Salam sejahtera dalam Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dilimpahkan Tuhan di tengah-tengah kita.
Wahyu 22: 7-19 menunjuk pada
tujuh peringatan/nasihat/teguran kepada sidang jemaat akhir zaman, supaya menjadi sempurna seperti Yesus dan tampil sebagai mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan masuk Yerusalem baru selamanya--angka tujuh menunjuk pada kesempurnaan.
- Wahyu 22: 7
22:7. "Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialahorang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!"
Peringatan pertama: peringatan yang dikaitkan dengan kebahagiaan dalam menerima firman nubuat(diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 24 November 2024sampai Ibadah Raya Surabaya, 15 Desember 2024).
Hanya ada satu kebahagiaan sejati atau kebahagiaan sorga yang kekal, yaitu membaca, mendengar, dan taat dengar-dengaran pada firman nubuat/firman pengajaran yang benar. Kebahagiaan sorga tidak bisa dipengaruhi oleh apapun. Mulai di dunia kita bahagia sampai kebahagiaan kekal.
Di luar itu hanya kebahagiaan semu yang kembali pada penderitaan dan membawa pada kebinasaan, apalagi kalau melawan firman.
- Wahyu 22: 8-9
22:8. Dan aku, Yohanes, akulah yang telah mendengar dan melihat semuanya itu. Dan setelah aku mendengar dan melihatnya, aku tersungkur di depan kaki malaikat, yang telah menunjukkan semuanya itu kepadaku, untuk menyembahnya.
22:9. Tetapi ia berkata kepadaku: "Jangan berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama seperti engkau dan saudara-saudaramu, para nabi dan semua mereka yang menuruti segala perkataan kitab ini.Sembahlah Allah!"
Peringatan kedua: peringatan tentang penghormatan dan penyembahan(diterangkan pada Ibadah Doa Surabaya, 18 Desember 2024sampai Ibadah Doa Surabaya, 08 Januari 2025).
- Wahyu 22: 10
22:10.Lalu ia berkata kepadaku: "Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini, sebab waktunya sudah dekat.
Peringatan ketiga; peringatan untuk tidak memeteraikan firman nubuat--firman pengajaran yang benar; wahyu dari Tuhan--, karena waktunya sudah singkat(diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Januari 2025).
- Wahyu 22: 11-12= peringatan tentang dua macam arus: kesucian atau kenajisan. Kita harus tegas memilih.
- Wahyu 22:L 13-16= peringatan tentang membasuh jubah.
- Wahyu 22: 17= peringatan tentang tugas gereja Tuhan: bersaksi dan mengundang.
- Wahyu 22: 18-19= peringatan untuk tidak menambah dan mengurangi--merubah--firman nubuat/firman pengajaran yang benar.
AD. 3
Waktu sudah dekat artinya: kedatangan Yesus kedua kali dan penghukuman atas dunia sudah tidak lama lagi. Penghukuman atas dunia adalah tiga kali tujuh penghukuman Allah Tritunggal, kiamat, sampai neraka selamanya.
Mengapa firman nubuat tidak boleh dimeteraikan?Kalau firman dimeteraikan, pelayan Tuhan akan menjadi sama seperti
sekam, yaitu hanya puas dengan perkara jasmani--kulit--: kekayaan dan sebagainya, tetapi tidak mau diisi dengan firman pengajaran yang benar. Hidupnya kosong/hampa; tidak pernah puas, sehingga dibakar di neraka selamanya.
Yesaya 17: 12-1317:12. Wahai! Ributnya banyak bangsa-bangsa, mereka ribut seperti ombak laut menderu! Gaduhnya suku-suku bangsa, mereka gaduh seperti gaduhnya air yang hebat!
17:13. Suku-suku bangsa gaduh seperti gaduhnya air yang besar; tetapi TUHAN menghardiknya, sehingga mereka lari jauh-jauh, terburu-buru seperti sekamdi tempat penumbukan dihembus angin, dan seperti dedak ditiup puting beliung.
Sekam sama dengan gaduhnya air yang hebat; sama dengan air laut bergelombang yang ditiupkan oleh angin ribut.
Air laut juga diduduki oleh Babel.
Wahyu 17: 1, 1517:1. Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
17:15. Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.
Kristen sekam adalah pelayan Tuhan yang diduduki oleh perempuan Babel/pelacur besar. Ini akibatnya kalau tidak mau diisi oleh firman pengajaran.
Hanya kuasa firman pengajaran yang benar yang mampu mengusir Babel--roh jahat dan najis.
Praktik sehari-hari kristen sekam--dikuasai oleh Babel--:
- Tidak setia sampai meninggalkan ibadah pelayanan kepada Tuhan--pelacur adalah perempuan yang tidak setia.
Bahkan gembala juga tidak setia, sehingga sidang jemaat tercerai-berai--tidak tergembala.
Mazmur 137: 1-4
137:1. Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila kita mengingat Sion.
137:2. Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita menggantungkan kecapi kita.
137:3. Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita: "Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!"
137:4. Bagaimanakah kita menyanyikan nyanyian TUHAN di negeri asing?
Tidak setia sama dengan pohon gandarusa di tepi sungai Babel. Artinya: hidupnya hanya untuk kepentingan daging/perkara dunia. Ia hanya puas dengan perkara dunia, sehingga menjadi tempat menggantungkan kecapi.
Menggantungkan kecapi= berhenti melayani Tuhan; meninggalkan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan.
Begitu menggantung kecapi, akan menggantung diri seperti Yudas Iskariot.
Matius 27: 3-5
27:3. Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua,
27:4. dan berkata: "Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah." Tetapi jawab mereka: "Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!"
27:5. Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.
'Itu urusanmu sendiri!'= pekerjaan Setan hanya menyuruh, tinggal kita mau atau tidak. Kalau mau, berarti jatuh sendiri.
'melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci'= seharusnya melempar diri di Bait Allah untuk mengaku dosa, dan kembali dalam pelayanan.
Banyak yang salah, yaitu meninggalkan pelayanan karena merasa tidak layak.
Hanya karena kurban Kristus kita bisa menjadi layak. Kalau ada apa-apa kembali kepada korban Kristus--kembali beribadah.
Kalau sudah menggantung kecapi--tidak setia sampai meninggalkan ibadah pelayanan--, pasti akan menggantung diri seperti Yudas.
Menggantung diri= terkatung-katung antara bumi dan langit. Hidupnya mulai tidak indah; dalam kesulitan; tidak ada harapan.
Kalau dipakai Tuhan berarti memakai jubah indah, sehingga hidupnya menjadi indah.
Galatia 3: 13
3:13. Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"
Menggantung diri sama dengan menolak kurban Kristus, sehingga hidupnya terkatung-katung, menanggung kutukan dosa sendiri: letih lesu, beban berat, susah payah, dan air mata, sampai dipermalukan--perutnya pecah dan isi perutnya terburai ke luar. Segala dosanya diungkapkan dan diketahui orang lain tetapi tidak ada lagi pengampunan dosa, sampai binasa selamanya.
Seharusnya, cukup Yesus saja yang digantung di kayu salib.
Jadi, apapun alasannya kalau sudah tidak setia, berarti sudah dikuasai Babel. Kalau dibiarkan, satu waktu tidak akan bisa beribadah lagi.
Banyak yang tidak sadar kalau tidak beribadah itu juga berdosa.
Mari, selagi ada kesempatan, gunakan kurban Kristus! Kita banyak kesalahan, tidak layak, tetapi ada kurban Kristus. Kita datang mengaku dosa, diampuni Tuhan dan tidak berbuat dosa lagi. Kita bawa hidup kita ke dalam Bait Allah untuk tetap melayani dengan sungguh-sungguh.
Kalau tidak, akan menggantung kecapi, menggantung diri, sampai binasa selamanya.
Karena itu kita butuh Roh Kudus, supaya kita tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sesuai dengan jabatan pelayanan dari Tuhan sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali, bahkan selamanya.
Roma 12: 11
12:11. Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Hati-hati kalau tidak ada firman akan menjadi kristen sekam. Ini sama dengan air laut bergelombang yang diduduki oleh babel.
Paksa daging ini untuk beribadah melayani Tuhan--sama seperti Simon dipaksa untuk memikul salib--! Kalau mencari satu alasan tidak beribadah, sudah disediakan satu keranjang alasan.
Minta Roh Kudus untuk mendorong kita setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir!
- Egois--Babel menjadi air rawa-rawa.
Yesaya 14: 22-23
14:22. "Aku akan bangkit melawan mereka," demikianlah firman TUHAN semesta alam, "Aku akan melenyapkan nama Babel dan sisanya, anak cucu dan anak cicitnya," demikianlah firman TUHAN.
14:23. "Aku akan membuat Babelmenjadi milik landak dan menjadi air rawa-rawa, dan kota itu akan Kusapu bersih dan Kupunahkan," demikianlah firman TUHAN semesta alam.
Egois= hanya mementingkan dan mengasihi diri sendiri; tidak ada kaitan dengan kepentingan Tuhan dan sesama; tidak mau tahu kepentingan sorga dan sesama.
Orang egois adalah seperti rawa yang hanya menerima air tetapi tidak mau mengalirkan, sehingga bergenang terus. Kalau rawa bergenang, akan mulai timbul penyakit--dosa-dosa dan puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
Pelayan Tuhan seperti rawa artinya
- Pelayan Tuhan yang hanya menerima berkat Tuhan tetapi tidak mau menjadi berkat bagi orang lain.
Akibatnya: tenggelam dalam berkat.
Jika kita belum diberkati seringkali kecewa, sehingga tenggelam dalam kecewa. Jika sudah diberkati tetapi tidak menjadi berkat bagi orang lain, maka tenggelam dalam berkat.
Waktu Petrus semalam-malaman tidak menangkap ikan, Yesus datang dan memerintahkan Petrus menebarkan jala. Petrus taat, dan bisa menangkap ikan. Dibawa dua perahu sudah hampir tenggelam. Kalau Petrus tidak ingat orang lain, pasti ia akan tenggelam--untung memanggil perahu lain.
Lukas 5: 6-7
5:6. Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.
5:7. Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.
Saat diberkati Tuhan, yang harus kita ingat adalah:
- Tuhan sebagai pemberi berkat. Petrus bisa menangkap ikan karena mendengar dan taat pada perintah Tuhan--bukan karena kepandaian, pengalaman Petrus.
Kita ingat Tuhan lewat mengembalikan persepuluhan dan persembahan khusus.
- Sesama yang membutuhkan.
- Setelah itu kita bisa menikmati berkat Tuhan bagi kita sendiri. Bukan untuk foya-foya, tetapi untuk memuliakan nama Tuhan.
Tidak ingat pada Pemberi berkat sama dengan dosa serakah.
Tidak ingat sesama sama dengan dosa kikir.
- Tidak mau memberi dan mengunjungi sesama anggota tubuh Kristus yang lemah dan membutuhkan.
Matius 25:41-42
25:41. Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.
25:42. Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberiAku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum;
"Tuhan memberikan hikmat kepada pendahulu-pendahulu kita (Pdt van Gessel, Pdt In Juwono, dan Pdt Pong), sehingga ada kebaktian kunjungan (fellowship) untuk mengingat anggota tubuh Kristus yang lemah dan membutuhkan."
Akibat egois:
- Menjadi tempat timbunan garam; sama dengan tempat timbunan dosa sampai menjadi laut Mati sehingga tidak ada kehidupan--kadar garam terlalu tinggi.
Yehezkiel 47: 11
47:11. Tetapi rawa-rawanyadan paya-payanya tidak menjadi tawar, itu menjadi tempat mengambil garam.
Tidak ada kehidupan jasmani; tidak ada pemeliharaan Tuhan, sehingga dalam kekurangan.
Tidak ada kehidupan rohani: kebenaran dan kesucian, tetapi hanya berbuat dosa dan puncaknya dosa untuk dibinasakan selama-lamanya
- Tidak mau melakukan pelayanan--baptisan, melayani, mengunjungi, dan memberi--sekalipun sudah digerakkan oleh Tuhan lewat pemberitaan firman pengajaran yang benar.
Matius 25: 45-46
25:45. Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.
25:46. Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."
Semuanya harus dipertanggungjawabkan pada hari penghakiman saat Yesus datang kembali, dan celakanya adalah tidak ada lagi waktu untuk memperbaiki, sehingga hanya dibinasakan selamanya.
- Pelayan Tuhan yang beribadah melayani Tuhan secara lahiriah.
2 Timotius 3: 1-5
3:1. Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
3:2. Manusia akan mencintai dirinya sendiri(1)dan menjadi hamba uang(2). Mereka akan membual(3)dan menyombongkan diri(4), mereka akan menjadi pemfitnah(5), mereka akan berontak terhadap orang tua(6)dan tidak tahu berterima kasih(7), tidak mempedulikan agama(8),
3:3. tidak tahu mengasihi(9), tidak mau berdamai(10), suka menjelekkan orang(11), tidak dapat mengekang diri(12), garang(13), tidak suka yang baik(14),
3:4. suka mengkhianat(15), tidak berpikir panjang(16), berlagak tahu(17), lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah(18).
3:5. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya.Jauhilah mereka itu!
'mencintai dirinya sendiri'= egois.
'tidak mempedulikan agama'= mempelajari agama lain.
'lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah'= tidak taat.
Artinya: hanya mencari perkara-perkara jasmani; hanya ibadah di luar saja tetapi tidak sampai kedalaman hati dan perasaan terdalam--ginjal; batin--, sehingga menolak kuasa ibadah.
Kuasa ibadah adalah firman pengajaran yang benar.
Hidupnya tidak berubah tetapi mempertahankan manusia darah daging dengan delapan belas sifat tabiatnya. Ia akan dicap 666; menjadi sama dengan Antikris yang akan dibinasakan selamanya.
Jika tidak ada pengajaran akan menjadi liar, durhaka--beribadah tetapi tidak menjadi sama dengan Yesus, malah menjadi sama dengan Antikris.
Hidupnya kosong/hampa; tidak ada kepuasan dan ketenangan, sehingga mencari hiburan dan jatuh dalam dosa Babel. Ia jadi sama dengan Antikris.
Inilah praktik sehari-hari dikuasai oleh babel.
Pertama tidak setia sampai meninggalkan ibadah pelayanan; gantung kecapi sampai gantung diri. Masih ada kesempatan untuk kembali melayani Tuhan.
Kedua, egois: menerima berkat tetapi tidak mau menjadi berkat bagi orang lain, tidak mau memberi dan mengunjungi sesama yang membutuhkan (tidak mau melayani sekalipun sudah digerakkan oleh Tuhan), dan beribadah secara lahiriah (mencari perkara jasmani yaitu kemakmuran dan hiburan). Beribadah tetapi tidak sampai kedalaman hati. Buktinya menolak firman pengajaran yang benar--menolak salib.
Menghadapi Babel yang egois kita butuh kasih Allah, sehingga kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua--taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar--, dan sesama--saling mengasihi, memperhatikan, melayani, memberi, dan mengunjungi. Kita hanya berbuat baik pada sesama mulai dari keluarga, sampai membalas kejahatan dengan kebaikan.
Hasilnya:
- Diberkati oleh Bapa di sorga.
Matius 25: 34
25:34. Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
Artinya: diberkati dengan perkara-perkara sorga. Kita masih hidup di dunia tetapi sudah merasakan suasana sorga. Kita selalu mengucap syukur pada Tuhan, dan kita bisa menjadi saksi Tuhan.
- Kita mewarisi hidup kekal di dalam kerajaan sorga.
Matius 25: 46
25:46. Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."
Hati-hati jangan tidak setia! Tidak setia berarti sudah diduduki Babel. Jangan egois!
- Dikuasai kejahatan dan kenajisanyang mendorong untuk berbuat dosa dan puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba), dan kawin mengawinkan (percabulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami isteri sah, hubungan sejenis, nikah yang salah: kawin lari, kawin campur, kawin cerai, dan kawin mengawinkan).
Wahyu 18: 2
18:2. Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahatdan tempat bersembunyi semua roh najisdan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,
Lukas 17: 26-27
17:26. Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:
17:27. mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.
Suasana akhir zaman akan kembali seperti zaman Nuh, yaitu manusia hanya berbuat dosa dan puncaknya dosa.
Akibatnya: dihukum dan dibinasakan oleh Tuhan.
Hanya Nuh sekeluarga yang selamat karena Nuh mengikuti perintah Tuhansehingga sekeluarga masuk dalam bahtera Nuh.
Kita juga, di akhir zaman menghadapi dosa Babel yang merajalela, kita juga harus masuk Bahtera Nuh secara rohani, yaitu:
- Menjaga hati nurani yang baik.
Kalau hati nurani tidak baik, tidak akan masuk bahtera Nuh.
Kejadian 6: 5-8
6:5. Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
6:6. maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.
6:7. Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka."
6:8. Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.
Pada zaman Nuh sampai akhir zaman, hati nurani manusia cenderung jahat dan najis, sehingga diseret oleh Babel, yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan; sama dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang memilukan dan memalukan Tuhan.
Akibatnya: dibinasakan.
Tetapi Nuh sekeluarga selamat karena mendapat kasih karunia Tuhan; sama dengan masuk bahtera Nuh secara jasmani.
Pada akhir zaman kita juga harus menerima kasih karunia Tuhan untuk masuk bahtera Nuh secara rohani, yaitu baptisan air.
1 Petrus 3: 20-21
3:20. yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baikkepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi yaitu hidup dalam urapan Roh Kudus.
Kita mati terhadap dosa, terutama delapan dosa dalam Wahyu 21: 8 yang langsung membawa ke dalam maut.
Wahyu 21: 8
21:8. Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
Hidup dalam urapan Roh Kudus= mengalami pembaharuan dari hati nurani yang jahat dan najis menjadi hati nurani yang baik, yaitu taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar.
Satu keluarga masuk dalam satu baptisan air yang benar adalah kasih karunia Tuhan.
Orang semacam ini tidak akan bisa diseret oleh Babel.
Ibrani 2: 1-2
2:1. Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.
2:2. Sebab kalau firman yang dikatakan dengan perantaraan malaikat-malaikat tetap berlaku, dan setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal,
'Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar' = mendengar dengan teliti sampai taat kepada firman pengajaran yang benar.
Kalau tidak taat akan diseret babel dan mendapatkan balasan--hukuman.
Kalau taat, tidak akan bisa diseret arus.
Hati nurani yang baik--taat dengar-dengaran--, tidak akan bisa diseret oleh Babel. Kita tetap hidup dalam kasih karunia Tuhan.
Kejadian 6: 9
6:9. Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benardan tidak berceladi antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.
'Nuh adalah seorang yang benar' = hidup benar; selamat.
'tidak bercela' = jujur; tulus ikhlas; tidak munafik--tidak pura-pura.
'Nuh itu hidup bergaul dengan Allah' = setia dalam ibadah pelayanan.
Hasilnya: benar, jujur, dan setia--bergaul dengan Allah. Kita selamat, tidak dihukum tetapi diberkati Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain.
- Tergembala dengan benar dan baik.
Kejadian 6: 14-16
6:14. Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu harus kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal dari luar dan dari dalam.
6:15. Beginilah engkau harus membuat bahtera itu: tiga ratus hasta panjangnya, lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya.
6:16. Buatlah atap pada bahtera itu dan selesaikanlah bahtera itu sampai sehasta dari atas, dan pasanglah pintunya pada lambungnya; buatlah bahtera itu bertingkat bawah, tengah dan atas.
'Haruslah'= 'Hendaklah'.
'buatlah bahtera itu bertingkat bawah, tengah dan atas' = menunjuk pada ruangan tabernakel: halaman, ruangan suci dan ruang maha suci.
Masuk bahtera Nuh secara rohani berarti masuk dalam Tabernakel. Mengapa?
- Keduanya dibuat berdasarkan perintah Tuhan.
- Keduanya memiliki tiga ruangan:
halaman= keselamatan--baptisan.
Kita sudah selamat, tetapi belum sempurna (ruangan maha suci), berarti kita harus berada di ruangan suci--penggembalaan.
Kita harus tekun dalam tiga macam ibadah pokok dalam kandang penggembalaan.
Satu keluarga bisa tekun dalam penggembalaan adalah kasih karunia Tuhan.
Hanya orang yang memiliki hati nurani yang baik--taat dengar-dengaran--, yang bisa tinggal dalam ruangan suci.
Kita hidup dari kemurahan Tuhan.
Imamat 21: 12
21:12. Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
'tempat kudus' =ruangan suci.
Kalau tekun dalam kandang penggembalaan, maka:
- Kita tidak akan melanggar kesucian. Kita mengalami penyucian tubuh, jiwa, dan roh secara terus menerus. Kita hidup dalam kesucian.
- Kita mengalami urapan Roh Kudus, sehingga selalu setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
Jika hidup suci dan setia berkobar dalam ibadah pelayanan, hasilnya:
- Kita diperlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Efesus 4: 11-12
4:11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12. untuk memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Ayat 11= lima jabatan pokok, bisa dijabarkan jabatan pelayanan lainnya: penerima tamu dan sebagainya.
- Kita menjadi biji mata Tuhan.
Suci dan setia berkobar sama dengan pelayan bagaikan nyala api. Mata Tuhan bagaikan nyala api.
Pelayan Tuhan yang suci dan setia berkobar-kobar menjadi biji mata Tuhan.
Kita dilindungi dan dipelihara oleh Tuhan di zaman yang sulit sampai Antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun. Kita disingkirkan ke padang gurun.
- Wahyu 17: 14
17:14. Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia."
'mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia' = kehidupan yang dikhususkan.
Imamat 21: 12
21:12. Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Dikhususkan= dipanggil--selamat--, dipilih--disucikan; digembalakan--, dan setia.
Kita selalu berkemenangan atas Babel--roh jahat dan roh najis--; tidak bisa dipengaruhi dan diseret oleh babel, sampai kita berkata: 'takkan kekurangan aku.' Artinya: kesempurnaan.
Inilah arti masuk bahtera Nuh rohani, yaitu baptisan dan penggembalaan.
- Ada tangan Tuhan.
Kejadian 7: 16
7:16. Dan yang masuk itu adalah jantan dan betina dari segala yang hidup, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh; lalu TUHAN menutup pintu bahtera itu di belakang Nuh.
'TUHAN menutup pintu bahtera itu di belakang Nuh' = yang menutup adalah tangan Tuhan. Ini bedanya bahtera Nuh dengan yang lainnya.
Kita harus hidup dalam tangan kasih karunia Tuhan, Imam Besar dan Gembala Agung.
Bagaimana caranya? Kita harus banyak mengulurkan tangan; banyak tersungkur di kaki Tuhan; banyak menyembah Dia ditambah dengan doa puasa dan doa semalam suntuk, terutama saat kita menghadapi banyak masalah dan percikan darah. Jangan mundur!
Darah--masalah, sengsara dan percikan darah--ditambah dupa, akan terjadi shekinah glory. Tuhan mengulurkan tangan belas kasih-Nya kepada kita.
Hasilnya:
- Tangan kasih karunia Tuhan sanggup mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, yaitu kuat teguh hati.
Artinya: tidak kecewa, putus asa, dan tinggalkan Tuhan apapun yang kita hadapi, tetapi tetap setia berkobar dalam ibadah pelayanan; tetap percaya dan berharap Tuhan; tetap menyembah Dia; tetap menantikan kedatangan Dia kedua kali.
Mazmur 27:14
27:14. Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!
- Tangan kasih karunia Tuhan sanggup menutup bahtera, sehingga satu tetes pun air bah tidak masuk.
Artinya:
- Secara jasmani: tangan Tuhan sanggup melindungi dan memelihara kita di tengah kesulitan dunia sampai sebutir pasirpun tidak boleh mengganggu kita. Kita tetap hidup dalam damai sejahtera.
- Secara rohani: tangan Tuhan melindungi kita, sehingga kita tidak berbuat dosa.
Kita mengalami damai sejahtera, sehingga semua menjadi enak dan ringan.
- Tangan kasih karunia Tuhan sanggup memperdamaikan dosa-dosa.
Ibrani 2: 17-18
2:17. Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
2:18. Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Ada yang jatuh dalam dosa? Tuhan bisa mengangkat dari kejatuhan dosa dan puncak dosa, sehingga kembali hidup benar dan suci. Ada kesempatan untuk dipakai lagi oleh Tuhan bagi pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Kita diangkat dari kegagalan menjadi berhasil dan indah pada waktunya.
Tangan kasih karunia Tuhan sanggup menolong kita dari segala pencobaan dan masalah yang mustahil (ayat 18). Semua selesai tepat pada waktunya.
Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia; menjadi mempelai wanita yang siap untuk menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru--bahtera Nuh--selamanya.
Apapun keadaan kita, minta kemurahan Tuhan!
Tuhan memberkati.