, kemudian jujur dalam mengaku dosa. Kalau kita bersalah, mengaku, diampuni dan jangan berbuat dosa lagi. Kalau kita benar kita mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
Kalau kita tidak mau mengampuni orang lain, bahaya, pengampunan yang kita terima dari Tuhan juga akan dibatalkan. Jangan ada dendam, iri, dan benci tanpa alasan!
Jujur sama dengan menjadi rumah doa.
Amsal 15: 8
15:8. Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.
'Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN' = ditolak oleh Tuhan seperti Kain, karena perbuatannya jahat.
Kalau menjadi rumah doa, kita bisa berseru nama Yesus dan berserah kepada Tuhanapapun yang kita hadapi. Kita tidak berharap pada yang lain. Inilah buah bibir yang memuliakan Tuhan.
Mazmur 50: 14-15
50:14. Persembahkanlah syukur sebagai korban kepada Allah dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi!
50:15. Berserulah kepada-Kupada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku." Sela
Dalam keadaan apapun sekalipun dalam kesesakan kita hanya berseru pada Tuhan. Tidak ada lagi sungut-sungut. Ini yang bisa memuliakan Tuhan.
Dalam keadaan apapun, ingat dan serukan satu nama: Yesus. Itu sudah memuliakan nama Tuhan.
Hasilnya:
- Bapak--bangsa Israel.
Matius 14: 29-32
14:29. Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
14:30. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
14:31. Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
14:32. Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.
Ayat 29 = Petrus mengalami mujizat.
Ayat 30 = Petrus berani menghadapi gelombang--pencobaan-pencobaan--, tetapi ia takut dan bimbang saat menghadapi angin--angin ajaran palsu, gosip. Ini yang sering kita alami. Sudah mengalami pertolongan dan mujizat Tuhan, tetapi begitu mendengarkan gosip/ajaran palsu langsung bimbang dan tenggelam.
Saat tenggelam, Petrus menyeru nama Yesus.
Hati-hati terhadap gosip yang tidak baik! Lebih baik bertanya dahulu. Kalau terpengaruh gosip, kita akan ragu, bimbang, dan mulai tenggelam. Tenggelam di bidang jasmani sudah mengerikan, terlebih lagi tenggelam di bidang rohani, bisa masuk ke lautan api belerang.
Petrus gambaran gembala, suami, laki-laki.
Hasil pertama: Petrus mengalami kuasa pengangkatandari Tuhan; sama dengan mengalami kuasa pembaharuandari manusia yang bimbang terhadap pribadi Tuhan--pengajaran yang benar--dan kuasa Tuhan karena angin ajaran palsu dan gosip menjadi kuat teguh hati.
Kuat teguh hati artinya: hanya percaya pada pribadi Tuhan--pengajaran yang benar--dan kuasa Tuhan, sehingga bisa menyeru nama-Nya.
Tuhan akan mengulurkan tangan-Nya, dan semua masalah yang mustahil selesai.
Yosua 1: 6
1:6. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpinbangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka.
Musa dipakai memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir sampai tapal batas Kanaan. Setelah tapal batas sampai masuk Kanaan, Tuhan memakai Yosua. Inilah perjalanan yang terakhir--kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
Kalau sudah kuat teguh hati, kita akan dipakai oleh Tuhan menjadi pemimpin mulai dari memimpin diri sendiri untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Kemudian melayani dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.
- Ibu--bangsa kafir.
Markus 7: 28-30
7:28. Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."
7:29. Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."
7:30. Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.
Bangsa kafir--perempuan Kanani--berseru kepada Tuhan sekalipun sudah dilarang oleh murid-murid.
Hasil kedua: kuasa kesembuhandari penyakit jasmani dan jiwa--dirasuk setan--sampai menjadi damai sejahtera, semua enak dan ringan.
Serahkan semua kepada Tuhan! Jangan sampai stres! Kita berseru pada Tuhan, sudah cukup. Kita akan mengalami damai sejahtera.
Kehancuran nikah dan buah nikah dipulihkan oleh Tuhan.
Jika Yesus datang kembali gereja Tuhan--Israel dan kafir--akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita tidak salah dalam perkataan. Kita hanya bersorak sorai: Haleluya. Kita memuliakan Tuhan di perjamuan kawin Anak Domba sampai masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang) dan Yerusalem baru.
Ada apa saja, muliakan Tuhan dengan harta, kehidupan kita, dan buah bibir. Serukan nama Yesus apapun yang terjadi! Sudah mulai tenggelam, putus harapan, serukan nama Yesus.
Masih ada harapan baru bagi kita semua. Sungguh-sungguh! Kita butuh pribadi Tuhan dan kuasa-Nya. Tuhan akan menjawab doa kita.
Tuhan memberkati.