Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Kita berada pada Wahyu 2-3 (diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014).
Kita berada dalam kitab Wahyu 3: 14-22--tentang sidang jemaat di
LAODIKIA. Ini adalah jemaat terakhir--jemaat ketujuh--dalam kitab Wahyu yang menunjukkan keadaan gereja TUHAN akhir zaman (diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 14 Juni 2015).
Wahyu 3: 16-193:16. Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.3:17. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, butadan telanjang,
3:18. maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
3:19. Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
KEADAAN ROHANIjemaat di Laodikia adalah
SUAM-SUAM KUKU.
Praktik suam-suam kuku: ayat 17= '
Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa'= hanya membanggakan dan menggembar-gemborkan perkara jasmani/berkat jasmani--puas dengan perkara jasmani--, tetapi
keadaan rohaninya melarat, malang, miskin, buta dan telanjang.
Akibatnya: dimuntahkan oleh TUHAN; tidak berguna di hadapan TUHAN, jijik, najis, terkutuk, sampai binasa selama-lamannya. Secara jasmani, memang banyak berkatnya, tetapi tidak pernah merasakan berkat secara rohani--tidak merasakan kepuasan rohani.
Oleh sebab itu, di ayat 18-19, TUHAN menegor dan menasihati, supaya jemaat Laodikia--kita semua--membeli harta/kekayaan Sorga dari Sorga.
Jika tegoran dan nasihat lewat firman diabaikan, maka TUHAN menghajar atau mencambuk jemaat Laodikia--kita semua--lewat ekonomi, kesehatan dan sebagainya, supaya membeli harta/kekayaan Sorga. Jangan sampai tidak berimbang, yang jasmani kaya, tetapi rohaninya melarat, miskin, buta, telanjang. Karena itu, kalau jasmani kita perhatikan, yang rohani juga harus kita perhatikan.
Ada
3 kekayaan Sorga yang harus dibeli--dimiliki--oleh jemaat Laodikia--sekarang kita semua:
- emas yang dimurnikan dalam api (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 12 Juli 2015sampai Ibadah Doa Surabaya, 15 Juli 2015). Ini menunjuk pada iman yang murni; iman yang permanen; iman yang sempurna; iman yang murni seperti iman dari Abraham,yaitu iman dengan perbuatan iman dan tidak goyah oleh apapun.
- Pakaian putih.
- Minyak untuk melumas mata.
AD. 2.
PAKAIAN PUTIH, '
supaya jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan.'
Roma 3: 233:23. Karena semua orang telah berbuat dosadan telah kehilangan kemuliaan Allah,
Kita perlu pakaian putih untuk menutupi ketelanjangan.
Sejak Adam dan Hawa berbuat dosa--telanjang--di taman Eden, kemudian diusir ke dalam dunia, maka semua manusia di dunia sudah berbuat dosa dan
telanjang--tidak mau bertobat--, bahkan sudah berbuat dosa sampai puncaknya dosa, yaitu
- dosa makan minum: merokok, mabuk, narkoba.
- dosa kawin mengawinkan: percabulan, nikah yang salah.
Bahkan, manusia sudah telanjang dan
tidak tahu malu; seperti anjing dan babi--mengulang-ulang dosa--, sehingga hidup dalam kutukan sampai binasa selama-lamanya.
Sehebat apapun kita, inilah keadaan kita.
Karena itu, TUHAN menasihatkan untuk membeli dari Yesus (‘
membeli dari pada-Ku’)
pakaian putih untuk menutupi ketelanjangan kita.
Yohanes 19: 23-2419:23. Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagianuntuk tiap-tiap prajurit satu bagian--dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubahitu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja.
19:24. Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain: "Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undiuntuk menentukan siapa yang mendapatnya." Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: "Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-Ku." Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu.
Pakaian Yesus dirobek-robek--dibagi menjadi empat bagian--
semuanyabisa mendapatkan. Kalau jubah Yesus tidak dirobek-robek, tetapi mereka ‘
membuang undi’--
tidak semuanyamendapatkan.
Kita membeli pakaian putih
dari kayu salib--dari kurban Kristus.
Saat disalib, Yesus yang ditelanjangi.
Ia rela ditelanjangisampai mati di kayu salib untuk menutupi ketelanjangan manusia berdosa.
Ada 2 macam pakaian putih yang kita terima dari salib Yesus:
- Yohanes 19: 23
19:23. Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagianuntuk tiap-tiap prajurit satu bagian--dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja.
Pakaian putih yang pertama: pakaian Yesus yang dibagi menjadi 4 bagian; sama dengan pakaian keselamatan--pakaian kebenaran.
Kemudian dibagi menjadi 4 bagian; 4 bagian menunjuk pada 4 penjuru bumi.
Jadi, semua manusiadi dunia bisa menerima pakaian keselamatan--semua manusia berdosa bisa diselamatkan oleh kurban Kristus. Tinggal mau atau tidak.
Kalau ada manusia masuk neraka, bukan karena TUHAN jahat, sebab Ia sudah rela ditelanjangi sampai mati di kayu salib.
Yesus adalah satu-satunya manusia yang tidak berdosa yang mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa. Tidak ada yang lain. Inilah iman kita.
Sekarang, bagaimana supaya kita bisa menerima pakaian keselamatan?
Proses untuk menerima pakaian keselamatan:
Kisah Rasul 2: 36-40
2:36. Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.
2:37. Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
2:38. Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlahdan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptisdalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
2:39. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."
2:40. Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkandari angkatan yang jahat ini."
'yang masih jauh'= kita bangsa kafir.
- Ayat 36: 'tahu dengan pasti' (tidak ragu sedikitpun)= percaya sepenuh--iman--kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat lewat mendengar firman Kristus--firman yang diurapi Roh Kudus. Roh Kudus inilah yang membantu untuk meyakinkan kita bahwa Yesus satu-satunya Juruselamat.
Kita sudah mendengar bahwa Abraham hanya mendengar--bukan karena melihat--sekalipun tidak tahu mau menuju ke mana, ia taat saat disuruh keluar dari negerinya. Inilah iman dari mendengarkan firman Allah.
Jadi, saat-saat kita mendengar firman, menentukan apakah iman kita benar atau tidak. Kalau menyanyi senang, tetapi tidak sungguh-sungguh saat mendengar firman--mengantuk dan sebagainya--, berarti keselamatannya dipertanyakan.
- Bertobat; berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN; mati terhadap dosa.
- Baptisan air. Sesudah percaya Yesus, harus dilanjutkan dengan perbuatan iman, yaitu bertobat.
Jadi, bukan hanya mulut mengaku Yesus, tetapi ada praktiknya, yaitu bertobat. Kalau kita mengaku percaya Yesus, tetapi tetap berbuat dosa, berarti iman kita karena melihat--melihat kesembuhan, mendapatkan mobil bagus, rumahnya besar dan sebagainya--, bukan karena mendengar. Kalau iman karena mendengar, maka akan ada kelanjutannya. Ini bedanya.
Untuk bisa bertobat, itu sudah berkat TUHAN.
Sesudah itu, kita masuk baptisan air yang benar. Baptisan air yang benar bukan menurut gereja tertentu, kelompok agama, pendeta dan sebagainya. Baptisan air yang benaryaitu baptisan air menurut kehendak Allah--menurut Alkitab--dan kita dibaptis seperti Yesus dibaptis.
Roma 6: 2, 4
6:2. Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:4. Dengan demikian kita telah dikuburkanbersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkandari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah mati terhadap dosa--bertobat--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, sesudah itu bangkit bersama Yesus--keluar dari air. Sama seperti Yesus yang keluar dari air setelah Ia dibaptis (Matius 3).
Jadi keluar dari air sejauh mana? Dalam Roma 6:4 ‘dari kuburan air’.
Hasilnya: kita mendapatkan hidup baru--langit terbuka; hidup surgawi, bukan hidup duniawi lagi.
- Baptisan Roh Kudus yang juga menghasilkan hidup baru (lahir baru).
Jadi, kita harus mengalami baptisan air dan baptisan Roh Kudus--lahir baru dari air dan Roh--, supaya mendapatkan hidup baru, yaitu hidup surgawi.
Hidup surgawi= hidup dalam kebenaran(‘carilah Kerajaan Sorga dan kebenarannya’).
Hidup surgawi bukan soal kekayaan. Ini banyak diajarkan di dunia, padahal manusia sorga bukan soal kaya atau miskin, tetapi hidup dalam kebenaran, sebab Yesus juga lahir di kandang dan dalam keadaan miskin.
Semua aspek dalam kehidupan kita harus benar; pribadi benar--identitas pribadi benar seperti SIM, KTP--, bekerja benar, sekolah benar, nikah benar, berlalu lintas benar sampai semuanya benar. Inilah hidup surgawi!
Hidup sorga ini bukan hanya di gereja saja, tetapi di manapun, kapanpun dan situasi apapun, kita harus tetap hidup dalam kebenaran.
Kalau sudah hidup dalam kebenaran, kita tidak telanjang lagi, sebab kita sudah diberi pakaian putih--pakaian keselamatan.
Hasilnya:
- menyelamatkan kitadari kiamat--hukuman Allah--dan neraka.
Amsal 11: 4
11:4. Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut.
‘hari kemurkaan’= kiamat.
‘kebenaran melepaskan orang dari maut’ = menyelamatkan kita dari kiamat dan neraka. Nanti dunia ini akan kiamat dan hancur, tetapi kita akan diselamatkan. Contohnya seperti Lot diselamatkan dari Sodom dan Gomora, dan Nuh diselamatkan dari air bah.
Jemaat Laodikia terlalu menyombongkan harta dan perkara jasmani, sementara yang rohani tidak dianggap. Tetapi satu waktu akan mengakui bahwa harta tidak berguna.
- berkatAbraham juga mengalir kepada kita sampai ke anak cucu, menjadi berkat bagi orang lain, bahkan sampai hidup kekal.
Kita harus memiliki kebenaran lebih dulu--memakai pakaian dulu--, baru ada berkat TUHAN, sebab kebenaran merupakan dasar dari berkat TUHAN.
Kalau menghalalkan segala cara untuk mencari keuntungan, itu bukan berkat dari TUHAN.
Mazmur 37: 25-26
37:25. Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
37:26. tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.
Malam ini, biarlah kita MANTAP DALAM KESELAMATAN!Yang sudah baptisan air dan Roh Kudus, mari hidup dalam kebenaran. Yang belum baptisan air, dengarkan firman sebaik-baiknya untuk mempersiapkan diri masuk baptisan air--melakukan kehendak Allah dan kita dibaptiskan seperti Yesus dibaptis--, sehingga hasilnya jelas.
Dulu Musa melihat sorga di gunung Sinai, kemudian TUHAN memerintahkan Musa untuk membuat sorga di bumi, itulah Tabernakel. Jadi, ibadah kita merupakan sistem sorga--sistem Tabernakel. Jika diterangkan lewat Tabernakel:
- percaya Yesus menunjuk masuk pintu gerbang sorga,
- bertobat menunjuk alat mezbah korban bakaran. Setelah masuk pintu gerbang sorga, berarti masuk halaman. Di halaman ada alat namanya mezbah korban bakaran. Dulu binatang dibakar untuk pengampunan dosa, sekarang tidak perlu lagi membawa binatang, sebab sudah digenapkan oleh salib Kristus--Anak Domba Allah.
Bertobat = mati terhadap dosa--dosa-dosa dibakar.
- baptisan air menunjuk alat kolam pembasuhan di halaman,
- baptisan Roh Kudus menunjuk pintu kemah--pintu kedua dari kerajaan sorga. Pintu kemah = kepenuhan Roh Kudus.
Lahir dari air dan Roh, menghasilkan hidup benar--selamat--, itulah pakaian keselamatan.
- Yohanes 19: 23b-24
19:23b. dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja.
19:24. Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain: "Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undiuntuk menentukan siapa yang mendapatnya." Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: "Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-Ku." Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu.
Pakaian putih yang kedua: jubah yang diundi.
Setelah kita selamat--menerima pakaian keselamatan--, masih harus dilanjutkan lagi ke ruangan suci dan ke ruangan maha suci--kesempurnaan. Ruangan maha suci merupakan takhta TUHAN.
2 pengertian jubah:
- jubah kesucian atau pelayanan.
Jubah ini diundi, artinya hanya kehidupan yang menerima kemurahan, anugerah dan kepercayaan TUHANyang mendapatkan jubah pelayanan--tidak semua mendapatkan seperti pakaian yang pertama. Untuk mendapatkan jubah kesucian atau pelayanan, ini merupakan pilihan TUHAN.
Setelah masuk baptisan air, jika memenuhi syarat, maka kita bisa melayani TUHAN--mendapatkan jubah pelayanan.
Jadi ada tata cara dalam melayani TUHAN. Di dunia saja, mau menjadi pegawai negeri saja ada tata caranya, tidak langsung masuk. Apalagi dalam melayani kerajaan sorga. Sebab itu harus benar-benar ditata rapi; mulai dari percaya, bertobat, baptisan air, setelah itu baru bisa mendapatkan jubah pelayanan.
Sikap kitasetelah mendapatkan jubah pelayanan adalah harus MEMPERTAHANKAN JUBAH PELAYANAN--anugerah dan kepercayaan TUHAN--lewat setia dan berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada TUHAN sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau sampai kedatangan Yesus kedua kali.
Di dunia ada istilah pensiun--dari pegawai biasa, sampai Presiden atau raja--, tetapi tidak ada istilah pensiun dalam jabatan pelayanan di dalam TUHAN; kita melayani TUHAN sampai garis akhir, supaya jubah kita jangan dialihkan.
Kalau kita tidak setia--malas, sampai meninggalkan jabatan pelayanan--, maka jubah akan dialihkan pada orang lain. Contohnya seperti jubah Yudas Iskariot dialihkan pada Matias dan Yudas binasa selama-lamanya.
Istilah 'Jubah tidak berjahit', artinya jabatan pelayanan tidak ada campur tangan manusia, tetapi pemberian langsung dari TUHAN sendiri.
Kalau jubah dijahit, berarti ada tangan manusia yang menjahit.
Jabatan pelayanan tidak ada campur tangan manusia, berarti tidak disuruh oleh manusia atau tidak dilarang oleh manusia, sekalipun seorang pendeta atau gembala; benar-benar langsung pemberian dari TUHAN--anugerah dari TUHAN!
"Saya tidak pernah suruh orang untuk melayani. Terserah saja. Saya hanya sampaikan firman dan umumkan, ada baptisan dan penataran iman. Biar firman yang bekerja."
Istilah ‘hanya satu tenunan saja’ juga berarti satu tubuh Kristus.
Jadi, tujuan kita beribadah melayani TUHAN--memakai jubah pelayanan--hanya untuk masuk dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna; mempelai wanita Sorga yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Kita mendapatkan semua harta benda dunia, tetapi kalau tertinggal saat TUHAN datang, semuanya sia-sia.
Tetapi kalau kita bisa menyambut kedatangan-Nya kedua kali, maka segala sesuatu yang di dunia tidak ada artinya lagi.
Kalau rohani kita semakin meningkat, maka apa yang jasmani tidak ada yang dibanggakan, semua biasa saja. Yang penting, rohani kita terus meningkatsampai bertemu Dia di awan-awan. Nanti semuanya akan hancur dan tidak berguna, tetapi kita bersama Dia selama-lamanya. Harus ke sini arah ibadah kita! Salah besar kalau ibadah kita hanya untuk mencari berkat.
Ibadah kita bertujuan untuk mendapatkan sampai memantapkan keselamatan dan kita masuk pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Yesus sebagai kepala--Mempelai Pria Sorga. Kita sebagai tubuh--isteri--mempelai wanita sorga yang sempurna, yang layak untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba; nikah yang rohani antara Kristus dengan jemaat.
Alkitab dibuka dengan Kitab Kejadian--nikah Adam dan Hawa--, tetapi nikah dipermalukan--tidak ada harapan, hancur, telanjang, bahkan sampai hari ini. Sekarang TUHAN mau memperbaiki. Yesus sebagai Mempelai Pria rela ditelanjangi sampai mati di kayu salib, supaya ketelanjangan kita ditutupi dan kita masuk dalam pernikahan yang rohani. Alkitab ditutup dengan kitab Wahyu, itulah nikah yang rohani; perjamuan kawin Anak Domba, sampai kita masuk ke takhta sorga dan kita bersanding dengan Dia selama-lamanya.
Kaum muda, jaga nikah--termasuk pergaulan--dan jangan menghina kurban Kristus, sampai kita mencapai perjamuan kawin Anak Domba! Kalau tidak, semuanya akan sia-sia--kuliah tingkat berapapun, harta berapapun akan sia-sia, hancur, kiamat dan kita binasa.
Jika kita bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali, itu luar biasa dan merupakan keberhasilan untuk selama-lamanya.
Mari ditingkatkan sampai kita mengenal Yesus sebagai kepala--Mempelai Pria Sorga. Kalau mengenal Yesus sebagai tabib--waktu sakit kita butuh, tetapi waktu sehat tidak mau lagi. Kalau mengenal Yesus sebagai penolong--waktu ada masalah kita butuh, tetapi setelah ditolong sudah tidak butuh lagi.
Kalau mengenal Yesus sebagai Mempelai Pria--kepala--, sedangkan kita sebagai mempelai wanita--tubuh--, maka kita tidak akan terpisah, sebab tubuh selalu butuh kepala, baik dalam keadaan sehat, sakit, kaya, miskin, sampai selama-lamanya. Inilah kabar mempelai!
Pelayanan kita harus meningkat sampai pembangunan tubuh Kristus. Kalau hanya mencari uang, ini terlalu kecil, terlalu rugi, semuanya akan sia-sia dan masuk kiamat. Kejar jubah pelayanan!Pertahankan satu tenunan untuk masuk pelayanan tubuh Kristus yang sempurna.
Keluaran 28 = tentang ‘pakaian’.
Dulu imam-imam dan imam besar mempunyai pakaian pelayanan, itulah pakaian kudus.
Keluaran 28: 1-2
28:1. "Engkau harus menyuruh abangmu Harun bersama-sama dengan anak-anaknya datang kepadamu, dari tengah-tengah orang Israel, untuk memegang jabatan imam bagi-Ku--Harun dan anak-anak Harun, yakni Nadab, Abihu, Eleazar dan Itamar.
28:2. Haruslah engkau membuat pakaian kudusbagi Harun, abangmu, sebagai perhiasan kemuliaan.
Dari 12 suku Israel, hanya dipilih 1 suku saja, itulah suku Lewi. Dari 1 suku Lewi, hanya dipilih Harun dan anak-anaknya. Inilah jubah pelayanan yang diundi dan hanya orang-orang tertentu yang mendapatkannya--tidak semuanya mendapatkan.
Tadi, kalau pakaian keselamatan, berarti kita dipanggil oleh TUHAN. Untuk mendapatkan jubah pelayanan, berarti kita dipilih oleh TUHAN.
'membuat pakaian kudus': pakaian pelayanan adalah pakaian kudus (pakaian kesucian). Artinya: syarat melayani TUHAN--menerima jubah pelayanan atau jubah kesucian--adalah kesucian--bukan kepandaian, kebodohan, kekayaan dan sebagainya seperti jabatan di dunia.
Ini keadilan TUHAN bagi kita, sehingga semua bisa melayani, tinggal mau atau tidak.
Kitab Imamat juga mengatur tentang pelayanan. Imam= pelayan TUHAN, hamba TUHAN yang melayani apa saja. Contoh jabatan pelayanan: sebagai gembala, pemain musik, penyanyi, kebersihan, kolekte, tim doa, penerima tamu dan sebagainya.
Imamat 21: 12 => ‘kudusnya para imam’
21:12. Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
‘ia’ = imam.
Supaya seorang imam bisa hidup dalam kesucian, maka imam harus berada di ruangan suci--tempat khusus. Ruangan suci adalah tempat khusus bagi imam-imam--pelayan TUHAN, hamba TUHAN. Termasuk gembala harus berada di ruangan suci.
Tadi, masuk ke pintu gerbang--berada di halaman--, setelah itu masuk pintu kedua--pintu kemah--, setelah itu berada di ruangan suci.
Sorga yang dilihat oleh Musa terdiri dari tiga ruangan, yaitu halaman, ruangan suci dan ruangan maha suci. Ruangan maha suci merupakan tempat hadirat TUHAN--Shekina Glory.
Sekarang, ruangan suci menunjuk pada kandang penggembalaan. Di dalam ruangan suci terdapat tiga macam alat--sudah hancur--, sekarang dalam arti rohani:
- pelita emas: ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-karunia-Nya--domba-domba diberi minum.
- meja roti sajian: ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab--roti menunjuk firman--dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus--domba-domba diberi makan.
- mezbah dupa emas: ketekunan dalam ibadah doa penyembahan; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya--domba-domba bernafas.
Dalam kandang penggembalaan, domba-domba terpelihara dengan baik secara jasmani dan rohani; bertumbuhke arah kedewasaan rohani sampai sempurna (ada makanan, minuman dan sirkulasi udara yang baik).
Di dalam kandang penggembalaan--ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok--, tubuh, jiwa dan roh kita bersekutu dengan Allah Tritunggal, sehingga setan tidak bisa menjamah dan menjatuhkan kita semua.
Kalau ada yang tersandung, itu disebabkan karena keras hati. Kalau sudah melembut, tidak mungkin bisa jatuh.
Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa dan roh kita disucikanoleh Allah Tritunggal sampai penyucian mulut. Semua diukur di mulut ('dari hati meluap ke mulut').
Kejadian 37: 2-3
37:2. Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun--jadi masih muda--biasa menggembalakankambing domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya.
37:3. Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.
‘menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya’= mulut berkata benar; jujur.
Yusuf digembalakan dan ia mengalami penyucian mulut, yaitu mulut berkata jujur; ya katakan: ya, tidak katakan: tidak.
Kalau “ya, tetapi …, tidak, namun …”, itulah ular!
‘Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun--jadi masih muda--biasa menggembalakan kambing domba’ = Yusuf tergembala dari sejak muda. Masa muda ini gambaran kekuatan daging yang kuat, terutama daging yang berdusta. Berdoa, supaya kaum muda bisa digembalakan!
Ijazah tidak bisa menghentikan dosa--di kampus ada perselingkuhan dan sebagainya--, sekalipun sekolah Kristen. Hanya kekuatan penggembalaan yang mampu. Sebab itu, kita harus melekat pada Allah Tritunggal sampai mulut disucikan menjadi jujur.
Kalau sudah disucikan sampai mulut bisa jujur, maka Yusuf mendapat jubah maha indah (Kejadian 37:3).
Efesus 4: 11-12
4:11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12. untuk memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
‘pengajar-pengajar’= guru.
Ayat 11= ada lima jabatan, termasuk pemain musik, tim doa dan sebagainya.
Kalau kita mau tergembala dan mengalami penyucian sampai jujur, maka TUHAN memperlengkapi kita dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus--jubah maha indah--untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Sehebat apapun kita di dunia, kalau belum melayani TUHAN--belum menerima jubah maha indah--, berarti hidupnya belum indahdan masih telanjang.
“Entah apa saja yang ditekankan oleh TUHAN kepada kita. Saya tidak pernah menargetkan orang, terserah TUHAN lewat firman-Nya yang menekankan. Mungkin sebagai tim doa yang tidak kelihatan, bisa berdoa setiap jam 11 malam, jam 12 malam, terserah, asalkan sungguh-sungguh rutin. Di tempat ini kalau menyanyi juga rutin, antara jam enam kurang seperempat sampai jam setengah tujuh. Jadi tim doa juga harus rutin, jangan seenaknya. Harus benar-benar teratur dan tertib. Kesucian itu disertai dengan ketertiban dan keteraturan. Itulah jabatan.”
Kalau ada jabatan pelayanan, maka kita melayani dengan tertib dan teratur.
Hasilnya: hidup kita mulai tertata rapi dan indah.
Hidup Yusuf ditata rapi sekalipun ia diizinkan masuk dalam penjara.
"Cara TUHAN menata kehidupan kita terserah TUHAN. TUHAN punya cara sendiri untuk masing-masing pribadi. TUHAN menata rapi hidup saya mulai dengan tidak bisa makan, tidak bisa minum, tidak punya uang. Jangan marah! Dulu saya marah kepada TUHAN. TUHAN punya cara sendiri. Dia tidak pernah tinggalkan dan tetap indah. Kita menyerah kepada TUHAN."
- Wahyu 19: 11, 13, 16, 6-7
19:11. Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.
19:13. Dan Ia memakai jubahyang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah."
19:16. Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan."
19:6. Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Ayat 11: "Yang Setia dan Yang Benar"= Yesus.
Ayat 13 = jubah yang dipakai oleh Yesus adalah firman Allah.
Ayat 16: “Rajasegala raja dan Tuan di atas segala tuan." = Mempelai Pria Sorga; seperti diterangkan pada ayat 6-7.
Ayat 6 = Yesus sebagai Raja.
Ayat 7 = Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga.
Jadi, Raja sama dengan Mempelai Pria Sorga.
Istilah ‘jubah’ disini adalah firman Allah. Tetapi pada jubah ditulisi ‘Raja segala raja--Mempelai Pria Sorga’
Jadi, yang kedua: jubah yang dipakai Yesus adalah firman mempelaiataukabar mempelai.
Tadi, kalau mendengar kabar baik, maka orang berdosa bisa percaya Yesus, bertobat, masuk baptisan, diselamatkan--tidak dihukum--dan diberkati. Kabar baik seperti susu bagi bayi-bayi.
“Saya bukan keturunan orang Kristen, bukan keturunan hamba TUHAN Dulu saya ke tempat ibadah agama lain, ke kuburan, tetapi setelah mendengar penginjilan (kabar baik): ‘inilah yang benar, Yesus satu-satunya Juruselamat.”
Sekarang, harus ditingkatkan pada kabar mempelai--firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua; makanan keras; cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus (2 Korintus 4 : 4).
2 Korintus 4: 3-4
4:3. Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4. yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Firman pengajaran adalah injil yang memberitakan kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga untuk menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna seperti Dia. Kita menjadi mempelai wanita yang siap menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan yang permai. Inilah yang harus diberitakan!
Kabar baik juga harus diberitakan, kalau tidak, tidak ada yang masuk baptisan. Tetapi setelah itu dilanjutkan pada kabar mempelai. Yang sudah baptisan air ditingkatkan pada kabar mempelai.
Markus 5: 24-28
5:24. Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya.
5:25. Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.
5:26. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.
5:27. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.
5:28. Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
‘Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib’ = ini berarti orang kaya.
Tadi, keadaan rohani jemaat Laodikia melarat, malang, miskin, buta dan telanjang--sekalipun jasmaninya kaya. Sekarang, keadaan gereja TUHAN akhir zaman digambarkan seperti perempuan yang sakit pendarahan 12 tahun--sama seperti keadaan jemaat Laodikia; hidupnya busuk dan lain-lain.
'mendengar berita-berita tentang Yesus'= wanita ini mendengar--inilah iman yang benar--bukan karena melihat.
Perempuan adalah gambaran gereja TUHAN. Perempuan pendarahan 12 tahun--kanker rahim 12 tahun--adalah gambaran keadaan rohani gereja TUHAN akhir zaman, yaitu
- busuk, bau: berkubang dalam dosa dan puncaknya dosa.
- dalam kemustahilan, tidak berdaya, tidak bisa apa-apa, lemah.
- pecah belah: nikah dan buah nikahnya tercerai berai--nikahnya dan buah nikahnya hancur. Kalau pendarahan, berarti ada pembuluh darah yang pecah.
Ini keadaan gereja TUHAN yang sama dengan keadaan jemaat Laodikia.
Dia sudah melakukan semua--pergi ke tabib--, tetapi keadaannya semakin buruk. Kita boleh berusaha di dunia, tetapi semua yang dari dunia--kepandaian, kekayaan, kehebatan--tidak akan mampumenyelesaikan persoalan rohani gereja TUHAN yang busuk dan hancur--soal dosa, nikah, buah nikah, perpecahan dan sebagainya.
Yang bisa menolong adalah hanya menjamah ujung jubah Yesus; itulah kabar mempelai.
Kalau malam ini ada masalah-masalah yang belum selesai dan mustahil, baik secara jasmani dan rohani, tinggal satu jalan terakhirdari TUHAN, yaitu menjamah jubah Yesus. Artinya:
- merendahkan diri untuk mendengar kabar mempelai,
- percaya pada kabar mempelai,
- sampai mempraktikkan kabar mempelai,
- kita mengulurkan tangan kepada TUHAN untuk menjamah ujung jubah TUHAN. Maka, TUHAN juga mengulurkan tangan kepada kita. Kuasa firman akan bekerja malam ini untuk menolong kita tepat pada waktu-Nya. Artinya:
- menyembuhkankita,
- menyelesaikan semua masalahyang sudah mustahil,
- menyatukan--memulihkan--nikah dan buah nikah.
Di dunia ini tidak ada pakar nikah, hanya kabar mempelai yang bisa menyatukan nikah dan buah nikah yang sudah hancur.
Jangan goyah! MANTAP UNTUK PEGANG KABAR MEMPELAI!Memang susah, tetapi biarlah kita berusaha terus. Orang yang sehat saja mau menjamah ujung jubah Yesus, susah sekali. Apalagi perempuan yang pendarahan 12 tahun--sudah lemas, mungkin jalannya sempoyongan dan sebagainya--, tetapi ia berjuang terusuntuk bisa menjamah ujung jubah TUHAN.
Ini yang TUHAN tunggumalam ini dan semua akan selesai.
- TUHAN juga menyucikan dan mengubahkankita sampai sempurna seperti Dia dan kita akan terangkat di awan-awan, bersama dengan Dia selama-lamanya. Ini mujizat terbesar.
Disucikan, artinya yang lama dipotong dan yang baru muncul. Kita disucikan mulai dari jujur, taat, dan terus disucikan. Sampai jika Yesus datang kembali kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna, sama mulia seperti Dia dan kita menjadi mempelai wanita sorga untuk terangkat di awan-awan yang permai. Kita berada dalam kemuliaan bersama dengan Dia untuk selama-lamanya.
Malam ini, jangan telanjang! TUHAN mau berikan
- pakaian keselamatan--hidup benar. Yang belum bertobat dan baptisan, mari mohon kepada TUHAN, supaya hati kita dibuka untuk menerima keselamatan--pakaian putih. Kita mantap dalam keselamatan!
- jubah pelayanan. Yang belum melayani berdoa, supaya bisa mendapatkan jubah pelayanan. Kita pertahankan jubah pelayanan!
- kabar mempelai--pedang firman. Kita mantap berpegang pada kabar mempelai!
Apapun keadaan kita, kita menjamah Dia dan Dia menjamah kita. Mujizat akan terjadi malam ini.
TUHAN memberkati.