Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Kita berada pada kitab Wahyu 2-3, tentang 7 jemaat bangsa kafir yang mengalami penyucian terakhir, supaya bisa sempurna (diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014).
Kita mempelajari kitab Wahyu 3: 14-22--tentang sidang jemaat di
LAODIKIA(diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 14 Juni 2015). Ini adalah jemaat yang terakhir--jemaat ketujuh. Ini menunjuk pada keadaan jemaat akhir zaman, yaitu kita semua.
Wahyu 3: 21-22
3:21. Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
3:22. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."
'
Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku', inilah
TUJUAN AKHIRdari pengikutan dan pelayanan kita kepada TUHAN, yaitu sampai
duduk bersanding dengan Dia di takhta sorgaselama-lamanya. Dia sebagai mempelai pria sorga, dan kita sebagai mempelai wanita sorga yang sempurna.
Kalau hanya pekerjaan diberkati, sekolah pandai , atau hamba TUHAN memiliki gedung gereja besar, jemaat ribuan dan lain-lain, itu belum apa-apa dibandingkan dengan tujuan akhir kita, yaitu duduk bersanding dengan TUHAN di takhta sorga selama-lamanya. Dan ini tidak bisa dipengaruhi oleh perkara jasmani di dunia.
Seperti yang sudah diterangkan, jemaat Laodikia paling kaya dan paling hebat, tetapi rohaninya paling terpuruk; perkara rohani tidak ada kaitan dengan perkara jasmani di dalam dunia.
Syaratuntuk duduk bersanding bersama Yesus di takhta sorga adalah '
barangsiapa menang'. Artinya:
kita harus menjadi orang yang menang bersama Yesus.
Siapa yang bisa menang bersama Yesus?
Mazmur 20: 7
20:7. Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nyadan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya.'
TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya' = untuk bisa menjadi orang yang menang bersama Yesus, maka kita harus
hidup di dalam urapan Roh Kudus.
Sehebat apapun manusia daging--pandai, kaya dan lain-lain--, hanya kayu yang pasti rapuh, hancur, tidak tahan panas dan dingin; hanya bejana tanah liat yang rapuh dan hancur.
Jadi, sehebat apapun manusia daging di dunia, pasti kalah menghadapi pencobaan, kesulitan, dosa-dosa, aniaya di dalam dunia, dan lain-lain. Oleh sebab itu kita harus selalu berada dalam urapan Roh Kudus.
Proses manusia daging untuk bisa menerima urapan Roh Kudus:
- Kisah Para Rasul 2: 36-38
2:36. Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi TUHAN dan Kristus."
2:37. Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
2:38. Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlahdan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptisdalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
Proses yang pertama untuk menerima urapan Roh Kudus: percaya Yesus, bertobat, baptisan air dan baptisan Roh Kudus; baru menerima urapan Roh Kudus.
Ini proses dari sorga. Kita belajar dari Tabernakel (Keluaran 25-40)--kerajaan sorga di bumi.
Dulu Musa naik ke atas gunung Sinai dan melihat kerajaan sorga, lalu TUHAN memerintahkan Musa untuk membuat kerajaan sorga di bumi; supaya di bumi seperti di sorga.
Maksudnya, apa yang kita lakukan di bumi sama dengan di sorga. Ibadah kita di bumi, sama dengan di sorga; langkah-langkah hidup kita di bumi, sama dengan di sorga; supaya bisa masuk kerajaan sorga dan duduk bersanding di takhta sorga bersama dengan Yesus.
Percaya Yesus, bertobat, baptisan air dan baptisan Roh Kudus menunjuk pada masuk halaman Tabernakel.
Manusia daging yang berdosa, berada di luar sorga, dan binasa selamanya. Tetapi mari! Lewat proses yang pertama, kita masuk halaman kerajaan sorga.
PERCAYA/IMANkepada Yesus; lewat mendengarkan firman Kristus--firman yang diurapi Roh Kudus.
Langkah-langkahnya:
- mendengar firman dengan sungguh-sungguh, dalam urapan Roh Kudus;
- mengerti firman;
- percaya/yakin pada firman = firman menjadi iman di dalam hati.
Tanda jika firman Allah menjadi iman di dalam hati adalah hati terharu--menyadari dosa, menyesali dosa, dan mengakui dosa-dosa--; sehingga kita diampuni oleh TUHAN dan diselamatkan.
“Jadi, mendengar firman bukan yang tertawa-tawa. Lain. Tetapi mendengar firman harus sampai hari terharu. Itu berarti firman menjadi iman di dalam hati.â€
Malam ini, apapun dosa kita, jika kita mau mendengar, mengerti, dan percaya pada firman sampai hati terharu, maka masih ada kesempatanuntuk diampuni dosa-dosanya oleh TUHAN.
Sebab itu, jangan putus asa jika melihat anak yang masih nakal dan berdosa; asalkan dia mau mendengar firman. Mungkin melihat suami masih berbuat dosa, tetapi jika mau mendengar firman, maka masih ada kesempatan untuk ditolong TUHAN.
Saat kita percaya pada firman dan hati terharu--menyadari, menyesali dan mengakui dosa, sehingga kita diampuni--, maka kita masuk pintu gerbang sorga.
BERTOBAT; menunjuk pada mezbah korban bakaran--dulu orang Israel membawa binatang korban, kemudian disembelih dan dibakar untuk pengampunan dosa; sekarang tidak perlu lagi--; ini menunjuk pada salib Kristus--kurban Kristus--untuk menyelesaikan dosa-dosa.
Bertobat artinya berhenti berbuat dosa dan kembali pada TUHAN--mati terhadap dosa--; segala dosa sudah dipaku di kayu salib, tidak bergerak lagi.
Dosa-dosa yang sudah diakui, jangan diperbuat lagi! Kita harus bertobat.
BAPTISAN AIR; menunjuk pada kolam pembasuhan.
Roma 6: 4
6:4. Dengan demikian kita telah dikuburkanbersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Baptisan air yang benaryaitu orang yang sudah mati terhadap dosa, harus dikuburkan dalam air bersama Yesus. Kemudian bangkit--keluar--dari dalam air bersama Yesus, untuk mendapat hidup baru/hidup sorgawi--langit terbuka. Hidup baru/hidup sorgawi yaitu hidup dalam kebenaran. Kalau kita sudah hidup benar, maka ada baptisan Roh Kudus.
BAPTISAN ROH KUDUS; menunjuk pada pintu kemah.
Sesudah kita hidup dalam kebenaran oleh baptisan air, maka kita mengalami urapan Roh Kudussampai kepenuhan Roh Kudus; sehingga kita bisa menjadi senjata kebenaran--imam-imam dan raja-raja--, yaitu hamba TUHAN, pelayan TUHAN yang beribadah melayani TUHAN dengan setia dan benar; sesuai dengan jabatan yang TUHAN percayakan kepada kita, sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau sampai TUHAN Yesus datang kedua kali di awan-awan yang permai.
Roh Kudus memberikan karunia-karunia Roh Kudus, untuk menentukan jabatan pelayanan kita, sehingga kita bisa menjadi senjata kebenaran; orang yang diurapi dan dipenuhi Roh Kudus bisa menjadi senjata kebenaran.
Jadi, manusia daging yang rapuh seperti kayu dan tanah liat tidak mungkin menang melawan himpitan, pencobaan, dosa-dosa, aniaya, bahkan sengsara, dan lain-lain. Oleh sebab itu, kita harus selalu diurapi dan dipenuhi Roh Kudus.
Prosesnya: percaya kepada Yesuslewat mendengar, mengerti, dan percaya pada firman sampai hati terharu; sesudah itu bertobat; kemudian baptisan air, hidup benar; setelah itu, baru kita mengalami urapan Roh Kudussampai kepenuhan Roh Kudus.
Inilah proses menerima Roh Kudus yang pertama. Harus dilalui, masuk halaman dahulu; tidak boleh loncat. Kalau mau masuk ke rumah orang atau sebuah gedung, tidak bisa loncat langsung masuk ke dalam. Harus masuk halaman dahulu, baru bisa masuk ke ruangan suci dan ke ruangan maha suci. Harus teratur, tidak boleh loncat-loncat.
Kalau loncat-loncat, berarti bukan imam, tetapi pencuri dan pembunuh; kehidupan yang tidak setia dalam ibadah pelayanan.
Kalau gembala loncat-loncat, ia juga seorang pencuri.
- Imamat 21: 12
21:12. Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Perikop: kudusnya para imam.
Setelah menjadi iman, kita harus tetap diurapi.
Proses yang kedua untuk menerima urapan Roh Kudus: seorang imam harus tetap berada di dalam tempat kudus--ruangan suci.
'Janganlah ia keluar dari tempat kudus' => kalau keluar, urapan akan hilang.
Ruangan suci = kandang penggembalaan. Ada 3 macam alat yang menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
- Pelita emas: ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia-karunia-Nya--bagaikan pelita menyala.
Ketekunan artinya tidak bisa dihalangi.
“Kalau kita sudah tekun dalam ibadah raya--tekun sama dengan ada terang--, maka satu-waktu kita bisa melihat 2 alat yang lain; bahwa di ruangan suci ternyata ada 3 macam alat. 'Oh, ternyata ada juga meja roti sajian dan mezbah dupa emas. Cobalah, saya datang ke sana.' Tetapi kalau hari Minggu saja datang-tidak datang, maka akan menjadi gelap. Jangankan mau melihat 2 alat yang lain, jalan saja bisa tersandung. Tetapi kalau hari Minggu sudah bisa tekun--hari Minggu adalah hari libur, karena maksud TUHAN adalah kita jangan sampai terhalang, tetapi bisa tekun--, satu waktu saya percaya bisa melihat 2 alat lainnya. Dulu saya juga begitu, menjadi orang Kristen mingguan. Satu minggu hanya satu kali ke gereja, dan itu sudah merasa sangat berjasa. Tetapi kalau sudah tekun, maka pekerjaan terang firman dan Roh Kudus akan menunjukkan alat yang lain. Ada harapan untuk bisa masuk pada ibadah meja roti sajian dan mezbah dupa emas.â€
Dalam ketekunan ibadah raya, kita diberi minum, supaya tidak dehidrasi di padang gurun dunia. Dunia bagaikan padang gurun, sehingga kita butuh minum.
- Meja roti sajian: ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Allah Anak di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus--kita diberi makan, supaya tidak pingsan dan mati.
- Mezbah dupa emas: ketekunan dalam ibadah doa penyembahan; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasihNya--ada nafas bagi domba-domba.
Di dalam kandang penggembalaan--ada minuman, makanan dan sirkulasi udara yang baik--, maka kita mengalami pertumbuhan rohani ke arah kedewasaan rohani--penyucian dan pembaharuan. Kalau yang rohani bertumbuh, maka yang jasmani juga bertumbuh; kebutuhan jasmani juga dipelihara oleh TUHAN.
“Coba lihat para peternak. Kalau domba-domba diberi makan, minum dan sirkulasi udara yang baik--mungkin di kandang ada kotoran, lalu dibersihkan--, maka domba-domba cepat besar, gemuk, bulunya dapat diambil menjadi wol. Kalau kita mengalami pertumbuh rohani yaitu penyucian dan pembaharuan, maka yang jasmani juga dijamin oleh TUHAN. Kaum muda, tidak usah takut! Urusan kita hanya di kandang. Sesudah itu, sungguh-sungguh makan, sungguh-sungguh minum, dan sungguh-sungguh bernafas. Dalam ibadah harus sungguh-sungguh. Jangan makan sambil mengantuk! Nanti bisa salah makan. Bukan bertumbuh, tetapi malah sakit.â€
Di dalam kandang penggembalaan, kita mengalami penyucian dan pembaharuan hati nurani--pusat kehidupan jasmani dan rohani kita. Hati ini menentukan kita mau ke mana; menentukan masa depan yang indah sampai ke sorga atau masa depan yang gelap sampai ke neraka.
Hati kita disucikan dan dibaharui, sehingga hati kita menjadi rendah hatidan lemah lembut; seperti yang dialami Musa.
Musa dididik 40 tahun di Mesir--punya kepandaian--, tetapi saat melayani 2 orang--orang Israel dan orang Mesir berkelahi--, Musa gagal dan menjadi pembunuh--Musa membunuh orang Mesir; karena Musa mengandalkan kepandaian, kedudukan dan kekayaannya. Akhirnya Musa dikejar oleh firaun, lalu ia lari ke Midian. Di sanalah Musa masuk dalam sistem penggembalaan dan ia bisa menjadi rendah hati dan lemah lembut.
Musa beralih dari kerajaan dunia--Mesir--ke kerajaan sorga--sistem penggembalaan.
Begitu juga kita; tadinya kita berada di luar Tabernakel--sistem kerajaan dunia--, lalu bisa masuk Tabernakel, yaitu percaya, bertobat,
baptis air dan baptis Roh Kudus. Di dalam penggembalaan, kita beralih dari sistem kerajaan dunia ke sistem kerajaan sorga.
RENDAH HATI:
- Kemampuan untuk mengakui segala dosa, kekurangan dan kelemahan kita; sehingga kita tidak berambisi dan lain-lain.
Musa mengakui, dulu sebelum disuruh TUHAN, ia tidak bisa melayani 2 orang, karena ia mengandalkan kekayaan, kepandaian dan kedudukannya sebagai anak raja.
Tetapi setelah masuk dalam penggembalaan, Musa diubahkan menjadi rendah hati. Ketika TUHAN menyuruh dia, Musa tidak mau; dia mengakui kekurangannya, yaitu tidak petah lidah.
- Bisa mengakui kelebihan orang lain.
LEMAH LEMBUT: kemampuan untuk mengampunidosa orang lain dan melupakannya.
Jika kita sudah rendah hati dan lemah lembut--bisa mengaku dosa dan mengampuni dosa orang lain--, maka darah Yesus menyelesaikan segala dosa kita; Yesus meminum anggur asam bercampur empedu yang ada di dalam kehidupan kita.
Sebenarnya, dosa yang membuat hidup kita pahit getir; bukan karena tidak punya uang dan lain-lain. Dosa bagaikan air anggur asam bercampur empedu. Kalau tidak ada dosa, maka kita bahagia.
Firman tidak pernah salah! Disebutkan: 'Berbahagialah orang miskin.' Mengapa berbahagia? Sebab tidak ada dosa. Orang kaya juga berbahagia, kalau tidak ada dosa. Yang membuat kita bahagia, bukanlah kaya atau miskin, tetapi ada dosa-dosa atau tidak. Ini yang menentukan hidup kita bahagia atau pahit. Jangan dibalik!
Jika sudah menyelesaikan dosa dan Yesus meminum air anggur asam bercampur empedu, maka Yesus berteriak: 'Sudah selesai!' dan TUHAN memberikan air anggur baru yang maniskepada kita. Artinya, kuasa Roh Kudus dicurahkandalam kehidupan kita.
Tadi disebutkan: 'Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya' Kalau kita keluar dari kandang penggembalaan, maka kita akan menjadi kering dan pahit getir. Tetapi jika kita selalu berada di kandang penggembalaan, maka ada air anggur baru yang manis, yaitu urapan Roh Kudus dan semua menjadi enak dan ringan; segala pahit getir dan letih lesu kita sudah diminum oleh Yesus.
Tandadari urapan Roh Kudus adalah semua manis, semua enak dan ringan. Kalau daging, berat.
“Mohon maaf kepada para sarjana. Sekalipun sudah lulus, saat mau masuk kerja, tetap masih harus dites; kalau sudah diterima, masih harus ditrainning dan sebagainya. Daging ini tidak mampu. Tetapi kalau ada urapan Roh Kudus, maka semua menjadi manis, enak dan ringan.â€
- 1 Petrus 4: 12-14
4:12. Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaanyang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Proses yang ketiga untuk menerima urapan Roh Kudus: kita harus mengalami percikan darah/nyala api siksaan--kita masuk ruangan maha suci.
Di dalam ruangan maha suci ada tabut perjanjian. Inilah takhta TUHAN di sorga.
Tadi, disebutkan: Sampai kita duduk bersanding dengan Yesus di takhta sorga.
Untuk duduk di takhta sorga, kita harus melewati percikan darah.
Pada tabut perjanjian ada 2x7 percikan darah:
- 7 kali di atas tutup tabut: sengsara Yesus di kayu salib.
Tutup tabut terbuat dari emas murni; menunjuk pada Yesus.
- 7 kali percikan darah di depan tabut: sengsara kita bersama Yesus.
Peti tabut terbuat dari kayu yang disalut emas murni, sehingga tidak kelihatan lagi kayunya. Kayu menunjuk pada kita. Jadi, kita harus mengalami sengsara bersama Yesus.
Percikan darah/nyala api siksaan sama dengan ujianatau sengsara daging bersama Yesus/karena Yesus.Bentuknya bermacam-macam:
- sengsara daging karena mempertahankan kebenaran.
“Mungkin di sekolah, yang lain menyontek, tetapi kita tidak mau menyontek; sekalipun soalnya sulit dan gurunya juga memberikan kesempatan; ini percikan darah. Di pekerjaan juga; yang lain korupsi tetapi kita tidak mau. Berdagang; yang lain menjual barang palsu tetapi dikatakan barang asli dengan harga miring, tetapi kita tetap menjual barang asli dengan harga agak tinggi. Secara logika, toko kita tidak akan laku. Ini percikan darah.â€
- Sengsara daging karena ibadah pelayanan.
Dari kuliah, dari kerja tetapi harus datang beribadah.
- Berpuasa.
- Difitnah; tidak salah tetapi disalahkan; digosipkan yang tidak baik.
Kalau benar, kita harus mengaku; tetapi kalau tidak benar, itu sengsara daging/ujian bagi kita.
“Lempin-El, nanti kalau sudah diterjunkan melayani TUHAN, mungkin akan diizinkan mengalami lapar dan haus karena melayani TUHAN. Rasul Paulus juga menuliskan: 'Aku selalu lapar, haus, berpuasa, diterpa badai karena melayani TUHAN.'â€
Lewat percikan darah/nyala api siksaan, daging bagaikan diperas; kalau di taman Getsemani, bagaikan buah zaitun diperas, sehingga menghasilkan minyak zaitun. Yesus diperas, sehingga menghasilkan Roh Kudus.
Demikian juga kita. Saat mengalami percikan darah/nyala api siksaan--daging kita diperas--di situ kita mendapatkan minyak urapan. Semakin besar sengsara daging--slaib--yang kita terima, semakin kuat urapan Roh Kudus yang kita terima. Itu rumus.
Kalau urapan semakin kuat, maka kita semakin dipakai oleh TUHAN; dan kita semakin diberkati oleh TUHAN.
TUHAN tidak pernah menipu kita!
“Kalau semakin dipakai--contohnya di kantor--pasti ada uang lembur. Biasanya pulang jam 4, tetapi karena ada pekerjaan belum selesai, maka disuruh lembur. Ada uang lembur, atau jangan-jangan ditambah juga uang makan. Apalagi di dalam TUHAN. Semakin kita dipakai TUHAN, kita semakin diberkati oleh TUHAN.â€
Daging tidak mampu dan tidak bisa duduk di takhta. '
Barangsiapa menang....', itu yang bisa duduk di takhta sorga. Siapa yang menang?
Manusia daging tidak bisa menang, tetapi kalah, rapuh dan hancur menghadapi keadaan dunia, dosa, dan daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya.
Seperti Herodes yang tidak mau dihalangi saat mengambil isteri orang lain karena keinginan dagingnya. Akibatnya, hidupnya hancur, sampai isteri dan anaknya juga hancur hidupnya.
Orang yang diurapi Roh Kudus akan selalu menang bersama Yesus; '
Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.'
Oleh sebab itu, jangan ragu-ragu! Saudara yang belum baptisan, berdoa. Yang sudah baptisan, harus dilihat bagaimana hasilnya; apakah sudah benar hidupnya? Kalau belum benar, maka tidak ada Roh Kudus--yang ada roh daging, roh setan.
Kalau benar, baru ada Roh Kudus, sebab Roh Kudus adalah Roh kebenaran. Jika diteruskan, akan menjadi kepenuhan Roh Kudus dan meluap-luap dalam Roh Kudus.
Kita harus masuk ruangan suci, supaya Roh Kudus terpelihara; selalu ada anggur manis.
Jangan ragu terhadap percikan darah!Semakin diperas, Roh Kudus semakin meluap-luap dalam kehidupan kita.
Kegunaan minyak urapan Roh Kudus:
- Roma 15: 16
15:16. yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudidalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.
'bangsa-bangsa bukan Yahudi' = bangsa kafir/kita semua.
Seharusnya bangsa kafir--anjing dan babi--, berkecimpung dalam dosa. Maaf, anjing dan babi adalah binatang haram, tidak berkenan dan tidak boleh dipersembahkan kepada TUHAN. Tetapi jika disucikan oleh Roh Kudus, baru berkenan.
Kegunaan minyak urapan Roh Kudus yang pertama: Roh Kudus menyucikan kitabangsa kafir dari dosa-dosa sampai puncaknya dosa.
Puncaknya dosa:
- Dosa makan minum: merokok, mabuk, narkoba.
- Dosa kawin mengawinkan: dosa seks dengan berbagai ragamnya--lewat perkataan, perbuatan, dan pandangan.
Roh Kudus bagaikan garam asinyang mencegah kebusukan--menyucikan/mematikan virus-virus dosa, bakteri-bakteri dosa dan ulat-ulat bangkai/ulat dosa.
Dosa-dosa ada ulatnya, seperti ulat bangkai yang terus menggerogoti. Ulat-ulat dosa berada di dalam daging yang busuk, menggerogoti kita mulai di dunia, sampai di neraka--di neraka, ulat-ulatnya tidak mati.
Kekuatan Roh Kudus yang menolong bangsa kafir. Kalau kekuatan kita sendiri, tidak bisa mematikan virus dosa. Kepandaian manusia masih terbatas, masih ada virus yang tidak bisa dimatikan, apalagi virus dosa.
Hanya kekuatan Roh Kudus--garam asin dari sorga-- yang dapat mematikan virus-virus dosa, bakteri-bakteri dosa dan ulat-ulat bangkai dosa; yang menggerogoti manusia mulai di dunia sampai di neraka.
“Ulat-ulat dosa menggerogoti manusia mulai di dunia. Maaf, lewat penyakit-penyakit kotor, penyakit kelamin. Ini menggerogoti manusia mulai di dunia sampai di neraka.â€
Biarlah kuasa Roh Kudus--garam asin-- menolong kita untuk mencegah kebusukan, sehingga kita hidup benar, suci, berkenan kepada TUHAN dan diberkati oleh TUHAN; kita menang atas kebusukan dosa-dosa. Inilah orang yang menang dan duduk di takhta TUHAN.
“Kalau berkenan, akan diberkati. Anak-anak yang berkenan kepada orang tua, tidak sulit. Tidak usah meminta. Baru jalannya tidak enak sedikit, sudah ditanya: 'Kenapa sepatumu? Ayo, ganti.Masa ranking satu, tetapi sepatunya rusak?' Itulah jika kita berkenan, maka kita diberkati oleh TUHAN. Tetapi coba kalau anaknya nakal, nilainya jelek; sekalipun sepatunya sudah rusak, orang tua pura-pura tidak tahu.â€
Jangan diperdaya oleh virus dosa, bakteri dosa dan ulat dosa!
Ingat kaum muda! Jangan ikuti mulut manisnya setan! Pesta seks, pesta narkoba; itu ulat bangkai yang menggerogoti. Itu bukan pesta, tetapi sengsara. Di mana ada pesta narkoba, di sana ada ulat bangkai menari-nari. Ulat bangkai begitu lahap membawa orang ke neraka. Jangan kita ditipu! Mohon kepada Roh Kudus. Kalau daging, tidak kuat; apalagi pergaulan kaum muda sekarang begitu dahsyat.
“Seorang jiwa baru mendengar siaran langsung. Ia menelepon saya: 'Saya tidak bisa memaafkan diri saya sendiri. Mengapa hidup saya sampai begitu? 2 tahun hidup saya dibuang dalam dosa.' Berarti dia tidak kuat, dia tidak mau tetapi tidak kuat. Untunglah dia mendengar siaran langsung di internet dan dia tertolong. 'Sekarang ke mana-mana, saya selalu membawa headset untuk mendengar firman. Lebih hari lebih senang.' Saya hanya memberi tahu dia dengan tegas: 'Jangan begitu! Kalau kamu menyesal terus, itu namanya sombong.TUHAN Yesus saja yang maha sempurna mengampuni kita semua, mengampuni kamu juga. Mengapa kamu tidak mau mengampuni dirimu sendiri? Itu namanya sombong.' Seharusnya seperti rasul Paulus: 'Aku rasul paling berdosa, tetapi aku mau bekerja paling giat bagi TUHAN.' Dulu saya tidak mengerti, tetapi saya juga berjanji. Ketika Pendeta In Juwono meninggal, saya tidak berani mendekat. Waktu penguburan, saya menjauh, sebab saya merasa bersalah. Waktu itu saya dicari. Saya masih sebagai guru sekolah minggu, tetapi waktu itu saya pulang kampung. Saya merasa berdosa. Saya bersembunyi di balik pintu masuk gereja Lemah Putro. Saya menangis, tetapi saya berteriak kepada TUHAN: 'Kalau Engkau memakai saya menjadi hamba TUHAN, saya mau kerja paling sungguh-sungguh! Karena saya sudah bersalah, saya salah satu penyebab beliau meninggal.' Begitu seharusnya, kalau merasa banyak ulat dan sekarang semua ulat sudah dibakar oleh Roh Kudus, mari, jangan terus menyesal! Tetapi kita katakan: 'Aku akan bekerja lebih keras dari yang lain, melayani lebih sungguh-sungguh.' Kaum muda, hati-hati! Anak muda ini tadi jatuh dalam pergaulan yang tidak baik dalam sekejab saja.â€
- Yohanes 15: 25-27
15:25. Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi: Mereka membenci Aku tanpa alasan.
15:26. Jikalau Penghibur yang akan Kuutusdari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.
15:27. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku."
Kegunaan minyak urapan Roh Kudus yang kedua: Roh Kudus sama dengan Roh penghibur.
Artinya: memberi kekuatan ekstrakepada kita untuk menghadapi keadaan dan pengaruh dunia di akhir zaman.
Pengaruh dunia:
- kesulitan;
- kesusahan dan penderitaan;
- kebencian-kebencian tanpa alasan sampai aniaya dan pembunuhan pada zaman antikris.
Inilah keadaan dunia yang mengancam kita. Kalau daging, akan kecewa saat menghadapi kesulitan; tidak kuat menghadapi dunia: 'percuma beribadah...', tetapi kalau Roh Kudus mengurapi kita, maka kita tidak kecewa dan putus asa saat menghadapi keadaan dunia, bahkan kita bisa bersaksi--menjadi garam asin yang memberi rasa enak; semua menjadi enak dan ringan.
Kalau kecewa dan putus asa, semua menjadi tidak enak dan berat.
Enak dan ringan tidak bisa dipisahkan. Semakin ringan, kita semakin terangkat dan semakin enak--semakin dekat dengan TUHAN. Sampai yang paling enak dan ringan, kita terangkat ke awan-awan yang permai dan bertemu Yesus.
Tetapi kalau mengomel, putus asa dan kecewa, semua akan semakin berat; makin tenggelam sampai tenggelam di neraka/lautan api belerang.
Roh Kudus memberi kemenangan atas dunia, artinya sekalipun dunia bergoncang, tetapi hidup kita enak dan ringan; kita bisa bersaksi dan menjadi semakin enak dan ringan; kita menang atas dosa; kita tetap hidup benar dan suci, sekalipun semua orang jungkir balik dalam dosa.
Sampai nanti, kita bisa duduk di takhta bersama dengan TUHAN. Hanya orang yang benar dan suci, yang bisa duduk di takhta. Kalau di dunia, untuk bisa duduk di takhta persiden atau takhta raja ada syaratnya.
Tetapi untuk bisa duduk di takhta sorga, syaratnyayaitu:
- Roh Kudus memberi kemenangan atas dosa;
- enak dan ringan--Roh Kudus mengalahkan gravitasi dunia.
Kesulitan, kesukaran, dan kesukaan dunia, itu semua menarik kita ke bawah; membuat kita tenggelam.
- Titus 3: 5
3:5. pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Kegunaan minyak urapan Roh Kudus yang ketiga: Roh Kudus membaharui kitadari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus--mujizat rohani.
Manusia daging makin mengecil; manusia rohani semakin membesar dalam kehidupan kita--Yesus yang makin besar dalam kehidupan kita. Ini mujizat rohani terbesar yang harus kita alami.
Kalau sakit jadi sembuh, nabi Elisa menyembuhkan orang, tetapi dia sendiri mati karena sakit. Tidak masalah bagi TUHAN. Tetapi mujizat pembaharuan hidup, harus ada.
“Oleh sebab itu, saudara jangan heran. Ada yang didoakan, sakit menjadi sembuh. Itu kehendak TUHAN. Tetapi ada juga yang sudah didoakan, tetapi sakit dan mati. Itu juga kehendak TUHAN. Yang jasmani terserah TUHAN, tetapi yang rohani, harus. Pembaharuan harus dialami. Kalau daging terus, tidak akan bisa terangkat. Manusia daging mau latihan apapun untuk naik ke atas, tetap tidak bisa. Kita bisa naik ke atas hanya lewat pembaharuan.â€
Roh Kudus membaharui kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dari taat dengar-dengaran--'Ya Abba, ya Bapa'.
Yesus taat sampai mati di kayu salib--'Ya Bapa, kalau boleh, lalukan cawan ini dari pada-Ku, tetapi bukan kehendak-Ku melainkan kehendak-Mu yang jadi'--, sedangkan kita, taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara.
Ini sama dengan pintu tirai Tabernakel--kerajaan sorga--terobek, sehingga kita bisa masuk ruangan maha suci.
Dulu ketika Yesus mati di salib, tirai bait suci terobek.
Kalau kita bisa taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara, maka mujizat jasmani juga terjadi.
Abraham disuruh mempersembahkan Ishak. Ketika hendak menyembeli Ishak, TUHAN menyuruh untuk berhenti. Ada Jehovah Jireh; apa yang tidak ada menjadi ada.
Petrus sudah menjadi penjala manusia, tetapi kembali menangkap ikan. Ketika menangkap ikan semalaman, Petrus gagal. Siang hari, Yesus menyuruh Petrus menebarkan jala di tepi pantai. Petrus taat dan ia mendapat ikan.
Yang penting adalah taat sampai daging tidak bersuara--mujizat rohani--, jangan menggunakan logika! Kalau menggunakan logika, pasti melawan TUHAN. Kalau menggunakan iman, kita pasti taat dan logika bisa menerima, sebab iman lebih tinggi dari logika.
Kalau Petrus menggunakan logika--pengalamannya--, tidak bisa. Di tempat dalam dan waktu yang tepat--malam hari--Petrus tidak mendapat ikan, apalagi menangkap ikan pada siang hari dan di pantai yang banyak orang. Saat itu, Petrus tidak menggunakan logika, tetapi menggunakan iman.
Untuk firman, taat saja, maka mujizat jasmani terjadi. Petrus bisa menangkap banyak ikan; yang tidak ada menjadi ada, yang mustahil menjadi tidak mustahil.
Dari tidak ada menjadi ada= untuk memeliharakita.
Mustahil menjadi tidak mustahil= untuk menolongdan menyelesaikan segala masalah kita.
Roh Kudus bisa membuat kita berseru: 'Ya Abba, ya Bapa!'--taat dengar-dengaran.
Sesudah mengalami mujizat rohani--diubahkan, menjadi taat--dan mujizat jasmani--ditolong oleh TUHAN--, maka kita harus menjadi garam yang rela melarut--rela berkorban untuk menolong orang lain.
Kalau garam tidak mau melarut, maka tidak akan enak. Tetapi kalau garam sudah melarut, maka semua orang suka.
Kalau kita sudah berubah dan kita dipakai untuk menolong orang lain, maka kita bisa menang atas daging. Roh Kudus memberi kemenangan atas daging.
Biasanya, daging bukan mau berkorban untuk menolong orang; tetapi daging mau mengorbankan orang lain. Tetapi kalau Roh Kudus mengubahkan kita, maka kita bisa berkorban untuk menolong orang lain.
“Mungkin orang lain itu masih di rumah tangga kita. Suami harus ditolong, mungkin belum percaya Yesus atau belum sungguh-sungguh. Isteri harus ditolong karena belum sungguh-sungguh. Bagaimana nasib keselamatannya? Anak yang tidak tahu ke mana, liar, tetapi kita harus rela melarut/rela berkorban. Kadang berkorban perasaan, berkorban waktu--mengantarkan anak ke sekolah minggu atau ibadah kaum muda remaja--, memang sakit bagi daging.â€
Menang atas dosa = menjadi garam asin = hidup benar.
Menang atas dunia = menjadi garam asin yang memberi rasa enak = bersaksi/memberi rasa enak.
Menang atas daging = menjadi garam yang mau melatur = kita bisa taat dengar-dengarandan rela melarut/rela berkorban untuk menolong orang lain.
Jika kita sudah menang atas dosa, menang atas dunia dan menang atas daging, maka saat Yesus datang kedua kali di awan-awan yang permai, kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia. Berarti kita sudah menang 100%. Ini kemenangan mutlak atas daging, dunia dan dosa. Kita duduk bersanding di takhta TUHAN selama-lamanya.
Manusia daging tidak mampu menang, tetapi Roh Kudus yang memberi kemenangan kepada kita. Mari, semua membutuhkan Roh Kudus hari-hari ini untuk menghadapi persoalan jasmani dan rohani; menghadapi dunia, dosa dan daging; Roh Kudus mampu menolong kita semua.
Roh Kudus adalah tangan TUHAN yang bekerja, tidak ada yang mustahil.
TUHAN memberkati.