Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 6: 5-6
6:5. Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitamdan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya.
6:6. Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan angguritu."
Ini adalah pembukaan
METERAI KETIGA--penghukuman yang ketiga dari Allah Roh Kudus--atas dunia ini, yaitu
kegerakan kuda hitam, yang menimbulkan
KELAPARANsecara dobel: secara jasmani dan terutama secara rohani--kelaparan akan firman Allah/kekeringan rohani--(diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 14 Mei 2017).
Akibatnya: manusia termasuk hamba Tuhan/pelayan Tuhan mencari kepuasan-kepuasan semu di dunia sampai jatuh bangun dalam dosa dan puncaknya dosa (dosa makan minum dan kawin mengawinkan), dan binasa untuk selamanya.
Jalan keluaruntuk menghadapi kelaparan dobel yang akan datang: (ayat 6) (diterangkan mulai dari
Ibadah Kenaikan Tuhan Surabaya, 25 Mei 2017):
- Yang pertama: 'Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar')= kita harus memilikisatu dinar(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Kenaikan Tuhan Surabaya, 25 Mei 2017sampai Ibadah Doa Surabaya, 29 Mei 2017).
Pengertian satu dinar:
- Satu dinar adalah upah bekerja di kebun anggur (diterangkan pada Ibadah Kenaikan Tuhan Surabaya, 25 Mei 2017). Kita harus bekerja di kebun anggur!
- Satu dinar adalah kehidupan yang kembali pada gambar Allah Tritunggal (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 28 Mei 2017sampai Ibadah Doa Surabaya, 29 Mei 2017).
- Jalan keluar yang kedua: 'janganlah rusakkan minyakdan anggur itu'= kita harus punya minyak urapan Roh Kudus(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 04 Juni 2017sampai Ibadah Raya Surabaya, 11 Juni 2017).
- Jalan keluar yang ketiga: 'janganlah rusakkan minyak dan angguritu'= kita harus memiliki anggur yang dari sorga(diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 12 Juni 2017).
AD. 3Arti rohani dari anggur:
- Darah Yesus.
- Kepuasan atau kesukaan/kebahagiaan sorga sehingga kita tidak mengalami kekeringan rohani--tidak jatuh dalam dosa dan mencari kepuasan di dunia--; kebahagiaan sorga terus meningkat sampai puncaknya pada perjamuan kawin Anak Domba jika Yesus datang kedua kali di awan-awan yang permai.
Jadi kita harus memiliki air anggur yang rohani.
DARI MANAkita mendapatkan air anggur?
- Yang pertama: untuk mendapatkan air anggur yang manis kita harus bekerja di kebun anggur.
Kebun anggur ini ada kaitan dengan mempelai--air anggur ada di perjamuan kawin Anak Domba/pertemuan mempelai.
Jadi kebun anggur sama dengan kebun mempelai; artinya: ibadah pelayanan/penggembalaan yang dibina oleh kabar mempelai/firman pengajaran yang benar.
Matius 20: 1-7
20:1."Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benarkeluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya.
20:2.Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya.
20:3.Kira-kira pukul sembilanpagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar.
20:4.Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan merekapun pergi.
20:5.Kira-kira pukul dua belasdan pukul tiga petangia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi.
20:6.Kira-kira pukul lima petangia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggursaja di sini sepanjang hari?
20:7.Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku.
Kita harus bekerja di kebun anggur berarti kita menjadi imam-imam dan raja-raja--pelayan Tuhan/hamba Tuhan--yang beribadah melayani Tuhan di dalam penggembalaan yang dibina oleh kabar mempelai.
Di sini, tuan pemilik kebun anggur keluar dari pagi-pagi sampai sore untuk mencari pekerja-pekerja di kebun anggur--ia terus berkata: 'jangan menganggur!'
Perhatikan baik-baik! Tuhan tidak menghendaki orang menganggur.
Apa artinya? Menganggur artinya: tidak setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, sampai tidak mau beribadah dan melayani Tuhan; sama dengan kering rohani, dan ini yang bahaya; ia akan masuk kelaparan rohani/kekeringan rohani yang membawa pada kebinasaan selamanya.
Jadi kita harus bekerja di kebun anggur untuk mendapatkan air anggur, supaya kita bisa menghadapi kelaparan/kekeringan.
Siapayang boleh bekerja?
- Yang pertama: 'pagi-pagi benar'--jam enam--= pekerja dengan dasar upah/janji Tuhan--'ia sepakatdengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari'.
Yang berhak mendapatkan janji Tuhan sampai hidup kekal adalah keturunan Abraham secara jasmani, itulah bangsa Israel, umat pilihan Tuhan.
Tetapi sayang, di ayat-ayat selanjutnya, setelah Tuhan memenuhi janji-Nya, bangsa Israel justru menolak janji.
Matius 20: 9-11
20:9.Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar.
20:10.Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi merekapun menerima masing-masing satu dinar juga.
20:11. Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungutkepada tuan itu,
'datanglah mereka yang masuk terdahulu'= yang bekerja mulai pagi-pagi benar.
Bangsa Israel berhak menerima janji Tuhan sampai hidup kekal--satu dinar--; bisa menembusi zaman akhir, kelaparan, sampai hidup kekal.
Di sini Tuhan memenuhi janji-Nya dengan memberi satu dinar, tetapi banyakorang dari bangsa Israel yang menolak janji Tuhan: janji hidup kekal, menembusi kelaparan--janji yang rohani--, karena mengejar perkara-perkara daging. Mereka tidak puas menerima satu dinar--dinar dijadikan dolar; mereka merasa hidup dari dolar, bukan dinar.
Kita harus hati-hati! Banyak hamba/pelayan Tuhan yang mengorbankan perkara rohani--satu dinar--untuk mendapatkan perkara daging, sehingga kehilangan janji Tuhan; kehilangan hidup kekal selamanya. Mulai dari bangsa Israel. Pelajaran bagi kita, hamba Tuhan/pelayan Tuhan. Jangan seperti umat pilihan Tuhan ini, yang mengorbankan perkara rohani untuk dapat perkara daging sehingga kehilangan segalanya: janji Tuhan dan hidup kekal.
Karena itu ada pekerja yang kedua.
- Yang kedua: 'jam sembilan, dua belas dan tiga petang'= pekerja dengan dasar salib(kasih Tuhan).
Markus 15: 25, 33-34
15:25.Hari jam sembilanketika Ia disalibkan.
15:33.Pada jam dua belas, kegelapan meliputi seluruh daerah itu dan berlangsung sampai jam tiga.
15:34.Dan pada jam tigaberserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?", yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
Jam sembilan Yesus mulai disalib, jam dua belas terjadi kegelapan dan jam tiga petang Yesus berseru pada Bapa untuk menyerahkan nyawa-Nya. Ini adalah dasar salib (kasih Tuhan) kepada orang Israel yang tadi kehilangan/menolak janji Tuhan; kehilangan keselamatan dan hidup kekal--pekerja kebun anggur yang pertama. Ini yang dicari oleh Tuhan.
Matius 15: 24
15:24.Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
Ketika ada bangsa kafir--perempuan Kanaan--minta tolong supaya anaknya disembuhkan, Yesus menjawab: Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Yesus mati di kayu salib dengan empat luka utama hanya untuk mencari bangsa Israel yang terhilang karena melawan Tuhan dan janji Tuhan, supaya diselamatkan dan bisa bekerja di kebun anggur, untuk mendapatkan air anggur.
Tetapi masih ada lagi sebagian dari bangsa Israel yang menolak Yesus.
Roma 11: 25
11:25.Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegarsampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa laintelah masuk.
'bangsa lain'= bangsa kafir.
Tadi bangsa Israel sudah diberi janji hidup kekal oleh Tuhan, tetapi sebagian menolak--menjadi bagian yang terhilang--; kehilangan keselamatan dan hidup kekal--janji Tuhan--; kehilangan segala-galanya.
Karena itu Yesus datang untuk mati di kayu salib dengan empat luka utama--dua di tangan dan dua di kaki--untuk mencari bangsa Israel yang terhilang, supaya diselamatkan dan bisa bekerja di kebun anggur.
Tetapi lagi-lagi sebagian umat Israel keras hati dan menolak Yesus sehingga terbuka kesempatan bagi bangsa kafir untuk diselamatkan dan bekerja di kebun anggur.
- Yang ketiga: 'jam lima petang'= pekerja dengan dasar kemurahan Tuhan. Yesus sudah mati--kasih--, tetapi sesudah mati Ia masih ingat bangsa kafir, itulah kemurahan.
Jam lima petang sama dengan luka kelima.
Yesus mati di kayu salib dengan empat luka utama--untuk menyatakan kasih-Nya pada Israel tetapi ditolak--, lalu prajurit Romawi--bangsa kafir--tidak jadi mematahkan kaki-Nya tetapi menikam lambung-Nya dengan tombak sehingga mengalir keluar darah dan air--luka terbesar dan terdalam; luka kelima. Ini adalah kemurahan Tuhan.
Jadi, bangsa kafir bisa diselamatkan dan masuk kebun anggur Tuhan karena kemurahan-Nya. Kemurahan ini lebih dari semua. Mari, jangan menganggur, tetapi kita harus bekerja di kebun anggur hari-hari ini. Jangan tidak setia, jangan tinggalkan ibadah pelayanan apalagi tidak mau beribadah!
Bangsa kafir bisa diselamatkan dan dipakai untuk bekerja di kebun anggur dengan syarat: menerima tanda darah dan air.
Darah= bertobat; berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan; mati terhadap dosa. Selalu diulang-ulang karena kalau kita masih melayani dosa (tidak bertobat), bagaimana bisa melayani Tuhan? Tidak mungkin melayani dua tuan! Harus bertobat dulu.
Tanda air= baptisan air; orang yang sudah mati terhadap dosa harus dikubur bersama Yesus di dalam air dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus untuk mendapatkan hidup baru; hidup sorgawi yaitu hidup dalam kebenaran.
Di sinilah bangsa kafir diangkat jadi anak-anak Tuhan/domba-dombanya Tuhan; jadi sama dengan bangsa Israel--menjadi Israel rohani dan berhak menerima janji Tuhan. Bisa bekerja di kebun anggur sama dengan berhak menerima janji Tuhan yaitu sampai hidup kekal.
Inilah, hanya kemurahan Tuhan. Saya selalu katakan, tidak ada pemberian Tuhan yang lebih besar dari kemurahan. Ia sudah mati, tetapi masih memberi untuk kita. Dan tidak ada hukuman yang lebih berat kalau menolak kemurahan Tuhan; menolak bekerja di kebun anggur. Jangan! Kita sudah diberi waktu, hanya bekerja satu jam--jam lima sampai jam enam. Kalau sampai menolak kemurahan Tuhan, tidak ada lagi hukuman yang lebih berat dari orang yang menolak kemurahan Tuhan. Semoga kita bangsa kafir bisa bekerja di kebun anggur. Sungguh-sungguh!
"Kalau kita ingat kabar mempelai, saya juga, karena itu harus semangat terus. Kalau kita ingat Pdt In Juwono melanjutkan Pdt Van Geseel, sampai gerejanya digembok, diusir, sampai di jalan Johor seperti berperang untuk tanahnya. Macam-macam kisahnya, sampai tidak makan dan lain-lain. Itu dulu. Lalu dilanjutkan oleh Om Pong, sudah lumayan lebih enak. Sekarang lebih enak lagi. Kenapa harus mundur? Harus maju terus! Ini kemurahan Tuhan bagi saya. Yang 'membabat alas' sudah semua, saya tinggal melanjutkan. Yang membuat pondasi, tiangnya sudah semua, kita tinggal menyelesaikan. Mari semangat sungguh-sungguh, memanfaatkan kemurahan Tuhan hari-hari ini."
Inilah proses mendapatkan air anggur yang manis, yaitu harus berada di kebun anggur. Tidak bisa tidak! Karena itu Tuhan terus berusaha sampai Ia rela mati disalib; sudah matipun Ia masih ingat bangsa kafir. Kalau tidak ada air anggur manis, celaka kita. Kita akan hidup dalam kelaparan dan kekeringan, pasti hancur bersama dunia.
Harus bekerja di kebun anggur! Yang belum melayani, berdoa! Yang sudah melayani, berdoa, supaya semangat.
Rasul Paulus katakan di 1 Korintus 15: sekarang aku mau kerja lebih keras karena kasih karunia/kemurahan Tuhan. Kita juga. Saya juga ingin begitu.
1 Korintus 15: 9-10
15:9.Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.
15:10. Tetapi karena kasih karunia Allahaku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih kerasdari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.
Mari, biar kemurahan Tuhan yang mendorong kita untuk tetap setia berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada Tuhan di kebun anggur/kebun mempelai. Kalau sudah mau mundur, ingat, ini kemurahan Tuhan!
"Saya bukan keturunan orang Kristen dan hamba Tuhan tetapi bisa jadi hamba Tuhan, karena itu saya tidak mau mundur. Sebab itu mohon maaf, saya berdoa untuk anak-anak hamba Tuhan karena ingat anak saya. Di Jakarta ada cucu dari hamba Tuhan yang sakit parah, tetapi bisa tertolong. Setiap berdoa, selalu saya sisipkan: Tuhan, keluarga ini anak-anak dari hamba Tuhan yang dulu dipakai, tolonglah. Saya yang bukan keturunan hamba Tuhan bisa jadi hamba Tuhan, harus semangat. Kita semua, bisa menjadi pelayan Tuhan, harus semangat; setia dan berkobar-kobar. Apalagi yang memang keturunan hamba Tuhan atau orang-orang yang beribadah melayani Tuhan, seharusnya lebih semangat."
- Yang kedua: untuk mendapatkan air anggur yang manis kita harus menghasilkan buah anggur yang manis.
Syaratnya: ranting harus melekat pada pokok anggur yang benar. Kalau ranting terlepas, tidak akan bisa berbuah.
Yohanes 15: 1-4
15:1."Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
15:2.Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.
15:3.Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
15:4.Tinggallah di dalam Akudan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
Ranting melekat pada pokok anggur yang benar artinya kita harus tergembala pada pokok anggur yang benar; firman pengajaran yang benar/pribadi Yesus/kabar mempelai--ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
Perhatikan ketekunan dalam kandang penggembalaan--tiga macam ibadah pokok--, kemudian kesetiaandalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, dan kita akan mengalami penyucian.
Yohaens 15: 3
15:3.Kamu memang sudah bersihkarena firman yang telah Kukatakankepadamu.
'firman yang telah Kukatakan'= firman yang dibukakan rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab.
Kalau tergembala pada orangnya, bisa terhilang.
"Banyak generasi terdahulu, orangnya hilang, pengajarannya juga hilang. Mari, melekat pada pengajarannya."
Firman itu kekal, kalau ikut firmannya, pengikutan kita juga akan kekal.
Kita tekun dalam tiga macam ibadah pelayanan, dan setia dalam jabatan pelayanan.
Kalau itu sudah terjadi, mau tidak mau akan terjadi penyucian. Kita disucikan oleh firman yang dikatakan oleh Yesus; firman yang dibukakan rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab; firman pengajaran yang benar; firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Apa yang disucikansupaya menghasilkan buah anggur yang manis?
- Penyucian dari akar dosa.
Matius 5: 27-28
5:27.Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.
5:28.Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
Di sini merupakan penyucian hati. Ini adalah akar dosa yang harus dicabut.
Akar dosa= keinginan jahat dan najis. Kalau ada akarnya, pasti dosa itu bertumbuh, bukan berbuah anggur manis, tetapi anggur asam.
Sudah kita pelajari pada Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 12 Juni 2017, Tuhan sudah tunggu tiga kali: ditanam di lereng gunung yang baik, ditunggu tetapi tidak pernah menghasilkan buah yang manis, melainkan buah yang asam--buah keonaran.
Karena itu akar harus dibersihkan!
Keinginan jahat= keinginan akan uang yang membuat kikir dan serakah. Hati-hati! Selama masih kikir dan serakah, tidak akan bisa melekat dengan baik; tidak bisa tergembala dengan benar dan baik. Gembalanya Yudas Iskariot adalah Yesus sendiri--baik dan sempurna--, tetapi dia keluar karena ada keinginan jahat--Yudas adalah seorang pencuri.
Ini harus dipotong supaya berbuah yang manis; jangan berbuah keonaran.
Kikir= tidak bisa memberi.
Serakah= mencuri milik orang lain terutama milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus. Sungguh-sungguh, mulai dari saya.
Kalau ada akar kejahatan tidak akan bisa tergembala dengan benar dan baik; tidak bisa melekat; tidak bisa berbuah yang manis.
Keinginan najis= dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
Dua dosa ini yang membuat ranting tidak bisa melekat pada pokok anggur; tidak bisa mantap dalam penggembalaan sehingga tidak berbuah anggur yang manis, tetapi asam, pahit getir sampai pada kebinasaan.
- Penyucian dari tunas dosa:
- Matius 5: 29
5:29.Maka jika matamuyang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.
Yang pertama: penyucian mata kananyaitu pandangan tertuju pada Yesus sebagai Imam Besar dan Gembala Agung yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa.
Ini adalah pandangan rohani/pandangan iman. Hari-hari ini kita berpandangan iman.
Pandangan dunia harus disucikan menjadi pandangan rohani. Pandangan duniawi artinya mengorbankan perkara rohani untuk dapat yang jasmani.
- Matius 5: 30
5:30.Dan jika tanganmuyang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.
Yang kedua: penyucian tangan kanan/perbuatan dosamenjadi perbuatan yang berkenan pada Tuhan.
- Matius 5: 31-32
5:31.Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya.
5:32.Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.
Yang ketiga: penyucian nikah--kawin cerai, kawin campur dan kawin mengawinkan; termasuk perselingkuhan, pertengkaran dan perceraian.
- Penyucian dari buah dosa.
Matius 5: 33-37(dibaca ayat 37)
5:37. Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
Ini adalah penyucian mulut. Mulut sama dengan buah bibir.
Jadi ranting melekat dulu pada pokok anggur yang benar, jangan salah melekat; kita tergembala pada firman pengajaran yang benar; tekun dalam penggembalaan dan setia dalam jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita.
Hasilnya: kita akan selalu disucikan, mulai dari hati--akar dosa dicabut--, mata, tangan dan nikah--tunas dosa disucikan--, dan mulut--buah dosa disucikan.
Mulut disucikan dari perkataan sia-sia sampai berkata: ya di atas ya, tidak di atas tidak; perkataan yang benar, baik dan jujur. Itu adalah BUAH ANGGUR YANG MANIS.
Perkataan sia-sia: dusta, gosip, fitnah dan lain-lain sampai menghujat.
Jujur dalam pengajaran dan segala hal!
Selama tidak jujur, kita belum menikmati buah yang manis, tetapi masih buah yang onar, pahit getir. Di dalam nikah, selama tidak jujur--isteri atau suami ada yang disembunyikan--, tidak akan bisa ada buah yang manis, tetapi tetap buah yang asam--onar terus, tidak bisa tenang.
Di dalam penggembalaan juga, kalau gembala menyembunyikan sesuatu, tidak akan bisa tenang. Demikian juga jemaat kalau menyembunyikan sesuatu, tidak akan bisa tenang--seperti Yudas--, onar terus, tidak ada damai.
Ini yang harus disucikan yaitu akar, tunas sampai pada buahnya dosa. Kalau akar dan tunas tidak dijaga, pasti berbuah asam dan pahit.
Kalau jujur kita akan mulai menikmati buah anggur yang manis.
Kalau sudah ada buah anggur yang manis--jujur dalam segala hal--, maka: 'Bapa-Kulah pengusahanya', artinya: Bapa di sorga yang akan memelihara kitasecara jasmani di dunia, dalam kesulitan dunia sampai zaman antikris, bahkan sampai hidup kekal. Bapa di sorga yang bertanggung jawab, tidak usah takut! Kalau ada bukti buah anggur yang manis, sudah diakui: Bapa-Kulah pengusahanya.
Kalau buah asam dan pahit, akan ditanya terus: kenapa begini?Sampai tiga kali dinantikan di dalam kitab Yesaya 5. Jangankan dipelihara, diakui saja tidak.
Tetapi kalau menjadi buah manis, mau tidak mau Bapa harus tampil sebagai pengusaha/pemeliharanya. Dia menepati janji-Nya. Dia harus memelihara kita secara jasmani di tengah ketidakberdayaan kita, kesulitan dunia, masalah besar di dunia, sampai zaman antikris--puncaknya--, sampai hidup kekal. Dia juga memelihara rohani kita. Kalau ada buah kejujuran, Dia menjaga rohani kita untuk tetap hidup benar dan suci, mengalami damai sejahtera, semua enak dan ringan. Damai sejahtera hanya bisa dibeli dengan darah Yesus, tidak bisa dengan lainnya. Nikah dan buah nikah juga terpelihara, kita mengalami kebahagiaan sorga.
Buah manis ini mulai dari jujur sampai tidak salah dalam perkataan.
Yakobus 3: 2
3:2.Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Penyucian terakhir sampai buah kesempurnaan/mempelai wanita yaitu tidak salah dalam perkataan; hanya menyeru: Haleluya untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Masuk kebun anggur dulu, itu sudah kemurahan Tuhan. Kalau bukan di kebun anggur bagaimana bisa mendapatkan buah anggur dan air anggur? Manfaatkan kemurahan Tuhan! Jangan menganggur! Kalau menganggur, akan dihukum. Jaga kemurahan Tuhan untuk kita bisa mendapatkan air anggur!
Lalu ranting melekat pada pokok anggur yang benar, supaya dapat buah anggur yang manis.
Tetapi untuk masuk pesta nikah, yang dibutuhkan adalah air anggur, bukan buah anggur.
- Yang ketiga: untuk mendapatkan air anggur yang manis kita harus masuk lubang pemerasan.
Matius 21: 33a
21:33a."Dengarkanlah suatu perumpamaan yang lain. Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggurdan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggurdan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu.
Lubang pemerasan anggur= percikan darah. Harus mengalami percikan darah/sengsara daging tanpa dosa/sengsara daging karena Yesus yang menghasilkan kemuliaan/keubahan hidup. Keubahan hidup inilah yang disebut dengan AIR ANGGUR YANG MANIS. Semakin diubahkan, akan semakin manis.
Apa yang harus diperas?
- Yang pertama: iri hati dan bersungut-sungut.
Matius 20: 11, 15
20:11.Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungutkepada tuan itu,
20:15.Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikahengkau, karena aku murah hati?
Kita memang diizinkan Tuhan menghadapi sesuatu: Aku sudah begini, kok malah turun? Kok malah begini? Tujuan Tuhan adalah supaya kita bisa menghasilkan air anggur yang manis; daging ini diperas, yaitu daging yang namanya iri hati dan bersungut-sungut. Diubahkan jadi selalu mengucap syukur pada Tuhan. Itu adalah air anggur yang manis.
Mungkin kita sudah setia, tetapi: kok begini?Ini diperas--percikan darah--supaya diubahkan dari iri hati dan bersungut menjadi selalu mengucap syukur pada Tuhan apapun yang terjadi.
- Yang kedua: kekuatiran.
Yohanes 2: 3
2:3.Ketika mereka kekurangananggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisananggur."
Baru kurang tetapi bilang: habis. Harus diperas menjadi percaya dan mempercayakan diri sepenuh pada Tuhan; tersungkur di bawah kaki Tuhan. Itu adalah air anggur yang manis.
Banyak BERSYUKUR DAN TERSUNGKUR, itulah air anggur yang manis. Jangan yang lain-lain! Kalau bersungut, akan tambah pahit. Kalau kuatir, akan tambah susah, penyakit datang.
Menghadapi apa saja, kita tersungkur dan bersyukur, itu saja.
Contoh: keluarga Betania--mereka dikasihi Tuhan dan mengasihi Tuhan. Tetapi Lazarus diizinkan sakit, malah dibiarkan mati sampai empat hari, sedangkan orang lain disembuhkan.
Mereka sudah mengasihi Tuhan--sudah melekat--berarti sudah ada buah anggur yang manis, dan sekarang diproses untuk menjadi air anggur yang manis.
Yohanes 11: 5, 31-32
11:5.Yesus memang mengasihiMarta dan kakaknya dan Lazarus.
11:31.Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratapdi situ.
11:32.Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlahia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."
Ada dua sikapmenghadapi percikan darah:
- Sikap yang salah: meratap. Ini orang yang bersungut dan mengomel.
Meratap ini menyalahkan Tuhan: 'Tuhan tidak adil, tetangga tidak mengasihi disembuhkan tetapi Lazarus sangat mengasihi malah mati', dan Lazarus: 'Kamu satu-satunya lelaki di rumah tangga tetapi mati duluan, kami mau apa ini?'
Meratap adalah sikap daging--buah anggur yang kecut: bersungut-sungut, saling menyalahkan bahkan menyalahkan Tuhan. Ini hanya membangkitkan murka Tuhan.
- Sikap yang benar: tersungkur di bawah kaki Tuhan; hanya mengaku sebagai tanah liat belaka--memang tidak layak, tidak berdaya apa-apa, tidak berharga, sudah selayaknya menerima percikan darah; tidak mengomel, tetapi hanya percaya dan berharap belas kasih Tuhan yang besar; hanya memandang pada Tuhan; menyeru pada Tuhan dengan hati yang hancur.
Maria tersungkur dan menangis, ia hanya percaya dan berharap pada anugerah Tuhan yang besar; hanya memandang Tuhan, tidak pada yang lain; hanya mengulurkan tangan pada Tuhan, berserah dan berseru pada Tuhan dengan hancur hati.
Yohanes 11: 33, 35
11:33.Ketika Yesus melihat Maria menangisdan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata:
11:35. Maka menangislah Yesus.
Kita menangis, Yesus menangis. Artinya: air mata kita ditanggung oleh Yesus di kayu salib.
Mari, biarlah pada saat ini kita percaya dan berharap hanya pada belas kasih Tuhan--matahanya memandang pada Tuhan, tangandiangkat pada Tuhan; dan muluthanya berseru pada-Nya. Kita berserah dan berseru kepada Tuhan dengan hancur hati. Dia akan menampung segala air mata kita, tidak ada yang sia-sia.
Jangan meratap, tetapi tersungkur di bawah kaki Tuhan, dan akan terjadi mujizat.
- Mujizat keubahan hidup, yaitu taatdengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi. Ini yang ditunggu oleh Tuhan.
Tuhan katakan: Angkat batu itu!
Yohanes 11: 39-41a
11:39.Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
11:40. Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percayaengkau akan melihat kemuliaan Allah?"
11:41a. Maka mereka mengangkat batu itu.
'Jikalau engkau percaya'= taat.
Kalau sudah taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara, air mata akan diganti dengan air anggur yang manis.
Karena itu jangan ragu-ragu untuk banyak tersungkur! Semua air mata kita ditampung oleh Tuhan dan sebanyak itulah air anggur manis yang bisa kita alami.
Semakin diubahkan, akan semakin manis.
- Mujizat jasmani: yang mustahil jadi tidak mustahil; hancur jadi baik; nikah yang hancur jadi baik. Semua bisa Tuhan lakukan kalau kita sudah taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara--kalau Yesus, Ia taat sampai mati di kayu salib.
- Semakin diubahkan, air anggur makin manis, sampai puncaknya, kalau Tuhan datang kembali kitadiubahkan jadi sempurna seperti Dia. Kita menikmati air anggur yang paling manisdi awan-awan yang permai; kita masuk perjamuan kawin Anak Domba, sampai di Yerusalem baru, tidak ada setetespun air mata, tetapi semuanya air anggur yang manis.
Semoga kita nikmati bersama keluarga kita. Ingat keluarga kita!
"Hari-hari ini saya ditekankan Tuhan untuk kita ingat keluarga kita. Saya selalu mengatakan, mohon maaf mungkin istilahnya kurang enak di telinga: berani menikah, harus berani tanggung jawab. Suami bertanggung jawab pada isteri dan anak, begitu juga isteri. Tidak bisa berbuat apa-apa, berdoa! Berani tanggung jawab! Saya selalu katakan: ketika dulu ditanya saat pemberkatan nikah: apakah mau saat susah dan senang? Dijawab: Mau. Ingatlah itu! Yang mau menikah juga, tidak gampang, tetapi harus sungguh-sungguh."
Semoga semua masuk perjamuan kawin Anak Domba--air anggur yang termanis--, sampai Yeruselam baru, tidak ada lagi air mata. Semua air anggur yang manis selamanya.
Mari tersungkur sungguh-sungguh di bawah kaki Tuhan! Serahkan semua pada Tuhan!
Apa kebutuhan dan air mata kita, Tuhan yang tahu.
Anggur-anggur yang pahit/asam, yang mungkin kita alami hari-hari ini, bawa di bawah kaki Tuhan! Tersungkur semua! Percaya dan taat pada Tuhan, jangan ragu sedikitpun!
Memang kita hanya tanah liat, tetapi masih ada satu jalan. Dia Pencipta kita selalu ingat kalau kita tanah liat. Kita menangis, Dia menangis, Dia menanggung semuanya. Dia tidak pernah lupakan kita apapun keadaan kita. Yang sudah berhasil jangan sombong, tetapi tetap banyak tersungkur. Yang masih gagal--anggur pahit--, mari serahkan pada Tuhan.
Kalau tidak ada yang mau tahu dengan keadaan kita, bukan kebetulan, tetapi kesempatan kita seorang diri dengan Tuhan, tidak bergantung pada yang lain.
Kaum muda, mungkin seperti Lazarus yang mati empat hari, jangankan menggapai masa depan, berpikirpun sudah tidak bisa, serahkanlah pada Tuhan! Masalah apa yang sudah tidak bisa dipikir, serahkan pada Tuhan!
Tuhan memberkati.